• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM KESEHATAN DESA PURWOSUMAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM KESEHATAN DESA PURWOSUMAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2012"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

KESEHATAN DESA PURWOSUMAN

SIDOHARJO SRAGEN

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Dianjukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

SRI LESTARI B09 110

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

KESEHATAN DESA PURWOSUMAN

SIDOHARJO SRAGEN

TAHUN 2012

Diajukan Oleh:

SRI LESTARI B09 110

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal 03 Juli 2012

Pembimbing

(ANIS NURHIDAYATI, S.ST,M.Kes.) NIK. 200685025

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

KESEHATAN DESA PURWOSUMAN

SIDOHARJO SRAGEN

TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh :

SRI LESTARI B09 110

Telah dipertahankan di depan dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada Tanggal 11 Juli 2012

PENGUJI I PENGUJI II

(ERNAWATI, S.ST) (ANIS NURHIDAYATI, S.ST, M.Kes) NIK. 200886033 NIK. 200685025

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra.Agnes Sri Harti, M .Si , selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Anis Nurhidayati, S. ST., M. Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Sukar Widiasmoro, SH., selaku kepala Desa Purwosuman yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengadaan penelitian. 5. Bapak Ir. Wito Suwarno, selaku kepala Desa Bentak yang telah bersedia

(5)

v

6. Ibu Diana Tunjung Sari, Amd. Keb, selaku Bidan Desa Purwosuman yang telah membantu penulis dalam penelitian.

7. Ibu Tonik Setyawati, Amd. Keb, selaku Bidan Desa Bentak yang telah bersedia mambantu penulis dalam melakukan uji validitas.

8. Ibu-ibu kader yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian dan uji validitas.

9. Ibu-ibu hamil yang telah bersedia menjadi responden penelitian dan uji validitas.

10. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan peneliti selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

(6)

vi

Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Sri Lestari B09 110

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

KESEHATAN DESA PURWOSUMAN SIDOHARJO SRAGEN

Xiii + 44 halaman + 19 lampiran + 7 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan laporan Analisis Uji Coba di Indonesia pada tahun

2005-2006 yang disusun oleh WHO (World Health Organization) yang bekerja sama dengan DepKes RI, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan maternal dan neonatal. Di Indonesia sekitar 9,8% (18.032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian karena cakupan imunisasi Tetanus Toksoid yang rendah. Di FKD Purwosuman, cakupan imunisasi TT tahun 2011 sebesar 78,51% dan dari 40 ibu hamil yang sudah melakukan imunisasi TT2 sebanyak 21 ibu hamil. Imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil bermanfaat melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum, dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan agar setiap ibu hamil mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian imunisasi TT.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Imunisasi Tetanus

Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen pada katagori baik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif Kuantitatif, lokasi

penelitian di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen pada tanggal 20 April 2012. Jumlah sampel sebanyak 40 ibu hamil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random Sampling dengan metode total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil Penelitian : Jumlah responden pada katagori baik sebanyak 10 responden

(25%), katagori cukup sebanyak 24 responden (60 %), dan katagori kurang sebanyak 6 responden (15%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid

yang paling banyak pada katagori cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Imunisasi Tetanus Toksoid Kepustakaan : 27 literatur (Tahun 2002 s/d 2011)

(7)

vii

MOTTO

v Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang Anda pikirkan adalah jalan keluar masalah

v Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

v Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.

v Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang. v Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab

sejumlah lima, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orangtua, saudara, calon suami dan calon mertua pun bahagia.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

§ Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga terwujud Karya kecil ini.

§ Ayah dan Bunda tercinta, tanpamu aku bukanlah apa-apa, “i love u”.

§ Adik dan semua kerabatku yang selalu menyayangi dan selalu mendukungku. § Ibu Anis Nurhidayati, terima kasih telah

memberikan bimbingan selama ini. § Ibu Leni Kurniawati, terima kasih telah

membuat bebanku berkurang atas “acc” askebnya.

§ Someone...yang selalu setia menemani disetiap waktu, membantu aku, km’lah spirit disetiap langkahku, terima kasih Aris’ku sayang.

§ Semua sahabatku, “Sisca, Badriyah, Intan, Aiu, Ari, Ipeh, Mutik, Vika, Novita, Pitsa”, terima kasih telah menggenggam tangan dan menyentuh hatiku.

