BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian-pengertian
2.1.1. Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja
Banyak hal mengenai kehidupan sosial disuatu negara / masyarakat dapat dijabarkan
jika diketahui mengenai komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya,
komposisi jenis pekerjaan dan fakta-fakta lain mengenai angkatan kerja. Misalnya :
apakah para penduduk muda ( young population )berusia terlalu muda untuk
memasuki angkatan kerja, sehingga belum bisa mendapatkan pendidikan yang relatif
cukup tinggi. Kemudian berapa banyak penduduk tua ( old population ) dipaksa untuk
tetap tinggal dalam angkatan kerja setelah usia pensiun.
Tenaga kerja ( man power ) adalah penduduk dalam usia kerja. Dalam literatur
biasanya adalah penduduk berusia 15 – 64 tahun. Tetapi kebiasaan yang dipakai di
Indonesia adalah seluruh penduduk berusia 10 tahun keatas ( hasil sensus tahun 1971
dan 1980 ). Jadi, tenaga kerja ( man power ) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja
( berusia 15 tahun atau lebih ) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa.
Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10
tahun ke atas ( lihat sensus penduduk 1971, 1980 dan 1990 ). Namun sejak Sensus
Penduduk tahun 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah
penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.
angkatan kerja. Jadi, angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang
sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yang
memproduksi barang dan jasa.
Kelompok angkatan kerja terdiri dari 2 ( dua ) golongan yaitu :
1. Angkatan kerja yang bekerja
a. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu
pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedikit dua hari.
b. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan
pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah pekerja
tetap, petani-petani dan orang-orang yang bekerja dalam keadilan.
2. Angkatan kerja yang mencari pekerjaan
a. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mencari /
mendapatkan pekerjaan.
b. Mereka yang bekerja, pada saat pencacahan sedang menganggur dan
berusaha mendapatkan pekerjaan.
c. Mereka yang dibebastugaskan dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan.
Bukan angkatan kerja ( not in the labour force ) adalah bagian dari tenaga
kerja yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan. Jadi, mereka bagian dari tenaga
kerja yang sesungguhnya tidak terlibat, atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan
Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari :
1. Sekolah adalah mereka yang kegiatannya hanya bersekolah.
2. Mengurus rumah tangga adalah untuk mereka yang kegiatannya hanya
mengurus rumah tangga mendapat upah.
3. Penerimaan pendapatan adalah untuk mereka yang tidak melakukan suatu
kegiatan tetapi memperoleh penghasilan, misalnya pensiun, bunga simpanan,
hasil persewaan dan sebagainya.
4. Lainnya adalah untuk mereka yang hidupnya tergantung pada orang lain
karena usia lanjut, lumpuh, dungu dan sebagainya.
2.1.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK )
Angka TPAK dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui penduduk yang
bekerja atau mencari pekerjaan. Angka TPAK dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi
maupun demografis. Beberapa faktor demografis yang dianggap penting pengaruhnya
terhadap TPAK adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan status
perkawinan.
Masalah yang sering dihadapi adalah masalah setengah menganggur atau
pengangguran tidak kentara, yang pengertiannya adalah sebagai berikut :
1. Setengah menganggur adalah jika seseorang bekerja tidak tetap diluar
keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari
2. Pengangguran tidak kentara, di dalam angkatan kerja mereka dimasukkan
dalam kegiatan bekerja, tetapi sebetulnya mereka adalah penganggur jika
dilihat dari segi produktifitasnya.
3. Pengangguran friksionil adalah pengangguran yang terjadi akibat
pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya
harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai penganggur
sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut.
2.1.3. Jenis / jabatan pekerjaan
Urutan jenis pekerjaan diurutkan pada tingkat produktifitas kerja, mulai dari yang
paling produktif sampai dengan yang tidak produktif. Selain itu, jenis pekerjaan sering
kali dihubungkan dengan tingkat pendidikan, keterampilan dan jumlah jam kerja
untuk mengetahui di mana ada setengah pengangguran dan tempat tinggal maupun
mobilitas pekerjaan dengan menghubungkan jenis pekerjaan pada tahun-tahun
sebelumnya.
Jenis / jabatan pekerjaan adalah macam pekerjaan yang sedang atau pernah
dilakukan oleh orang-orang yang mencari pekerjaan dan pernah bekerja.
