• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN STATUS IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI PKD BIDAN DESA NGASINAN BULU SUKOHARJO The Correlation Between Knowledge and Status of Tetanus Toxoid Immunization in 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN STATUS IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI PKD BIDAN DESA NGASINAN BULU SUKOHARJO The Correlation Between Knowledge and Status of Tetanus Toxoid Immunization in 3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN STATUS

IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI PKD BIDAN DESA NGASINAN BULU SUKOHARJO

The Correlation Between Knowledge and Status of Tetanus Toxoid Immunization in 3rd trimester pregnant woman at PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo

Ana Yuliana, Mursudarinah

Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta

ABSTRACT

In 2008 as many as 46 countries still have not eliminated Tetanus Maternal Neonatal in all districts, one of them is Indonesia. The purpose of this research is to know the level of knowledge of mother about immunization of TT in pregnant woman at PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo, to know the status of TT immunization in pregnant woman at PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo, to analyze the relation of knowledge level with TT immunization status at mother pregnant in PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo.

The type of this research is correlational analytic with cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women with 6-9 months of gestational age. The sample used were 30 pregnant women who lived in PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo using total sampling technique. The method used to collect primary data is by using a closed questionnaire. Data analysis with Univariate analysis and bivariate analysis using chi square test.

The results showed that knowledge of pregnant women about TT immunization with less category as many as 14 respondents (45%) and pregnant women who received immunization TT incomplete as many as 17 respondents (55%). Based on the results of the above research, health workers are expected to further improve the quality of health services, especially in antenatal care services. In addition, individual counseling needs to be done on TT immunization so that all pregnant women receive complete TT immunization during pregnancy.

(2)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 2 ABSTRAK

WHO memperkirakan pada tahun 2008 sebanyak 59.000 bayi baru lahir meninggal akibat Tetanus Neonatorum. Pada tahun 2008 sebanyak 46 negara masih belum eliminasi Tetanus Maternal Neonatal di seluruh kabupaten, salah satunya adalah Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai imunisasi TT pada ibu hamil di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo, untuk mengetahui status imunisasi TT pada ibu hamil di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo, untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo.

Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan 6-9 bulan. Sampel yang digunakan sebanyak 30 ibu hamil yang tinggal di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo menggunakan teknik total sampling. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup. Analisis data dengan analisis Univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square

Hasil penelitian menunjukkan dengan taraf signifikan α : 0.05 sehingga diperoleh t hitung 6,8 > t tabel 2,045. Jadi H1 diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapannya. Pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kategori kurang sebanyak 14 responden (45%) dan Ibu hamil yang mendapat imunisasi TT tidak lengkap sebanyak 17 responden (55%). Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan tenaga kesehatan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan antenatal care. Selain itu perlu dilakukan penyuluhan secara individu mengenai imunisasi TT sehingga semua ibu hamil mendapat imunisasi TT lengkap selama hamil.

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Status Imunisasi Tetanus Toxoid, Ibu Hamil PENDAHULUAN

Tetanus neonatorum (TN) adalah tetanus pada bayi usia hari ke 3 dan 28 setelah lahir dan Tetanus maternal (TM) adalah tetanus pada kehamilan dan dalam 6 minggu setelah melahirkan. Bila tetanus terjadi angka kematian

(3)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 3 imunisasi ibu dengan vaksin tetanus

(BKKBN, 2008).

Imunisasi merupakan salah satu solusi untuk mencegah terjadinya Tetanus Neonatorum. Ibu hamil penting mendapat imunisasi untuk mencegah terjadi Tetanus pada ibu dan bayinya. Karena dengan melaksanakan imunisasi pada ibu saat kehamilan, molekul imunoglobulin akan disalurkan dari ibu kepada bayi melalui plasenta sebagai kekebalan pasif untuk bayi (BKKBN, 2008). Kekebalan yang disalurkan ibu kepada bayi tersebut dapat menjadi proteksi untuk bayi terhadap stresor (persalinan yang tidak steril dan perawatan tali pusat yang tidak bersih) yang dapat menyebabkan TN. Bahkan dalam buku pedoman imunisasi TT pada wanita usia subur, pada tahun 2008 UNICEF-WHO meluncurkan upaya kesepakatan untuk mencapai eliminasi MNT Global pada tahun 2012. Upaya ini menyatukan gerakan global untuk menurunkan angka kematian neonatal akibat Tetanus. Hal ini menandakan bahwa TN masih menjadi permasalahan kesehatan di dunia (UNICEF, 2008). Pada Profil Epidemiologi Indonesia

didapatkan data cakupan imunisasi TT ibu hamil: TT1 84% dan TT2 77% dengan target Nasional adalah 95% untuk TT1 dan 90% untuk TT2 (Nora, 2012).

