• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Media Sosial terhadap Gaya Hidup Konsumtif Remaja di Salatiga: Studi Kasus terhadap siswa SMA N 2 Salatiga T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Media Sosial terhadap Gaya Hidup Konsumtif Remaja di Salatiga: Studi Kasus terhadap siswa SMA N 2 Salatiga T1 BAB III"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2009:7).

3.1.2. Jenis Penelitian

Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif studi kasus, yaitu memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Penelitian ini sesungguhnya hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat kasuistik terhadap objek penelitian tersebut (Bungin, 2014: 44). Menurut Robert K. Yin (2002), studi kasus dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual, organisasi, sosial dan politik. Studi kasus adalah suatu inkuri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2002:18).

(2)

21

terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga dan dideskripsikan berdasarkan presentase.

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tentunya gaya hidup ini didukung oleh beberapa indikator yang ada pada karakteristik responden.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 2 Salatiga, dimana letak geografis SMA N 2 Salatiga yang terletak di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo ini cukup jauh dari pusat kota Salatiga menjadi berbeda dengan SMA lain yang berada di Salatiga. Selain itu, penelitian ini melanjutkan penelitian dari para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW tahun 2014 tentang “Kajian Perilaku Remaja Dalam Penggunaan New Media”. Penelitian dilakukan terhadap siswa yang sedang menempuh pendidikan di jenjang tersebut, terutama siswa yang memiliki akun sosial media Facebook dan Instagram.

3.3. Unit Amatan dan Unit Analisis

3.3.1. Unit Amatan

(3)

22

siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga karena peneliti melihat bahwa usia remaja siswa yang duduk di kelas XI SMA sedang dalam masa peralihan dari remaja menuju dewasa, dimana pada usia mereka pengaruh lingkungan sangat erat pada perilaku mereka.

3.3.2. Unit Analisis

Unit analisis adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisis adalah pengaruh sosial media terhadap gaya hidup remaja di Salatiga.

3.4. Penentuan Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2009: 80). Populasi yang peneliti gunakan adalah remaja yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram, pada siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga berjumlah 311 orang dan siswa yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram berjumlah 270 orang.

3.4.2. Sampel

(4)

23

daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin, 2014:125). Sampel yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram.

Untuk menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan, maka digunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu sebagai berikut:

n = �

+ ��2

Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karenakesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi. Konstanta (0.05 atau 5%).

270 1 + 270 * , 5

270 1 + 0,675

: 161,1940 = 161 responden yang dipilih secara acak dari populasi

3.5. Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Sumber Data

3.5.1.1. Data Primer

Data ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang akan dibagikan kepada siswa yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram di SMA N 2 Salatiga, Jawa Tengah.

3.5.1.2. Data Sekunder

(5)

24

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner atau metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden setelah diisi angket dikirim kembali atau dikembalikan kepada petugas atau peneliti (Bungin, 2014:133).

Data penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu para siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga melalui metode penyebaran kuesioner untuk memperoleh data mengenai pengaruh sosial media terhadap gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tujuan peneliti dalam penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.

3.6. Desain Penelitian

Gambar 2

Desain Penelitian

X

Sosial Media Instagram

Y

Gaya Hidup Konsumtif

Variabel Kontrol

X1 : Jenis Kelamin X2 : Uang Saku

X3 : Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua X4 : Perangkat Media

(6)

25

Keterangan :

Variabel X : Sosial Media Independent

Variabel Y : Gaya Hidup Konsumtif Dependent

Variabel kontrol : karakteristik responden

3.7. Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian

3.7.1. Identifikasi Variabel

Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:38 ). Variable penelitian terdiri dari:

1) Variable bebas.

Variable bebas (independen) adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono, 2011: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosial media facebook dan instagram.

2) Variable terikat.

Variable terikat (dependen) adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam penelitian ini adalah gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.

3) Variabel kontrol

(7)

26

tidak diteliti.1 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah berdasarkan Karakteristik Responden.

