• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKA PRASETIA WIJAYA NIM : 087102011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EKA PRASETIA WIJAYA NIM : 087102011"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN AKHIR

HUBUNGAN ANTARA KOAGULOPATI DAN KADAR SERUM

LAKTAT SEBAGAI INDIKATOR MORBIDITAS DAN

MORTALITAS PADA KASUS MULTIPEL TRAUMA

DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Oleh

EKA PRASETIA WIJAYA

NIM : 087102011

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU BEDAH

DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

HUBUNGAN ANTARA KOAGULOPATI DAN KADAR SERUM LAKTAT SEBAGAI INDIKATOR MORBIDITAS DAN MORTALITAS PADA KASUS MULTIPEL

TRAUMA

DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, November 2014

(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan, karena berkat segala rahmat dan

karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis penelitian

akhir ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh keahlian dalam

bidang Ilmu Bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

Selawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan Rasulullah

Muhammad SAW.

Dengan selesainya penulisan tesis ini, perkenankanlah penulis untuk menyampaikan

rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara dan Bapak Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis

untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah di lingkungan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Ketua Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dr.

Emir T Pasaribu, SpB (K)Onk dan Sekretaris Departemen, dr. Erjan Fikri, M.Ked

(Surg), SpB-KBA. Ketua Program Studi Ilmu Bedah, dr. Marshal SpB,SpBTKV dan

Sekretaris Program Studi Ilmu Bedah, dr. Asrul S, SpB-KBD, yang telah bersedia

menerima, mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama

penulis menjalani pendidikan.

Prof. Dr. Nazar Moesbar, SpB,SpOT(K),Prof.Dr.Hafas Hanafiah, SpB,SpOT(K) ;

Guru Besar di Departemen Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara dan Pembimbing penulisan tesis, Dr.Chairiandi Siregar,

SpOT; Sekretaris Program Studi di Departemen Ortopedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan pembimbing penulisan tesis, terima kasih

yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya yang dapat penulis

sampaikan, yang telah membimbing, mendidik, membuka wawasan penulis,

senantiasa memberikan dorongan dan motivasi yang tiada hentinya dengan penuh

bijaksana dan tulus ikhlas disepanjang waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini.

Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada

guru-guru saya : Prof.dr. Bachtiar Surya, SpB-KBD, Prof.Dr.dr. Iskandar Japardi,

SpBS(K), Prof.dr. Adril A Hakim, SpS,SpBS(K), Prof.dr. Nazar Moesbar, SpB,SpOT,

(7)

Syahbuddin Harahap, SpB, Dr. dr. Humala Hutagalung, SpB(K)Onk, dr. Gerhard

Panjaitan, SpB (K)Onk, dr. Harry Soejatmiko, SpB,SpBTKV, dr. Chairiandi Siregar,

SpOT(K), dr. Bungaran Sihombing, SpU, dr. Syah M Warli, SpU dan seluruh guru

bedah saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, di lingkungan RSUP H

Adam Malik, RSU Pirngadi Medan dan di semua tempat yang telah mengajarkan

ketrampilan bedah pada diri saya. Semua telah tanpa pamrih memberikan bimbingan,

koreksi dan saran kepada penulis selama mengikuti program pendidikan ini.

Prof.dr. Aznan Lelo, PhD, SpFK, yang telah membimbing, membantu dan

meluangkan waktu dalam membimbing statistik dari tulisan penelitian akhir ini.

Para Senior, dan sejawat peserta program studi Bedah yang bersama-sama menjalani

suka duka selama pendidikan.

Para pegawai dilingkungan Departemen Ilmu Bedah FK USU, dan para tenaga

kesehatan yang berbaur berbagi pekerjaan memberikan pelayanan Bedah di RSUP H

Adam Malik, RSU Pirngadi, dan di semua tempat bersama penulis selama penulis

menimba ilmu.

