2.1.5 Manfaat tumbuhan ... 8
2.2 Ekstraksi ... 9
2.3 Pestisida ... 11
2.4 Keracunan Pestisida ... 12
2.5 Kualitas Air ... 14
2.6 Toksisitas ... 15
2.7 Ikan Nila ... 16
2.7.1 Klasifikasi ikan nila ... 17
2.7.2 Morfologi ikan nila ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
3.1 Alat dan Bahan ... 20
3.1.1 Alat ... 20
3.1.2 Bahan ... 20
3.2 Hewan Percobaan ... 21
3.3 Penyiapan Bahan Tumbuhan ... 21
3.3.1 Pengumpulan bahan tumbuhan ... 21
3.3.2 Identifikasi tumbuhan ... 22
3.3.3 Pengolahan sampel ... 22 7
3.4 Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia ... 22
3.4.1 Pemeriksaan makroskopik ... 22
3.4.2 Pemeriksaan mikroskopik ... 22
3.5 Pembuatan Larutan Pereaksi ... 23
3.5.3 Pereaksi Bouchardat ... 23
3.5.4 Pereaksi Molisch ... 23
3.5.5 Pereaksi Liebermann-bouchard ... 23
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan ... 32
4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia Biji Pepaya ... 32
4.3 Hasil Rebusan Biji Pepaya ... 32
4.4 Hasil Skrining Fitokimia Serbuk Biji Pepaya ... 33
4.5 Hasil Uji Pendahuluan ... 33
4.6 Hasil Pengamatan Gejala Toksisitas Ikan Nila ... 34
4.7 Hasil Persentase Kematian Ikan Nila ... 36
4.8 Hasil Penentuan LC50 Terhadap Kematian Ikan Nila ... 37
4.9 Hasil Analisa Data ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Kesimpulan ... 39
5.2 Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 41
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kelompok Tingkat Toksisitas Akut LC50 Pada Lingkungan
Perairan ... 16
Tabel 3.1 Konsentrasi Uji Pendahuluan ... 28
Tabel 3.2 Konsentrasi Penentuan LC50 ... 29
Tabel 4.1 Hasil Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia Biji Pepaya ... 33
Tabel 4.2 Hasil Data Uji Pendahuluan Pertama Pemberian Ekstrak Biji Pepaya pada Ikan Nila ... 34
Tabel 4.3 Hasil Data Uji Pendahuluan Kedua Pemberian Ekstrak Biji Pepaya Pada Ikan Nila ... 34
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Gejala Toksisitas Pada Ikan Nila ... 35
Tabel 4.5 Hasil Persentase Kematian Ikan Nila ... 36
Tabel 4.6 Hasil Penentuan Nilai LC50 Terhadap Kematian Ikan Nila ... 37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian ... 5
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tumbuhan ... 46
Lampiran 2 Surat Rekomendasi Ethical Clearance ... 47
Lampiran 3 Tumbuhan Pepaya ... 48
Lampiran 4 Karakteristik Biji Pepaya dan Ekstrak Biji Pepaya ... 49
Lampiran 5 Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Serbuk Simplisia Biji Pepaya ... 51
Lampiran 6 Bagan Pembuatan, Skrining Fitokimia dan Karakterisasi Serbuk Simplisia ... 52
Lampiran 7 Bagan Kerja Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya ... 53
Lampiran 8 Bagan Kerja Pengujian Ekstrak Biji Pepaya ... 54
Lampiran 9 Hasil Kematian Ikan Nila ... 55
Lampiran 10 Perhitungan Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya ... 56
Lampiran 11 Hasil Pengamatan Sesudah Pemberian Ekstrak Biji Pepaya ... 57
Lampiran 12 Alat Aerator ... 59
Lampiran 13 Perhitungan Nilai LC50 dengan Analisis Farmakope ... 60
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pestisida merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk melakukan
perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Petani menggunakan pestisida untuk
membasmi hama dengan harapan hasil produk pertanian meningkat (Yuantari,
dkk., 2013). Pestisida sering digunakan sebagai pilihan utama untuk memberantas
organisme penganggu tanaman sebab mempunyai daya bunuh yang tinggi,
penggunaannya mudah dan hasilnya cepat diketahui. Namun bila aplikasinya
kurang bijaksana dapat membawa dampak buruk pada pengguna, hama non
sasaran dan lingkungan (Wudianto, 2007).
Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan akan meningkatkan biaya
pengendalian, mempertinggi kematian organisme non target serta dapat
menurunkan kualitas lingkungan (Laba, 2010). Salah satunya pencemaran air,
yaitu peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya yang dapat menyebabkan
kualitas air terganggu bahkan menurun. Pencemaran air bersumber dari beberapa
hal, sebagai contoh adalah limbah pertanian yakni pestisida (Yenie, dkk., 2013).
Penyebab terjadinya dampak negatif dari pestisida kimia terhadap
lingkungan adalah adanya residu pestisida di dalam tanah sehingga dapat
meracuni organisme non target, terbawa sampai ke sumber – sumber air dan
meracuni lingkungan sekitar (Djunaedy, 2009). Pestisida yang masuk dalam
jumlah besar dapat bersifat racun bagi biota yang hidup di perairan, misalnya
menganggu kualitas air sehingga kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan juga
akan terganggu (Rudiyanti dan Ekasari, 2009).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk ikan yang mudah untuk
dibudidayakan dan mampu bertahan hidup di perairan dengan kondisi air yang
jelek, karena itu ikan nila sering dijadikan sebagai petunjuk adanya perubahan
faktor yang mempengaruhinya terutama kualitas air (Wulandari, dkk., 2013).
Pestisida alami adalah salah satu alternatif yang saat ini digunakan untuk
mengurangi dampak pestisida kimia terhadap lingkungan (Kardinan, 2005)
sebagai contoh biji pepaya (Carica papaya L.). Pepaya merupakan jenis tanaman
yang bernilai ekonomis. Hampir semua bagian tanaman pepaya memiliki banyak
manfaat mulai dari daun sampai akarnya. Meskipun bagian-bagian pepaya banyak
dimanfaatkan dalam berbagai bidang, tetapi manfaat biji pepaya masih banyak
yang belum diketahui masyarakat (Siburian, dkk., 2008). Penelitian yang telah
dilakukan mengenai biji pepaya adalah tentang daya bunuh bahan nabati serbuk
biji pepaya terhadap kematian larva Aedes aegypty isolat laboratorium B2P2VRP
Salatiga (Utomo, dkk., 2010). Biji pepaya mengandung banyak senyawa metabolit
sekunder terutama terdapat alkaloid karpain yang bersifat toksik dan apabila
digunakan dalam jumlah besar dapat menyebabkan paralisis, sistem saraf terhenti
dan depresi jantung (Sukasediati dan Sundari, 1996).
Biji pepaya yang terbukti memiliki senyawa yang cukup toksik untuk
digunakan sebagai pestisida alami tetapi dampak pada lingkungan belum
dilakukan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai LC50
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
a. Apakah golongan senyawa yang terkandung dalam simplisia biji
pepaya?
b. Apakah EBP berpengaruh terhadap gejala toksisitas ikan nila?
c. Apakah nilai LC50 dari pemberian EBP pada ikan nila memiliki
perbedaan pada setiap perlakuan?
d. Apakah EBP termasuk kategori toksik terhadap ikan nila?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian
ini adalah :
a. Golongan senyawa yang terkandung dalam simplisia biji pepaya yaitu
alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid.
b. EBP berpengaruh terhadap gejala toksisitas ikan nila.
c. Nilai LC50 pemberian EBP pada ikan nila memiliki perbedaan pada
setiap perlakuan.
d. Ekstrak biji pepaya (EBP) termasuk kategori sedikit toksik pada ikan
nila.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Golongan senyawa kimia yang terkandung di dalam simplisia biji
b. Pengaruh EBP terhadap gejala toksisitas ikan nila.
c. Tingkat toksik dari pemberian EBP terhadap ikan nila yang diukur
dengan penentuan LC50.
d. Kategori toksisitas dari EBP.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Memberikan informasi ilmiah mengenai efek toksik yang ditimbulkan
dari biji pepaya sebagai pestisida alami terhadap ikan nila.
b. Memberikan informasi mengenai batas keamanan konsentrasi dari biji
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.1.
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter