• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Jenis Kelamin Berdasarkan Kerapatan Alur Sidik Jari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Jenis Kelamin Berdasarkan Kerapatan Alur Sidik Jari"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Identifikasi 2.1.1 Defenisi

Identifikasi adalah usaha pengenalan kembali korban yang tidak dikenal, baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami pembusukan sampai tinggal sisa jaringan.2 Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang pada tubuh seseorang yang tidak dikenal, baik yang masih hidup ataupun sudah mati. Penentuan identitas personal dapat menggunakan metode identifikasi sidik jari, visual, dokumen, pakaian dan perhiasan, medik, gigi, serologik dan secara eksklusi. Akhir-akhir ini dikembangkan pula metode identifikasi DNA.1,4,12

2.1.2 Metode identifikasi

(2)

dengan minimal salah satu dari identifikasi primer dan atau didukung dengan minimal 2 dari identifikasi sekunder.1,4,12,13

2.2 Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah perbedaan keadaan antara perempuan dan laki-laki, didapat dari hasil pengamatan. Pada korban yang masih utuh biasanya mudah menentukan jenis kelamin yaitu dengan melihat genitalia externa dan perkembangan sex secunder seperti payudara, jakun, pertumbuhan rambut pubis dan lain-lain. Pada korban yang tidak utuh, keadaan tulang, otot, kulit, rambut kepala, rambut pada kulit dan linea albicans dapat membantu dalam penentuan jenis kelamin. Kadang-kadang penentuan jenis kelamin menjadi sulit pada hermaprodit atau pada mayat yang sudah mengalami pembusukan lanjut. Pada pembusukan lanjut uterus pada wanita dan prostat pada laki-laki, dapat diperiksa karena organ-organ tersebut lama baru membusuk.

Pada kasus anak yang hermaprodit kadang-kadang masih susah untuk mengenali jenis kelaminnya. Jenis kelamin tersebut dapat dengan pasti diketahui apabila ia sudah memasuki usia dewasa (pubertas), karena pada usia tersebut mulai terjadi menstruasi pada wanita atau terjadinya pengeluaran air mani pada laki-laki.

2

(3)

pubis lebat sampai ke umlilikus, pada perempuan horizontal menuju ke bawah. Kulit laki-laki kasar, kulit perempuan halus. Selain itu papilla mammae, aerola mammae dan Montgomary’s tubercle dapat membantu menentukan jenis kelamin perempuan. Laring dan trakea lebih panjang pada laki-laki dari perempuan. Jakun lebih menonjol pada laki-laki.2

2.3 Sidik Jari 2.3.1 Defenisi

Daktiloskopi ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali (identifikasi) orang. Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak-tapak jari, baik yang sengaja diambil atau dicapkan dengan tinta maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah terpegang atau tersentuh dengan kulit telapak (friction skin) tangan atau kaki.

Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai ke semua ujung jari, dan kulit pada bagian telapak kaki mulai dari tumit sampai ke semua ujung jari, di mana terdapat garis-garis halus yang menonjol keluar, satu sama lainnya dipisahkan dengan celah atau alur yang membentuk lukisan-lukisan tertentu.

1,4

4

(4)

Dikutip dari:

2.3.2 Sejarah sidik jari

Sidik jari manusia telah banyak ditemukan pada benda-benda peninggalan zaman purba kala dan bersejarah. Walaupun penemuan ini telah membuktikan bahwa orang pada zaman dahulu telah menyadari keunikan sidik jari pada setiap orang, namun barulah di akhir abad ke-16 ilmu sidik jari yang modern mulai diprakarsai.18Di tahun 1686, Marcelle Malpighi, guru besar Anatomi pada Universitas Bologna menyatakan dalam tulisannya bahwa pada bagian ujung jari terdapat garis-garis yang berbentuk loop dan spiral. Sejak saat itu, sejumlah besar penelitian dilakukan untuk mempelajari sidik jari.

Henry Fauld, pada tahun 1880, adalah yang pertama sekali menyarankan penggunakan sidik jari untuk keperluan identifikasi di masa-masa yang akan datang. Pada saat yang sama, Herschel menegaskan bahwa beliau telah 20 tahun (1860-1880) mempraktekkan pengenalan dengan mempergunakan sidik jari. Penemuan-penemuan ini yang kemudian menetapkan dasar perumusan sidik jari modern. Pada akhir abad ke-19, Sir Francis Galton melakukan penelitian yang mendalam; beliau memperkenalkan detail fitur-fitur untuk membandingkan sidik jari pada tahun 1888. Kemajuan penting dalam perumusan sidik jari kemudian dibuat pada tahun 1899 oleh Edward Henry, yang menetapkan sistem klasifikasi sidik jari yang dikenal dengan nama “Sistem Henry”.