Kedua orang tua, ayahanda Drs.H.Haryadi,Apt dan ibunda Hj.Hijriah . terima kasih

yang sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya, yang telah membesarkan dan mendidik

penulis sejak kecil dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan perhatian, dengan

diiringi doa dan dorongan yang tiada hentinya sepanjang waktu, memberikan contoh

yang sangat berharga dalam menghargai dan menjalani kehidupan. Kepada mertua,

ayahanda H.Djaba Ritonga dan ibunda Hj. Asni Nasution, terima kasih yang tulus

yang telah mendoakan dan memberikan dorongan selama menjalani pendidikan.

Semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Terima kasih yang tak terkira kepada istriku tercinta dr.Nurmaida dan anakku Fajar

Prasetia Ilmi dan Fawnia Prasetia Aqilah atas segala pengorbanan, pengertian,

dukungan semangat, kesabaran dan kesetiaan dalam segala suka duka mendampingi

saya selama menjalani masa pendidikan yang panjang ini.

Kepada abang, kakak, adik-adik dan seluruh keluarga besar, penulis menucapkan

terima kasih atas pengertian dan dukungan yang diberikan selama penulis menjalani

pendidikan.

(8)

Semoga ilmu yang penulis peroleh selama pendidikan Spesialis ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua.

Terima kasih.

Medan, Desember 2014

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

1.5.1 Bidang Akademik/Ilmiah………... 4

1.5.2 BidangMasyarakat………. 4

1.5.3 Bidang Pengembangan Penelitian……….. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.2.5 Konsumsi factor koagulasi……….... 7

2.3 Diagnosis Koagulopati……….. 8

2.4 Koagulopati sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada pasien multipel trauma ………..……… ... ... 10

2.5 Biokimia laktat………... ... ... 11

2.6 Serum laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada pasien multipel trauma………. 12

2.7 Multiple Organ Dysfunction (MODS)……… ... .. 13

2.8 Trauma……… ... .. 14

2.8.1Pendahuluan………... ... .. 14

2.8.2 Defenisi Multipel Trauma……… 14

2.8.3 Manajemen trauma………... . 16

2.8.5 Trauma servikal dan tulang belakang……….. 19

2.8.6 Syok dan Hipoperfusi………. ... .. 19

(10)

2.8.8 Trauma Abdomen………... 22

2.8.9 Trauma muskuloskeletal……… 24

2.8.9.1 Defenisi Fraktur……….… 24

2.8.9.2 Klasifikasi Fraktur………. 25

2.8.9.3 Prinsip penanganan fraktur……… 26

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.7 Persetujuan Setelah Penjelasan ... 29

3.8. Etika Penelitian ... 29

3.9. Cara Kerja ... 29

3.9.1 Alokasi Sampel……….. 29

3.9.2 Pengukuran dan Intervensi ... 30

3.9.2.1 Tahap Persiapan ... 30

3.9.2.2 Tahap Peelaksanaan ... 30

3.9.2.3 Tahap Akhir Penelitian ... 30

3.10. Identifikasi Variabel ... 30

3.10.1 Variabel Bebas………. 30

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan………... 50

6.2. Saran……….. 50

(11)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian 35

Tabel 4.2 Hubungan Nilai Fungsi Koagulasi Inisial dan Serum Laktat Inisial

36

Tabel 4.3 Hubungan Nilai Fungsi Koagulasi 24 jam dan Serum Laktat 24 jam

37

Tabel 4.4 Perbedaan Fungsi Koagulasi dan Kadar Serum Laktat berdasarkan Ada Tidaknya Morbiditas

38

Tabel 4.5 Perbedaan Fungsi Koagulasi dan kadar laktat serum berdasarkan ada tidaknya Mortalitas

39

Tabel 4.6 Analisis Regresi Logistik Berganda Awal

Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Morbiditas.

39

Tabel 4.7 Analisis Regresi Logistik Berganda Akhir

Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Morbiditas.

40

Tabel 4.8 Analisis Regresi Logistik Berganda Awal Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Mortalitas.

