makalah IAD sumber daya alam dan
lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).
1. Apa yang disebut dengan Sumber Daya Alam?
2. Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
3. Bagaimana konsep-konsep pengolahan sumber daya alam?
4. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup?
C.
Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Sumber Daya Alam.
2. Dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3. Mengetahui konsep-konsep pengolahan sumber daya alam.
4. Mengetahui prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sumber Daya Alam
Sebelum membahas tentang Sumber Daya Alam (SDA), sebaiknya Anda mengatahui definisi dari SDA terlebih dahulu.
Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut.
Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung. Demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
B.
Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).
1) Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
misalnya :Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable)
misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi tetapi memerlukan waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Contohnya semua jenis bahan galian (tambang). Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara sebagai berikut
Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya. Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
2) Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
3) Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B
Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri. c. Sumber daya alam yang tidak habis,
misalnya udara, matahari, energy pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi.
2) Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a. Sumber daya alam materi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b. Sumber daya alam energy
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin.
c. Sumber daya alam ruang
Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3) Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut : a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Sumber Daya Alam nonhayati disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
C.
Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1. Sumber daya alam hayati
a)
Tumbuhan
Tumbuhan
merupakan sumber daya alam yang
sangat beragam dan melimpah.
Organisme
ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan
oksigen
dan
pati
melalui
proses
fotosintesis
. Oleh karena itu, tumbuhan
merupakan
produsen
atau
penyusun
dasar
rantai
makanan
. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini
akan berdampak pada rusaknya rantai makanan.
Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor
dari
rantai
makanan
akan
berakibat
punahnya
konsumen
tingkat di atasnya. Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya:
Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
Bahan bangungan: kayu jati, kayumahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daunbinahong, kina, mahkota dewa
Pupuk kompos.
b)
Pertanian dan perkebunan
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki
lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam,
dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau
Jawa
.Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai
macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi,
jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.
Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain
karet
(bahan baku
ban),
kelapa
sawit
(bahan
baku
minyak
goreng
),
tembakau
(bahan
baku
obat
dan
rokok
),
kapas
(bahan
baku
tekstil
),
kopi
(bahan
minuman), dan
tebu
(bahan baku
gula pasir
).
c)
Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar
maupun hewan yang sudah dibudidayakan.
Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti
kerbau dan kuda
atau sebagai sumber
bahan pangan, seperti
unggas
dan
sapi
.Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka,
pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus
dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah pelestarian yang
dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex
situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan
tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan potensinya, manusia membangun
sistem
peternakan
, dan juga
perikanan
, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.
2. Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk
hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah
perairan.Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan air asin (wilayah
laut
,
samudra
, dll.) dan
hanya 3% yang merupakan air tawar
(wilayah
sungai
,
danau
, dll.). Seiring dengan
pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan
energi
, terus
meningkat. Air juga digunakan untuk
pengairan
, bahan
dasar
industri
minuman,
penambangan,
dan
aset
rekreasi
.
Di bidang energi, teknologi penggunaan
air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari
minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena
selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air
cenderung tidak ber
polusi
dan hal ini akan
mengurangi
efek rumah kaca
.Pelestarian air dapat
berupa pelstarian kuantitas air. Pelestarian kuantitas air
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
penyediaan air, pemanfaatan air.
b)
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara,
dan berbagai jenis
bahan bakar
hasil
tambang
mulai
digantikan dengan penggunaan
energi
yang dihasilkan
oleh angin.
Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan
dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah
dataran tinggi.Selain sumbernya yang terbaharukan
dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih
bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain
pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi
alternatif adalah
Belanda
dan
Inggris
.
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam
nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan
penduduk
dan sebagai sumber makanan
bagi berbagai jenis makhluk hidup.Pertumbuhan
tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung
terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.
Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti
udara, air, mineral, dan
senyawa organik
.
Pengelolaan
sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan
kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Jika
lapisan tanah tersebut mentah, artinya zat-zat makan
yang ada di lapisan itu belum dapat dimakan oleh
tumbuh-tumbuhan, tanah mentah tersebut bila
dicangkuli, diberi pupuk hijau dan kandang kemudian
ditanami, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah
(zat-zat makanan yang ada di dalamnya sudah dapat
diisap oleh tumbuh-tumbuhan).
d)
Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki
beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan
dasar
infrastruktur
,
kendaraan bermotor
, sumber
energi, maupun sebagai
perhiasan
. Berbagai jenis
bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar
dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam
tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab,
memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya
harus
dilakukan
secara
efisein.Beberapa contoh bahan tambang dan
pemanfaatannya:
Minyak Bumi
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
1) Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengolahannya
bagian tengah minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan perbedaan massa jenisnya.
Sumber utama produksi minyak yang terperangkap ini biasanya jauh di bawah permukaan tanah, dan ada tiga bentuk utama jebakan minyak ini, yaitu
1) Jebakan Antiklin, berupa lengkungan yang terbentuk oleh dorongangerakan lapisan batuan ke atas.
2) Jebakan Patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan batuan yang bergerak kedua arah yang berlawanan, yang satu bergerak ke atas yang lain bergerak ke bawah. 3) Jebakan Ketidakselarasan (Straigrafik), terjadi karena batuan yang berpori terjepit oleh lapisan batuan yang tak berpori.
Ada pula jebakan yang terbentuk di sekeliling endapan abtuan garam, di bawah permukaan laut. Tinggi endapan garam itu dapat mencapai 8 km dan bergaris tengah 0,8 km, maka di sekeliling bukit garam tersebut akan terkumpul minyak bumi.
Lebih dari setengah bagian dari jumlah minyak bumi di dunia berasal dari Era Cenozoicum (kira-kira 70 juta tahun yang lalu), pada Periode Tertier. Selanjutnya minyak bumi ada pula yang berasal dari Era Paleozoicum dengan jumlah yang paling sedikit, sedangkan jumlah yang paling kecil terjadi di Era Mesozoicum. Minyak bumi yang terdapat di Indonesia paling banyak terbentuk pada masa Periode Tertier tersebut, yang terbanyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Jawa.
2) Pengolahan Minyak Bumi.
