20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2009:7).
3.1.2. Jenis Penelitian
Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif studi kasus, yaitu memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Penelitian ini sesungguhnya hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat kasuistik terhadap objek penelitian tersebut (Bungin, 2014: 44). Menurut Robert K. Yin (2002), studi kasus dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual, organisasi, sosial dan politik. Studi kasus adalah suatu inkuri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2002:18).
21
terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga dan dideskripsikan berdasarkan presentase.
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tentunya gaya hidup ini didukung oleh beberapa indikator yang ada pada karakteristik responden.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 2 Salatiga, dimana letak geografis SMA N 2 Salatiga yang terletak di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo ini cukup jauh dari pusat kota Salatiga menjadi berbeda dengan SMA lain yang berada di Salatiga. Selain itu, penelitian ini melanjutkan penelitian dari para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW tahun 2014 tentang “Kajian Perilaku Remaja Dalam Penggunaan New Media”. Penelitian dilakukan terhadap siswa yang sedang menempuh pendidikan di jenjang tersebut, terutama siswa yang memiliki akun sosial media Facebook dan Instagram.
3.3. Unit Amatan dan Unit Analisis
3.3.1. Unit Amatan
22
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga karena peneliti melihat bahwa usia remaja siswa yang duduk di kelas XI SMA sedang dalam masa peralihan dari remaja menuju dewasa, dimana pada usia mereka pengaruh lingkungan sangat erat pada perilaku mereka.
3.3.2. Unit Analisis
Unit analisis adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisis adalah pengaruh sosial media terhadap gaya hidup remaja di Salatiga.
3.4. Penentuan Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 80). Populasi yang peneliti gunakan adalah remaja yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram, pada siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga berjumlah 311 orang dan siswa yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram berjumlah 270 orang.
3.4.2. Sampel
23
daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin, 2014:125). Sampel yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram.
Untuk menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan, maka digunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu sebagai berikut:
n = �
+ ��2
Dimana :
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karenakesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi. Konstanta (0.05 atau 5%).
270 1 + 270 * , 5
270 1 + 0,675
: 161,1940 = 161 responden yang dipilih secara acak dari populasi
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Sumber Data
3.5.1.1. Data Primer
Data ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang akan dibagikan kepada siswa yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram di SMA N 2 Salatiga, Jawa Tengah.
3.5.1.2. Data Sekunder
24
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner atau metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden setelah diisi angket dikirim kembali atau dikembalikan kepada petugas atau peneliti (Bungin, 2014:133).
Data penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu para siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga melalui metode penyebaran kuesioner untuk memperoleh data mengenai pengaruh sosial media terhadap gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tujuan peneliti dalam penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.
3.6. Desain Penelitian
Gambar 2
Desain Penelitian
X
Sosial Media Instagram
Y
Gaya Hidup Konsumtif
Variabel Kontrol
X1 : Jenis Kelamin X2 : Uang Saku
X3 : Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua X4 : Perangkat Media
25
Keterangan :
Variabel X : Sosial Media Independent
Variabel Y : Gaya Hidup Konsumtif Dependent
Variabel kontrol : karakteristik responden
3.7. Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian
3.7.1. Identifikasi Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:38 ). Variable penelitian terdiri dari:
1) Variable bebas.
Variable bebas (independen) adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono, 2011: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosial media facebook dan instagram.
2) Variable terikat.
Variable terikat (dependen) adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam penelitian ini adalah gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.
3) Variabel kontrol
26
tidak diteliti.1 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah berdasarkan Karakteristik Responden.
3.7.2. Indikator Penelitian
Indikator variabel bebas X: Indikator sosial media facebook dan instagram menggunakan indikator variabel X dalam Jurnal milik Fela Asmaya (2015) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kenagarian Kota
Bangun”, indikator yang terkait adalah:
Frekuensi / intensitas
Durasi
Aktifitas / Attension
Indikator variabel terikat Y: Indikator Gaya Hidup Konsumtif, dibawah ini dapat mendukung penelitian pada variable terikat yaitu Gaya Hidup Konsumtif. Indikator perilaku konsumtif yang ditemukan menurut Sumartono (2002) yaitu:
Membeli produk karena mendapat suatu hadiah
Membeli produk karena kemasan menarik
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
Membeli produk atas pertimbangan harga
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
Indikator variabel kontrol pengaruh variable independen terhadap dependen dilihat dari karakteristik responden, yaitu:
Jenis Kelamin
1
27
Uang Saku
Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
Perangkat Media yang Digunakan
3.8. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 93).
