• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LING"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN I

“EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN”

KELOMPOK 2:

ACHMAD FAUZAN A1A 014 003

ADHITIA PRATAMA A1A 014 005

DANIEL DESTIAWAN A1A 014 021

ERIK ISKANDAR A1A 014 029

HABIB ALMAKI A1A 014 043

HARMAIN A1A 014 045

KHAIRULLAH A1A 014 059

LALU AHMAD SOPIAN H. A1A 014 061

M. SAHITUDIN A1A 014 075

RIZA FAHLEPI A1A 014 117

SANDI IRAWAN A1A 014 129

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN I

dengan judul “EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN” ini tepat pada waktunya.

Makalah EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN ini kami susun dengan

kepada terimakasih

banyak mengacu pada beberapa sumber, kami mengucapkan

sumber-sumber yang telah menjadi referensi kami.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini

tak pernah lepas dari kekurangan. Dengan itu kami sangat mengharapkan masukan dari

para pembaca, sebagai acuan kami dalam menyusun makalah-makalah kami

selanjutnya.

makalah semoga

berharap kami

kata

Akhir EKONOMI SUMBERDAYA

HUTAN ini dapat bermanfaat, bagi kami khususnya, dan masyarakat luas pada

umumnya.

Mataram, 21 Mei 2016

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Rumusan Masalah ... 1

Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hutan dan Kehutanan ... 3

B. Fungsi dan Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan ... 7

C. Jenis-Jenis Hutan Di Indonesia ... 8

D. Potensi Kekayaan Sumber Daya Hutan Indonesia ... 12

E. Dampak Peningkatan Produksi Hutan ... 13

F. Dampak Kerusakan Hutan ... 16

G. Usaha Pelestarian Hutan ... 18

H. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan Ekonomi ... 19

I. Peran Hutan Dalam Pembangunan Nasional Indonesia Di Masa Yang Akan Datang ... 20

J. Pelestarian Hutan Dan Potensi Ekonomi ... 21

K. Luas Wilayah Hutan Di Indonesia ... 23

BAB III KESIMPULAN ... 25

SARAN ... 25

(4)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekitar sepertiga dari daratan bumi, atau 3,9 miliar hektarnya ditutupi hutan.

Hutan merupakan sumber energi, mineral dan merupakan rumah dari berbagai spesies

flora dan fauna juga sebagai penyerap CO2. Tetapi, setiap tahun 13 juta hektar hilang.

Hutan-hutan ini memberikan kita banyak keuntungan yang tidak terhingga. Hutan

memproduksi oksigen, ia juga menyerap karbondioksida, menyimpan air, melindungi

kita dari banjir, dan mencegah tanah dari erosi. Hutan juga memberi banyak materi yang

kita butuhkan sehari hari seperti kayu, kertas dan hutan sangat penting bagi

keanekaragaman hayati.

Masalah utama di banyak negara berkembang dan ambang industri adalah tidak

memperhitungkan perlindungan hutan bagi penggunaan lahan. Penggunaan bagi

pertanian dan peternakan atau pembangunan industri sering dilihat secara jangka

pendek. Di sini para ahli dan organisasi lingkungan berharap pada kerangka

perlindungan iklim internasional. bagian dari iklim perjanjian berikut pada tahun 2013:

"Untuk pertama kalinya kita memiliki peluang, bahwa unsur karbon yang terkait dengan

hutan, juga dihitung nilai ekonominya . Dan juga dalam jangka menengah, hendaknya

perlindungan dan pengelolaan hutan yang ekonomis merupakan pilihan pemanfaatan

lahan yang menarik bagi masyarakat setempat."

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut.

a. Apakah pengertian hutan dan kehutanan?

b. Apa sajakah fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan?

c. Bagaimana potensi kekayaan sumber daya hutan Indonesia?

d. Bagaimana dampak peningkatan produksi hutan ?

e. Bagaimana dampak kerusakan hutan?

f. Bagaimana usaha pelestarian hutan?

(5)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 2

h. Bagaimana peran hutan dalam pembangunan nasional Indonesia di masa yang

akan datang?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuannya adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan pengertian hutan dan kehutanan.

b. Mendeskripsikan fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan. c. Mendeskripsikan potensi kekayaan sumber daya hutan Indonesia.

d. Mendeskripsikan dampak peningkatan produksi hutan.

e. Mendeskripsikan dampak kerusakan hutan.

f. Mendeskripsikan pelestarian hutan.

g. Mendeskripsikan Fungsi hutan dalam pembangunan.

h. Mendeskripsikan peran hutan dalam pembangunan nasional Indonesia di masa

(6)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 3 BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hutan dan Kehutanan

Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang

berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta

menempati daerah yang cukup luas. Negara Kita Indonesia memiliki kawasan hutan

yang sangat luas dan beraneka ragam jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup

tinggi akibat pembakaran hutan, penebangan liar, dan lain sebagainya.

Dari sudut pandang orang ekonomis, hutan merupakan tempat menanam modal

jangka panjang yang sangat menguntungkan dalam bentuk hak pengusaha hutan. Sudut

pandang ilmuwan, hutan menjadi sangat bervariasi sesuai dengan spesifikasi ilmu. Ahli

silvikultur mempunyai pandangan berbeda dengan ahli manajemen hutan atau ahli

ekologi atau ahli-ahli lainya, menurut silvika hutan merupakan suatu asosiasi dari

tumbuh-tumbuhan yang sebagian besar terdiri atas pepohonan atau vegetasi berkayu

yang menempati areal luas. Menurut ahli ekologi hutan adalah sebagai suatu masyarakat

tumbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh pohon-pohon dan keadaan lingkungan berbeda

dengan keadaan di luar hutan .Ahli kehutanan mengartikan hutan sebagai hutan

komunitas biologi yang didominasi oleh pohon-pohonan tanaman keras.

Menurut UU No. 5 tahun 1967 hutan diartikan sebagai lapangan bertumbuhan

pohon-pohon yang secara menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati

beserta alam lingkungannya. Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, 2009; Hutan

adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan

lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia

dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu

aspek biosfer Bumi yang paling penting.

Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat

menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran

rendah maupun di pulau kecil maupun di benua besar .Hutan merupakan suatu kumpulan

tetumbuhan, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah

yang cukup luas. Keunggulan yang lebih penting bagi hutan dari sumberdaya alam lain

adalah merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber-sumber hutan

(7)

sebaik-Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 4 baiknya. Pengelolaan sumber kehutanan modern berdasarkan sifat renewable dan

potensi serba guna bagi kesejahteraan rakyat sepanjang masa . (Mubyarto, 1985)

Tekanan penduduk dan ekonomi yang semakin besar mengakibatkan pengambilan hasil

hutan semakin intensif, gangguan terhadap hutan semakin besar sehingga fungsi hutan

juga berubah.

