• Tidak ada hasil yang ditemukan

resume MINERAL DAN MINERALOGI.docx (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "resume MINERAL DAN MINERALOGI.docx (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MINERAL DAN MINERALOGI

A.

Pengertian Mineral dan Mineralogi

Mineral ialah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alamiah dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Jenis-jenis mineral lebih dari 4000 jenis tapi umumnya terdapat 150 buah dan yang lebih sering diliat hanya berkisar 50 buah Mineral-mineral akan memperlihatkan bentk-bentuk kristal yang sempurna, apabila waktu pertumbuhannya tidak terdapat ganggguan apapun. Namun, di alam keadaan demikian lebih merupakan keistimewaan dari keadaan yang lazim, terlebih apabila terdapat kumpulan-kumpulan kristal yang berhimpitan. Perawakan mineral atau kristal bukan merupakan ciri mineral yang tetap, karena bentuknya sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan waktu pembentukannya sedangkan keadaan-keaadaan itu dapat berubah-ubah.

Mineralogi merupajan kajian terhadap mineral (pembentukan, keterjadian, sifat-sifat, susunan, dan klasifikasinya). Pengenalan mineral dapat dilakukan dengan melihat sifat fisik dan sifat kimianya. Senyawa kimia terbagi atas, senyawa tertentu (definite compound), senyawa susunan bervariasi (variable composition), larutan padat (solid solution), dan senyawa hidrous (hydrous compound).

Sumber : wikipedia.blogspot.com/mineral

(2)

B.

Sifat-Sifat Fisik Mineral

1. Bentuk Kristal(kristal form)

Suatu bentuk mineral dapat berupa kristal tunggal atau rangkaian kristal. Struktur kristal berkembang pada saat penghabluran dari larutannya. Bentuk ini mempunyai pola teratur pada sisi-sisinya dengan sudut aturannya yang dapat digolongkan ke dalam sistim kristal utama merupakan ciri setiap mineral. Bentuk-bentuk kristal yang sempurna jarang ditemukan dan sulit untuk dapat melakukan pemerian.

2. Warna

Adalah yang ditampilkan dan dapat terlihat dipermukaan mineral oleh mata telanjang. Warna biasanya lebih bersifat umum daripada menunjuk yang spesifik. Pada umumnya warna mineral ditimbulkan karena penyerapan beberapa jenis panjang gelombang yang membentuk cahaya putih, jadi warna itu timbul sebagai hasil dari cahaya putih yang dikurangi oleh beberapa panjang gelombang yang terserap.penggolongan warna terbagi dua yaitu idhiocromatism dan allochromatism. Idhiocromatism merupakan warna yang melekat (inherent) pada mineral itu contohnya magnetit (hitam), pirit (kuning loyang), sinabar (merah carmine), malakhit (hijau), turquoise (biru), dsb. Sedangkan allochromatism adalah warna yang disebabkan oleh adanya mechanical impurities asing yang berukuran halus, contohnya asmetis.

Sumber : dikaisal.blogspot.com/warnamineralbatuan

(3)

3. Belahan (cleavage)

Bila bidang belahan sangat rata (terbelah melalui cleavagenya) diperoleh permukaan licin dan berkilauan (contohnya mika), sedangkan bila pecah tidak melalui bidang belahan agak sukar untuk memecahnya.

 Baik (Good)

Bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang sempurna, masih dapat pecah pada arah lain, contohnya Feldspar.

 Jelas (Distinct)

Bidang belahan jelas, tetapi tidak begitu rata, dapat pecah pada arah lain dengan mudah, contohnya Scapolite.

 Tak Jelas (Indistinct)

Kemungkinan membelah melalui bidang belahan/pecah melalui permukaan pecahan kesegala arah, akibat adanya tekanan, contohnya Beryl.

4. Kilap

Kilap (lustre) merupakan kenampakan pecahan baru sebagaimana tampak pada cahaya terpantul (sebagian sinar yang dipantulkan oleh permukaan mineral). Intensitas kilap tergantung dari kecepatan cahaya sebelum dan sesudah masuk ke dalam kristal mineral (indeks refraksi).

Sumber:idaywibowo.blogspot.com

(4)

5. Kekerasan

Kekerasan (hardness): sifat bahan (mineral) yang memungkinkannya tergores oleh salah sebuah mineral dan juga sebaliknya, yang dapat menggoresnya (ketahanan/ ketidaktahanan mineral terhadap goresan mineral yang lebih keras atau lebih lunak). Dibawah ini merupakan daftar skala mohs bukan bentuk sempurna atau bukan bentuk sistim kristal utama.

Perawakan kristal bukan merupakan ciri yang tetap, karena bentuknya sangat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan sewaktu pembentukkannya, sedang keadaan itu sangat berubah-ubah. Untuk mineral tertentu sering menunjukkan perawakan kristal tertentu, seperti mineral Mika memperlihatkan perawakan mendaun (foliated), mineral Amphibole perawakan meniang/tiang (columnar).

7. Berat Jenis

(5)

dan komposisi kimianya. Berat jenis akan berubah sesuai dengan perubahan suhu dan tekanan, hal ini disebabkan perubahan kedua faktor ini dapat mengakibatkan pemuaian dan pengkerutan, maka mineral dengan komposisi kimia dan struktur kristal tertentu akan mempunyai suatu berat jenis yang tetap apabila pengukuran dilakukan pada suhu dan tekanan tertentu.

