• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Bersih - Analisis Kadmium dan Timbal Dalam Air Bersih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Bersih - Analisis Kadmium dan Timbal Dalam Air Bersih"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air

bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.

Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang

meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi

tidak menimbulkan efek samping (Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990).

2.1.1 Pemanfaatan Air Bersih

Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan, air ledeng, air

tanah, dan air dari sumber mata air. Pemanfaatan air bersih secara umum dapat

dikatakan penggunaan air bersih sebagai berikut: akan diolah menjadi air minum,

untuk keperluan keluarga (cuci, mandi), sarana pariwisata (air terjun), sarana

pendingin pada industri, sebagai alat pelarut (dalam bidang farmasi atau

kedokteran), pelarut obat-obatan dan infus (apabila air tersebut telah diolah

menjadi aqua pro injeksi), sebagai sarana irigasi, pertanian dan olahraga (Gabriel,

2001).

2.1.2 Persyaratan Air Bersih

Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/

(2)

parameter mikrobiologi dan parameter radioaktivitas yang terdapat di dalam air

minum.

1. Paramater fisik

Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu

juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau ± 25oC, dan

apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25oC ± 3oC.

2. Parameter kimiawi

Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang

melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah: pH, total

suspended solid, kesadahan (CaCO3), kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn),

tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit (NO2), nitrat (NO3), flourida (F),

serta logam berat yaitu kadmium (Cd), timbal (Pb), arsen (As), khrom (Cr) dan

air raksa (Hg).

3. Parameter mikrobiologi

Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang

mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak

adanya bakteri E. coli atau fecal coli dalam air.

4. Parameter radioaktivitas

Persyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh

mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung

radioaktif, seperti sinar alfa dan beta (Permenkes No.

(3)

2.2 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh

kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke

tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi

lagi sesuai dengan peruntukannya (KepMenKLH No.Kep-02/MENKLH/I/1988).

2.2.1 Komponen Pencemaran Air

Komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut:

1. Bahan Buangan Padat

Merupakan bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar (butiran

besar) maupun yang halus (butiran kecil).

2. Bahan Buangan Organik

Pada umumnya merupakan limbah yang dapat membusuk atau

terdegradasi oleh mikroorganisme.

3. Bahan Buangan Anorganik

Pada umumnya merupakan limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit

didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan ini masuk ke air

lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air.

Bahan buangan anorganik biasanya berasal dari industri yang melibatkan

penggunaan unsur-unsur logam seperti Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium

(Cd), Air Raksa (Hg), Krom (Cr), Nikel (Ni), Kalsium (Ca), Magnesium

(4)

4. Bahan Buangan Olahan Bahan Makanan

Sebenarnya bahan buangan olahan bahan makanan dapat juga dimasukkan

ke dalam kelompok bahan buangan organik, namun dalam hal ini sengaja

dipisahkan karena bahan buangan olahan bahan makanan seringkali

menimbulkan bau busuk (Wardhana, 2004).

2.2.2 Dampak Pencemaran Air

Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman atau

punahnya populasi organisme perairan seperti benthos, perifiton, dan plankton.

Dengan menurunnya atau punahnya organisme tersebut maka sistem ekologi

perairan dapat terganggu. Sistem ekologi perairan (ekosistem) mempunyai

kemampuan untuk memurnikan kembali lingkungan yang telah tercemar sejauh

beban pencemaran masih berada dalam batas daya dukung lingkungan yang

bersangkutan. Apabila beban pencemaran melebihi daya dukung lingkungannya

maka kemampuan itu tidak dapat dipergunakan lagi. Pencemaran air selain

menyebabkan dampak lingkungan yang buruk dapat menurunkan

keanekaragaman dan mengganggu estetika juga berdampak negatif bagi kesehatan

makhluk hidup, karena di dalam air yang tercemar selain mengandung

mikroorganisme patogen, juga mengandung banyak komponen beracun (Nugroho,

2006).

Bahan pencemar kadmium dalam air berasal dari pembuangan limbah

industri dan limbah pertambangan terdapat dalam air dengan bilangan oksidasi 2+.

Kadmium secara luas digunakan dalam proses pelapisan logam. Pengaruh

(5)

kerusakan ginjal, kerusakan jaringan testikuler dan kerusakan dari sel-sel darah

merah.