(4)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 4 Studi pendahuluan yang dilakukan

di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo pada bulan Januari tahun 2016 didapatkan masih ada sebesar 30% ibu hamil yang tidak mendapatkan imunisasi tetanus toksoid pada pemeriksaan kehamilan dilaksanakan setiap hari. Jumlah ibu hamil saat memeriksakan kehamilan 372 orang tahun 2015. Dari 15 % ibu hamil dengan status imunisasi TT tidak lengkap terdapat 46 (75 %) orang ibu hamil yang mengatakan tidak mengetahui tentang imunisasi tetanus toksoid yang merupakan program pemerintah untuk mencegah terjadinya tetanus maternal dan neonatal.

Berdasarkan data diatas, maka peneliti tertarik meneliti “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid Pada Ibu Hamil Trimester 3 di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo.”

METODE PENELITIAN Tahap penelitian ini dimulai dari perijinan. Tempat penelitian di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo

dengan waktu penelitian Bulan Januari sampai dengan Desember 2016. Rancangan Penelitian dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian analitik korelasional dengan desain penelitian pendekatan cross sectional (Notoadmodjo, 2010). Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu status imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil trimester 3 di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu sukoharjo sebagai variabel dependennya dan tingkat pengetahuan ibu hamil sebagai variabel independen yang mempengaruhinya.

(5)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan usia

Usia (tahun)

Responden Prosentase

20-25 >25-30 >30-35 13 12 5 44 40 16

Total 30 100

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30 responden didapatkan hasil bahwa responden yang berusia 20-25 tahun berjumlah 13 responden (44%).

Tabel 2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Responden Prosentase IRT PNS Swasta Lain-lain 9 3 13 5 30 10 43 17

Total 30 100

Dari Tabel 2 diatas diketahui bahwa dari 30 responden didapatkan bahwa responden yang bekerja sebagai swasta sebanyak 13 responden (43%).

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Responden Prosentase SD SLTP SLTA Akademi/PN 3 13 9 5 9,6 45 29 16

Total 30 100

Tabel 3 di atas diketahui bahwa responden tamatan SLTP ada 13 orang (45%).

Tabel 4 Distribusi frekuensi responden tentang pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di PKD Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo.

No Pengetahu an

Jumlah Prosen tase 1 2 3 Baik Cukup Kurang 7 10 13 23 33 44

Total 30 100

(6)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 6 Tabel 5 Distribusi frekuensi responden

tentang kelengkapan imunisasi TT pada ibu hamil di PKD Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo.

Kelengkapan Jumlah Prosentase

Lengkap 13 45

Tidak Lengkap

17 55

Total 30 100

Dari data di atas dapat dijelaskna dari 30 responden yang memiliki status imunisasi TT tidak lengkap sebanyak 17 responden(55 %).

Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan hubungan pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapannya di PKD Desa Ngasinan Bulu Sukoharjo.

Kelengkapan

Baik Cukup Kurang

Lengkap Tidak Lengkap

Total

total % Total % Total %

7 23 0 0 7 23

7 23 3 9 10 32

0 0 14 45 13 45

14 45 17 55 30 100

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa dari 30 responden yang mempunyai pengetahuan tentang imunisasi TT baik dan semuanya memiliki satatus

imunisasi TT lengkap sebanyak 7 responden (23%). Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan cukup tetapi memiliki status imunisasi TT tidak lengkap sebanyak 3 responden (9%). Responden yang memiliki pengetahuan kurang, tidak ada yang memiliki status imunisasi TT lengkap. Semua responden yang memiliki pengetahuan tentang imunisasi TT yang kurang memiliki status imunisasi TT tidak lengkap sebanyak 14 responden (45%).

(7)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 7 Pembahasan

Pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner dari 31 responden yang menjadi sampel penelitian, maka dapat diketahui sebagian sampel responden memiliki pengetahuan baik tentang imunisasi TT (23%). Sedangkan yang termasuk dalam kategori cukup (32%). Dan yang termasuk dalam kategori kurang (45%). Dalam penelitian ini banyak ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang imunisasi TT pada saat kehamilan.