40

Tabel 4.9 Analisis Regresi Logistik Berganda Akhir Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Mortalitas

41

Tabel 4.10 Hubungan Koagulopati Inisial dan Morbiditas 41 Tabel 4.11 Kondisi Koagulopati 24 Jam dan Morbiditas 42 Tabel 4.12 Kondisi Koagulopati Inisial dan Mortalitas 42 Tabel 4.13

Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17

Kondisi Koagulopati 24 jam dan Mortalitas Kondisi Laktat Inisial dan Morbiditas Kondisi Laktat 24 Jam dan Morbiditas Kondisi Laktat Inisial dan Mortalitas Kondisi Laktat 24 Jam dan Mortalitas

(12)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 1 Pathway pembekuan Darah 6

Gambar 2 Mekanisme terjadinya Koagulopati pada trauma (Acute Traumatic Coagulopathy / ATC)

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Susunan Peneliti

Lampiran 2 Rencana Anggaran Penelitian Lampiran 3 Jadwal Penelitian

Lampiran 4 Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian Lampiran 5 Persetujuan Setelah Penjelasan

Lampiran 6 Persetujuan dari Komite Penelitian Lampiran 7 Formulir Data Penelitian

Lampiran 8 Deskripsi pasien Fraktur Terbuka Tulang Panjang

(14)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KOAGULOPATI DAN KADAR SERUM LAKTAT SEBAGAI INDIKATOR MORBIDITAS DAN MORTALITAS PADA KASUS MULTIPEL TRAUMA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Eka Prasetia Wijaya1, Chairiandi Siregar2 1

PPDS Bedah Universitas Sumatera Utara, 2Departemen Bedah Orthopaedi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara-RSUP-HAM Medan

Objektif : Untuk mengetahui adanya hubungan antara koagulopati dan kadar serum

laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada kasus multipel trauma di

RSUP H. Adam Malik Medan.

Latar belakang : Trauma saat ini merupakan penyebab kematian paling sering di

empat dekade pertama kehidupan dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat

yang utama di setiap negara. Trauma yang terjadi seringkali melibatkan beberapa

regio tubuh dan disebut dengan istilah multipel trauma. Pada multipel trauma, sering

terjadi perdarahan yang akan mengakibatkan kematian dan juga terjadi keadaan

hipoperfusi dan asidosis serta koagulopati yang akan meningkatkan mortalitas pasien

multipel trauma. Telah diketahui terdapat dua parameter yang sering digunakan untuk

menilai keberhasilan resusitasi yaitu koagulopati dan kadar serum laktat. Belum ada

data yang jelas mengenai koagulopati pada pasien multipel trauma dan hubungan

antara koagulopati dan kadar serum laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas

pada pasien multipel trauma. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu dilakukan

penelitian tentang hubungan koagulopati dan kadar serum laktat sebagai salah satu

indikator untuk menilai mortalitas dan morbiditas pasien multipel trauma di rumah

sakit H. Adam Malik Medan.

Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik prospektif cross sectional yang

dilakukan pada dua puluh delapan orang (28 orang) pasien laki-laki dan wanita

dengan multipel trauma yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat RSUP H.Adam

Malik Medan dari mulai saat proposal disetujui sampai sampel terpenuhi.Identitas

pasien dicatat (nama, jenis kelamin, dan usia). Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik

(jenis trauma, lokasi trauma, dan durasi kejadian) dicatat. Pengambilan sampel darah

dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT,

INR) dan serum laktat saat pasien masuk di IGD (inisial). Pengambilan sampel darah

dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT,

INR) dan serum laktat pasien setelah 24 jam dari pemeriksaan pertama. Pemeriksaan

sampel darah dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSUP HAM. Penilaian hasil

(15)

distribusi frekuensi. Dan dihitung hubungan antara fungsi koagulopati dan kadar

serum laktat terhadap morbiditas dan mortalitas multipel trauma.