Bahan utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah Hidrokarbon (Alifatik dan Siklik), yang sebagaian besar adalah alkana dan siklo alkana. Campuran ini dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya secara penyulingan/destilasi bertingkat yang dilakukan berdasarkan adanya perbedaan titik didih setiap komponen-komponen campuran tersebut. Sesuai dengan banyaknya atom karbon (C) dari alkanayang bersangkutan. Makin besar jumlah atom karbon pada alkana tersebut, makin tinggi titik didihnya.
Destilasi Minyak Bumi.
Proses penyulingan minyak bumi sampai jadi komponen minyak yang siap dipakai untuk bahan bakar dan lain sebagainya meliputi tahapan proses sebagai berikut:
Minyak bumi dialirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas dan berubah menjadi uap.
2) Pemisahan Komponen Minyak
Uap minyak bumi dialirkan ke dalam menara fraksinasi. Menara fraksinasi ini tersusun dari puluhan tingkat bak pengembun uap. Uap naik ke atas tiap tingkat menara melalui tutup gelembung. Uap dari komponen minyak bumi yang titik didihnya leibh tinggi akan mengembun pada bak pengembunan yang lebih rendah. Minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah. Sedangkan uap dari komponenkomponen minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah mengembun pada bak pengembunan yang lebih tinggi dari menara.
Dari pemisahan di menara fraksinasi ini diperoleh beberapa komponen. Pada umumnya komponen-komponen yang dihasilkan minyak bumi dari satu tempat ke tempat lainnya tidak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya hanya perbandingan komponen-komponen yang dihasilkan. Kolom penyulingan bertingkat minyak bumi yang dikenal dengan nama kolom fraksinasi, merupakan suatu silinder baja yang tingginya kira-kira 37 m dan di dalamnya mempunyai bilik-bilik dengan katup-katup baja pula sebagai tempat pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi tersebut. (Liliasari dalam Dahar, RW, 1990: 393)
Batu Bara
dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga. 1) Terbentuknya Batu Bara dan Pengolahannya
Anda perlu mengetahui proses terbentunya batu bara dan pengolahannya. Apa itu batu bara? Batu bara adalah mineral hitam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba. Pada periode karbon (300 juta tahun yang lalu) dan pada periode Creta (100 juta tahun yang lalu), iklim bumi dan komposisi atmosfer sangat cocok utnuk melimpahruahnya pertumbuhan tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan yang berpaya-paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada saat itu tumbuh dengan suburnya.
Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa.
Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan tersebut tidak membusuk, melainkan berubah menjadi bahan serata yang di sebut gambut.
besar dari permukaan, maka lapisan itu brubah menjadi batu bara lunak (lignit), tekanan yang lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda (bituminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang keras dan mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di tambang untuk dimanfaatkan.
Berlangsungnya proses perubahan ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi oksigen dalam rawa-rawa, sehingga dengan bantuan panas yang
timbul oleh tekanan batuan di atas gambut keluarlah gas-gas nitrogen, hydrogen dan oksigen dari senyawa karbon kompleks yang merupakan sisa-sisa tumbuhan tadi, yang akhirnya akan menyebabkan kadar karbon pada zat-zat sisa tersebut makin tinggi. Zat-zat lain yang dibebaskan pula selama proses pembentukan batu bara ini diantaranya CO2, H2O, dan CH4.
Proses pembentukan batu bara di kenal sebagai proses karbonisasi, karena makin tua umur batu bara, makin tinggi kadar karbonnya. Apabila diurutkan, maka pembentukan batubara dimulai dengan tahap pembentukan gambut, kemudian batu bara muda atau lignit, selanjutnya baru terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat mengalami perubahan lebih lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu menjadi antrasit, yang kadar karbonnya tertinggi.
Macam-macam zat yang terjadi selama pembentukan batu bara menunjukkan perbedaan kadar karbon yang dikandungnya. Makin tinggi kadar karbon tersebut, makin tinggi pula kualitas batu bara tersebut, yang ditunjukkan pula oleh nilai kalori yang dihasilkannya pada pembakaran.
Cara lain untuk menunjukkan jenis-jenis batubara adalah dengan cara melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak secara langsung, tanpa
menggunakan mikroskop, seperti yang diusulkan oleh Marie Stopes dan di kenal sebagai sistem Stopes; yaitu Vitrain yang sifatnya hitam mengkilat
seperti kaca; Fusain yang disebut juga mineral batu bara yang bersifat mudah pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan seringkali berbentuk; Clarain yang bersifat lapisan-lapisan yang berkilauan (Liliasari dalam Dahar, RW,1990).
2) Pengolahan Batu Bara
pemotongan menjadi bentuk-bentuk dan ukuran yang sesuai dengan permintaan konsumen. Banyak produk kimia diturunkan dari batu bara. Dari batu bara dapat diperoleh Kokas yang selanjutnya akan di dapat berbagai macam zat, seperti:
Ter, yaitu hasil penguraian yang mudah menguap terdiri atas zat cair dan mengembun langsung, gas (CH4 dan H2) untuk bahan bakar dan minyakminyak
ringan (Zat cair yang mudah menguap). Bila minyak-minyak ringan ini dimurnikan melalui destilasi bertingkat akan terpisah menjadi Benzena (C6H6), Toluena (C7H8), dan campuran dari tiga macam Silena (C8H10). Zat ini bermanfaat sebagai pelarut dan pereaksi untuk membuat zat-zat kimia yang lain. Ter didestilasi untuk menghilangkan bagian yang mendidih antara 3500 – 4000C, menghasilkan residu ter yang digunakan sebagai bahan bakar. Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil destilsi dengan metode ekstraksi diantaranya: Naftalen (C10H8), Antrasen (C14H10), Fenol atau disebut juga Karbol (C6H5OH), dan Piridin (C5H5N).
Dalam kehidupan sekarang ini banyak bahan yang dibuat melalui industri kimia berasal dari batu bara diantaranya obat-obatan, cat, bahan peledak, pestisida dan plastik.
Sebagai contoh dapat diubah menjadi asam salisilat, yang
dipergunakan sebagai bahan dasar aspirin ataupun minyak gandapura sebagai obat.
Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak
untuk perhiasan
Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil
D.
Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai masalah yang baru terasa akhir-akhir ini :
1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam bidang
pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut. 3. Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan dasar, seperti kayu,
bahan-bahan mineral dan bahan-bahan-bahan-bahan tersebut bila penggunaannya berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan
teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain.
5. Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasional, dimana
perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar. Pada Negara-negara maju ekspor barang-barang jadi ke Negara-negara berkembang memiliki nilai yang sangat besar dibandingkan impor yang dilakukan Negara maju tersebut dari Negara berkembang karena yang diimpornya berupa bahan-bahan dasar untuk membuat barang-barang jadi tersebut, bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik Negara maju dan berkembang bila dibandingkan sangat pincang atau berat sebelah.
E.
Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
itu kemudian manusia menjinakkan dan memelihara hewan dan tanaman serta menjaga dari kerusakan dan serangan dari hewan liar. Dengan melakukan usaha peternakan dan pertanian itu, manfaat lingkungan dapat diperbesar dan resiko lingkungan diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya kebutuhan dasarnya dapat lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini merupakan bentuk usaha awal pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi: pengelolaan lingkungan secara rutin, perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, perencanaan perkiraan dampak lingkungan, dan perencanaan perbaikan kerusakan lingkungan. Bentuk atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam, cagar budaya, atau pun cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, dan Taman Hutan Raya.
a.
Cagar alamCagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan adanya eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau kekayaan alam lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah. Namun demikian dijaman pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk mengikutsertakan cagar alam dalam proses pembangunan,maka digunakan istilah Taman Nasional. Salah satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai tujuan ganda tersebut adalah Taman Nasional. Dengan demikian Taman Nasional adalah kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya semua tujuan perlindungan pengawetan dan pemanfaatan dapat ditampung dalam satu kesatuan (unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik beratkan kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya pemanfaatan secara langsung terbatas sekali.
b.
Cagar Budayaseperti sebuah candi dengan daerah sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga merupakan cagar budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian besar sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus penduduk pendatang.
c.
Cagar BiosferCagar biosfer adalah dapat meliputi suatu daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional dan pemukiman. Cagar biosfer ini sulit untuk dipertahankan, karena masyarakat yang ada di dalamnya cenderung berubah dan berkembang pada kehidupan yamng modern.
d.
Suaka AlamSuaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
e.
Suaka MargasatwaSuaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
f.
Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional mempunyai tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan lindung merupakan juga kawasan hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk perlindungan tata air, agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus menerus.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana pengembangan Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya. Azas pokok yang dimaksud adalah merupakan rumusan dari IUCN pada tahun 1969 yang kemudian diterima pada kongres Taman Nasional Sedunia ke 11 tahun 1972.
Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut. a) Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.
b) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik flora,
fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan asli.
c) Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman penduduk.
d) Kebijaksanaan dan pengelolaan Taman Nasional berada pada Departemen yang
kompeten dan bertanggungjawab.
e) Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam, sehingga terbuka
untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan pendidikan ilmu pengetahuan, budaya, bina cinta alam dan rekreasi.
Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
a) Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga kehidupan.
b) Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai
sumber plasma nutfah.
c) Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan
latihan.
d) Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya setempat.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia
perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak
merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan
sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah
upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga
dan melestarikan sumber daya alam dapat dilakukan
dengan berbagai cara contohnya dengan cara
penghijauan
dan
reboisasi,
pembuatan
sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan
air limbah, dan penertibam pembuangan sampah. Selain
itu kita dapat mengetahui bagaimana mengelola SDA
agar menghasilkan manfaat yang sangat besar.
Dari penjelasan tersebut diatas kita dapat
mengetahui dan memahami alangkah pentingnya
menjaga Sumber Daya Alam demi kelangsungan hidup
jangka panjang.
B.
Saran
1.
Memperbanyak membaca mengenai klasifikasi dan
2.
Memperbanyak buku referensi
3.
Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta Tth.Ilmu Alamiah Dasar. Semarang:IKIP PGRI Semarang.
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_ UNTUK_SD/BBM_4.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
Konsep-konsep dalam Pengelolaan Dumber Daya Alam
Manusia hidup di lingkungan sekitarnya seperti lahan air, tumbuhan, binatang, energi, dan atmosfer, yang menyediakan segala sesuatunya untuk bertahan hidup. Jika terdapat sesuatu yang harus dipenuhi, tetapi tidak kita dapatkan, maka kita akan berhenti hidup. Pada suatu saat sumber daya alam (SDA) kita dapat dipakai tanpa rasa takut, karena penduduk sangat sedikit, teknologi kita belum maju, sehingga tidak memungkinkan pemakaian SDA secara cepat dan besar-besaran. Namun saat-saat tersebut kini sudah berlalu. Manusia masih hidup di lingkungan sekitarnya, tetapi sekarang kita mampu menggunakan SDA dalam skala yang tidak dapat dipercaya. Kita dapat mengambil air dari cadangan air yang terletak ratusan meter di bawah tanah. Dan dengan bantuan teknologi modern, kita dapat meratakan gunung, mengubah aliran sungai, dan membuat energi nuklir.
Sayangnya, teknologi dan pertumbuhan penduduk sekarang menjadi masalah. Kita temukan bahwa di masa depan kita harus hidup di lingkungan yang sama, pesawat ruang angkasa bumi kita. Dan ini bukan merupakan suatu kebanggaan, karena kita temukan bahwa banyak SDA kita tidak dapat digunakan untuk selama-lamanya.
Penggunaan SDA secara bijaksana bukanlah ide baru, tetapi sekarang, lebih dari sebelumnya, hal itu harus menjadi tujuan kita bersama. Mengelola SDA kita untuk masa yang akan datang dan masa kini harus menjadi prioritas bagi kita semua.
