PENGARUH PRODUK DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP
LOYALITAS DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(STUDI KASUS: BIBIT KELAPA SAWIT VARIETAS D x P TN.1)
ARTIKEL
U N
IVE RS
ITAS BUNGH
AT
TA
Oleh
HARRI PERSADA
NIM: 1210018212051
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PENGARUH PRODUK DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP
LOYALITAS DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(STUDI KASUS : BIBIT KELAPA SAWIT VARIETAS D x P TN.1)
1
Harri Persada,2Yulia Hendriyeni,1Eni Kamal
1
Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
2
Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Andalas
Email :harri_persada@yahoo.com, yuliayeni@yahoo.com.au, ekamal898@yahoo.com
ABSTRACT
Palm oil sector currently has a very important role for the Indonesian economy. Oil palm plantation business including procurement of seeds business also experienced intense competition. To win the competition a company must be understand and be able to implemented marketing management well. One of the important aspect in marketing management is an understanding of creating customer loyalty. Among the concepts that influence consumer loyalty is the product quality, customer value and customer satisfaction. The aim of this study was to examine the effect of the product and the customer value toward customer loyalty with customer satisfaction as an intervening variable. Respondents of this study are members of farmers who receive and use the palm seed varieties D x P TN.1 in West Pasaman totaling 70 farmers. Because the numbers less than 100, so all the population as respondents. Data were collected by questionnaires. The analysis showed that the impect of product variable toward satisfaction and loyality of farmers is positive and significant, and impact of customer value toward satisfaction and loyality is positive and significant too. Satisfaction variables mediate the effect of the product on loyalty and also customer value toward farmers loyalty. The findings of this study provide practical implications for producers of oil seed varieties D x P TN.1 that in order to increase the farmers loyalty, it is recommended to improve products, customer value and farmers satisfaction.
Keywords: Loyalty, Satisfaction, Product and Customer Value.
Pendahuluan
Perkebunan kelapa sawit merupakan
salah satu sektor perkebunan unggulan di
Indonesia yang mengalami perkembangan
pesat. Saat ini Indonesia merupakan negara
nomor satu penghasil Crude Palm Oil
(CPO) terbesar di dunia dan menjadi negara
eksportir CPO terbesar di dunia.
Salah satu daerah yang
mengan-dalkan pengembangan industri
pertanian-nya adalah Kabupaten Pasaman Barat.
Pengembangan sektor pertanian khususnya
dibidang perkebunan di Kabupaten
Pasaman Barat sangat terkait dengan Dinas
Perkebunan. Diantara kebutuhan petani
yang merupakan tugas Dinas Perkebunan
adalah adanya bibit kelapa sawit
berkualitas unggul, dimana ketersediaan
bibit kelapa sawit seperti ini akan dapat
meningkatkan produktivitas kebun. Ada
beberapa jenis varietas unggul bibit kelapa
sawit seperti : D x P Avros (Marihat),
Dumpy, Yangambi resmi diproduksi oleh
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
Medan. D x P Bah Lias (Lonsum) oleh PT.
Lonsum Indonesia Tbk, dan yang
disalurkan oleh Dinas Perkebunan
Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2013
adalah Varietas D x P TN.1 yang
diproduksi oleh PT. Bakti Tani Nusantara
(BTN) Batam. Dengan demikian
keberadaan Dinas Perkebunan khususnya
dalam penyaluran bibit kelapa sawit unggul
pada dasarnya memberikan keuntungan
bagi petani sehingga akan dapat
memberikan kepuasan kepada petani dan
pada gilirannya akan tercipta loyalitas. Bila
petani loyal dengan bibit unggul tertentu
dengan sendirinya tujuan untuk
meningkatkan produktivitas kebun petani
rakyat juga akan tercapai.
Menurut Kotler dan Keller (2011)
konsumen (yang dalam hal ini adalah
petani) yang loyal dapat dilihat dari
perilakunya seperti menggunakan produk
secara berulang, mereferensikan produk
kepada orang lain, dan menyampaikan
hal-hal positif tentang produk tersebut kepada
pihak lain. Fenomena yang berkaitan
dengan loyalitas terutama dalam
penyaluran bibit kelapa sawit Varietas
D x P TN.1 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Penyaluran Bibit Kelapa Sawit Varietas D x P TN.1 Dinas Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013
Klaster Target
Penyaluran (batang)
Realisasi Penyaluran
(batang)
Tidak Tersalurkan
(batang)
Kelompok Tani 36.575 33.989 2.586 Petani Perorangan 12.775 10.361 2.414
Jumlah 49.350 44.350 5.000
Sumber:Dinas Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat, 2013.
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, dapat
dilihat bahwa, target penyaluran bibit
kelapa sawit Varietas D x P TN.1 adalah
49.350 batang yang terdiri dari kelompok
tani sebanyak 36.575 batang dan petani
perorangan sebanyak 12.775 batang.
