BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Black Metal dikenal sebagai salah satu aliran musik yang mempunyai ciri
khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black
Metal muncul pada tahun 1980-an dengan dipelopori oleh band-band seperti Venom,
Bathory, Celtic Frost. Black Metal muncul kembali pada awal 1990-an yang
berkembang terutama di Norwegia, dan menyebar ke negara-negara lainnya. Burzum,
Darkthrone, Immortal, dan Mayhem merupakan band-band paling berpengaruh dalam
perkembangan Black Metal pada periode tersebut.
Banyak band Black Metal terbatas dalam memproduksi album, hal tersebut sebagai suatu pernyataan melawan musik mainstream dan untuk mencerminkan suasana musik yang berbeda dengan atmosfer tertentu. Beberapa pionir dari band-band Black Metal saat ini masih melakukan hal seperti itu. Lalu produksi asli dan terbatas milik mereka tersebut dikelola dengan biaya yang terbatas pula. Produksi seperti ini dikenal sebagai salah satu elemen yang sangat penting dari Black Metal
yang sesungguhnya.
Aspek-aspek dalam musik Black Metal memiliki karakteristik yang berbeda.
Black Metal memiliki ciri vokal yang memekik, dengan nada gitar dan ba ss yang
bertempo cepat dan hentakan drum yang sangat cepat pula. Terkadang para musisi-musisi Black Metal menambahkan instrumen-instrumen musik seperti keyboard
memberikan kesan musik orkestra atau musik katedral, untuk menambahkan sebuah atmosfir musik yang menyeramkan. (During & Wageningen, 2007).
Menurut Olson (2008), Black Metal sangat berbeda dari jenis musik metal
lainnya, dan dapat dipahami sebagai salah satu aliran musik yang unik. Black Metal
merupakan sebuah ekspresi dari budaya yang menandakan perubahan yang dramatis yaitu metal tradisional dan modernisme keduniawian. Meskipun Black Metal telah berkembang diseluruh dunia, dan mengambil keberagaman adat tertentu dari berbagai lokasi. Ada tiga karakteristik dasar yang membuat Black Metal luar biasa dan signifikan : 1.) Black Metal identik dengan konflik antara individu yang radikal dan identitas suatu kelompok serta secara bersamaan mencoba dan berusaha menerima baik polaritasnya. 2.) Black Metal fokus pada sudut pandang yang romantis terhadap alam masa lalu yang ideal, kedua konsep tersebut dapat dikatakan saling berkaitan satu sama lain. 3.) Black metal identik dengan hal-hal yang tidak rasional dan primitif, yang merupakan sebuah kritik modern terhadap rasionalisme dan sekulerisme.
Musik Black Metal berpedoman terhadap ideologi-ideologi anti-Yahudi-Kristen, paganisme, satanisme, dan kebencian terhadap sesuatu yang diilustrasikan kedalam lirik. Namun tidak semua musisi Black Metal mendukung ideologi-ideologi seperti itu, saat ini ada pula band-band Black Metal yang lirik-liriknya bertemakan kematian, kegelapan dan perjuangan hidup maupun mengenai budaya dan lingkungan alam, khususnya di Negara Eropa utara yang merupakan tempat kelahiran Black
Metal itu sendiri. Hal tersebut juga tercermin dalam penggunaan elemen-elemen
Black Metal. Corpse-paint tersebut dapat menjadi simbol ekspresi terhadap leluhur mereka yaitu bangsa Viking. (During & Wageningen, 2007).
Menurut Bjarne Melgard seorang seniman dari norwegia, Black Metal
merupakan sebuah budaya dan scene musik di Norwegia yang merupakan fenomena sosial yang sangat menonjol khususnya di Norwegia. Corpse paint merupakan suatu unsur estetik dari Black Metal dan disetiap corpse paint yang dipakai oleh musisi
Black Metal memiliki karakter yang berbeda-beda walaupun sekilas terlihat sama,
dan corpse paint adalah suatu bentuk ekspresi dari seorang musisi Black Metal. (Until
The Light Takes Us, Norwegian Black Metal Documentary. 2010).
Band-bandBlack Metal juga memiliki lirik lagu dan artwork (karya seni yang
terdapat pada merchandise) yang berkaitan dengan budaya atau landscape
(pemandangan) tempat mereka berasal, khususnya Norwegia. Kegelapan, dingin, hutan-hutan dan gambaran alam Negara Eropa Utara yang merefleksikan asal usul
Black Metal Scandinavia. Pada setiap karya yang dibuat oleh penulis didalamnya
terdapat tema-tema yang diusung dalam kebudayaan Black Metal seperti objek kambing atau Baphomet, dewa yang berperawakan manusia dan berkepala kambing yang menjadi icon dalam kultur Black Metal, dan merupakan cikal bakal dimana lahirnya musik Black Metal sebagai inspirasi dalam karya musik mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan gagasan Black Metal Culture kedalam konsep berkarya seni grafis ?
