• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN KADAR KOFEIN TERLARUT DALAM SECANGKIR KOPI SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENETAPAN KADAR KOFEIN TERLARUT DALAM SECANGKIR KOPI SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN KADAR KOFEIN TERLARUT DALAM

SECANGKIR KOPI SECARA KROMATOGRAFI

CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

SKRIPSI

OLEH:

JANURUL PUTRIANA

NIM 091524093

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENETAPAN KADAR KOFEIN TERLARUT DALAM

SECANGKIR KOPI SECARA KROMATOGRAFI

CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

JANURUL PUTRIANA

NIM 091524093

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR KOFEIN TERLARUT DALAM

SECANGKIR KOPI SECARA KROMATOGRAFI

CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

OLEH:

JANURUL PUTRIANA

NIM 091524093

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada tanggal: Juni 2012

Pembimbing I,Panitia Penguji,

Drs. Nahitma Ginting, M.Si., Apt. Prof. Dr. rer. nat. E. De Lux Putra, SU., Apt NIP195406281983031002 NIP 195306191983031001

Pembimbing II, Drs. Nahitma Ginting, M.Si., Apt. NIP195406281983031002

Drs. Fathur Rahman H, M.Si., Apt. NIP 195201041980031002

Dra. Salbiah, M.Si., Apt. NIP 194810031987012001

Dra. Masria Lasma Tambunan, M.Si., Apt.

NIP 195005081977022001

Medan, Juni 2012

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Penetapan Kadar Kofein Terlarut Dalam Secangkir Kopi Secara

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)”. Skripsi ini diajukan sebagai salah

satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepadaBapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra,Apt.,selaku Dekan

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan fasilitas

selama perkuliahan di Fakultas Farmasi. Ucapan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada Bapak Drs. Nahitma Ginting, M.Si., Apt.,dan Bapak Drs.

Fathur Rahman Harun, M.Si.,Apt.,selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu, bimbingan dan nasehat dengan penuh kesabaran, tulus dan

ikhlas dari awal penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Ibu

Sumaiyah, S.Si., M.Si., Apt., selaku penasehat akademik yang telah memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis selama ini. Kepada Bapak dan Ibu staf

pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik penulis selama masa

perkuliahan.Bapak Prof. Dr. rer. nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt., Ibu Dra.

Salbiah, M.Si., Apt., dan ibu Dra. Masria Lasma Tambunan, M.Si., Apt., selaku

dosen penguji yang telah memberikan saran, arahan, kritik dan masukan kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

(5)

Ibunda tercinta Siti Maryam serta Abang, Kakak dan Adik yang tiada hentinya

memberikan bantuan moral dan moril untuk kesuksesan penulis, serta semua

keluarga yang tidak dapat disebutkan satu per satudan seluruh teman-teman yang

telah banyak memberikan doa, dorongan dan semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangannya, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna

perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.

Medan, Juni 2012 Penulis,

(6)

PENETAPAN KADAR KOFEIN TERLARUT DALAM SECANGKIR KOPI SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

Abstrak

Kopi sebagai bahan minuman sudah tidak asing lagi.Kopi Arabika dan Robusta adalah jenis kopi yang banyak dikonsumsi.Kadar kofein kopi Robusta lebih tinggi dari kopi Arabika. Kofein mempunyai daya kerja sebagai stimulan sistem saraf pusat, stimulan otot jantung, relaksasi otot polos dan diuresis. Kofein digunakan sebagai penyegar dan dapat bersifat adiktif bila dikonsumsi berlebihan. Menurut ketentuan BPOM dosis maksimal kofein per hari adalah 150 mg dan bila dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar kofein terlarut dalam secangkir kopi dari berbagai jenis bubuk kopi secara KCKT.

Metode yang digunakan dalam penentuan kadar kofein yaitu secara kromatografi cair kinerja tinggi menggunakan kolom C18 (250 mm x 4,60 mm), dengan fase gerak metanol -aquabidest (30:70) dan laju alir 1 ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 273 nm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jenis kopi yang ditentukan terdapat satu jenis kopi yakni kopi Robusta yang kadar nya lebih besar dari ketentuan BPOM. Kadar kofein yang terdapat dalam secangkir kopi Arabika, Robusta dan kopi Luwak berturut-turut adalah (84,3953 ± 0,7881) mg, (160,6638 ± 2,2851) mg, dan (90,7477 ± 0,8652) mg.Dari hasil uji validasi diperoleh % recovery 87,32% dan RSD 0,8431%, dengan limit deteksi 1,3347 µg/ml dan limit kuantitasi 4,4489 µg/ml.

(7)

DETERMINATION OF THE CAFFEINE CONTENT DISSOLVED IN A CUP OF COFFEE BY HIGH PERFORMANCE LIQUID

CHROMATOGRAPHY (HPLC)

Abstract

Coffee has been known as beverage. Arabica and Robusta are two species that ussually consumed. The caffeine content in Robusta coffee is higher than that is Arabica coffee. Caffeine is a stimulant on central nerves system, stimulant on heart muscle, relaxation on smooth muscle and dieresis. Caffeine is also used as refresher and it will be additive if consumed at hight. According to the regulatinity BPOM that the maximal dose caffeine a day is 150 mg and if consumed higher than 150 mg causing negative effect. The aims of this research was the determine of caffeine content dissolved in a cup of coffee drink prepared from various kind powder coffee.

Determination of content was conducted by using high performance liquid chromatography used C-18 coloumn (250 mm x 4,60 mm) and methanol aquabidest (30:70) as mobile phase. The flow rate was 1 ml/minute. Caffeine was detected with UV detector at 273 nm wavelength.

