T MAT 1402396 Bibliography

(1)

103

Shofia Annisa Ratnasari, 2016

SITUATION-BASED LEARNING (SBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agus, N. A. (2009) Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas VIII SMP/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat perbukuan.

Anita, N. M. Y., dkk. (2013). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) terhadap self-efficacy siswa. e-Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, vol.3, hlm. 1-10.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Artha, N. M. W. I, dan Supriyadi. (2013). Hubungan antara kecerdasan emosi dan self-efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), hlm. 190-202.

Bandura, A. (1994). Self-efficacy. Dalam V. S. Ramachaudran (editor). Encyclopedia of human behavior, Vol. 4, pp. 71-81. New York: Academic Press. [Online]. Tersedia di: http://www.des.emory.edu/mfp/BanEncy. [12 Desember 2015]

Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H Freeman and Company.

Bandura, A. (2006). Guide for Constructing Self-Efficacy Scales. [Online]. Tersedia di: http://www.uky.edu/~eushe2/Bandura/BanduraGuide2006.pdf [12 Desember 2015].

Bares, W.H., Zettlemoyer, L.S., & Lester, J.C. (1998). Habitable 3D Learning Environment for Situated Learning. [Online]. Tersedia di: http://www.aect.org/edtech/06.pdf. [12 Desember 2015].

Chairiyati, L. R. (2013). Hubungan antara self-efficacy akademik dan konsep diri akademik dengan prestasi akademik. Humaniora, 4(2), hlm. 1125-1133.

Chukwuyenum, A. N. (2013). Impact of critical thinking on performance in mathematics among senior secondary school students in Lagos State. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 3(5), pp. 18-25.

Creswell, J.W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(2)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ennis, R. H. (1996). Critical Thinking. USA: Prentice Hall, Inc.

Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(8), hlm. 76-89.

Fatmawati, dkk. (2014). Analisis berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan polya pada pokok bahasan persamaan kuadrat (penelitian pada siswa kelas x SMK muhammadiyah 1 sragen tahun pelajaran 2013/2014). Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(9), hlm. 899-910.

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores Woodland Hills Dept. of Physics. Indiana University. [Online]. Tersedia: http:// www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. [23 Desember 2015].

Hakim, A. Y. R. (2011). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Penalaran Matematis Siswa Madrasah Tsanawiyah melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis UPI: tidak diterbitkan.

Handayani, F. dan Nurwidawati, D. (2013). Hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar siswa akselerasi. Characte,1(2), hlm. 1-5.

Hasratuddin. (2010). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP melalui pendekatan matematika realistik. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), hlm. 19-33.

Hendriana, H. dan Soemarmo, U. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.

Herrington, J., & Oliver, R. (1996). Critical Characteristics of Situated Learning: Implications for The Instructional Design of Multimedia. [Online]. Tersedia di: http://www.konstruktivismus.uni-koeln.de/didaktik/ situierteslernen/herrington.pdf. [12 Desember 2015].

Husnidar, dkk. (2014). Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis siswa. Jurnal Didaktik Matematika, ISSN: 2355-4185, 1(1), hlm. 71-82.

Ibrahim, M., dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA Universitas Press.

Irwansyah, B. (2013). Self-efficacy mahasiswa prodi PMA dalam pembelajaran kalkulus. Logaritma, 1(2), hlm.115-125.

(3)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Isrok’atun. (2013). Upaya meningkatkan kemampuan creative problem solving

matematis siswa SMA melalui situation-based learning. Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2013, ISBN 978-602-19655-4-2, hlm. 126-129.

Isrok’atun. (2014). Situation-Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Creative Problem Solving Matematis Siswa. Disertasi UPI: tidak diterbitkan.

Isrok’atun & Tiurlina (2014). Enhancing student’s mathematical creative problem solving ability through situation-based learning. Mathematical Theory and Modeling, IISTE, ISSN 2224-5804, 4(11), pp. 44-49.

Isrok’atun & Tiurlina. (2015). Enhancing students’mathematical creative problem solving ability through situaton-based learning in elementary school. International Journal of Education and Research, 3(9), pp. 73-80.

Istianah, E. (2013). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik dengan pendekatan model eliciting activities (MEAs) pada siswa SMA. Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 2(1), hlm.43-54.