Dari data yang didapat ternyata kebanyakan responden tidak mengetahui tentang kepanjangan imunisasi TT, masa perlindungan imunisasi TT dan berapa lama efek samping imunisasi TT berlangsung. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut Nursalam adalah umur, pekerjaan, pendidikan dan paritas. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan tingkat kekuatan seseorang akan lebih matang dalam beerfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang leih dewasa akan lebih dipercaya dari seseorang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa.

(8)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 8 kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat dipengaruhi oleh perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

Lingkungan adalah input kedalam diri seseorang sebagai system adaptif yang melibatkan faktor internal maupun eksternal. Dan dijelaskan dari faktor merupakan sebagai akibat dari pengalaman yang termasuk didalamnya paritas dan kematangan jiwa. Pengetahuan ibu yang kurang tentang masa perlindungan imunisasi TT dan berapa lama efek samping imunisasi TT berlangsung bisa disebabkan karena sebagian besar responden hanya berpendidikan SMP, sehingga kemampuan dalam menerima informasi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari juga kurang. Selain itu, ibu yang sebagian besar bakerja juga menyebabkan informasi yang diterima tentang imunisasi TT juga kurang.

Hal ini dapat disebabkan karena kesibukan yang menyita waktu sehingga ibu tidak bisa meluangkan waktunya untuk mencari informasi tentang pentingnya imunisasi TT. Oleh karena

pengetahuan yang didapat belum maksimal, hal ini menyebabkan sebagian ibu tidak bisa sepenuhnya mau atau peduli benar dengan pentingnya mendapatkan pengetahuan tentang imunisasi TT demi keselamatannya dan janin yang sedang dikandungnya.

(9)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 9 sektor. Kegiatan penyuluhan dilakukan

bersamaan dengan kegiatan rutin di desa seperti Posyandu, pertemuan rutin PKK, tahlilan, pengajian dan penyebaran leaflet.

Kelengkapan imunisasi TT

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner dari 31 responden yang menjadi sampel penelitian, maka dapat diketahui bahwa yang mendapat imunisasi TT lengkap (45%), dan tidak lengkap (55%). Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden masih belum mendapatkan imunisasi TT yang tidak lengkap dengan kata lain status imunisasi TT pada responden tidak lengkap. Keadaan tersebut sangat berhubungan dengan pengetahuan ibu. Menurut teori setelah seseorang mengetahui stimulus,obyek, maka proses selanjutnya akan bersikap terhadap stimulus tersebut. (Notoatmodjo, 2003).

Status imunisasi responden yang tidak lengkap bisa disebabkan karena sebagian besar responden hamil anak pertama dengan usia kehamilan kurang dari 7 bulan dan bekerja. Kurangnya

pengalaman dan pengetahuan responden dapat menyebabkan responden memiliki status imunisasi TT tidak lengkap. Dimana pengalaman yang termasuk didalamnya paritas dan kematangan jiwa. Selai itu, dikarenakan kesibukan yang menyita waktu. sehingga kurang memperhatikan masalah kesehatannya, Dari segi umur dan pekerjaan responden yang mendapat imunisasi TT lengkap adalah antara umur 20-25 tahun dan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Semakin cukup umur maka bertambah juga pengetahuan seseorang yang dapat merubah perilaku untuk lebih baik. Selain itu pekerjaan ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang untuk menggali informasi tentang masalah imunisasi TT. Tetapi masih ada responden yang memiliki status imunisasi TT masih belum lengkap karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor lingkungan, keluarga, sosial, budaya, dll.

(10)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 10 dalam memberikan semangat secara

fisik dan mental kepada ibu serta arahan dari tenaga kesehatan dapat membantu ibu melewati masa-masa bahagia dalam kehamilannya dan mendapatkan informasi penting bagi kesehatannya dan janin terutama tentang imunisasi TT sehingga ibu dapat memperoleh imunisasi TT yang lengkap.

Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapannya

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pengetahuan responden tentang imunisasi TT yang berhubungan dengan kelengkapannya. Didapatkan selisih antara responden yang memiliki pengetahuan yang baik dengan yang kurang adalah 1:2. Dari hasil perhitungan data dengan menggunakan uji statistik spearman rank didapatkan ρ :0.8 dimana untuk sampel diatas 30 tidak terdapat dalam tabel, sehingga menggunakan rumus alternative (Sugiono, 2007).

Dengan taraf signifikan α : 0.05 sehingga diperoleh t hitung 6,8 > t tabel 2,045. Jadi H1 diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara

pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapannya.

