ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
Catatan: Power point ini hanya sebagai pedoman garis besar
program pembelajaran (GBPP) mata kuliah Administrasi Pembangunan; Untuk selanjutnya saudara
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN MK. ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(CONTENT, EXPERIENCE, REFLEXION)
1. Pengantar Administrasi Pembangunan (Bintoro Tjokroamidjojo)
2. Konsep, Dimensi, Strategi (SP. Siagian)
3. Model Administrasi Pembangunan: The Theory of Prismatic Society
4. Paradigma, Model, Pendekatan Pembangunan, dan
Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Daerah (Agus
Suryono dan Trilaksono Nugroho)
5. Sistem Administrasi dan Birokrasi Administrasi
Pembangunan (Fred. Warren Riggs)
6. Birokrasi dan Kearifan Lokal
7. New Public Administration (NPA); Ethics and Public
Administration; The Spirit of
Public Administration ( H. George Frederickson)
8. Manajemen Pembangunan
(Bintoro Tjokroamidjojo)
10.Kebijaksanaan dan Administrasi
Pembangunan (Perkembangan teori dan penerapan) Administrasi Pembangunan
(Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustopadidjaja. AR)
11.Administrasi Pembangunan:
Perkembangan Pemikiran dan Prakteknya di Indonesia (Ginandjar Kartasasmita)
12.Reinventing Indonesia (Ginandjar Kartasasmita dan Joseph J. Stern),
13.Perspektif Administrasi Pembangunan:
Kualitas Manusia dan Kualitas Masyarakat
(Sofan Efendi)
I
Pengantar Administrasi Pembangunan
BINTORO TJOKROAMIDJOJO
1. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
a. Ilmu administrasi negara
b. Perkembangan kearah administrasi pembangunan
c. Ciri perumusan dan ruang lingkup administrasi pembangunan
2. ADMINISTRASI BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL
a. Pembangunan nasional secara berencana
b. Perencanaan dan administrasi pembangunan
c. Penyempurnaan administrasi untuk pelaksanaan pembangunan
3. ASPEK-ASPEK YANG SALING MEMPENGARUHI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
a. Aspek politik
b. Aspek ekonomi
c. Aspek sosial budaya
d. Aspek perkembangan Iptek dan lingkungan fsik
4. ORGANISASI BAGI
PEMBANGUNAN
a. Birokrasi
b. Analisa organisasi
c. Sentralisasi dan desentralisasi
d. Badan-badan pemerintahan tingkat pusat e. Badan-badan staf tingkat pusat
f. Pemerintahan di daerah dan pembangunan daerah
5. FUNGSI
ADMINISTRATOR
a. Unsur pembaharu
b. Kepemimpinan
c. Analisa dan pembentukan
kebijaksanaan
8. INSTITUSI OTONOM (NGo, BUMDes) DAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)
a. Macam-macam institusi otonom
b. Klasifkasi dan peranan
perusahaan negara dalam
pembangunan
c. Lembaga ekonomi/ keuangan
9. PERENCANAAN DAN KOORDINASI PELAKSANAAN DALAM PEMBANGUNAN
a. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
b. Koordinasi perencanaan melalui perencanaan operasional tahunan c. Program dan proyek pembangunan d. Koordinasi pelaksanaan
pembangunan
10. ASPEK HUKUM DALAM
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
a. Hukum dan administrasi
pembangunan
b. Dasar hukum pelaksanaan
administrasi
11. PENGAWASAN DAN
PARTISIPASI
a. Pertanggunganjawab administrasi b. Wewenang lembaga-lembaga
legislatif dan pengawasan c. Pengawasan Yudisial
d. Peranan kelompok-kelompok
12. PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI INDONESIA
a. Perkembangan gagasan
administrasi pembangunan di Indonesia
b. Lingkungan masalah administrasi pembangunan di Indonesia
II
Konsep, Dimensi, Strategi Administrasi Pembangunan
2000 (1) 2016
1. KONSEP (PENDAHULUAN)
1. Pengertian Administrasi Pembangunan 2. Asal-usul serta perkembangan konsep
Administrasi Pembangunan
3. Kerjasama dalam hubungan antar bangsa sebagai bagian integral politik luar negeri (bantuan di bidang politik, bidang ekonomi, bidang meliter, dan bantuan di bidang
