• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONITORING AND EVALUATION STRATEGY OF LE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MONITORING AND EVALUATION STRATEGY OF LE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MONITORING AND EVALUATION STRATEGY OF LESSON STUDY PROGRAMME

[STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM LESSON STUDY]

Harry Firman

Dipresentasikan pada 1st International Conference on Lesson Study, Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung, July 31 – August 2, 2008

Abstract

A strategy for monitoring and evaluation of lesson study program was developed through the implementation of SISTTEM (Strengthening In-service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Junior Secondary Level). CIPP model was employed as reference for developing monitoring and evaluation of SISTTEMS. Context evaluation was designed to provide information which is related to science and mathematics learning problems to be addressed through lesson study activities. Input evaluation was designed to provide information with regard to existing condition of teachers to be participated in lesson study as well as learning materials available in schools. Evaluation of process, which is called monitoring, was designed to reveal in detail the strength and weakness of the implementation PLAN, DO, and SEE steps of lesson study implementation as feedback information for the local management of lesson study program. Evaluation of product (outputs and outcomes) was designed to assess the changes in learning process and learning environment practices as well as students’ performance in math and science as a result of lesson study intervention. Kinds of relevant data, instruments, and procedure for implementing the monitoring and evaluation according to the strategy are shared in this paper. The strategy has to be viewed not as a model that fit to every condition, but it needs to be adapted to locality in which lesson study will be applied.

Key words: Lesson study, SISTTEMS, program evaluation, CIPP model, monitoring.

Pendahuluan

Lesson study (Bahasa Jepang: Jugyou Kenkyuu) adalah salah satu bentuk kegiatan

(2)

secara meluas pada sekolah-sekolah di Jepang, sehingga tampak menjadi salah satu elemen budaya profesi guru.

Dalam lesson study, kelompok guru mata pelajaran sejenis secara kolaboratif mengidentifikasi permasalahan bersama yang dihadapi ketika megajarkan suatu topik pembelajaran, menggagas rancangan inovatif pembelajaran, mengamati implementasi rancangan pembelajaran dalam kelas, melakukan refleksi tentang efektivitas pembelajaran yang yang dikaji. Kegiatan kolaboratif ini dilanjutkan dengan menggagas peningkatan lebih lanjut unit pembelajaran yang dikaji tersebut. Dengan demikian lesson study dapat dipandang sebagai siklus inovasi pembelajaran yang berkelanjutan. Banyak pengamat Barat memandang lesson study sebagai mesin penggerak kualitas (quality engine) bagi pendidikan sekolah di Jepang (Stigler & Hiebert, 1999).

Sejak lebih dari lima tahun lesson study ditumbuhkembangkan di Indonesia berdasarkan kerjasama internasional JICA dengan Departemen Pendidikan Nasional, yang dinamakan Program for Strengthening In-service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Junior

Secondary Level (di singkat SISTTEMS). Program ini dimplementasikan oleh Universitas

Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Pasuruan. Keberhasilan program lesson study dalam mengubah praktek pembelajaran di kelas ke arah yang lebih berpusat pada siswa (student centered) dan berorientasi praktek (hands-on) menyebabkan lesson study menjadi atraktif bagi berbagai pihak-pihak yang bekepentingan. Depdiknas akan terus

mendiseminasikan lesson study ke seluruh Indonesia. Sementara itu Sampoerna Foundation akan memfasilitasi pengembangan lesson study di Kabupaten Karawang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Surabaya mulai tahun ini juga. Atas komitmen Pemerintah dan sektor swasta, nampaknya lesson study menggelinding bak bola salju (snowball) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

(3)

Paparan selanjutnya dari makalah ini berfokus pada elemen-elemen pokok strategi yang dikembangkan untuk memonitor dan mengevaluasi program lesson study dalam kerangka implementasi SISTTEMS, yang terdiri atas indikator keberhasilan program lesson study yang ditetapkan, desain evaluasi program, data dan instrumentasi, serta organisasi pelaksanaan monev.