§ Semua dosen STIKes Kusuma Husada, terima kasih atas semua bimbingannya. § Almamaterku tercinta.

(8)

viii

CURICULUM VITAE

Nama : SRI LESTARI

Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 29 Juni 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Pengan RT 28, Purwosuman, Sidoharjo, Sragen

Riwayat Pendidikan :

1. SD N 1 Purwosuman, Sidoharjo, Sragen LULUS TAHUN 2003 2. SMP N 1 Purwosuman, Sidoharjo, Sragen LULUS TAHUN 2006

3. SMA N 3 Sragen LULUS TAHUN 2009

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 6 F. Sistematika Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dari masalah yang diteliti ... 9

(10)

x

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Lokasi Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel ... 25

D. Alat/ Instrumen Penelitian ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Variabel Penelitian ... 30

G. Definisi Operasional ... 31

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 31

I. Etika Penelitian... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 35 B. Hasil Penelitian ... 35 C. Pembahasan ... 39 D. Keterbatasan ... 41 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 43 B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi – kisi Kuesioner ... 30

Tabel 3.2. Definisi Operasional ... 33

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ... 36

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ... 36

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ... 37

Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ... 37

Tabel 4.5 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen ... 38

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori... 22 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian... 23

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal Lampiran 3. Surat Balasan dari Kelurahan

Lampiran 4. Butir Pertanyaan Pengambilan Data Awal Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 7. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Balasan Penggunaan Lahan Lampiran 9. Surat Permohonan Responden Lampiran 10. Surat Persetujuan Responden Lampiran 11. Kuesioner Penelitian

Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Lampiran 14. Hasil Uji Validitas

Lampiran 15. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 16. Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 17. Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 18. Hasil Hitungan Mean dan Standar Deviasi Lampiran 19. Tabel Nilai r Product Moment

(14)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap satu jam, dua ibu melahirkan meninggal dunia. Tingkat kematian ibu saat melahirkan di Indonesia masih tinggi (SDKI, 2011). Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 125/100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tercatat 26/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2011).

Menurut BKKBN (2011), penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan, hipertensi saat kehamilan dan infeksi. Penyebab tidak langsung kematian ibu di Indonesia adalah usia yang terlalu muda, usia terlalu tua saat melahirkan, terlalu sering melahirkan, serta terlalu banyak anak yang dilahirkan.

Penyebab kematian neonatal antara lain karena BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) 29%, asfiksia 27%, masalah pemberian minum 10%, tetanus 10%, gangguan hematologi 6%, infeksi 5% dan lain-lain 13% (Depkes RI, 2011).

Berdasarkan laporan Analisis Uji Coba di Indonesia pada tahun 2005-2006 yang disusun oleh WHO (World Health Organization) yang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang

(15)

135 kali lebih tinggi dibanding negara maju. Di Indonesia sekitar 9,8% (18.032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian

karena cakupan imunisasi Tetanus Toksoid yang rendah (Depkes RI-WHO, 2006).

Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) adalah suntikan vaksin tetanus untuk meningkatkan kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Manfaat imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil yaitu melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum yang dapat mengakibatkan kematian, dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (BKKBN, 2005).

Cakupan imunisasi TT di Indonesia tahun 2010 sebesar 70,02% (Depkes RI, 2011), di Jawa Tengah tahun 2003 sebesar 74,59% (Dinkes Jateng, 2005), di Sragen tahun 2007 sebesar 52,63% (Dinkes Sragen, 2009), dan di Desa Purwosuman tahun 2011 sebesar 78,51% (FKD Purwosuman, 2012).

Umumnya vaksin Tetanus Toksoid diberikan pada pasangan calon pengantin yang akan menikah, namun banyak pasangan yang menolak karena adanya faktor kekurangan pengetahuan terhadap vaksin TT (Hartono, 2005).

Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu hamil diberikan suntikan Tetanus Toksoid. Pemberian vaksin TT melalui suntikan diperlukan untuk melindungi ibu hamil saat bersama bayinya terhadap tetanus neonatorum. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan mengingat

(16)

masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa perempuan yang akan menikah mendapat imunisasi TT, maka setelah menikah dia akan terlambat hamil, sehingga ibu hamil menjadi tidak subur lagi setelah melahirkan. Setiap ibu hamil harus mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian TT (Achsin, 2003).

