• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1100440 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1100440 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR).

Menurut David Hopkins (dalam Margaretha, 2008, hlm. 4) PTK adalah suatu

tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menguji

anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi

dan melaksanakan seluruh prioritas program sekolah. Penelitian ini terdiri atas

siklus yang berdaur mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan

perefleksian yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan model siklus Kemmis Taggart

(Arikunto, dkk. 2011, hlm.16). Langkah-langkah penelitian yang ditempuh yaitu.

1. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang akan

ditetapkan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan

pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan

peralatan belajar materi pembelajaran, dan penilaian belajar. Perencanaan dalam

hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang

disebut RPP.

2. Pelaksanaan (acting)

Rencana yang disusun dicobakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat,

yaitu proses berdiskusi dengan konsep persiapan kemerdekaan Indonesia sebagai

metode dalam pembelajarannya.

3. Observasi (Observing)

Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan

setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan oleh

tindakan rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat dilakukan sendiri

(2)

Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya dan untuk

mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat

diharapkan akan menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan. Yang

terpenting dari kegiatan pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah

tindakan yang dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses

pembelajaran sesuai yang diharapkan

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh

saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi

secepatnya dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaiannya yang

efektif pada kegiatan peningkatan pemahaman konsep tahap berikutnya.

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh apabila digambarkan adalah

sebagai berikut :

Gambar 3.1 Alur penelitian tindakan kelas adaptasi model Kemmis

(3)

Pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sendiri sebagai peneliti

sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam

tahap ini, peneliti berkolaborasi dengan guru wali kelas IV A di salah satu sekolah

dasar negeri di Kelurahan Sukasari dan teman sejawat yang berperan sebagai

observer. Peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan metode cooperative

learning tipe make a match untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam

pembelajan PKn materi sistem pemerintahan pusat. Sedangkan observer

mengamati proses pembelajaran yang berlangsung.

Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran PKn materi sistem pemerintahan

pusat dengan penerapan metode cooperative learning tipe make a match

dilakukan dalam dua siklus.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Negeri di

Kecamatan Sukasari Kota Bandung yang dipimpin oleh seorang Ibu Kepala

Sekolah. Sejalan dengan perkembangan pembangunan di Kecamatan ini,

masyarakat sekitar merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai

ragam penghidupan, sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, pedagang,

PNS, TNI/POLRI dan buruh bangunan. Namun dengan beralih fungsi lahan

pertanian menjadi pemukiman, mata pencaharian penduduk sebagai petani

bergeser dan hampir hilang.

Siswa Sekolah Dasar Negeri ini sebagian besar berasal dari penduduk

setempat, tetapi ada pula siswa yang berasal dari luar kecamatan dan luar Kota

Bandung. Hal ini dikarenakan letak yang cukup strategis.

Sekolah ini merupakan gabungan dari dua sekolah dengan satu kepala sekolah

yang sama. Kelas yang di miliki di sekolah ini cukup banyak dan memadai,

meskipun siswa kelas 2 belajar siang pukul 10.00 WIB. Sekolah ini memiliki

ruang kepala sekolah dan guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, dapur, gudang,

(4)

D. Subjek Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, bahwa di kelas IV A sekolah

dasar di kecamatan Sukasari mengalami kesulitan dalam memahami materi

pemerintahan pusat, sehingga subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA.

Dengan jumlah siswa laki-laki 12 orang dan perempuan 12 orang dengan siswa

ABK berjumlah 4 sehingga penelitian di fokuskan kepada 20 siswa.

E. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada semester 2 tahun pembelajaran

2014/2015. Rencana waktu pelaksanaan yaitu 3 bulan yang terdiri atas persiapan,

pelaksanaan, menyusunan laporan. Persiapan penelitian dilakukan dari akhir

Februari dengan mengidentifikasi permasalahan yang dilakukan di semua

tingkatan kelas di SD tersebut. Setelah ditemukan permasalahan dan pengolahan

data awal, penulis melaksanakan penelitian yang berlangsung dari awal bulan Mei

sampai akhir bulan Mei dengan melaksanakan dua siklus. Penyusunan laporan

dilakukan setelah dua siklus selesai dilaksanakan dan terlihat peningkatannya.