Sedangkan penyaluran bibit kelapa sawit
Varietas D x P TN.1 yang dapat
direalisasikan hanyalah 44.350 batang yang
33.989 batang dan untuk petani perorangan
sebanyak 10.361 batang. Dengan demikian
terdapat sisa bibit kelapa sawit sebanyak
5.000 batang yang terdiri dari 2.586 batang
untuk kelompok tani dan untuk petani
perorangan sebanyak 2.414 batang. Terlihat
dari jumlah sisa bibit kelapa sawit Varietas
D x P TN.1 yang tidak tersalurkan pada
tahun 2013 tersebut memberikan gambaran
bahwa petani tidak begitu berminat atau
tertarik dalam artian tidak begitu loyal
terhadap adanya penyaluran bibit kelapa
sawit Varietas D x P TN.1 dari Dinas
Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat.
Loyalitas konsumen atau pelanggan
menjadi salah satu variabel yang
berpengaruh penting dalam tercapainya
tujuan visi dan misi sebuah organisasi.
Dalam hal ini termasuk organisasi di
pemerintahan seperti Dinas Perkebunan
Pasaman Barat. Konsumen yang loyal
(setia) adalah mereka yang sangat puas
dengan produk atau jasa tertentu sehingga
mempunyai antusiasme untuk
memperkenalkan dan mengajak orang lain
agar selalu menggunakan produk tersebut
secara teratur dan berlanjut (Griffin, 2003).
Oleh karena itu perlu diterapkan strategi
manajemen pemasaran yang baik
khususnya untuk meningkatkan loyalitas
petani sawit pada bibit unggul termasuk
Varietas D x P TN.1.
Fornell (1994) menyatakan bahwa,
loyalitas konsumen tersebut sangat
terpengaruh dengan adanya kepuasan
konsumen. Teori ini telah dibuktikan secara
empiris oleh hasil penelitian Kandampully
dan Suhartanto (2000), Caruana (2002) dan
penelitian Nurul (2012) yang menemukan
bahwa kepuasan konsumen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
Tingkat kepuasan konsumen sangat
ditentukan oleh berbagai variabel,
diantaranya adalah kualitas produk dan
nilai pelanggan (Kotler dan Keller, 2011).
Kualitas produk mencakup daya tahan
produk, keandalan, ketepatan dan
kemudahaan operasi dan perbaikian serta
atribut-atribut nilai lainnya. Jika semakin
berkualitas suatu produk atau jasa yang
dipersepsikan oleh konsumen maka
konsumen akan semakin puas dan
sebaliknya jika semakin tidak berkualitas
suatu produk atau jasa yang dipersepsikan
oleh konsumen maka konsumen akan
merasa kecewa tau tidak puas. Selanjutnya
Payne (2009) mengatakan bahwa bila
kualitas produk itu dapat memenuhi
keinginan konsumen atau melebihi yang
diharapkan maka akan menimbulkan
kepuasan dan loyalitas konsumen. Pendapat
Kotler dan Keller (2011) serta Payne
(2009) tersebut diatas telah dibuktikan oleh
penelitian Aryani dan Rosinta (2010) yang
menemukan bahwa kualitas produk
bepengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Sedangkan nilai pelanggan adalah
penilaian keseluruhan oleh pelanggan
terhadap utilitas sebuah produk atau jasa
berdasarkan persepsinya terhadap apa yang
mereka terima dan apa mereka korbankan
(Tjiptono dan Chandra, 2007). Kotler dan
Keller (2011) mengatakan bahwa bahwa
nilai pelanggan mempengaruhi kepuasan
pelanggan dan teori ini juga telah
dibuktikan secara empiris oleh penelitian
Rachmad (2009), penelitian Nurul (2012)
serta penelitian yang dilakukan oleh Rita,
Taher, Umar dan Suharyono (2013) dimana
mereka menemukan bahwa nilai pelanggan
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Kotler (2003), menyatakan bahwa
keunggulan nperusahaan ditengah
persaingan adalah kemampuannya dalam
meningkatkan loyalitas pelanggan. Dalam
model yang dikembangkan Schiffman dan
Kanuk (2009) dapat dimaknai bahwa
produk juga mempengaruhi loyalitas. Teori
ini telah dibuktikan secara empiris oleh
hasil penelitian Suwarni dan Septina (2011)
dan Budi (2011) yang menemukan bahwa
bahwa kualitas produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas.
