• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Pemeriksaan Calon Terampu Sebelum Adanya Penetapan Pengampuan Oleh Pengadilan ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2221 K Pdt 2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Yuridis Pemeriksaan Calon Terampu Sebelum Adanya Penetapan Pengampuan Oleh Pengadilan ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2221 K Pdt 2010)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON TERAMPU

SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN

OLEH PENGADILAN ( STUDI PUTUSAN MAHKAMAH

AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010)

TESIS

Oleh

RIMA PARAMITA SITA

107011093/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON TERAMPU

SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN

OLEH PENGADILAN ( STUDI PUTUSAN MAHKAMAH

AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

RIMA PARAMITA SITA

107011093/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON

TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN

PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN (STUDI

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010

Nama Mahasiswa : RIMA PARAMITA SITA

Nomor Pokok : 107011093

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)

Pembimbing Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 17 Desember 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH

3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RIMA PARAMITA SITA

Nim : 107011093

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON

TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN

PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN (STUDI

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221

K/PDT/2010

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama :RIMA PARAMITA SITA

(6)

i ABSTRAK

Di Indonesia, pengadilan adalah suatu badan yang dapat dijadikan jalan keluar bagi permasalahan hukum tersebut. Pengadilan dapat memberikan kepastian hukum tentang masalah keluarga tersebut. Salah satu permasalahan keluarga yang membutuhkan pengadilan sebagai jalan keluar adalah soal penetapan pengampuan. Peraturan dan ketentuan mengenai Pengampuan (curatele) ini diatur dalam bab XVII pasal 433 yang kemudian diturunkan dalam pasal 434 sampai dengan 461. Pengampuan atau dikenal juga dengan curatele adalah keadaan dimana seseorang karena sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau tidak di dalam segala hal cakap untuk bertindak di dalam lalu lintas hukum, sehingga kedudukan hukumnya diturunkan menjadi sama dengan orang yang belum dewasa. Oleh karena itu dibutuhkan seseorang yang mewakili segala tindakan hukumnya. Masalah yang sering timbul dalam penetapan pengampuan yaitu Pengadilan langsung menetapkan pengampuan kepada seseorang yang mengajukan pengampuan tersebut terlebih dahulu, tanpa adanya pemeriksaan terhadap orang yang akan diletakkan di bawah pengampuan (kurandus) dan terhadap keluarga atau semendanya.

Untuk membahas permasalahan tersebut jenis penelitian yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat di dalamnya. Jenis penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif. Dengan memperhatikan proses

pengampuan ini dilakukan dengan ketentuan perundang- undangan, membaca buku-buku, tulisan- tulisan ilmiah, media massadan internet yang ada relevansinya dengan tulisan ini. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, menganalisa kemudian mengambil intisarinya serta memindahkan dalam tulisan ini ditambah dengan hasil wawancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Medan.

(7)

ii

nomor 2/Pdt.P/2009/PN.ME cacat yuridis karena tidak memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku yaitu pasal 439 KUH Perdata, pengadilan tetap tidak melaksanakan pemeriksaan baik terhadap siterampu ataupun keluarga sedarah tersebut dengan alas an bukti- bukti tentang keadaan siterampu telah dijelaskan pada permohonan penetapan pengampuan.

(8)

iii ABSTRACT

A Court in Indonesia constitutes an institution which can be used as a way out for any problem. It can give legal certainty for any household problem. One of the household problems which need a Court as a way out is curatele (subrogation). The provision about curatele is stipulated in Chapter XVII, Article 433 of the Civil Code (BW), issued to Article 434 until Article 461. Subrogation or curatele is a condition he is incapable of acting in any legal circumstances, his legal status is regarded as the same as a minor. Therefore, somebody is needed to represent him in any legal action. The problem which usually arises in stipulating the subrogation is that the court directly gives the subrogation to a person who bring the case before the court without any consideration to examine the under- subrogated person, to his kinship, or to his in law relatives.

The type of research was judicial normative. The data were gathered by examining legal provisions, reading scientific writings, mass media, and internet which were relevant to the subject matter of the research. The process was reading, analyzing, and transferring them into this research and interviewing the judges in Medan District Court.

The procedure of examining an under- subrogated person to- be was by looking at evidence of letters, such as marriage certificate, family card, resident’s identity card, certificate from hospital about the condition of the under- subrogated person ( if he is insane), a notice about the request of subrogation for the under subrogated person to- be, an interviews with the under- subrogated person to-be by the court in order to avoid the wrong curator. Actually, a curator is responsible for representing any legal action of the under- subrogated person and for taking care of the letter’s property. The Rulling of the Supreme Court no. 2221 k/Pdt/2010 states that a judge does not cancel the verdict on his subrogation by considering that there is no aunthentic evidence which explains that the curator has bad manners tward of under- subrogated person and by considering that the curator”s confession of his unregistered marriage is a hard fact on the person who does the action, either by himself or by an intermediary person. This is in accordance with Article 311 Rbg/174 HIR Jo 1925 of the Civil Code. Although the plaintiff claims that the Subrogation Stipulation No. 2/Pdt.P/2009/PN.ME is a judicial error because it does not fulfill the legal provisionas it is stipulated in Article 439 of the Civil Code, the court does not examine the under- subrogated person and his blood relatives, based on the evidence that the condition of the under- subrogated person has been explained in the request of the subrogation stipulation.