teknik)
4. Peranan Comparative Administration Group; Peranan Eastern Regional Organization for Public Administration; Pembentukan
2. SEPULUH TANTANGAN UTAMA DIMASA DEPAN
1. Globalisasi ekonomi
2. Masalah pengangguran 3. Tanggungjawab sosial
4. Pelestarian lingkungan hidup 5. Peningkatan mutu hidup
6. Penerapan norma-norma moral dan etika 7. Keanekaragaman tenaga kerja
8. Konfgurasi demograf (Bonus Demograf) 9. Penguasaan dan pemanfaatan Iptek
3. PENTINGNYA KOMITMEN
NASIONAL UNTUK PEMBANGUNAN 1. Polarisasi dunia (Polarisasi di bidang
politik dan di bidang ekonomi
2. Komitmen nasional (Conditio Sine Qua Non keberhasilan pembangunan) : Elite politik dan peranannya; Elite
administratif dan peranannya; Elite cendekiawan/ Academic elite dan
perananya; Elite bisnis/ Captains of
industries dan perananya; Elite meliter/
Melitary elite dan peranannya; Para
1. PEMBANGUNAN NASIONAL YANG MULTIDEMENSIONAL: PEMBANGUNAN
BIDANG POLITIK
1. Tahap-tahap pertumbuhan politik
dalam rangka pembangunan nasional 2. Hubungan luar negeri dalam rangka
pertumbuhan dan perkembangan politik
3. Pengaruh Iptek terhadap hubungan luar negeri
4. Aspek politik hubungan luar negeri
2. PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Pembangunan ekonomi sebagai prioritas pembangunan nasional 2. Strategi pembangunan ekonomi 3. Industrialisasi sebagai alternatif
4. Mengapa pembangunan ekonomi harus berhasil ? (Untuk mengentas
kemiskinan, Menghilangkan
kesenjangan sosial, Tersedianya dana untuk pembangunan bidang-bidang
3. PEMBANGUNAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA
1. Aspek utama sosial budaya (Bahasa sebagai identitas bangsa, Adat istiadat dan tradisi,
Persepsi tentang kekuasaan, Hubungan dengan alam, Locus of control, Pandangan tentang
peranan wanita, Sistem keluarga besar)
2. Golongan-golongan masyarakat (Golongan tradisional, Golongan modernis, Golongan ambivalent)
3. Pendidikan
4. PEMBANGUNAN DI BIDANG
PERTAHANAN DAN KEAMANAN
•
Pembinaan Ketahanan
Nasional (Faktor geografs,
penduduk, kekayaan alam,
Faktor Ipoleksosbudmil --
STRATEGI
1. PERANAN SERTA FUNGSI PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Fungsi-fungsi pemerintah terhadap warganya (Negara sebagai negara
politik / Political state; Negara sebagai negara hukum/ Legal state; Negara
sebagai negara kesejahteraan/ Welfare state; Negara sebagai negara
administratif/ Administrative state)
2. Peran Pemerintah dalam pembangunan nasional (Peran selaku stabilisator,
2. PEMBANGUNAN ADMINISTRASI DALAM RANGKA ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
• Langkah-langkah dalam Administrasi
Pembangunan :
1. Penumbuhan motivasi
2. Perumusan dan pengambilan keputusan politik
3. Peletakan dasar hukum
4. Perumusan rencana pembangunan nasional 5. Penentuan dan perumusan program kerja 6. Penentuan berbagai proyek pembangunan 7. Implementasi rencana dan program kerja,
3. PARADIGMA BARU ADMINISTRASI NEGARA
1. Aparatur yang berdaya guna 2. Aparatur yang berhasil guna 3. Aparatur yang produktif
4. Aparatur yang bersih
5. Aparatur yang berwibawa 6. Aparatur yang profesional 7. Aparatur yang kreatif
8. Apatur yang inovatif
9. Aparatur yang transparan 10.Aparatur yang tanggap 11.Aparatur yang peka
4. SASARAN PEMBANGUNAN ADMINISTRASI
1. Pengembangan kelembagaan (Prinsip-prinsip organisasi, Pentingnya pendekatan
kesisteman, Tipologi struktur organisasi, Kejelasan mekanisme dan prosedur kerja)
2. Manajemen Sumberdaya Manusia (Kerangka dasar pemikiran manajemen sumberdaya
manusia; Fungsi-fungsi manajemen sumberdaya manusia)
3. Pengembangan kemampuan (Capacity Building)
III
Model Administrasi Pembangunan: The Theory of Prismatic Society Model
FRED WARREN RIGGS (1917 – 2008)
MODEL
• Gambaran yang dirancang untuk