Kehutanan adalah suatu kegiatan yang bersangkut paut dengan pengelolaan

ekosistem hutan dan pengurusannya, sehingga ekosistem tersebut mampu memenuhi

kebutuhan barang dan jasa . tujuan pembangunan kehutanan Indonesia adalah membagi

lahan hutan ke dalam pengelolaan yang terdiri atas pengelolaan hutan produksi berfungsi

ekonomi dan ekologi yang sama kuat atau seimbang, pengelolaan hutan konservasi yang

berfungsi ekologi dan pengelolaan hutan kebun kayu sebagai fungsi ekonomi. Saat

sekarang telah ditetapkan bahwa pembangunan kehutanan dan perkebunan

dititikberatkan pada pemanfaatan sumber daya hutan dan kebun pada kepentingan

ekonomi, ekologi dan sosial secara seimbang.

Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai perlindungan

tanah, iklim, sumber air dan pemenuhan kebutuhan akan kayu dan produk lainya. Tetapi,

pengelolaan hutan harus ditunjukkan untuk mendayagunakan semua lahan demi

kepentingan Negara, bahkan Negara lain juga. Dengan demikian, secara parsial akan

mengerti tentang fungsi hidrologik, penyangga hayati, kesuburan tanah, ekonomi,sosial,

kebudayaan, rekreasi, dan estetika dari hutan secara keseluruhan. Sedangkan secara utuh

atau menyeluruh perlu diperhatikan kaitan fungsi dan masalah yang satu terhadap fungsi

dan masalah lainnya. Adapun kegiatan kehutanan ini meliputi:

1. Penatagunaan Hutan

Penatagunaan hutan merupakan kegiatan perekaan pengukuran dan pemetaan

fungsi dan tipe hutan dengan tujuan mencapai pemanfaatan hutan secara maksimal dan

lestari. Penatagunaan hutan tersebut dilaksanakan berdasarkan pertimbangan letak dan

keadaan hutan, topografi, keadaan dan sifat tanah, iklim, keadaan dan perkembangan

masyarakat.

2. Pengusahaan Hutan

Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meninggikan produksi hasil

hutan demi pembangunan ekonomi bagi masyarakat, peningkatan devisa dan

pendapatan negara, dan perluasan serta pemerataan kesempatan kerja, kesempatan

(8)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 5 diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian dan asas perusahaan yang meliputi

penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran hasil.

3. Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan

Pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan dilakukan melalui program

penyelamatan hutan, tanah dan air serta bertujuan mencegah terjadinya banjir, erosi, dan

kekeringan. Secara tidak langsung, reboisasi dan rehabilitasi hutan bertujuan untuk

meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan daya dukung lahan serta

terbinanya petani sebagai pelestari sumber daya alam, terutama pemanfaatan daerah

aliran sungai (DAS).

4. Perlindungan Hutan

Hutan perlu dilindungi dengan tujuan agar kelestariannya memenuhi fungsi yang

meliputi pencegahan dan membatasi kerusakan-kerusakan hutan dan hasil akibat oleh

perbuatan manusia dan ternak. kebakaran dan hama penyakit. Pelaksanaan perlindungan

hutan ini perlu mengikutsertakan masyarakat, terutama dengan sistem hutan

kemasyarakatan.

5. Inventarisasi dan Perencanaan

Inventarisasi bertujuan untuk mengetahui potensi hutan yang bersangkutan agar

diperoleh suatu perencanaan hutan yang baik, terutama dalam hal kelestarian.

6. Pengurusan Hutan

Pengurusan hutan bertujuan untuk mencapai manfaat hutan sebesar-besarnya

yang serbaguna dan lestari dalam pembangunan masyarakat. Untuk terlaksananya

pengurusan hutan, maka dibentuk kesatuan-kesatuan Pemangkuan Hutan yang

pelaksanaannya diatur oleh Menteri Kehutanan.

7. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Kegiatan-kegiatan konservasi sumber daya alam dan lingkungan mengarah ke

satu perlindungan ekologi untuk menunjang sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keberadaan keanekaragaman hayati, pelestarian manfaat, dan lingkungan secara

berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan melalui upaya rehabilitasi,

pembinaan dan pengelolaan hutan lindung, suaka alam dan taman wisata alam.

8. Ilmu Pengetahuan Hutan

Hutan yang ada sekarang ini merupakan sumber daya alam yang dapat

diperbaharui (renewable natural resources) secara langsung ataupun tidak langsung

(9)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 6 dilakukan untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan. Sebab, hutan mempunyai

hubungan yang erat dengan masalah manusia dan kepentingan masyarakat.

Untuk itu, perlu dilakukan pengkajian tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

kehutanan, antara lain:

a. Ilmu Tanah Hutan: Ilmu ini sangat dibutuhkan di dalam mempelajari keadaan lantai hutan, di mana serasah merupakan bagian penting bagi

kehidupan pohon dan kesuburan tanah.

b. Dendrologi: Ilmu ini merupakan perpaduan antara taksonomi, ekologi, dan geologi di mana harus mengenal pohon-pohon dengan ciri-cirinya serta

memberi nama dan menggolongkan dengan dibantu ilmu morphologi dalam

menafsirkan bentuk dan strukturnya.

c. Ekologi Hutan: Ilmu ini mirip dengan ilmu silvika yang mempelajari tentang vegetasi dengan lingkungannya terhadap pengaruh bentuk dan struktur

tanaman. Ilmu silvika mempelajari faktor lingkungan terhadap jenis

tanaman yang terbatas dan ekologi mempelajari hutan secara menyeluruh.

d. Silvika: Ilmu ini mirip atau equivalen dengan ilmu ekologi hutan. Sebab, silvika merupakan cabang ilmu ekologi yang mempelajari kehidupan dari

pohon dalam hutan dan sejarah hidup serta sifat-sifat umum dari

pohon-pohon dan tegakan terhadap faktor-faktor lingkungan. Jadi, ilmu silvika

adalah ilmu yang mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum pohon

beserta tegakan hutan dalam kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan.

Ahli silvika memandang hutan sebagai suatu bentuk kompleks yang tersusun

atas unit-unit vegetasi yang terkait dengan faktor habitat yang berbeda.