Hasil : Penelitian yang dilakukan dari bulan Agustus-Oktober 2014 menjumpai 29

kasus multipel trauma yang memenuhi kriteria inklusi. Dijumpai pria sebanyak 25

orang (86,2%) dan wanita 5 orang (13,8%). Rata-rata usia pasien multipel trauma

tersebut adalah 32,9 tahun (SD =13,52 tahun). Rerata PT inisial 19,79 (11,88) detik,

aPTTInisial 38,38 (17,91) detik, INR inisial 1,51 (0,97), Laktat inisial 4,46 (4,01)

mmol/L, PT 24 jam 19,43 (11,46) detik, aPTT 24 jam 36,12 (18,95) detik, INR 24

jam 2,63 (6,34), Laktat 24 jam 3,8 (3,76) mmol/L. Dijumpai korelasi yang sedang dan

signifikan antara PT inisial dan kadar serum laktat inisial (r=0,5), dijumpai korelasi

yang bersifat sedang (r=0,550) dan signifikan antara INR inisial dan kadar serum

laktat inisial. Tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara aPTT inisial dan kadar

serum laktat inisial (p=0,802). Penelitian ini juga menjumpai korelasi yang kuat dan

signifikan antara PT 24 jam dan kadar serum laktat 24 jam (p=0,0001) dengan

(r=0,422). Dijumpai korelasi sedang (r=0,422) dan signifikan juga ditunjukkan oleh

variabel aPTT 24 jam dengan serum laktat 24 jam. Dijumpai korelasi kuat antara INR

24 jam dan kadar laktat serum 24 jam (r=0,570) dengan (p=0,001).

Kesimpulan :

1. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial dan koagulopati 24 jam

terhadap morbiditas (p=0.901 dan p=0.280).

2. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial terhadap mortalitas (p=0.173).

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara koagulopati 24 jam dengan mortalitas

(p=0,002), dimana terdapat kecenderungan dijumpai keadaan koagulopati semakin

tinggi kejadian mortalitas.

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap

morbiditas (p= 0,033 dan p=0,013), dimana terdapat kecenderungan semakin

tinggi kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian

morbiditas.

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap

mortalitas (p=0.002 dan p=0.001), dimana terdapat kecenderungan semakin tinggi

kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian mortalitas.

(16)

7. Parameter koagulopati yang dominan terhadap mortalitas adalah PT inisial, PT

24 jam dan INR inisial. Variabel yang paling dominan adalah INR initial (RR

=1,63.108).

Kata kunci : koagulopati, kadar serum laktat, indikator morbiditas dan mortalitas,

(17)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN COAGULOPATHY WITH LACTATE SERUM LEVEL AS INDICATOR OF MORBIDITY AND MORTALITY IN MULTIPLE TRAUMA CASES AT H.ADAM MALIK GENERAL HOSPITAL

MEDAN

Eka Prasetia Wijaya1, Chairiandi Siregar2 1

Surgery Residence Medical Faculty University of Sumatera Utara, 2Orthopedic Department Medical Faculty University of Sumatera Utara- H.Adam Malik General Hospital Medan

Objective : The aim of the study was to determine the relation between

coagulopathy and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in

multiple trauma cases at H. Adam Malik Hospital Medan.

Background : The trauma are still common cause of mortality in fourth decade in life and remains a major public health problem in every country. The trauma were

often remains some regio in the body which called with multiple trauma. In multiple

trauma often massive bleeding that will result in death and also often hipoperfusion,

acidosis condition and coagulopathy which will increasing mortality in multiple

trauma cases. We had known two parameter had used to evaluated sucsessfully

resuscitation were coagulopathy and lactate serum level. However, the is no data

about coagulopathy in multiple trauma cases and the relation between coagulopathy

and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in multiple trauma

cases. So we needed more research on the relation between coagulopathy and lactate

serum level as indicator of morbidity and motality in multiple trauma cases at H.

Adam Malik Hospital Medan.

