• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEJADIAN GEJALA REFLUKS GASTROESOFAGEAL DENGAN KONSTIPASI FUNGSIONAL PADA ANAK TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN KEJADIAN GEJALA REFLUKS GASTROESOFAGEAL DENGAN KONSTIPASI FUNGSIONAL PADA ANAK TESIS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

HUBUNGAN KEJADIAN GEJALA REFLUKS GASTROESOFAGEAL DENGAN KONSTIPASI FUNGSIONAL PADA ANAK

HERLINA LOKA 117103037

IKA

PROGRAM SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERNYATAAN

HUBUNGAN KEJADIAN GEJALA REFLUKS GASTROESOFAGEAL DENGAN KONSTIPASI FUNGSIONAL PADA ANAK

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Medan, Oktober 2014

(3)

Judul Tesis : Hubungan kejadian gejala refluks

gastroesofageal dengan konstipasi fungsional pada anak

Nama Mahasiswa : Herlina Loka

Nomor Induk Mahasiswa : 117103037

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi : Kesehatan Anak

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Supriatmo, MKed(Ped), SpA(K)

Ketua

Dr. Johannes H. Saing, MKed(Ped), SpA(K)

Anggota

Program Magister Kedokteran Klinik

Sekretaris Program Studi Dekan

Dr. Murniati Manik, Msc, SpKK, SpGK Prof. Dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD, KGEH NIP. 19530719 198003 2 001 NIP. 19540220 198011 1 001

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Salam sejahtera,

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan anugrahNya yang saya dapatkan selama menjalani pendidikan adaptasi

dan kesempatan untuk menyelesaikan tesis ini. Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan Ilmu Kesehatan Anak di

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP H. Adam Malik Medan.

Pada kesempatan ini penulis juga menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Supriatmo, MKed(Ped), SpA(K) selaku pembimbing utama dalam penulisan tesis ini, yang telah memberikan bimbingan, bantuan, nasehat serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan

penyelesaian tesis ini.

2. dr. Johannes H. Saing, MKed(Ped), SpA(K) selaku pembimbing dua dalam

penulisan tesis ini, yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.

3. Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K) selaku kepala divisi Gastroentero-hepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak yang telah memberikan

bimbingan dan saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.

4. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku ketua Departemen Ilmu Kesehatan

(5)

Malik Medan yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.

5. dr. Hj. Melda Deliana, Mked(Ped), SpA(K) selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Dokter Spesialis Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan tesis ini.

6. dr. Hj. Beby Syofiani Hasibuan, MKed(Ped), SpA selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Prof. dr.H. Aznan Lelo, PhD, SpFK selaku Ketua Divisi Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan, nasihat, masukan selama penelitian dan pembuatan tesis ini dari awal sampai

akhir.

8. Prof. dr. Hj. Rafita Ramayati, SpA(K). dr. Yazid Dimyati, Mked(Ped), SpA(K) dr. Ade Rachmat Yudiyanto, MKed (Ped), SpA dan seluruh guru-guru staf

pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP. H. Adam Malik Medan yang namanya tidak dapat

saya sebutkan satu persatu yang saya hormati dan saya sayangi yang telah sangat banyak membimbing serta membantu saya dalam menyelesaikan penelitian serta tesis ini.

9. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. dr. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA(K) dan Prof. dr. H. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku

(6)

memberikan kesempatan untuk mengikuti Program Adaptasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Fakutas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 10. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan

dan sarana untuk belajar dan bekerja selama mengikuti pendidikan.

11. dr. Wahyu Ningsih Lestari, dr. Looni Basra, dr. Indiana Aulia, dr. Nur

Robbiyah, dr. Lidia Halim, dr. Jessica Ekaputri dan teman-teman lainnya yang telah membantu selama penelitian maupun penyelesaian tesis ini.

12. Seluruh teman sejawat, sarjana kedokteran, paramedis, dan seluruh

karyawan / karyawati Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan dukungan dan semangat serta bantuan

dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.

13. Pak Habib, selaku pengurus panti asuhan Al-Washliyah Medan dan anak-anak asuh di panti asuhan Al-Washliyah yang telah memberikan

kepercayaan, kesempatan dan kerjasamanya untuk melakukan penelitian di panti asuhan.

14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.