Seorang ahli silvika akan selalu menghubungkan vegetasi hutan dengan

pengaruhnya terhadap lingkungan. Hutan secara menyeluruh dipengaruhi

oleh faktor lingkungan yang mewujudkan suatu kualitas tempat tumbuh dari

kapasitas berproduksi wilayah hutan.

e. Silvikultur Merupakan suatu ilmu dan seni menghasilkan serta memelihara hutan dengan menggunakan pengetahuan silvika untuk memperlakukan

hutan serta mengendalikan susunan dan pertumbuhannya. ilmu silvi kultur

analog dengan ilmu agronomi dan hortikultura di bidang pertanian karena

membicarakan cara-cara membudidayakan tumbuhan. Silvikultur dibagi

(10)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 7 dasar teori dan silvikultur sebagai pelaksanaan di lapangan. Seperti suatu

pohon akan mampu hidup dan berkembang apabila ditanam dalam tapak

yang telah dipilih serta harus ditanam secara vegetatif ataupun generatif.

f. Ilmu Ukur Kayu: Merupakan ilmu yang mempelajari besar massa kayu yang

masih berdiri dan banyaknya kayu yang dapat ditebang, agar tidak

membahayakan asas kelestarian.

g. Inventarisasi: Merupakan ilmu untuk mengetahui potensi hutan yang bersangkutan dan berbagai arti ekonomi, lingkungan, dan fungsi sosial serta

nilai sumber dayanya sebagai perencanaan hutan yang baik dan lestari.

h. Penafsiran Potret Udara: Suatu ilmu yang khusus mengumpulkan data penting bagi inventarisasi dan perencanaan hutan. Dari survei ini dapat

diperoleh gambaran kasar mengenai keadaan dan penyebaran setiap tipe

vegetasi, terutama penyebaran dan luas hutan, massa tegakan atau

kerapatannya, dan perkiraan jenis-jenis tumbuhan penting.

i. Pengelolaan DAS. Suatu ilmu yang mempelajari manfaat hutan yang berkaitan dengan sifat-sifat mikro dan makro kayu seperti cacat, sifat fisika,

dan kimia kayu.

B. Fungsi dan Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan

Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-paru

dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan

membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.

1. Manfaat hutan salah satunya di bidang ekonomi

a. negara dengan hasil kayunya sebagai bahan baku atau bahan dasar industri

yang berbasis kayu, kayu sebagai bahan bangunan, Furniture, dll. yang

memiliki nilai ekonomi tinggi dan berdampak pada perkembangan ekonomi

masyarakat.

b. pekerja hutan dengan mempekerjakan orang-orang yang di bidangnya

berarti mengurangi pengangguran dan mensejahterahkan rakyat secara tidak

langsung negara membatu mensejahterahkan rakyat dan perekonomian

negara jadi lebih baik

c. flora fauna yang ada di hutan bisa juga dijadikan tempat wisata yang bisa

menarik wisatawan domestik atau asing jadi negara dapat pemasukan lagi

(11)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 8 d. banyak oksigen dan udara jadi bersih sehingga orang sakit berkurang dan

subsidi kesehatan berkurang. hutan gundul bencana datang banjir, tanah

longsor, kekurangan air bersih dan seterusnya akhirnya ada biaya yang

dikeluarkan untuk menanggulangi masalah tersebut.

2. Manfaat/Fungsi Klimatologis

a. Hutan dapat mengatur iklim

b. Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi

kehidupan.

3. Manfaat/Fungsi Hidrolis

a. Dapat menampung air hujan di dalam tanah

b. Mencegah intrusi air laut yang asin

c. Menjadi pengatur tata air tanah

4. Manfaat/Fungsi Ekologis

a. Mencegah erosi dan banjir

b. Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah

c. sebagai wilayah untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

C. Jenis-Jenis Hutan Di Indonesia

Jenis-jenis hutan dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut, yaitu:

1. Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan fungsinya hutan dibedakan menjadi:

a. Hutan Lindung

Hutan Lindung adalah hutan yang berfungsi menjaga kelestarian tanah dan tata

air wilayah.

b. Hutan Suaka Alam

Hutan Suaka alam adalah kawasan hutan yang karena sifat-sifatnya yang khas di

peruntukan secara khusus untuk perlindungan alam hayati atau manfaat-manfaat yang

lainnya. Hutan suaka alam terdiri dari Cagar alam dan Suaka margasatwa.

Cagar Alamiah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya mempunyai

kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistem atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi

(12)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 9 Suaka margasatwa ialah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa

keanekaragaman atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat

dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

c. Hutan Wisata

Hutan Wisata adalah hutan yang di peruntukan untuk dibina dan dipelihara guna

kepentingan pariwisata atau wisata baru. Hutan wisata terdiri dari Taman Wisata, Taman

Baru dan Taman Laut.

- Taman Wisata adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik

keindahan nabati, keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri yang

mempunyai corak khas yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan

kebudayaan.

- Taman Baru adalah hutan wisata yang di dalamnya terdapat satwa baru yang

memungkinkan diselenggarakannya perburuan secara teratur bagi kepentingan

rekreasi.

- Taman Laut adalah laut kawasan lepas pantai atau laut yang masih di dalam batas

wilayah laut Indonesia yang di dalamnya terdapat batu-batuan kosong atau biota.

Di kawasan ini terdapat ekosistem dan keindahan khusus yang keadaan alamnya

secara fisik tidak mengalami perubahan yang diakibatkan karena perbuatan

manusia. Contoh taman laut adalah taman laut Bunaken (Sumatra Utara).

d. Hutan Produksi

Hutan Produksi berfungsi sebagai penghasil kayu atau non kayu, seperti hasil

industri kayu dan obat-obatan.

2. Berdasarkan Jenis Pohonnya

Menurut jenis pohonnya, hutan dapat dibedakan menjadi:

a. Hutan Heterogen

Hutan Heterogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai macam pohon,

misalnya hutan rimba. Biasanya di daerah tropic yang banyak hujannya seperti di

Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara dan Australia Timur Laut

pohon-pohonnya tinggi dan berdaun lebar. Di Indonesia hutan Heterogen antara lain terdapat

di pulau Jawa, Sumatra,Kalimantan dan Irian Jaya.

b. Hutan Homogen

Hutan Homogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh satu macam tumbuhan. Pada

(13)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 10 penghijauan, atau keperluan perluasan industri. Contoh hutan homogen antara lain hutan

jati dan hutan pinus.

3. Berdasarkan Proses Terjadinya

Menurut terjadinya atau terbentuknya hutan dibedakan menjadi dua, yaitu hutan

asli atau hutan alam dan hutan buatan.

a. Hutan Asli

hutan yang terjadi secara alami, misalnya hutan rimba.

b. Hutan Buatan

hutan yang terjadi karena dibuat oleh manusia. Biasanya hutan ini terdiri dari

pohon-pohon yang sejenis dan dibuat untuk tujuan tertentu. Khusus untuk hutan

mangrove (hutan bakau) kebanyakan merupakan hutan alami, namun ada juga hutan

mangrove yang sengaja dibuat oleh manusia untuk menanggulangi pantai dari bahaya

yang ditimbulkan oleh gelombang atau arus laut.

4. Berdasarkan Tempatnya

Untuk daerah tropik yang memiliki curah hujan tinggi, hutan dapat tumbuh di

berbagai tempat, sehingga hujan tersebut dinamai berdasarkan tempat tumbuhnya.

Contoh hutan menurut tempatnya adalah hutan rawa, hutan pantai dan hutan

pegunungan.