(9)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan penelitian tesis ini dengan judul “ANALISIS YURIDIS

PEMERIKSAAN CALON TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN

PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN”. Pada kesempatan ini saya sampaikan

penghargaan dan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada yang sangat terhormat

dan terpelajar, Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn selaku Ketua Komisi

Pembimbing dan Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN serta Bapak

Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, selaku anggota komisi pembimbing yang telah

memberikan pengarahan, nasehat, bimbingan serta pengarahan kepada saya dalam

penelitian tesis ini.

Selanjutnya ucapat terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A (K),

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang

diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum

(10)

v

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan

selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta

dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan Tesis ini.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Magister

Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan selaku

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam menyelesaikan Tesis ini

Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulisan tesis ini, serta tidak lupa kepada rekan- rekan yang memberikan

kritik dan saran guna kepentingan penyempurnaan penelitian ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada kita

semua.

Medan, Desember 2012 Hormat Saya,

(11)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Rima Paramita Sita

Tempat/ TanggalLahir : Medan, 23 Agustus 1988

JenisKelamin : Perempuan

Status : Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jalan Utama No 113 Medan

No. Handphone : 081370000239

II. KELUARGA

Nama Ayah : Alm. Herman

Nama Ibu : Hj. Bahriah Tanjung, SE, M.AP

Nama Kakak : Meysa Joelia Sita

Nama Abang : Yudhi Aditya Sita

III. PENDIDIKAN

SD : SD Al – Ulum Medan

SMP : SMP Negeri 3 Medan

SMA : SMA Negeri 5 Medan

PerguruanTinggi (S-1) : Universitas Islam Sumatera Utara ( UISU)

(12)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR SINGKATAN ... ix

DAFTAR ISTILAH ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Keaslian Penelitian... 9

F. Kerangka Teori Dan Kerangka Konsepsi ... 10

1. Kerangka Teori ... 10

2. Kerangka Konsepsi ... 15

G. Metode Penelitian ... 16

BAB II PROSEDUR PEMERIKSAAN CALON TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN ... 21

A. Pengertian dan Pengaturan Pengampuan di Indonesia... 21

B. Syarat- Syarat Peletakan Seseorang di bawah Pengampuan ... 27

C. Kedudukan Orang Yang Diampu dalam Hak Mewaris ... 31

D. Prosedur Pemeriksaan Calon Terampu Sebelum Adanya Penetapan Pengampuan Oleh Pengadilan ... 34

(13)

viii

BAB III KEWENANGAN SEORANG PENGAMPU TERHADAP

ORANG YANG DILETAKKAN DI BAWAH PENGAMPUAN 43

A. Pihak yang Berhak menjadi Pengampu ... 43

B. Kewenangan Orang Yang Menjadi Pengampu ... 49

C. Pencabutan Hak Menjadi Pengampu ... 58

D. Berakhirnya Pengampuan ... 63

BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PENETAPAN PENGAMPUAN DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010 ... 69

A. Pertimbangan-Pertimbangan Hakim terhadap Putusan Mahkamah Agung nomor2221/ K/Pdt/2010... 69

B. Perwujudan Kepastian Hukum terhadap Putusan Mahkamah Agung nomor 2221/K/Pdt/2010 ... 86

C. Analisis Kasus ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

(14)

ix

DAFTAR SINGKATAN

BW : Burgerlijk Wetboek

BHP : Balai Harta Peninggalan

HIR : Herziene Indonesische Reglemen

KUHP : Kitab Undang- Undang Hukum Perdata

(15)

x

DAFTAR ISTILAH

Burgerlijk Wetboek : Kitab Undang- Undang hukum Perdata

Beschiking : Penetapan

Curatele : Pengampuan

Curator : Pengampu

Curandus : Terampu

Judex Facti : Hakim Tingkat Pertama dan Banding

Krankzinnigheid : Kesehatan Pikiran

Onnozelheid : Dungu/ ketololan

Onbekwaam : Ketidakcakapan untuk Berbuat

Omrechmatige Daad : Melanggar Hukum

Razernij : Pemarah

Toeziende Curator : Pengampu Pengawas

Voogdij : Perwalian

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik,

oleh orang lain karena pekerjaannya serabutan. Aku ingin suamiku bekerja yang layak misalnya perusahaan atau yang sejenis”. Kemudian konselor melanjutkan konfrontasi agar

Sehingga dapat memudahkan karyawan dalam bidang penjualan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam pelaporan transaksi dan pelaporan transaksi dapat dilakukan dengan tepat

[r]

Korelasi antara Nilai Parameter Hemostasis terhadap Tumor Marker pada Pasien Kanker Paru Bukan Sel Kecil dengan Kemoterapi. Pada akhirnya dalam menilai adakah korelasi

 Membaca buku cerita dan melaporkan isi buku secara tertulis tentang penjelasan teks percakapan dengan lafal dan intonasi yang

The result shows that bathymetry at research area can be divided into fi ve classes, these are: (1) 0-2 meter with area of 1.797,61 hectare , (2) 2-5 meter with area of 2.059,06

R Molina et al, 2003, Tumor Markers (CEA, CA 125, CYFRA 21-1,SCC and NSE) in patients with Non-Small Cell Lung Cancer as an Aid in Histological Diagnostic and Prognosis,