Bentuk akhir analisis Skala Likert meletakkan posisi sikap seseorang ke dalam posisi masing-masing respon dengan cara menghitung berapa banyak setuju atau tidak setuju pada pernyataan tertentu.2
Tabel 3.1 Skala Likert
Penilaian skala Likert Nilai Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1
Sumber: Purnomo,2012:35
Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya positif iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.
“Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran
28
lebih simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan
jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).
3.9. Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator penelitian,
dan Skala Pengukuran
Tabel 3.2
Hubungan Antar Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala
Pengukuran
Takrif
Variabel
Indikator Item Instrument Skala
Pengukuran
Favorable Unfavorable
Indikator
penggunaan
sosial media
dan
Frekuensi
membuka akun
sosial media:
Seberapa sering
responden
membuka akun sosial media
Saya sering mengakses online
shop pada media
sosial
Saya mengakses online shop pada
media sosial 4-5
kali dalam seminggu
Saya mengakses online shop pada
media sosial 2-3
kali dalam
seminggu
Saya mengakses online shop pada media sosial
setiap saya
membukanya
Ordinal
Durasi membuka
akun sosial
media: Lamanya
responden
29 membuka akun
sosial media
Hal-hal yang
dilihat: akun sosial media yang
menawarkan suatu
produk seperti
baju, celana,
sepatu, dan
aksesoris lainnya.
Saya mengikuti semua akun sosial media yang menawarkan produk
Hanya satu atau beberapa akun sosial media yang menawarkan produk yang saya ikuti
Saya tertarik mengakses akun yang menawarkan produk di sosial media
Saya tertarik pada suatu produk ketika mengakses akun media sosial yang menawarkan produk
gaya hidup
konsumtif
Membeli produk
karena
mendapat suatu
hadiah: Hadiah
merupakan
sebuah bentuk persuasive untuk
menarik minat
beli terhadap
produk yang
ditawarkan.
Saya membeli produk barang di
akun sosial media
karena ada
hadiahnya
Saya tetap membeli produk yang ditawarkan
akun sosial media
yang saya ikuti
walaupun tidak
mendapat hadiah
Saya tidak membeli
barang-barang
di akun sosial
media
sekalipun
mendapat hadiah
Ordinal
Membeli produk
karena kemasan
menarik:
Kemasan produk
yang menarik
dapat
Saya membeli sepatu hampir setiap bulan karena selalu tertarik dengan model yang baru
Design barang di akun sosial media yang menawarkan produk tersebut tidak
memotivasi
30 mempersuasif
minat beli calon
konsumen.
Saya membeli produk yang ditawarkan di akun sosial media tersebut karena kemasannya ditawarkan di akun sosial media tersebut walaupun kemasannya menarik. Membeli produk
demi menjaga
penampilan diri
dan gengsi:
Individu selalu
mempunyai keinginan untuk
membeli
barang-barang ‘branded’ sebagai nilai
‘prestice’ dalam kehidupan
sehari-hari.
Biasanya individu
seperti ini rela mengeluarkan
uang banyak demi
menunjang
penampilan diri.
Saya suka menggunakan
produk barang
yang asli dari pada
barang tiruan
Saya membeli produk bermerk
namun tiruan untuk menjaga
penampilan
Saya akan tetap membeli sebuah
tas baru karena
sedang trend,
meskipun tas lama
masih layak pakai
Saya suka membeli
produk tiruan
di akun sosial
media karena
saya tidak
mementingkan gengsi.
Ordinal
Membeli produk
atas
pertimbangan
harga: Individu
memiliki
kepuasan ketika
membeli barang
yang mahal dari
akun sosial media
Saya suka membeli barang dengan harga yang mahal di akun sosial media instagram
Saya membeli barang di sosial media hanya saat ada diskon
Saya tidak mementingkan
Saya suka membeli barang dengan
harga murah
di akun sosial
media
Ada diskon atau tidak,
saya tidak
31 dengan maksud
agar ia menonjol
dan dianggap
paling mewah
(bukan pemakaian
atas dasar manfaat atau
kegunaannya).
harga dalam memilih produk yang ditawarkan di akun sosial media
Saya
menghabiskan sebagian uang untuk membeli apapun yang diinginkan meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan
tertarik
membeli
barang di
sosial media
karena
pertimbangan harga
Membeli produk
hanya sekedar
menjaga symbol
dan status:
Symbol ini
mempunyai
kemampuan
dalam membeli
barang yang dapat
menunjang sifat eksklusif
Sebagai seorang yang memiliki
akun sosial media, saya harus
memiliki produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
Saya suka membeli produk
bermerk karena tidak mau kalah
dengan teman
Saya akan cepat membeli tas,
ketika teman saya
mempunyai tas
baru
Saya tidak harus
memiliki produk yang
ditawarkan
oleh akun
sosial media
yang saya
ikuti.