Bahan pencemar timbal terdapat dalam air dengan bilangan oksidasi 2+.

Timbal yang berasal dari bahan bakar bertimbal merupakan sumber utama dari

timbal di atmosfer dan daratan yang kemudian dapat masuk ke dalam perairan

alami. Timbal yang berasal dari batuan kapur dan galena (PbS) merupakan

sumber timbal pada perairan alami. Timbal digunakan sebagai bahan untuk solder

dan untuk penyambungan pipa air, sehingga air untuk rumah tinggi kemungkinan

dapat kontak dengan timbal. Daya racun timbal yang akut pada perairan alami

menyebabkan kerusakan hebat pada ginjal, sistem reproduksi, hati dan otak, serta

sistem syaraf sentral dan dapat menyebabkan kematian (Achmad, 2002).

 

2.3 Logam Berat

Logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas kimia dengan bobot

jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik,

mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22

sampai 92 dari perioda 4 sampai 7. Logam berat jarang sekali berbentuk atom

sendiri di dalam air, tetapi biasanya terikat oleh senyawa lain sehingga berbentuk

sebuah molekul. Logam berat merupakan senyawa kimia yang berpotensi

menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Logam berat memiliki kekuatan

dan ketahanan yang baik, daya pantul cahaya dan daya hantar listrik yang tinggi

dan daya hantar panas yang cukup baik. Logam berat masih termasuk golongan

(6)

terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau

masuk ke dalam organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat

biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 2004).

Dapat dikatakan semua logam berat bersifat racun yang akan meracuni

tubuh mahluk hidup. Sebagai contoh adalah logam air raksa (Hg), kadmium (Cd),

timbal (Pb) dan khrom (Cr). Meskipun semua logam berat dapat mengakibatkan

keracunan atas mahluk hidup, sebagian dari logam berat tersebut tetap dibutuhkan

oleh mahluk hidup. Kebutuhan tersebut berada dalam jumlah yang sedikit, tetapi

bila kebutuhan dalam jumlah yang sangat kecil itu tidak terpenuhi, maka dapat

berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup dari setiap mahluk hidup. Karena

dibutuhkan dalam tubuh maka disebut logam esensial, logam beresensial ini

adalah tembaga (Cu), seng (Zn) dan nikel (Ni) (Palar, 2004).

2.3.1 Karakteristik Logam Berat

Berdasarkan daya hantar panas dan listriknya, semua unsur kimia yang terdapat

dalam susunan berkala unsur-unsur dapat dibagi atas dua golongan yaitu logam dan

non logam. Golongan logam mempunyai daya hantar panas dan listrik yang tinggi,

sedangkan golongan non logam mempunyai daya hantar panas dan listrik yang

rendah. Berdasarkan densitasnya, golongan logam dibagi atas dua golongan, yaitu

golongan logam ringan dan logam berat (Gabriel, 2001).

Menurut Palar (2004) karakteristik dari logam berat adalah sebagai berikut:

1. Memiliki spesifikasi gravitasi yang sangat besar (>4).

2. Mempunyai nomor atom 22-34 dan 40-50 serta unsur lantanida dan aktinida.

(7)

Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah

logam berat. WHO (World Health Organization) dan FAO (Food Agriculture

Organization) merekomendasikan untuk tidak mengkonsumsi makanan laut

(seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama di kenal sebagai

suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensial dan memiliki

kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang

menyebabkan kematian. Di antara logam berat yang berbahaya kadmium (Cd) dan

timbal atau plumbum (Pb).

1. Kadmium

Kadmium (Cd) adalah logam putih keperakan, lunak dan tahan korosi

yang dapat ditempa dan dilihat. Kadmium melebur pada suhu 321oC dan dapat

melarut dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hidrogen.

Di masa silam kadmium malah digunakan dalam pengobatan syphilis dan

malaria. Bagi manusia kadmium sebenarnya merupakan logam asing. Tubuh sama

sekali tidak memerlukannya dalam proses metabolisme. Oleh karena itu kadmium

dapat diabsorbsi tubuh dalam jumlah tidak terbatas (Soemirat, 2005).

