• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik penderita kanker endometrium di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2012-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik penderita kanker endometrium di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2012-2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karsinoma Endometrium 2.1.1. Defenisi dan Epidemiologi

Kanker endometrium menurut WHO 2003 merupakan tumor ganas epitel primer di endometrium, umumnya dengan diferensiasi glandular dan berpotensi

mengenai myometrium dan menyebar jauh.2

Karsinoma endometrium adalah kanker yang paling umum pada saluran

kelamin perempuan di dunia Barat dan kanker keempat paling umum pada

perempuan setelah kanker payudara, paru-paru, dan usus. Negara berkembang dan

Jepang memiliki tingkat insiden empat sampai lima kali lebih rendah dari negara

industri barat, dengan insidensi terendah berada di India dan Asia Selatan.11 Di

Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 42.160 kasus baru dan 7.780 kematian

akibat kanker endometrium pada tahun 2009.12 Perempuan kulit hitam memiliki

risiko 40% lebih rendah terkena kanker endometrium tetapi mereka

memiliki risiko 54% lebih besar untuk meninggal dari kanker

endometrium, terutama karena diagnosis yang terlambat.13

2.1.2. Etiologi

Beberapa faktor risiko epidemiologis telah diidentifikasi pada pasien yang

memiliki adenokarsinoma endometrium.

1. Faktor endogen

Obesitas meningkatkan risiko perkembangan kanker endometrium, dan

beberapa data menunjukkan bahwa peningkatan 2 sampai 3 kali lipat

risiko terjadi jika seorang individu 50 pon lebih berat dari berat

badannya. Paritas nullipara juga meningkatkan risiko 2 sampai 3 kali

lipat dibandingkan dengan paritas biasa. Seorang individu yang telah

mengalami menopause yang terlambat (usia> 52 tahun) juga tampaknya

(2)

2. Paparan estrogen

Estrogen baik sebagai terapi pengganti atau diproduksi secara endogen

(misalnya, granulosa cell tumor dan polycystic ovarian disease), meningkatkan risiko kanker endometrium beberapa kali. Obesitas

dikenal dapat meningkatkan produksi estrogen secara endogen karena

kehadiran lemak tampaknya bertanggung jawab untuk konversi

androstenedion menjadisenyawa estrogen pada tingkat yang tinggi.14

3. Riwayat keluarga

Individu dengan riwayat keluarga kanker endometrium memiliki

peningkatan risiko untuk menderita kanker endometrium.14

4. Penggunaan obat anti kanker tamoxifen

Obat antikanker yang paling banyak digunakan adalah tamoxifen, dan

obat ini telah disarankan oleh beberapa penelitian dapat menyebabkan

peningkatan insiden adenokarsinoma endometrium. Data ini berasal dari

analisis retrospektif dimana adenokarsinoma endometrium bukanlah

titik akhir dalam beberapa studi acak secara prospektif yang

mengevaluasi peran tamoxifen pada pasien dengan kanker payudara.15

2.1.3. Gambaran Klinis

Sembilan puluh persen pasien dengan kanker endometrium akan mengalami

pendarahan abnormal vagina dimana perdarahan terjadi pascamenopause dan biasanya terjadi di awal perjalanan penyakit. Perdarahan intramenstruasi atau

perdarahan berkepanjangan yang berat pada perimenopause atau anovulasi

premenopause perempuan harus dicurigai. Diagnosis mungkin tertunda pada

perempuan tersebut karena pendarahan biasanya dianggap berasal dari

"ketidakseimbangan hormon." Hal ini juga perlu diperhatikan secara khusus untuk

diagnosis dini pada perempuan yang lebih muda dari 40 tahun. Kadang-kadang,

perdarahan vagina tidak terjadi karena penyempitan serviks, khususnya pada lansia

(3)

