Mata Kuliah
Keuangan Internasional
“
Soal dan Jawaban Tugas Bab 3, 5, dan 6
”
DOSEN :
Dr. Lukman, M.Si.
MAHASISWA:
Sri Kartika Sari. A (3360141260023)
PROGRAM PASCA SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS INDONESIA
SOAL DAN JAWABAN BAB 3
1. Jelaskan instrumen yang dipakai bank Sentral untuk mencapai sasaran
kebijaksanaan moneter dan mengapa sistem perbankan menjadi penting untuk
tujuan itu. Beri contoh kasus yang terjadi di Indonesia dan tindakan yang dilakukan
oleh Bank Indonesia (Jelaskan jawaban dengan mengaitkan penawaran dan
permintaan akan uang beredar).
Jawaban:
kebijaksanaan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter
(biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit yang
pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Alat/instrument
kebijaksanaan yang diambil yaitu : 1. Open market operations 2. Reseve ration 3.
Discount rate. Kebijaksanaan moneter di Indonesia masih dihadapkan pada
berbagai hambatan yang bersifat internal maupun eksternal. Hal ini yang secara
teoritis dikatakan sebagai variable otonom dimana secara nyata dapat berupa
pengaruh perkembangan perekonomian dunia dan khususnya perkembangan harga
minyak bumi, kelesuan ekonomi dunia, dan lainnya. Bank Indonesia merupakan
Bank Sentral di Indonesia yang diwajibkan memberi laporan tahunan dan kuartalan
kepada Pemerintah dan DPR. Bank Indonesia menjalankan semua fungsi tradisional
Bank Sentral termasuk menerbitkan mata uang, bertindak sebagai kasir pemerintah,
dan banker bagi perbankan nasional, meregulasikan dan mengawasi operasi
perbankan dan lembaga-lembaga keuangan bukan bank, serta menjaga kelancaran
system pembayaran, mengelola cadangan devisa, dan merumuskan serta
menjalankan kebijakan moneter. Bank sentral diharapkan mampu menjalankan
kebijakan moneter yang independen dan apapun kebijakan fiscal yang ditempuh
oleh pemerintah, bank sentral dituntut untuk tetap mampu menciptakan stabilitas
harga. Hanya saja kemampuan Bank Sentral dalam menjalankan kebijakan moneter
secara independen banyak tergantung pada pengaturan instutisional antara Bank
Sentral dan Pemerintah itu sendiri. sifat kebijaksanaan moneter dapat bersifat
efek/dampak sampingan inflasi menaik. Dan kebijaksanaan uang ketat (Thight
Money Policy) untuk menjaga kestabilan harga, memantapkan neraca pembayaran
dengan efek sampingan suku bungan tinggi dan kelesuan investasi. Untuk itu
diperlukan sarana pendukung antara lain : system financial (Perbankan dan
lembaga keuangan lain) pasar uang dan pasar modal perlu dibenahi lagi. Karena
selama ini dominasi perbankan pada system financial masih merupakan kandala
(variable otonom)
2. Jelaskan perbedaan mendasar antara Pasar Modal dengan Bursa Efek . mengapa
perbedaan itu sering terjadi ? Dapatkah Pasar Modal diklasifikasikan ke dalam
Pasar Uang ? Bagaimana kecenderungan yang terjadi mengenai hal ini di negara
berkembang dan di negara maju ?
Jawaban:
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar
yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai
investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan
investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan
laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan
investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Perbedaan mendasar antara pasar modal (stock market ) dengan bursa efek (stock
exchange). Pasar modal merupakan pasar tempat perdagangan surat berharga
(stock dan bond). Bursa efek merupakan pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan / atau saran untuk mempertemukan penawaran jaul dan
beli efek di antara mereka. Efek disini adalah surat berharga berupa surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda butki utang, unit
penyertaan kontrak kolektif berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun organisasi /
perusahaan. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal adalah saham
oleh banyak faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta
atau yang disingkat BEJ dan Bursa Efek Surabaya atau yang disingkat BES.
3. Bandingkan IHSG antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya
(BES). Mengapa perbedaan yang signifikan itu terjadi ? Langkah-langkah apa yang
sekiranya diperlukan untuk mengembangkan bursa efek tersebut sehingga
mencapai taraf global ?
Pada bulan September 1999 oleh Bapepam sebagai badan pengawas pasar modal
membagi kaveling pasar terhadap dua bursa tersebut. BES mempunyai segmentasi
pasar pada (1) Perusahaan kecil menengah dan koperasi, (2) Pasar derivatif, (3)
Pasar obligasi, khususnya obligasi pemerintah pusat, obligasi korporasi, obligasi
pemerintah daerah, dan (4) Industri khusus seperti eksplorasi pertambangan.
Sebagai perbandingan, bursa di Amerika segmen pasarnya terbagi atas bursa bagi
perusahaan teknologi, yaitu bursa Nasdaq dan bursa umum industri yaitu bursa Dow
Jones. Untuk mengakomodir aspirasi dari para investor, BEJ dan BES
mengelompokkan pasar perdagangan dalam lima jenis pasar yaitu: (1) pasar reguler
(RG), (2) pasar segera (SG), (3) pasar tunai (TN), (4) pasar negosiasi (NG), dan
pasar tutup sendiri (TS).
Perbedaan tersebut sangat signifikan karena Keberadaan BES sesuai dengan
ketentuan Bapepam lebih bersifat komplemen atau lebih melengkapi terhadap
keberadaan BEJ. Dengan demikian diharapkan bursa efek di Indonesia lebih variatif
dan lebih berkembang. Perbedaan antara BEJ dan BES terletak pada tumpuan
pada kinerja. Pada BEJ tumpuan kinerjanya terutama pada saham, sedangkan di
BES tumpuan kinerjanya pada obligasi.
Transaksi yang terjadi di BEJ terutama berupa transaksi pada efek berupa obligasi.
Obligasi pada hakekatnya merupakan surat pengakuan utang. Obligasi pemerintah
daerah berarti pengakuan utang dari pemerintah daerah kepada para investor yang
telah membeli obligasi tersebut.