2. Bagaimana memvisualisasikan konsep berkarya seni grafis Black Metal
Culture dalam bentuk karya seni grafis ?
3. Bagaimana bentuk karya seni grafis yang memvisualisasikan gagasan konsep berkarya Black Metal Culture ?
C. Tujuan penciptaan
Adapun tujuan dari penciptaan ini setelah melihat latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya adalah :
1. Penulis dapat mengetahui bagaimana menampilkan gagasan-gagasan yang terkait dengan Black Metal Culture kedalam sebuah karya seni grafis.
2. Penulis dapat mengetahui bagaimana mendesain karya seni grafis dengan metode cetak saring untuk memvisualisasikan Black Metal Culture sebagai gagasan berkarya.
3. Penulis dapat memahami bagaimana membuat karya dengan mengembangkan dan mengolah visual dengan tema Black Metal Culture.
D. Manfaat Penciptaan
Black Metal Culture sebagai ide gagasan berkarya seni grafis dengan teknik
cetak saring ini diharapkan dapat bermanfaat untuk beberapa kalangan diantaranya : 1. Untuk penulis sendiri, berkarya seni grafis cetak saring dengan tema Black
media berbeda serta peka terhadap fenomena aktual dan menghargai keragaman budaya.
2. Bagi pendidikan, ide gagasan sebuah kultur musik dapat dijadikan proses kreativitas dalam berkarya seni rupa, serta pagi pendidik dapat lebih selektif menggunakan tema-tema musik yang akan diangkat sebagai gagasan berkarya seni rupa.
3. Bagi masyarakat, Penulis berharap dengan adanya karya tersebut dapat menambah wawasan bagi masyarakat tentang bentuk-bentuk karya seni rupa yang menggunakan tema yang tidak konvensional.
E. Metode Penciptaan
Penulis terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap perkembangan Black Metal Culture saat ini yang dalam latar belakang masalah di atas telah disebutkan, penulis sebagai seorang pelaku di dalamnya yang juga mengamati perkembangan musik Black Metal, yang sampai saat ini sudah menjadi sebuah perkembangan budaya musik dan menimbulkan berbagai dampak di dalamnya. Dengan menggunakan teknik konvensional sebagai proses penciptaan yang digunakan penulis yaitu guna mencari pengaruh tertentu terhadap kecenderungan lain dalam kondisi yang terkendali, yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengeksplorasi bahan dan teknik sesuai dengan kebutuhan proses penciptaan dalam pembuatan karya dengan “Black Metal Culture “ sebagai ide gagasan berkarya seni grafis dengan
metode cetak saring.
Langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam pengkajian sumber gagasan terdiri dari pengumpulan data sebagai berikut:
a. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dan bahan pendukung serta untuk menyempurnakan analisis data dalam rangkaian penelaahan hubungan dengan teori yang relevan serta pendalaman berkarya yang dilakukan dengan studi pustaka yang meliputi penelaahan serta pengkajian buku dan landasan teori lain seperti buku, majalah, dan internet. b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, foto-foto proses dari awal hingga penciptaan karya berakhir, dan dokumen-dokumen lainnya.
2. Teknik penciptaan karya
Karya yang akan dibuat adalah seni grafis dengan teknik cetak saring, Adapun tahap teknik penciptaan yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut.
a. Teknik dan bahan
Eksplorasi dilakukan dengan cara membuat gambar pada kertas dengan teknik dra wing, dengan gambar atau objek yang berkaitan dengan tema, selanjutnya gambar dipindahkan ke dalam scanner untuk discan yaitu guna memindahkan gambar dari kertas ke dalam bentuk digital image
dra wing. Adapun bahan tambahan yang digunakan yaitu cairan pigmen atau
extender yang berfungsi agar cat akan terlihat transparan seperti sapuan kuas
b. Proses Penciptaan
Pengambilan obyek dilakukan dengan membuat gambar dikertas, yang kemudian diolah melalui softwa re program adobe photoshop untuk diperbesar resolusinya lalu diprint kedalam kertas kalkir untuk diafdruk, dipindahkan kedalam screen, lalu objek karya tersebut dibuat ke dalam media kanvas dengan teknik cetak saring.
F. Sistematika Penciptaan
BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah Black Metal Culture, rumusan masalah yang dibahas dalam pertanyaan penciptaan, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan bagi penulis, pendidikan dan masyarakat, metode penciptaan dan sistematika penciptaan.
BAB II Kajian teoritis sebagai gambaran padat menyeluruh serta landasan teoritik seni grafis dan Black Metal Culture untuk konsep penciptaan karya.
BAB III Metode penciptaan, Penjabaran secara rinci tentang metode dan proses penciptaan dalam karya seni grafis.
BAB IV Visualisasi dan analisis karya, menjelaskan tentang pengolahan data penciptaan dan pembahasan konsep dari setiap karya dengan ide gagasan Black Metal Culture.