1.Sumber Daya Alam
Pada kenyataannya, segala sesuatu di lingkungan kita dapat dianggap sebagai sumber daya alam. Batu dapat digunakan sebagai penimbun jalan, dijadikan bahan bangunan, dan dijadikan bahan untuk patung. Angin, air terjun, udara, mineral, serangga, atau apapun di sekitar kita dapat dianggap sebagai sumber daya. Ketika seseorang mengambil sesuatu dan memakainya untuk melakukan pekerjaan atau mengubah bagian lain dari lingkungannya, sesuatu tersebut sudah menjadi sumber daya. Bahkan sebelum sesuatu tersebut digunakan, potensi kegunaannya saja sudah membuat sesuatu tersebut sebagai Sumber Daya Alam.
Sumber daya alam yang senantiasa dapat digunakan untuk kegiatan manusia adalah Sumber daya alam yang tidak pernah habis. Sumber daya alam tersebut memperbaharui diri sendiri secara terus-menerus. Hal ini bukan berarti sumber daya tersebut tidak terbatas dan juga bukan berarti pemakaian yang salah tidak dapat memusnahkan sumber daya tersebut, tentu saja tidak.
Sebagai contoh adalah permukaan air. Jika kita mengambil satu galon air dari sungai, beberapa galon lainnya akan menggantikannya. Jika kita membendung sungai, airnya akan melimpah kemana-mana. Meskipun demikian, dampaknya terhadap jumlah air keseluruhan di bumi sangatlah kecil. Contoh lainnya adalah udara. Kita menggunakan udara untuk bernafas, menumbuhkan tanaman, menerbangkan pesawat, memutar kincir angin, mengeringkan makanan dan pakaian. Kita dapat merusak udara dengan polusi. Kita dapat membuatnya menjadi tidak bermanfaat, tetapi kita tidak dapat menghabiskannya, itulah sumber daya alam yang tidak pernah habis.
3.Sumber Daya yang Dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diganti dengan usaha manusia disebut juga dapat diperbaharui. Hal ini disebabkan sumber daya dikatakan dapat diperbaharui, bukan berarti sumber daya tersebut tidak akan pernah habis. Dengan kata lain, kita dapat memanfaatkan sumber daya tersebut, tetapi dengan usaha, kita masih mungkin mempunyai sumber daya dalam jumlah yang sama sebelum pemakaian.
Sebagai contoh adalah hutan. Kita menggunakan kayu lebih banyak sekarang daripada yang lalu. Sekarang kita masih memproduksi kayu lebih banyak daripada yang kita pakai. Jenis kayu telah berubah. Kita tidak lagi memotong kayu-kayu yang besar seperti dulu, sehingga kita tidak kekurangan kayu atau produk kayu lainnya. Hal ini benar karena adanya pengelolaan area hutan yang baik dan perbaikan genetik pohon. Contoh lainnya adalah populasi ikan dan marga satwa yang dengan teknik manajemen perburuan dan penangkapan yang baik, jumlahnya dapat dipulihkan.
4.Sumber Daya yang Habis Pakai
Banyak Sumber daya alam kita jumlahnya terbatas. Sumber daya yang terbatas dan tidak dapat diganti atau diproduksi ulang disebut sumber daya yang tidak dapat diperbaharui atau yang habis pakai. Dalam hal ini kita tidak dapat mengelolanya dengan pembaharuan. Sumber daya tersebut juga tidak dapat memperbaharui dirinya sendiri, sekali dipakai, maka hilang untuk selamnya. Kita hanya dapat mengawetkan sumber daya yang habis dipakai dengan cara mempelajari bagaimana pemakaiannya agar lebih hemat. Kita mungkin berusaha untuk mendapatkannya lebih banyak, kita mungkin dapat mendaur ulang sebagian diantaranya, tetapi sekali sumber daya tersebut habis, maka kita akan kehilangan untuk selamanya.
Salah satu sumber daya yang habis dipakai yang sangat penting adalah minyak bumi. Kita sering mendengar krisis energi. Hal ini berkaitan dengan cadangan minyak di dalam bumi yang kalau kita keluarkan semuanya, maka habislah energi dari minyak bumi. Kita harus mengembangkan sumber daya energi lainnya.
Contoh lainnya adalah sumber daya mineral. Kita menggunakan logam, besi, kobal. seng, dan mineral lainnya untuk pembuatan barang-barang kita. Kita tergantung pada mineral-mineral tersebut untuk kehidupan kita. Kita harus mengelola sumber daya tersebut agar tersedia dalam waktu selama mungkin.
pembentukan kembali lahan oleh alam karena penggunaan yang kurang tepat sangatlah lamban, sekitar 500.000 tahun, sehingga lahan termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
5.Tinjauan Ekologis
Manusia, pohon, air, binatang, ikan, rumput, sinar matahari, kesemuanya itu lebih banyak lagi termasuk dalam sistem secara menyeluruh. Sistem ini sengan semua interaksi dan saling ketergantungannya merupakan ekosistem. Ekologi adalah suatu cabang ilmu yang berhubungan dengan hubungan yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sebuah sistem ekologi atau ekosistem adalah sistem kehidupan dengan lingkungan sekitarnya. Danau, hutan, lembah yang luas dan gurun merupakan sustu ekosistem.
Pada kenyataanya, kita hidup di dalam ekosistem. Untuk hidup kita tergantung pada lingkungan sekitar kita. Untuk ribuan tahun lamanya, hal itu tidak menjadi masalah, tetapi sekarang jumlah penduduk bertambah sangat cepat. Teknologi kita menjadi sangat hebat, sehingga pada beberapa abad belakangan ini penggunaan sumber daya alam dengan menggunakan teknologi tersebut membuat dampak yang meningkat terhadap ekosistem.
6.Pengertian Ekologi
Sangatlah penting untuk dicatat bahwa ekologi adalah suatu ilmu. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Environmentalisme yang mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap lingkungan tidaklah sama dengan ekologi. Environmentalisme didasarkan pada emosi, nilai, kepercayaan dan politik. Seorang environmentalis adalah aktifis politik dengan perhatian khusus pada beberapa aspek lingkungan. Environmentasil mempunyai perhatian terhadap benar dan salah, baik atau buruk serta bermoral atau tidak bermoral atas dasar persepsi mereka.