Perbedaan di antara dua bursa tersebut pada dasarnya merupakan perbedaan
derajat interaksi antara risiko dengan return atau keuntungan. Kaum interaksionis
yang tinggi. Sesuai dengan segmen pasarnya BES merupakan bursa bagi saham
dari perusahaan kecil menengah dan koperasi.
Langkah yang harus dilakukan untuk mengembangkan bursa efek adalah
mendatangkan investor mancanegara dan investor yang ada di dalam negeri untuk
menanamkan modalnya beralih ke saham. Pasar lebih suka memilih jenis saham
dari perusahaan besar yang bagi mereka lebih memberikan peluang untuk
mendapatkan keuntungan. Dari segi inilah transaksi saham di BEJ lebih
berkembang dari transaksi saham yang terjadi di BES. Namun demikian dilihat dari
perusahaan yang terdaftar, volume transaksi dan nilai transaksi pada BES juga
terlihat mengalami perkembangan. Seiring dengan perkembangan industri kecil
menengah dan industri pertambangan, maka ke depan kinerja BES berpeluang
untuk lebih optimal.
4. Sistem perbankan di Indonesia saat ini mengalami restrukturisasi besar-besaran
sebagai akibat kinerja masa lalu. Jelaskan masalahnya dan mengapa hal tersebut
terjadi di luar kendali otoritas moneter ? Bagaimana dampaknya terhadap sektor riil
di Indonesia ? Jelaskan biaya ekonomi dari upaya restrukturisasi sistem perbankan
Indonesia.
Restrukturisasi perbankan di Indonesia yang bertumpu kepada tiga strategi, yakni :
(a) bagaimana memulihkan kepercayaan terhadap perbankan nasional; (b)
meningkatkan solvabilitas perbankan (penyelesaian masalah stock); dan (c)
memberdayakan kembali operasional perbankan (penyelesaian masalah flow).
Evaluasi hingga awal tahun 1999 menunjukkan bahwa proses restrukturisasi
perbankan tersebut relatif berjalan lamban. Dibandingkan dengan negara-negara
Asia lainnya yang terkena krisis perbankan dan dewasa ini sedang melakukan
langkah restrukturisasi perbankan, proses restrukturisasi perbankan di Indonesia
relatif tertinggal. Hingga dewasa ini proses restrukturisasi perbankan masih berada
pada tahap penyelesaian masalah solvabilitas bank melalui program rekapitalisasi.
Biaya rekapitalisasi juga diperkirakan akan sangat besar, yakni mencapai sekitar
Rp330 triliun atau 30 % dari PDB, yang sebagian besar akan dibiayai melalui
terdapatnya lembaga penanggung jawab pelaksanaan restrukturisasi perbankan
yang mandiri, serta belum terdapatnya kesamaan visi secara nasional dalam
penyelesaian masalah solvabilitas perbankan nasional merupakan hambatan -
hambatan utama yang berada dibalik tersendatnya program restrukturisasi
perbankan di Indonesia. Proses restrukturisasi perbankan yang relatif lamban
tersebut menurut penulis akan membawa akibat tertundanya proses pemulihan
kegiatan ekonomi Indonesia bila dibandingkan dengan negara - negara lain yang
juga mengalami krisis ekonomi. Selain itu, program rekapitalisasi perbankan akan
memberikan tekanan yang amat berat kepada posisi keuangan negara dalam
jangka menengah - panjang. Tanpa adanya langkah - langkah penyesuaian di
bidang fiskal serta penyempurnaan proses pengembalian dana rekapitalisasi yang
transparan, cepat dan efisien maka pengendalian moneter akan menghadapi
tantangan yang berat akibat membengkaknya defisit anggaran negara di masa -
masa mendatang.
5. Jelaskan perbedaan yang mendasar apabila negara berkembang akan
mengembangkan suatu proyek yang membutuhkan biaya yang cukup besar, pilihan
untuk mendapatkan pendanaan dari Lembaga Keuangan Multilateral atau dari
Perusahaan Internasional. Apakah kecenderungan ini berlaku umum atau harus
dilihat kasus per kasus ?
Lembaga Keuangan Multilateral di sini adalah Bank Dunia telah banyak membantu
negara-negara dunia ketiga dalam permodalan bagi pembangunan dalam negerinya
masing-masing. Seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dll
menjadi fokus bagi pengucuran dana pinjaman berbunga rendah oleh Bank Dunia.
Dengan modal pinjaman inilah, negara-negara berkembang yang notabene adalah
negara miskin dan kekurangan modal, memiliki harapan untuk memperbaiki kondisi
ekonominya dan mengejar ketertinggalan yang sangat jauh dari negara-negara
maju. Bahkan tidak jarang, uang pinjaman inilah yang menjadi penyangga bagi “nafas” perekonomian negara peminjam yang kadang “tersengal-sengal” dihantam badai krisis. Namun demikian, keberadaan Bank Dunia bukan tanpa kontroversi dan
peminjam seringkali justru menjadi “bumerang”. Alih-alih mengatasi masalah perekonomian dalam negeri, seringkali dana pinjaman dari Bank Dunia justru seperti
menumpuk masalah di tahun-tahun mendatang yang suatu saat –cepat atau lambat-
akan overload dan dapat mengakibatkan chaos. Apalagi banyak ahli ekonomi dari
negara-negara peminjam (yang biasanya berdiri di luar pemerintahannya)
berkomentar miring dan justru menuding Bank Dunia yang telah menganjurkan
kebijakan ekonomi yang menyesatkan dan tidak menyelesaikan masalah. Salah
satu penyebabnya adalah aliran uang pinjaman yang masuk seringkali justru
kembali lagi ke negara-negara donor, sehingga menimbulkan kerugian yang tidak
sedikit bagi negara peminjam. Bagi Indonesia sendiri, peran Bank Dunia mulai
tampak jelas setelah masa pemerintahan Presiden Soekarno yang cenderung dekat
dengan poros Uni Soviet berakhir. Hingga saat ini, Indonesia masih menjadi salah
satu negara yang dipercaya oleh Bank Dunia untuk meminjam dana untuk berbagai
keperluan, terutama untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, pelayanan
publik, pertanian dan lingkungan hidup. Namun demikian, sama seperti banyak
negara peminjam lainnya, hal ini justru dapat membahayakan perekonomian dalam
negeri di masa mendatang jika peminjaman yang dilakukan tidak efisien, tidak
bermanfaat, dan juga boros dalam penggunaannya. Bagaimanapun, utang tersebut –beserta bunganya- dapat terus menumpuk hingga Indonesia tak mampu lagi membayarnya jika dibiarkan dilakukan terus menerus tanpa upaya pengurangan
utang yang sistematis. Aliran uang pinjaman yang masuk seharusnya dapat
dikendalikan, sehingga tidak hanya menguntungkan dan menambah kekayaan
segelintir orang, tetapi juga dapat benar-benar menggerakkan perekonomian
nasional, baik secara analisis makro maupun mikro. Karena bagaimanapun,
kemandirian dibentuk dan dilakukan oleh kita sendiri. Dana pinjaman hanyalah
sarana seperti sebuah pedang, jika kita ahli menggunakannya maka akan
menjadikan kita kuat dan sejajar dengan negara manapun, namun jika kita tidak
hati-hati menggunakannya, justru dapat “melukai” bahkan “membunuh” kita sendiri,
6. Buat studi komparatif yang menyangkut hak dan kewajiban negara-negara anggota
dari OPEC Fund, Islamic Development Bank (IDB) dan kelompok Bank Dunia
(IBRD). Menurut anda, Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berpusat di Manila
termasuk kategori mana ?