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Forum Kesehatan Desa (FKD) Purwosuman Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada bulan Februari 2012, didapatkan informasi bahwa di FKD tersebut mengadakan Gerakan Sayang Ibu (GSI) setiap bulan. GSI merupakan perkumpulan khusus ibu hamil yang kegiatannya meliputi pemeriksaan ibu hamil dan penyuluhan tentang kehamilan oleh Bidan desa dan kader. Berdasarkan data yang diperoleh di FKD Purwosuman, rata-rata kunjungan ibu hamil yang hadir pada saat GSI yaitu 40 ibu hamil. Selama dua bulan terakhir ini, ibu hamil yang sudah melakukan imunisasi TT2 sebanyak 21 ibu hamil.

Hasil wawancara yang penulis lakukan di FKD Purwosuman terhadap 10 orang ibu hamil, terdapat 6 orang ibu hamil (60%) yang pengetahuannya kurang tentang imunisasi TT dan 4 orang ibu hamil (40%) yang pengetahuannya cukup tentang imunisasi TT.

(17)

Berdasarkan latar belakang diatas, setiap ibu hamil harus mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian imunisasi TT, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen pada kategori baik.

(18)

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen pada kategori cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen pada kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah wawasan pengetahuan tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

2. Bagi diri sendiri

Dapat menambah pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah, serta menambah pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

3. Bagi Institusi a. Pendidikan

Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa Kebidanan dalam hal pengembangan dan pemahaman ilmu pengetahuan tentang Kebidanan, khususnya imunisasi Tetanus Toksoid.

(19)

b. Forum Kesehatan Desa

Memberi masukan atau informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan Anak khususnya dalam pemberian KIE tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran perpustakaan yang telah penulis telusuri di dapatkan beberapa hasil penelitian yang mirip dengan penelitian penulis, yaitu :

1. Neni Hendriani (2002), Karakteristik Ibu Hamil yang mendapat Imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Ngaglik Sleman Yogyakarta, penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan metode deskriptif dengan mengambil sampel 90 orang ibu hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat imunisasi sebanyak 24,6% dapat digolongkan baik, 54,2% dapat di golongkan cukup, dan 21,2 % dapat digolongkan kurang.

2. Alifah Goniyah (2008), Faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid pada wanita usia subur di Puskesmas Bonorowo. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan Case control. Jumlah responden 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan faktor pengetahuan mempunyai koefisien regresi sebesar 0,410 yang berarti bahwa

(20)

faktor pengetahuan mempunyai hubungan bermakna dengan cakupan imunisasi TT (r tabel 0,279).

3. Diah Windiasari (2011), Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di Bidan Praktek Swasta Djamini Damun Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini 166 orang dengan besar sampel 70 orang. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

probability sampling dengan teknik simple random sampling. Hasil

penelitian ini adalah 20 % ibu hamil memiliki pengetahuan baik, 24,3 % ibu hamil memiliki pengetahuan cukup, dan 55,7% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang.

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu jenis penelitian ini dengan metode deskriptif kuantitatif. Cara pengambilan sampel dengan cara total sampling yaitu sebanyak 40 ibu hamil. Lokasi penelitian ini dilakukan di FKD Purwosuman, dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 April 2012.

F. Sistematika Penelitian

Penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Keaslian Penelitian, dan Sistematika Penelitian.

(21)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang Teori dari masalah yang diteliti, yaitu Pengetahuan yang meliputi definisi, tingkat, pengukuran, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, teori tentang kehamilan yang meliputi definisi, pembagian usia, lingkup asuhan dan pemeriksaan kehamilan, Imunisasi Tetanus Toksoid yang meliputi definisi, manfaat, waktu pemberian, cara pemberian dan dosis, efek samping, dan tempat pelayanan, Tetanus Neonatorum, Kerangka Teori, dan Kerangka Konsep Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Metode Pengolahan dan Analisis Data, dan Etika Penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang Gambaran Umum, Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi Kesimpulan hasil penelitian dan Saran. DAFTAR PUSTAKA

(22)

9

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan sebagai berikut :

1) Tahu (Know)

Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari, dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.

(23)

Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Aplication)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya.

4) Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Sinthesis)

Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

(24)

c. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden.

Menurut Riwidikdo (2009), kedalamam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah ini :

1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD

2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD

3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Notoatmodjo, 2007), antara lain :

1) Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

(25)

2) Informasi / Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya.

