• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL BAB 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP PENDAPATAN NASIONAL BAB 7"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Pendapatan Nasional

1.

Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto (gross domestic product, GDP) adalah total nilai atau harga pasar (market prices) dari seluruh barang dan jasa akhir (final goods and servies) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Produk Domestik Bruto merupakan salah satu ukuran atau indikator yang secara luas digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi (economic performance) atau kegiatan makroekonomi dari suatu negara

GDP hanya mencakup barang akhir dan/nilai tambah saja. Sedangkan barang antara atau barang setengah jadi tidak dimasukkan sebagai komponen dari GDP. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda terhadap suatu produk. Adapun yang dimaksud dengan barang akhir adalah barang yang tidak mengalami proses produksi lebih lanjut dan tidak untuk dijual lagi. Barang jadi adalah barang yang dibeli dan/atau siap untuk dikonsumsi oleh konsumen akhir. Sedangkan barang setengah jadi atau barang antara adalah barang yang masih harus mengalami proses produksi lebih lanjut.

GDP hanya menghitung atau memasukkan nilai dari barang yang merupakan hasil produksi pada tahun berjalan yaitu tahun pada saat dilakukan perhitungan. Barang dan jasa yang dihitung dalam GDP hanyalah terbatas pada barang dan jasa yang diperjualbelikan dipasar.

Selain itu, didalan GDP juga tidak diperhitungkan atau dimasukkan transaksi-transaksi surat berharga karena kegiatan-kegiatan seperti ini hanya dianggap sebagai perpindahan daya beli, yang mana tidak mempunyai pengaruh langsung atas barang dan jasa yang dihasilkan.

(2)

Untuk menghitung GDP, para penghitung pendapat nasional pertama-tama akan mengurangkan atau mengeluarkan pendapatn yang diperoleh oleh tenaga kerja dan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh suatu negara dan terdapat dinegara lain, dan kemudian baru ditambahkan pendapatn yang diperoleh oleh tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki oleh WNA dan terdapat di dalam negri. Jika penduduk negara kita memiliki penghasilan lebih banyak diluar negri

dibandingkan penghasilan WNA yang ada didalam negri, maka GNP akan menjadi lebih besar daripada GDP, dan sebaliknya. Secara sistematis, hubungan antara GNP dan GDP daat ditunjukkan dengan identitas berikut:

dimana NFP menunjukkan pembayaran bersih atau netto atas faktor produksi luar negeri yaitu sama dengan pendapatan (pembayaran) bersih faktor produksi yang diterima dari luar negeri.

2.

Produk Domestik Netto

Produk Domestik Netto (net domestic product, NDP) merupakan ukuran lain dari output netto (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian, dimana hanya memperhitunkan investasi netto. Dengan kata lain, penyusutan atau depresiasi tidak ikut diperhitungkan. Jadi, penyusutan atau depresiasi disini merupakan faktor yang membedakan antara GDP dan NDP. Per definisi, penyusutan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan peralatn yang rusak selama penggunaa dalam tahun yang bersangkutan. Oleh karena itu, penyusutan atau depresiasi juga sering disebut sebagai investasi penggantian. Secara sistematis, NDP dapat dirumuskan sebagai berikut:

NDP = GDP – D

dimana D adalah penyusutan atau depresiasi

3.

Pendapatan Nasional

(3)

Pendapatan Nasional adalah pendapatan agregat yang diperoleh oleh faktor-faktor produksi. Dengan kata lain, pendapatan nasional mengukur pendapatan agregat yang diterima oleh faktor-faktor produksi sebelum pajak langsung dan pembayaran transfer. Jadi, pendapatan nasional adalah produk domestik netto dikurangi pajak, pembayaran transfer oleh sektor bisnis, ditambah subsidi pemerintah dan dikurangi lagi dengan surplus yang diperoleh perusahaan atau badan usaha milik negara

(BUMN). Secara matematis, pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut : NI = NDP – IBT

dimana IBT adalah pajak tidak langsung yaitu pajak yang beban pajaknya dapat dialihkan kepada pihak lain. Contohnya antara lain adalah pajak penjualan dan cukai.

4.

Pendapatan Perorangan

Pendapatan perorangan merupakan pendapatan agregat yang secara aktual diterima oleh seseorang atau rumahtangga. Pendapatan Perorangan adalah pendapatan nasional dikurangi laba perusahaan, kontribusi untuk asuransi sosial, dn bunga netto, kemudian ditambah dengan pembayaran transfer, dividen, pendapatan bunga

perorangan. Secara matematis, pendapatan perorangan dapat dirumuskan sebagai berikut:

PI = NI – (CPT + UCP + SIC) + (Div + TR)

dimana CPT adalah pajak keuntungan perusahaan (corporate profit taxes), UCP adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan (undistributed corporate profits), SIC adalah kontribusi untuk jaminan atau tunjangan sosial (social insurance contributions), Div adalah bagian laba untuk pemegang saham (dividends), dan TR adalah

pembayaran transfer (transfer payment).

