• Tidak ada hasil yang ditemukan

FRANS CANIGIA BANGUN 21020112130038 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FRANS CANIGIA BANGUN 21020112130038 BAB IV"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MEDAN FLIGHT ACADEMY

64 BAB 4

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Indonesia yang merupakan salah satu negara yang menghadapi ASEAN Opensky membutuhkan SDM penerbangan yang berkualitas untuk dapat mendukung industri penerbangan di Indonesia.

2. Ketergantungan sektor industri penerbangan pada kemampuan suatu negara untuk menumbuhkembangkan industri penerbangannya, termasuk menyediakan fasilitas, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang mampu mengikuti perkembangan teknologi penerbangan.

3. Ketersediaan suatu instansi pendidikan yang mewadahi SDM penerbang di Indonesia yang dibawahi oleh Kementrian Perhubungan hanya terdapat di Curug, Surabaya dan Makassar, selain itu adalah instansi pendidikan yang masih sangat jauh dalam memenuhi kebutuhan sumber daya penerbangan. Oleh karena itu, Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia berpotensi memberikan dukungan dalam pengembangan SDM penerbangan di Indonesia.

4. Terdapat hanya beberapa institusi yang memilki kualifikasi standar internasional yaitu seperti STPI , ATKP Makassar dan ATKP Surabaya yang berada di bawah Kementrian Perhubungan yang telah disertifikasi AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization).

5. Berdasarkan hasil studi banding STPI, ATKP Makassar dan ATKP Surabaya terdapat beberapa dasar yang dapat dijadikan acuan seperti kapasitas dan ukuran program ruang terutama untuk Laboratorium, Workshop, dan Simulator yang tentunya sangat berbeda dengan program ruang sekolah lainya.

6. Perlunya sebuah konsep desain sekolah penerbangan di Kota Medan yang nantinya menjadi salah satu ikon dunia penerbangan di Kota Medan dengan mengikuti perkembangan teknologi dari segi struktur bangunan, material, dan sistem utilitasnya, konsep desain serta kapasitas yang ideal bagi sebuah sekolah tinggi penerbangan.

4.2. Batasan

Batasan yang diambil dalam perencanaan dan perancangan Medan Flight Academy (Akademi Penerbangan di Medan) adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan lokasi dan tapak berada di Medan Flight Academy yang memiliki kaitan dengan Bandar Udara Suwondo sebagai sarana yang mendukung kegiatan sekolah penerbangan itu sendiri seperti kegiatan OJT mahasiswa dsb.

(2)

MEDAN FLIGHT ACADEMY

65 eksisting tersebut, beserta fasilitas pendukung baik di dalam maupun di luar bangunan.

3. Sasaran pelayanan desain Medan Flight Academy adalah pelaku kegiatan pendidikan, kegiatan pengelola dan administrasi, dan kegiatan penunjang.

4. Fasilitas sekolah diperoleh dengan mempertimbangkan standart, studi literatur, peraturan, studi banding, serta hasil pengamatan lapangan berdasarkan asumsi kebutuhan pengguna bangunan.

5. Perencanaan dan perancangan desain Medan Flight Academy mengacu pada kebijakan/peraturan pemerintah Kota Medan terkait bangunan pendidikan di kawasan KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) dan RTDR kota Medan.

4.3. Anggapan

Berdasarkan hasil studi banding Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dan BP3B, maka anggapan yang diambil dengan mempertimbangkan untuk Medan Flight Academy berbagai hal dijelaskan dalam uraian berikut:

1. Desain Medan Flight Academy secara pendekatan fasilitas dan kapasitas yang ada disesuaikan dengan hasil data studi banding dimana baik STP, ATKP Makassar dan ATKP Surabaya sendiri telah memenuhi standar yang diberikan oleh kementrian perhubungan Indonesia tetapi dari hasil studi banding, diperlukan besaran ruang yang lebih luas di beberapa ruang berdasarkan standar studi literatur.

2. Diperlukan sebuah desain Sekolah Penerbangan yang saling terintegrasi antara suatu massa atau ruang kelompok kegiatan satu dengan yang kelompok kegiatan lainya sehingga dapat memudahkan seluruh pihak untuk melakukan kegiatan yang lebih efisien dan praktis.

3. Situasi, kondisi, dan potensi kawasan yang digunakan dalam pembanguan Medan

Flight Academy sangat mendukung, termasuk jaringan utilitas kota serta sarana

infrastruktur yang lain dianggap siap untuk mengantisipasi berdirinya bangunan Medan Flight Academy

4. Dari segi arsitektural, bangunan Medan Flight Academy harus mencerminkan bangunan sekolah yang memiliki karakter tersendiri yaitu sebagai Sekolah Penerbangan yang berbeda dengan sekolah lain yang ada di Kota Medan dilihat dari bentuk dan massa bangunanya. Sehingga setiap orang dapat langsung mengenali atau secara tidak langsung menjadi ikon di sekitar daerah kawasan Medan Flight

Referensi

Dokumen terkait

Alat pres parutan kelapa tipe ulir daya dapat bekerja dengan baik, dimana kapasitas aktual berada dalam range desain. Kapasitas pemersan rata-rata Q = 13,75 kg/jam, pada putaran

Tema tentang Rudy Hartono yang penulis angkat dalam dokumenter ini apabila disesuaikan dengan tujuan desain "menjadikan dokumenter ini sebagai referensi historis untuk

Membuat desain banner kecamatan yang ada di Kota Tangerang untuk di letakan di website Tangerang Kota, desain disesuaikan dengan bentuk template yang sudah ada dan Tugas

Pengumpulan data ini digunakan untuk menentukan order size setiap pelanggan agar dapat disesuaikan dengan kapasitas angkut kendaraan pada saat proses

Pendekatan kurikulum menggunakan kurikulum nasional dengan penambahan pendidikan agama pada studi banding yang kemudian dikembangkan berdasarkan analisis dan wawancara

Tahap Desain adalah tahap dimana penulis harus merancang jaringan yang ada, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaannya masing-masing, hasil dari tahap

1. Daya/kapasitas mesin injeksi kurang. Desain barang plastic injection yang tidak tepat. Ada kesalahan pada desain dan profil dies. Pemilihan material yang tidak tepat. Setting

Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan kapasitas pompa apabila volume tampungan telah ditentukan adalah sebagai berikut : Qp = Qmax - , Dimana: Qp = Kapasitas pompa