Lampiran 3. Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian Simplisia
Kencur
Pemberian natrium diklofenak (dosis 25 mg/kg bb)
Karakteristik Simplisia
Profil Farmakokinetika
1. Pemeriksaan makroskopik 2. Pemeriksaan mikroskopik 3. Penetapan kadar air 4. Penetapan kadar abu total 5. Penetapan kadar abu tidak
larut dalam asam
6. Penetapan kadar sari larut dalam air
7. Penetapan kadar sari larut dalam etanol
5. Triterpen/steroida 6. Glikosida
Lampiran 4. Gambar Hasil makroskopik 4.1Rimpang Kencur Segar
4.2.2 Simplisia rimpang kencur
Lampiran 5. Hasil Karakterisasi Serbuk Simplisia Rimpang Kencur 5.1 Perhitungan hasil penetapan kadar air serbuk simplisia rimpang
kencur
Persen kadar air = Volume air (ml) Berat sampel (g)
x 100%
- Berat sampel I = 5,010 g
Volume penjenuhan toluen = 2,0 ml Volume air I = 2,3 ml
Persen kadar air I = 2,3 – 2,0 5,011
x 100% = 5,99%
- Berat sampel II = 5,004 g Volume air I = 2,3 ml Volume air II = 2,6 ml Persen kadar air II = 2,6 – 2,3 5,007
x 100% = 5,99%
- Berat sampel III = 5,007 g Volume air II = 2,6 ml Volume air III = 2,9 ml Persen kadar air III = 2,9 – 2,6
5,005
x 100% = 5,99%
Persen rata-rata kadar air serbuk simplisia =
3
5,99 % + 5,99% + 5,99%
Lampiran 5 (Lanjutan)
5.2 Perhitungan hasil penetapan kadar sari larut dalam air serbuk simplisia rimpang kencur
Berat Cawan Berat Cawan + Sari Berat Sampel
K1 = 26,592 26,751 5,014
K2 = 45,100 45,260 5,003
K3 = 43,067 43,227 5,007
Persen kadar sari larut air = berat sari (g) x 100 berat sampel(g) 20
x 100%
1. Persen kadar sari larut dalam air I = 26,751 – 26,592 x 100 5,014 20
x 100%
= 15,80%
2. Persen kadar sari larut dalam air II = 45,260 – 45,100 x 100 5,003 20
x 100%
= 15,90%
3.Persen kadar sari larut dalam air III = 43,227 – 43,067 x 100 5,007 20
x 100%
= 15,90%
Persen rata-rata kadar sari larut air = 1
3
5,80% + 15,90% + 15,90%
Lampiran 5 (Lanjutan)
5.3 Perhitungan hasil penetapan kadar sari larut dalam etanol serbuk simplisia rimpang kencur
Berat cawan (g) Berat cawan + sari (g) Berat sampel (g)
K1 = 47,819 47,889 5,011
K2 = 43,241 43,313 5,005
K3 = 45,137 43,209 5,004
Persen kadar sari larut etanol = berat sari (g) x 100 berat sampel (g) 20
x 100%
1. Persen kadar sari larut dalam etanol = 47,889 – 47,819 x 100 5,011 20
x 100%
= 6,90%
2. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,313 -43,241 x 100 5,005 20
x 100%
= 7,10%
3. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,209 – 43,137 x 100 5,004 20
x 100%
= 7,10%
Persen rata-rata kadar sari larut etanol =
3
6,9% + 7,1% + 7,11%
Lampiran 5 (Lanjutan)
5.4 Perhitungan hasil penetapan kadar abu total serbuk simplisia rimpang kencur
Persen kadar abu total = berat abu (g) berat sampel(g)
x 100%
I. a. Berat kurs porselin setelah dipijar 1 = 27,511 g b. Berat kurs porselin setelah dipijar 2 = 24,505 g c. Berat kurs porselin setelah dipijar 3 = 27,515 g
II. a. Berat sampel 1 = 2,005 g b. Berat sampel 2 = 2,003 g c. Berat sampel 3 = 2,001 g