Selanjutnya Wang et all. (2004)
mengatakan bahwa nilai pelanggan
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Pendapat ini telah dibuktikan pula secara
empiris oleh hasil penelitian Rachmad
(2009) serta hasil penelitian Sri dan
Wisnalmawati (2011) yang menemukan
bahwa nilai pelanggan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
Dari penelitian terdahulu
pengujian teori umumnya pada organisasi
perusahaan dan belum kami temukan yang
bmengambil objek pada Instansi
Pemerintah. Padahal untuk mencapai
keberhasilan melayani masyarakat petani,
Dinas perkebunan juga memerlukan
penerapan teori, tehnik dan strategi yang
dikembangkan ilmu manajemen pemasaran
termasuk meningkatkan loyalitas
penggunaan bibit varietas unggul. Selain itu
untuk mendapatkan informasi yang akurat
tentang variabel penting didalam
mempengaruhi loyalitas petani yang
berbasis hasil penelitian empiris juga
sangat penting agar penerapan teori dapat
dilakukan secara akurat. Oleh karena itu
masih terdapat gap research atau gap
literatur sehingga penelitian serupa perlu
dilakukan pada Dinas Perkebunan Pasaman
Barat.
Berdasarkan latar belakang,
hasil penelitian terdahulu dan masih adanya
gap penelitian yang telah diuraikan diatas,
maka penulis memiliki dasar yang kuat
untuk melakukan penelitian emprik dengan
judul: “Pengaruh Produk dan Nilai
Pelanggan terhadap Loyalitas dengan
Kepuasan sebagai Variabel Intervening”
(Studi Kasus : Bibit Kelapa Sawit Varietas
D x P TN.1).
H6 H1
H3
H4 H5
H7
H2
Gambar 1 : Model Penelitian
Berdasarkan teori-teori dari para ahli
dan pembuktian empiris oleh peneliti yang
dikemukakan diatas maka hipotesis yang
hendak dibuktikan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
H1:
H2:
H3:
H4:
Produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pada
bibit kelapa sawit Varietas D x P
TN.1
Nilai pelanggan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
pada bibit kelapa sawit Varietas D x
P TN.1
Produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pada
bibit kelapa sawit Varietas D x P
TN.1
Nilai pelanggan berpengaruh positif
H5:
H6:
H7:
dan signifikan terhadap kepuasan
pada bibit kelapa sawit Varietas D x
P TN.1
Kepuasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pada
bibit kelapa sawit Varietas D x P
TN.1
Kepuasan berperan sebagai variabel
intervening antara produk dan
loyalitas pada bibit kelapa sawit
Varietas D x P TN.1
Kepuasan berperan sebagai variabel
intervening antara nilai pelanggan
dan loyalitas pada bibit kelapa sawit
Varietas D x P TN.1
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif asosiatif untuk melihat
Produk (X1)
Nilai Pelanggan
(X2)
Kepuasan (I)
hubungan antara variabel-variabel yang
diteliti sesuai model penelitian ini.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh petani perorangan penerima bibit
kelapa sawit Varietas D x P TN.1 di
lingkungan Dinas Perkebunan Kabupaten
Pasaman barat yaitu 70 petani perorangan.
Karena jumlahnya dibawah 100 maka
sesuai pendapat Ridwan dan Akdon (2007)
seluruh populasi dijadikan responden
sehingga tidak ada penarikan sampel.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang diperlukan dalam
penelitian ini digolongkan dalam dua jenis
yaitu :
1. Data primer, yaitu yang diperoleh secara
langsung seperti observasi, wawancara
dan melalui penyebaran kuisioner
lansung kepada responden.
2. Data sekunder, yaitu diperoleh dengan
cara mendapatkan referensi melalui
literature buku, artikel ilmiah, hasil
penelitian dan sumber-sumber lainnya.
Kuesioner dan Pengumpulan Data
Jawaban kuesioner dikuantifisir
dengan skala Likert 1 s/d 5. Data yang
terkumpul selanjutnya ditabulasi dan diolah
dengan bantuan SPSS versi 16.0.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Responden
Karakteristik responden mayoritas
berdasarkan pengelompokan adalah
berjenis kelamin laki-laki (68,6%), berumur
28 s/d 38 th (34,3%), berpendidikan SLTA
sederajat (44,3%), dan lama menjadi
anggota kelompok tani 5 s/d 16 th (75,7%).
Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebuah item pertanyaan dapat
dikatakan valid bila memiliki nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas
0,30 (Sugiyono, 2007). Item pernyataan
yang tidak valid tidak digunakan dalam
pengolahan data berikutnya. Menurut
sekaran (2006), suatu instrument dikatakan
memiliki reliabilitas baik apabila memiliki
nilaiCronbach’s Alpha (α) lebih dari 0,70.
Rekapitulasi hasil pengujiann
validitas dan reliabilitas sebagai berikut :
Tabel 1 : Uji Validitas dan Reliabilitas
Tingkat Capaian Responden (TCR)
Tingkat Capaian Responden
(TCR) untuk masing-masing variabel
hasilnya dikemukakan dalam tabel
berikut :
Tabel 3 : Tingkat Capaian Responden (TCR)
Variabel Jumlah
item
Rata-rata Skor TCR Keterangan
Loyalitas Kepuasan Produk
Nilai Pelanggan
5 5 4 7
3,76 3,67 3,77 3,79
75,2 % 73,4% 75,4% 75,8%
Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Sumber : Data diolah (2015)
Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian
dengan Analisa Regresi Bertingkat
(Hierarchical Regression Analysis)
disyaratkan terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, uji linieritas, uji
multiko-linearitas dan uji heteroskedastisitas.
