• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Efek Fraksi N-Heksan, Etil Asetat dan Etanol Daun Puguntano (Picria felterrae Lour.) Terhadap Sistem Kardiovaskuler Tikus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Efek Fraksi N-Heksan, Etil Asetat dan Etanol Daun Puguntano (Picria felterrae Lour.) Terhadap Sistem Kardiovaskuler Tikus"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penyakit kardiovaskular (KVD) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Penyakit ini menyebabkan 40% kematian di negara maju dan sekitar 28% di negara miskin dan berkembang. Faktor resiko penyebab KVD antara lain diabetes, inflamasi, hiperkolesterolemia, demensia, aterosklerosis, dan hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab terbesar patogenesis KVD dengan tingkat kematian tertinggi. Prevalensi kematian akibat hipertensi diperkirakan terjadi 1 diantara 8 orang penderita hipertensi dan menyebabkan 8 juta orang meninggal setiap tahunnya. Estimasi organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2025 diperkirakan penderita hipertensi sebesar 1600000 dan mengalami komplikasi KVD (WHO, 2011; Alamgeer, 2015). Hipertensi merupakan penyakit multi/faktorial dan dinyatakan sebagai peningkatan tekanan darah secara persisten lebih dari 140 mmHg untuk tekanan

darah sistol (TDS) dan/atau lebih 90 mmHg untuk tekanan darah diastol (TDD)

atau terjadi peningkatan untuk kedua parameter tersebut. Seseorang yang mempunyai TDS 120 hingga 139 mmHg dan/atau TDD sebesar 80/89 mmHg dinyatakan sebagai pre/hipertensi dan beresiko besar mengalami hipertensi (WHO, 2011; Dipiro 2008).

(2)

hipertensi primer telah diidentifikasi, namun belum satupun teori yang tegas menyatakan patogenesis hipertensi primer tersebut. Hal ini diduga dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain umur, jenis kelamin, ras, keturunan, dan gaya hidup sedangkan penyebab utama hipertensi sekunder adalah gangguan ginjal, sistim endokrin, sisten saraf, dan KVD (Shouk, et.al., 2014).

Obat/obat antihipertensi digunakan dalam manajemen terapi hipertensi untuk menjaga tekanan darah agar berada pada kondisi normal dan mencegah konplikasi dengan minimal toksisitas. Klasifikasi obat antihipertensi antara lain diuretik, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACEi), vasodilator seperti penghambat β/adrenoseptor, kanal kalsium, dan α/adrenoseptor. Obat/obat ini menyebabkan beberapa efek samping dan tidak dapat digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi (Dipiro, 2008).

Terapi hipertensi jangka panjang menyebabkan peningkatan biaya kesehatan di seluruh dunia. Beberapa obat antihipertensi memiliki harga yang mahal dipasaran dan kadangkala tidak sesuai bagi populasi tertentu sehingga menyulitkan masyarakat terutama dengan kondisi sosioekonomi menengah ke bawah dan daerah pinggiran. Hal ini mendorong masyarakat menggunakan herba dan tanaman obat serta didukung oleh program WHO “ ” sebagai alternatif terapi. Tananman obat mudah diperoleh, harganya murah, serta dapat digunakan sebagai pencegahan dan terapi hipertensi. Obat antihipertensi yang berasal dari tanaman antara lain aspirin ( ), reserpin (

), digitoxin ( ) dan tetrandine ( ).

(3)

mekanisme kerja yang sama dengan obat antihipertensi seperti ,

, , , ,

, , and (Shouk, et.al., 2014).

Puguntano ( Lour) merupakan tanaman herba famili Scrophulariaceae yang banyak tumbuh di Filipina dan Indonesia. Secara empiris, dekok tanaman ini digunakan oleh masyarakat Filipina sebagai antimalaria, gangguan perut dan gangguan menstruasi. Daunnya digunakan sebagai stimulan pada saluran cerna (intestinal), diuretika , tonik dan emmenagogue (Anonim, 2009; Anonim, 2011). Daun tumbuhan ini digunakan sebagai penurun kadar gula darah (hipoglikemik) di Indonesia. Belum banyak aktivitas farmakologi tumbuhan ini yang diketahui. Aktivitas tumbuhan ini yang sudah terbukti secara ilmiah adalah analgetik (Zhou, et.al. 2006), aktivitas antioksidan (Thuan, 2007), efek imunomodulator (Dalimunthe, 2010), penghambat asetilkolinesterase (Wen, et.al., 2013), antiasma (Harahap,2013), antidiabetes (Sitorus, 2014), penghambat siklus sel dan apoptosis (Furqon, et.al., 2014) aktivitas antelmentik (Patilaya and Husori, 2015), antiinflamasi (Shi, et.al., 2016).

(4)

sehingga menurunkan volume plasma, curah jantung serta tekanan darah (Tthambi, et.al., 2013).