Sebagai sebuah ilmu, ekologi didasarkan pada pengamatan dan penafsiran data secara objektif. Seorang ahli ekologi adalah seorang ilmuwan yang menaruh perhatian pada apa yang diketahuinya dan apa yang dapat diamati. Mereka tidak menaruh perhatian secara langsung pada baik atau buruk, benar atau salah, bermoral atau tidak bermoral. Hal-hal tersebut bukanlah termasuk ilmu, karena hal tersebut sangat terbuka untuk penafsiran yang berbeda dan sangat tergantung tata nilai individu.
7.Ilmu Ekosistem
Sebuah ekosistem adalah sekumpulan organisme, sisa-sisa zat organik, komponen-komponen kimia dan fisik, dan cuaca seperti sinar matahari dan suhu yang berinteraksi dan perubahan zat dan energi menurut bentuk dan tempatnya. Ekosistem terdiri dari subsistem biotik dan subsistem abiotik. Subsistem biotik misalnya adalah hubungan antara tumbuhan dan binatang dalam jaring makanan atau rantai makanan, sedangkan contoh subsistem abiotik adalah air danau dan unsur-unsur kimia dari tanah dan atmosfer yang larut kedalamnya, sehingga mempengaruhi tingkat keasaman air.
Pada dasarnya sebuah ekosistem adalah sistem energi. Setiap bagian ekosistem berinteraksi dengan bagian yang lain dari sistem dan sangat tergantung pada mereka. Ikan di danau menggunakan oksigen di dalam air yang terlarut dari atmosfer. Tumbuh-tumbuhan di danau menggunakan sinar dari matahari dan menggunakan mineral dari dasar danau untuk tumbuh. Semua proses tersebut dalam ekosistem tergantung pada energi. Dalam kenyataannya dapat dikatakan bahwa tidak akan terjadi sesuatu apapun di dalam ekosistem tanpa adanya aliran energi.
organik dan menguraikannya untuk dipakai kembali dalam ekosistem). Suatu organisme dapat menjadi lebih dari satu komponen seperti tumbuhan hijau adalah produsen dan transformer dan jamur adalah transformer dan pengurai.
Terdapat empat proses biotik dasar yang terjadi di ekosistem, yaitu sintesis, fotosintesis, respirasi dan dekomposisi. Sebagian proses dasar tersebut adalah sintesis biologis. Sintesis biologis menunjuk pada setiap perubahan dalam komposisi, bentuk, ukuran, atau struktur tumbuhan atau binatang dalam ekosistem. Misalnya adalah penggunaan makanan, mineral, dan air untuk tumbuh dan berkembang biak tumbuhan atau binatang.
Proses dasar yang kedua adalah fotosistesis. Dalam fotosintesis, tumbuhan mengkonversi air dan karbondioksida menjadi karbohidrat. Proses ini memerlukan ketersediaan katalisator, yaitu khlorofil, yang pada umumnya terdapat pada tumbuhan hijau yang sehat. Hal itu juga diperlukan energi dari matahari, energi yang tergabung di dalam molekul karbohidrat. Kita semua pernah mendengar bahwa karbohidrat adalah pangan dengan energi tinggi. Hal ini benar karena energi dari matahari disimpan di dalamnya. Fotosintesis adalah asal-usul dan sumber semua makanan dalam ekosistem.
Proses dasar yang ketiga adalah respirasi. Respirasi adalah suatu proses yang terjadi pada sel-sel individu tumbuhan dan binatang dan binatang. Hal ini menyangkut pemecahan makanan ke dalam komponen-komponen penyusunnya dan pelepasan energi. Sebagai contoh penguraian karbohidrat menjadi karbondioksida dan air dengan melepaskan energi yang tersimpan, sehingga tersedia untuk dimanfaatkan sel tumbuhan dan binatang.
Proses dasar yang keempat adalah dekomposisi. Dekomposisi adalah proses penguraian zat-zat organik menjadi komponen-komponen anorganik. Hanya dengan dekomposisi, unsur-unsur kimia dalam tumbuhan dan tubuh binatang siap didaur ulang ke dalam subsistem biotik dalam ekosistem.
Ekosistem dapat didefinisikan dalam berbagai cara. Dalam suatu pengertian, akuarium di kelas adalah sebuah ekosistem. Dalam pengertian lain kelas itu sendiri merupakan sebuah ekosistem dan akuarium adalah bagian dari ekosistem. Masih dalam pengertian yang lain seluruh sekolah merupakan bagian ekosistem dalam pengertian geografis.
Segala sesuatu di bumi ini adalah bagaian dari satu atau lebih ekosistem. Pada setiap ekosistem jika kita melakukan sesuatu pada satu bagian, hal itu akan berpengaruh pada beberapa atau seluruh bagian dari sistem. Dampaknya sering tidak dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin sangat ekstrim.
Dalam teori kupu-kupu dikatakan bahwa kepakan dari sayap kupu-kupu disuatu bagian dunia mungkin akan berdampak pada iklim di bagian lain dunia. Contoh nyata teori ini adalah kebakaran tambang tembaga dan batubara di Amerika menyebabkan hujan asam di Canada.
8.Suksesi Ekologis
Tidak ada ekosistem yang benar-benar stabil, sehingga tidak ada keseimbangan alam yang bersifat nyata. Ekosistem bersifat dinamis, selalu berubah. Satu spesies tumbuhan atau binatang digantikan oleh lainnya. Penggantian suatu spesies oleh lainya di dalam ekosistem disebut suksesi ekologi. Misalnya dalam sebuah tambak. Ganggang hanya tumbuh di tambak. Kemudian muncul bunga bakung. Setelah beberapa tahun tambak akan dipenuhi endapan dan akan menjadi tanah darat lagi. Kemudian ganggang dan tumbuhan air akan digantikan oleh rumput dan semak beukar. Setelah beberapa tahun kemudian pohon-pohon kecil mendominasi daerah tersebut. Akhirnya, digantikan oleh pohon-pohon-pohon-pohon yang lebih tinggi sampai kemudian daerah tersebut menjadi hutan mungkin dengan pohon-pohonnya yang tinggi besar.
perngertian geografinya dan vegetasi puncaknya. Biome yang utama adalah Antartika, hutan tundra, gurun, hutan pinus, padang rumput, biome air tawar dan biome lautan. Ilmu yang mempelajari distribusi dan tempat biome disebut biogeografi.
