• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN PENERAPAN METODE MEMBACA DALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DAN PENERAPAN METODE MEMBACA DALA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DAN PENERAPAN METODE MEMBACA DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA DI KELAS BAHASA.

Siti Reski Nanda diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami dan menjadi bermakna bagi pembaca. Melalui membaca kita bisa mendapatkan berbagai informasi penting, dalam membaca diperlukan konsetrasi yang tinggi atau fokus pada isi buku atau bacaan yang sedang dibaca. Membaca juga bisa membantu mengolah kesabaran atas suatau hal. Ada bebarapa jenis kegiatan membaca, yaitu : membaca cepat, membaca nyaring, membaca 250 kata dalam waktu satu menit dan lain-lain sebagainya.

(2)

mendengarkan pesan dari suara, salah satunya dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya untuk menyampaikan informasi yang diperoleh.

Dalam kegiatan menyimak setidaknya ada beberapa unsur yang terlibat yaitu pendengar, pembaca, media, dan tehnik. Dalam proses belajar mengajar di kelas, ketika guru menyampaiakan metode atau trik kepada siswa maka siswa harus mematuhinya. Dari situlah proses membaca atau menyimak informasi terjadi. Proses membaca bukan hanya dengan media atau fasilitas tertentu yang disediakan kepada siswa, bahkan melalui pembacaan puisi, cerpen, narasi dan karya sasrtra lainya merupakan suatu kegiatan menyimak.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah hakikat konsep dan pengertian keterampilan membaca?

2. Apa metode yang digunakan dalam keterampilan membaca?

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A.1. Hakikat Konsep Dan Pengertian Keterampilan Membaca A. Hakikat Konsep Membaca

1. Kridalaksana (1982:105) mengemukakan bahwa dalam kegiatan membaca melibatkan dua hal, yaitu (1) pembaca yang berimplikasi adanya pemahaman dan (2) teks yang berimplikasi adanya penulis. memahami kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi bacaan.

Kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata dan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan. Kegiatan mengamati dan memahami kata-kata yang tertulis dan memberikan makna terhadap kata-kata tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai.

Suatu proses berpikir yang terjadi melalui proses mempersepsi dan memahami informasi serta memberikan makna terhadap bacaan. Proses mengolah informasi oleh pembaca dengan menggunakan informasi dalam bacaan dan pengetahuan serta pengalaman yang telah dipunyai sebelumnya yang relevan dengan informasi tersebut. Proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Kemampuan mengantisipasi makna terhadap baris-baris dalam tulisan. Kegatan membaca bukan hanya kegiatan mekanis saja, melainkan merupakan kegiatan menangkap maksud dari kelompok-kelompok kata yang membawa makna.

(4)

mekanis tersebut berlanjut dengan proses psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Proses pskologis itu dimulai ketika indera visual mengirimkan hasil pengamatan terhadap tulisan ke pusat kesadaran melalui sistem syaraf. Melalui proses decoding gambar-gambar bunyi dan kombinasinya itu kemudian diidentifikasi, diuraikan, dan diberi makna.

Pengertian membaca menurut beberapa ahli :

1. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis (Tarigan, 1984:7). Pengertian lain dari membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis.

2. Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar (Tampubolon, 1987:6). Dengan membaca, seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.

3. Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembahasan sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Tarigan, 1984:8).

(5)

A.2. Metode Yang Digunakan Dalam Keterampilan Membaca

Banyak metode yang dapat merangsang siswa dalam kegiatan membaca khususnya berkaitan dengan pembelajaran membaca. Metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca, antara lain sebagai berikut.

1. SQ3R.

2. Membaca Cepat.

3. Scramble.

4. Isian Rumpang.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari mempelajari metode-metode membaca tersebut. Melalui metode-metode SQ3R, siswa akan dapat menentukan apakah materi yang dihadapinya itu sesuai dengan keperluannya atau tidak, memberikan kesempatan kepada mereka untuk membaca dengan pengaturan kecepatan membaca yang fleksibel, membekali mereka dengan suatu metode studi (belajar) yang sistematis. Melalui metode membaca cepat, siswa dapat meninjau kembali secara cepat materi yang pernah dibacanya dan dapat memperoleh pengetahuan yang luas tentang apa yang dibacanya.