(26)

2. Kehamilan

a. Definisi

Menurut Kushartanti (2004), kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Menurut Prawirohardjo (2007), lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I sampai trimester III (Dinkes Jateng, 2005).

b. Pembagian usia kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1) Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu), yang mana alat-alat mulai dibentuk.

2) Kehamilan triwulan kedua (12-28 minggu), yang mana alat-alat telah dibentuk namun belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan.

3) Kehamilan triwulan ketiga (28-40 minggu), yang mana janin yang dilahirkan dapat viable (dapat hidup).

c. Lingkup Asuhan Kehamilan

Menurut Kusmiyati, dkk (2009), dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara

(27)

komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan

pada ibu hamil meliputi :

1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.

2) Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap. 3) Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri

(TFU)/posisi/presentasi dan penurunan janin.

4) Melakukan penilaian pelvic, ukuran, dan struktur panggul. 5) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut

jantung janin dengan fetoskop dan gerakan janin dengan palpasi.

6) Menghitung usia kehamilan dah hari perkiraan lahir.

7) Mengkaji status nutrisi dan hubungannya dengan pertumbuhan janin.

8) Mengkaji kenaikan Berat Badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.

9) Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi Bidan.

10) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen, dan preeklamsi ringan.

11) Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan.

(28)

12) Memberi imunisasi Tetanus Toksoid.

13) Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk rujukan tepat.

14) Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orangtua.

15) Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan, dan merokok.

16) Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.

d. Pemeriksaan kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2007), pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu:

1) Trimester pertama minimal satu kali kunjungan. 2) Trimester kedua minimal satu kali kunjungan. 3) Trimester ketiga minimal dua kali kunjungan.

Menurut Depkes RI (2009), pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan Standar

(29)

Kebidanan (SPK), yang dalam penerapannya meliputi 7T dan

meningkat menjadi 10T yaitu :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan. 2) Ukur tekanan darah.

3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas). 4) Ukur tinggi fuundus uteri.

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ). 6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT

bila diperlukan.

7) Pemberian tablet zat besi.

8) Tes laboratorium (rutin dan khusus). 9) Tata laksana kasus.

10) Temu wicara.

3. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

a. Definisi

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan (Depkes RI, 2005).

Imunisasi TT adalah suntikan vaksin tetanus untuk meningkatkan kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).

(30)

Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006). Kemasan vaksin dalam vial. 1 vial vaksin TT berisi 10 dosis dan setiap 1 box vaksin terdiri dari 10 vial. Vaksin TT adalah vaksin yang berbentuk cairan (Depkes RI, 2005).

b. Manfaat Imunisasi TT

Manfaat imunisasi TT ibu hamil (BKKBN, 2005), yaitu : 1) Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum 2) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004).

Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu hamil diberikan suntikan TT. Pemberian vaksin TT melalui suntikan, diperlukan untuk melindungi ibu hamil saat bersama bayinya terhadap tetanus neonatorum. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan mengingat masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa perempuan yang akan menikah mendapat imunisasi TT maka setelah menikah dia akan terlambat hamil. Sehingga ibu hamil menjadi tidak subur lagi setelah melahirkan. Setiap ibu hamil harus mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian TT (Achsin, 2003).

(31)

Menurut Depkes RI (2005), manfaat imunisasi TT yaitu : 1) Mencegah tetanus pada bayi baru lahir (diberikan pada wanita

usia subur atau ibu hamil). 2) Mencegah tetanus pada ibu bayi.

3) Dapat digunakan oleh siapa saja yang terluka seperti terkena benda berkarat, jatuh di jalan raya.

c. Waktu pemberian imunisasi TT

Menurut Widian (2008), bila ibu belum pernah mendapatkan TT atau meragukan, perlu diberikan sejak kunjungan antenatal yang pertama sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan.

Menurut Gazali (2007), pemberian imunisasi TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda. Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil dengan jumlah pemberian sebanyak 2 kali pada trimester ke II, interval waktu 4-6 minggu. Sehingga diharapkan dapat memberikan kekebalan selama 3 tahun. Menurut Depkes RI (2005), jadwal pemberian imunisasi TT pada WUS (wanita usia subur) sebagai berikut :

1) TT1, diberikan dengan dosis 0,5 cc.