mewakili kenyataan (replikan dari realita)
• Tiruan dari gejala yang akan diteliti • Model menggambarakan hubungan
(korelasi) antar variabel, sifat atau komponen dari fenomena
• Model bukanlah teori, tetapi
taksonomi yang merinci komponen penting secara cermat, walaupun model mampu melahirkan teori
• Tujuan pembuatan model adalah mempermudah pemikiran secara logis dan sistematis
• Model dapat dibuat secara
sederhana atau rumit, tetapi tujuan utamanya adalh ingin membantu
KELEBIHAN MODEL
• Memberikan informasi yang
berorientasi pada tindakan (action)
• Menyajikan informasi yang
berorientasi kepada masa depan
• Menunjukkan alternatif arah tindakan
• Menyajikan pemberian situasi
masalah yang komplek secara formal dan terstruktur
• Mencerminkan pendekatan ilmiah
KELEMAHAN MODEL
• Pengguna model seringkali lupa
bahwa model hanyalah abstraksi dari kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri
• Faktor kuantitatif seperti pengalaman
• Proses pembuatan model sulit dan
mahal
• Yang menggunakan model sering
enggan mengubah modelnya, shg mengalami kesukaran dalam
melaksanakannya
• Banyak model yang menganggap
METODOLOG I (Sebagai Alat, bukan
Tujuan)
BAB. III METODE PENELITIAN (SEBAGAI
SISTIM/ CARA)
Teknik .... (Jargon ilmu eksakta)
Metode ...(Jargon iImu sosial)
PEMODELAN (SISTEM) 1. Model
konseptual/teoritis/roadmap 2. Model empiris/ eksisting
3. Model alternatif/ rekomendasi
PARADIGMA/ SCHOOL OF THOUGH/ KONSEP DAN
TEORI (BARU) :
REKONSTRUKSI/DEKONSTR UKSI
1. THE PRISMATIC MODEL :
CONCEPTUALIZING TRANSITIONAL SOCIETIES
a. The Inescapable model (Model sebagai sesuatu yang mutlak) b. Image of public administration
(Gambaran umum tentang administrasi negara)
d. A structural-functional approach (Pendekatan struktural-fungsional) e. Related variables (Hubungan antar
variabel)
f. Endogenous Versus exogenous
change (Perubahan endogen dan eksogen)
g. Dynamics of change in transitional societies (Dinamika perubahan
2. THE SOCIAL SCIENCE AND
THE PRISMATIC MODEL
a. Pan diciplinary approach
(Pendekatan antar/ kelompok disiplin)
b. Political science
c. Law, Anthropology d. Sociology
3. THE PRISMATIC MODEL :
ADMINISTRATIVE ECOLOGY
• The economic ecology:
a. The bazaar-canteen model, Reciprocity and redistribution versus market and concern (Pertukaran dan redistribusi versus pasar dan usaha bazar-kantin) b. Price indeterminacy (Ketidakpastian
harga)
c. The dynamics of disequilibrium-negative development (Dinamika ketidak
4. PRISMATIC ELITES
a. Kaleidoscopic Stratifcation (Elit Prismatik: Pelapisan yang senantiasa timbul tenggelam)
b. The agglutination of values: Agglomeration (Penggumpalan nilai-nilai pengelompokan)
c. The role of parties: Ofcial and Combative (Peranan partai: Partai pemerintah dan partai pembangkang)
d. The role of wealth: strategy spending (Peranan kekayaan: Strategi Pengeluaran)
e. The role of learning: The intelligentsia
5. SOCIAL STRUCTURE: POLY
COMMUNALISM AND CLECTS
a. Social Structure: Poly Communalism and Clects (Struktur sosial: Poli
komunalisme dan klik)
b. Poly Communalism: Mobilization without assimilation (Poli
komunalisme: Mobilisasi tanpa asimilasi)
c. Clect: Prismatic organization par
6. PRISMATIC SYMBOLS: MYTHS, FORMULAS, AND CODES
a. Prismatic Myths: Poly Normativism
b. Prismatic formulas: The status
contract nexus (Rumusan prismatik: pertalian kontrak status)
c. Prismatic codes: Double talk and blockes throughputs (Kode
prismatik: pembicaraan yang
7. PRISMATIC POWER: DEPENDENCY
SYNDROME AND INTERFERENCE COMPLEX
a. Prismatic Power: Dependency Syndrome and Interference
Complex (Kekuasaan prismatik: Sindrome ketergantungan dan
kecenderungan campur tangan),
b. The bifocal scope of prismatic power (batas pandang kekuasaan prismatik)
c. The heavy weight of
8. PRISMATIC PUBLIC