III.a.Berat kurs porselin + sampel 1 setelah dipijar 1 = 27,653 b.Berat kurs porselin + sampel 2 setelah dipijar 2 = 24,644 c.Berat kurs porselin + sampel 3 setelah dipijar 3 = 27,661
- Berat Simplisia = 2,005 g Berat Abu = 0,142 g
Persen kadar abu total I = 0,142 2,005
x 100%
- Berat Simplisia = 2,003 g Berat Abu = 0,139 g Persen kadar abu total II = 0,139 2,003
x 100%
= 6,94%
- Berat Simplisia = 2,001 g Berat sampel = 0,139 g Persen kadar abu total III = 0,139
2,001 x 100%
= 6,95%
Persen rata-rata kadar abu total =
3
7,082% + 6,939% + 6,946%
Lampiran 5 (Lanjutan)
5.5 Perhitungan hasil penetapan kadar abu tidak larut asam serbuk simplisia rimpang kencur
Persen kadar abu tidak larut asam = berat sari (g) berat sampel (g)
x 100%
1. a. Berat kurs porselin setelah dipijar I = 27,511 g b. Berat kurs porselin setelah dipijar II = 24,505 g c. Berat kurs porselin setelah dipijar III = 27,515 g
2. a. Berat sampel I = 2,005 g b. Berat sampel II = 2,003 g
c. Berat sampel III = 2,001 g
3. a. Berat kurs porselen + sampel setelah dipijar I = 27,540 g b. Berat kurs porselin + sampel setelah dipijar II = 24,532 g c. Berat kurs porselin + sampel setelah dipijar III = 27,541 g
- Berat abu I = 0,029 g Berat sampel = 2,005 g
Persen kadar abu tidak larut asam I = 0,029 2,005
x 100%
- Berat abu II = 0,027 g Berat sampel = 2,003 g
Persen kadar abu tidak larut asam II = 0,027 2,003
x 100%
= 1,35%
- Berat abu III = 0,026 g Berat sampel = 2,001 g
Persen kadar abu tidak larut asam III = 0,026 2,001
x 100%
= 1,3%
Persen rata-rata kadar abu tidak larut asam =
3
1,45% + 1,35% + 1,3%
Lampiran 6. Tabel Maksimum Larutan Sediaan Uji untuk Hewan
Volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada beberapa hewan uji (Ritschel, 1974).
Jenis Hewan Uji Volume maksimum (ml) sesuai jalur pemberian i.v. i.m. i.p. s.c. p.o. Mencit (20-30 g)
0,5 0,05 1,0 0,5-1,0 1,0 Tikus (200 g)
1,0 0,1 2-5 2-5 5,0
Hamster (50 g)
- 0,1 1-2 2,5 2,5
Marmut (250 g)
- 0,25 2-5 5,0 10,0
Kelinci (2,5 kg)
5-10 0,5 10-20 5-10 20,0
Kucing (3 kg)
5-10 1,0 10-20 5-10 50,0
Anjing (5 kg)
Lampiran 7. Tabel Konversi Dosis Hewan dengan Manusia
Konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia (Laurence and Bacharach, 1964).
Mencit 20 g
Tikus 200 g
Marmut 400 g
Kelinci 1,2 kg
Kera 4 kg
Anjing 12 kg
Manusia 70 kg Mencit
20g 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,2 387,9
Tikus
200g 0,14 1,0 1,74 3,9 9,2 17,8 56,0
Marmut
400 g 0,08 0,57 1,0 2,25 5,2 10,2 31,5
Kelinci
1,2 kg 0,04 0,25 0,44 1,0 2,4 4,5 14,2
Kera
4 kg 0,016 0,11 0,19 0,42 1,0 1,9 6,1
Anjing
12 kg 0,008 0,06 0,10 0,22 0,52 1,0 3,1
Manusia
Lampiran 8. Flowsheet
8.1 Pengukuran panjang gelombang natrium diklofenak
Ditimbang 50 mg
Dimasukan ke dalam labu tentukur 100 ml
Ditambah NaOH 0,1 N sampai larut Dicukupkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda
Dipipet larutan LIB I sebanyak 10 ml Dimasukan ke dalam labu tentukur 50 ml
Dicukupkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda
Dipipet sebanyak 6,5 ml
Dimasukan ke dalam labu tentukur 50 ml
Dicukupkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda
Dimasukan ke dalam kuvet
Diukur dengan alat spektrofotomentri UV
Natrium diklofenak
Larutan Natrium Diklofenak (LIB I) Konsentrasi 500 mcg/ml
Hasil Larutan Natrium Diklofenak (LIB II) Konsentrasi 100 mcg/ml
Larutan Natrium Diklofenak Konsentrasi 13
Lampiran 8 (Lanjutan)
8.2 Pembuatan kurva kalibrasi natrium diklofenak
Ditimbang 50 mg
Dimasukan ke dalam labu tentukur 100 ml
Ditambah NaOH 0,1 N sampai larut Dicukupkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda
Dipipet larutan LIB I sebanyak 10 ml Dimasukan ke dalam labu tentukur 50 ml
Dicukupkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda
Dipipet sebanyak 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; dan 4,0 ml
Dimasukan ke dalam labu tentukur 25 ml
Dicukupkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda
Dimasukan ke dalam kuvet
Diukur dengan alat spektrofotomentri UV pada panjang gelombang 276 nm Larutan Natrium
Diklofenak (LIB I) Konsentrasi 500 mcg/ml
Hasil Larutan Natrium Diklofenak (LIB II) Konsentrasi 100 mcg/ml
Larutan Natrium Diklofenak Konsentrasi 8;
Lampiran 8 (Lanjutan)
8.3 Pemberian larutan natium diklofenak tanpa ekstrak etanol rimpang kencur pada hewan tikus
Dipuasakan selama 14 jam Ditimbang
Dicukur bulu ekor
Diberikan larutan Natrium diklofenak dengan dosis 25 mg/kg bb
Diambil darah sebanyak 0,5 ml menggunakan spuit yang berisi heparin pada interval waktu 15 menit, 30menit, 45 menit, 75 menit, 105 menit, 135 menit, 195 menit, 255 menit, 315 menit, 435 menit, 555 menit, dan 675 menit.
Masing-masing cuplikan darah divorteks dan disentrifug.
Hasil sentrifug ditambah TCA 20% sebanyak 1 ml lalu dihomogenkan dengan Vortex dan disentrifug pada 3000rpm selama 10 menit
Diambil supernatan lalu diukur dengan spektrofotometri UV pada panjang gelombang 276 nm
Cuplikan Darah
Lampiran 8 (Lanjutan)
8.4 Pemberian ekstrak etanol rimpang kencur pada hewan tikus selama 7 hari berturut-turut
Ditimbang
Diberikan Larutan EERK dengan masing-masing dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, 80 mg/kg bb selama 7 hari berturut-turut
Pada hari keenam dipuasakan selama 14 jam sebelum percobaan
Dicukur bulu ekor
Pada hari ketujuh setelah 4 jam pemberian EERK kemudian diberikan larutan Natrium diklofenak dosis 25 mg/kg bb
Diambil darah sebanyak 0,5 ml menggunakan spuit yang berisi heparin pada interval waktu 15 menit, 30menit, 45 menit, 75 menit, 105 menit, 135 menit, 195 menit, 255 menit, 315 menit, 435 menit, 555 menit, dan 675 menit.
Masing-masing cuplikan darah divorteks dan disentrifug.
Hasil sentrifug ditambah TCA 20% sebanyak 1 ml lalu dihomogenkan dengan Vortex dan disentrifug pada 3000rpm selama 10 menit