Tujuan Implementasi dan Indikator Keberhasilan Program Lesson Study

Rintisan pengembangan lesson study berskala luas di Indonesia dilakukan melalui implementasi program SISTTEMS pada dari bulan Mei 2006 hingga Oktober 2008. SISTTEMS bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan matematika dan IPA pada tingkat SMP melalui reorganisasi dan revitalisasi kegiatan MGMP dengan menerapkan lesson study. Indikator keberhasilan program SISTTEMS ini adalah: (1) Lesson study sebagai model pengembangan profesional guru berbasis MGMP dan sekolah terdiseminasikan di tiga kabupaten target; dan (2) Kualitas pembelajaran dan hasil belajar MIPA jenjang SMP di tiga kabupaten target meningkat.

Atas dasar tujuan ini ditetapkan sejumlah indikator keberhasilan implementasi program SISTTEMS. Indikator yang berhubungan dengan keberhasilan diseminasi lesson study antara lain partisipasi guru dan pemahaman serta dukungan kepala sekolah terhadap program lesson study, tumbuhnya budaya sekolah yang kondusif bagi kegiatan lesson study di sekolah. Sementara itu indikator yang berhubungan dengan keberhasilan lesson study dalam meningkatkan proses dan hasil pembelajaran antara lain: (1) Penerapan pembelajaran hands-on yang memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman kongkrit; (2) Penerapan pembelajaran kolaboratif yang memberikan kesempatan kepada siswa berbagi pikiran, pekerjaan, pengamatan dan penafsiran, baik dalam kelompok maupun antarkelompok; (3) Peningkatan kompetensi matematika dan IPA siswa, diukur dengan alat ukur standar; serta (4) Peningkatan minat siswa terhadap matematika dan IPA.

Desain Evaluasi program Lesson Study

Monev dalam konteks program SISTTEMS diperankan sebagai alat manajemen dalam membuat kebijakan untuk menjamin terjadinya peningkatan secara berkelanjutan (continuous improvement) implementasi program lesson study. Oleh karena itu model evaluasi program CIPP

(4)

relevan untuk dijadikan strategi dasar dalam pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program SISTTEMS. Dengan demikian kegiatan monitoring dan evaluasi mencakup evaluasi konteks dan evaluasi input pada tahap perencanaan program, evaluasi proses (monitoring) pada tahap implementasi program, evaluasi produk yang mencakup evaluasi keluaran pada tahap akhir pelaksanaan program, serta evaluasi dampak beberapa waktu pacsa pelaksanaan program.

Evaluasi konteks merupakan need assessment kebutuhan pengembangan profesional guru di wilayah target program. Sasaran evaluasi mencakup permasalahan yang dihadapi guru-guru di wilayah tersebut, kelemahan yang ada pada aspek pembelajaran, media dan alat pembelajaran, aktivitas laboratorium, bahan ajar, asesmen pelajaran, dan sebagainya. Dari hasil evaluasi konteks dapat disimpulkan misi utama program Lesson Study berbasis MGMP, serta substansi inovasi yang perlu menjadi muatan kegiatan tersebut, khususnya aspek-aspek kompetensi perlu dikembangkan pada diri guru melalui kegiatan Lesson Study.

Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti profil siswa (antara lain kapasitas belajar, tingkat motivasi dan prestasi belajar), profil guru (antara lain latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar, mismatch, sikap terhadap suatu inovasi, budaya kerja sekolah), serta fasilitas belajar yang tersedia di sekolah. Dari evaluasi input dapat disimpulkan pendekatan pengelolaan yang cocok diterapkan dalam program Lesson Study berbasis MGMP, model pembelajaran apa yang perlu ditumbuhkembangkan, serta agenda lain yang perlu dibawa melalui program tersebut.

Evaluasi proses (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa jauh pelaksanaan operasional kegiatan Lesson Study di MGMP berjalan secara efektif ke arah pengembangan profesional guru yang diharapkan. Evaluasi proses bersifat sebagai evaluasi formatif, sehingga temuan-temuan dari evaluasi proses perlu segera disampaikan sebagai umpan balik kepada pihak-pihak terkait, khususnya manajemen program, anggota tim pendamping dari perguruan tinggi, dan fasilitator MGMP, untuk ditindaklanjuti.

