Definisi Indikator
Indikator adalah alat ukur untuk membantu kita mengetahui berbagai
macam fenomena (alam, sosial ekonomi, politik, dsb.), sehingga kita
memperoleh informasi yang akurat tentang fenomena tersebut, seperti :
Panas/dingin (termometer)
Kecepatan (speedometer)
Arah (kompas)dsb.
Indikator
digunakan
untuk
menilai
bagaimana
keberhasilan
implementasi suatu kebijakan, program atau proyek:
Indikator untuk monitoring
Definisi Indikator
Indicators provide the quantitative and qualitative details to a set of objectives. They are statements about the situation that will exist when an objective is reached, therefore, they are measures used to demonstrate changes in certain conditions or results of an activity, a project or a program.
In addition, they provide evidence of the progress of program or project activities in the attainment of development objectives. Indicators should be pre-established, i.e. during the project design phase. When a direct measure is not feasible, indirect or proxy indicators may be used.
Definisi Indikator
Dalam hal ini indikator akan membantu kita untuk memahami dimana kita sekarang, kemana arah yang akan kita tuju, sejauhmana jarak yang akan kita tempuh dalam mencapai tujuan dimaksud.
Karakteristik Indikator yang Baik
Relevan dengan program yang akan diukur;
Relevan dengan standar nasional yang ada;
Memungkinkan datanya diperoleh di lapangan;
Mudah untuk diinterpretasikan; dan
Mengukur Kualitas Indikator (1)
Direct
: mampu mengukur perubahan yang
terjadi
Objective
: tidak meragukan
Practical
: tidak memerlukan biaya mahal untuk
mengumpulkannya
Adequate
: memenuhi kriteria dilihat dari segi
jumlah
sehingga
mampu
menangkap
Mengukur Kualitas Indikator (2)
S
pesific
= khusus
M
easurable
= terukur
A
greed upon and achievable = disetujui & dpt dicapai
R
ealistic
= realistik
Mengukur Kualitas Indikator (3)
(Sciavo-Campo,
1999)
utk
Key
Performance Indicators(KPI)
C
lear: jelas dan tidak bermakna ganda
R
elevant: sesuai dan mencukupi utk pencapaian
tujuan
E
conomic: data/info yg dibutuhkan, diolah dan
dianalisis memenuhi kriteria biaya yg efisien.
A
dequate: Tepat sasaran
Jenis-Jenis Indikator
Kuantitatif : - Jumlah - Persen - Rata-rata - Rasio
Kualitatif : - Sesuai dengan - Kualitas
- Sejauhmana perubahan - Tingkatan
Efisiensi
Proses Indentifikasi Penyusunan Indikator
Merumuskan indikator untuk mengukur keberhasilan suatu
program tidak selalu mudah untuk dilakukan hal ini karena
beberapa alasan:
1
. Kompleksitas berbagai dimensi kehidupan masyarakat.
a. Siapa yang memperoleh manfaat dari program
b. Siapa yang mungkin dirugikan oleh kegiatan program ?
Proses Indentifikasi Penyusunan Indikator
c.
Siapa yang secara tidak langsung menjadi sasaran, tetapi secara
signifikan dipengaruhi oleh program.
d. Wilayah atau kelompok penting manakah yang secara parsial
dipengaruhi oleh program?
2. Jenis Evaluasi yang akan dilakukan:
a. Ex-ante
: untuk perencanaan
b. On-going
: saat implementasi, biasanya disebut monitoring, untuk
mengetahui
output
(keluaran) program
c. Ex-post
: untuk mengetahui
outcome
/hasil dan dampak program
Indikator Program Pembangunan
Indikator untuk mengukur keberhasilan satu kebijakan atau program/proyek pembangunan tidak akan seragam, karena sangat beragam, seperti :
Kebijakan/program pembangunan lingkungan;
Kebijakan/program pembangunan kesehatan;
Kebijakan/program pembangunan pendidikan;
Kebijakan/program pembangunan ekonomi;
Kebijakan/program pembangunan pertanian;
Kebijakan/program pembangunan social; dan
Hasil Kebijakan (
Policy Result
)
Hasil Kebijakan Outcomes/Dampak Outputs/Keluaran Barang Layanan Sumber daya yang diterima kelompok sasaran
(beneficiaries)
Perubahan nyata pada tingkah laku
atau sikap yang dihasilkan oleh output kebijakan
Perbedaan
Output
(Keluaran) dan
Outcomes
(Hasil/Dampak)
No.
Output (Keluaran)
No.
