PENELITIAN AKHIR
HUBUNGAN ANTARA KOAGULOPATI DAN KADAR SERUM
LAKTAT SEBAGAI INDIKATOR MORBIDITAS DAN
MORTALITAS PADA KASUS MULTIPEL TRAUMA
DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Oleh
EKA PRASETIA WIJAYA
NIM : 087102011
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU BEDAH
DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
HUBUNGAN ANTARA KOAGULOPATI DAN KADAR SERUM LAKTAT SEBAGAI INDIKATOR MORBIDITAS DAN MORTALITAS PADA KASUS MULTIPEL
TRAUMA
DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, November 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan, karena berkat segala rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis penelitian
akhir ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh keahlian dalam
bidang Ilmu Bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
Selawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW.
Dengan selesainya penulisan tesis ini, perkenankanlah penulis untuk menyampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara dan Bapak Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis
untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah di lingkungan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Ketua Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dr.
Emir T Pasaribu, SpB (K)Onk dan Sekretaris Departemen, dr. Erjan Fikri, M.Ked
(Surg), SpB-KBA. Ketua Program Studi Ilmu Bedah, dr. Marshal SpB,SpBTKV dan
Sekretaris Program Studi Ilmu Bedah, dr. Asrul S, SpB-KBD, yang telah bersedia
menerima, mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama
penulis menjalani pendidikan.
Prof. Dr. Nazar Moesbar, SpB,SpOT(K),Prof.Dr.Hafas Hanafiah, SpB,SpOT(K) ;
Guru Besar di Departemen Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara dan Pembimbing penulisan tesis, Dr.Chairiandi Siregar,
SpOT; Sekretaris Program Studi di Departemen Ortopedi dan Traumatologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan pembimbing penulisan tesis, terima kasih
yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya yang dapat penulis
sampaikan, yang telah membimbing, mendidik, membuka wawasan penulis,
senantiasa memberikan dorongan dan motivasi yang tiada hentinya dengan penuh
bijaksana dan tulus ikhlas disepanjang waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada
guru-guru saya : Prof.dr. Bachtiar Surya, SpB-KBD, Prof.Dr.dr. Iskandar Japardi,
SpBS(K), Prof.dr. Adril A Hakim, SpS,SpBS(K), Prof.dr. Nazar Moesbar, SpB,SpOT,
Syahbuddin Harahap, SpB, Dr. dr. Humala Hutagalung, SpB(K)Onk, dr. Gerhard
Panjaitan, SpB (K)Onk, dr. Harry Soejatmiko, SpB,SpBTKV, dr. Chairiandi Siregar,
SpOT(K), dr. Bungaran Sihombing, SpU, dr. Syah M Warli, SpU dan seluruh guru
bedah saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, di lingkungan RSUP H
Adam Malik, RSU Pirngadi Medan dan di semua tempat yang telah mengajarkan
ketrampilan bedah pada diri saya. Semua telah tanpa pamrih memberikan bimbingan,
koreksi dan saran kepada penulis selama mengikuti program pendidikan ini.
Prof.dr. Aznan Lelo, PhD, SpFK, yang telah membimbing, membantu dan
meluangkan waktu dalam membimbing statistik dari tulisan penelitian akhir ini.
Para Senior, dan sejawat peserta program studi Bedah yang bersama-sama menjalani
suka duka selama pendidikan.
Para pegawai dilingkungan Departemen Ilmu Bedah FK USU, dan para tenaga
kesehatan yang berbaur berbagi pekerjaan memberikan pelayanan Bedah di RSUP H
Adam Malik, RSU Pirngadi, dan di semua tempat bersama penulis selama penulis
menimba ilmu.
Kedua orang tua, ayahanda Drs.H.Haryadi,Apt dan ibunda Hj.Hijriah . terima kasih
yang sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya, yang telah membesarkan dan mendidik
penulis sejak kecil dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan perhatian, dengan
diiringi doa dan dorongan yang tiada hentinya sepanjang waktu, memberikan contoh
yang sangat berharga dalam menghargai dan menjalani kehidupan. Kepada mertua,
ayahanda H.Djaba Ritonga dan ibunda Hj. Asni Nasution, terima kasih yang tulus
yang telah mendoakan dan memberikan dorongan selama menjalani pendidikan.
Semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Terima kasih yang tak terkira kepada istriku tercinta dr.Nurmaida dan anakku Fajar
Prasetia Ilmi dan Fawnia Prasetia Aqilah atas segala pengorbanan, pengertian,
dukungan semangat, kesabaran dan kesetiaan dalam segala suka duka mendampingi
saya selama menjalani masa pendidikan yang panjang ini.