ADMINISTRATION: THE SALA MODEL: PREFATORY INTERLUDE
PUBLIC ADMINSTRATION: A NEGLECTED FACTORS IN ECONOMIC DEVELOPMENT • PRISMATIC PUBLIC
ADMINISTRATION: THE SALA
MODEL: PREFATORY INTERLUDE PUBLIC ADMINSTRATION: A
NEGLECTED FACTORS IN
ECONOMIC DEVELOPMENT
(Administrasi negara, suatu faktor
9. BUREAUCRATIC POWER AND
ADMINISTRATIVE PRODIGALITY
a. Bureaucratic Power and
Administrative Prodigality (kekuasaan birokrasi dan pemborosan)
b. The inverse ratio of bureaucratic
power and efeciency (Pembalikan ratio kekuasaan birokrasi terhadap efesiensi)
c. The prismatic bureau or sala,
10. SALA FINANCE: TRIBUTARY, PREBENDARY, DONATIVE
a. Sala Finance: Tributary,
Prebendary, Donative (masalah keuangan: Upeti, yayasan,
sumbangan/hadiah)
b. Tributary taxation (pajak upeti)
c. Prebendary budgeting (anggaran yayasan)
d. Donative expenditure
11. PERSONAL
ADMINISTRATION: A
LECTURE ON TRAINING
(
Administrasi kepegawaian:
12. COMMUNICATION:
13. LOCAL ADMINISTRATION: AN ESSAY ON DEVELOPMENT
(Pemerintahan lokal: sebuah esei tentang pembangunan, Kasus
14. THE FUTURE: RESEARCH
PROBLEMS AND PRIORITIES
:
Toward empiricism, Toward
comparativism as theory, A
nomothetic approach, Toward
KEGAGALAN PEMBANGUNAN DI
NEGARA BERKEMBANG (Fred W. Riggs)
• Ditandai dengan gejala umum in-efesiensi dan pemborosan (waste)
• Dibidang administrasi negara ditandai dengan perilaku formalisme, overlaping, dan heterogenous
• Lahirnya buku Fred W. Riggs yang tergabung dalam Comparative
Administration Group (CAG), merupakan awal munculnya studi administrasi
CIRI-CIRI MASYARAKAT TRANSISI (Fred.W.Riggs, 1966)
a. Munculnya kelompok-kelompok elit yang merasa berkuasa (premanisme, free
riders)
b. Adanya sistem komunal, clect dan pemusatan-pemusatan kekuasaan (birokrasi)
c. Banyaknya norma-norma yang
d. Adanya kelemahan dan kelonggaran dalam sistem kekuasaan dan
pengawasan
e. Adanya rintangan-rintangan yang komplek dan ketergantungan pada
syndroma
f. Heteroginity, formalism, overlapping,
PERUBAHAN NILAI-2 KEKUASAAN (A), KEKAYAAN (B) DAN PENDIDIKAN (C)
CIRI-CIRI BIROKRASI PRISMATIK
(Fred.W. Riggs, 1964)
• Adanya kekuatan birokrasi dan terjadinya pemborosan administrasi
• Munculnya lembaga-lembaga prismatik atau model “Sala” yang ditandai dengan tidak menentunya harga-harga dari
RUANG LINGKUP KAJIAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
• Teori
• Strategi, dan
• Kebijakan mengenai pembangunan administrasi negara (publik) untuk
meningkatkan kemampuannya dalam
merumuskan, melaksanakan, dan menilai hasil-hasil pembangunan yang
• Aspek administrasi yang perlu dibangun, antara lain meliputi: penyempurnaan
metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam menganalisa secara keseluruhan proses dan fungsi-fungsi manajemen, seperti
sistem: Perencanaan, Pengorganisasian, Kepegawaian (Staffing), Pengendalian
dan Pembinaan SDM, Koordinasi,
IV
New Public Administration (NPA); Ethics and Public Administration; The Spirit of Public Administration
ADMINISTRASI NEGARA BARU (NEW PUBLIC ADMINISTRATION)
a. Administrasi Negara Baru merupakan produk dari pergolakan perkembangan administrasi tahun 1960-an dan 1970-an era Dwight Waldo
b. Menurut George Frederickson :
Administrasi Negara sudah tidak relevan lagi dan berada di luar masalah dan isu-isu (pembangunan) yang mendesak
TUJUAN GERAKAN ADMINISTRASI NEGARA BARU (PUBLIK)
1. Untuk memperoleh suatu pendekatan yang lebih berani dan ringkas terhadap disiplin administrasi negara
2. Untuk mengukur pentingnya administrasi negara dalam konteks filsafat
administrasi yang luas
KONTEKS ADMINISTRASI NEGARA BARU (PUBLIK)
• Merupakan Paradigma Baru yang menggunakan manajemen secara efisien, ekonomis dan
terkoordinir atas instansi pelayanan dalam
segala bidang kehidupan guna mencapi suatu
keadilan sosial.