5. Berdasarkan Iklimnya

Berdasarkan iklimnya, hutan dibedakan menjadi:

a. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik basah dengan dengan curah hujan

tinggi dan terbesar sepanjang tahun. Hutan hujan tropis antara lain terdapat di Amerika

Tengah dan Selatan, Australia timur Laut, Afrika dan Asia Tenggara. Ciri khas dari

tumbuhan-tumbuhan yang terdapat di hutan hujan tropis adalah ukuran pohon yang

tinggi, berdaun lebar, selalu hijau dan jumlah jenis besar. Hutan ini kaya akan hewan

Vertebrata dan Invertebrata.

b. Hutan Musim Tropik

Hutan ini terdapat di daerah tropik beriklim basah, tetapi mempunyai musim

kemarau yang panjang. Biasanya pohon-pohon di hutan musim tropik menggugurkan

daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropik banyak terdapat di kawasan India

dan Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia.

(14)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 11 Hutan hujan iklim sedang adalah hutan raksasa yang terdapat di Australia dan

sepanjang pantai Pasifik di Amerika Utara dan California sampai negara bagian

Washington. Hutan hujan iklim sedang di Australia merupakan hutan dengan

pohon-pohon tertinggi di dunia.

d. Hutan Pegunungan Tropik

Hutan jenis ini mirip dengan hutan hujan iklim sedang, namun struktur dan

karakteristik lainnya sangat berbeda.

e. Hutan Hujan Iklim Sedang yang selalu hijau

Terdapat di daerah beriklim sedang. Hutan jenis ini tersebar di Amerika Serikat

dan Eropa yang beriklim kontinen.

f. Hutan Gugur Iklim Sedang

Hutan ini terdapat di daerah dengan iklim kontinen sedang namun agak basah

dengan musim hujan di musim panas dan dengan musim dingin yang keras.

Pohon-pohon yang dominan adalah Pohon-pohon-Pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan

daunnya di musim dingin. Hutan ini banyak tersebar di kawasan Amerika Serikat, Eropa,

Asia Timur, Chili dan Amerika Tengah.

g. Taiga

Taiga terdiri dari jenis-jenis conifer yang tumbuh di tempat terdingin dari daerah

iklim hutan. Taiga terbesar terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.

h. Hutan Lumut

Hutan lumut adalah komunitas pegunungan tropik yang memiliki struktur yang

berbeda dengan Taiga. Hutan lumut terdapat di daerah yang memiliki ketinggian 2500

mdpl . pohon-pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak.

i. Sabana

Sabana adalah padang rumput tropis yang diselingi pohon-pohon besar.

Umumnya sabana merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Sabana

antara lain terdapat di Australia dan Brasilia.

j. Gurun

Gurun adalah wilayah daratan yang tidak ada tumbuhan kecuali beberapa jenis

kaktus.

k. Berdasarkan Tujuannya

Menurut jenisnya hutan digolongkan menjadi:

(15)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 12

- Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap

- Hutan Lindung

- Hutan Konversi

D. Potensi Kekayaan Sumber Daya Hutan Indonesia

Hutan Indonesia layaknya paru-paru dunia dalam menghasilkan oksigen bagi

kehidupan makhluk di bumi. Lekat dengan sebutan paru-paru dunia tidak datang begitu

saja. Itu karena Negara Indonesia kaya akan potensi hutan dan hasil hutan. Luas potensi

hutan di Indonesia yang mencapai lebih dari sepertiga luas daratan Indonesia membuat

Indonesia dikenal dunia sebagai Negara yang melimpah hasil kekayaan alam. Sebagai

buktinya adalah Negara Belanda yang berabad-abad silam menjajah Indonesia hingga

3,5 abad lamanya. Bukan waktu yang singkat jelas, dan tidak mungkin kalau pengerukan

kekayaan alam hanya menguntungkan sedikit saja.

Bahkan beberapa waktu lalu sehubungan dengan meluasnya isu global warming, hutan di Kalimantan dideklarasikan sebagai paru-paru dunia, Maksudnya adalah bahwa

hutan Kalimantan merupakan hutan utama penyangga dan pemasok udara bersih yang

harus dipertahankan keberadaannya. Ini menyangkut konsekuensi juga tata kelola hutan

dan tata kota di Kalimantan haruslah memperhatikan kelestarian hutan agar paru-paru

yang dimaksud tetap mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Bukan hanya Kalimantan saja yang mempunyai hutan dengan luas yang dapat

dibanggakan karena ternyata secara perhitungan luas seluruh hutan di Indonesia adalah

133.300.543,98 ha. Ini mencakup kawasan suaka alam, hutan lindung, dan hutan

produksi. Provinsi dengan luas hutan terbesar adalah gabungan provinsi Papua dan

Papua Barat dengan 40,5 juta ha. Disusul oleh provinsi Kalimantan Tengah (15,3 juta

ha), dan Kalimantan Timur (14,6 juta ha). Sedangkan provinsi di Indonesia dengan luas

hutan tersempit adalah DKI Jakarta (475 ha).

Data luas hutan Indonesia ini merupakan data deyure berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang dikeluarkan oleh Menteri

Kehutanan. Mengenai jumlah riil luas hutan di lapangan kemungkinan dapat berbeda.

Hal ini karena beberapa SK penunjukan dikeluarkan sejak lebih dari sepuluh tahun yang

lalu, bahkan luas hutan di provinsi Kalimantan Tengah telah dikeluarkan sejak tahun

1982 dan sepertinya belum direvisi ulang. untuk data luas hutan di tiap provinsi di

Indonesia beserta SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang

(16)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 13 E. Dampak Peningkatan Produksi Hutan

Prospektivitas sektor kehutanan yang cukup banyak menarik investor ini

membuat sektor kehutanan semakin menonjol. Para pengusaha mengusahakan

pemanfaatan hutan seefektif mungkin dengan menggunakan cara yang paling efektif.

Sehingga praktek pengelolaan hutan tanpa memperhatikan kelestarian hutan terjadi.

Peningkatan total produksi sumber daya kehutanan ini membawa pengaruh sangat luas.

Baik itu pengaruh negatif maupun positif.

1. Dampak positif peningkatan produksi hasil kehutanan

Peningkatan output total pengelolaan hasil hutan tentu saja tidak hanya

membawa pengaruh pada satu sektor saja, yaitu peningkatan PDB secara fisik dari hasil

hutan, tetapi membawa pengaruh juga terhadap sektor lain. Peningkatan sektor lain ini

merupakan dampak tidak langsung dari peningkatan pengelolaan dan produksi hasil

hutan.

Sektor yang mendapat efek antara lain sektor perhubungan. Khususnya dalam

hal pengangkutan kayu dan hasil pengelolaan hutan industri-industri perkayuan. Pada

tahun1997 sampai tahun 2003, menurut data yang diterbitkan oleh dinas perhubungan

pada 2003 terjadi peningkatan yang sangat tajam pada sektor perhubungan khususnya

pada bidang pengangkutan barang. Menurut data grafik, ini terjadi karena permintaan

jasa pengangkutan produksi hasil hutan untuk distribusi meningkat sejalan dengan

meningkatnya hasil produksi. Sektor lain yang juga terkena imbas positif dari

meningkatnya produksi hasil hutan adalah perkembangan UMKM(Usaha Mikro dan

Kecil Menengah). Sektor ini berkembang karena bahan baku pembuatan kerajinan

semakin mudah ditemui sejalan semakin banyaknya perusahaan yang mengolah hasil

hutan menjadi produk setengah jadi atau bahan baku industri perusahaan lain.