Kepada abang, kakak, adik-adik dan seluruh keluarga besar, penulis menucapkan
terima kasih atas pengertian dan dukungan yang diberikan selama penulis menjalani
pendidikan.
Semoga ilmu yang penulis peroleh selama pendidikan Spesialis ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
Medan, Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
1.5.1 Bidang Akademik/Ilmiah………... 4
1.5.2 BidangMasyarakat………. 4
1.5.3 Bidang Pengembangan Penelitian……….. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.2.5 Konsumsi factor koagulasi……….... 7
2.3 Diagnosis Koagulopati……….. 8
2.4 Koagulopati sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada pasien multipel trauma ………..……… ... ... 10
2.5 Biokimia laktat………... ... ... 11
2.6 Serum laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada pasien multipel trauma………. 12
2.7 Multiple Organ Dysfunction (MODS)……… ... .. 13
2.8 Trauma……… ... .. 14
2.8.1Pendahuluan………... ... .. 14
2.8.2 Defenisi Multipel Trauma……… 14
2.8.3 Manajemen trauma………... . 16
2.8.5 Trauma servikal dan tulang belakang……….. 19
2.8.6 Syok dan Hipoperfusi………. ... .. 19
2.8.8 Trauma Abdomen………... 22
2.8.9 Trauma muskuloskeletal……… 24
2.8.9.1 Defenisi Fraktur……….… 24
2.8.9.2 Klasifikasi Fraktur………. 25
2.8.9.3 Prinsip penanganan fraktur……… 26
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.7 Persetujuan Setelah Penjelasan ... 29
3.8. Etika Penelitian ... 29
3.9. Cara Kerja ... 29
3.9.1 Alokasi Sampel……….. 29
3.9.2 Pengukuran dan Intervensi ... 30
3.9.2.1 Tahap Persiapan ... 30
3.9.2.2 Tahap Peelaksanaan ... 30
3.9.2.3 Tahap Akhir Penelitian ... 30
3.10. Identifikasi Variabel ... 30
3.10.1 Variabel Bebas………. 30
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan………... 50
6.2. Saran……….. 50
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian 35
Tabel 4.2 Hubungan Nilai Fungsi Koagulasi Inisial dan Serum Laktat Inisial
36
Tabel 4.3 Hubungan Nilai Fungsi Koagulasi 24 jam dan Serum Laktat 24 jam
37
Tabel 4.4 Perbedaan Fungsi Koagulasi dan Kadar Serum Laktat berdasarkan Ada Tidaknya Morbiditas
38
Tabel 4.5 Perbedaan Fungsi Koagulasi dan kadar laktat serum berdasarkan ada tidaknya Mortalitas
39
Tabel 4.6 Analisis Regresi Logistik Berganda Awal
Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Morbiditas.
39
Tabel 4.7 Analisis Regresi Logistik Berganda Akhir
Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Morbiditas.
40
Tabel 4.8 Analisis Regresi Logistik Berganda Awal Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Mortalitas.
40
Tabel 4.9 Analisis Regresi Logistik Berganda Akhir Pengaruh Fungsi Koagulasi terhadap Mortalitas
41
Tabel 4.10 Hubungan Koagulopati Inisial dan Morbiditas 41 Tabel 4.11 Kondisi Koagulopati 24 Jam dan Morbiditas 42 Tabel 4.12 Kondisi Koagulopati Inisial dan Mortalitas 42 Tabel 4.13
Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17
Kondisi Koagulopati 24 jam dan Mortalitas Kondisi Laktat Inisial dan Morbiditas Kondisi Laktat 24 Jam dan Morbiditas Kondisi Laktat Inisial dan Mortalitas Kondisi Laktat 24 Jam dan Mortalitas
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 1 Pathway pembekuan Darah 6
Gambar 2 Mekanisme terjadinya Koagulopati pada trauma (Acute Traumatic Coagulopathy / ATC)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Susunan Peneliti
Lampiran 2 Rencana Anggaran Penelitian Lampiran 3 Jadwal Penelitian
Lampiran 4 Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian Lampiran 5 Persetujuan Setelah Penjelasan
Lampiran 6 Persetujuan dari Komite Penelitian Lampiran 7 Formulir Data Penelitian
Lampiran 8 Deskripsi pasien Fraktur Terbuka Tulang Panjang
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KOAGULOPATI DAN KADAR SERUM LAKTAT SEBAGAI INDIKATOR MORBIDITAS DAN MORTALITAS PADA KASUS MULTIPEL TRAUMA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Eka Prasetia Wijaya1, Chairiandi Siregar2 1
PPDS Bedah Universitas Sumatera Utara, 2Departemen Bedah Orthopaedi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara-RSUP-HAM Medan
Objektif : Untuk mengetahui adanya hubungan antara koagulopati dan kadar serum
laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada kasus multipel trauma di
RSUP H. Adam Malik Medan.