(5)

bersifat monitoring terhadap keberlanjutan (sustainability) aktivitas Lesson Study pasca pelaksanaan program.

Kerangka acuan program monev SISTTEMS dapat diilustrasikan dalam Gambar 1. Pada gambar itu diperlihatkan bahwa pelaksanaan evaluasi konteks dan evaluasi input dilakukan secara terpadu dalam kegiatan yang dinamakan ”baseline survey”. Survey ini dilakukan pada tahap sangat awal dalam implementasi program, untuk memperoleh informasi yang berguna untuk kepentingan hal-hal berikut.

(1) Mengetahui kondisi awal yang menjadi parameter untuk menilai keberhasilan program, antara lain kompetensi matematika dan IPA peserta didik, minat peserta didik terhadap pembelajaran matematika dan IPA, serta sikap guru terhadap kegiatan MGMP. Menjelang akhir program SISTTEMS dilakukan ”endline survey”, untuk mengukur ulang parameter-parameter tersebut pada akhir program, sehingga peningkatan-peningkatan yang dicapai dapat disimpulkan. Evaluasi terhadap aspek-aspek ini dilakukan secara kuantitatif, yang mengandalkan pengukuran dengan tes dan kuesioner serta analisis statistika.

(6)

PROGRAM EVALUATION

Konteks

Input

Proses

Produk

Asesmen Kebutuhan

Kondisi Lokasi

Formatif

Output (sumatif)

Dampak

Baseline survey

Monitoring

End-line survey

Studi Dampak

KOMPONEN FUNGSI PROSEDUR

Gambar 1. Kerangka Kerja Monev Program SISTTEMS

Monitoring merupakan nama lain yang diberikan pada evaluasi proses. Monitoring dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan Lesson Study dengan tujuan mendeteksi seberapa jauh setiap tahap kegiatan Lesson Study yang dilakukan memenuhi standar-standar yang ditetapkan. Pelaksanaan monitoring dilakukan melalui prosedur observasi terhadap setiap tahap pelaksanaan kegiatan Lesson Study. Interviu terhadap pihak-pihak terkait Lesson Study berbasis MGMP dilakukan pada tahap implementasi pembelajaran (Tahap Do) untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan, baik implementasi pembelajaran maupun kegiatan Lesson Study secara keseluruhan. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran, guru observer, fasilitator MGMP, serta kepala sekolah dan pengawas, menjadi responden interviu pada tahap ini. Informasi terkonsolidasi dari hasil keseluruhan rangkaian kegiatan monitoring selanjutnya disampaikan sebagai umpan balik kepada pihak manajemen untuk keperluan evaluasi formatif program.

End-line survey dilakukan pada akhir program untuk memperoleh informasi yang diperlukan

(7)

kembali sampel peserta didik dengan tes yang dipakai pada baseline survey untuk mengidentifikasi kemajuan pada prestasi belajar matematika dan IPA peserta didik di daerah sasaran. Kuesioner juga akan diberikan kepada sampel guru matematika dan IPA untuk mengidentifikasi perubahan pandangan guru terhadap kegiatan MGMP, pembelajaran aktif, dan sebagainya. Pada endline survey dilakukan kembali observasi kinerja mengajar terhadap sejumlah guru yang dievaluasi kinerja mengajarnya pada baseline survey, untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru peserta Lesson Study sebagai dampak keikutsertaannya dalam program Lesson Study.

Oleh karena evaluasi produk berfokus pada perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari program inovasi, maka ”benchmark” perlu ditetapkan untuk membandingkan kinerja guru. Penggunaan desain ex-post facto dengan melibatkan sekolah-sekolah kontrol dilakukan baik pada baseline survey maupun endline survey. Yang ditetapkan sebagai sekolah-sekolah kontrol dalam evaluasi produk SISTTEMS diambil dari kabupaten tetangga (Kabupaten Bandung) yang mempunyai banyak kesamaan dengan karakteristik umum SMP/MTs di Kabupaten Sumedang. Oleh karena prosedur ini mengundang kontroversi sebagai akibat persoalan kesetaraan antara guru partisipan dengan guru non-partisipan, maka pembuktian secara ilmiah akan terjadinya perubahan menyertakan juga perbandingan kinerja pada fase pasca-program dan pra-program.