9.Keseimbangan Alam
Apabila alam dalam keadaan seimbang, sedikit sekali terjadi perubahan. Tumbuhan dan binatang spesies baru dikembangkan, yang tua mati. Kebakaran, serangga, atau penyakit memusnahkan hutan. Rumput dan semak belukar menggantikan hutan, walaupun pada akhirnya akan tumbuh hutan baru. Akan tetapi manusia mengubah segalanya. Kita membabat hutan, membajak tanah, menguras rawa, serta membangun kota dan jalan raya. Perubahan besar-besaran dalam ekosistem akan berdampak pada setiap makhluk hidup termasuk diri kita sendiri. Mengelola sumber daya alam kita secara bijaksana akan berarti banyak hal. Satu hal berarti terjadi pengendalian alam sehingga kita dapat memanfaatkannya tanpa merusak keseimbangannya, atau paling tidak tanpa mengganggu keseimbangan tersebut secara permanen.
10.Jaring Makanan
Setiap makhluk hidup merupakan bagaian dari jaring makanan. Terminologi lain yang sering digunakan dalam konsep ini adalah rantai makanan. Contohnya adalah sebagai berikut. Benih rumput yang sedang bersemi mendapatkan makanannya untuk tumbuh dari sisa-sisa bangkai serigala. Rumput mati, membusuk, dan menjadi makanan serangga tanah. Serangga tanah dimakan tikus, tikus dimakan binatang yang lebih besar dan kembali menjadi makanan serigala. Serigala mati, tubuhnya membusuk dan siklus kembali dimulai.
11.Daya Dukung
Tingkat populasi dapat didefinisikan sebagai jumlah spesies tumbuhan dan hewan tertentu pada daerah tertentu dan pada waktu tertentu. Daya dukung mengacu pada kemampuan suatu ekosistem untuk menyediakan makanan dan menyediakan tempat bagi tingkat populasi tertentu. Tingkat populasi tidak dapat melebihi daya dukung ekosistem. Daya dukung dipengarui rantai makanan spesies yang bersangkutan.
Tingkat populasi juga dipengaruhi oleh ketersediaan air, tempat tinggal dan pemangsa. Faktor-faktor tersebut di atas, juga penyakit dan parasit, membantu populasi setiap spesies tetap berada pada tingkat yang dapat diterima dalam keseimbangan alam. Ketika populasi melebihi daya dukung ekosistem, maka penyakit, pemangsa, dan kelaparan akan mengurangi tingkat populasi. Itulah cara alami.
Pertanian secara drastis meningkatkan daya dukung dunia untuk manusia. Pertanian tanaman pangan dan produksi ternak secara intensif dapat meningkatkan daya dukung ekosistem tersebut. Pada saat yang sama, kita tidak dapat menubah salah satu aspek ekosistem tanpa berpengaruh juga terhadap bagian yang lain dari ekosistem.
12.Populasi Manusia
Pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia diperkirakan 6 miliar. Jika kita akan terus makan, bertempat tinggal dan menggunakan pakaian pada abad mendatang, kita harus merencanakannya sekarang. Kita harus mulai pengelolaan sumber daya alam kita dengan lebih baik. Kita harus mempelajari bagaimana meningkatkan keterampilan dan peralatan dalam pengelolaan sumber daya alam kita.
13.Penggunaan Sumber Daya
Semua makhluk hidup bergantung pada ekosistemnya untuk bertahan hidup. Dengan transportasi dan komunikasi modern, dunia adalah ekosistem kita. Kita harus memperoleh segala sesuatu untuk hidup dari sistem tersebut dan tidak mungkin menyinambungkan jumlah penduduk yang hidup sekarang tanpa mengubah ekosistem. Ketahanan hidup kita tergantung dari penggunaan sumber daya alam.
Dengan kata lain, penyalahgunaan sumber daya alam tidak dapat dibiarkan. Masyarakat kita harus mempunyai makanan dalam jumlah yang sangat besar. Dan itu hanya dapat diproduksi dengan peralatan modern, pertanian skal besar, tetapi petani tidak membiarkan lahannya rusak karena erosi. Adalah sangat mungkin untuk menghasilkan produk pertanian dengan sedikit kerusakan pada tanah.
Masalah kependudukan dan lingkungan hidup
1. Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal itu dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan dari sisi pembangunan ekonomi.. Hal itu diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih rendah sehingga penduduk lebih diposisikan sebagai beban daripada modal pembangunan. Logika seperti itu secara makro digunakan sebagai landasan kebijakan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Secara mikro hal itu juga digunakan untuk memberikan justifikasi mengenai pentingnya suatu keluarga melakukan pengaturan pembatasan jumlah anak.
2. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
BENTUK KERUSAKAN AKIBAT ULAH MANUSIA
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. e. Pembuangan sampah di sembarang tempat. f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas Prinsip dan Upaya pelestarian SDA dan lingkungan Hidup
- Mengoptimalkan SDA sesuai kebutuhan
- Mencari alterenatif pengganti SDA yang tidak dapat diperbaharui - Tidak marusak lingkungan hidup di sekitar kita
- Menjaga Lingkungan kita . ABSTRAK
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya, karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat tinggi dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan segala aspek dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan. Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negative pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi, keindahan, serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup merupakan penaggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan. Adapun juga Teknik Penilaian Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan.
A. LATAR BELAKANG
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan – istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan. Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup ( dari berbagai jenis ) dengan berbagai benda mati membentuk suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem. Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan social budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
LINGKUNGAN Gambaran Umum
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Oleh karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat tinggi dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan segala aspek yang terdapat didalamnya sering kita temukan baik di dalam media massa cetak maupun media elektronik. Fenomena mengindikasikan bahwa kerusakan lingkunagn sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat bahwa pembangunan merupakan aktifitas utama dari setiap Negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya, dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan.
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negative pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi, keindahan, serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Oleh karena itu perlindungan lingkungan merupakan suatu keharusan apabila meninginkan lingkungan yang lestari sehingga kegiatan ekonomi dan kegiatan lain dapat berkesinambungan. Apabila demikian halnya maka pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu keharusan. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan :
1. Memperoleh keselamatan hubungan antara manusia dan lingkungan. 2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.