Sektor selanjutnya adalah sektor perdagangan. Dimana peningkatan produksi

dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri maupun untuk

mencukupi kebutuhan pasar internasional, yaitu untuk keperluan ekspor. Ekspor hasil

hutan kita pada tahun 1997 menurut data Direktorat Jenderal Bina Produksi

Kehutanan/ Directorate General of Forest Production Developmen menunjukkan data yang meningkat khususnya pada tahun 1997 sampai tahun 2001. Yaitu US$ 236.248

ribu ton pada tahun 1997 dan mencapai US$ 510.500 ribu ton pada 2001. Kemudian

(17)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 14 Pada tahun 1997, kontribusi hasil hutan terhadap PDB mencapai 39% atau jika di

rupiahkan mencapai US$ 5.5 Miliar. Nilai ini setara dengan setengah dari nilai total

ekspor minyak gas.

2. Dampak negatif peningkatan produksi hutan

Masalah utama yang muncul dari pengelolaan hutan tanpa memperhatikan

kelestariannya adalah masalah illegal loging. Illegal loging terjadi karena setiap pengusaha ingin mendapatkan hasil maksimum dari apa yang telah mereka investasikan,

baik itu berupa investasi modal uang, modal fisik berupa mesin dan pabrik, maupun

modal dalam bentuk izin usaha pengelolaan hutan. Izin usaha yang diberikan oleh

pemerintah kepada pengusaha sebenarnya telah jelas arah tujuan dan batasan-batasan

yang seharusnya dieksploitasi dan yang tidak dieksploitasi. Karena tujuan utama

pemerintah mengeluarkan peraturan perizinan usaha perhutanan menurut UU.NO 5

tahun 1967 adalah sebagai agar pemenuhan hasil hutan terutama kayu yang

permintaannya semakin meningkat dapat tercukupi. Hal lain yang juga menjadi

pertimbangan utama pemerintah dalam pemberian izin usaha pengelolaan hutan adalah

untuk peningkatan nilai jual produk kayu.

Namun, pengusaha ternyata tidak memperhatikan aturan yang dibuat oleh

pemerintah dalam pengelolaan hutan. Hal lain yang juga menonjol tidak dipatuhi oleh

pengusaha adalah tentang reboisasi hutan setelah tebang pilih dilakukan. Hal ini jelas

akan membawa dampak lanjutan yang merugikan. Salah satu dampak langsungnya

adalah pemakaian lahan untuk untuk lahan pertanian oleh penduduk. Penduduk memang

lebih diuntungkan secara ekonomi karena akan memperoleh hasil panen dari kegiatan

pertanian yang dilakukan. Tapi, kerugian yang mengancam kemudian hari juga sangat

besar. Antara lain banjir, tanah longsor, dan menurunnya daya dukung lingkungan.

Data survei diwilayah Jawa Timur khususnya di daerah Tuban sebagai

perwakilan menyebutkan kerusakan hutan untuk tahun 2011 mencapai 1.970 pohon

yang di tebang secara liar, ini berarti meningkat jika dibandingkan tahun 2010 yaitu

1.889 pohon yang di tebang. Bila dinominalkan, kerusakan hutan di tahun 2011 akibat

pencurian, negara mengalami kerugian Rp. 1.490.691.000. Dan luas lahan hutan akibat

pengrusakan mencapai 0,30 Ha. Sedangkan di tahun 2011 luas lahan yang terbakar

sudah mencapai 55 Ha, sehingga total kerugian berkisar Rp 155.913.000, ini disebabkan

oleh pembalakan hutan yang diduga dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan (perhutani

(18)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 15

Masalah pemanfaatan sumber daya hutan yang berujung pada kasus pemanfaatan

hasil hutan secara berlebih ini sebenarnya telah mendapat penanganan serius dari dinas

terkait. Ini dilakukan untuk mencegah eksploitasi secara berlebihan disamping tetap

menjalankan fungsi produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk

keperluan ekspor. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk menangani masalah

pembalakan hutan perusahaan pemegang izin antara lain UUD 45, UU No. 5 tahun 1990,

UU No 23 tahun 1997, UU No. 41 tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa

keputusan Menteri Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen

Pengusahaan Hutan. Namun gangguan terhadap sumber daya hutan terus berlangsung

bahkan intensitasnya makin meningkat.

Pembalakan liar tentu saja menyebabkan kerugian negara. Terdapat 2 tolak ukur

utama kerugian ekonomi karena illegal logging. Yang pertama adalah Izin Pembalakan

Tidak Dilakukan. Apabila penebangan hutan seharusnya berizin menjadi tak berizin

maka bisa dipastikan jumlah pohon yang ditebang tidak terkontrol, yang seharusnya

maksimal sekian hektar menjadi lebih dari luas maksimal hutan yang boleh ditebang.

Hal ini menyebabkan daya serap air tanah menjadi berkurang. Jika demikian tentu ada

dampak jangka panjang di antaranya bencana tanah longsor, habitat yang berkurang bagi

hewan hutan, dan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia berkurang. Tentu biaya untuk

menanggulangi masalah ini akan besar dan ini merugikan keuangan negara.

Yang kedua adalah Pajak dan Retribusi Untuk Penebangan Hutan. Tentu saja

pajak dan retribusi pembalakan liar akan masuk kantong para makelar pembalakan liar

tidak masuk ke kas negara. Tentu saja hal ini merugikan keuangan negara. Pada web

Kontan.co.id disebutkan bahwa kerugian negara ditaksir Rp180,2 triliun akibat kegiatan

pembalakan liar di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur.

Sungguh kerugian yang besar sekali. Di Kalimantan Tengah kerugian negara akibat

pembalakan liar adalah yang terbesar yaitu Rp158,5 triliun. Jumlah yang luar biasa

Akibat lain yang menjadi masalah illegal logging adalah terganggunya sistem alam sehingga alam menjadi sangat reaktif terhadap segala sesuatu. Hal yang paling

merugikan adalah tentang potensi pembakaran hutan. Kebakaran hutan ini sangat

merugikan, dan dampak kerugian ini bisa dirasakan secara langsung maupun tidak

langsung. Dampak langsung dari kebakaran hutan terhadap sistem perekonomian

nasional adalah hilangnya hasil hutan. Sedangkan dampak langsung yang ditanggung

(19)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 16 Sedangkan akibat tidak langsungnya adalah terganggunya kesehatan karena asap,

hilangnya pekerjaan pekerja hutan,dan kerugian yang ditanggung sektor pengangkutan

hasil hutan maupun transportasi yang melintasi kawasan hutan.

Penyebab lain kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari

kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:

a. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang

berpindah-pindah.

b. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) untuk

industri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.

c. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan

pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar

hukum adat dan hukum positif negara.