3.7.2. Indikator Penelitian

Indikator variabel bebas X: Indikator sosial media facebook dan instagram menggunakan indikator variabel X dalam Jurnal milik Fela Asmaya (2015) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kenagarian Kota

Bangun”, indikator yang terkait adalah:

Frekuensi / intensitas

Durasi

Aktifitas / Attension

Indikator variabel terikat Y: Indikator Gaya Hidup Konsumtif, dibawah ini dapat mendukung penelitian pada variable terikat yaitu Gaya Hidup Konsumtif. Indikator perilaku konsumtif yang ditemukan menurut Sumartono (2002) yaitu:

 Membeli produk karena mendapat suatu hadiah

 Membeli produk karena kemasan menarik

 Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi

 Membeli produk atas pertimbangan harga

 Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status

 Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan

 Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi

Indikator variabel kontrol pengaruh variable independen terhadap dependen dilihat dari karakteristik responden, yaitu:

 Jenis Kelamin

1

(8)

27

 Uang Saku

 Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua

 Perangkat Media yang Digunakan

3.8. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 93).

Bentuk akhir analisis Skala Likert meletakkan posisi sikap seseorang ke dalam posisi masing-masing respon dengan cara menghitung berapa banyak setuju atau tidak setuju pada pernyataan tertentu.2

Tabel 3.1 Skala Likert

Penilaian skala Likert Nilai Sangat setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1

Sumber: Purnomo,2012:35

Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya positif iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.

“Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran

(9)

28

lebih simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan

jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).

3.9. Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator penelitian,

dan Skala Pengukuran

Tabel 3.2

Hubungan Antar Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala

Pengukuran

Takrif

Variabel

Indikator Item Instrument Skala

Pengukuran

Favorable Unfavorable

Indikator

penggunaan

sosial media

facebook

dan

instagram

Frekuensi

membuka akun

sosial media:

Seberapa sering

responden

membuka akun sosial media

 Saya sering mengakses online

shop pada media

sosial

 Saya mengakses online shop pada

media sosial 4-5

kali dalam seminggu

 Saya mengakses online shop pada

media sosial 2-3

kali dalam

seminggu

 Saya mengakses online shop pada media sosial

setiap saya

membukanya

Ordinal

Durasi membuka

akun sosial

media: Lamanya

responden

(10)

29 membuka akun

sosial media

Hal-hal yang

dilihat: akun sosial media yang

menawarkan suatu

produk seperti

baju, celana,

sepatu, dan

aksesoris lainnya.

 Saya mengikuti semua akun sosial media yang menawarkan produk

 Hanya satu atau beberapa akun sosial media yang menawarkan produk yang saya ikuti

 Saya tertarik mengakses akun yang menawarkan produk di sosial media

 Saya tertarik pada suatu produk ketika mengakses akun media sosial yang menawarkan produk

gaya hidup

konsumtif

Membeli produk

karena

mendapat suatu

hadiah: Hadiah

merupakan

sebuah bentuk persuasive untuk

menarik minat

beli terhadap

produk yang

ditawarkan.

 Saya membeli produk barang di

akun sosial media

karena ada

hadiahnya

 Saya tetap membeli produk yang ditawarkan

akun sosial media

yang saya ikuti

walaupun tidak

mendapat hadiah

 Saya tidak membeli

barang-barang

di akun sosial

media

sekalipun

mendapat hadiah

Ordinal

Membeli produk

karena kemasan

menarik:

Kemasan produk

yang menarik

dapat

 Saya membeli sepatu hampir setiap bulan karena selalu tertarik dengan model yang baru

 Design barang di akun sosial media yang menawarkan produk tersebut tidak

memotivasi

(11)

30 mempersuasif

minat beli calon

konsumen.

 Saya membeli produk yang ditawarkan di akun sosial media tersebut karena kemasannya ditawarkan di akun sosial media tersebut walaupun kemasannya menarik. Membeli produk

demi menjaga

penampilan diri

dan gengsi:

Individu selalu

mempunyai keinginan untuk

membeli

barang-barang ‘branded’ sebagai nilai

‘prestice’ dalam kehidupan

sehari-hari.

Biasanya individu

seperti ini rela mengeluarkan

uang banyak demi

menunjang

penampilan diri.

 Saya suka menggunakan

produk barang

yang asli dari pada

barang tiruan

 Saya membeli produk bermerk

namun tiruan untuk menjaga

penampilan

 Saya akan tetap membeli sebuah

tas baru karena

sedang trend,

meskipun tas lama

masih layak pakai

 Saya suka membeli

produk tiruan

di akun sosial

media karena

saya tidak

mementingkan gengsi.