5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup merupakan penaggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan. Dengan telah ditentukannya tujuan pengelolaan lingkungan hidup maka tugas selanjutnya ialah menetukan strategi, kebijaksanaan dan langkah/ taktik pengelolaan lingkungan hidup. Strategi dalam hal ini adalah haluan dalam garis besar sedang kebijaksanaan adalah upaya atau tindakan umum untuk mencapai tujuan, langkah atau taktik adalah upaya terinci untuk mencapai tujuan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
Perlindungan lingkungan yang bertujuan memperoleh kualitas lingkungan yang baik, baik sekarang maupun yang akan datang, memerlukan usaha yang sungguh-sungguh terutama dalam hal :
1. Inventarisasi situasi lingkungan sekarang
denda harus dibayar, serta yang membuat laporan tahunan situasi kualitas lingkungan per tahun.
3. Cara penyelesaian soal secara ilmiah, terencana dan politis
4. Evaluasi terus-menerus terhadap program-program lingkungan serta persyaratan-persyaratan pembangunan proyek-proyek yang harus memenuhi atau mengajukan laporan, selain dampak sosial ekonomis proyek, juga dampak proyek pada lingkungan hidup.
Berbagai kebijaksanaan yang baik untuk mengelola lingkungan hidup dapat ditempuh dan ditujukan pada keadaan udara, air, tanah serta segala racun di dalam lingkungan.
Kebijaksanaan Lingkungan
Sementara ini telah diundangkan Undang-undang RI No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk menggantikan Undang-undang No. 4 tahun 1982. Undang-undang inilah yang akan menjadi pokok dasar tolak undang-undang lain, peraturan pelaksanannya serta kebijaksanaan pemerintah.
Untuk dapat menilai apakah kebijaksanaan itu cukup baik atau tidak tergantung pada apakah kebijaksanaan tersebut memenuhi kriteria tertentu. Kriteria menilai kebijaksanaan terhadap lingkungan tersebut adalah :
1. Kebijaksanaan harusa dapat diandalkan (dependable) artinya kebijaksanaan itu harusa dapat dipercaya dalam hal mencapai tujuan yang telah digariskan dan kebijaksanaan tersebut dapat dilaksanakan secara pasti dan otomatis.
2. Kebijaksanaan yang baik itu sedapat mungkin dapat diperlakukan secara permanen dan dapat disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi.
3. Kebijaksanaan harus mengarah kepada pemerataan.
4. Kebijaksanaan harus dapat mendorong orang untuk berusaha secara maksimum. 5. Kebijaksanaan harus mengarah ke efisiensi.
6. Kebijaksanaan itu baik bila terdapat penerimaan suka rela dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Dari segi manfaat ada empat pendekatan : 1. Teknik Nilai Pasar / Produktivitas
Kualitas lingkungan disini adalah faktor produksi. Perubahan dalam kualitas lingkungan menjurus pada perubahan dalam produktivitas dan biaya produksi, sehingga harga-harga serta tingkat hasil juga berubah dan ini dapat diukur.
2. Pendekatan Pasar Pengganti (Surrogate Market) Pendekatan ini dibagi dalam :
1) Barang-barang dan jasa-jasa lingkungan yang dapat dipasarkan.
Jasa lingkungan merupakan subtitut barang privat yang dapat dipasarkan. Misalnya kolam renang swasta merupakan subtitut danau atau sungai, sehingga manfaat tambahan penawaran jasa lingkungan mengakibatkan berkurangnya pembelian barang privat.
2) Pendekatan Nilai Tanah a) Pendekatan Nilai Milik
Nilai tanah atau milik dipakai untuk menentukan kesediaan orang untuk membayar barang lingkungan, yaitu pemanfaatan nilai pasar untuk mengestimasi secara tidak langsung suatu kurva permintaan barang lingkungan sehingga dapat dihitung manfaat atau kerugian dari perubahan dalam kualitas atau suplai di lingkungan tertentu.
b) Pendekatan Nilai Tanah Lainnya
Misalnya diadakan pemeliharaan barang-barang lingkungan untuk maksud sejarah, pendidikan, kebudayaan, ilmiah dan lain-lain; terutama untuk generasi mendatang.
3) Pendekatan Selisih Upah
Seperti diketahui upah tergantung pada permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja. Secara teoritis permintaan terhadap tenaga kerja tergantung pada produk fisik marjinal (marginal physical product) tenaga kerja, sedang penawaran tenaga kerja tergantung pada kondisi kerja dan kondisi hidup. Oleh karena itu pengendalian polusi udara, perbaikan keindahan atau amenities kota dan pengurangan resiko kesehatan akan mempertinggi tingkat upah di kota-kota. Dengan demikian jelas perbaikan lingkungan akan berpengaruh besar pada tingginya upah.
4) Pendekatan Berdasarkan Biaya Perjalanan / Bepergian
Pendekatan ini dipakai untuk menilai barang-barang yang “underpriced” atau dinilai terlalu rendah, misalnya untuk mencari nilai kurva permintaan “barang-barang” rekreasi. Biasanya makin tinggi penghasilan seseorang makin besar permintaan terhadap barang rekreasi.
3. Pendekatan Pemanfaatan Data Litigasi (Acara, Proses) atau Kompensasi
Dengan acara pengendalian atau proses perhitungan ganti rugi atau kompensasi/pampasan dibayarkanlah kepada mereka yang menderita rugi atau kerusakan, sejumlah uang agar mereka menyerahkan hak terhadap barang lingkungan. Misalnya saja untuk penangkapan ikan di Cilacap diberikan ganti rugi sebesar rata-rata keuntungan tahunan mereka dibagi dengan tingkat bunga yang berlaku agar mereka menyerahkan hak menangkap ikan mereka di daerah yang tercemar oleh pabrik-pabrik di industrial estate Cilacap.