8. Magnetisme

Hanya beberapa mineral saja yang bersifat magnet, diantaranya yang paling umum adalah Magnetite (Fe3O4), Phyrotite (Fe1-nS) dan polymorph dari Fe2O3 maghnite. Sebenarnya semua mineral mempunyai sifat magnetis. Mineral yang bersifat sedikit di tolak oleh magnet disebut Diamagnetis, sedangkan yang sifatnya sedikit tertarik oleh magnet disebut Paramagnetis. Semua mineral yang mengandung besi bersifat Paramagnetis, tetapi ada juga mineral-mineral yang tidak mengandung besi seperti Beryl dapat juga bersifat Paramagnetis.

Sifat-sifat magnetis dari mineral telah dipergunakan di dalam penyelidikan-penyelidikan geofisis dengan menggunakan sebuah magnetometer, sebuah alat yang dapat mengukur segala perubahan dari medan magnet bumi yang kemudian kita nyatakan di dalam Peta. Penyelidikan magnetis ini sangat berguna untuk menentukan suatu cebakan bijih, juga untuk mengetahui perubahan-perubahan jenis batuan dan untuk mengikuti formasi-formasi batuan yang mempunyai sifat-sifat magnetis tertentu.

Sumber : volcano.oregonstate.edu

(6)

C.

Proses Pembentukan Mineral

1. Akibat kristalisasi magma

Magma dapat diartikan sebagai cairan silikat pijar yang mengandung berbagai macam unsur kimia, baik unsur logam, semi logam bukan logam ataupun unsur-unsur pembentuk gas atau volatif. Magma terdapat pada lingkungan suhu dan tekanan tinggi, dan diperkirakan terdapat pada 40 km atau lebih dibawah permukaan bumi. Proses ini merupakan proses pembentukan mineral dengan cara pemisahan magma, yang diakibatkan oleh pendinginan dan penurunan temperature dan membentuk satu atau lebih jenis batuan beku. Contoh: Platina, Timah, Intan, Tembaga.

Sumber:purwadani007.wordpress.com

Gambar 1 Kristalasi Magma 2. Sublimasi

Merupakan proses pembentukan mineral dan batuan yang terjadi akibat proses pemadatan dari uap/gas yang berasal dari magma. Contoh: Sulfur. Pembentukan mineral bahan galian ini merupakan proses yang kecil bila dibandingkan dengan proses-proses lainnya.

3. Metasomatisme Kontak

Intrusi magma yang telah padat mempunyai sisa magma berupa cairan maupun gas-gas bersuhu tinggi, dan biila bersentuhan dengan dinding celah-celah batuan lainnya dapat mengadakan reaksi yang menghasilkan mineral baru.

4. Hidrotermal

(7)

5. Proses Pengendapan dan Pelapukan

Proses ini terjadi akibat perubahan sifat fisik dan kimia pada batuan penyusun kerak bumi yang di akibatkan oleh proses atmosfer dan hidrosfer. Contoh: Kaolin

Sumber: skincaredonerite.com

Foto 5 Kaolin 6. Proses Pegmatit

Proses ini merupakan kelanjutan dari proses kristalisasi magma dimana larutan sisa magma akan mengalami pendinginan atau penurunan temperatur. Contoh: Grapit, Kuarsa, Pirit.

7. Proses Karbonatit

Merupakan proses pembentukan batuan sedimen terutama yang disusun oleh mineral-mineral karbonat. Contoh: Dolomit.

Sumber: adhijhayapratama.wordpress.com

Foto 6

Contoh Mineral hasil Proses Karbonatit 8. Skarn

(8)

KESIMPULAN

Mineral ialah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alamiah d\engan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Sedangkan mineralogi merupajan kajian terhadap mineral (pembentukan, keterjadian, sifat-sifat, susunan, dan klasifikasinya). Pengenalan mineral dapat dilakukan dengan melihat sifat fisik dan sifat kimianya, sifat fisik mineral terbagi atas bentuk, warna, belahan(cleavage), kilap, kekerasan, habits kristal, berat jenis, dan magnetisme.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Eman Syukur, “Pengertian Mineral”. Http :

//www.academia.edu/9222513/Pengertian_Stereografi, Diakses ada tanggal 7 Oktober 2015 pukul 10.53

Hambali ahmad, “Panduan Praktikum Petrologi ”. http www.academica . edu/4536450/PANDUAN_PRAKTIKUM_Petrologi, Diakses

Pada tanggal 27 September 2015 pukul 22.25

Referensi

Dokumen terkait

Agen kemopreventif yang diteliti berupa sari buah tomat kaya antioksidan likopen menggunakan sari jeruk nipis sebagai pengawet, diaplikasikan pada tikus percobaan yang

[r]

Umumnya banyak orang mengalami penundaan janji pertemuan atau keterlambatan pertemuan yang membuat manajemen waktu mereka menjadi tidak efisien. Penundaan atau

Model fungsi transfer adalah model runtun waktu yang menggambarkan bahwa nilai prediksi masa depan dari suatu runtun waktu yang disebut deret output atau Y t adalah berdasarkan

Tahapan penelitian yang dilakukan pertama adalah identifikasi permasalahan yang ada pada gempabumi dan cuaca pelayaran yang didapatkan dari berita-berita terkait

akan membuat mahasiswa mampu mengelola proses konseling dan menjalankan teknik-teknik yang sudah dikuasainya dengan baik sehingga akan bermuara pada.. keberhasilan

pengoperasian yang bekerja di dalam alat superheater, atau laju aliran energi panas yang dilepaskan oleh aliran gas panas dan kemudian diterima oleh aliran uap