Jawaban:
Perbankan Internasional pernah melakukan ekspansi pada saat harus menyalurkan
dana yang berlebih di waktu membanjirinya petrodollar sekitar tahun 1973-an dari
Negara-negara berkembang dalam bentuk pinjaman sampai pada tahun 1980-an.
Ekspansi yang demikian besar tersebut akhirnya menyebabkan krisis utang (1982)
sehingga sumber-sumber dana baru menjadi tersendat-sendat.
Bank Pembangunan Asia (ADB) adalah sebuah institusi finansial atau International
Financial Institutions (IFIS), pembangunan multilateral didedikasikan untuk
mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik. Maka ADB adalah termasuk kelompok
bank dunia, termasuk bank yang juga dikenal sebagai Bank-bank Pembangunan
Multilateral (Multirateral Development Banks).
7. Kelompok Bank Dunia mempunyai kriteria yaitu besarnya pinjaman yang akan
diberikan kepada negara berkembang disesuaikan dengan pendapatan per
kapitanya. Jelaskan posisi Indonesia sebelum dan setelah krisis moneter. Apakah
hal ini kemudian mempengaruhi besarnya pinjaman ? Jelaskan situasi yang terjadi
di Indonesia saat ini.
Jawaban:
Sekitar tahun 1997 pada bulan Juni, Indonesia terlihat jauh dari krisis. Tidak seperti
di Thailand. Indonesia memiliki inflasi yang rendah, perdagangan surplus lebih dari
900 juta dollar, persediaan mata uang luar yang besar, lebih dari 20 miliar dollar dan
sektor bank yang baik.
8. Laporkan komposisi hutang Indonesia saat ini (pemerintah dan swasta), dan
hutang ini. Dari tiga pilihan penyelesaian utang, mana yang sebaiknya dipilih:
restrukturisasi, penjadwalan kembali, atau dihapuskan ? Jelaskan mengapa Jepang
menolak penghapusan utang Indonesia masa lalu ?
Jawaban:
Bank Indonesia (BI) mempunyai data statistik terbaru yang melpaorkan utang luar
negeri (ULN) Indonesia pada sekitar januari US$ 269,3 miliar. Utang Indonesia pada
awal tahun tersebut tercatat tumbuh 7,1 % year on year (yay), meningkat
dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2013 sebesar 4,6 % . Peningkatan
pertumbuhan dipengaruhi oleh kenaikan posisi ULN sektor swasta sebesar 12,2 %
menjadi US$ 141,4 miliar.
Restrukturisasi kredit adalah terminology keuangan yang banyak digunakan dalam
perbankan, yang artinya adalah upaya perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan
perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajibannya. Restrukturisasi yang dilakukan adalah penurunan suku bunga.
9. Negara mana saja yang tergabung dalam Zona Eropa dan Uni Eropa, dan mengapa
Sistem Moneter Eropa akan cenderung seperti sistem moneter Negara Federasi di
Amerika ? Mengapa proses moneterisasi Eropa lebih progresif dibandingkan
dengan kawasan perdagangan dan investasi yang lain ? Negara Eropa mana yang
meminta kekhususan dalam hal ini dan mengapa itu dilakukannya ?
Jawaban :
Negara yang termasuk Zona Eropa meliputi Portugal, Italia, Spanyol, Perancis,
Irlandia, Luksemburg, Belgia, Jerman, Belanda, Austria dan Finlandia. Negara yang
termasuk Uni Eropa meliputi 11 negara Zona Eropa ditambah 4 negara yaitu Inggris,
Swedia, Denmark, dan Yunani.
Empat Negara di luar Zona Eropa : Inggris, Swedia, Denmark dan Yunani
mempunyai alasan tersendiri untuk menunda ikut dalam mata uang tunggal Eropa.
Inggris masih mengajukan persyaratan yang menyangkut dampak suku bunga Euro
terhadap perekonomian negaranya, terutama yang berkaitan dengan fleksibilitas
dari kesepakatan dan pasar tenaga kerja, investasi, pasar keuangan London,
terbesar di negara-negara Skandinavia, bersama dengan Denmark tidak akan
mengadakan referendum di negaranya untuk mendukung penyatuan mata uang
eropa. Namun alasan yang sebenarnya, Swedia khawatir penyatuan ekonomi Eropa
akan berkembang menjadi penyatuan politik dan Denmark ekonominya masih
terguncang. Yunani sebenarnya masih belum dapat memenuhi kriteria yang
ditetapkan dalam Maastrich Treaty dan ditargetkan bergabung dalam Zona Eropa
tahun 2001.
10. Dengan akan dilaksanakannya sistem mata uang tunggal Eropa dan timbulnya krisis
moneter di berbagai belahan bumi sebagai akibat ketergantungan pada dolar
Amerika, timbul gagasan di beberapa blok perdagangan untuk menerapkan sistem
ini (Mahathir dengan gagasan mata uang tunggal ASEAN). Jelaskan lebih lanjut
gagasan ini apabila akan diterapkan di perdagangan ASEAN. Mengapa Euromarket
lebih menarik dari pasar uang yang lain ?
Jawaban
Beberapa keuntungan internal Eropa dengan adanya pasar tunggal Eropa yaitu
terjadinya spesialisasi perdagangan dan pembagian kegiatan ekonomi di Zona
Eropa sehingga lebih efisien, tidak lagi perlu memiliki berbagai mata uang negara--‐
negara Eropa untuk transaksi perdagangan, dan biaya transaksi akan berkurang.
Apabila Zona Eropa dapat dikembangkan menjadi Uni Eropa, maka kekuatan
ekonominya akan lebih besar dari kekuatan ekonomi Amerika dan diharapkan akan
mampu menjaga kestabilan mata uangnya untuk kurun waktu yang panjang. Di
samping itu, Bank Sentral Eropa (European Central Bank, ECB) yang akan
terbentuk akan independen seperti halnya Bundesbank--‐ bank sentral Jerman yang
stabilitas mata uangnya mampu bertahan dalam 50 tahun terakhir. Ada sedikit
kekhawatiran akan gagalnya pembentukan mata uang tunggal Eropa.
Apabila terjadi perubahan politik yang drastis dari negara anggotanya sehingga
menyebabkan perubahan kebijaksanaan ekonominya. Beberapa keuntungan
eksternal yaitu dapat menghemat biaya transaksi dan biaya transfer, lebih
sederhana dalam proses ekspor dan impor Negara Eropa, serta konvertibilitas
digabungkan memang besar dan sangat diperhitungkan. Tahun 2012, nilai PDB
ASEAN mencapai $2,15 triliun (ASEAN Secretariat, Jakarta). Jika enam Negara
yang menjadi mitra dagang ASEAN, yakni Korea Selatan, Selandia Baru, Jepang,
India, China dan Australia mengintegrasi, maka kekuatan PDB ASEAN ditambah
enam negara tersebut mencapai $19,81 triliun. Melalui pembentukan uang bersama,
kawasan Asia Tenggara menjadi “small open economy” (Purwono, R, 2008), wilayah baru yang mandiri secara ekonomi. Bagi Indonesia, bisa memutuskan harga CPO
sendiri; menetapkan harga tembakau yang kini masih ditentukan oleh pasar
tembakau di Bremen, Jerman; mematok minyak dan gas, harga batu bara hingga
logam mulia. Disatu sisi Indonesia belum siap untuk menerima pemberlakuan nilai
mata uang tunggal ASEAN, pemberlakuan mata uang tunggal ASEAN hanya
menguntungkan negara lebih siap dari Indonesia. Adapun keuntungan penggunaan
mata uang tunggal ASEAN yaitu: melalui penetapan mata uang tunggal, diharapkan
agar anggota ASEAN dan SDM Di dalamnya dapat lebih efektif dan efisien dalam
meningkatan perekonomian anggotanya, yang indikasinya tercermin melalui (i)
Berkurangnya biaya transaksi perdagangan antar negara anggota melalui hilangnya
ongkos transaksi mata uang dan risiko nilai tukar yang umumnya mengikuti proses
pembayaran dalam transaksi perdagangan antar negara, (ii) Meningkatnya
transparansi harga dari sebuah produk yang dihasilkan oleh Negara--‐negara
berbeda yang ada di kawasan mata uang tunggal yang bersangkutan.
Keuntungan lain yang juga diperoleh adalah berkurangnya ongkos pengelolaan
kebijakan moneter dari negara--‐negara kawasan mata uang tunggal tersebut.
Hal ini terkait dengan terrpusatnya pengelolaan kebijakan moneter untuk setiap
negara anggota ASEAN. Di samping itu, penerapan mata uang tunggal juga
memberikan kredibilitas dan disiplin pengelolaan kebijakan ekonomi makro bagi
negara--‐negara anggotanya. Diharapkan agar proses penetapan sistem uang
tunggal (single currency) tersebut, tidak merujuk pada Uni Eropa sebagai acuan
rencana, karena diketahui bahwa struktur ekonomi, politik, dan sosial negara--‐
negara anggota ASEAN tidak sama dibandingkan dengan negara--‐negara di
SOAL DAN JAWABAN BAB 5
1. Dari data “Ringkasan Neraca Pembayaran” suatu negara pada tahun ↓↓↓ (dalam
Miliar Dolar, terlampir) hutang dan jelaskan secara singkat mengenai :
a. Neraca perdagangan (trade account) atau disebut dengan Neraca Perdagangan
Barang yaitu bagian dari transaksi berjalan adalah neraca arus perdagangan
barang ekspor dan impor barang.
b. Neraca perdagangan dan jasa (trade and service account) : Neraca
perdagangan barang adalah neraca arus perdagangan barang, ekspor dan impor
barang. Neraca perdagangan jasa adalah neraca arus perdagangan jasa, ekspor
dan impor jasa. Keduanya dihitung berdasarkan syarat fob (free on board).
c. Transaksi berjalan (current account) : Neraca yang terdiri atas neraca
perdagangan barang jasa dan transfer unilateral. Neraca perdagangan barang
adalah neraca arus perdagangan barang, ekspor dan impor barang. Keduanya
dihitung berdasarkan syarat fob (free on board). Neraca perdagangan jasa
adalah neraca arus perdagangan jasa, ekspor dan impor jasa.
d. Neraca modal (capital account) : Neraca arus perubahan aset atau harta
kekayaan suatu negara, termasuk aset pemerintah dan aset asing di negara itu,
di luar aset cadangan pemerintah.