Adapun hasil dari masing-masing
pengujian itu adalah sebagai berikut :
Uji Normalitas
Menurut Singgih (2000), uji
nor-malitas berpedoman pada uji
Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujiannya sebagai
berikut :
Tabel 4 : Hasil Uji Normalitas
No Variabel Sig Keterangan
1 Loyalitas 0,154 Normal
2 Kepuasan 0,224 Normal
3 Produk 0.077 Normal
4 Nilai Pelnggan 0,082 Normal
Sumber : Data Diolah (2015)
Uji Linearitas
Pengujian linieritas dilihat dari nilai
signifikansi Linierity pada table ANOVA.
Hasil pengujian menunjukkan semua data
berbentuk linier sebagaimana terlihat dari
nilai signifikansi Linierity pada tabel
Tabel 5 :Hasil Uji Linieritas
No Variabel Sig Keterangan
1 Produk (X1) dengan Loyalitas (Y) 0,001 Linier
2 Nilai Pelanggan (X2) dengan Loyalitas (Y) 0.000 Linier
3 Kepuasani (I) dengan Loyalitas (Y) 0,000 Linier
Sumber : Data diolah (2015)
Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas dalam model regregi
dapat dilihat melalui nilai tollerance dan
VIF. Bila angka tolerance > 0,01 dan VIF <
10, maka tidak terdapat gejala
multikolinearitas. Model yang baik adalah
tidak terdapat gejala multikolinearitas.
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 6 : Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel bebas Tolerance VIF
Produk (X1) 0,894 1,119
Nilai Pelanggan (X2) 0,894 1,119
Sumber : Hasil diolah (2015)
Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji ada tidaknya
heterokedastisitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Gletjzer. Tehnik ini
dengan meregresikan variabel-variabel
independen terhadap nilai residual yang
unstandardized. Bila nilai signifikannya >
0,05 berarti tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas. Hasil pengujian
heteroskedastisitas disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 7 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel bebas Sig Keterangan
Produk (X1) 0,927 Bebas Heteroskedastisitas
Nilai Pelanggan (X2) 0,484 Bebas Heteroskedastisitas Kepuasan (X3) 0,833 Bebas Heteroskedastisitas Variabel dependen : Unstandardized
Analisa Regresi Bertingkat
Tehnik perhitungan regresi
dilakukan dengan menggunakan model
yang dikembangkan Baron dan Kenny
(1986) yaitu tehni analisa regresi bertingkat
(Hierarchical Regression Analysis)
. Adapun hasil perhitungan regresi
dikemukakan dalam tabel 8 berikut :
Tabel 8 : Hasil Uji Regresi
Model 1 Model 2
Variabel
B Sig. B Sig.
Konstanta Produk (X1)
Nilai Pelanggan (X2) Kepuasan (I)
0,592 0,311 0,494
0,377 0,026 0,003
1,264 0,088 0,075 0,488
0,037 0,493 0,647 0,000
Fsig 10,778 0,000 17,206 0,000
R2 0,243 0,439
Sumber : data diolah (2015)
Berdasarkan hasil regresi dan
merujuk pada pendapat Suliyanto (2011)
maka persamaannya adalah sebagai
berikut:
Y = 0,592 + 0,311X1 + 0,494X2 + e (Model 1)
Y = 1,264 + 0,088X1 + 0,075X2 + 0,488 I + e (Model 2)
Uji F
Dari hasil uji F menunjukkan bahwa
seluruh model memiliki nilai signifikansi <
0,05 yang berarti seluruh model ini layak
untuk dilakukan penelitian.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan
untuk mengukur seberapa besar kontribusi
variabel-variabel independen
mempenga-ruhi variabel dependen.
Dari tabel 8 terlihat bahwa untuk
model 1 koefisien determinasinya adalah
0,243 atau 24,3%. Artinya, berdasarkan
model 1, besarnya kontribusi pengaruh
variabel produk dan nilai pelanggan
terhadap loyalitas adalah sebesar 24,3%.
Sisanya atau sebesar 75,7% lagi
dipengaruhi variabel lain. Selanjutnya
untuk model 2 koefisien determinasinya
sebesar 0,439 atau 43,9%. Ini artinya
kontribusi pengaruh variabel produk, nilai
pelanggan dan kepuasan terhadap loyalitas
adalah adalah sebesar 43,9%.