Ordinal

Membeli produk

atas

pertimbangan

harga: Individu

memiliki

kepuasan ketika

membeli barang

yang mahal dari

akun sosial media

 Saya suka membeli barang dengan harga yang mahal di akun sosial media instagram

 Saya membeli barang di sosial media hanya saat ada diskon

 Saya tidak mementingkan

 Saya suka membeli barang dengan

harga murah

di akun sosial

media

 Ada diskon atau tidak,

saya tidak

(12)

31 dengan maksud

agar ia menonjol

dan dianggap

paling mewah

(bukan pemakaian

atas dasar manfaat atau

kegunaannya).

harga dalam memilih produk yang ditawarkan di akun sosial media

 Saya

menghabiskan sebagian uang untuk membeli apapun yang diinginkan meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan

tertarik

membeli

barang di

sosial media

karena

pertimbangan harga

Membeli produk

hanya sekedar

menjaga symbol

dan status:

Symbol ini

mempunyai

kemampuan

dalam membeli

barang yang dapat

menunjang sifat eksklusif

 Sebagai seorang yang memiliki

akun sosial media, saya harus

memiliki produk

yang ditawarkan

oleh akun sosial

media yang saya

ikuti.

 Saya suka membeli produk

bermerk karena tidak mau kalah

dengan teman

 Saya akan cepat membeli tas,

ketika teman saya

mempunyai tas

baru

 Saya tidak harus

memiliki produk yang

ditawarkan

oleh akun

sosial media

yang saya

ikuti.

 Saya tidak tertarik

membeli barang saat

teman

membeli

barang yang

sedang trend

Ordinal

Memakai

produk karena

unsur

konformitas

terhadap model

yang diiklankan:

Individu banyak

 Saya sering membeli produk

yang ditawarkan

oleh akun sosial

media yang saya

ikuti.

(13)

32 meniru tokoh

yang mereka

idolakan, dengan

arti apapun yang

idolanya kenakan

ia harus mendapatkan,

mencoba dan

memakai produk

yang digunakan

idolanya tersebut.

 Saya membeli produk karena

endorsmannya

adalah idola saya

 Saya membeli produk yang

ditawarkan akun sosial media yang

saya ikuti karena

menjual produk

yang digunakan

idola saya

 Saya tidak

penilaian bahwa

membeli produk

dengan harga

mahal akan

menimbulkan

rasa percaya diri

yang tinggi:

Individu

menggunakan produk yang

ditawarkan oleh

akun sosial media

dengan tujuan

untuk

menumbuhkan

rasa percaya diri.

 Tingkat rasa percaya diri saya tumbuh saat

menggunakan

produk dari akun

sosial media

yang saya ikuti.

 Mahalnya harga produk yang saya

beli berpengaruh terhadap rasa

percaya diri saya

 Saya memiliki gadget lain

(seperti: I-pad,

mp4, I-touch, dll)

selain ponsel

yang saya punya,

karena terlihat sangat keren

 Mahalnya harga produk yang saya beli

dari akun

sosial media

yang saya ikuti

tidak

berpengaruh

terhadap rasa

percaya diri

saya.

 Saya menjadi tidak percaya

diri ketika saya

menggunakan

produk yang

harganya

murah

Ordinal

Variabel

Kontrol

Jenis kelamin Nominal

(14)

33 Latar belakang

pekerjaan orang

tua

Nominal

Perangkat media

yang digunakan

Nominal

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik variabel.

3.10.2. Regresi Sederhana

Menurut Sugiyono dalam Purnomo (2014: 133) analisis ini

digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan yang diperoleh dari regresi sederhana adalah

Dimana:

Y = variabel dependen yang diprediksi

X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

(15)

34

b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Dimana bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi penurunan

nilai a dihitung dengan rumus : a = ∑ y (∑x2) - ∑x ∑xy

n ∑x2 - (∑x)2 nilai b dihitung dengan rumus : b = n ∑xy - ∑x∑xy

n ∑x2 - (∑x)2

3.10.3. Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase. (Durianto, 2003: 96)

� = ∑ �� ×�� %

Di mana:

P = persentase responden yang memilih kategori tertentu

�� = jumlah responden yang memilih kategori tertentu

∑ �� = banyaknya jumlah responden

3.11. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.11.1. Uji Validitas

(16)

35

rxy = n (∑xy) –(∑xy) (∑y)

√ {n (∑x2) –(∑x2)} {n (∑y2) - ( ∑y2)} rxy : Koefisien korelasi antara x dan y

x : Nilai variable bebas atau antara ( preditor y ) y : Nilai variable terikat

∑xy : Jumlah product dari x dan y

Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid, dinyatakan berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.

a) Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel ( rxy > 0,3 ) b) Tidak valid jika r-hasil < r-table ( rxy < 0,3 )

c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan taraf signifikansi 5%

Tabel 3.3

Rangkuman Uji Validitas Instrumen:

Takrif Variabel

Indikator Item Instrument R Skor item

terhadap Skor Total

r- Tabel (r-kritis)

Keterangan

Indikator pengguna

an sosial media facebook

dan instagram

Frekuensi membuka akun sosial media: Seberapa sering responden membuka akun sosial media

1. Saya sering mengakses online shop pada media sosial

0,538 0,361 Valid

2. Saya mengakses online shop pada media sosial 4-5 kali dalam seminggu

0,640 0,361 Valid

3. Saya mengakses online shop pada media sosial 2-3 kali dalam seminggu

(17)

36 4. Saya mengakses

online shop pada media sosial setiap saya membukanya

celana, sepatu,

dan aksesoris

lainnya.

5. Saya mengikuti semua akun sosial media yang menawarkan produk

0,699 0,361 Valid

6. Hanya satu atau beberapa akun sosial media yang menawarkan produk yang saya ikuti

0,242 0,361 Tidak Valid

7. Saya tertarik mengakses akun yang

menawarkan produk di sosial media

0,590 0,361 Valid

8. Saya tertarik pada suatu produk ketika mengakses akun media sosial yang

menawarkan produk

0,479 0,361 Valid

9. Saya tidak mengetahui akun sosial media yang menawarkan produk

0,205 0,361 Tidak Valid

10. Saya tidak mengikuti akun sosial media yang menawarkan suatu hadiah: Hadiah merupakan sebuah bentuk persuasive untuk menarik minat beli terhadap produk yang ditawarkan.

11. Saya membeli produk barang di akun sosial media karena ada hadiahnya

0,511 0,361 Valid

12. Saya tetap membeli produk yang ditawarkan akun sosial media yang saya ikuti walaupun tidak mendapat hadiah

0,494 0,361 Valid

13. Saya tidak membeli barang-barang di akun sosial media

(18)

37 sekalipun

mendapat hadiah Membeli produk yang menarik dapat mempersuasif minat beli calon konsumen.

14. Saya membeli sepatu hampir setiap bulan karena selalu tertarik dengan model yang baru

0,720 0,361 Valid

15. Saya membeli produk yang ditawarkan di akun sosial media tersebut karena kemasannya menarik.

0,664 0,361 Valid

16. Design barang di akun sosial media yang menawarkan produk tersebut tidak memotivasi saya untuk membelinya.

0,314 0,361 Valid

17. Saya tidak membeli produk yang ditawarkan di akun sosial media tersebut walaupun

kemasannya menarik.

0,115 0,361 Tidak Valid

Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi: Individu selalu mempunyai

sebagai nilai

‘prestice’

dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya individu seperti ini rela mengeluarkan uang banyak

18. Saya suka menggunakan produk barang yang asli dari pada barang tiruan

-0,201 0,361 Tidak Valid

19. Saya membeli produk bermerk namun tiruan untuk menjaga penampilan

0,401 0,361 Valid

20. Saya akan tetap membeli sebuah tas baru karena sedang trend, meskipun tas lama masih layak pakai

0,776 0,361 Valid

21. Saya suka membeli produk tiruan di akun sosial media karena saya tidak

(19)

38 produk atas pertimbanga barang yang mahal dari akun sosial media dengan maksud agar ia menonjol dan dianggap paling mewah (bukan pemakaian atas dasar manfaat atau kegunaannya).

22. Saya suka membeli barang dengan harga yang mahal di akun sosial media instagram

0,813 0,361 Valid

23. Saya membeli barang di sosial media hanya saat ada diskon

0,480 0,361 Valid

24. Saya tidak mementingkan harga dalam memilih produk yang ditawarkan di akun sosial media

0,655 0,361 Valid

25. Saya

menghabiskan sebagian uang untuk membeli apapun yang diinginkan meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan

0,686 0,361 Valid

26. Saya suka membeli barang dengan harga murah di akun sosial media

0,237 0,361 Tidak Valid

27. Ada diskon atau tidak, saya tidak tertarik membeli barang di sosial symbol dan status: Symbol ini mempunyai kemampuan dalam membeli barang yang

28. Sebagai seorang yang memiliki akun sosial media, saya harus memiliki produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti.