Ungkapan rasa terima kasih yang tidak terhingga saya haturkan kepada kedua

orang tua saya, ayahanda dr. Herman Loka dan ibunda Dra. Sri Liharsi, Apt. yang selalu dengan ikhlas mendoakan dan mendukung keberhasilan saya. Kepada adik saya, Lodewik Loka, SH, MKn yang telah membantu saya dan mendukung saya

(7)

Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan masukan saran yang bersifat

konstruksional yang berharga untuk penyempurnaan tesis ini tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Medan, Oktober 2014

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. i

LEMBAR PERNYATAAN ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ………... x

DAFTAR GAMBAR ……….. xi

DAFTAR SINGKATAN ……… xii

DAFTAR LAMBANG ……… xiii

2.2 Epidemiologi Konstipasi ... 6

2.3 Patofisiologi Konstipasi ………... 7

2.4 Penegakan Diagnosis Konstipasi ...……… 8

2.5 Tatalaksana Konstipasi ... 9

2.6. Hubungan kejadian refluks pada anak dengan konstipasi .... 10

2.7. Kerangka Konseptual ... 13

BAB III. METODE PENELITIAN ... 14

3.1 Desain ... 14

3.2 Tempat dan waktu ... 14

3.3 Populasi dan sampel ... 14

3.4 Perkiraan besar sampel ... 15

3.5 Kriteria inklusi dan eksklusi ... 16

3.6 Persetujuan/ informed consent ... 17

3.7 Etika Penelitian ... 17

(9)

3.8.1 Cara kerja ... 17

3.8.2 Alur penelitian ... 18

3.9 Identifikasi variabel ... 18

3.10 Definisi operasional ... 19

3.11 Pengolahan dan analisa data ... 19

BAB IV. HASIL ………... 21

BAB V. PERMASALAHAN ... 32

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

RINGKASAN ……… 42

SUMMARY ……….. 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

Lampiran ... 53

Lembar Penjelasan ... 54

Persetujuan Setelah Penjelasan ... 55

Kuesioner ... 56

Ijin Menggunakan Gastroesophageal Reflux Questionnaire ... 59

Ijin Komite Etik ... 60

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Rome III sebagai diagnosis konstipasi fungsional pada anak

dan remaja ... 8

Tabel 2. Data demografik kelompok anak dengan konstipasi fungsional dan kelompok anak tanpa konstipasi fungsional ... 23

Tabel 3. Perbedaan gejala refluks pada anak dengan konstipasi fungsional dan anak tanpa konstipasi fungsional ... 26

Tabel 4. Hubungan konstipasi fungsional dengan regurgitasi ... 27

Tabel 5. Hubungan konstipasi fungsional dengan muntah ... 27

Tabel 6. Hubungan konstipasi fungsional dengan isi refluks terasa asam.. 28

Tabel 7. Hubungan konstipasi fungsional dengan pyrosis ... 29

Tabel 8. Hubungan konstipasi fungsional dengan cegukan ... 29

Tabel 9. Hubungan konstipasi fungsional dengan sendawa ... 30

Tabel 10. Hubungan konstipasi fungsional dengan sakit menelan ... 30

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian ………. 13

Gambar 2. Alur Penelitian ... 18 Gambar 3. Profil penelitian ……… 22

(12)

DAFTAR SINGKATAN

pH : derajat keasaman

NASPGAN : North American Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition

PEG : Poli Etilen Glikol

mmHg : milimeter air raksa

PPI : Proton Pump Inhibitor

H2 bloker : Histamin-2 bloker SD : standart deviasi

Kg : kilogram

Cm : centimeter

OR : odd ratio

CI : confidence interval Tc : technetium containing

(13)

DAFTAR LAMBANG

α : Kesalahan tipe I

β : Kesalahan tipe II

n : Jumlah subjek/sampel

P : Proporsi

P1 : Proporsi untuk kelompok I

P2 : Proporsi untuk kelompok II

Q : 1 – P

Q1 : 1 – P1

Q2 : 1 – P2

Zα : Deviat baku normal untuk α

Zβ : Deviat baku normal untuk β

P : tingkat kemaknaan

(14)

HUBUNGAN KEJADIAN GEJALA REFLUKS GASTROESOFAGEAL DENGAN KONSTIPASI FUNGSIONAL PADA ANAK

Herlina Loka, Supriatmo, Johannes H. Saing, Atan Baas Sinuhaji, Ade Rachmat Yudiyanto

Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Sumatera Utara, RSUP. Haji Adam Malik Medan

Abstrak

Latar Belakang. Konstipasi dan refluks gastroesofageal merupakan masalah yang sering dijumpai pada masa anak-anak. Keterlambatan waktu transit kolon dapat menyebabkan anak-anak mengalami gejala refluks gastroesofageal. Tujuan. Untuk menilai hubungan antara gejala refluks gastroesofageal dan konstipasi fungsional pada anak.