Jacob, S. M., & Sam, H. K. (2008). Critical Thinking Skills in Online Mathematics Discussion Forums and Mathematical Achievement. [Online]. Tersedia di: http://atcm.mathandtech.org/EP2008/papers_full/2 412008_153 24.pdf. [12 Desember 2015].

Kartini. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif serta Belief Matematis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Inkuiri Model Alberta. Disertasi UPI: tidak diterbitkan.

Kurniasih, A. W. (2012). Scaffolding sebagai alternatif upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika. Jurnal Kreano, 3(2), hlm. 113-124.

Kusmanto, H. (2016). Pengaruh berpikir kritis terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika (studi kasus di kelas vii SMP wahid hasyim moga. EduMa, 3(1), hlm.92-106.

Larawati, I., Isrok’atun, Gusrayani, D. (2016). Penerapan situation-based learning pada materi sifat dan jaring-jaring bangun ruang sederhana di kelas v sdn paseh 1 sumedang. Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), hlm. 71-80.

(4)

Liu, X., & Koirala, H. (2009). The effect of mathematics self-efficacy on mathematics achievement of high school students. NERA Conference Proceedings 2009. [Online]. Tersedia di: http://digitalcommons.uconn. edu/nera_2009/30. [12 Desember 2015].

Lunenburg, F. (2011). Self-efficacy in the workplace: implications for motivation and performance. International Journal of Management, Business, and Administration, vol. 44, hlm.1-5.

Margolis & McCabe. (2006). Improving self-efficacy and motivation. Intervention in School and Clinic SAGE Journals, 41(4), pp. 218-227.

Marlena dan Santoso, F. G.I. (2016). Efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan probing prompting terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Jurnal Ilmiah Edukasi Matematika (JIEM), 2(1), hlm.63-81.

Marlina, dkk. (2014). Peningkatan kemampuan komunikasi dan self-efficacy siswa SMP dengan menggunakan pendekatan diskursif. Jurnal Didaktik Matematika, 1(1), hlm. 35-45.

Moma, L. (2014). Peningkatan self-efficacy matematis siswa SMP melalui pembelajaran generatif. Cakrawala Pendidikan, 1(10), hlm. 434-444.

Mukhid, A. (2009). Self-efficacy (perspektif teori kognitif sosial dan implikasinya terhadap pendidikan). TADRIS, 1(4), hlm. 107-122.

Noer, S. H. (2012). Self-efficacy mahasiswa terhadap matematika. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, ISBN: 978-979-16353-8-7, hlm. 801-808.

Noordyana, M. A. (2016). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui pendekatan metacognitive instruction. Jurnal “Mosharafa”, Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut, 8(2), hlm. 28-35.

Nur’aviandini, T. (2013). Penerapan Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Skripsi UPI: tidak dipublikasikan.

Oliver, K. (1999). Situated Cognition & Cognitive Apprentuceships. [Online]. Tersedia di: https://www.google.co.id/ search?q=situated+cognition&gws _rd=ssl. [12 Desember 2015].

(5)

Palinussa, A. L. (2012). Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis, serta Karakter Siswa dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya. Disertasi UPI: tidak diterbitkan.

Pakpahan, H. L. (2014). Analisis Self-Efficacy dan Kesalahan Dalam Mengerjakan Soal Penalaran Matematis Siswa SMA. Tesis UPI: tidak diterbitkan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sekolah Dasar dan Menengah. Depdiknas.

Putri, R.I. dan Santosa, R. H. (2015). Keefektifan strategi react ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah, koneksi matematis, self-efficacy. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2(2), hlm. 262-272.

Rasiman & Pramasdyahsari, A. S. (2014). Development of mathematics learning media e-comic based on flip book maker to increase the critical thinking skill and character of junior high school students. International Journal of Education and Research, 2(11), pp. 535-544.

Riadi, M. (2012). Metode Belajar Ekspositori. [Online]. Tersedia di: http://www. kajianpustaka.com/2012/12/metode-belajar-ekspositori.html?m=1. [15 Juli 2013].

Riyadi, T. I. (2015). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Self-Efficacy Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran CPS. Tesis UPI: tidak diterbitkan.