2) TT2, jarak pemberian 4 minggu setelah TT 1, dapat memberikan perlindungan selama 3 tahun, dosis pemberian 0,5cc.

3) TT3, jarak pemberian 6 bulan setelah TT 2, masa perlindungan 5 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.

(32)

4) TT4, jarak pemberian 1 tahun setelah TT 3, masa perlindungan 10 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.

5) TT5, jarak pemberian 1 tahun setelah TT 4, masa perlindungan 25 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.

d. Cara pemberian dan dosis imunisasi TT

Menurut BKKBN (2005), imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler / subkutan dalam. Cara pemberian imunisasi TT yaitu :

1) Sebelum digunakan, vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen.

2) Untuk mencegah tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer yang disuntikkan secara intramuskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml.

3) Di unit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 4 minggu dengan ketentuan :

a) Vaksin belum kadaluarsa.

b) Vaksin disimpan dalam suhu +2º - +8ºC. c) Tidak pernah terendam air.

d) Sterilitasnya terjaga.

e) VVM (Vaccine Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B.

f) Di posyandu, vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.

(33)

e. Efek Samping imunisasi TT

Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan, gejalanya seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara dan kadang-kadang gejala demam (Depkes RI, 2005).

f. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT

Menurut Depkes RI (2004), tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain :

1) Puskesmas. 2) Puskesmas pembantu. 3) Rumah sakit. 4) Rumah bersalin. 5) Polindes. 6) Posyandu.

7) Rumah sakit swasta. 8) Dokter praktik. 9) Bidan praktik.

4. Tetanus Neonatorum

Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling beresiko menyebabkan kematian bayi baru lahir. Tetanus yang menyerang bayi usia di bawah satu bulan, dikenal dengan istilah tetanus neonatorum yang disebabkan oleh basil Clostridium Tetani. Penyakit ini menular dan menyebabkan

(34)

resiko kematian sangat tinggi. Bisa dikatakan, seratus persen bayi yang lahir terkena tetanus akan mengalami kematian (DinKes Jateng, 2008). Tetanus menyerang bayi baru lahir karena dilahirkan di tempat yang tidak steril, terutama jika tali pusat terinfeksi. Gambaran klinis tetanus neonatorum adalah masa inkubasi biasanya 3 sampai 10 hari. Gejala permulaan ialah kesulitan minum karena terjadinya trismus, mulut mencucu seperti mulut ikan (karpermond), kemudian dapat terjadi spasme otot yang luas dan kejang umum, leher menjadi kaku dan dapat terjadi opistotonus, dinding abdomen kaku, mengeras, dan jika terdapat kejang otot pernafasan dapat terjadi sianosis (Yulianto, 2007). Pencegahan yang paling baik ialah pemotongan dan perawatan tali pusat yang steril, dan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil pada triwulan terakhir dapat memberi proteksi pada bayi (Prawirohardjo, 2007).

(35)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 kerangka Teori

Sumber : Modifikasi dari Notoatmodjo (2007). Tingkat pengetahuan : 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia Teori imunisasi TT : 1. Pengertian 2. Manfaat 3. Jadwal 4. Cara pemberian dan dosis 5. Efek samping 6. Tempat pelayanan

Pengetahuan kehamilan Imunisasi

Tetanus Toksoid Teori kehamilan: 1. Definisi 2. Pembagian usia kehamilan 3. Lingkup asuhan kehamilan 4. Pemeriksaan kehamilan

(36)

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Faktor yang diteliti : Faktor yang tidak diteliti

Cukup Baik

Kurang Tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia

(37)

24

A. Jenis Penelitian

Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010), deskritif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut Arikunto (2010), penelitian kuantitatif, dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Pada penelitian ini menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2004). Penelitian ini dilaksanakan di Forum Kesehatan Desa (FKD) Purwosuman.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2004). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 April 2012.

(38)

C. Populasi, Sampel dan teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen, dengan jumlah populasi 40 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2010), apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua populasi di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen yang berjumlah 40 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Non Random Sampling dengan metode total sampling. Menurut Arikunto (2010), total sampling adalah semua populasi dijadikan sampel atau bisa juga disebut penelitian populasi.

(39)

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda – tanda tertentu.

Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Untuk menghindari ketidakseriusan responden yang sering kali terjadi dalam pengisian kuesioner, maka pernyataan dibuat 2 kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapatkan nilai 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Untuk itu, maka kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba di lapangan. Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian tersebut harus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010).