Methods : This study is analytical cross sectional study which conducted in 28

patients (men and women) with multiple trauma cases that came to the emergency

room H.Adam Malik Hospital Medan from the propose are approved until the number

sample are collected. Identity of patients will be collected (name,gender and age). The

history of disease and physical examination (kind of trauma, location of trauma, dan

duration) will be collected. The blood sample from vein of patients for examination

coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level at IGD admission (initial). The

Blood sample will be collected after 24 hours IGD admission for examination of

coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level. The examination will be

performed in Clinical Patology laboratory RSUP HAM. Evaluation of morbidity and

mortality. The data will be presentated in table and distribution frecuency graphic. It

is be counted the relation between coagulopathy function between lactate serum level

(18)

Result : In my research which I did from August - October 2014, i found 29

multiple trauma cases suitable with inclution criteria, 25 men (86,2%) and 5 women

(13,8%). The average their age 32,9 years old (SD =13,52 years). The average initial

PT 19,79 (11,88) seconds, initial aPTT 38,38 (17,91) seconds, initial INR 1,51 (0,97),

Initial Lactate 4,46 (4,01) mmol/L, 24 hours PT 19,43 (11,46) seconds, 24 hours

aPTT 36,12 (18,95) seconds, 24 hours INR 2,63 (6,34), 24 hours Lactate 3,8 (3,76)

mmol/L. I found moderate correlation and significant between initial PT and kinitial

lactate serum level (r=0,5), I found moderate correlation (r=0,550) and significant

between initial INR and initial lactate serum level. I didn’t find significant correlation between initial aPTT and initial lactate serum level (p=0,802). This Research also

found strong correlation and significant between 24 hours PT and 24 hours lactate

serum level (p=0,0001) with (r=0,422), and then i found moderate correlation

(r=0,422) and significant between 24 hours aPTT with 24 hours lactate serum level

and the last I found strong correlation between 24 hours INR with 24 hours lactate

serum level (r=0,570) with (p=0,001).

Conclusion :

1. There is no correlation between initial and 24 hours coagulopathy with

morbidity (p=0.901 and p=0.280).

2. There is no correlation between initial coagulopathy with mortality (p=0.173).

3. There is a significant correlation between 24 hours coagulopathy 24 jam with

mortality (p=0,002), if the coagulopathy value is increase so the mortality will

be increase.

4. There is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level

with morbidity (p= 0,033 and p=0,013), if the initial and 24 hours lactate serum

level are increase so the morbidity will be increase.

5. The is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level

with mortality (p=0.002 dand p=0.001), if the initial and 24 hours lactate serum

level are increase so the mortality will be increase.

6. The most common parameter correlation with morbidity is 24 hours PT ( p =

0,04).

7. The dominant factor of coagulopathy parameter with mortality are initial PT

inisial, 24 hours PT 24 and initial INR. The most dominat variable is initial INR

(19)

Keywords : coagulopathy, lactate serum level, morbidity and mortality indicator,

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA KADAR SERUM LIPID DENGAN VOLUME PROSTAT PADA PENDERITA BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA DI RSUP.. H ADAM MALIK MEDAN

Direktur RSUP Haji Adam Malik Medan dan Ketua Departemen Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUP Haji Adam Malik Medan, beserta seluruh staf medis, para Bidan dan

Untuk mengetahui perbedaan perbaikan nilai elektrolit setelah pemberian cairan Ringer Asetat Malat dengan Ringer Laktat pada pasien sepsis di RSUP H. Adam

Adam Malik Medan, untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kematian pada trauma toraks di RSUP H.. Tenaga kesehatan dapat mencegah kematian pada

Kesimpulan : NGAL serum lebih superior dibandingkan Cystatin C serum dalam mendeteksi cedera ginjal akut pada pasien sepsis di RSUP Adam Malik Medan, sehingga NGAL

RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2014 dan 2015. Mengetahui sebaran etiologi pasien CTS di RSUP Haji

Adapun tujuan dari penelitian saya ini adalah untuk menentukan hubungan koagulopati dan kadar serum laktat sebagai indikator angka kesakitan dan angka kematian pada kasus

Adapun tujuan dari penelitian saya ini adalah untuk menentukan hubungan koagulopati dan kadar serum laktat sebagai indikator angka kesakitan dan angka kematian pada kasus