(4)

Pendapatan disposibel (DI) adalah jumlah pendapatan yang secara aktual tersedia bagi rumahtangga untk dibelanjakan atau digunakan, baik untuk konsumsi (c) ataupun tabungan (S). Pendapatan Disposibel ini merupakan konsep yang amat

penting karena mengukur pendapatan bersih setelah pajak. Dengan kata lain, pendapatan disposibel adalah pendapatan nasional dikurangi pajak perorangan dan kewajiban-kewajiban bukan pajak. Termasuk dalam pajak perorangn adalah pajak pendapatan, estate and gift, dan pajak-pajak kekayaan perorangan, sedangkan dalam kewajiban bukan pajak termasuk passport fees, fines and pinalties, and donations. Secara matematis, pendapatan disposibel dapat dirumuskan sebagai berikut:

DI = PI – Ptax

Dimana Ptax adalah pajak perorangan.

Pendekatan dalam Perhitungan Pendapatan

Nasional

1. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan Pengeluaran adalah suatu pendekatan dimana GDP diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai pasar dari seluruh permintaan akhir atas output yang dihasilkan dalam perekonomian, diukur pada harga pasar yang berlaku. Dengan perkataan lain, produk domestik bruto (GDP) adalah penjumlahan nilai pasar dari permintaan sektor rumahtangga untuk barang-barang konsumsi dan jasa (C),

pengeluaran seksor bisnis untuk barang investasi (I), pengeluaran sektor pemerintah untuk barang dan jasa (G), dan pngeluaran sektor luar negeri untuk ekspor dan impor (X-M). Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X-M)

(5)

dan jasa, X adalah nilai pasar pengeluaran atas barang dan jasa yang diekspor, dan M adalah nilai pasar pengeluaran untuk barang dan jasa yang diimpor.

a. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (C)

adalah nilai total pasar dari barang dan jasa yang dibeli oleh rumahtangga dan institusi-institusi nir laba dan nilai dari barang dan jasa yang diterima oleh mereka sebagai pendapatan.

b. Pengeluaran Investasi (I)

adalah total nilai pasar dari pembelian bangunan-bangunan yang baru

dihasilkan dan peralatan-peralatan tahan lama milik produsen, ditambah nilai perubahan di dalam volume persediaan yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan.

c. Pengeluaran Pemerintah untuk Barang dan Jasa (G)

Pengeluaran pemerintah untuk pembeliaan barang-barang jasa mencakup berbagai pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah

d. Pengeluaran Ekspor Netto (X-M)

Pengeluaran ekspor netto adalah nilai pasar ekspor barang dan jasa dikurangi dengan nilai pasar impor barang dan jasa.

2.

Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan(income approach) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional di peroleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang menyumbang terhadap proses produksi. Dalam hubungan ini pendapatan nasional adalah merupakan penjumlahan dari unsur-unsur atau jenis-jenis pendapatan sbb:

 Kompensasi untuk pekerja : terdiri atas upah dan gaji plus suplement terhadap upah dan gaji (misalnya kontribusi-kontribusi pengusaha untuk

(6)

 Keuntungan perusahaan :merupakan kompensasi kepada pemilik perusahaan, dimana sebagian dari padanya digunakan untuk membayar pajak keuntungan perusahaan.

 Pendapatan usaha perorangan :merupakan kompensasi untuk penggunaan tenaga kerja dan sumber-sumber dari self-employed persons misalnya petani, self-employed professional, self-employed proprietors dll.

 Pendapan sewa : merupakan kompensasi untuk para pemiik tanah, rental business and residental properties.

 Bungga netto: terdiri atas bunga yang di bayar oleh perusahaan dikurangi bunga yg diterima oleh perusahaan di tambah bunga netto yang diterima dari luar negeri. Bunga yang di bayar oleh pemerintah (pusat dan daerah) dan oleh konsumen tidak termasuk di dalamnnya.

Secara sistematis,pendapatan nasional berdasarkan pendekatan dapat dirumuskan sbb:

Pendekatan Produksi

Dengan pendekatan produksi produk domestik bruto di peroleh dari dengan

menjumlahkan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang di hasilkan oleh berbagai sekrot di dalam prekonomian. Jadi GDP menurut pendekatan produksi ini adalah penjumlahan dari hasil perkalian kuantitas atau jumlah masing-masing barang dan jasa dengan harga dari barang atau jasa tersebut.

Dengan Y adalah produk domestik bruto (GDP),P adalah harga barang dari unit ke-1 hingga unit ke-n,dan Q adalah jumlah barang dari jenis ke-ke-1 hingga ke-n.

Dengan kata lain,GDP di peroleh dengan menjumlahkan nilai tambah yang di hasilkan oleh berbagai sektor perekomian.

(7)

Dimana V A adalah nilai tambah sektor-sektor prekonomian (mulai dari sektor ke-1 sampai sektor ke-n)

Beberapa identitas penting dalam

Makroekonomi

1.