Diambil supernatan lalu diukur dengan spektrofotometri UV pada panjang gelombang 276 nm
Tikus Jantan
Cuplikan Darah
Lampiran 9. Contoh Perhitungan Dosis
1. Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Rimpang Kencur
- Dosis suspensi ekstrak etanol rimpang kencur: 20 mg/kg BB, 40 mg/kg BB, dan 80 mg/kg BB
- Cara pembuatan suspensi ekstrak Rimpang Kencur 1% Konsentrasi suspensi ekstrak 1% = 1 g/100 ml
= 1000 mg/100 ml = 10 mg/ ml a. Dosis = 20 mg/kg bb
Berat badan Tikus = 247 g
= 20 mg
1000 g× 247g = 4,94 mg
Volume Ekstrak yang di suntikkan = 4,94 mg
10 mg /ml = 0,5 ml
b. Dosis = 40 mg/kg BB
Berat badan Tikus = 227 g = 40 mg
1000 g× 227 g = 9,108 mg
Volume Ekstrak yang di suntikkan = 9,108 mg
10 mg /ml = 0,9 ml
c. Dosis = 80 mg/kg bb Berat badan Tikus = 183,5 g
= 80 mg
1000 g× 183,5g = 14,680 mg
Volume ekstrak yang di suntikkan = 14,680 mg
2. Dosis Natrium diklofenak Tanpa Pemberian Ekstrak Etanol Rimpang Kencur
Dosis Lazim = 25 mg
Berat Hewan = 246,6 g
Konversi pada Hewan Tikus = 0,018
Dosis Konversi = 25 ×0,018 = 0,45 mg
Dosis Dari Perkiraan Berat per kg BB = 1000 𝑔𝑔
200 𝑔𝑔 𝑥𝑥 0,45 𝑚𝑚𝑔𝑔
= 2,25 mg/kg bb
Dosis = 246,6 𝑔𝑔
1000 𝑔𝑔𝑥𝑥 2,25 𝑚𝑚𝑔𝑔
= 0,55 mg Volume dosis yang diberikan = 0,55 𝑚𝑚𝑔𝑔
0,5 𝑚𝑚𝑔𝑔 𝑥𝑥 1𝑚𝑚𝑚𝑚
Lampiran 12. Hasil perhitungan persamaan regresi dari kurva kalibrasi natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) pada panjang gelombang 276 nm dalam pelarut NaOH 0,1 N
C (μg/ml)
(X)
Absorbansi
(Y) XY X
2
Y2
8 0,351 2,808 64 0,1232
10 0,440 4,400 100 0,1936
12 0,540 6,480 144 0,2916
14 0,628 8,792 196 0,3944
16 0,714 11,424 256 0,5098
ΣX = 60 ΣY = 2,673 ΣXY = 33,904
ΣX2
= 760 ΣY2 =1,5126 X = 12 Y =0,5346
a = ΣXY− (Σ𝑋𝑋)(Σ𝑌𝑌)/𝑛𝑛
ΣX2− ( ΣX )2/n
= 33,904 − (60)(2,673)/5 760−(60)2/5
= 0,0457 Y = a X + b b = Y – a X
= 0,5346– (0,0457 x 12) = -0,0138
Persamaan regresi: Y = 0,0457x - 0,0138 Dengan nilai r sebagai berikut:
r = ΣXY− (Σ𝑋𝑋)(Σ𝑌𝑌)/𝑛𝑛
�(ΣX2−(ΣX)2/n (ΣY2− (ΣY)2/n)
= 33,904− (60)(2,673)/5
Lampiran 13. Contoh perhitungan parameter farmakokinetik secara manual
• AUC 0 → t = �𝐶𝐶1 𝑋𝑋𝑚𝑚1
(4,547+5,2276) 𝑋𝑋(679+559)
2 �=
4090,9560 mcg/ml.menit
AUCt→∞ = 𝐶𝐶𝑚𝑚𝑛𝑛
𝐾𝐾𝑚𝑚𝑚𝑚 = 4,5470
0,00104 = 4372,1154 mcg/ml.menit
AUC0→∞ = AUC 0 → t+ AUCt→∞
= 4090,9560 mcg/ml.menit + 4372,1154 mcg/ml.menit
= 8463,0714 mcg/ml.menit
�(4,6083𝑋𝑋 17 +) 𝑋𝑋(17)
2 �+�
(4,6083.17 +4,8162.33) 𝑋𝑋(33−17)
2 �
+�(4,8162.33 +5,7462.47) 𝑋𝑋(47−33)
2 �
+�(5,7462.47 +6,3414.78) 𝑋𝑋(78−47)
2 �
+�(6,3414.78 +6,779.108) 𝑋𝑋(108−78)
2 �
+�(6,779.108 +8,6411.137) 𝑋𝑋(137−108)
2 �
+�(8,6411.137 +7,5558.199) 𝑋𝑋(199−137)
2 �
+�(7,5558.199 +7,2604.257) 𝑋𝑋(257−199)
2 �
+�(7,2604.257 +6,267.318) 𝑋𝑋(318−257)
2 �
+�(6,267.318 +6,2838.439) 𝑋𝑋(439−318)
2 �
+�(6,2838.439 +5,2276.559) 𝑋𝑋(559−439)
2 �
+�(5,2276.559 +4,547.679) 𝑋𝑋(679−559)
2 �
= 1313398,953 mcg/ml.menit2 AUMCt→∞ = �𝐶𝐶𝑛𝑛𝑋𝑋𝑚𝑚𝑛𝑛
𝐾𝐾𝑚𝑚𝑚𝑚 �+ 𝐶𝐶𝑚𝑚𝑛𝑛. (𝐾𝐾𝑚𝑚𝑚𝑚)2
= 4,547.679
0,00104 + 4,547
(0,00104 )2 = 7172623,447 mcg/ml.menit2
