Gaya komunikasi
25 NOVEMBER 2014
Komunikasi antar budaya
• karena memiliki ragam budaya, setiap suku atau etnik memiliki ciri khas tersendiri
• suku besar Indonesia, seperti Sunda, Batak, Jawa, Melayu, Dayak.
• Madura ada 4 sub etnik dengan ciri yang berbeda
• kesalahan suku dayak jika masuk islam mengganggap dirinya menjadi suku melayu
• manusia merasa tahu dan sadar etniknya sendiri ketika berinteraksi dengan masyarakat
setempat (lingkungannya), ketika hari raya, ketika beribadah
Hambatan komunikasi antar
budaya
• untuk mengetahui etnik seseorang memang harus tahu stereotype, tetapi kita tidak bisa
menilai etnik orang lain dengan stereotype
• stereotype adalah satu-satunya hambatan komunikasi antar budaya, bisa dilihat dari jenis
pekerjaannya (secara umum), misalnya orang Madura yang menjual sapi, orang Cina sebagai penjual/wirausaha.
• dari stereotype bisa menimbulkan rasis
• hambatan komunikasi antar budaya 1. stereotype 2. rasis 3. prasangka 4. diskriminasi
• melalui perkawinan, pacaran, antar budaya atau etnik yang berbeda seringkali mengalami
hambatan2 tadi
• juga sering ditemui komunikasi dengan seseorang yang baru dikenal dan langsung merasa
Dalam etnik maupun sub etnik memiliki budaya dan
cara hidup
Etnik batak di seluruh Sumatra, etnik melayu di
kalimantan dan Sumatra, Sulawesi, NTT/NTB, ambon
dan papua masuk dalam konteks komunikasi
kontesk rendah
Etnik jawa (barat-timur) antara Madura (sumenep)
Ciri komunikasi tingkat tinggi
Ciri komunikasi tingkat tinggi : ada basa-basi tanpa makna
sesungguhnya,
Komunikasi tidak blak-blakan
Ada jeda, tidak serta merta memberikan komentar jujur
Mengekspresikan atau pun menilai lawan bicara dengan tatapan
Ciri komunikasi tingkat rendah
Langsung, blak-blakan
Tanpa basa basi
Tanpa jeda, komentar mudah di berikan
Mengekspresikan penilaian terhadap lawan bicara secara
Hambatan etnosentrism
Masyarakat Tibet tinggal di dataran tinggi (dekat kaki gunung Himalaya)dengan
udara yang dingin
Ada budaya disana, ketika bayi baru lahir, akan dibiarkan diluar alam bebas,
dengan udara yang dingin, bayi akan di seleksi alam, masyarakatnya percaya
bahwa bayi yang bisa bernapas dengan lancar di udara alam yang dingin, maka
bayi tersebut dianggap kuat dan pasti akan hidup. Bayi yang mati dianggap sudah
takdir.