Latar belakang : Trauma saat ini merupakan penyebab kematian paling sering di
empat dekade pertama kehidupan dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang utama di setiap negara. Trauma yang terjadi seringkali melibatkan beberapa
regio tubuh dan disebut dengan istilah multipel trauma. Pada multipel trauma, sering
terjadi perdarahan yang akan mengakibatkan kematian dan juga terjadi keadaan
hipoperfusi dan asidosis serta koagulopati yang akan meningkatkan mortalitas pasien
multipel trauma. Telah diketahui terdapat dua parameter yang sering digunakan untuk
menilai keberhasilan resusitasi yaitu koagulopati dan kadar serum laktat. Belum ada
data yang jelas mengenai koagulopati pada pasien multipel trauma dan hubungan
antara koagulopati dan kadar serum laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas
pada pasien multipel trauma. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu dilakukan
penelitian tentang hubungan koagulopati dan kadar serum laktat sebagai salah satu
indikator untuk menilai mortalitas dan morbiditas pasien multipel trauma di rumah
sakit H. Adam Malik Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik prospektif cross sectional yang
dilakukan pada dua puluh delapan orang (28 orang) pasien laki-laki dan wanita
dengan multipel trauma yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat RSUP H.Adam
Malik Medan dari mulai saat proposal disetujui sampai sampel terpenuhi.Identitas
pasien dicatat (nama, jenis kelamin, dan usia). Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
(jenis trauma, lokasi trauma, dan durasi kejadian) dicatat. Pengambilan sampel darah
dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT,
INR) dan serum laktat saat pasien masuk di IGD (inisial). Pengambilan sampel darah
dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT,
INR) dan serum laktat pasien setelah 24 jam dari pemeriksaan pertama. Pemeriksaan
sampel darah dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSUP HAM. Penilaian hasil
distribusi frekuensi. Dan dihitung hubungan antara fungsi koagulopati dan kadar
serum laktat terhadap morbiditas dan mortalitas multipel trauma.
Hasil : Penelitian yang dilakukan dari bulan Agustus-Oktober 2014 menjumpai 29
kasus multipel trauma yang memenuhi kriteria inklusi. Dijumpai pria sebanyak 25
orang (86,2%) dan wanita 5 orang (13,8%). Rata-rata usia pasien multipel trauma
tersebut adalah 32,9 tahun (SD =13,52 tahun). Rerata PT inisial 19,79 (11,88) detik,
aPTTInisial 38,38 (17,91) detik, INR inisial 1,51 (0,97), Laktat inisial 4,46 (4,01)
mmol/L, PT 24 jam 19,43 (11,46) detik, aPTT 24 jam 36,12 (18,95) detik, INR 24
jam 2,63 (6,34), Laktat 24 jam 3,8 (3,76) mmol/L. Dijumpai korelasi yang sedang dan
signifikan antara PT inisial dan kadar serum laktat inisial (r=0,5), dijumpai korelasi
yang bersifat sedang (r=0,550) dan signifikan antara INR inisial dan kadar serum
laktat inisial. Tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara aPTT inisial dan kadar
serum laktat inisial (p=0,802). Penelitian ini juga menjumpai korelasi yang kuat dan
signifikan antara PT 24 jam dan kadar serum laktat 24 jam (p=0,0001) dengan
(r=0,422). Dijumpai korelasi sedang (r=0,422) dan signifikan juga ditunjukkan oleh
variabel aPTT 24 jam dengan serum laktat 24 jam. Dijumpai korelasi kuat antara INR
24 jam dan kadar laktat serum 24 jam (r=0,570) dengan (p=0,001).
Kesimpulan :
1. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial dan koagulopati 24 jam
terhadap morbiditas (p=0.901 dan p=0.280).
2. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial terhadap mortalitas (p=0.173).
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara koagulopati 24 jam dengan mortalitas
(p=0,002), dimana terdapat kecenderungan dijumpai keadaan koagulopati semakin
tinggi kejadian mortalitas.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap
morbiditas (p= 0,033 dan p=0,013), dimana terdapat kecenderungan semakin
tinggi kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian
morbiditas.
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap
mortalitas (p=0.002 dan p=0.001), dimana terdapat kecenderungan semakin tinggi
kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian mortalitas.