(6)

Metode isian rumpang sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan dan keterampilan membaca siswa dalam hal penggunaan isyarat sintaksis, penggunaan isyarat semantik, pengunaan isyarat skematik, peningkatan kosakata, dan peningkatan daya nalar dan sikap kritis siswa terhadap bahan bacaan.

a. metode pembelajaran membaca scramble dapat dilakukan seorang guru dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat-kalimat yang terdapat dalam wacana tersebut ke dalam kartu-kartu kalimat.

2. Setiap kelompok siswa diminta untuk membuat kartu-kartu kalimat sejenis dalam kertas karton.

3. Berilah nomor lain yang tidak sama urutannya dengan urutan nomor kalimat pada wacana aslinya.

4. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-6 orang siswa dalam satu kelompok.

5. Guru merencanakan langkah-langkah kegiatan serta menentukan waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

b. metode pembelajaran membaca Isian Rumpang dapat dilakukan seorang guru dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Guru menyediakan wacana.

2. Guru melakukan penghilangan (delisi) pada bagian-bagian tertentu dari wacana tersebut secara beraturan, misalnya setiap kata yang ke-5 dan ke-6.

3. Guru menyuruh siswa mengisi bagian-bagian yang hilang tersebut.

(7)

5. Guru menyuruh siswa menghitung jumlah lesapan yang dianggap benar untuk menguji kemampuan mereka.

A.3. Manfaat Penerapan Metode Membaca Dalam Kelas Bahasa

Manfaat penerapan Metode membaca :

Ada beberapa manfaat yang bisa dipetik dari penerapan Metode membaca. Dengan metode siswa akan menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada pokok bacaan. Mintowati (2003: 23) menjelaskan manfaat penerapan metode sebagai berikut:

a. Survey terhadap bacaan akan memberi kemungkinan pada pembaca untuk menentukan apakah bacaan tersebut sesuai dengan keperluannya atau tidak. Jika memang bacaan itu diperlukan, tentu pembaca akan meneruskan kegiatan bacanya. Jika tidak, pembaca akan mencari bahan lain yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya.

b. Metode memberi kesempatan kepada para pembaca untuk berlaku fleksibel. Artinya pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan bacaan tidaklah harus sama. Pembaca akan memperlambat tempo bacaannya jika menemukan hal-hal yang reletif baru baginya, hal-hal yang memerlukan pemikiran untuk memahaminya, atau mungkin bagian-bagian bacaan yang berisi informasi yang diperlukan pembacan. Sebaliknya, pembaca akan menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu dipandang kurang relevan dengan kebutuhannya atau mungkin bagian tersebut sudah dikenalinya.

c. Metode membekali pembaca untuk belajar secara sistematis.

(8)

e. Metode dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dengan efektif dan efisien apabila dibandingkan dengan belajar tanpa metode.

(9)

BAB III PENUTUP a. Simpulan

Kemampuan berbahasa terdiri atas empat keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Dengan membaca, seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya. Tindakan dalam Membaca diperlukan sebagai cermin, dengan memantulkan kembali, menamai perasaan, serta mengulangi inti pesan yang diungkapkan anak sehingga ia merasa didengar, dipahami dan didukung.

b. Saran

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara.

Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa.

http://artikel.pendidikanduniabahasa.chaing87.blogspot.co.id.html. Diakses pada 25 April, pukul 20.16 WITA

http://rumpilan.blogspot.co.id.html. Diakses pada 25 April, pukul 21.35 WITA

Referensi

Dokumen terkait

Pada analisis dengan UV/Visible spectrophotometer, konsentrasi suatu komponen dalam sampel.. ditunjukkan dengan banyak

Apabila gangguan emosi dan perilaku pada anak belum terdeteksi dan tidak dispesifikkan menjadi pertimbangan layanan pendidikan di sekolah dasar, maka proses

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi. Pendidikan Jasmani Kesehatan

On June 19, 2015, ANTAM announced that the company has successfully commenced the ferronickel production through first metal tapping of the Electric Smelting

Di dalam nilai terkandung cita-cita, harapan, dan dambaan-dambaan serta keharusan. Maka apabila kita berbicara tetang nilai sebenarnya kita berbicara tentang hal yang ideal,

Profitabilitas dapat diukur salah satunya dengan rasio Return On Asset (ROA) sebagai fungsi untuk mengukur efektifitas dan efisien kinerja bank untuk

Sementara sumbangan lapangan usaha pertanian sedikit meningkat jika dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya yang menyumbang 0,59 persen terhadap pertumbuhan

Perilaku Penggunaan Sirih Pada Suku Karo : Studi Kasus di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.. Skripsi FKG