Penyusunan laporan ini dilakukan pada bulan Juli hingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini secara utuh.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya perangkat-perangkat yang

digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan pemahaman konsep

IPS siswa melalui Metode Pembelajaran Cooperative Learning tipe Make A

Match. Oleh karena itu, dalam mengumpulkan data yang ada di lapangan peneliti

menyusun perangkat-perangkat penelitian sebagai berikut :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat berdasarkan siklus yang akan

dilaksanakan, merujuk pada KTSP dengan adanya Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, Indikator Capaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Media,

(5)

Rencana pembuatan RPP disesuaikan dengan siklus yang akan dilakukan yaitu

sebanyak 2 Siklus apabila telah dilaksanakan 2 Siklus dan hasil penelitian tidak

tercapai maka apabila memungkinkan akan dilaksanakannya siklus kembali

dengan rencana sesuai prosedur sebelumnya.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa yang dilakukan disesuaikan dengan SK KD yang telah

ditetapkan dan dibuat berdasarkan masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh

siswa dalam proses pembelajaran. Lembar Kerja yang harus diisi oleh siswa

adalah petunjuk yang harus dikerjakan oleh siswa lalu berisi soal-soal yang

merujuk pada pemahaman konsep yang sebelumnya telah dipelajari.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

a. Lembar Observasi & APKG

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam proses observasi

ketika dalam pembelajaran yang mencakup pengamatan aktivitas siswa dan

pengamatan langkah-langkah dari aktivitas guru. Lembar observasi yang

digunakan merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh guru untuk melakukan

penelitian serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya.

b. Catatan Lapangan Tertulis

Catatan lapangan adalah catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat,

dialami dan dipikirkan dalam proses pengumpulan data dan merupakan refleksi

terhadap data penelitian. Dalam catatan lapangan peneliti menuliskan catatan

lapangan tentang sekolah yang menjadi tempat penelitian. Digunakan jika

sewaktu-waktu dibutuhkan oleh peneliti.

c. Tes

Tes merupakan alat untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap

konsep pembelajaran IPS sebelum dan setelah di lakukan tindakan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan test akhir (post test) yang digunakan untuk

mengetahui capaian tingkat pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPS

setelah dilakukannya tindakan pembelajaran dengan metode pembelajaran

cooperative learning tipe make a match. Tes pemahaman konsep yang diberikan

(6)

d. Dokumentasi

Untuk kelengkapan penelitian dibutuhkan kamera atau alat untuk

merekam/foto atas bukti penelitian

G. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Adapun tahapan-tahapannya adalah

sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Mengurus surat perizinan dari pihak prodi

b. Meminta izin penelitian kepada kepala sekolah

c. Observasi terhadap situasi kelas serta siswa kelas IVA

2. Tahapan Tindakan

Pada tahap tindakan ini peneliti akan melakukan pelaksanaan sebagai berikut :

Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan pemebelajaran di siklus 1 ini peneliti membuat

perencanaan sebagai berikut: melakukan wawancara dengan guru, membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media kartu berisi materi

pemerintahan pusat

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan apa yang sudah dibuat pada

perencanaan. Pelaksanaan ini berlangsung dikelas dalam proses belajar mengajar.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang perlu

dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :

penampilan mengajar, keaktifan siswa, kondisi kelas dan siswa, situasi pada saat

proses pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Kooperatif tipe

Make A Match.

d. Refleksi (Reflecting)

(7)

Membahas mengenai penampilan mengajar maupun situasi siswa dan kelas,

semua hal yang telah ditemukan pada saat pelaksanaan semuanya dibahas pada

tahap refleksi ini. Agar kekurangan atau kelemahan yang ada pada pelaksanaan

siklus I dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya yaitu siklus

II.

Siklus I dianggap berhasil apabila : minimal beberapa siswa memahami

konsep pemerintahan pusat, siswa bisa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran,

siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dari guru, hasil post tes siswa minimal

sesuai KKM Pendidikan Kewargaegaraan yang telah ditentukan oleh pihak

sekolah

Siklus II

Pada siklus II ini sama dengan siklus 1, tahapannya pun sama diawali dengan

perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, adapun penjelasannya sebagai

berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap pembuatan perencanaan siklus II ini berdasarkan dari hasil refleksi

yang telah dilakukan pada siklus I

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada perencanaan siklus II guru melaksanakan perencanaan yang telah dibuat

berdasarkan hasil refleksi siklus I, pada siklus II ini guru mulai menggunakan

model pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match.

c. Pengamatan (Observation)