Struktur Data dan Instrumen Monev Program Lesson Study

(8)

Tabel 1 diperlihatkan untuk memberikan gambaran makro tentang struktur data dan instrumentasi monev program lesson study dalam SISTTEMS.

Tabel 1

Struktur Data dan Instrumen Monev Program Lesson Study

No Aspek Fokus Metode Instrumen

1. Evaluasi konteks

Praktek-praktek dan yang dilakukan dalam pembelajaran (pengembangan silabus, RPP, alat pembelajaran, alat penilaian, penataan lab, pelaksanaan pembelajaran di kelas, lab dan lingkungan

Kinerja dan prestasi belajar siswa

pra-lesson study, kondisi guru (latar belakang pendidikan dan pelatihan profesional, pengalaman kerja, sikap terhadap inovasi, etos kerja, dan keterlibatan dalam MGMP); Iklim sekolah dan MGMP pra-lesson study.

Kegiatan lesson study di MGMP dalam: Tahap: PLAN (indentifikasi masalah dan pengembangan RPP dan perangkat pembelajaran, serta pengembangan & ujicoba alat pembelajaran); Tahap DO (situasi pembelajaran, dan perilaku guru model, observer, fasilitator dalam

pembelajaran); Tahap SEE (situasi diskusi refleksi, sikap siswa, observer dan guru model terhadap pembelajaran komentar observer dan kepala sekolah terhadap lesson study).

Observasi

Kondisi-kondisi pada akhir program lesson study: Pelaksanaan

pembelajaran, kinerja dan prestasi belajar siswa, sikap guru terhadap inovasi, iklim sekolah dan MGMP.

Videotaping

(9)

Organisasi Implementasi Monev Program Lesson Study

Perencanaan, implementasi dan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi program lesson study dilaksanakan oleh Tim Monev, yang terdiri atas 12 personel dari latar belakang keahlian bervariasi. Tim ini bekerja sebelum program lesson study digulirkan, yakni untuk merencanakan (termasuk menyusun instrumen) dan melaksanakan baseline survey (termasuk pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan). Hasil baseline survey terdiri atas dua kategori data, yakni: (1) Data kondisi-kondisi pra-lesson study yang akan digunakan untuk dibandingkan dengan data hasil endline survey, untuk tujuan evaluasi sumatif efektivitas program lesson study; dan (2) Data yang menggambarkan kondisi siswa, guru sekolah dan MGMP pra-lesson study, yang digunakan oleh manajemen Program Lesson Study dan tim pendamping (dosen) untuk diantisipasi dalam dalam perencanaan dan implementasi program lesson study.

Tugas rutin tim monev adalah melakukan monitoring pelaksanaan lesson study di MGMP dan sekolah. Agar monitoring terlaksana secara intensif, MGMP yang menjadi sasaran monitoring dibatasi, yakni dua MGMP yang ditentukan secara purposif sehingga satu merepresentasikan sekolah perkotaan dan yang lainnya merepresentasikan sekolah sub-perkotaan. Monitoring dilakukan terhadap keseluruhan tahap lesson study (Plan, Do dan See) dalam setiap putaran keguatan lesson study. Agar tercapai konsistensi dalam melakukan pengumulan dan analisis data, serta pelaporan temuan dari setiap personel tim monev dikembangkan standar operating procedure (SOP) implementasi monitoring lesson study.

Penyusunan laporan terkonsolidasi (consolidated report) monitoring setiap tahap lesson study dilakukan dalam workshop internal secara periodik tim monev (mingguan). Dengan cara itu

(10)

akhir putaran program lesson study. Dengan begitu hasil-hasil monitoring dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam menjaga mutu program lesson study.