e. Neraca cadangan pemerintah (official reserve account) : Neraca arus perubahan
aset cadangan milik pemerintah suatu negara dan pemerintah asing di negara
itu. Cadangan aset pemerintah dapat berupa emas, special drawing right / SDR
IMF, dan devisa.
f. Selisih statistik (statistical discrepancy) : Salah satu faktor lain yang
(imperfect information) dan atau adanya transaksi-transaksi yang tidak tercatat
(unrecorded transaction). Dalam BOP, transaksi-transaksi yang tak tercatat ini di
masukkan ke dala bagian selisih perhitungan (statistical discrepancy). Istilah
dalam bahsa Inggris yang juga digunakan untuk selisih perhitungan adalah error
and omission.
g. Defisit / surplus neraca pembayaran untuk 1980 : Neraca pembayaran dapat
dilakukan dengan depresiasi mata uang, pada kenyataannya langkah depresiasi
tidak sensitif dalam memperbaiki defisit neraca pembayaran. Sebagai contoh
defisit neraca transaksi berjalan yang terjadi di Amerika, pada tahun 1976
sampai 1980, dolar Amerika merosot seiring dengan penurunan transaksi
berjalannya. Pada tahun 1980 sampai 1985, dolar Amerika menguat dan terjadi
peningkatan impor serta penurunan ekspor Amerika sehingga transaksi berjalan
tetap defisit. Pada pertengahan tahun 1985, dolar Amerika nilainya mulai
merosot dan transaksi berjalan Amerika tetap mengalami defisit. Walaupun
Amerika masih tetap mengalami defisit transaksi berjalan, tetapi mulai berkurang
pada tahun 1987. Kesimpulannya bahwa depresiasi tidak mutlak merupakan
instrumen untuk menanggulangi defisit neraca pembayaran yang akan
memberikan hasil yang baik.
Dari hasil tersebut di atas, buat rangkuman dan analisis singkat mengenai “Ringkasan Neraca Pembayaran” suatu negara pada tahun ↓↓↓ (dalam Miliar Dolar), dan perkembangan perekonomian negara tersebut secara umum.
Dalam neraca pembayaran suatu negara, ketidakseimbangan dari pos-pos
otonom merupakan arus yang otonom dengan alasan yang mendasarinya.
Perkembangan ekspor dan impor, serta aliran modal masuk dan keluar suatu negara
sangat terkait dengan faktor kebijakan dalam negeri terutama kebijakan moneter dan
sektor riil, dan perkembangan lingkungan internasional. Neraca pembayaran
Sesuai dengan prinsip pembukuan dengan double entry, apabila terjadi surplus atau
defisit biasanya mengacu pada hubungan sebab dan akibat.
Penyesuaian terhadap posisi neraca pembayaran perlu dilakukan dari waktu ke
waktu. Pada dasarnya koreksi terhadap neraca pembayaran dapat dilakukan secara
otomatis atau melalui serangkaian kebijakan. Koreksi neraca pembayaran yang
dilakukan secara otomatis dikaitkan dengan menciptakan keseimbangan harga internal
dan eksternal. Dalam hal ini konsep neraca pembayaran disederhanakan sebagai aliran
ekspor dan impor dari barang dan jasa. Apabila defisit neraca pembayaran terjadi pada
sistem kurs tetap, maka defisit neraca pembayaran akan diperbaiki dengan depresiasi
dari mata uang negara itu. Dengan melakukan depresiasi mata uangnya, maka harga
barang dan jasa eksternal diusahakan agar seimbang dengan harga internalnya. Hal
yang sama pada sistem kurs mengambang, penyesuaian dilakukan secara otomatis
dengan depresiasi dari mata uang negaranya. Dalam kurs mengambang, diatur defisit
neraca pembayaran yang sebagian akan diperbaiki dengan depresiasi mata uang
negara itu, dan sebagian dengan menggunakan saldo kredit neraca cadangan
pemerintah. Sebaliknya, hal yang sama dapat dilakukan pada surplus neraca
pembayaran.
Sarankan langkah-langkah kebijakan makro nasional yang terbaik
Langkah yang dapat ditempuh di samping pengaturan kurs mata uang yaitu
dengan pengaturan suku bunga untuk meningkatkan kegiatan bisnis dan jumlah uang
yang beredar untuk menekan inflasi. Kebijakan sektor riil menjadi penting terutama di
negara-negara berkembang untuk mengatur struktur pasar dan pemberian proteksi
SOAL DAN JAWABAN BAB 6
1. Jelaskan kaitan antara keseimbangan uang dengan tujuan moneter untuk
menstabilkan kurs di suatu negara ?
Jawaban :
Kebijaksanaan moneter yang terlalu ketat memberi dampak positif bagi neraca
pembayaran dan kestabilan harga, tetapi memberi dampak negatif atas sektor riil
dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, kebijakan moneter yang terlalu longgar
memberi dampak negatif bagi neraca pembayaran dan kestabilan harga, tetapi
memberi dampak positif atas sektor riil dan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu,
kebijaksanaan moneter yang baik harus mampu memberikan dampak positif bagi
neraca pembayaran, stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu
mendorong berkembangnya sektor riil.
2. a. Mengapa depresiasi rupiah terhadap dolar tidak dilakukan oleh Pemerintah
Indonesia walaupun menurut teori menyarankan bahwa adanya depresiasi rupiah
akan dapat meningkatkan neraca perdagangan suatu negara ? (lihat contoh soal).
Jawaban :
Karena efek depresiasi harga mata uang negara 2 akan cenderung menurunkan
neraca perdagangan negara 1. contoh sederhana apabila terjadi depresiasi rupiah
(apresiasi dolar) terhadap dolar (rupiah) dari Rp. 1.000,- per US$ menjadi Rp.