Pembahasan
Bila dilihat dari hasil TCR untuk variabel
loyalitas hanya sebesar 75,2% atau masuk
dalam kategori cukup loyal. Hal ini
sawit Varietas D x P TN.1 untuk berupaya
meningkatkannya hingga pada tingkat loyal
atau sangat loyal. Diantara faktor yang
dapat mempengaruhi loyalitas secara
teoritis dan hasil penelitian terdahulu
adalah variabel produk, nilai pelanggan dan
kepuasan. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis dalam penelitian ini ditemui
bahwa produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas petani
pengguna bibit sawit Varietas D x P TN.1
yang diteliti. Sementara itu variabel produk
hanya memiliki TCR 75,4% atau masuk
dalam kategori cukup baik. Artinya masih
perlu ditingkatkan menjadi baik atau sangat
baik. Bila kualitas produk ditingkatkan lagi
menjadi baik atau sangat baik maka sesuai
dengan pembuktian hipotesis, maka bila
kualitas produk ditingkatkan dengan
sendirinya akan mengakibatkan
peningkatan pada loyalitas petani pemakai
bibit sawit Varietas D x P TN.1.
Dari nilai TCR variabel nilai
pelanggan yang hanya 75,4% atau pada
tingkat cukup baik sementara hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
pelanggan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas petani
pengguna bibit sawit Varietas D x P TN.1
yang diteliti, maka untuk meningkatkan
loyalitas pelanggan harus meningkatkan
lagi nilai pelnggan. TCR variabel niai
pelanggan yang dapat diandalkan untuk
meningkatkan loyalitas petani pengguna
bibit sawit Varietas D x P TN.1 harus dapat
ditingkatkan pada tingkat baik atau sangat
baik.
Selanjutnya apabila nilai pelanggan
ini dapat ditingkatkan sehingga lebih
menguntungkan bagi konsumen, maka
pelanggan akan semakin loyal dan pada
akhirnya akan meningkatkan pemasaran
bibit ini. Dalam rangka meningkatkan nilai
pelanggan, produsen harus lebih
memperhatikan nilai manfaat yang diterima
pelanggan jauh lebih besar dibantingkan
pengorbanan-pengorbanan yang mereka
lakukan atau keluarkan untuk mendapatkan
produk bibit ini.
Bila dilihat dari hasil TCR untuk variabel
kepuasan hanya sebesar 73,4% atau masuk
kategori cukup puas. Hal ini merupakan
tantangan bagi produsen bibit sawit
Varietas D x P TN.1 untuk berupaya
meningkatkannya hingga pada tingkat puas
atau sangat puas. Diantara faktor yang
dapat mempengaruhi kepuasan secara
teoritis dan hasil penelitian terdahulu
adalah variabel produk, nilai pelanggan.
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis ketiga dalam penelitian ini
ditemui bahwa produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan petani
pengguna bibit sawit Varietas D x P TN.1
yang diteliti. Sementara itu variabel produk
dalam kategori cukup baik. Artinya masih
perlu ditingkatkan menjadi baik atau sangat
baik. Bila kualitas produk ditingkatkan lagi
menjadi baik atau sangat baik maka sesuai
dengan pembuktian hipotesis, maka bila
kualitas produk ditingkatkan dengan
sendirinya akan mengakibatkan
peningkatan pada kepuasan petani pemakai
bibit sawit Varietas D x P TN.1.
Temuan penelitian ini membuktikan
teori yang dikemukakan Payne (2009)
bahwa pabila suatu produk memiliki daya
tahan, kualitas dan kemasan yang baik,
serta banyak pilihan maka hal tersebut
dapat menyebabkan konsumen semakin
puas dan loyal terhadap produk tersebut.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
hasil penelitian Nurul (2012) dan penelitian
Aryani dan Rosinta (2010) yang
menemukan bahwa kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Dari nilai TCR variabel nilai pelanggan
yang hanya 75,4% atau pada tingkat cukup
baik sementara hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai pelanggan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan petani pengguna bibit sawit
Varietas D x P TN.1, maka untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan harus
meningkatkan lagi nilai pelnggan. TCR
variabel niai pelanggan yang dapat
diandalkan untuk meningkatkan kepuasan
petani pengguna bibit sawit Varietas D x
P TN.1 harus dapat ditingkatkan pada
tingkat baik atau sangat baik. Apabila nilai
pelanggan ini dapat ditingkatkan hingga
pada tingkat baik atau sangat baik, maka
pelanggan akan semakin puas dan pada
akhirnya akan meningkatkan loyalitas
pelanggan dan sangat positif pengaruhnya
pada kegiatan pemasaran bibit ini. Dalam
rangka meningkatkan nilai pelanggan,
produsen harus lebih memperhatikan nilai
manfaat yang diterima pelanggan jauh lebih
besar dibantingkan
pengorbanan-pengorbanan yang mereka lakukan atau
keluarkan untuk mendapatkan produk bibit
ini.