4,14

(5)

Pada awal abad ke-20, perumusan sidik jari telah diterima secara resmi sebagai suatu “metode identifikasi personal yang sah dan menjadi standart rutin di bidang forensik”. Badan-badan yang mengidentifikasi sidik jari didirikan di seluruh dunia dan dibuatkan database sidik jari para perlaku kriminal.4,14

2.3.3 Anatomi Dan Perkembangan kulit

Kulit di telapak kaki dan telapak tangan berkerut oleh alur yang sempit yang dikenal sebagai alur sidik jari dan bebas dari rambut dan kelenjar sebasea. Namun, memiliki banyak kelenjar keringat. Sidik jari mulai terbentuk pada usia janin 12-16 minggu intrauterin dan dianggap telah berkembang penuh pada usia janin 6 bulan.Sidik jari yang terbentuk pada periode janin tersebut tidak akan mengalami perubahan selama seluruh kehidupan invidual sampai akhirnya hancur oleh pembusukan.

Kulit telapak terdiri dari dua lapisan:

15

1. Lapisan dermal (kulit jangat) sering juga dinamakan kulit yang sebenarnya karena lapisan inilah yang menentukan bentuk dari garis-garis yang terdapat pada permukaan kulit telapak.Apabila lapisan dermal terluka atau cacat, maka bekas luka atau cacat itu akan permanen sifatnya.

2. Lapisan epidermal adalah lapisan kulit luar di mana terdapat garis-garis halus menonjol keluar (yang selanjutnya disebut garis-garis papilair). Terhadap lukisan-lukisan yang dibentuk oleh garis-garis papilair itulah perhatian kita tertujukan, untuk menentukan bentuk pokok, perumusan dan pemeriksaan perbandingan sidik jari.

4,9

(6)

Cacat pada sidik jari dapat berupa:

1. Cacat sementara adalah cacat pada lapisan kulit luar (epidermis). Garis-garis yang rusak karena cacat ini akan kembali sebagai semula.

2. Cacat tetap adalah cacat yang disebabkan karena ikut rusaknya garis-garis yang sampai pada lapisan dermal.

Baik cacat sementara maupun cacat tetap (kecuali keseluruhan ruas ujung jari itu dirusakkan sama sekali) biasanya tidak mempengaruhi identifikasi terhadap jari itu, yang hanya dapat mempengaruhi perumusannya saja. Kegunaan yang sebenarnya dari garis papilair itu adalah untuk memperkuat pegangan (grip) sehingga benda-benda yang dipegang tidak mudah tergelincir.4,14

Gambar 2.2 Diagram anatomi kulit

Dikutip dari:

(7)

2.3.4 Prinsip dasar dari sidik jari

1. Setiap jari mempunyai ciri-ciri garis tersendiri ditinjau dari segi detailnya, dan tidak sama dengan yang lain.4,16 Seperti semua hal yang ada pada tubuh manusia, alur pada sidik terbentuk melalui kombinasi faktor-faktor genetik dan lingkungan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa sidik jari pada orang kembar sekalipun berbeda.14 Dan kemungkinan dua orang memiliki sidik jari yang sama adalah satu di antara 64 juta populasi.

2. Ciri-ciri garis itu, sudah mulai terbentuk sejak janin berusia kira-kira 12-16 minggu di dalam kandungan ibu, dan tidak berubah selama hidup, sampai hancur akibat pembusukan setelah meninggal dunia. Jika cedera mencapai cukup dalam dan mengakibatkan kerusakan kulit, bekas luka yang permanen akan terbentuk. Hal ini dapat terjadi bila luka menembus 1-2 mm di bawah permukaan kulit. Kehadiran bekas luka yang permanen akan menjadi karakteristik baru dan menjadi tambahan untuk tujuan identifikasi.

2,17

3. Seperangkat sidik jari dapat dirumuskan, sehingga dapat diadministrasikan (disimpan dan dicari kembali).

4,16

4,16

2.3.5 Klasifikasi sidik jari

Sidik jari dibagi menjadi 3 golongan besar yaitu:

(8)

dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah, kecuali tented arch (tiang busur) yang akan diterangkan lebih lanjut. Dijumpai 50% dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk arch.