0,559 0,361 Valid

29. Saya suka membeli produk bermerk karena

(20)

39 dapat

menunjang sifat eksklusif

tidak mau kalah dengan teman 30. Saya akan cepat

membeli tas, ketika teman saya mempunyai tas baru

0,727 0,361 Valid

31. Saya tidak harus memiliki produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti.

0,227 0,361 Tidak Valid

32. Saya tidak tertarik membeli barang saat teman membeli barang yang sedang trend

0,363 0,361 Valid

Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang diiklankan: Individu banyak meniru tokoh yang mereka idolakan, dengan arti apapun yang idolanya kenakan ia harus

mendapatkan, mencoba dan memakai produk yang digunakan idolanya tersebut.

33. Saya sering membeli produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti.

0,756 0,361 Valid

34. Saya membeli produk karena endorsmannya adalah idola saya

0,727 0,361 Valid

35. Saya membeli produk yang ditawarkan akun sosial media yang saya ikuti karena menjual produk yang digunakan idola saya

0,686 0,361 Valid

36. Saya tidak tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti

0,320 0,361 Valid

37. Saya tidak membeli produk yang ditawarkan walaupun endorsmannya adalah idola saya

0,202 0,361 Tidak Valid

38. Tingkat rasa percaya diri saya tumbuh saat menggunakan produk dari akun

(21)

40 dengan harga

mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi: Individu menggunakan produk yang ditawarkan oleh akun sosial media dengan tujuan untuk

menumbuhkan rasa percaya diri.

sosial media yang saya ikuti. 39. Mahalnya harga

produk yang saya beli berpengaruh terhadap rasa percaya diri saya

0,765 0,361 Valid

40. Saya memiliki gadget lain (seperti: I-pad, mp4, I-touch, dll) selain ponsel yang saya punya, karena terlihat sangat keren

0,844 0,361 Valid

41. Mahalnya harga produk yang saya beli dari akun sosial media yang saya ikuti tidak berpengaruh terhadap rasa percaya diri saya.

0,448 0,361 Valid

42. Saya menjadi tidak percaya diri ketika saya menggunakan produk yang harganya murah

0,425 0,361 Valid

3.10.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas pun juga merupakan proses untuk mengukur butir atau item suatu instrument. Instrument dikatakan reliable (andal) jika pertanyaan konsisten atau stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan rumus alpha Chronbach (α). Dengan kriteria alat ukur (instrumen) dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > r-tabel dan jika alpha cronbach < r-tabel maka dinyatakan tidak reliable.

α = 2 1 – S1 - S2 Sx2

Α : Koefesien reliabilitas alpha

(22)

41

Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut :

a) r-hasil postif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable b) r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak

reliable

c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan taraf signifikansi 5% )

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Melalui tabel tersebut, menunjukkan bahwa variabel Pengaruh Sosial Media Terhadap Gaya Hidup Remaja di Salatiga memiliki nilai cronbach Alpha 0,946 diatas r-tabel (0,361) sehingga dapat dikatakan hasil pengujian ini reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

Gambar

Gambar 2 Desain Penelitian
Tabel 3.1 Skala Likert
Tabel 3.2 Hubungan Antar Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala
Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Instrumen:

Referensi

Dokumen terkait

CRITICAL LITERACY IN THE TEACHING OF WRITING HORTATORY EXPOSITION TEXT BASED ON GENRE PEDAGOGY APPROACH.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

This study reveals an unexpected gender-related difference in the protective effects of breast milk; suggests that severity of respiratory diseases in infancy may be amenable

Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960 yang sering disebut land reform mengatur aneka ragam hak-hak tanah setelah UU Hindia Belanda Berdasarkan UUPA tahun 1960 hak atas

In addition, we demonstrated very simi- lar REE values immediately after feeding for our 20 preterm study infants fed breast milk directly at the breast or ex- pressed into a

[r]

Induksi matematika adalah suatu cara pembuktian suatu pernyataan umum mengenai deret yang berlaku untuk setiap bilangan asli. Langkah-langkah pembuktian dengan induksi matematika

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja V Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2015 pada Kantor layanan Pengadaan lGbupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan

Adapun model yang digunakan di Lom- bok Utara adalah model zoning, di mana setiap peruntukan atau peng gunaan tanah mempunyai zonasi ter sendiri sesuai dengan keadaan dan