(40)

Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan di Forum Kesehatan Desa Bentak Sidoharjo Sragen dengan jumlah responden 30 orang. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal.

1. Uji Validitas

Menurut Riwidikdo (2009), validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Jadi validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dengan menggunakan tehnik korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai berikut: ݎ ൌ ܰǤ σ ܺǤ ܻ െ σ ܺǤ σ ܻ ඥሼܰ σ ܺଶȂ ሺσ ܺሻሽሼܰ σ ܻെ ሺσ ܻሻ Keterangan : r : Koefisien korelasi N : Jumlah sampel X : Skor pertanyaan Y : Skor total

Instrumen dikatakan valid atau sahih jika nilai rhitung > rtabel karena

menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumlah skor total (Riwidikdo, 2009).

Berdasarkan hasil uji coba instrumen kepada 30 responden yang dilakukan pada ibu hamil di Forum Kesehatan Desa Bentak Sidoharjo

(41)

Sragen, didapatkan 27 item yang valid dan 8 item yang tidak valid yaitu item nomor 1, 4, 8, 31, 32, 33, 34, dan 35. Untuk item yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini. Data hasil uji validitas dapat dilihat di lampiran 14.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto, 2010).

Menurut Riwidikdo (2009), reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

ݎ௜ ൌ݇ െ ͳ ቊͳ െ݇ σ ݏ௜ ଶ

ݏ௧ଶ ቋ

Keterangan:

ݎ௜ = Reliabilitas Instrumen

݇ = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ ݏ௜ = Jumlah varian butir

(42)

Menurut Riwidikdo (2009), kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7.

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, diperoleh nilai Alpha sebesar 0,76 sehingga instrumen dinyatakan reliabel. Data hasil uji reliabilitas dapat dilihat di lampiran 15.

3. Kisi-kisi kuesioner

Tabel. 3.1 Kisi – kisi kuesioner No Variabel penelitian Indikator Nomor pertanyaan favorable Nomor pertanyaan unfavorable Jumlah 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid Definisi imunisasi TT Manfaat imunisasi TT Waktu pemberian imunisasi TT Cara pemberian imunisasi TT Efek samping imunisasi TT Tempat pelayanan imunisasi TT 1*, 2, 18 6, 7 4*, 5, 9, 10, 11, 17, 19 12, 34* 13, 14 15, 32* 35* 3, 20, 23 8*, 21, 22, 24, 25 - 33* 16 2 5 10 1 2 2 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tetanus Neonatorum Tetanus Neonatorum 26, 27, 28 29, 30, 31* 5

Total item yang valid 27 Keterangan : * = item yang tidak valid

(43)

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Menurut Riwidikdo (2009), data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden. Peneliti mendapatkan data primer dari hasil pengisian kuesioner oleh responden tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen.

2. Data Sekunder

Data sekunder didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial (Riwidikdo, 2009). Peneliti mendapatkan data sekunder dari Bidan Desa Purwosuman tentang jumlah ibu hamil dan cakupan imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen.

(44)

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

G. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti.

Tabel. 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Skala Kategori 1 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid Kemampuan responden untuk menjawab pengertian serta berbagai pengetahuan tentang imunisasi Tetanus Toksoid

Ordinal a. Baik, bila nilai (x) > Mean + 1 SD.

b. Cukup, bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD. c. Kurang, bila nilai (x) < Mean – 1 SD. (Riwidikdo, 2009)

(45)

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2007), langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengolahan data yaitu :

a) Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.

b) Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data

yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : Kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban benar.

c) Entry

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer. d) Cleansing

Data yang telah di entry diperiksa kelengkapan dan kebenarannya. 2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk

(46)

menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Selanjutnya untuk mengetahui hasil tingkat pengetahuan ibu hamil menurut Riwidikdo (2009), ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut :

a. Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD.

b. Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD.

c. Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD.

I. Etika Penelitian

1. Informent Consent (Lembar Persetujuan)

Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informent consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.

(47)

2. Anonimity (Kerahasiaan nama/ identitas)

Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2007). Peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian ini.

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.