Rohaeti, E. (2008). Pembelajaran Dengan Pendekatan Eksplorasi Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik Siswa SMP. Disertasi UPI: tidak diterbitkan.

Ruliyanti, B. D., dan Laksmiwati, H. (2014). Hubungan antara self-efficacy dan self-regulated learning dengan prestasi akademik matematika siswa sman 2 bangkalan. Character, 03(2), hlm.1-7.

Rustina, R. (2014). Pengaruh penggunaan pembelajaran kontekstual dengan teknik SQ4R terhadap peningkatan kemampuan pemahaman dan berpikir kritis matematis siswa SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, 1(1), hlm.1-9.

Sapitri dan Hartono. (2015). Keefektifan cooperative learning STAD dan GI ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2(2), hlm. 273-283.

(6)

saintifik pada materi himpunan ditinjau dariself-efficacy. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 4(1), hlm.48-57.

Shofiah. V., dan Raudatussalamah. (2014). Self-efficacy dan self-regulation sebagai unsur penting dalam pendidikan karakter (aplikasi pembelajaran mata kuliah akhlak tasawuf). Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 17(2), hlm. 214-229.

Somakim. (2010). Mengembangkan self-efficacy siswa melalui pembelajaran matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), hlm. 31-36.

Somakim. (2011). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa sekolah menengah pertama dengan penggunaan pendidikan matematika realistik. Forum MIPA, 14(1), hlm. 42-48.

Sowanto. (2015). Situation-Based Learning (SBL) Berbantuan Program

Geometer’s Sketchpad (GSP) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Representasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa SMP. Tesis UPI: tidak diterbitkan.

Suherman, E., dan Kusumah, Y. S. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 157.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujono. (2014). Hubungan antara efikasi diri (self-efficacy) dengan problem focused coping dalam proses penyusunan skripsi pada mahasiswa fmipa unmul. eJurnal Psikologi, 2(3), hlm.238-246.

Sunaryo, Y. (2014). Model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa SMA di Kota Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, 1(2), hlm. 41-51.

Surapranata, S. (2009). Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Rosdakarya.

Syahbana, A. (2012). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP melalui pendekatan contextual teaching and learning. Edumatica, 02 (01), ISSN: 2088-2157, hlm. 45-57.

(7)

Tarek, A.U., Thomas, D., Hermann, M., & Maja, P. (2000). Situation Learning or What Do Adventure Games and Hypermedia Learning have in Common. [Online]. Tersedia di: http://www. google. co.id/ search? q=situations-based+learning. [12 Desember 2015].

Tyassari, A. D. H., dan Masduki. (2013). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran Siswa Pada Matematika Dengan Model Pembelajaran Problem Posing. [Online]. Tersedia: http://eprints.ums.ac.id/25193/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.docx.pdf. [24 Januari 2016].

Turmudi. (2009). Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika (Referensi Untuk Guru SMP/MTs, Mahasiswa, dan Umum). Jakarta Pusat: Leuser Cita Pustaka.

UU RI No. 20 Tahun 2003. (2003). UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Jakarta: Restindo Mediatama.

Wahyudin. (2012). Filsafat dan Model-model Pembelajaran Matematika. Bandung: Mandiri.

Wahyuni, E. A. (2010). Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Koneksi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis UPI: tidak diterbitkan.

Wiliyati, B. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Efficacy Matematis Siswa SMA dengan Menggunakan Pendekatan Investigasi. Tesis UPI: tidak diterbitkan.

Xia, X., Lü, C., Wang, B, & Song, Y. (2007). Experimental research on mathematics teaching of : situated creation and problem-based instruction in chinese primary and secondary schools. Journals Frontiers of Education in China, 2(3), pp. 366-377.

Xia, X., Lü, C., & Wang, B. (2008). Research on mathematics instruction experiment based problem posing. Journal of Mathematics Education, 1(1), pp. 153-163.

Yumiati. (2015). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Aljabar, Berpikir Kritis Matematis, dan Self-Regulated Learning Siswa SMP Melalui Pembelajaran CORE. Skripsi UPI: tidak diterbitkan.

Zedan, R., & Bitar, J. (2014). Environment learning as a predictor of mathematics self-efficacy and math achievement. American International Journal of Social Science, 3(6), pp. 85-97.

(8)