Kadmium menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya setelah

timbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yang menyebabkan

keracunan pada manusia. Kadmium merupakan salah satu dari berbagai jenis

logam berat yang berbahaya, tidak hanya bagi tanaman tapi juga manusia dan

hewan. Logam kadmium masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan dan

saluran pencernaan. Juga mempuyai kekuatan ikatan yang tinggi dengan gugus

(8)

mengganggu aktifitas enzim, metabolisme besi (Fe) dan menyebabkan klorosis

(kekurangan klorofil) pada daun tumbuhan (Setyawan, 2004).

2. Timbal

Plumbum atau timbal adalah elemen kimia dengan simbol Pb yang dalam

bahasa Indonesia di kenal dengan nama timah hitam. Timbal merupakan logam

berat dan berwarna kebiru-biruan sampai hitam kelam, mudah dibengkokkan,

tidak elastis, mudah di lebur. Titik lebur 327,46oC dan mendidih pada suhu

1740oC.

Timbal mempunyai valensi 2 dan 4. Timbal jarang dijumpai dalam status

elemen, biasanya dalam bentuk sulfida logam (PbS) yang sering disebut dengan

batuan galena. Timbal berasal dari perubahan radioaktif uranium dan mineral

thorium (Gabriel, 2001).

2.3.3 Dampak Negatif Logam Berat Bagi Manusia

Masing-masing logam berat memiliki dampak negatif terhadap manusia jika

di konsumsi dalam jumlah yang besar dan waktu yang lama. Dampak tersebut

antar lain:

1. Kadmium

Jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat menghambat kerja

paru-paru, bahkan mengakibatkan kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram,

anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, dan gangguan

kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis)

dan meningkatkan tekanan darah. Gejala umum keracunan kadmium adalah sakit

(9)

2. Timbal

Timbal sangat beracun, terutama apabila di hirup (bagi pekerja). Pb dapat

pula diserap oleh melalui kulit. Apabila terjadi hal tersebut akan timbul gejala

akut: sakit kepala, puyeng, insomnia dan gusi hitam, dan gejala kronis: hilang

kesadaran sampai koma dan diakhiri dengan kematian (Gabriel, 2001).

Pengaruh pencemaran timbal dalam tubuh juga dapat mempengaruhi

kecerdasan. Timbal yang terserap oleh anak, walaupun dalam jumlah kecil, dapat

menyebabkan gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan mental yang

kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik (Palar,

2004).

2.4 Inductively Coupled Plasma

Inductively Coupled Plasma Spectrofotometry (ICP) merupakan metode

yang berdasarkan ion yang tereksitasi dan memancarkan sinar. Intensitas cahaya

yang terpancar pada panjang gelombang tertentu dan mempunyai karakteristik

unsur tertentu yang terukur berhubungan dengan konsentrasi dari tiap unsur dari

sampel. Inductively couple plasma (ICP) adalah induksi yang diperoleh dari arus

bolak-balik pada frekuensi radio melalui kumparan. Berguna untuk mendeteksi

kandungan logam dalam sampel dari lingkungan (Manday, 2012).

ICP termasuk dalam spektro atomik yaitu sebuah teknik yang digunakan

untuk mendeteksi jejak logam dalam sampel dan untuk mendapatkan karekteristik

unsur-unsur yang memancarkan gelombang tertentu. Spektroskopi atomik

(10)

khas Spektro Atomik adalah bahwa dalam spektro atomik, sampel harus

diatomkan terlebih dahulu.

Dari segi deteksi limit, ICP lebih bagus deteksi limitnya di banding flame

AAS, namun lebih besar deteksi limitnya kalau dibandingkan dengan sistem

Tungku Karbon. Sementara untuk gas yang dipakai AAS menggunakan acetilene

dan udara atau N2O. Semantara ICP manggunakan argon sebagai gas pembakar.

Pemakaian argon 1 tabung hanya bisa di pakai kira-kira untuk 4 jam (Manday,

2012).