Perhitungan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dilakukan oleh beberapa

lembaga, menyebutkan bahwa kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan yang

ditanggung 3 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia) mencapai 1,45 miliar pada tahun

1997/1998. Menurut perhitungan menteri Negara lingkungan hidup kerugian dan United

Nation Development Program kerugian nasional mencapai 1,47 Triliun. Metode yang

digunakan dalam perhitungan adalah Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE).

Kerusakan hutan yang terjadi memberikan akibat yang nyata bagi kehidupan manusia.

F. Dampak Kerusakan Hutan

Sekarang orang merasakan betapa pentingnya menjaga dan memelihara

hutan karena begitu banyak bencana yang terjadi akibat kelalaian dan keserakahan

manusia. Hutan diperlakukan semena-mena tanpa memikirkan dampak dan akibatnya

ketika hutan menjadi rusak. Menjaga dan memelihara hutan dampaknya bukan saja

untuk saat ini tetapi untuk masa depan anak dan cucu. Kerusakan hutan yang terjadi

memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan sekitar. Akibat dan dampak dari kerusakan hutan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Terganggunya sistem hidro-orologis

Banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau merupakan salah

satu contoh dari tidak berfungsinya hutan untuk menjaga tata air. Air hujan yang jatuh

(20)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 17 besar. Air Hujan yang jatuh langsung mengalir ke laut membawa berbagai sedimen dan

partikel hasil dari erosi permukaan.

Terjadinya banjir bandang dimana-mana yang menimbulkan kerugian harta

maupun nyawa. Masyarakat yang terkena dampaknya kehilangan harta benda dan rumah

tempat mereka berteduh akibat terbawa banjir bandang, bahkan ditambah kerugian jiwa

yang tak ternilai harganya.

2. Hilangnya Biodiversitas

Hutan Indonesia memiliki beraneka ragam spesies flora dan fauna, penebangan

dan pengrusakan hutan menyebabkan spesies-spesies langka akan punah. Bahkan

spesies yang belum diketahui nama dan manfaatnya hilang dari permukaan bumi. Hutan

Indonesia yang termasuk hutan hujan tropis memiliki 3000 jenis tumbuhan di dalam satu

hektar ditambah lagi jenis satwa yang ada di dalamnya. Jika laju deforestasi yang

mencapai 1-2 juta hektar per tahun tidak dapat dicegah maka hutan-hutan tropis ini akan

hilang.

3. Kemiskinan dan Kerugian secara ekonomis

Masyarakat Indonesia akan bertambah miskin jika kita tidak mempunyai hutan,

itulah yang dikatakan Presiden Bambang Yudhoyono. Departemen Kehutanan

mengemukakan bahwa kerugian negara per hari mencapai Rp. 83 miliar, itu hanya dari

kerusakan hutan akibat penebangan liar. Berapakah kerugian jika semua faktor dan

penyebab kerugian kita hitung?

4. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Hutan sebagai paru-paru dunia penghasil oksigen bagi semua makhluk di bumi

tidak bisa menjalankan fungsinya mendaur ulang karbondioksida. Karbondioksida di

udara semakin tinggi menyebabkan efek gas rumah kaca.

5. Kerusakan Ekosistem Darat maupun Laut

Pengertian dan definisi hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan

lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam

persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan lain tidak dapat dipisahkan. Jika

salah satu komponen hutan di rusak, akan berpengaruh terhadap komponen

ekosistem yang lain. Hubungan keterkaitan antara struktur dan fungsi di dalam

ekosistem berjalan dalam keseimbangan yang harmonis, tetapi bila struktur hutan

(21)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 18 Kerusakan tidak hanya terjadi pada ekosistem hutan di darat, namun berdampak

pada kerusakan ekosistem di laut juga. Akibat kerusakan hutan terjadi erosi dan banjir

membawa sedimen ke laut yang merusak ekosistem laut. Ikan dan Terumbu karang

sebagai makhluk hidup di perairan mendapat akibat dari aktivitas pengrusakan di darat.

Kerusakan seperti ini sangat dirasakan oleh pulau-pulau kecil di Indonesia, dengan ciri

daerah DAS yang pendek dan topografi yang curam sangat cepat pengaruhnya terhadap

lingkungan laut.

a. Abrasi Pantai

Bila pohon-pohon di pesisir pantai ditebang maka tidak ada lagi perlindungan

bagi kawasan pantai. Salah satu fungsi hutan mangrove maupun hutan pantai adalah

menjaga daerah pantai dari hempasan ombak laut. Ombak laut yang menerjang pesisir

pantai, dapat menyebabkan abrasi pantai.

b. Intrusi dari Laut

Air laut dapat meresap sampai ke darat jika hutan-hutan pesisir seperti hutan

mangrove dan hutan pantai dirusak. Ditambah “penambangan” air sebagai kebutuhan

hidup rumah tangga yang menyedot terus persediaan air tanah tanpa adanya

keseimbangan infiltrasi dari air hujan yang jatuh.

c. Hilangnya budaya masyarakat

Dirasakan sangat nyata bahwa hutan menjadi sumber penghidupan dan inspirasi

dari kehidupan masyarakat. Berbagai ragam budaya yang terkait dengan hutan seperti

simbol-simbol dan maskot yang diambil dari hutan, misalnya Harimau sebagai maskot

dari Reog, pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia, Bekantan sebagai maskot dari

Kalimantan, dan sebagainya. Jika semua ini punah maka hilanglah sumber inspirasi dan

kebanggaan dari masyarakat setempat.

G. Usaha Pelestarian Hutan

Ada berbagai cara untuk menjaga kelestarian hutan, yaitu:

1. Tidak mencoret-coret pohon dan bebatuan di hutan. Kebiasaan ini sangat

sering terjadi. Padahal, mencoret-coret pohon dan bebatuan akan menutupi

stomata atau tempat keluar masuknya udara dalam pohon dan bebatuan itu

sendiri. Hal tersebut dapat mengganggu pertukaran udara dari sel tumbuhan

ke lingkungan sekitar. Selain itu juga membuat keindahan hutan menjadi

(22)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 19 2. Tidak membuang sampah maupun puntung rokok di hutan. Sampah yang

dibuang di hutan akan membuat hutan menjadi kotor. Yang lebih berbahaya

adalah jika puntung rokok yang belum mati benar dibuang di hutan, maka

dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.

3. Kurangi penggunaan kertas berlebih. Apa hubungannya kertas dengan hutan?

Tentu saja ada. Kertas dibuat dari getah pepohonan di hutan. Dengan menekan

penggunaan kertas, penebangan pohon akan berkurang.

4. Sistem tebang pilih dan tebang tanam. Jika akan menebang pohon untuk

dimanfaatkan, lakukan sistem tebang pilih yaitu dengan memilih tanaman

yang akan ditebang. Pohon yang layak ditebang adalah yang sudah tua. Selain

itu penebangan juga harus diberi jarak, bukannya satu tempat ditebang semua.

Lakukan juga sistem tebang tanam, yaitu penebangan yang diiringi dengan

penanaman pohon baru.