1.500,- per US$, efek terhadap neraca perdagangan dapat ditunjukkan sebagai
berikut :
Sebelum depresiasi mata uang negara 1 (rupiah)
1 US$ (negara 2) 1.000 Rp (negara 1)
A Rp/unit (Pxo) A/1,000 US$/unit
B US$ / unit (Pmo) 1.000 B Rp/unit
Setelah depresiasi mata uang negara 1 (Rupiah)
1 US$ (negara 2) 1.500 Rp. (negara 1)
A Rp./ unit (Px1) A/1,500 US$ / unit
Dari sisi ekspor Px1 < Pxo akan cenderung ekspor
Dari sisi impor Pm1 > Pmo akan cenderung impor
Neraca perdagangan (trade account) akan cenderung (x – m)
b. jelaskan keterkaitan antara neraca perdagangan dg neraca pembayaran. Apa
yang terjadi dengan neraca pembayaran Indonesia, dan kemudian kaitannya
dengan gejolak krus yang sekarang terjadi ?
Jawaban :
Keterkaitan neraca perdagangan dg neraca pembayaran adalah titik ekuilibrium
nilai tukar akan berubah karena permintaan akan uang asing meningkat.
Jika perdagangan keluar (Capital Inflow) meningkat maka akan ada peningkatan
pembelian mata uang asing sehingga mata uang asing mengalami apresiasi (mata
uang asing meningkat, mata uang domestic menurun). Jika pemerintah Indonesia
mensiasati dengan mengeluarkan cadangan devisa dollar, maka jumlah cadangan
devisa Indonesia.
3. Buat keseimbangan kurs mata uang rupiah dengan dolar Amerika dalam diagram 2
dimensi pada posisi Rp. 7.000 per US$. Apabila kemudian terjadi situasi qos a q1s a
(ke kiri / ke atas) dan keseimbangan baru melebihi batas atas pada Rp. 7.700 per
US$, jelaskan hal-hal sebagai berikut :
a. Alasan apa saja yang menyebabkan pergeseran itu terjadi ?
Untuk model keseimbangan kurs, model pasar mata uang asing (negara 2) dapat
digambarkan dalam model 2 dimensi untuk 2 negara dengan memperhatikan
asumsi sebagai berikut :
- Mengikuti hukum keseimbangan pasar
- Demand / kebutuhan mata uang asing negara 1
- Supply / penawaran mata uang asing ke negara 1
- Interaksi pasar mata uang negara 2 di negara 1
b. Berapa % besarnya pita intervensi total batas bawah dan atas, apabila dianggap
intervalnya sama dengan batas atas ?
Mengenai nilai mata uang yang dipertahankan pada kurs standar tetap,
dapat dilakukan melalui intervensi yaitu dengan cara membatasi fluktuasi dalam
batas tertentu yang sudah ditetapkan pada interval pita intervensi.
Gambar
Sistem Kurs Tetap Dolar Amerika terhadap Rupiah Indonesia
Pita intervensi Rp. 7.700 per US$ atau batas atas dari kurs Rp. 7.000 per US$
Qod Q1d M Q1d ↑S Qos K out
Rp/US$
US$ (Juta) qos
qod q1s
q1d
Oo O2
7000 7700
c. Jelaskan apa yang harus dilakukan bank sentral untuk mempertahankan kurs
pada batas atas.
Jawaban
Dengan intervensi pada kurs Rp.7.700 / US$ terjadi defisit (Q1d – Qos).
Indonesia melepaskan cadangan dolar Q2 – Q1 (cadangan devisa dolar Indonesia )
d. Jelaskan untung ruginya apabila menggunakan kurs tetap pada batas atas dan
dengan membiarkan bebas mengambang.
Apabila pita intervensi diperlebar, maka cadangan yang harus dilepas
untuk mempertahankan kurs tetap akan lebih sedikit.
4. Keseimbangan kurs yang kemudian terjadi qod a q1d a (ke kiri / di bawah ) dan
keseimbangan baru di bawah batas bawah Rp. 6.300,- per US$.
a. Alasan apa saja yang menyebabkan pergeseran itu terjadi ?
b. Jelaskan apa yang harus dilakukan bank sentral untuk mempertahankan kurs
pada batas bawah ?
c. Jelaskan untung ruginya apabila menggunakan kurs tetap pada batas bawah
Jawaban
a. Pergeseran kurva permintaan qod a q1d a (ke kiri / ke bawah) dapat terjadi bila
terdapat penurunan impor dan penurunan modal yang mengalir ke luar negeri
(capital outflow).
b. Untuk mempertahankan nilai kurs pada batas bawah (Rp 6300), bank sentral
dapat melakukan intervensi dengan menambah cadangan devisa dolar (membeli
dolar dan menjual rupiah) sejumlah Q4-Q3.
Bila pemerintah menggunakan sistem nilai tukar tetap, pelaku ekspor akan terjamin
perdagangannya dari kerugian penurunan nilai kurs. Ekspor dan investasi dari luar
negeri tidak akan berkurang sementara impor dan investasi ke luar negeri dapat
terus digenjot untuk menaikkan nilai kurs. Kelemahannya, pemerintah harus
mengorbankan cadangan devisanya untuk menjaga nilai kurs tetap pada batas
bawah. Sementara itu, bila pemerintah menggunakan sistem nilai tukar
mengambang, pelaku ekspor akan mengalami kerugian akibat depresiasi dolar dan
mengurangi kegiatan ekspornya. Sebaliknya, pelaku impor akan melihat ini sebagai
meningkatkan harga diri bangsa dalam perekonomian dunia, membayar utang luar
negeri pun terasa lebih ringan. Kelemahannya, investor luar negeri akan enggan
menanamkan modalnya di Indonesia dan mengimpor produk-produk Indonesia
5. Apabila dalam soal nomor 4 di atas, keseimbangan kurs yang kemudian terjadi
pergeseran qos a q1s (ke kanan / ke bawah) di bawah batas bawah Rp. 6.300 /
US$.
a. Alasan apa saja yang menyebabkan pergeseran itu terjadi ?
b. Jelaskan apa yang harus dilakukan bank sentral untuk mempertahankan kurs
pada batas bawah ?
c. Apabila ingin dipertahankan krus pada Rp. 7.000,- per US$, maka besarnya
intervensi bank sentral lebih besar atau lebih kecil apabila dibandingkan dengan
butir B di atas.