Metode. Studi cross-sectional dilakukan pada bulan Juni 2014 di panti asuhan Alwashliyah Medan. Sampel adalah anak berusia 6 sampai 18 tahun yang memenuhi kriteria Rome III. Anak tanpa konstipasi fungional yang matching dengan usia dan jenis kelamin yang sama dengan anak dengan konstipasi fungsional dipilih sebagai subjek penelitian. Anak dengan dan tanpa konstipasi fungsional diminta untuk mengisi Gastroesophageal Reflux Questionnaire (GERQ) untuk menentukan gejala refluks gastroesofageal. Data dianalisa dengan analisa kai-kuadrat.

Hasil. Terdapat 52 anak dalam studi ini termasuk 26 anak dengan konstipasi fungsional (grup I) dan 26 anak tanpa konstipasi fungsional (grup II), dengan 28 anak laki-laki dan 24 anak perempuan. Cegukan dan sendawa adalah dua gejala yang paling sering muncul pada grup I vs grup II, 80,8% vs 57,7% (P=0.211) and 73.1% vs 65.4% (P=0.244). Regurgitasi pada grup I vs grup II sebesar 42.3% vs 19.2% (P= 0.071). Kesulitan menelan pada grup I vs grup II sebesar 34.6% vs 11.5% (P=0.048).

Kesimpulan. Kesulitan menelan yang merupakan salah satu gejala dari refluks gastroesofageal berhubungan secara signifikan dengan konstipasi fungsional, sedangkan gejala yang lain tidak berhubungan secara sgignifikan.

(15)

THE RELATION BETWEEN SYMPTOMS OF GASTROESOPHAGEAL REFLUX AND FUNCTIONAL CONSTIPATION IN CHILDREN

Herlina Loka, Supriatmo, Johannes H. Saing, Atan Baas Sinuhaji, Ade Rachmat Yudiyanto

Department of Child Health, Medical School,University of Sumatera Utara, Haji Adam Malik Hospital, Medan

Abstract

Background. Constipation and gastroesophageal reflux are commonly found in the childhood. Delayed colonic transit time in children with functional constipation made the children experience gastroesophageal reflux symptoms. Objective. To assess the relation between symptoms of gastroesophageal reflux and functional constipation in children.

Methods. A cross sectional study conducted on June 2014 in an orphanage. Eligible samples were 6 until 18 years old children diagnosed with functional constipation on Rome III criteria. Children without functional constipation matched with age and sex of functional constipation children were obtained. Children with and without functional constipation were asked to fill gastroesophageal reflux questionnaire to determine gastroesophageal reflux symptoms. Data were analyzed by chi square analysis.

Results. We enrolled 52 children in the study including 26 children with functional constipation (group I) and 26 children without functional constipation (group II). There were 28 boys and 24 girls. Hiccup and belching were two major symptoms noted in group I vs group II, 80.8% vs 57.7% (P=0.211) and 73.1% vs 65.4% (P=0.244). Regurgitation in group I vs group II was 42.3% vs 19.2% (P=0.071). Difficulty in swallowing in group I vs group II was 34.6% vs 11.5% (P=0.048).

Conclusion. Difficulty in swallowing as one of the symptoms of gastroesophageal reflux was significantly related with functional constipation, while others were not.

Keywords: gastro esophageal reflux, children, constipation

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstipasi merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak-anak. Konstipasi didefinisikan sebagai kesulitan atau keterlambatan dalam pengeluaran tinja lebih dari durasi 2 minggu, dimana konsistensi tinja bersifat

keras, kering dan kecil yang sulit dan menyebabkan rasa sakit ketika dikeluarkan.1,2