5. Mencegah penebangan liar. Saat ini kasus penebangan liar atau illegal logging semakin banyak terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, pengawasan hutan harus

semakin ditingkatkan. Selain itu, diperlukan adanya hukum yang kuat bagi

para pelaku karena telah merugikan Negara.

6. Melakukan reboisasi atau penghijauan. Reboisasi adalah penanaman kembali

hutan yang telah gundul. Hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan

hutan dan untuk mencegah terjadinya erosi, tanah longsor maupun banjir.

H. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan Ekonomi

Dalam pola umum pembangunan jangka panjang kedua diletakkan pada bidang

ekonomi diantaranya di titik beratkan pada pembangunan ekonomi yang mengelola

kekayaan bumi Indonesia. Di samping untuk memberikan kemanfaatan masa kini, juga

harus menjamin kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan harus makin di

arahkan. Untuk meningkatkan pemanfaatan hutan bagi industri dalam negeri sehingga

dapat menghasilkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja yang

sebesar-besarnya. Fungsi hutan dan kehutanan sebagai bagian dari pembangunan nasional,

mempunyai keterkaitan erat sebagai modal utama yang turut meletakkan dasar yang

cukup kuat dalam proses tinggal landas memasuki PJP II. diantaranya sebagi berikut:

(23)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 20 fungsi hutan dan dengan mengutamakan pelestarian SDA dan fungsi lingkungan

hidup, memelihara tata air, serta untuk memperluas kesempatan usaha dan

lapangan kerja, meningkatkan sumber pendapatan Negara devisa serta memacu

pembangunan daerah.

2. Pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu diselenggarakan melalui upaya

peningkatan pengusahaan hutan produksi, hutan rakyat, hutan tanaman industri

dan upaya peningkatan produktivitas hutan alam yang didukung oleh penyediaan

bibit hutan tanaman hutan yang gundul dan budi daya hutan yang tangguh

3. Hutan sebagai salah satu penentu ekosistem, pengelolaannya ditingkatkan secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk menjaga dan memelihara tanah, air,

udara, iklim dan lingkungan hidup serta memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi masyarakat.

4. Upaya rehabilitasi hutan dan tanah kritis, konservasi tanah, rehabilitasi sungai, danau, rawa, hutan rawa, pelestarian gua-gua alam, karang laut, flora dan fauna

langka serta pengembangan fungsi daerah aliran sungai ditingkatkan dan makin

disempurnakan

5. Dalam pembangunan kehutanan, keikutsertaan masyarakat di kawasan hutan sekitar termasuk masyarakat transmigrasi kehutanan perlu diberi peluang dan

ditingkatkan

6. Pengusahaan hasil hutan disesuaikan dengan daya dukung sumberdaya alamnya

agar kelestarian sumber daya hutan terjamin dan kerusakan hutan dapat dicegah

7. Pembangunan kehutanan perlu didukung dengan kegiatan penyuluhan,

pendidikan dan pelatihan, peraturan perundang-undangan, penyediaan informasi

serta penelitian dan pengembangan.

I. Peran Hutan Dalam Pembangunan Nasional Indonesia Di Masa Yang Akan

Datang

Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara lain:

1. Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain bagi masyarakat di sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama hutannya.

(24)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 21

3. Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu, lahan untuk kegiatan budi daya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi tinggi

(jamur, tumbuhan obat dll.), jasa keindahan untuk obyek ekowisata, jasa

menghasilkan air segar bersih dan kaya mineral, dll.

4. Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan nilai ekologis, sosial budaya dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk

kontribusi hutan Indonesia terhadap pemeliharaan kualitas lingkungan

dunia.

5. Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi, utamanya hutan alam, akan sangat menguntungkan bagi posisi dan nama

baik (Citra) bangsa Indonesia dimata negara-negara lain di dunia, terutama

di mata negara-negara maju.

J. Pelestarian Hutan Dan Potensi Ekonomi

Nilai ekonomi yang dihasilkan dari masing-masing tipe pemanfaatan sumber

daya alam (hasil hutan kayu, non kayu, tambang, perikanan, pertanian, pariwisata, dll.)

serta nilai ekonomi dari jasa lingkungan yang disediakan oleh kawasan hutan ,

hendaknya tidak dilihat sebagai nilai-nilai yang terpisah satu sama lain, karena setiap

kegiatan pemanfaatan sumber daya alam (kegiatan ekonomi lain) tidak berdiri sendiri,

melainkan saling berinteraksi dan saling memberikan dampak satu sama lain.

Prinsip-prinsip yang menyangkut faktor pembatas dan produktivitas di masa lalu telah

menetapkan pokok penerapan ekologi untuk pertanian dan kehutanan, tetapi untuk

alasan-alasan yang telah dikemukakan , para ahli pertanian dan kehutanan sekarang

harus berpikir bahwa tanaman dan hutannya mempunyai hasil lain selain dari makanan

dan serat, dalam pengertian ekosistem manusia secara keseluruhan.

Komponen-komponen sistem pertanian berinteraksi secara baik ketika

komponen-komponen itu terlepas dari fungsi utamanya, meningkatkan kondisi-kondisi

bagi komponen lain yang berguna di dalam sistem pertanian, misalnya; menciptakan

iklim mikro yang cocok bagi komponen lain, menghasilkan senyawa kimia untuk

mendorong komponen yang diinginkan atau menekan komponen yang berbahaya

(pengaruh alelopatis dari pengeluaran akar atau mulsa)., memproduksi pelapis tanah

atau struktur akar untuk meningkatkan konservasi air dan tanah,mengusahakan sistem

(25)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 22 Manfaat atau fungsi hutan bagi kehidupan manusia secara langsung maupun

tidak langsung sangat banyak dan beragam. Hutan tidak saja sebagai sumber kayu dan

hasil hutan lainnya yang memberikan manfaat ekonomi. Secara tidak langsung hutan

akan memberikan pengaruh pada kehidupan di hilirnya.

Hutan juga mempunyai fungsi perlindungan terhadap tata air. Dengan adanya

seresah di lantai hutan dan struktur tanah gembur, air hujan terserap seresah dan masuk

ke dalam tanah. Karena itu dalam musim hujan debit maksimum air dapat dikurangi,

dengan demikian bahaya banjir berkurang.

Sebagian air hujan yang jatuh di permukaan tanah meresap ke dalam tanah dalam

bentuk infiltrasi, perkolasi, kapiler. Aliran air tanah dapat dibedakan menjadi aliran

tanah dangkal, aliran tanah dalam, aliran tanah antara dan aliran tanah dasar. Disebut

aliran tanah dasar karena aliran ini merupakan aliran yang mengisi sistem jaringan

sungai. Hal ini dapat di lihat pada musim kemarau aliran ini akan tetap secara kontinu

apabila kondisi hutan baik. Oleh sebab itu kita perlu melestarikan hutan.