Pada tahap pengamatan observer tetap melihat peningkatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru, model yang menggunakan model kooperatif tipe make a

match dan dibantu dengan media kartu tentang pemerintahan pusat yang telah

disiapkan sebelumnya.

d. Refleksi (Reflektif)

Pada tahap reflesi ini masih sama dengan siklus I yaitu diskusi mengenai

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Tetap membahas apa

(8)

H. Rancangan Pengolahan Data dan Uji Keabsahan Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah yang

disusun peneliti. Dalam penelitian ini, digunakan pengolahan data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi selama proses

pembelajaran dan data kuantitatif diperoleh dari tes. Pengolahan data penelitian

ini diuraikan sebagai berikut:

1) Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes sebagai evaluasi untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa. Dalam mengolah data kuantitatif, berikut

langkah-langkah yang dilakukan:

a. Penskoran terhadap jawaban siswa

b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh menggunakan rumus:

R = ∑ X ∑ N Keterangan :

R : nilai rata-rata

X : Jumlah semua nilai siswa N : Jumlah siswa

c. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus:

P = ∑ P X 100%

∑ N Keterangan :

P : Ketuntasan belajar

∑ P : Jumlah semua siswa yang tuntas belajar ∑ N : Jumlah seluruh siswa

100 % : Bilangan tetap

d. Menginterpretasikan perhitungan presentase ketuntasan belajar menggunakan

(9)

Tabel 3.1

Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Aspek Kognitif

Kategori Interpretasi

90% - 100% Sangat tinggi

75% - 89,99 % Tinggi

55% - 74,99% Sedang

30% - 54,99% Rendah

0% - 29,99% Sangat rendah

2) Menganalisis Data Observasi

Persentase peningkatan aktivitas siswa yang diamati secara klasikal dengan

memperhatikan keaktifan dan kerja sama siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dengan penilaian yang dilakukan secara deskriptif.

Data hasil observasi ini disajikan dalam bentuk tabel. Data hasil observasi ini

dirangkum dan diinterpretasikan agar kesesuaian antara pembelajaran yang

dilakukan dan yang seharusnya dapat terlihat.

2. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan dengan melakukan teknik triangulasi data.

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data mengenai situasi

pembelajaran yang dipandang dari tiga sudut pandang yang berbeda. Peneliti

membawa berbagai jenis data dari catatan lapangan peneliti, dan observer

yang berbeda-beda,Sugiyono (2013, hlm.127) mengemukakan teknik

triangulasi dalam tiga bentuk, yaitu:

a. Triangulasi sumber, teknik ini menguji keabsahan data dengan cara

melakukan cross check berbagai data yang diperoleh dari berbagai

sumber.

b. Triangulasi teknik, keabsahan data diuji dengan melakukan cross

check data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi waktu, menguji kebasahan data dengan cara cross check

data berdasarkan waktu pengambilan data yang berbeda pada sumber

(10)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi data

sumber, data-data diperoleh dati catatan lapangan peneliti dan juga hasil

Gambar

Gambar 3.1 Alur penelitian tindakan kelas adaptasi model Kemmis dan Taggart (Arikunto, dkk
tabel berikut:
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya internet maka setiap orang mudah mendapatkan informasi atau mencari informasi yang diinginkan.Olah raga Sepak bola di tanah air adalah suatu informasi yang sangat

Pengantar Ekonometrika Aplikasi Dalam Bidang Ekonomi. Pertanian.Universitas

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada DepartemenPsikologi. © Atika Permata Sari 2015 Universitas

Berdasarkan hal tersebut, penulis berusaha untuk memberikan informasi bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan atau membangun suatu aplikasi animasi yang menarik dengan tampilan

FARKHATUL FUAD: THE INFLUENCE OF USING ROLE PLAY ON T HE STUDENTS’ SPEAKING SKILL AT THE TENTH GRADE OF MA NURUL HUDA MUNJUL CIREBON.. Naturally, the existence

Dari hasil cros tab sikap dan tindakan menunjukkan dari 107 responden memiliki sikap negatif yang diteliti.sebagian besar responden yaitu 106 (99.1%) memiliki tindakan

Diharapkan sistem manajemen hotspot dapat dikembangkan lebih lanjut dengan skema pembatasan akses yang lebih beragam bagi pengguna misal pembatasan kuota tiap hari,

Tabel-tabel yang terdapat dalam masing- masing dataset adalah tabel KRS (tabel krs), lama ujian (tabel mk_lama_ujian), mata kuliah TPB (tabel mk_tpb), mata kuliah