Tiga sampai lima persen anak-anak yang berobat ke klinik pediatrik dan 25% anak-anak yang berobat ke klinik pediatrik gastroenterohepatologi menderita konstipasi.3,4 Diperkirakan 0,3-28% anak-anak diseluruh dunia

mengalami konstipasi. Lebih dari 90% konstipasi pada anak bersifat fungsional tanpa ada kelainan organik dan 40% diantaranya diawali sejak usia 1 sampai 4

tahun, hanya 5% sampai 10% yang mempunyai kelainan penyebab organik.5-7 Sebanyak 84% anak dengan konstipasi fungsional mengalami retensi feces. Dilaporkan sebanyak 3% anak prasekolah dan 1-34% anak sekolah mengalami

masalah konstipasi.8-10

Penyebab konstipasi fungsional masih belum jelas, diduga ada beberapa

hal yang menyebabkan terjadinya konstipasi fungsional seperti faktor herediter, faktor psikologis, gangguan hormon dan gangguan pola bakteri di usus. Faktor herediter berupa riwayat keluarga dimana hampir dua pertiga pasien

(17)

Faktor psikologis berupa rasa trauma akan rasa sakit pada saat defekasi, toilet training yang tidak tepat.4,9,11

Terapi pada konstipasi dapat berupa pengeluaran tinja, terapi modifikasi perilaku, obat-obatan dan konseling.12 Pengeluaran tinja dilakukan dengan obat

baik secara oral maupun rektal. Terapi modifikasi perilaku dilakukan dengan cara latihan kebiasaan pola buang air besar anak dan toilet training.13

Konstipasi dan gastroesofageal refluks adalah dua penyakit yang paling

sering dialami pada anak-anak. Penyebab dari kedua hal diatas tidak jelas, tapi hal ini diduga disebabkan oleh karena faktor hormonal, neuronal dan

psikogenik. Terjadinya gangguan pada masa transit di kolon menyebabkan terjadinya konstipasi dan mengganggu masa pengosongan lambung sehingga anak dengan konstipasi mengalami gejala refluks.14-15

Studi di Turki pada tahun 2012 mendapati sebanyak 47,4% anak dengan konstipasi mengalami gejala refluks. Pada studi ini anak dengan konstipasi dan

dengan gastroesofageal refluks dilakukan pengukuran pH esofagus selama 24 jam dan didapati sebanyak 39,5% anak dengan konstipasi fungsional dan 42,5% anak dengan gastroesofageal refluks mengalami kelainan patologi

refluks di bagian distal dari esophagus.16 Sebuah studi kasus di Virginia mendapati 17 dari 34 anak dengan konstipasi mengalami gastroesofageal

refluks, dimana gejala refluks ini berkurang secara signifikan sampai hilang setelah konstipasi diatasi.17

Penelitian tentang gejala refluks pada anak dengan konstipasi fungsional

(18)

yang tidak perlu. Atas dasar pemikiran ini maka penulis mencoba melakukan penelitian untuk meneliti gejala refluks pada anak-anak dengan konstipasi.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan gejala refluks gastroesofageal dengan konstipasi fungsional pada anak?

1.3 Hipotesis

Ada hubungan gejala refluks gastroesofageal dengan konstipasi fungsional pada anak

1.4 Tujuan Penelitian

Menilai hubungan gejala refluks gastroesofageal dengan konstipasi fungsional pada anak

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1. Di bidang akademik / ilmiah : meningkatkan pengetahuan peneliti di

bidang gastrohepatologi anak, khususnya dalam hubungan gejala refluks dengan konstipasi fungsional pada anak

1.5.2. Di bidang pelayanan masyarakat : pada anak-anak dengan konstipasi

fungsional adanya kecenderungan untuk terjadinya gejala refluks gastroesofageal, sehingga diharapkan orangtua lebih waspada agar

tidak terjadi komplikasi lebih lanjut

(19)

di bidang gastroenterohepatologi anak secara khusus dan di bagian anak secara umum.

Referensi

Dokumen terkait

Dokter Spesialis Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,6. Tesis ini te1ah e1ipertahankan eli depan Tim Penguji pada hari Rabu, tanggal9

MAGISTER KLINIK–SPESIALIS ILMU KESEHATAN PROGRAM ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.. MEDAN

Poltak Jeremias Sirait peserta program pendidikan dokter spesialis di Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara akan membuat suatu penelitian

Tamatan Program Magister Kedokteran Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2011 s/d 2016. Mulai Program Pendidikan Dokter Spesialis/PPDS Departemen

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Dokter Spesialis dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis Bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin pada Fakultas

Dari penelitian ini ditemukan bahwa semua gejala refluks gastroesofageal ditemukan lebih banyak pada konstipasi fungsional dibandingkan dengan tanpa konstipasi fungsional,

Colonic transit time in constipated children: does pediatric slow-transit constipation exist.. J Pediatr Gastroenterol Nutr