Banyaknya air hujan yang meresap ke dalam tanah, persediaan air tanah akan

bertambah. Sebagian air tanah akan keluar lagi di daerah yang lebih rendah sebagai mata

air, dengan bertambahnya cadangan air tanah, mata air serta sumur yang hidup di musim

kemarau juga lebih banyak daripada tanpa adanya hutan. Jadi, efek hutan adalah

mengurangi risiko kekurangan air dalam musim kemarau.

Air sebagai sumber kehidupan mempunyai berbagai macam fungsi. Di sisi lain

air juga merupakan bagian dari sumber daya alam . Fungsi air sebagai sumber kehidupan

adalah memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri ,

pariwisata, pertahanan, pertambangan, ketenagaan dan perhubungan. Sebagai sumber

daya alam air juga harus dilestarikan agar ketersediaan air di permukaan bumi ini bisa

berkesinambungan. Dengan melestarikan hutan berarti kita juga melestarikan

ketersediaan air sebagai sumber daya alam.

Banyaknya air yang tersedia di permukaan bumi ini akan sangat membantu

kehidupan manusia karena air diantaranya akan banyak memberikan manfaat ekonomi.

Di daerah daerah yang pengairannya baik pertanian tidak lagi bergantung pada hujan ,

petani dapat merencanakan pola pergiliran tanaman dengan lebih baik.

Daerah-daerah hilir hutan pegunungan masyarakatnya akan merasakan manfaat

yang sangat menguntungkan bila pelestarian hutan terjaga, keseimbangan ekosistem

(26)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 23 rendah bisa memanfaatkan sumberdaya air yang tersedia untuk keperluan hidupnya

maupun untuk aktivitas perekonomian.

Secara tidak langsung sumber daya air akan memberikan manfaat ekonomi pada

rumah tangga dan pertanian .Rumah tangga yang mempunyai industri akan

membutuhkan air untuk usahanya, petani dalam berusaha tani juga sangat membutuhkan

air, baik untuk penyemprotan maupun untuk kebutuhan tanaman itu sendiri. Tanaman

yang kekurangan air pertumbuhannya akan terganggu, produktivitas akan berkurang

bahkan akan terancam mati. Sebaliknya bila sumber air tersedia tanaman akan tumbuh

dengan baik dan produksinya akan tinggi.

Selain dari manfaat yang tidak langsung , masyarakat di sekitar kawasan hutan

juga bisa memanfaatkan hasil hutan langsung dengan tidak secara berlebihan dan tetap

berusaha adanya pembaharuan untuk menjaga kelestariannya. Hasil hutan yang

didapatkan bisa untuk konsumsi sendiri atau untuk di jual sehingga dapat menjadi

pendapatan tambahan.

Manusia harus ingat bahwa kebutuhan terus meningkat dan berubah dari waktu

ke waktu, untuk dapat mendukung kebutuhan yang meningkat dan berubah itu perlu

adanya sumberdaya yang berkesinambungan .Lingkungan kita merupakan sumberdaya,

karena itu harus kita manfaatkan dengan bijaksana agar daya dukung terlanjutkan dapat

terpelihara untuk dapat menjamin tingkat hidup yang makin tinggi.

Dari uraian – uraian yang telah disebutkan sebelumnya jelas bahwa banyak

manfaat ekonomi yang akan diperoleh bila kita melestarikan hutan. Selain dari dalam

hutan itu sendiri di wilayah sekitar hutan dan di daerah hilirnya manfaat ekonomi akan

banyak diperoleh.

K. Luas Wilayah Hutan Di Indonesia

Luas kawasan hutan Indonesia tahun 2012 mencapai 130,61 juta ha. Kawasan

tersebut diklasifikasi sesuai dengan fungsinya menjadi kawasan konservasi (21,17 juta

ha), kawasan lindung (32,06 juta ha),kawasan produksi terbatas (22,82 juta ha), kawasan

produksi (33,68 juta ha)dan kawasan produksi yang dapat dikonversi (20,88 juta ha)Luas

kawasan hutan tersebut mencapai 68,6 %dari total luas daratan Indonesia sehingga

menjadi salah satu potensi sumber daya alam yang rawan terjadi kerusakan karena

(27)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 24 di Indonesia tahun 2012 mencapai 0,45 terbagi menjadi kerusakan kawasan hutan 0,32

(28)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 25 BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hutan adalah sebagai lapangan bertumbuhan pohon-pohon yang secara

menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya

yang banyak memberikan manfaat pada manusia dan lingkungannya salah satunya untuk

memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan dan papannya, sehingga banyak potensi

yang harus dimanfaatkan dan tetap memperhatikan keseimbangan akan flora dan fauna

yang menghuni hutan tersebut.

Saran

Untuk semua masyarakat Indonesia diharapkan kesadaran yang tinggi untuk

menjaga dan melestarikan hutan yang ada di Indonesia terutama lingkungan tempat

tinggal sendiri agar kelestariannya terjaga dan tetap bisa menikmati hasil hutan terutama

pembangunan di Indonesia. Tidak melakukan pembabatan hutan secara besar-besaran

tetapi harus melakukan reboisasi atau tebang pilih tanam pohon, untuk pemerintah

diharapkan memperketat peraturan perundang-undangan dan tidak menerima suap

(29)

Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan | 26 DAFTAR PUSTAKA

1. Arief, Arifin. 2001. Hutan Dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.

2. https://www.academia.edu/8348397/Ekonomi_sumber_daya_hutan_Fakultas_kehutanan _Universitas_HaluOleo_2014?auto=download.

3. Kompasiana. 2013. Pengertian Hutan Manfaat Hutan Yang Yang Mempengaruhi Persebaran Hutan. http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/04/07/pengertian-hutan-manfaat-hutan-yang-mempengaruhi-persebaran-hutan-549007.html

4. Kompasiana. 2012. Manfaat Hutan. (Online), http://politik.kompasiana.com/2012/04/13. 5. Usaha Pelestarian Hutan ,

Referensi

Dokumen terkait

Kelayakan cuti tahunan : Jumlah telah diambil : Baki sebelum permohonan ini : Jumlah dipohon sekarang :.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran FKS dan MGMP SMA/SMK di Kabupaten Sragen dalam pengembangan Sekolah Responsif Gender (SRG). Peran FKS dan MGMP

Contoh indikator alarm termasuk sirene, kotak pop-up di layar, atau area berwarna atau berkedip pada layar (yang mungkin bertindak dengan cara yang mirip dengan

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan pada pemodelan kali ini adalah menghitung matriks ko- varians dari masing-masing fungsi tujuan ke- menggunakan persamaan 2.10, dengan

[r]

Berdasarkan kepada jadual tersebut nilai min yang tertinggi dalam kemahiran kepimpinan di kalangan pelajar MPV adalah galakan kepada ahli kumpulan sebanyak 4.87, diikuti

Jumlah tersebut menunjukkan bahwa panjang telapak kakidengan daya loncat memiliki jalur hubungan yang kuat dan positif.Kuatnya jalur hubungan yang positif tersebut

Berikut akan dipaparkan beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan manfaat daun sirsak beserta takaran seduhan air