7. Parameter koagulopati yang dominan terhadap mortalitas adalah PT inisial, PT
24 jam dan INR inisial. Variabel yang paling dominan adalah INR initial (RR
=1,63.108).
Kata kunci : koagulopati, kadar serum laktat, indikator morbiditas dan mortalitas,
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN COAGULOPATHY WITH LACTATE SERUM LEVEL AS INDICATOR OF MORBIDITY AND MORTALITY IN MULTIPLE TRAUMA CASES AT H.ADAM MALIK GENERAL HOSPITAL
MEDAN
Eka Prasetia Wijaya1, Chairiandi Siregar2 1
Surgery Residence Medical Faculty University of Sumatera Utara, 2Orthopedic Department Medical Faculty University of Sumatera Utara- H.Adam Malik General Hospital Medan
Objective : The aim of the study was to determine the relation between
coagulopathy and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in
multiple trauma cases at H. Adam Malik Hospital Medan.
Background : The trauma are still common cause of mortality in fourth decade in life and remains a major public health problem in every country. The trauma were
often remains some regio in the body which called with multiple trauma. In multiple
trauma often massive bleeding that will result in death and also often hipoperfusion,
acidosis condition and coagulopathy which will increasing mortality in multiple
trauma cases. We had known two parameter had used to evaluated sucsessfully
resuscitation were coagulopathy and lactate serum level. However, the is no data
about coagulopathy in multiple trauma cases and the relation between coagulopathy
and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in multiple trauma
cases. So we needed more research on the relation between coagulopathy and lactate
serum level as indicator of morbidity and motality in multiple trauma cases at H.
Adam Malik Hospital Medan.
Methods : This study is analytical cross sectional study which conducted in 28
patients (men and women) with multiple trauma cases that came to the emergency
room H.Adam Malik Hospital Medan from the propose are approved until the number
sample are collected. Identity of patients will be collected (name,gender and age). The
history of disease and physical examination (kind of trauma, location of trauma, dan
duration) will be collected. The blood sample from vein of patients for examination
coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level at IGD admission (initial). The
Blood sample will be collected after 24 hours IGD admission for examination of
coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level. The examination will be
performed in Clinical Patology laboratory RSUP HAM. Evaluation of morbidity and
mortality. The data will be presentated in table and distribution frecuency graphic. It
is be counted the relation between coagulopathy function between lactate serum level
Result : In my research which I did from August - October 2014, i found 29
multiple trauma cases suitable with inclution criteria, 25 men (86,2%) and 5 women
(13,8%). The average their age 32,9 years old (SD =13,52 years). The average initial
PT 19,79 (11,88) seconds, initial aPTT 38,38 (17,91) seconds, initial INR 1,51 (0,97),
Initial Lactate 4,46 (4,01) mmol/L, 24 hours PT 19,43 (11,46) seconds, 24 hours
aPTT 36,12 (18,95) seconds, 24 hours INR 2,63 (6,34), 24 hours Lactate 3,8 (3,76)
mmol/L. I found moderate correlation and significant between initial PT and kinitial
lactate serum level (r=0,5), I found moderate correlation (r=0,550) and significant
between initial INR and initial lactate serum level. I didn’t find significant correlation between initial aPTT and initial lactate serum level (p=0,802). This Research also
found strong correlation and significant between 24 hours PT and 24 hours lactate
serum level (p=0,0001) with (r=0,422), and then i found moderate correlation
(r=0,422) and significant between 24 hours aPTT with 24 hours lactate serum level
and the last I found strong correlation between 24 hours INR with 24 hours lactate
serum level (r=0,570) with (p=0,001).
Conclusion :
1. There is no correlation between initial and 24 hours coagulopathy with
morbidity (p=0.901 and p=0.280).
2. There is no correlation between initial coagulopathy with mortality (p=0.173).
3. There is a significant correlation between 24 hours coagulopathy 24 jam with
mortality (p=0,002), if the coagulopathy value is increase so the mortality will
be increase.
4. There is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level
with morbidity (p= 0,033 and p=0,013), if the initial and 24 hours lactate serum
level are increase so the morbidity will be increase.
5. The is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level
with mortality (p=0.002 dand p=0.001), if the initial and 24 hours lactate serum
level are increase so the mortality will be increase.
6. The most common parameter correlation with morbidity is 24 hours PT ( p =
0,04).
7. The dominant factor of coagulopathy parameter with mortality are initial PT
inisial, 24 hours PT 24 and initial INR. The most dominat variable is initial INR
Keywords : coagulopathy, lactate serum level, morbidity and mortality indicator,