The result of this study indicated that caffeine content in Robusta coffee is higher than standard caffeine content from BPOM. The caffeine content in a cup of Arabica coffee, Robusta and m\Mangoose coffee are (84.3953 ± 0.7881) mg, (160.6638 ± 2.2851) mg and (90.7477 ± 0.8652) mg, respectively. The % recovery test is 87.32% and the RSD test is 0.8431%. Limit of detection (LOD) is 1.3347 µg/ml and limit of quantization (LOQ) is 4.4489 µg/ml.

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kofein ... 4

2.1.1 Sifat Fisikokimia ... 4

2.1.2 Efek Farmakologi ... 4

2.2 Kromatografi ... 5

(9)

2.4 Cara Kerja KCKT ... 7

2.6 Komponen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ... 10

2.6.1 Wadah Fase Gerak dan Fase Gerak ... 10

2.7 Analisa Kualitatif dan Kuantitatif ... 11

2.8 Validasi Metode ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian... 15

(10)

3.5.3 Pembuatan Larutan Induk Baku Kofein ... 16

3.5.4 Penentuan panjang Gelombang Maksimum ... 16

3.5.5 Penyiapan Alat Kromatografi Kinerja Tinggi ... 16

3.5.6 Penentuan Perbandingan Fase Gerak yang optimum untuk analisa ... 17

3.5.7 Analisis Kuantitatif ... 17

3.5.7.1 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi ... 17

3.5.7.2 Penetapan Kadar Kofein dalam Secangkir Kopi ... 18

3.5.8 Analisis Data Secara Statistik ... 18

3.5.9 Pengujian Validasi Metode Meliputi Akurasi dan Presisi ... 19

3.5.10 Penentuan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

4.1 Penentuan Kondisi Kromatografi Untuk Mendapatkan Hasil Analisis yang Optimum ... 21

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1. Data Hasil Analisis Kofein Baku 60 ppm Pada

Berbagai Perbandingan Komposisi Fase Gerak ... 22

2. Data Jumlah Kofein yang Diperoleh Dari Pegolahan Data Secara Statistik ... 26

3. Data Hasil Penyuntikan Kofein Pada Uji Perolehan Kembali ... 27

4. Data Hasil Penyuntikan Kofein BPFI ... 36

5. Data Hasil Penyuntikan Sampel Kopi Luwak ... 43

6. Data Hasil Penyuntikan Sampel Kopi Arabika ... 49

7. Data Hasil Penyuntikan Sampel Kopi Robusta ... 54

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1. Kurva Serapan Kofein Baku 10 ppm Secara

Spektrofotometri UV ... 21

2. Kromatogram Hasil Penyuntikan Kofein Baku 60 ppm (A), Larutan Sampel kopi (B), dan Larutan Sampel yang telah di

Spike dengan Larutan Baku Pembanding Kofein (C) dengan

Kondisi KCKT yang Sama ... ... . 24

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1. Kromatogram Penyuntikan Kofein Baku Untuk Mencari

Perbandingan Komposisi Fase Gerak ... 31

2. Kromatogram Penyuntikan KofeinBaku Pada Pembuatan

Kurva Kalibrasi ... 33

3. Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi

Dari Kofein BPFI ... 36

4. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan BatasKuantitasi (LOQ) ... 38

5. Data Hasil Perhitungan Kadar Kofein dalam BerbagaiJenis

Sampel Kopi ... 39

6. Kromatogrm Hasil Penyuntikan dari Sampel Kopi Luwak ... 40

7. Analisis Data Statistik Untuk Menentukan Jumlah Kofein

Sebenarnya dalam Sampel Kopi Luwak ... 43

8. Kromatogram Hasil Penyuntikan dari Sampel Kopi Arabika ... 46

9. Analisis Data Statistik Untuk Menentukan Jumlah Kofein

Sebenarnya dalam Sampel Kopi Arabika ... ... 49

10.Kromatogram Hasil Penyuntikan dari Sampel Kopi Robusta ... 51

11.Analisis Data Statistik Untuk Menentukan Jumlah Kofein

Sebenarnya dalam Sampel Kopi Robusta ... 54

12.Kromatogram Hasil Penyuntikan Uji recovery Pada Sampel

Kopi Luwak ... 56

13.Analisis Data Statistik Uji Persen Recovery ... 59

14.Perhitungan Jumlah Kofein Sebenarnya dalam Secangkir Kopi .. 61

15.Perhitungan Kadar Kofein Pada Uji Perolehan Kembali ... 62

(14)

17.Gambar Perangkat Pendukung Penelitian Lainnya ... 64

18.Sertifikat Pengujian Kofein BPFI ... 65

Referensi

Dokumen terkait

Indosat Tbk is a leading telecommunication and information service provider in Indonesia that provides cellular services (Mentari, Matrix and IM3), IDD service (IDD 001, IDD 008

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Populasi Tanaman Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tumpang sari Kedelai (Glycine max L. ) Universitas Sebelas Maret.. Respon

Beberapa catatan di ekonomi celenger, menunjukan bahwa dalam beberapa tahun terakhir UMKM dapat menyumbang terhadap Produk Domestik Bruto bisa mencapai senilai

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang akan dibuat menggunakan Metode Weighted product (WP),karena metode ini merupakan salah satu metode penyelesaian yang

Augmented Reality berbasis mobile device , mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless (Qualcomm, 2012). Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan

Bahan kimia yang dilarutkan dalam air tidak dapat digunakan untuk melawan jamur gudang, dimana jamur tersebut menyerang dan menyebabkan kerusakan pada kadar yang setara

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan analisis SWOT terkait dengan evaluasi pengembangan e-tourism di Pulau Lombok diketahui bahwa strategi yang harus