Golongan arch ini terbagi lagi atas: a) Plain arch

b) Tented arch (tiang busur).

2. Loop (sangkutan) adalah bentuk pokok sidik jari di mana satu garis atau lebih

datang dari salah satu sisi lukisan, melengkung menyentuh suatu garis bayangan (imaginary line) yang ditarik antara delta dan core dan berhenti atau cenderung kembali ke sisi datangnya semula. Dijumpai 60-65% dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk loop.

Golongan loop ini terbagi lagi atas: a) Ulnar loop

b) Radial loop.

3. Whorl (lingkaran) adalah bentuk pokok sidik jari yang mempunyai paling sedikitnya 2 buah delta, dengan satu atau lebih garis melengkung atau melingkar di hadapan kedua delta. Dijumpai 30-35% dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk whorl.

Golongan whorl ini terbagi lagi atas: a) Plain whorl

(9)

c) Double loop whorl (sangkutan kembar).

d) Accidental (combination of more than one pattern).4,16

Gambar 2.3 Subgolongan dari pola sidik jari.

Dikutip dari:

(diakses pada 8 Maret 2015).

2.3.6 Tipe-tipe sidik jari yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Bentuk dari sidik jari yang ditemukan di TKP dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu:

(10)

tinta, demikian pula sidik jari bekas darah, bekas cat yang masih basah, dsb., yang sering tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP).

2. Latent impression, yaitu sidik jari latent yang biasanya tidak langsung dapat terlihat, dan memerlukan beberapa cara pengembangan terlebih dahulu untuk membuatnya nampak jelas, seperti sidik jari yang selalu ada kemungkinannya untuk tertinggal di TKP.

3. Plastik impression, yaitu sidik jari yang berbekas pada benda-benda yang lunak seperti sabun, gemuk, lilin, permen karet, dsb.4,16

2.3.7 Perumusan Sidik Jari (Fingerprint Classification)

Perumusan sidik jari adalah proses penentuan rumus sidik jari dengan membubuhkan angka dan huruf-huruf tertentu yang menyatakan bentuk pokok serta perincian garis-garis dari seperangkat sidik jari.4

2.3.8 Identifikasi Sidik Jari (Fingerprint Identification)

(11)

2.3.9 Sistem Sidik Jari (Fingerprint System)

Sistem sidik jari adalah suatu keseluruhan pengaturan/penyusunan kartu-kartu sidik jari, agar supaya pemanfaatan sidik jari efektif dalam penyidikan yang mencakup tata urut penyimpanan, pengklasifikasian/penyusunan, pemeliharaan dan penggunaan.

Pada dasarnya, sistem sidik jari terdiri dari sistem 10 jari (deca dectylair system/ten fingerprint system) dan sistem 1 jari (mono dectylair system/single fingerprint system). Di samping itu, ada pula sistem 5 jari (single five system) yang biasa digunakan sebagai pengganti sistem satu jari.

a. Pengolahan secara manual 1. Sistem 10 jari

Tujuan utama sistemini adalah untuk mengkonfirmasikan identitas dan catatan kriminal dari tersangka atau pemohon SKKB/ SIM/ dll. Dalam sistem 10 jari, kesepuluh jari tersangka atau pemohon SKKB/ SIM/ dll diambil (direkam) pada satu kartu kemudian disimpan menurut cara tertentu dalam lemari file. Bila suatu waktu ada tersangka yang ditahan atau ada pemohon SKKB/ SIM/ dll, maka kebenaran identitas dan catatan kriminal dapat segera dikonfirmasikan dengan cara mengambil sidik jari yang bersangkutan dan mengirimkannya ke tempat penyimpanan file 10 jari.