• Adapun ciri-ciri dari administrasi negara baru adalah : Desentralisasi, devolusi, terminasi, proyek-proyek, kontrak-kontrak, evaluasi,
pengembangan organisasi, perluasan tanggung jawab, konfrontasi, dan pelibatan klien
• Konsep-konsep administrasi negara baru dirancang untuk meningkatkan potensi
perubahan dalam birokrasi dan untuk melanjutkan perubahan-perubahan kebijakan yang mungkin akan
KEADILAN SOSIAL DALAM
ADMINISTRASI NEGARA BARU (PUBLIK)
• Keadilan sosial menekankan persamaan hak dalam segala bentuk pelayanan
pemerintahan (publik)
• Oleh karena itu keadilan sosial harus
menekankan pada pertanggungjawaban
atas keputusan-keputusan dan pelaksanaan program untuk pejabat atau petugas publik yang harus lebih menekankan pada
• Keadilan sosial harus menekankan daya tanggap (responsif) yang lebih terhadap kebutuhan warga negara ketimbang
kebutuhan organisasi publik
• Komitmen administrasi negara baru pada keadilan sosial menunjukkan adanya
suatu pemerintahan administratif maupun eksekutif yang kuat dengan apa yang
DINAMIKA DALAM ADMINISTRASI NEGARA BARU (PUBIK)
1. Salah satu perhatian pokok administrasi
negara baru adalah perlakuan adil terhadap warga negara
2. Keadilan sosial harus ditekankan dan ditegakkan, karena ada kecenderungan
terjadinya ketimpangan dalam segala bidang kehidupan
4. Ada kecenderungan suatu administrasi negara yang gagal akan terus berusaha melakukan perubahan dengan mencoba memperbaiki deprivasi (pencabutan)
kebijakan atas kelompok elite minoritas 5. Oleh karena itu, keadilan sosial
mencakup kegiatan-kegiatan yang
ditujukan untuk meningkatkan kekuatan politik dan kesejahteraan ekonomi
PERKEMBANGAN PARADIGMA NEW PUBLIC ADMINISTRATION (Frederickson, 1976)
1. BIROKRASI KLASIK: fokus paradigma ini pada struktur
organisasi dan prinsip manajemen, lokusnya pada berbagai jenis
organisasi baik pemerintah maupun swasta.
2. BIROKRASI NEO-KLASIK: Nilai yang dianut paradigma ini sama dengan paradigma 1 namun fokus dan lokusnya pada proses
pengambilan keputusan dengan
perhatian penerapan pada perilaku, ilmu manajemen, analisis sistem,
3. KELEMBAGAAN: perhatian paradigma ini lebih pada pemahaman perilaku
birokrasi yang dipandang sebagai organisasi yang kompleks dari pada efektivitas, efsiensi dan produktivitas organisasi.
4. HUBUNGAN KEMANUSIAAN:
paradigma ini lebih menekankan pada nilai partisipasi dalam pengambilan
keputusan, minimasi perbedaan status dan hubungan antara pribadi,
4. PILIHAN PUBLIK: fokus paradigma ini tidak terlepas dari politik,
lokusnya adalah pilihan melayani kepentingan publik akan barang dan jasa yang harus diberikan
sejumlah organisasi kompleks.
5. ADMINISTRASI NEGARA BARU: fokus paradigma ini lebih pada
usaha pengorganisasian, pengambaran, mendesain,
mempraktekkan nilai kemanusian, pengembangan sistem