= 1313398,953 + 7172623,447
= 8486022,4 mcg/ml.manit2
• MRT = AUMC 0→∞
AUC 0→∞
= 8486022,4 mcg /ml .menit 2
8463,0714 mcg /ml .menit
= 1002,712 menit
• Vd = 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝑚𝑚𝐷𝐷
AUC 0→∞.Kel
= 550
8463,0714 x0,00104
= 62,4887 ml
• Cmaks = 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝑚𝑚𝐷𝐷
𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑚𝑚−𝐾𝐾𝑚𝑚𝑚𝑚.𝑇𝑇𝑚𝑚𝑘𝑘𝑘𝑘𝐷𝐷
= 550
62,4887 ml𝑚𝑚
−0,00104𝑚𝑚𝑚𝑚𝑛𝑛𝑚𝑚𝑚𝑚 −1.192,11 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑛𝑛𝑚𝑚𝑚𝑚
= 7,2076 mcg
• CL = 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝑚𝑚𝐷𝐷
AUC 0→∞
= 550 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑔𝑔
8463,0714mcg /ml .menit
Lampiran 14. Kadar Natrium Diklofenak dalam Plasma Setiap Waktu Pengambilan Sampel
Lampiran 14 (Lanjutan)
14.2 Gambar konsentrasi (log c) vs waktu (t) natrium diklofenak tanpa ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) (kontrol)
1 10
15 30 45 75 105 135 195 255 315 435 555 675
K
o
n
se
n
tr
a
si
(
Lo
g
C)
Waktu (t)
Kadar natrium diklofenak dalam plasma tanpa ekstrak etanol
rimpang kencur (EERK)
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
Tikus 4
Lampiran 14 (Lanjutan)
Lampiran 14 (Lanjutan)
14.4 Gambar konsentrasi (log c) vs waktu (t) natrium diklofenak dengan ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) dosis 20 mg/kg bb
1 10
15 30 45 75 105 135 195 255 315 435 555 675
K
o
n
se
n
tr
a
si
(
Lo
g
C)
Waktu (t)
Kadar natrium diklofenak dalam plasma dengan ekstrak etanol
rimpang kencur (EERK) dosis 20 mg/kg bb
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
Tikus 4
Lampiran 14 (Lanjutan)
Lampiran 15 (Lanjutan)
15.6 Gambar konsentrasi (log c) vs waktu (t) natrium diklofenak dengan ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) dosis 40 mg/kg bb
1 10 100
15 30 45 75 105 135 195 255 315 435 555 675
K
o
n
se
n
tr
a
si
(
Lo
g
C)
Waktu (t)
Kadar natrium diklofenak dalam plasma dengan ekstrak etanol
rimpang kencur (EERK) dosis 40 mg/kg bb
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
Tikus 4
Lampiran 14 (Lanjutan)
Lampiran 14 (Lanjutan)
14.8 Gambar konsentrasi (log c) vs waktu (t) natrium diklofenak dengan ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) dosis 80 mg/kg bb
1 10 100
15 30 45 75 105 135 195 255 315 435 555 675
K
o
n
se
n
tr
a
si
(
Lo
g
C)
Waktu (t)
Kadar natrium diklofenak dalam plasma dengan ekstrak etanol
rimpang kencur (EERK) dosis 80 mg/kg bb
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
Tikus 4
Lampiran 15. Data Parameter Farmakokinetika Natrium diklofenak dalam Plasma
15.1 Data parameter farmakokinetika natrium diklofenak dalam plasma tanpa pemberian ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) (kontrol)
Lampiran 15 (Lanjutan)
15.2 Data parameter farmakokinetika natrium diklofenak dalam plasma dengan perlakuan ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) dosis 20 mg/kg bb
No.