Model Dua Sektor

Dalam model makro ekonomi dua sektor, yang hanya terdiri atas sektor rumah tangga dan sektor bisnis, identitas yang di anggap penting adalah:

Y = C + I

Diman Y adalah output yang dihasilakn dan C + I adalah output yang dijual di dalam prekonomian.

Y = C + S

Menunjukkan bahwa seluruh pendapatan (Y) di alokasikan untuk konsumsi (C) atau tabungan (S).

C + I =Y= C+S I = Y – C = S

Menunjukkan bahwa dalam perekonomian sederhana dimana tidak ada sektor pemerintah, maka investasi (I) adalah sama dengan tabungan (S).

2.

Model Makro Empat Sektor

Dalam model empat sektor dimana terdapat sektor pemerintah dan luar negeri,maka persamaannya sebagai berikut:

Y = C + I + G + Xn

Dimana komponen permintaan sekarang bertambah dengan komponen G dan Xn,

(8)

Persamaan berikutnya adalah persamaan pendapatan dipossibel ( Yd) dapat

dinyatakan sbb;

Yd = Y + TR – T

Dan T adalah pajak

Pendapatan diposibel pada gilirannya di alokasikan untuk konsusi (C) dan tabungan (S)

Yd = C + S

Dikomnianasikan

C + S = Yd + TR – T

Atau

C = Yd – S = Y + TR – T – S

Produk Domestik Bruto : Nominal versus Rill

Produk domestik bruto nominal adalah produk domestik bruto atau PBD yang di hitung berdasarkan harga pasar yang berlaku ( at current market prices) dan belum di sesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam tingkat harga atau tingkat inflasi dan karenanya sering pula dinamakan sebagai produk domestik yang belum di sesuaikan.PDB nominal mengukur nilai output dalam suatu periode dengan

menggunakan harga yang berlaku pada periode tertentu.

Produk domestik bruto deflator : suatu indeks harga yang mengukur tingkat harga dari seluruh barang yang di hasilkan di dalam sebuah perekonomian dan yang di beli oleh rumah tangga,perusahaan,pemerintah,dan lua negeri.

GDP Rill = GDP DeflatorGDP Nom ∗100

Atau

GDP Nom = GDP Rill * GDP Deflator

(9)

Perbedaan GDP Deflator dengan IHK adalah

1. GDP Deflator mengukur harga barang yang lebih luar dibandingkan dengan IHK

2. IHK mengukur harga kelompok barang yang tetap dari tahun ke tahun

3. IHK secara lansung memasukkan harga impor

Keterbatasan GDP sebagai Ukuran Kesejahteraan Ekonomi

Walaupun GDP bisa menghasilkan kesejahteraan materil bagi

penduduk,namun ia masih jauh dari memadai sebagai suatu indikator sosial

yang tepat karena alasan bb:

1. Karena banyak kegiatan ekonmi yang hasilnya tidak diperjual-beliakan

atau tidak melalui pasar,maka sulit sekali melakukan perhitungan GDP

secara cermat.

2. sebagai ukuran kegiatan ekonomi,GDP kurang atau tidak mencerminkan

dampak meningkatnya waktu luang terhadap kesejahteraan ekonomi

penduduk.

3. Karena GDP perdefinisi lebih merupakan ukuran yang bersifat kuatitas

atas barang dan jasa yang dihasilakn,maka dengan sendirinya kualitas

dari barang dan jasa menjadi terabaikan.

(10)

Soal dan jawaban

1. Sebutkan dua sektor dalam model ekonomi makro? a. Sektor industri dan rumah tangga

b. Sektor rumah tangga dan sektor bisnis c. Sektor industri dan sektor produksi d. Sektor rumah tangga dan sektor industri e. Sektor industri dan sektor produksi Jawaban : B

2. Pendapan sewa merupakan kompensasi untuk para ?

a. Pemilik tanah, rental business and residental properties. b. Pemilik tanah, rental business dan pelayanan.

c. Pemilik tanah, presidentil properties and business d. Rental business, residental properties dan pelayanan e. Rental business, pelayanan, dan presidentil properties Jawaban : A

3. Pengeluaran ekspor netto adalah nilai pasar ekspor barang dan jasa ... dengan nilai pasar impor barang dan jasa.

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun GNP = GDP – (NetFactor Income

menghitung besarnya nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang ada di wilayah tersebut, baik kegiatan produksi oleh warga negara sendiri atau pun

Dalam hal ini, apabila dilihat dari Tabel Input-Output (IO) maka variabel permintaan akhir yang dilihat adalah pengeluaran pemerintah (government expenditure) dan

Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat memberi gambaran tentang (a) samapi dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana

perhitungan dari jumlah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu perekonomian pada periode tertentu.. „ Barang Akhir vs

Pendekatan pengeluaran dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode

langsung dan tidak langsung dari kenaikan permintaan akhir terhadap satu unit output sektor j di wilayah I Sisa Indonesia, pada peningkatan output seluruh sektor perekonomian di

Apabila seluruh produk yang dihasilkan suatu negara Apabila seluruh produk yang dihasilkan suatu negara sudah dinilai dgn harga pasar atau harga yg disepakati sudah dinilai dgn