Teknik ini ada 2 macam yang semuanya berdasarkan wawancara di lapangan:
a) Wawancara kemauan membayar atau menerima kompensasi atau pampasan yang terdiri atas :
1) Pendekatan Tawar Menawar
Asumsi pada pendekatan tawar-menawar ini ialah bahwa harga barang-barang atau jasa berbeda tergantung pada perubahan dalam jumlah kualitas yang disuplai.
Orang ditanya untuk menilai kelompok-kelompok yang terdiri dari berbagai barang dan jasa. Pernilaian didasarkan pada kesediaan orang untuk membayar sekelompok barang yang lebih baik atau kesediaan menerima pembayaran bila diperoleh barang dan jasa yang lebih inferior.
2) Konsep Alokasi Anggaran
Konsep alokasi anggaran pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari konsep tawar-menawar. Hanya saja disini digunakan gambar- gambar menarik dan responden diminta untuk memilih tempat mana yang ia lebih senangi dari tempat-tempat lain dan seberapa besar anggaran yang ia bersedia untuk menyediakan demi kepergian ke tempat yang ia senangi itu.
B. Segi Biaya
Dari segi biaya teknik / penilaian dibagi ke dalam : 1. Teknik Analisis Biaya, terdiri dari :
1.1 Teknik Pengeluaran Preventif
Teknik Pengeluaran Preventif mengestimasi nilai minimum kualitas lingkungan berdasarkan kesediaan orang mengeluarkan biaya untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi akibat buruk lingkungan.
1.2 Pendekatan Biaya Ganti
Pendekatan Biaya Ganti misalnya diterapkan pada kasus konservasi tanah pegunungan. Nilai barang lingkungan yang dikonversi adalah sebesar usaha melindungi tanah tersebut dari erosi dengan cara menutup tanah dengan alat pelindung tertentu. Nilai tanah kemudian terdiri dari nilai atau harga pelindung dan kebaikan atau manfaat yang diperoleh dari ditiadakannya banjir di bagian-bagian bawah.
Analisis keaktifan biaya juga hamper sama. Misalnya mengurangi SO dapat dengan berbagai cara, yaitu dengan meninggikan cerobong asap, menggunakan batubarayang baik, beralih memanfaatkan BBM dengan sulfur rendah, dan lain-lain. Berapa masing-masing biayanya. Mana yang paling dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka mengurangi SO sampai mendekati angka nol lb/kwh dengan biaya yang dapat ditenggang.
C. Teknik Input-Output
misalnya berhubungan dengan variabel kualitas lingkungan seperti tata guna tanah, emisi SOx dan emisi debu pada misalnya sector-sektor pertanian, usaha pengolahan dan jasa.
Jadi dengan teknik input-output dapat dicari dampak pembangunan terhadap lingkungan. Tetapi penggunaan teknik ini mengandung berbagai batasan.
D. Teknik Programasi Linier
Teknik Programasi Linier juga dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan kualitas lingkungan. Misalkan saja, di suatu daerah dihasilkan tenaga listrik sebesar 2.000 MW dan terdapat wisatawan sebanyak 1.500 orang dari suatu keadaan dimana diperlukan dana investasi sebesar Rp 900 juta dan tenaga kerja sebanyak 500 orang untuk suatu proyek; serta diketahui bahwa setiap MW tenaga listrik (x1) memerlukan Rp 300.000,00 investasi dan tenaga kerja sebanyak 1 orang dan lagi setiap wisatawan (x2) memerlukan investasi sebesar Rp 200.000,00 dan pelayanan sebanyak 2 orang.
Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan.
Sejak awal, manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam perjalanan hidupnya guna mendapatkan kesejahteraan. Manusia membuat, menciptakan, mengerjakan, dan memperbaiki berbagai hal yang di tunjuk untuk kepentingan hidupnya. Di Negara penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar atau asset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi;
A. Aspek kualitas penduduk, mencangkup tingkat pendidikan,keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
B. Aspek kuantitas penduduk yang mencangkup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara ( Winarno, 2007)
Lingkungan alam seperti tanah, dirombak untuk menampung berbagai fasilitas kebutuhan manusia. Misalnya, perumahan dan fasilitas lain seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, hiburan, pasar, jalan, saluran, dan lain-lain. Air tidak hanya di manfaatkan untuk kebutuhan makan dan minum, tetapi juga sebagai sarana rekreasi seperti taman, kolam, dan air mancur air jaga untuk pembangkit listrik.
Tidak jarang, perombakan lingkungan berakibatkan pada kerusakan lingkungan itu sendiri. Lingkungan telah kehilangan daya dukung lingkungan sebagai akibat tindakan manusia yang berlebihan. Contohnya, pembangunan perumahan dan vila-vila di lereng pegunungan telah mengakibatkan banjir besar pada daerah di bawahnya. Jadi, jumlah penduduk semakin besar menyebabkan pemukiman yang terus berkembang dan akhirnya berpengaru besar pula terhadap lingkungan
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwasanya kita sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan merawat lingkungan karna sudah kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingungan seperti:
1. pencemaran lingkungan yang mencangkup pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalaan hutan, dan kebakaran hutan. Erosi dan banjir.
3. Erosi dan banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai 5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi saluran pernafpasan, diare, dan tipes.
Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus menjaga dan melestarikan lingkungan supaya bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu, maka lingkungan perlu di kelola secara baik dan benar demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan pengendalian Lingkungan hidup.
Daftar Pustaka
1. Reksohadiprodjo, S., 1988, Modul UT. Ek. Lingkungan, Penerbit Karunika Jakarta. 2. Suparmoko, M., 1995, Ek. Sumber Daya Alam & Lingkungan, Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
3. Reksohadiprodjo, S., 1998, Ekonomi Lingkungan (Suatu Pengantar), BPFE, Yogyakarta.
4. Sugiharto, T., Ed. April 1999 nomor 1 th VII, Majalah Ilmiah Ekonomi & Komputer, Universitas Gunadarma.
Perinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
Tuga Presentasi IKD
Perinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Disusun Oleh: a. Ayu Three Wiji L (D500110020)
b. Wiwik Andhany (D50011022)
1.Perinsip Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup, secara teoritis-idealistis adalah sebuah prinsip yang
menghendaki upaya-upaya konkret dilapangan untuk mewujudkan eksistensi kelestarian fungsi