2.1.4. Klasifikasi dan Gambaran Histopatologi Kanker Endometrium

Karsinoma endometrioid biasanya menampilkan arsitektur kelenjar atau

villoglandular yang dilapisi oleh sel epitel kolumnar bertingkat yang memiliki cabang arsitektur yang ramai dan kompleks. Sel yang melapisi biasanya berbentuk

kolumnar dan berbagi perbatasan dengan sel apikal yang berdekatan, menyebabkan

lumen kelenjar halus berkontur. Sitoplasma sel neoplastik terdiri dari eosinophilic

dan granular. Nuclear atypia biasanya ringan sampai sedang, dengan nukleolus yang mencolok, kecuali pada poorly differentiated carcinomas dan indeks mitosisnya sangat bervariasi. Perbedaan antara karsinoma endometrium dengan

hiperplasia endometrium intrapepitel neoplasia berdasarkan ada tidaknya invasi

stroma, yang ditandai dengan hilangnya intervensi stroma.17

Tabel 2.1 Klasifikasi Tumor Ganas Endometrium16

__________________________________________________________________

Small cell neuroendocrine carcinoma

Large cell neuroendocrine carcinoma

(4)

Terdapat dua jenis kanker endometrium, yaitu adenokarsinoma

endometrium tipe I dengan karakteristik berdiferensiasi baik dan invasi secara

superfisial. Tipe ini sensitif terhadap progesteron dan penderita cenderung memiliki

prognosis yang baik. Adenokarsinoma tipe II berdiferensiasi buruk (grade 3) atau

bertipe histologi yang agresif (clear cell, papillary serous) dan berinvasi ke dalam myometrium.18 Prognosis penderita tipe ini kurang baik dan memiliki tingkat

kelangsungan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan penderita tipe I.19

2.1.4.1. Kanker Endometrium Tipe I

Tumor-tumor ini biasanya berkembang pada wanita perimenopause

dengan hiperestrogenisme. Mereka sering berko-eksis dengan CAH (EIN) dan

secara khas merupakan tumor derajat rendah tanpa invasi myometrium yang

dalam.20

2.1.4.1.1. Adenocarcinoma

Adenokarsinoma endometrium cenderung tumbuh lambat dan oleh

karena perdarahan abnormal merupakan gejala awal, lesi cenderung didiagnosis

pada tahap awal dan terbatas pada fundus rahim dengan infiltrasi miometrium yang

sangat terbatas. Tumor tersebut dapat berkembang sebagai massa polipoid lokal

(5)

2.1.4.1.2. Adenoacanthoma

Ketika perubahan karakteristik dari adenokarsinoma berdampingan

dengan sel epitel skuamosa jinak, lesi dikatakan sebagai adenoacanthoma.22 Unsur skuamosa dapat terlokalisasi secara merata pada seluruh lesi. Sel skuamosa dapat

mencerminkan berbagai derajat diferensiasi yang diamati dalam epitel yang

metaplasia pada uterus. Lesi pada komponen kelenjar ini biasanya tergolong

memiliki prognosis yang lebih baik.23

2.1.4.1.3. Adenosquamous Carcinoma

Adenosquamous atau mixed adenosquamous carcinoma pada

endometrium memiliki kelenjar yang ganas dan komponen skuamosa. Sekitar 85%

dari komponen kelenjar yang ganas merupakan moderately atau poorly differentiated dan keduanya dapat bermetastasis. Lesi ini cenderung dimiliki pada pasien yang telah mengalami menopause dan prognosisnya tergantung pada derajat

diferensiasi dari komponen kelenjar dan lebih buruk pada pure adenocarcinoma

daripada adenoacanthoma.21

2.1.4.2. Kanker Endometrium Tipe II

Merupakan suatu neoplasma yang sangat agresif yang tidak berkaitan

dengan stimulasi estrogen yang biasanya muncul pada perempuan yang lebih tua

pascamenopause. Endometrial carcinoma tipe II merupakan jenis high-grade tumours yang invasive, dan tidak berko-eksis dengan CAH (EIN).20

2.1.4.2.1. Clear Cell Carcinoma

Karsinoma sel jernih endometrium tercatat sekitar 4,3-7,5% dari

karsinoma endometrium. Elemen sel jernih dapat berupa fokal atau umum. Lesi

berasal dari Mullerian terdiri dari sel jernih atau komponen paku sepatu.22 Rata-rata

lesi ini disajikan pada perempuan yang 10 tahun lebih tua pada adenocarcinoma

murni dan diagnosisnya pada tahap klinis lebih maju. Prognosis dari lesi ini

(6)