Selain pada gangguan kardiovaskular, obat/obat yang bersifat diuretika memberikan banyak keuntungan terutama pada penanganan penyakit/penyakit berbahaya ( ) yang berhubungan dengan retensi abnormal garam dan air seperti sindrom nefritis, sirosis, gagal ginjal, gangguan paru, kehamilan dan gloukoma (Chandra, et.al., 2011; Ravishankar and Priya, 2012). Kebanyakan obat diuretika meyebabkan efek samping yang dapat mengganggu kualitas hidup seseorang seperti perubahan pada kadar elektrolit tubuh (hipokalemia, hiperkalemia, hiponatrenia), hipovolemia, hiperuricemia dan impotensi (Junior, et.al., 2012). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan aktivitas ekstrak puguntano pada sistem kardiovaskular hewan.

.

Pengujian aktivitas fraksi n/heksan, etil asetat dan etanol daun puguntano terhadap sistem kardiovaskular tikus dilakukan berdasarkan parameter aktivitas diuretik dan antihipertensi fraksi secara in vivo serta efek inotropik/kronotropik fraksi secara in vitro. Aktivitas diuretik ditentukan menggunakan metode Lipstics yang telah dimodifikasi, aktivitas antihipertensi dilakukan pada tikus normotensi dan dua model tikus hipertensi yang diinduksi NaCl 2,5% dan metilprednisolon

serta induksi L/Name menggunakan metode NIBP ( ).

Efek inotropik/kronotropik dilakukan pada isolat jantung tikus menggunakan alat Langendorf.

(5)

aktivitas diuretik, aktivitas antihipertensi dan efek inotropik/kronotropik sebagai variabel terikat ( .

Diagram kerangka penelitian Fraksi n/heksan Pugun

tano dosis 100, 200, 400 dan 800 mg/kg BB

Waktu : 1,2,3,4,5 jam

Volume urin

Kadar Na+ (meq/l)

Kadar K+ (meq/l)

Fraksi etil asetat Pugun tano dosis 100, 200, 400

dan 800 mg/kg BB

Fraksi etanol Pugun tano dosis 100, 200, 400

dan 800 mg/kg BB

Aktivitas Diuretik

Toksisitas Akut

LD50

Histopatologi Ratio Na/K Diuretik Indeks

(6)
(7)

!" " # $

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini adalah: a. apakah fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano

memiliki aktivitas diuretik pada tikus?

b. apakah fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano berpotensi toksik terhadap mencit selama 14 hari?

c. apakah fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano dapat menurunkan tekanan darah tikus normotensi?

d. apakah fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano dapat menurunkan tekanan darah tikus hipertensi yang diinduksi NaCl dan metilprednisolon?

e. apakah fraksi n/heksan dan etil asetat daun puguntano dapat menurunkan tekanan darah tikus hipertensi yang diinduksi L/Name? f. apakah fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano

mempengaruhi parameter biokimia tikus hipertensi?

g. apakah fraksi n/heksan, etil asetat dan etanol daun puguntano meningkatkan kontraktilitas dan denyut isolat jantung tikus?.

% &'

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

a. fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano berpotensi sebagai diuretik pada tikus

(8)

c. fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano tidak menurunkan tekanan darah tikus normotensi.

d. fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano menurunkan tekanan darah tikus hipertensi yang diinduksi NaCl dan Metilprednisolon

e. fraksi n/heksan dan etil asetat daun puguntano menurunkan tekanan darah tikus hipertensi yang diinduksi L/Name

f. fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano tidak berpengaruh terhadap kadar parameter biokimia tikus hipertensi

g. fraksi n/heksan, etil asetat dan etanol daun puguntano meningkatkan kontraktilitas dan denyut isolat jantung tikus.

( ")"

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. efek fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano sebagai diuretik pada tikus

b. potensi toksik fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol puguntano terhadap mencit

c. efek fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano terhadap penurunan tekanan darah tikus normotensi

d. efek fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano terhadap penurunan tekanan darah tikus hipertensi yang diinduksi NaCl dan Metilprednisolon

(9)

f. efek fraksi n/heksan, etil asetat, dan etanol daun puguntano terhadap kadar parameter biokimia tikus hipertensi

g. efektivitas fraksi n/heksan, etil asetat dan etanol daun puguntano meningkatkan kontraktilitas dan denyut isolat jantung tikus.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah seorang pemimpin yang mempengaruhi pengikutnya pada area yang tidak berhubungan (extraneous) atau bahkan bertentangan dengan kepentingan kelompok sebagaimana usaha

Tanah-Tanah Pertanian di Indonesia dalam Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya.Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

Penimbangan limbah padat pabrik kertas rokok dan pupuk kandang ayam. Aplikasi limbah padat padat pabrik kertas rokok dan pupuk

Kemudian umur responden dalam penelitian ini adalah umur yang telah memenuhi syarat untuk bisa memiliki SIM C. Umur minimal seseorang untuk bisa mendapatkan SIM C

menyesuaikan tema dengan usia anak. Setelah diketahui kelemahan-kelemahan peneliti kemudian direncanakan perbaikan untuk menyusun siklus berikutnya. Dari perencanaan,

Hasil: Variasi kombinasi ekstrak etanol rimpang suku Zingiberaceae memberikan pengaruh terhadap aktivitas antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus,

Jika dilihat dari rerata konsumsi pakan ayam broiler yang disajikan pada Tabel 4, menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan baik pakan komersial (P0), pakan

[r]