2. Sistem 1 jari dan sistem 5 jari

(12)

jari, tiap-tiap sidik jari tersangka/penjahat diambil (direkam) pada kartu yang berlainan kemudian disimpan menurut cara tertentu dalam lemari file; sedangkan pada sistem 5 jari, kelima sidik jari tiap tangan tersangka/ penjahat diambil (direkam) pada kartu yang berlainan kemudian disimpan menurut cara tertentu dalam lemari file. Bila terjadi suatu kasus, maka identitas tersangka/penjahat dapat dideduksi (identifikasi) dengan cara mengirimkan sidik jari laten yang ditemukan di TKP ke tempat penyimpanan file satu jari atau file lima jari.

b. Pengolahan dengan komputer (AFIS)

Proses klasifikasi sidik jari dilakukan secara otomatis. Bentuk lukisan, jarak core-delta; minusi dibaca secara otomatis oleh “Fingerprint Reader” dalam bentuk digital dan diteruskan ke “Search Processor”/ komputer. Proses pencarian sidik jari dilakukan secara otomatis oleh komputer (Search Processor) berdasarkan minusi. Sistem ini dikenal dengan nama AFIS (Automated Fingerprint Identification System).4

2.3.10 Pemeriksaan sidik jari

(13)

Gambar 2.4 Galton detail

Dikutip dari:

(diakses pada 8 Maret 2015).

Galton detail” dan hubungan posisinya satu sama lain menetapkan individualitas dari setiap jari. Agar dapat ditentukan bahwa dua sidik jari adalah sama, maka faktor-faktor yang membedakan hubungan posisi “Galton detail” antara kedua sidik jari tersebut harus dapat dijelaskan.

Para ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai jumlah titik persamaan (“Galton detail” yang sama posisi dan hubungan) untuk menentukan bahwa dua sidik jari berasal dari jari yang sama. Ada yang berpendapat bahwa yang penting adalah keunikan dari bagian-bagian garis papilair (“Galton detail”)

(14)

daripada jumlah titik persamaan itu sendiri. Bagaimana pun, kedua-duanya sama penting untuk menentukan kesamaan dua sidik jari.

Umumnya dua sidik jari dinyatakan identik (berasal dari jari yang sama) bila:

a. Terdapat minimal enam titik persamaan yang memiliki ciri-ciri yang unik. b. Terdapat minimal dua belas titik persamaan tanpa keunikan.4

2.3.11 Pengambilan sidik jari

Sidik jari direkam pada sehelai kartu sidik jari di mana terdapat kolom-kolom untuk sidik jari yang tidak digulingkan (rolled impression), kolom untuk sidik jari yang tidak digulingkan (plain impression), dan kolom untuk informasi beserta identitas orang yang diambil sidik jarinya.

Hasil pengambilan harus bagus dan bersih karena rekaman sidik jari itu akan menjadi rekaman yang permanen dari orang yang bersangkutan apakah ia seorang pembunuh, atau seorang yang ditahan karena melakukan suatu tindak pidana, seorang pelamar pekerjaan, pekerja atau pegawai dan sebagainya, untuk dimanfaatkan dikemudian hari, sebagai sarana pengenalan kembali terhadap mereka di kemudian hari, baik untuk maksud-maksud penyidikan, memperkuat pembuktian, maupun untuk kepastian mengenai diri seseorang (personal identification).

Apabila tidak diambil dengan teliti, sidik jarinya tidak akan dapat dirumuskan untuk disimpan, atau dicari kembali pada waktu diperlukan.

Sidik jari dapat diambil dengan cara:

(15)

1. Digulingkan (rolled impression)

2. Tidak digulingkan (plain impressions).4,16

2.4 Suku

Gambar

Gambar 2.3 Subgolongan dari pola sidik jari.

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi pengukuran dilapangan Sari Cakalang merupakan lokasi pengambilan sampel yang mewakilli kawasan pemukiman yang terletak di Kecamatan Madidir merupakan

Kajian ini sangat penting untuk memberikan pendedahan serta pengetahuan kepada masyarakat Islam, khususnya wanita Islam dalam penjagaan aurat yang sebenarnya

Dalam faktor pendukung pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan alokasi dana desa itu sendiri bayaknya kegiatan-kegiatan oprasional desa contohnya kegiatan gotong

Absorbsi perkutan suatu obat umumnya disebabkan oleh penetrasi obat melalui stratum korneum yang terdiri dari kurang lebih 40% protein (pada umumnya keratin) dan

Jenis transaksi Dokumen yang digunakan Penjualan kredit Penjualan Tunai Penerimaan Kas Return Penjualan Pot..

Secara geologi Jalur Pegunungan Cycloop tempat indikasi kromit ditemukan terjadi dalam batuan ultrabasa kelompok ofiolit yang merupakan batuan induk (host rock) dari kelompok

Formulir yang digunakan untuk pengujian point-to-point master station mengacu pada lampiran A-2 sampai A-8, dan contoh pengisiannya mengacu pada lampiran B-2