Gambar 2.2. Clear Cell Adenokarsinoma.20

2.1.4.2.2. Mucinous Carcinoma

Suatu karsinoma endometrial dimana >50% dari neoplasma terdiri dari

sel mucinous. Mucinous carcinoma diperkirakan terhitung 1-9% dari karsinoma endometrium. Memiliki gambaran glandular ataupun villoglandular, mucinous,

columnar dengan stratifikasi yang minimal. Biasanya terdapat diferensiasi skuamosa dan nuklear atipik terdiri dari ringan sampai sedang serta aktifitas mitotik

yang rendah.17

2.1.4.2.3. Serous Carcinoma

Serous carcinoma memiliki karakteristik papilar yang kompleks dan/atau gambaran kelenjar dengan difusi pleomorfik nuklear.17

2.1.4.2.4. Mixed Carcinoma

Suatu karsinoma endometrium yang terdiri dari dua atau lebih gambaran

histologi yang berbeda, setidaknya salah satunya merupakan kategori tipe ke II.17

2.1.4.2.5. Undifferentiated dan dedifferentiated carcinoma

Karsinoma tanpa diferensiasi merupakan suatu keganasan epitel

neoplasma tanpa diferensiasi. Sedangkan dediferensiasi karsinoma terdiri dari

karsinoma tanpa diferensiasi dengan suatu komponen kedua dari FIGO derajat I

(7)

2.1.5. Stadium

Terdapat dua jenis stadium pada karsinoma endometrium, yaitu stadium

klinis dan stadium pembedahan. Stadium klinis menentukan jenis terapi yang akan

dilakukan, sedangkan pada stadium pembedahan menentukan terapi adjuvannya.

Pada saat ini penentuan stadium telah bergeser dari stadium klinis ke stadium

pembedahan. Namun, stadium klinis masih dipergunakan pada penderita yang tidak

dapat menjalani prosedur pembedahan. Pasien yang dianggap tidak dapat menjalani

perosedur pembedahan dapat ditetapkan stadium klinisnya.

2.1.5.1. Stadium Pembedahan

Dalam penentuan stadium surgikal kanker uterus, dua faktor prognosis –

derajat dan kedalaman invasi myometrium – harus dicantumkan dalam

penulisannya (contoh: stadium IBG2) :

Tabel 2.2. Stadium Pembedahan.25

__________________________________________________________________

Stadium I (tumor terbatas hanya pada korpus uteri)

IA : Tidak atau kurang dari setengah invasi miometrium

IB : Invasi sama dengan atau lebih dari setengah myometrium

Stadium II (tumor menginvasi stroma servikal tapi tidak meluas ke luar uterus)

Stadium III (tumor menyebar secara lokal dan/atau regional)

IIIA : Tumor menginvasi serosa korpus uteri dan/atau adneksa

IIIB : Metastasi ke vagina dan/atau pada parametrium

IIIC : Metastasis ke kgb pelvis dan/atau kg para aorta

IIIC1 : kgb pelvis positif

IIIC2 : kg para aorta positif dengan atau tanpa kgb pelvis positif

Stadium IV (Tumor menginvasi kandung kemih dan/atau mukosa usus dan/atau

metastasis jauh)

IVA : Invasi tumor kandung kemih dan/atau mukosa usus

(8)

Derajat histopatologi adenokarsinoma (untuk stadium IVB tidak memerlukan

grade) :

GI = derajat diferensiasi adenokarsinoma baik dengan ≤ 5% non

skuamosa atau pola pertumbuhan nonmorular padat.

G2 = derajat diferensiasi adenokarsinoma dengan 6% sampai 50%

nonskuamosa atau pola pertumbuhan nonmorular padat.

G3 = lebih dari 50% nonskuamosa atau pola pertumbuhan nonmorular

padat (undiferensiasi)

Pada kelenjar endoserviks hanya dianggap sebagai tahap 1 dan tidak lagi sebagai

tahap 2, sitologi positif harus dilaporkan secara terpisah tanpa mengubah

stadiumnya.