Jenis jabatan pekerjaan ini dibagi dalam 8 ( delapan ) golongan yaitu :
1. Tenaga profesional, tekhnisi dan tenaga lain.
2. Tenaga kepemimpina dan ketatalaksanaan.
3. Tenaga admistrasi, tenaga tata usaha dan tenaga yang berhubungan dengan itu.
4. Tenaga penjualan.
5. Tenaga usaha.
6. Tenaga usaha pertanian.
7. Tenaga produksi dan sejenisnya, dan operator alat-alat pengangkutan.
2.1.4. Lapangan Pekerjaan / usaha
Menurut Chris Manning ( 1993 ) analisis data mengenai kegiatan ekonomi penduduk
umumnya menitikberatkan pada alokasi angkatan kerja yang bekerja menurut sektor,
trend perpindahan dan penyebab perpindahan tersebut serta implikasinya.
Lapangan pekerjaan / usaha adalah kegiatan dari usaha / perusahaan / instansi
di mana seseorang bekerja atau pernah bekerja.
Lapangan pekerjaan / usaha ini dibagi dalam 10 ( sepuluh ) golongan yaitu :
1. Pertanian, perburuan, kehutanan dan perikanan.
2. Pertambangan dan penggalian.
3. Industri pengolahan.
4. Listrik, gas dan air.
5. Bangunan.
6. Perdagangan, rumah makan dan hotel.
7. Angkutan, penyimpanan, dan komunikasi.
8. Keuangan, asuransi dan perdagangan tak bergerak.
9. Jasa-jasa kemasyarakatan, sosial dan pribadi.
10.Kegiatan yang tidak / belum jelas.
2.1.5. Status kedudukan dalam pekerjaan dari angkatan kerja
Klasifikasi status pekerjaan sejak tahun 1971 tidak mengalami perubahan hingga
tahun 2000 dan tampaknya untuk periode seterusnya, dibandingkan dengan klasifikasi
lapangan usaha maupun jenis pekerjaan yang selalu mengalami penyesuaian. Dengan
demikian analisis perubahan atau status pekerjaan maupun pertumbuhannya mudah
dilakukan.
Status / kedudukan dalam pekerjaan dari angkatan kerja dibagi dalam ( empat )
1. Pengusaha tanpa buruh adalah mereka yang melakukan usaha / pekerjaan atas
resiko / tanggungan sendiri dan tidak memakai buruh yang dibayar atau hanya
anggota rumah tangganya dengan membayar upah.
2. Pengusaha pakai buruh adalah seseorang yang dalam usahanya dibantu oleh
salah satu atau beberapa buruh yang dibayar.
3. Buruh / pekerja adalah mereka yang bekerja dengan menerima upah atau gaji
baik berupa uang maupun barang.
4. Pekerja keluarga adalah anggota rumah tangga yang membantu usaha yang
dilakukan salah seorang anggota rumah tangga tanpa mendapat gaji/upah.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Peramalan Jumlah Angkatan Kerja
Masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk berarti masih tinggi pula
pertumbuhan angkatan kerja. Diperkirakan pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi
dari pertumbuhan penduduk karena struktur umur penduduk Indonesia masih
tergolong muda.
Peramalan jumlah angkatan kerja adalah suatu perhitungan ilmiah mengenai
angkatan kerja yang didasarkan pada asumsi dari komponen agar tahu dan dapat
meramalkannya di tahun-tahun berikutnya dengan rumus trend linier yaitu :
Y = a + bX (2.1)
Di mana : Y =Nilai Trend yang ditaksir
X =waktu
2.2.1.1 Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Perhitungan peramalan TPAK oleh kecenderungan trend TPAK baik hasil survey
maupun sensus penduduk. Diasumsikan bahwa perkembangan TPAK untuk setiap
golongan umur mengikuti pola perkembangan garis lurus.
Adapun perumusan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
TPAK = 𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨
𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑨𝑨𝑱𝑱𝑱𝑱𝑨𝑨𝑨𝑨𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑨𝑨𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨 x 100%
2.2.2 Analisa Angkatan Kerja
Untuk menganalisa angkatan kerja maka diperlukan perumusan angka dari
tahun-tahun sebelumnya agar diperoleh data untuk bisa menganalisa di tahun-tahun-tahun-tahun
berikutnya. Adapun perumusan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + bX
Di mana nilai a dan b sebagai konstanta belum diketahui, maka dipergunakan rumus
sebagai berikut :
1. a
=
∑𝒚𝒚𝑨𝑨
–
b ∑𝒙𝒙𝑨𝑨
(2.2)
2. b
=
𝑨𝑨(∑𝒙𝒙𝒚𝒚)(∑𝒙𝒙)(∑𝒚𝒚)keterangan :
Y =Nilai trend yang ditaksir
a =Variabel konstanta
b =Koefisien variabel
∑x =Jumlah dari variabel tahun
∑y =Jumlah dari tenaga kerja
∑xy =Jumlah perkalian dari variabel tahun dengan tenaga kerja
Dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dipaparkan di atas maka
penulis dapat melakukan peramalan jumlah angkatan kerja pada tahun berikutnya