Selanjutnya, temuan dari penelitian
ini membuktikan teori dari Tjiptono dan
Chandra (2007) yang mengatakan apabila
nilai pelanggan berupa manfaat produk,
layanan, waktu, energi yang dikeluarkan
lebih kecil dari manfaat yang diterima
maka hal ini akan dapat menciptakan
kepuasan dan loyalitas konsumen. Selain
itu hasil penelitian ini juga sejalan dengan
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Rachmad (2009) dan penelitian Nurul
(2012) yang menemukan bahwa nilai
pelanggan bepengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Demikian pula untuk variabel kepuasan,
TCR hanya mencapai angka 73,4% atau
berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kelima diketahui bahwa kepuasan juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas petani pengguna bibit sawit
Varietas D x P TN.1. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan loyalitas pelanggan
sangat perlu dilakukan berbagai upaya
untuk meningkatkan kepuasan petani
pemakain bibit ini. Didalam rangka
meningkatkan kepusan pelanggan, maka
berdasarkan instrument pengukuran
variabel kepuasan yang digunakan dalam
penelitian ini, produsen harus lebih
memperhatikan kualitas produk, pelayanan,
alokasi dan ketersediaan bibit serta hal-hal
yang meningkatkan nilai pelanggan.
Temuan penelitian ini membuktikan
teori Singh (1991), mengatakan bahwa
kepuasan merupakan faktor yang
berpengaruh langsung terhadap loyalitas
konsumen Selanjutnya temuan penelitian
ini juga sejalan dengan hasil penelitian
Kandampully dan Suhartanto (2000) dan
penelitian Caruana (2002) yang
menemukan bahwa kepuasan konsumen
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis keenam diketahui bahwa
kepuasan berperan sebagai variabel
intervening penuh pada pengaruh produk
terhadap loyalitas petani pemakai bibit
sawit Varietas D x P TN.1. Artinya
pengaruh produk terhadap loyalitas petani
akan semakin kuat dengan adanya variabel
kepuasan sebagai variabel intervening.
Dengan demikian peningkatan loyalitas
petani pengguna bibit sawit yang akan
dilakukan oleh produsen dalam rangka
meningkatkan loyalitas petani akan lebih
baik bila usaha-usaha itu dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek kepuasan petani
tesebut selaku konsumen. Hal ini karena
peran kepuasan disini adalah sebagai
intervening penuh dimana bila dimediasi
variabel kepuasan maka pengaruh produk
menjadi tidak signifikan lagi. Peningkatan
kualitas produk yang dilakukan jangan
hanya berfokus pada peningkatan loyalitas
saja menyenangkan secara emosional saja,
akan tetapi harus mempertimbangkan
adanya kepuasan. Artinya usaha
peningkatan produk juga ditujukan untuk
peningkatan kepuasan dan dengan
kepuasan yang meningkat selanjutnya akan
meningkatkan loyalitas.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
ketujuh diketahui bahwa kepuasan juga
berperan sebagai variabel intervening
penuh pada pengaruh nilai pelanggan
terhadap loyalitas petani. Artinya
peningkatan nilai pelanggan dalam rangka
meningkatkan loyalitas petani harus juga
dirahkan untuk peningkatan kepuasan.
Dengan kata lain peningkatan nilai
kepuasan dan untuk selanjutnya dengan
meningkatnya kepuasan akan peningkatkan
pula loyalitas. Hal ini karena dengan
mediasi variabel kepuasan maka produk
tidak berpengaruh signifikan lagi terhadap
loyalitas. Dengan demikian pihak produsen
bibit sawit Varietas D x P TN.1 perlu
meningkatkan nilai pelanggan dalam
rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dengan meningkatnya kepuasan pelanggan
maka loyalitas petani juga akan meningkat.
Implikasi Teoritis
Secara teoritis telah dikemukakan
oleh Payne (2009) bahwa produk dapat
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas
konsumen. Selanjutnya Tjiptono dan
Chandra (2007) mengatakan apabila nilai
pelanggan yang diterima konsumen tinggi
maka hal ini akan dapat menciptakan
kepuasan dan loyalitas konsumen.
Sedangkan Singh (1991), mengatakan
bahwa kepuasan merupakan faktor yang
berpengaruh langsung terhadap loyalitas
konsumen. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori-teori tersebut.
Implikasi Praktis
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
produk, nilai pelanggan dan kepuasan
secara parsial masing-masing
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas petani pengguna bibit
sawit Varietas D x P TN.1. Dengan
demikian bila produsen bibit ini
meningkatkan produk, nilai pelanggan
dan kepuasan, maka dengan sendirinya
loyalitas petani pengguna bibit sawit
Varietas D x P TN.1 juga akan
meningkat.
2. Kepuasan berperan sebagai variabel
intervening penuh pada pengaruh
produk terhadap peningkatan loyalitas
petani. Begitu pula pada pengaruh nilai
pelanggan terhadap loyalitas kepuasan
berperan sebagai variabel intervening
penuh. Temuan ini memberikan
implikasi praktis bagi produsen bibit ini
bahwa didalam usaha-usaha
meningkatkan produk dan nilai
pelanggan dalam rangka meningkatkan
loyalitas maka kepuasan petani mutlak
harus dipertimbangkan karena perannya
sebagai intervening penuh.
Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel produk terhadap
variabel loyalitas petani pemakai bibit
sawit Varietas D x P TN.1 dengan
koefisien regresi 0,311 dan nilai
signifikansi 0,026 (< 0,05). Oleh
karena itu, hipotesis pertama diterima.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel nilai pelanggan
terhadap variabel loyalitas petani
pemakai bibit sawit Varietas D x P
TN.1 dengan koefisien regresi 0,494
Oleh karena itu, hipotesis kedua
diterima.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel produk terhadap
variabel kepuasan petani pemakai bibit
sawit Varietas D x P TN.1 dengan
koefisien regresi 0,457 dan nilai
signifikansi 0,002 (< 0,05). Oleh
karena itu, hipotesis ketiga diterima.
4. Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel nilai pelanggan
terhadap variabel kepuasan petani
pemakai bibit sawit Varietas D x P
TN.1 dengan koefisien regresi 0,857
dan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05).
Oleh karena itu, hipotesis keempat
diterima.
5. Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel kepuasan terhadap
variabel loyalitas petani pemakai bibit
sawit Varietas D x P TN.1 dengan
koefisien regresi 0,542 dan nilai
signifikansi 0,000 (< 0,05). Oleh
karena itu, hipotesis kelima diterima.
6. Kepuasan berperan sebagai variabel
intervening penuh pada pengaruh
produk terhadap loyalitas petani
pemakai bibit sawit Varietas D x P
TN.1 karena setelah variabel kepuasan
ditempatkan sebagai variabel
intervening maka pengaruh produk
tidak signifikan lagi terhadap loyalitas
yaitu menjadi 0,493.
7. Kepuasan berperan sebagai variabel
intervening penuh pada pengaruh nilai
pelanggan terhadap loyalitas petani
pemakai bibit sawit Varietas D x P
TN.1 karena setelah variabel kepuasan
ditempatkan sebagai variabel
intervening maka pengaruh nilai
pelanggan tidak signifikan lagi
terhadap loyalitas yaitu menjadi 0,647.
Keterbatasan Penelitian.
1. Penelitian ini populasinya terbatas
hanya petani yang menerima bibit
sawit Varietas D x P TN.1 di Pasaman
Barat sehingga hasil temuannya belum
dapat menggambarkan perilaku
konsumen secara keseluruhan.
2. Penelitian juga hanya berfokus pada
pengaruh variabel produk, nilai
pelanggan dan kepuasan terhadap
loyalitas petani pemakai bibit sawit
Varietas D x P TN.1, sehingga tidak
menggambarkan semua variabel yang
mempengaruhi loyalitas petani.
Saran-saran
Agar dilakukan penelitian lanjutan yang
populasinya selain petani yang
menerima bibit sawit Varietas D x P
TN.1 di Pasaman Barat agar dapat
diperoleh informasi yang menyeluruh
mengenai pengaruh variabel variabel
produk, nilai pelanggan dan kepuasan
2. Agar dilakukan pula penelitian tentang
pengaruh variabel-variabel lain selain
yang diteliti dalam penelitian ini agar
diperoleh informasi yang lebih lengkap
tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi variabel loyalitas petani
pemakai bibit sawit Varietas D x P TN.1
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih terutama
disampaikan kepada Ibu Dr. Yulia
Hendriyeni, SE. MT Ak, dan Bapak Dr. Ir.
Eni Kamal selaku pembimbing I dan
pembimbing II dan unsur pimpinan serta
seluruh civitas akademika UBH yang turut
membantu dalam penulisan artikel ini.
Daftar Pustaka.
Agus, Bastiar (2011). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan Nilai Pelanggan terhadap Kepuasan Nasabah Bank. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Vol 1 No 2.
Alma, Buchari. (2007). Manajemen Pemasaran dan Manajemen Jasa. Bandung. Alfabeta.
Anung, Pramudyo (2013). Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Intervening. JBMA Vol 1 No 1.
Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Asmai dan Zhafiri (2011). Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen terhadap Loyalitas: Studi tentang Peran Mediasi Switching
Costs. Jurnal Siasat Bisnis Vol 15. No.1.
Baron, R.M dan Kenny, D.A (1986). The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 51 No.6. pp 1173-1182.
Caruana, Albert (2002). “Service Loyalty:
The Effects of Service Quality and The Mediating Role of Customer
Satisfaction” European Journal of
Marketing, Vol 36 No 8 pp 811-828.
Diskha, M., Jumilah, H., dan Teddy, C. (2010). Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Citra Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 10. No 3.
Dwyer, F. Robert., Paul H. Schurr, & Sejo Oh (1997). Developing Buyer- Seller Relationship. Journal of Marketing, Vol. 51 (April), p.11-27
Evawati (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) terhadap Kepuasan Konsumen.
Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial Jilid 1 No 2.
Fahmi, Siti dan Siswidiyanto (2012), Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi tentang Pelayanan Perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kota Depok, jurnal e-marketing vol 4 no 2.