2.1.6. Diagnosis

Perdarahan intrauterine abnormal dapat dievaluasi dengan melakukan

biopsi endometrium dalam penegakan diagnosanya. Pada pasien yang tidak dapat

dilakukan biopsi endometrium dimana penyempitan servikal atau gejala tetap

bertahan walau hasil biopsi normal, maka dapat dilakukan dilatasi dan kuretase

dengan anestesi. Prosedur dilatasi dan kuretase sampai saat ini masih merupakan

baku emas untuk mendiagnosis kanker endometrium.26

Melalui pemeriksaan mikroskopik biopsi endometrium dan kuret

endoserviks dapat ditegakkan diagnosis adenokarsinoma jenis endometrioid atau

musinous, tetapi jarang dapat dihubungkan dengan lesi awal berupa

adenokarsinoma serviks insitu atau hiperplasia atipik pada endometrium,

dikarenakan gambaran histologi kanker endometrium sering tumpang tindih atau

terkontaminasi dengan sel-sel endoserviks dan daerah pertumbuhan tumor apakah

dari endometrium atau endoserviks mempengaruhi jenis terapi yang akan

dilakukan. Penelitian terakhir di RSCM Jakarta menyatakan bahwa pemeriksaan

imunohistokimia dengan vimentin dapat membantu membedakan kanker endometrium dari kanker endoserviks, terutama pada gambaran histologi yang

tumpang tindih dengan sensitivitas (93,7%) dan spesifisitas (94,4%) yang cukup

(9)

2.1.7. Tatalaksana Pengobatan

Radiasi atau histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvis merupakan

pilihan terapi untuk adenokarsinoma endoserviks yang masih terlokalisasi,

sedangkan staging surgikal (surgical staging) yang meliputi histerektomi simple

dan pengambilan contoh kelenjar getah bening para-aorta adalah penatalaksanaan

umum adenokarsinoma endometrium.28

2.1.7.1. Pembedahan

Pada stadium II, dimana terdapat keterlibatan endoserviks, prosedur

pengangkatan uterus dilakukan secara radikal (histerektomi radikal). Namun,

beberapa ahli tetap melakukan histerektomi total apabila didapati keganasan berasal

dari endometrium (bukan dari endoserviks), dengan alasan lokasi kekambuhan

terbanyak terdapat pada vagina dan angka kekambuhan yang kurang dari 10%. Pada

stadium III dan IV, dilakukan pembedahan, radiasi, dan/atau kemoterapi.29

2.1.7.2. Radioterapi

Stadium I dan II yang tidak dapat dioperasi secara medis hanya diberi

terapi berupa radiasi, angka ketahanan hidup 5 tahunnya menurun sekitar 20-30%

dibandingkan dengan terapi operasi dan radiasi. Pada pasien dengan risiko rendah

(stadium IA grade 1 atau 2) tidak memerlukan radiasi ajuvan pascaoperasi. Radiasi ajuvan diberikan pada:

 Penderita stadium 1, apabila berusia di atas 60 tahun, grade III dan/atau invasi

melebihi setengah myometrium

(10)

2.1.7.3. Terapi Medikamentosa

2.1.7.3.1. Kemoterapi

a. Cisplatin dan doxorubicin merupakan agen yang paling sensitive b. Agen kemoterapi yang lain adalah paclitaxel, doxorubicin, dan

ifosfamide

2.1.7.3.2. Hormon

a. Depo-provera, 400 mg, IM per minggu b. Provera, 200 mg per oral, 4x sehari c. Tamoxifen, 20 mg per oral, 2x sehari

Gambar

Gambar 2.1. Endometrioid Adenokarsinoma (well differentiated).20
Gambar 2.2. Clear Cell Adenokarsinoma.20

Referensi

Dokumen terkait

3.2 Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain di lingkungan dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi layanan informasi publik pada website pemerintah dan merancang model web portal informasi publik Jawa Tengah sebagai model

Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi 3D hologram pengenalan tujuh keajaiban dunia ini adalah metode studi pustaka dan metode pengembangan multimedia

[r]

Hartika Ruri, Surmayanti 2016, Perancangan Sistem Buka-Tutup Pintu Air Otomatis Di Muara/Waduk Menggunakan Sensor Infra Red Dan Photo Diode Dengan Tampilan LCD Berbasis

Kabupaten Karo. Lembaga keuangan CU Merdeka ini memiliki Unit-Unit yang.. tersebar di berbagai desa di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo dan salah. satunya ada

Pemerintah ke bisnis (G2B) merupakan model E- Government dimana transaksi-transaksielektronik dan pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan

Peran perawat dibutuhkan dalam menentukan pelayanan kesehatan yang optimal bagi penderita skizofrenia.Salah satu pelayanan keperawatan adalah perilaku caring perawat. Perilaku