End-line survey dilakukan menjelang putaran akhir program lesson study, dengan tujuan

untuk memotret kondisi akhir program dan memperbandingkannya dengan kondisi pra-lesson study. Fokus evaluasi, instrumen evaluasi, dan sekolah sampel pada end-line survey persis sama dengan base-line survey. Bahkan untuk tujuan mengases kondisi pembelajaran pada akhir program, viedotaping dilakukan pada sampel guru yang sama dengan pada saat base-line survey. Hanya

dalam sampel siswa baseline dan endline survey berbeda, karena karakteristik sampel adalah siswa pada tingkatan kelas tertentu. Laporan evaluasi sumatif program lesson study memuat analisis komparatif end-line dan base-line survey ditinjau dari aspek kuantitatif dan kualitatif untuk mengungkap kinerja program lesson study dengan merujuk pada indikator-indikator pencapaian tujuan program lesson study yang ditetapkan. Laporan evaluasi program selanjutnya disampaikan kepada manajemen program lesson study dan pihak stakeholder lainnya untuk menjadi salah satu referensi dalam pembuatan keputusan tentang lesson study di Indonesia ke depan.

Penutup

Sistem monev untuk program lesson study yang dipaparkan pada makalah ini lahir dari pengembangan sepanjang implementasi program SISTTEMS. Rujukan tentang dan monitoring dan evaluasi program dalam konteks lain cukup melimpah, namun monitoring dan evaluasi program yang valid untuk program lesson study tidak tersedia. Oleh karena itu terhadap desain, prosedur dan teknik monitoring dan evaluasi program yang yang dikembangkan melalui SISTTEM betul-betul hasil eksplorasi intelektual dengan mengadaptasi model-model yang ada ke dalam konteks lokal lesson study di wilayah ujicobanya. Merujuk pada kondisi itu, strategi monitoring dan evaluasi

(11)

Daftar Pustaka

Firman, H. & Kaniawati, I. (Eds.). (2007). Monitoring & Evaluasi Program Lesson Study: Lesson Learned dari JICA-SISTTEMS. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Firman, H. (2007). Critical success factors untuk pengembangan lesson study berbasis MGMP: Pelajaran yang dipetik dari Kabupaten Sumedang. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional “Exchanges of experience on best practices of lesson study”, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 21 Juli 2007.

Stigler, J. W. & Hiebert, J. (1999). The teaching gap: Best ideas from the world’s teachers for improving education in the classroom. New York: The Free Press.

Wiburg, K. & Brown, S. (2007). Lesson study communities: Increasing achievement with diverse students. Thousand Oaks (CA): Corwin Press.

Gambar

gambar itu diperlihatkan bahwa pelaksanaan evaluasi konteks dan evaluasi input dilakukan secara
Gambar 1. Kerangka Kerja Monev Program SISTTEMS
Tabel 1 diperlihatkan untuk memberikan gambaran makro tentang struktur data dan instrumentasi

Referensi

Dokumen terkait

Oleh yang demikian, peranan guru ketika ini amatlah penting dalam memberi nasihat, dorongan dan bimbingan kepada ibu bapa supaya mereka dapat

Integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu.. Aplikasi dari integral tertentu ini beberapa di antaranya untuk menghitung luas daerah di antara dua kurva dan menghitung

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 22 dengan tanggal pelaporan harus diakui sebagai Aset Tidak Berwujud dalam pengerjaan. (Intangible Asset-Work In Progress), dan

Pada penelitian ini metode Topsis digunakan untuk proses perangkingan akhir penetapan kenaikan golongan karyawan dimana nilai bobot kriteria menggunakan hasil

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Dalam strategi reformulasi ini cara yang dapat digunakan untuk mengajukan atau membuat masalah adalah dengan menyusun kembali informasi yang diketahui, menambah informasi yang tidak

Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia (persentil 50). Tentu saja prinsip ini memiliki banyak kekurangan karena hanya bisa digunakan

Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, akar permasalahan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi adalah proses pra penempatan di hulu yang belum sempurna. Masalah tenaga kerja