Jawaban
Rp/US$
US$ (Juta) q0s
qod
Q0 7700
7000 E0
6300
q1s
Q1 E2
E1
Q3 E3
a. Pergeseran kurva Supply ke kanan/bawah dapat terjadi bila ada kenaikan
jumlah ekspor dan kenaikan modal yang masuk ke dalam negeri (capital
inflow).
b. Untuk mempertahankan nilai kurs pada batas bawah (Rp 6300), bank
sentral harus menggeser titik ekuilibrium pada kurva di atas dari E1 ke E2.
Bank sentral dapat melakukan intervensi dengan menambah cadangan
devisa dolar (membeli dolar dan menjual rupiah) sejumlah Q3-Q2.
c. Untuk mempertahankan nilai kurs pada Rp 7000, bank sentral harus
menggeser titik ekuilibrium pada kurva di atas dari E1 ke E0. Bank sentral
harus melakukan intervensi dengan menambah cadangan devisa dolar
(membeli dolar dan menjual rupiah) sebesar Q4-Q0. Dapat diamati pada
kurva bahwa rentang Q4-Q0 lebih panjang dari Q3-Q2 sehingga bisa
disimpulkan intervensi pemerintah akan lebih besar dibanding pertahanan
pita intervensi Rp6300 (poin b).
6. Pada awal tahun 1997, kurs dolar Rp. 2.500,- per dolar pada titik keseimbangan
permintaan dan penawaran dolar. Pemerintah mempunyai kebijakan untuk selalu
mempertahankan apresiasi dolar terhadap rupiah rata-rata 4% per tahun maksimal.
Pada akhir tahun 1997, tampaknya terjadi peningkatan impor barang modal untuk
proses industrilisasi dan banyaknya pengusaha Indonesia yang menanamkan
modalnya ke luar negeri dalam rangka diversifikasi usaha. Pada akhir tahun 1997
juga tercatat turunnya penerimaan ekspor migas yang cukup besar, lebih besar dari
kenaikan modal asing yang masuk ke Indonesia pada tahun itu. Titik keseimbangan
a. Buat diagram pasar dolar di Indonesia pada keadaan keseimbangan awal tahun
(rp. 2.500 per dolar) dan keseimbangan akhir tahun (Rp. 2.800 per dolar).
Gambarkan tahapan pergeseran dari permintaan dan penawaran dolar yang
diakibatkan oleh faktor-faktor tersebut di atas.
Jawaban
b. Apa yang terjadi dengan neraca pembayaran Indonesia pada akhir tahun 1997
dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan apabila kita akan
mempertahankan apresiasi dolar maksimal 4% per tahun pada akhir tahun ?
Jawaban
Yang terjadi terhadap neraca pembayaran indonesia adalah mengalami
defisit karena terjadi penurunan terhadap penerimaan ekspor migas, sedangkan
banyak penanaman modal diluar negeri dan kenaikan import. Untuk
mempertahankan apresiasi dolar maksimal 4% adalah pemerintah harus
menaikan ekspor baik barang maupun jasa yang dapat meningkatkan devisa,
c. Buat diagram lengkap apa yang terjadi dengan keseimbangan krus baru
dibandingkan dengan keseimbangan pada Rp. 2.800 per dolar, apabila mulai
pada akhir tahun 1997 kurva permintaan dan penawaran dolarnya lebih “inelastic” dari kurva sebelumnya.
Jawaban
d. Dengan kurva baru yang lebih “inelastic atau insensitif”, jelaskan apa yang terjadi
dengan neraca pembayaran pada posisi kurs Rp. 2.800 per dolar dan
langkah-langkah apa yang harus dilakukan ?
Jawaban
Yang terjadi terhadap neraca pembayaran pada posisi kurs Rp. 2.800 menyebabkan
terjadinya defisit dikarenakan perubahan nilai tukar yang signifikan sehingga
e. Bagaimana efek dari depresiasi rupiah ini terhadap inflasi rupiah ? Jelaskan
dalam diagram P (harga) versus Q (kuantitas), fungsi permintaan dan penawaran
barang pada pasar barang (commodity market) di Indonesia.
Jawaban
Efek dari depresiasi rupiah ini terhadap inflasi rupiah adalah terjadi
penurunan permintaan barang di Indonesia.
7. Sebelum 21 Juli 1997, kurs rupiah terhadap dolar masih stabil sekitar Rp. 2.500 per
dolar Amerika (US$). Buat diagram lengkap pada posisi keseimbangan kurs (E0).
Setelah itu, rupiah mulai melemah, jelaskan penyebab utamanya dari sisi
penawaran dan permintaan dolar Amerika. Gambarkan dalam diagram
keseimbangan kurs yang baru (E1).
Pada tanggal 14 Agustus 1997, bank sentral (BI) intervensi dengan menjual 1 milyar
dolar Amerika (cadangan devisa Indonesia sekitar 21 milyar dolar Amerika) pada
kurs Rp. 2.800 per dolar Amerika. Berapa pita (band) intervensi BI saat itu ? Buat
diagram lengkap pada posisi kurs tersebut ! Jelaskan situasi yang terjadi pada kurs
Rp. 2.800 per dolar Amerika ? Jelaskan dalam diagram kurs, alasan setelah itu pita
intervensi dibuka oleh BI.
Kurs rupiah terhadap dolar pada saat ini mendekati Rp. 4.000 per dolar Amerika,
diperkirakan akan terjadi overvalued (keseimbangan kurs diperkirakan pada Rp.
3.100 per dolar Amerika). Mengapa demikian dan bagaimana keseimbangan pada
Rp. 3.100 per dolar Amerika dapat dicapai ? Jelaskan dalam diagram
keseimbangan kurs?
8. Apabila kurs rupiah pada saat ini Rp. 2.800 per US$ lebih besar daripada nilai
keseimbangan Rp. 2.500 per US$.
a. Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi terhadap neraca pembayaran. Mengapa
hal itu dapat terjadi ? Dapatkah penyesuaian dilakukan dengan mekanisme
otomatis (automatic adjustment) ?
Jawaban
Yang terjadi terhadap neraca pembayaran adalah defisit dikarenakan
terjadinya kenaikan nilai tukar yang signifikan, penyesuaian tidak dapat dilakukan
secara otomatis dikarenakan tingginya kurs rill tersebut.
b. Berapa persentase depresiasi rupiah yang akan menghilangkan defisit neraca
pembayaran dengan asumsi posisi krva qos dan qod sudah diketahui ?