0,0182 38,08 171,2 8,4477 10462,7805 11420090,37 1091,4967 55,0322 0,00095 729,47 0,0523
2 225,3 507
0,0179 38,72 171,2 7,4238 8883,8182 9082923,152 1022,4121 57,6465 0,00099 700 0,0571
3 199 448
0,0164 42,26 179,59 7,555 8677,92165 8535024,771 983,53331 49,6397 0,00104 666,35 0,0516
4 180 405
0,0176 39,375 171,81 8,0586 9413,9048 9636876,983 1023,6854 42,1779 0,00102 679,41 0,0430
Lampiran 15 (Lanjutan)
15.3 Data parameter farmakokinetika natrium diklofenak dalam plasma dengan perlakuan ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) dosis 40 mg/kg bb
No.
0,0176 39,38 176,42 9,9843 12649,9944 13782087,38 1089,4936 42,6708 0,00093 745,16 0,0397
2 205,9 463
0,0176 39,38 184,02 10,6411 15410,9811 19530893,36 1267,3361 37,5544 0,0008 866,25 0,0300
3 194,8 438
0,0272 25,48 132,35 11,8308 15908,9973 19970078,6 1255,2695 33,1706 0,00083 834,94 0,0275
4 201,7 453
0,0166 41,75 190 9,6659 13616,4655 16301690,18 1197,2042 40,0826 0,00083 834,94 0,0333
5 202,9 456
0,0168 41,25 188,37 10,839 15268,9817 19009285,96 1244,9610 35,9813 0,00083 834,94 0,0299
Rata-Lampiran 15 (Lanjutan)
15.4 Data parameter farmakokinetika natrium diklofenak dalam plasma dengan perlakuan ekstrak etanol rimpang kencur (EERK) dosis 80 mg/kg bb
No.
0,0199 34,82 175,03 12,0262 19666,6641 29423438,67 1496,11 27,8556 0,00069 1004,35 0,0192
2 183 411
0,0293 23,65 134,98 12,7852 22758,2326 38264983,41 1681,37 29,6056 0,00061 1136,07 0,0181
3 167,3 376
0,0224 30,94 159,16 12,8759 20304,6188 29279377,02 1442,01 26,0816 0,00071 976,06 0,0185
4 273,8 616
0,023 30,13 157,79 13,0064 21293,5276 31939284,61 1499,95 42,5426 0,00068 1019,12 0,0289
5 217 488
0,0138 50,22 236,51 13,1169 24840,2922 41625280,96 1675,71 32,2057 0,00061 1136,07 0,0196
Rata-Lampiran 16. Gambar Hewan Percobaan dan alat a. Tikus Jantan
b. Tabung Reaksi dan Rak Tabung
Lampiran 17 (Lanjutan)
d. Rotary Evaporator (Heidolph WB 2000)
Lampiran 17. Tabel hasil analisis statistik ANAVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Ka Between Groups .000 3 .000 1.342 .296
Within Groups .000 16 .000
Total .000 19
Kel Between Groups .000 3 .000 97.835 .000
Within Groups .000 16 .000
Total .000 19
AUC Between Groups 5.537E8 3 1.846E8 103.062 .000
Within Groups 2.866E7 16 1790955.278
Total 5.824E8 19
AUMC Between Groups 2.097E15 3 6.990E14 69.937 .000
Within Groups 1.599E14 16 9.995E12
Total 2.257E15 19
T.MAX Between Groups 72.741 3 24.247 .041 .988
Within Groups 9359.317 16 584.957
Total 9432.058 19
MRT Between Groups 1042080.690 3 347360.230 67.686 .000
Within Groups 82111.380 16 5131.961
Total 1124192.070 19
Vd Between Groups 1520.645 3 506.882 12.413 .000
Within Groups 653.381 16 40.836
Total 2174.026 19
Cmaks Between Groups 88.817 3 29.606 83.219 .000
Within Groups 5.692 16 .356
Total 94.509 19
CL Between Groups .004 3 .001 37.840 .000
Within Groups .001 16 .000
Total .005 19
t1/2abs Between Groups 127.960 3 42.653 .977 .428
Within Groups 698.240 16 43.640
Total 826.200 19
t1/2el Between Groups 498739.626 3 166246.542 75.119 .000
Within Groups 35409.586 16 2213.099
Ka
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
5,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
T.maks
Means for groups in homogeneous subsets
are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
t1/2abs
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
AUC
Duncana
DOSIS N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3
Kontrol 5 8350.014240
EERK dosis
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Cmaks
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
CL
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
Vd
t 1/2el
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
AUMC
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
MRT