Outcomes (Hasil/Dampak)
1. Jumlah kasus pembakaran hutan yang diselidiki
1. Tingkat keberhasilan pembuktian kesalahan kasus pembakaran hutan yang disengaja
2. Tingkat polusi udara 2. Jumlah masyarakat yang
mengalami penyakit akibat polusi udara
3. Jumlah pelatihan yang diberikan 3. Jumlah tenaga kerja yang terbantu oleh pelatihan yang diberikan
4. Jumlah pasien yang dilayani 4. Jumlah pasien yang keadaannya membaik
Tautan Sasaran, Output dan Outcomes
Sasaran
Output
Outcomes
Permintaan pelayanan KTP dapat diselesaikan dalam waktu maksimal 3 hari
Jumlah hari rata- rata yang diperlukan untuk
mengurus KTP
Warga kecamatan yang puas dengan pelayanan KTP
Pada akhir tahun anggaran, seluruh penduduk kecamatan sudah memiliki KTP yang
Jumlah penduduk
kecamatan yang memiliki KTP yang sah
Tautan Input-Output-Outcomes
Input
Output
Outcomes
Sumberdaya yang dibutuhkan agar pelaksanaan kebijakan/program/proyek /kegiatan berjalan, sehingga menghasilkan Output (keluaran)
Segala sesuatu berupa produk sebagai hasil
langsung dari pelaksanaan satu
kebijakan/program/proyek /kegiatan berdasarkan
masukan yang digunakan
Sesutau yang mencerminkan
berfungsinya keluaran
kebijakan/program/proyek /kegiatan pada jangka
Indikator Untuk Mengukur Hasil Kebijakan
(
Policy Results
)
•
Policy Effect
(efek kebijakan), yaitu
konsekuensi langsung dari
policy output
.
•
Policy impact
(dampak kebijakan), yaitu
dampak yang muncul setelah ada
policy
Indikator
Effect/Policy Outputs
•
Indikator
effect
berupa :
- Akses
- Cakupan
- Frekuensi
- Bias
Akses
•
Pertanyaan yang diajukan: Apakah kelompok sasaran yang terdiri dari
berbagai etnis mempunyai akses yang sama terhadap program atau
tidak. Pertanyaan yg sama juga dikembangkan untuk menjawab
Cakupan
•
Cakupan adalah seberapa besar kelompok sasaran yang sudah dapat
dijangkau oleh kebijakan publik.
•
Prosedur yang dipakai untuk mengukur:
• Tetapkan siapa kelompok target
• Buat proporsi jmlh kelompok target yang sudah dapat layanan: total
kelompok target.
• Contoh:
• Aseptor • PUS
• Prosedur yang lain dapat juga dilakukan dengan membandingkan antara
Frekuensi
•
Pertanyaan: Seberapa banyak target group dapat memperoleh
layanan yang dijanjikan oleh suatu program. Semakin tinggi frekuensi
layanan maka akan semakin baik.
•
Contoh: program kesehatan, raskin, pemberian makanan tambahan
Bias
•
Apakah pelayanan yang diberikan bias kepada masyarakat/kelompok
yang bukan menjadi kelompok sasaran atau tidak, atau apakah terjadi
penyimpangan kelompok sasaran.
•
Contoh: Apakah program Jaring Pengaman Sosial (JPS) diberikan
Service Delivery
(Ketepatan Layanan)
•
Apakah pelayanan yang diberikan dilakukan tepat waktu atau tidak.
•
Contoh:
• Program pembelian gabah untuk menjaga tingkat harga gabah dilakukan pada
musim panen atau tidak.
• Suply pupuk dan pestisida kepada petani diberikan pada waktu musim tanam
atau tidak
Akuntabilitas
•
Apakah layanan yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan atau
tidak. Apakah terjadi kebocoran atau penyelewengan.
Contoh:
•
Apakah raskin diberikan 20 kg/kk. Kalau terjadi kekurangan apakah
Kesesuaian Program dengan Kebutuhan
•
Mengukur apakah program atau keluaran kebijakan yang diterima
kelompok sasaran sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.
•
Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kementerian sosial yang
Contoh Indikator Monitoring :
Compliance
(Tingkat Kepatuhan)
Untuk dapat membuat indikator c
ompliance
sangat
tergantung pada
policy guideline
yang ada.
Ada satu kebijakan/program yang mengatur secara
rinci bagaimana implementasi satu
kebijakan/program dilaksanakan.
Ada satu kebijakan/program yang hanya mengatur
Indikator Monitoring :
Compliance
(Tingkat Kepatuhan)
Ragam Pertanyaan
Indikator
Kapan implementasi dilaksanakan? - Time schedule dari
kebijakan/program/proyek/kegiatan dimaksud
Siapa target group? - Geografis
- Sosial Ekonomi - Gender
- Kelompok umur Bagaimana mekanisme/prosedur untuk
menentukan target group?
- Survei
- Wawancara - FGD
Indikator Monitoring :
Compliance
(Tingkat Kepatuhan)
Ragam Pertanyaan
Indikator
Apa policy output yang harus
disampaikan kepada kelompok sasaran?
- Transfer dana - Hibah barang - Pelayanan
Berapa banyak/besar policy output yang harus diterima oleh target group?
- Besaran - Frekuensi - Kualitas
- Kecocokan dengan kebutuhan