Francisca, A., Tan, L.T., dan Ruth, N.M.P (2012). The Impact of Brand Image towards Loyalty with Satisfaction as
a Mediator in McDonald’s. Jurnal
Gasferz, Vincent (2000). Membangun 7 Praktek Kebiasaan Kualitas Dalam Praktek Bisnis Global. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Gatot Yulianto, Purwanto Waluyo, (2004). Pengaruh Keefektifan Komunikasi, Kualitas Teknikal, Kualitas Fungsional dan Kepercayaan Pada Komitmen Keterhubungan Bandara Ahmad Yani Semarang, Telaah Manajemen Magister Manajemen STIE Stikubank Semarang, Vol.1 Edisi 3.
Ghozali, Imam. (2008). Model Persamaan Struktural. Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS Versi 16, Universitas Semarang, Indonesia.
Granroos, C. (2006). Service Quality: The six criteria of good perceived service quality. Mc. Graw Hill, Fouth Edition, New York.
Handono, Lisa (2004). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Pelanggan Terhadap Jasa Kontraktor CV. Anugerah Jaya Surabaya¸ Tesis Universitas Petra, Malang.
Jaka (2012), Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tulungagung, jurnal manajemen vol3 no1 112-126
Kandampully dan Suhartanto (2000). Customer Loyalty in the Hotel Industry: The Role of Customer Satisfaction and Image. International Journal of Contemporary Hospitality Management 12/6:346-351.
Karsono (2007). Peranan Variabel Citra Perusahaan, Kepercayaan dan Biaya Perpindahan yang memediasi pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal
Bisnis & Manajemen. Vol 7 No. 1: 93-110.
Kartajaya, Herman (2003). Total Quality Service, Butuh Komitmen Total, Majalah Swa, Nomor 9 Tahun 2003.
Keputusan Menpan RI Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Kurniawati, M (2011). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepercayaan Nasabah (Studi Kasus Nasabah Bank Bukopin Cabang Bekasi). Jurnal ilmiah Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 5 No 1.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane (2011), Manajemen Pemasaran, Jilid I, Jakarta : PT. Erlangga.
Long dan Ching (2010). The influence of corporate image, relationship marketing, and trust on purchase intention: the moderating effects of word-of-mouth. Tourism Review, Vol 65 No 3.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. (2008). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Maholtra, Naresh K dkk. (2004),Marketing Research: An Applied Orientation,
New South Wales : Prentice.
Mas’ud, Fuad 2004. Survai Diagnosis
Organissional : Konsep dan Aplikasi.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Nazir, Moh, (2011). Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Minat Beli pada Grapari Telkomsel di Surakarta.Tesis Universitas Diponegoro, Semarang
Nurul, Qomariah (2012).Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Institusi terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 10 No.1
Panca, Winahyuningsih (2009). Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel Griptha Kudus. Jurnal Ekonomi Universitas Maria Kudus, ISSN : 1979-6889.
Parasuraman, A., Berry, L.L., & Zeithaml, V.A. (1991). Refinement and Reassessment of the SERVQUAL Scale. Journal of Retailing, Vol. 67, No.4 (Winter), 420-450.
Payne, Adrian (2002). Pemasaran Jasa (The Essence of Service Marketing).
Terjemahan Fandy Tjiptono, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Petra, Surya (2008). Pengaruh Citra, Kualitas Relasional, dan Persepsi Nilai terhadap Sikap, Loyalitas serta Keinginan untuk Berpindah pada Industri Café di Yogyakarta. Jurnal Siasat Bisnis. Vol 12. No.1. Hal 39-46.
Pribanus, Wantara. (2008). Pengaruh Citra, Reputasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Mahasiswa PTS di JawaTimur (StudiPada STIE denganStudiTerakreditasi). Jurnal ISSN:1693-5241.
Rahmah, S dan Alimuddin, R. (2012). Pengaruh Persepsi Citra Perusahaan, Kualitas Layanan dan Kepuasan terhadap Kepercayaan Nasabah PT Andalan Finance Divisi Nasmoco
Kredit (Studi pada PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Semarang). Journal of Economic and Mangement, Vol 1 No1.
Rachmad (2009) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas produk dan Nilai Nasabah terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri,
jurnal manajemen bisnis vol 3 no. 1, 43-57
Rochaety, Tresnati dan Latief (2007).
Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta. Mitra Wacana Media.
Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. (2010).
Research Methods for Business. A Skill Building Approach. Fifth Edition. A John Wiley and Sons, Ltd, Publication.
Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media
Sheila, P dan Nunik. K (2012). Pengaruh Kepercayaan Pelanggan, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan PDAM Kabuapten Demak. Jurnal Silaju Vol 1 No 2.
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Sutisna., Prawitra Teddy (2001). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT. Rosdakarya : Bandung.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Umar, Husein (2009). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Vera, Retno Juwita (2006). Membangun Citra Perusahaan Melalui Program Desaku Hijau (Studi pada PT HM Sampoerna di Pekalongan), Tesis, Universitas Diponegoro