2.4.1 Prinsip Inductively Coupled Plasma

Prinsip utama dari ICP adalah mengukur intensitas energi atau radiasi yang

dipancarkan oleh unsur-unsur yang mengalami perubahan tingkat energi atom

(eksitasi atau ionisasi). Larutan sampel di hisap dan dialirkan melalui capillary

tube menuju ke nebulizer. Nebulizer mengubah larutan sampel menjadi aerosol

dan kemudian diinjeksikan melalui ICP. Pada temperatur plasma sampel-sampel

akan teratomisasi dan tereksitasi. Atom yang tereksitasi akan kembali ke keadaan

awal (ground state) sambil memancarkan sinar radiasi. Sinar radiasi ini didispersi

oleh komponen optik. Sinar yang terdispersi secara berurutan muncul pada

masing-masing panjang gelombang unsur dan disubah dalam bentuk sinyal listrik

yang besarnya sebanding dengan sinar yang dipancarkan oleh besarnya

konsentrasi unsur. Sinyal listrik ini kemudian diproses oleh sistem pengolahan

data (Wibawa, 2012).

 

(11)

2.4.2 Instrumentasi Alat ICP (Inductively Coupled Plasma) 1. Plasma

Merupakan campuran gas yang memiliki sifat konduktor yang

mengandung konsentrasi besar dari kation dan elektron. Plasma diperoleh dari

sebuah gas yang terionisasi, ketika obor dinyalakan maka menghasilkan medan

magnet yang kuat.

2. Medan magnet

Sebuah medan magnet adalah medan vektor yang dapat memberikan

suatu gaya magnet pada muatan listrik bergerak dan pada dipol magnetik.

3. Pompa peristaltik

Sebuah pompa peristaltik adalah jenis pompa perpindahan positif

digunakan untuk memompa berbagai cairan. Fluida yang terkandung dalam

tabung fleksibel yang dipasang di dalam casing pompa melingkar memberikan

sebuah berair atau sampel organik menjadi nebulizer.

4. Nebulizer

Nebulizer berfungsi untuk mengubah cairan sampel menjadi aerosol.

5. Spray chamber

Spray chamber berfungsi untuk mentransportasikan aerosol ke plasma,

pada spray chamber ini aerosol mengalami desolvasi atau volatisasi yaitu

proses penghilangan pelarut sehingga didapatkan aerosol kering yang

bentuknya telah seragam.

(12)

6. RF generator

RF generator adalah alat yang menyediakan tegangan (700-1500 Watt)

untuk menyalakan plasma dengan Argon sebagai sumber gas-nya. Tegangan

ini ditransferkan ke plasma melalui load coil, yang mengelilingi puncak dari

obor.

7. Difraksi kisi

Dalam optik, kisi difraksi adalah komponen optik dengan pola yang

teratur, yang terbagi menjadi beberapa sinar cahaya perjalanan di arah yang

berbeda di mana ia dipisahkan menjadi komponen-komponen radiasi dalam

spektrometer optik. Intensitas cahaya kemudian diukur dengan photomultiplier.

8. Photomultiplier

Photomultiplier merupakan sebuah tabung vakum, dan lebih khusus lagi

phototubes, dimana alat ini sangat sensitif terhadap detektor cahaya dalam

bentuk sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan inframerah (Wibawa, 2012).

2.4.4 Proses pendispersian cahaya pada alat ICP

Cahaya yang dipancarkan oleh unsur atom atau ion dalam ICP harus di

ubah ke sinyal listrik. Hal ini dilakukan dengan memecahkan cahaya menjadi

komponen radiasi dan kemudian mengukur intensitas cahaya dengan tabung

photomultiplier pada panjang gelombang yang spesifik untuk setiap baris elemen.

Setiap elemen akan memiliki panjang gelombang tertentu dalam spektrum yang

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan debit banjir rencana untuk saluran sekunder pada sistem drainase saluran Rungkut Medokan dilakukan berdasarkan hujan harian maksimum yang terjadi pada suatu periode

Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi

Semakin besar rasio ini maka meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah kecil

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem pakar yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai hama dan penyakit pada

Belum dilaksanakan sepenuhnya rencana aksi nasional untuk Tuna Cakalang Tongkol.tersedia (Permen 107/ 2015) yang diterbitkna pada agustus 2015 3.1.2 Pelatihan mengenai stock

kebersihan sanitasi dan higiene dalam proses penyajian dan penanganan terhadap daging, proses penyajian daging ayam dipasar juga kurang memperhatikan aspek sanitasi

Efek berkelanjutan (multilier effect) dari pembentukan karakter positif anak akan dapat terlihat, seperti yang digambarkan oleh Jan Wallander, “Kemampuan sosial dan

Hasil penelitian konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012), yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan hidup memiliki pengaruh yang tidak signifikan