(48)

35

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Lokasi penelitian ini adalah di Forum Kesehatan Desa (FKD) Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Desa Purwosuman terletak di bagian selatan Kecamatan Sidoharjo. Batas wilayah Desa Purwosuman yaitu, batas Barat Desa Bentak, batas Timur Desa Duyungan, batas Utara Desa Patihan, dan batas Selatan Desa Gebang.

FKD Purwosuman adalah satu-satunya Forum Kesehatan Desa di Desa Purwosuman yang dikelola oleh 2 Bidan Desa. Sarana dan Prasarana ruang di FKD ini memiliki 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin, 1 ruang nifas, dan 1 ruang tunggu.

Pelayanan yang diberikan di FKD Purwosuman meliputi pemeriksaan ibu hamil (ANC), pelayanan persalinan, pelayanan imunisasi, pelayanan Keluarga Berencana (KB), pemeriksaan bayi dan balita sakit, dan pengobatan umum.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik responden

Responden dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Desa Purwosuman Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen, yang

(49)

berjumlah 40 orang. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang diberikan kepada 40 responden dengan pilihan jawaban benar dan salah sebanyak 27 butir soal.

a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur

No Umur (tahun) Frekuensi Prosentasi (%)

1 < 20 8 20

2 20-35 27 67,5

3 > 35 5 12,5

Total 40 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1, dari 40 responden menunjukkan bahwa terdapat kelompok umur <20 tahun sebanyak 8 responden (20%), kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 27 responden (67,5%) dan kelompok umur >35 tahun sebanyak 5 responden (12,5 %). Jadi umur responden yang paling banyak pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27 responden (67,5%).

b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)

1 SD 3 7,5

2 SMP 11 27,5

3 SMA 18 45

4 Perguruan Tinggi 8 20

Total 40 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2, dari 40 responden menunjukkan bahwa terdapat pendidikan SD sebanyak 3 responden (7,5%), pendidikan SMP sebanyak 11 responden (27,5%), pendidikan

(50)

SMA sebanyak 18 responden (45%) dan pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 8 responden (20%). Jadi pendidikan responden yang paling banyak pada pendidikan SMA yaitu sebanyak 18 responden (45%).

c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

1 Bekerja a. PNS b. Swasta c. Tani 7 10 7 17,5 25 17,5

2 Tidak bekerja (IRT) 16 40

Total 40 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.3, dari 40 responden menunjukkan bahwa terdapat kelompok bekerja (PNS, Swasta, dan Tani) sebanyak 24 responden (60%) dan kelompok tidak bekerja (IRT) sebanyak 16 responden (40%). Jadi responden yang paling banyak bekerja yaitu sebanyak 24 responden (60%).

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data, didapatkan nilai Mean 19,05 dan Standar Deviasi 3,53 yang disajikan dalam tabel 4.4 berikut :

Tabel 4. 4 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid

(51)

Berdasarkan nilai Mean dan Standar Deviasi diatas, maka pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen dapat dikatagorikan menjadi 3 tingkat, yaitu :

a. Baik : (x) > Mean + 1 SD (x) > 19,05 + 1 x 3,53 (x) > 22,58

Jadi, pengetahuan baik bila nilai responden > 22,58. b. Cukup : Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD

19,05 – 1 x 3,53 ≤ x ≤ 19,05 + 1 x 3,53 15,52 ≤ x ≤ 22,58

Jadi, pengetahuan cukup bila nilai 15,52 ≤ x ≤ 22,58. c. Kurang : (x) < Mean – 1 SD

(x) < 19,05 – 1 x 3,53 (x) < 15,52

Jadi, pengetahuan kurang bila nilai responden < 15,52. Berdasarkan data yang diperoleh, maka tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini :

Tabel 4.5 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman sidoharjo Sragen No Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 10 25

2 Cukup 24 60

3 Kurang 6 15

Total 40 100

(52)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen, pada katagori baik sebanyak 10 responden (25%), katagori cukup sebanyak 24 responden (60 %), dan katagori kurang sebanyak 6 responden (15%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen yang paling banyak pada katagori cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 40 responden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen, pada katagori baik yaitu sebanyak 10 responden (25%), katagori cukup sebanyak 24 responden (60 %) dan katagori kurang sebanyak 6 responden (15%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen yang paling banyak pada katagori cukup.

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

(53)

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain : pendidikan, informasi/media massa, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia.

Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan responden yang paling banyak pada pendidikan SMA yaitu sebanyak 18 responden (45%), sebagian besar responden bekerja (PNS, Swasta, dan Tani) yaitu sebanyak 24 responden (60%) dan sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27 responden (67,5%).

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya (Notoatmodjo, 2007).

Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) adalah suntikan vaksin tetanus untuk meningkatkan kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Manfaat imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil yaitu melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum yang dapat mengakibatkan kematian, dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (BKKBN, 2005).

(54)

Umumnya vaksin Tetanus Toksoid diberikan pada pasangan calon pengantin yang akan menikah, namun banyak pasangan yang menolak karena adanya faktor kekurangan pengetahuan terhadap vaksin TT (Hartono, 2005). Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda. Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil dengan jumlah pemberian sebanyak 2 kali pada trimester ke II, interval waktu 4-6 minggu. Sehingga diharapkan dapat memberikan kekebalan selama 3 tahun (Gazali, 2007).

Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan mengingat masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa perempuan yang akan menikah mendapat imunisasi TT, maka setelah menikah dia akan terlambat hamil, sehingga ibu hamil menjadi tidak subur lagi setelah melahirkan. Setiap ibu hamil harus mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian TT (Achsin, 2003).

Jadi berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen paling banyak pada katagori cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%). Kemungkinan hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan responden yang sebagian besar SMA, sebagian besar responden bekerja, dan usia responden sebagian besar 20-35 tahun.

(55)

D. Kelemahan dan Keterbatasan

Dalam penelitian ini ada kelemahan dan keterbatasan, yaitu : 1. Kelemahan

a. Jumlah responden yang datang hanya sebagian, sehingga peneliti harus mengunjungi sebagian ibu hamil yang tidak datang (door to

door).

b. Responden ada yang kurang paham tentang pernyataan yang dibuat peneliti.

2. Keterbatasan

a. Variabel Penelitian ini variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah, dan jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

(56)

43

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, dalam katagori baik sebanyak 10 responden (25%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, dalam katagori cukup sebanyak 24 responden (60%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, dalam katagori kurang sebanyak 6 responden (15%).

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, yang paling banyak dalam katagori cukup, yaitu sebanyak 24 responden (60%).

(57)

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, ibu hamil dapat lebih disiplin dalam melakukan ANC dan lebih aktif untuk mengikuti penyuluhan tentang kesehatan khususnya tentang imunisasi Tetanus Toksoid, serta dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan khususnya tentang imunisasi Tetanus Toksoid melalui media elektronik maupun media cetak.

2. Bagi FKD

Petugas Kesehatan (Bidan) dan kader diharapkan dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dalam bidang kesehatan khususnya tentang imunisasi Tetanus Toksoid, dan meningkatkan cakupan imunisasi Tetanus Toksoid.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan pengembangan variabel penelitian dan jumlah populasi yang lebih banyak sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.

Gambar

Gambar 2.1 kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan  No  Pendidikan  Frekuensi  Prosentase (%)
Tabel 4. 4 Mean dan Standar Deviasi
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

In the Kamakura period, however, Zen monks introduced Chinese Buddhist services and ascetic rules from Southern Sou and Yuan, from which point on the new

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KGES bersama-sama dengan pupuk fosfat dapat meningkatkan pH tanah menyebabkan fosfat tersedia dan akar tanaman dapat menyerap hara

Isikan jawaban yang Anda pilih (A, B, C, atau E) pada Lembar Jawaban Ujian (LJU) yang tersedia sesuai dengan nomor soal dengan menghitamkan secara penuh

Resiko ketidakseimbangan volume cairan, faktor resiko: penurunan fungsi ginjal akibat penurunan kesadaran/ koma. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

Hal yang menjadi pertimbangan sendiri bagi pemerintah China mengingat keutuhan wilayah ialah bagian kedaulatan negara yang tidak dapat dielekan oleh negara manapun,

1) Peranan guru dalam mendampingi remaja selama berada di sekolah melalui bimbingan kerohanian tetap dipertahankan dan ditingkatkan sehingga remaja selaku peserta

Peserta pelatihan yang mendapat Sertifikat dan Kartu Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) ditetapkan sebagai Penilai Usaha Perkebunan oleh Direktur

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukan analisis data dengan hasil thitung sebesar 7,725 dan ttabel sebesar 1,782 maka dapat disimpulkan bahwa latihan