Dari fakta yang ada dan dari penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan status imunisasi TT. (www.diqilib.ac.id). Dari hasil yang didapat yaitu mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang mengenai imunisasi TT dan semuanya memiliki status imunisasi TT tidak lengkap. Dan sebaliknya semua ibu hamil yang memiliki pengetahuan tentang imunisasi TT baik memiliki status imunisasi TT lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT mempengaruhi atau berhubungan dengan kelengkapan imunisasi TT yang didapat.

(11)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 11 baik didasari oleh pengetahuan yang

baik pula. (Notoatmodjo, 2003).

Mengingat hal tersebut diatas maka disarankan kepada kepala puskesmas gitik khususnya dan kepala dinas kabupaten banyuwangi pada umumnya untuk dapat meningkatkan penyuluhan perorangan (anjuran), meningkatkan kemampuan dan profesinalisme petugas, menekan terjadinya missed opportunity ANC dan imunisasi TT, Membentuk pos vaksinasi khusus didaerah yang jauh dari posyandu/puskesmas.selain itu, ibu-ibu yang sedang hamil.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapannya. Pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kategori kurang sebanyak 14 responden (45%) dan Ibu hamil yang mendapat imunisasi TT tidak lengkap sebanyak 17 responden (55%).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan tenaga kesehatan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan antenatal care. Selain itu perlu dilakukan penyuluhan secara individu mengenai imunisasi TT sehingga semua ibu hamil mendapat imunisasi TT lengkap selama hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bawono, D. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan imunisasi TT2 ibu hamil di Kabupaten Wonogiri. Skripsi. FKM-Universitas Indonesia.

BKKBN. 2008. Setiap 4 hari ada 1 bayi meninggal. Diunduh dari

http://prov.bkkbn.go.id/banten.news. Diakses tanggal 9 Januari 2016 jam 14.30.

(12)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 12 Eva, R. 2009. Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu dalam Pember. Medan: Fakultas Kan Imunisasi Tetanus Toksoid Selama Kehamilan di Desa Sambirejo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Didapat dari: repository.usu.ac.id/bitstream/123456 789/14742/1/09E00548.pdf .

Firzanah, F. 2013. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

Imunisasi TT dengan

Kelengkapannya Di Puskesmas Gitik Desa Gitik Kabupaten Banyuwangi. Skripsi. Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto.

Lestari, S. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid Di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

Manuaba, I.B.G. (2001). Buku Ajar Patologi Obstetri, EGC, Jakarta.

Manuaba. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG

Maulida, S.W. 2012. Faktor-faktor Mempengaruhi Cakupan Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Meutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah Banda Aceh.

Niven. 2008. Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional. Jakarta : EGC.

Nora, P. 2012. Pengetahuan Ibu dan Sikap Terhadap Imunisasi Tetanus Toxoid Dengan Kelengkapan Imunisasi Ibu Hamil Di Kabupaten Indragi Hulu Riau. Thesis. Universitas Gadjah Mada.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Asdi Mahasatya.

. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. & Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

(13)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 13 Sari, R.A. 2009. Hubungan antara

tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam mendapatkan imunisasi tetanus toksoid di Wilayah Kerja Puskesmas Bathil Madiun. Skripsi Jurusan Keperawatan Universitas Muhamadiyah Ponorogo.

SDKI. 2009. Kondisi Angka Kematian

Ibu di Indonesia.

www.scribd.com/doc/49660295/SDK I-2009

Varney. 2007. Asuhan Kebidanan, Edisi Keempat.Jakarta: Kedokteran EGC.

Wawan dan Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Gambar

Tabel 2. Karakteristik Responden
Tabel 5 Distribusi frekuensi responden

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Hubungan Faktor Predisposisi Terhadap Tindakan Imunisasi Tetanus Toksoid Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sambi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PARTISIPASI DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI PUSKESMAS GONDANG KABUPATEN SRAGEN.. Beserta perangkat yang ada (Jika

Judul : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Di Wilayah Kerja Puskesmas Maga Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015..

Terdapat 17 variabel yang mempengaruhi cakupan imunisasi TT ibu hamil (pendidikan petugas, pengetahuan petugas, lama kerja, jumlah petugas pelaksana imunisasi, pelatihan,

Tabel 16 menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak dapat menjangkau pelayanan kesehatan lebih banyak pada ibu dengan imunisasi tetanus toxoid tidak lengkap yaitu

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi tetanus toksoid di BPS Anik Suroso Mojosongo Surakarta yaitu sebanyak

Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid TT Pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sungai Dua Kabupaten Banyuasin Tahun 2014 No Kelengkapan Imunisasi TT Jumlah

Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan usia dengan kepatuhan imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil, sedangkan pendidikan memiliki hubungan