Jawaban
c. Perbedaan efek inflasi dalam negeri antara dua keseimbangan kurs qos – qod
dan q1s – q1d (lebih inelastic dari posisi qos – qod) ? Buat diagaram
keseimbangan penawaran dan permintaan komoditas impor (Px vs Qx) yang
menunjukkan perubahan harga komoditas.
Jawaban
d. Jelaskan bagaimana kemudian meniadakan inflasi yang terlalu tinggi dalam
sistem ekonomi itu ? Jelaskan apa yang terjadi di Indonesia.
Jawaban
Untuk meniadakan inflasi yang terlalu tinggi pemerintah harus melakukan dua hal
yaitu mengurangi investasi dan anggaran pembelanjaan pemerintah.
9. Cari artikel di koran yang menyatakan perkembangan dolar Amerika. Dari artikel itu,
anda diminta menjelaskan :
a. Fundamental ekonomi apa saja di Amerika dan Jepang yang berpengaruh
dominan terhadap fluktuasi dolar ?
Jawaban
Fundamental ekonomi Amerika yang berpengaruh dominan terhadap
fluktuasi kurs adalah kebijakan pasar saham AS sangat mempengaruhi fluktuasi
kurs. Fundamental ekonomi Jepang yang berpengaruh terhadap fluktuasi kurs
adalah industri otomotif merupakan yang terbesar di dunia dan menjadi pesaing
otomotif AS; industri elektronik Jepang juga yang terbesar di Dunia. Rp/US$
US$ (Juta) qos
q1s qod
Oo O2
b. Bagaimana pengaruh negara-negara NICs, Rusia dan Cina terhadap fluktuasi
dolar yang sekarang terjadi ?
Jawaban
Negara negara NICs dan Rusia tidak berpengaruh banyak terhadap
fluktuasi dolar bahkan ekonomi Rusia dalam posisi tidak stabil karena ada
gejolak politik dalam negri Rusia. Untuk mempunyai pengaruh besar terhadap
fluktuasi dolar karena pemerintah Cina banyak membantu kemudahan kepada
industri dalam negrinya seperti kecilnya pajak bea masuk dan memfasilitasi
impor barang barang hasil industri.
c. Apakah ada hubungan antara fluktuasi dolar dengan perkembangan inflasi yang
terjadi di dalam negeri (Indonesia) dan variabel makro ekonomi lainnya ?
Jawaban:
Ada, pengaruhnya antara fluktuasi dolar dengan inflasi di Indonesia
karena semua transaksi di Indonesia baik ekspor maupun Impor menggunakan
mata uang dolar dan juga masih banyak sektor sektor yang masih disubsidi oleh
Pemerintah Indonesia
d. Apakah kebijakan kurs bebas mengambang di Indonesia masih dapat diteruskan
saat ini dengan melihat begitu banyaknya pelarian modal (Capital flight) dari
Indonesia ? Jelaskan untung ruginya.
Jawaban:
Kebijakan kurs mengambang masih dapat teruskan dengan syarat situasi
politik tetap kondusip dan pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan ekonomi
yang memberatkan industri dalam negri.
Untungnya adalah kurs rupiah tidak banyak terpengaruh besar oleh
sentimen pasar modal dan ruginya banyaknya pelarian modal (capital Flight) dari
10. Soal berikut ini untuk menilai anda dalam mengikuti perkembangan sektor moneter
di Indonesia pada saat krisis moneter yang lalu.
a. Jelaskan secara garis besar mengapa terjadi depresiasi dolar dan mengapa pita
intervensi harus dilepaskan oleh pemerintah pada saat krisis moneter terjadi
tahun 1997 – 1998 ?
Jawaban :
Terjadinya depresiasi dolar dan dilepasnya pita intervensi oleh pemerintah
pada krisis Moneter tahun 1997-1998adalahdampak penularan(contagion effect)
dari krisis Global yang terjadi dikawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, pada
tahun 1988 Pemerintah memberlakukan Deregulasi Perbankan untuk
mendapatkan dana Masyarakat dan menyalurkan dalam jumlah besar dan
pemerintah menurunkan Cadangan wajib dari 15% menjadi 20% ,mengakibatkan
beberapa bank mengalami Likuidasi dan terjadi rust akibat masyarakat kuatir
terhadap dananya di bank. Pada tahun 1997 nilai rupiah tidak realistis
lagi,indikator langsung depresiasi seperti perbedaan tingkat inflasi menunjukan
nilai rupiah terhadap dolar sudah tidak memadai dan pemerintah masih
mempertahankan kurs rupiah terhadap dolar mengambang terkendali pada nilai
tukar Rp.2.500,-per US$. Pada pertengahan 1997, pemerintah terus menerus
melakukan intervensi dalam menjaga stabilitas kurs akhirnya melepas pita
pengendali kurs akibat permintaan dolar Amerika yang meningkat untuk
membayar utang yang sudah jatuh tempo. Karena kebanyakan modal yang
masuk ke Indonesia saat itu bersumber dari modal jangka pendek.dan utang
Indonesia baik swasta dan Pemerintah tidak dilindungi dengan hedging dan
mendorong nilai dolar naik drastis.
b. Jelaskan secara singkat mengapa bank Indonesia meningkatkan SBI sehingga
bunga bank meningkat pada saat krisis moneter itu ?
Jawaban:
Penyebab bank Indonesia meningkatkan SBI sehingga bunga bank
pada kondisi ini akan mendorong kreditor asing untuk berupaya memanfaatkan
dengan menawarkan modal ke pasar negara tersebut.
c. Apakah ada kaitannya peningkatan SBI dengan upaya untuk menurunkan
depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika ?
Jawaban
Antara peningkatan SBI dengan upaya menurunkan depresiasi rupiah ada
kaitannya karena dengan SBI yang meningkat depresiasi rupiah terhadap dolar
akan dapat ditekan atau diturunkan, karena dengan SBI yang meningkat modal