Saya tidak tertarik
membeli barang saat
teman
membeli
barang yang
sedang trend
Ordinal
Memakai
produk karena
unsur
konformitas
terhadap model
yang diiklankan:
Individu banyak
Saya sering membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
32 meniru tokoh
yang mereka
idolakan, dengan
arti apapun yang
idolanya kenakan
ia harus mendapatkan,
mencoba dan
memakai produk
yang digunakan
idolanya tersebut.
Saya membeli produk karena
endorsmannya
adalah idola saya
Saya membeli produk yang
ditawarkan akun sosial media yang
saya ikuti karena
menjual produk
yang digunakan
idola saya
Saya tidak
penilaian bahwa
membeli produk
dengan harga
mahal akan
menimbulkan
rasa percaya diri
yang tinggi:
Individu
menggunakan produk yang
ditawarkan oleh
akun sosial media
dengan tujuan
untuk
menumbuhkan
rasa percaya diri.
Tingkat rasa percaya diri saya tumbuh saat
menggunakan
produk dari akun
sosial media
yang saya ikuti.
Mahalnya harga produk yang saya
beli berpengaruh terhadap rasa
percaya diri saya
Saya memiliki gadget lain
(seperti: I-pad,
mp4, I-touch, dll)
selain ponsel
yang saya punya,
karena terlihat sangat keren
Mahalnya harga produk yang saya beli
dari akun
sosial media
yang saya ikuti
tidak
berpengaruh
terhadap rasa
percaya diri
saya.
Saya menjadi tidak percaya
diri ketika saya
menggunakan
produk yang
harganya
murah
Ordinal
Variabel
Kontrol
Jenis kelamin Nominal
33 Latar belakang
pekerjaan orang
tua
Nominal
Perangkat media
yang digunakan
Nominal
3.10. Teknik Analisis Data
3.10.1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik variabel.
3.10.2. Regresi Sederhana
Menurut Sugiyono dalam Purnomo (2014: 133) analisis ini
digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan yang diperoleh dari regresi sederhana adalah
Dimana:
Y = variabel dependen yang diprediksi
X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
34
b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Dimana bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi penurunan
nilai a dihitung dengan rumus : a = ∑ y (∑x2) - ∑x ∑xy
n ∑x2 - (∑x)2 nilai b dihitung dengan rumus : b = n ∑xy - ∑x∑xy
n ∑x2 - (∑x)2
3.10.3. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase. (Durianto, 2003: 96)
� = ∑ �� ×�� %
Di mana:
P = persentase responden yang memilih kategori tertentu
�� = jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ �� = banyaknya jumlah responden
3.11. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.11.1. Uji Validitas
35
rxy = n (∑xy) –(∑xy) (∑y)
√ {n (∑x2) –(∑x2)} {n (∑y2) - ( ∑y2)} rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
x : Nilai variable bebas atau antara ( preditor y ) y : Nilai variable terikat
∑xy : Jumlah product dari x dan y
Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid, dinyatakan berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.
a) Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel ( rxy > 0,3 ) b) Tidak valid jika r-hasil < r-table ( rxy < 0,3 )
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan taraf signifikansi 5%
Tabel 3.3
Rangkuman Uji Validitas Instrumen:
Takrif Variabel
Indikator Item Instrument R Skor item
terhadap Skor Total
r- Tabel (r-kritis)
Keterangan
Indikator pengguna
an sosial media facebook
dan instagram
Frekuensi membuka akun sosial media: Seberapa sering responden membuka akun sosial media
1. Saya sering mengakses online shop pada media sosial
0,538 0,361 Valid
2. Saya mengakses online shop pada media sosial 4-5 kali dalam seminggu
0,640 0,361 Valid
3. Saya mengakses online shop pada media sosial 2-3 kali dalam seminggu
36 4. Saya mengakses
online shop pada media sosial setiap saya membukanya
celana, sepatu,
dan aksesoris
lainnya.
5. Saya mengikuti semua akun sosial media yang menawarkan produk
0,699 0,361 Valid
6. Hanya satu atau beberapa akun sosial media yang menawarkan produk yang saya ikuti
0,242 0,361 Tidak Valid
7. Saya tertarik mengakses akun yang
menawarkan produk di sosial media
0,590 0,361 Valid
8. Saya tertarik pada suatu produk ketika mengakses akun media sosial yang
menawarkan produk
0,479 0,361 Valid
9. Saya tidak mengetahui akun sosial media yang menawarkan produk
0,205 0,361 Tidak Valid
10. Saya tidak mengikuti akun sosial media yang menawarkan suatu hadiah: Hadiah merupakan sebuah bentuk persuasive untuk menarik minat beli terhadap produk yang ditawarkan.
11. Saya membeli produk barang di akun sosial media karena ada hadiahnya
0,511 0,361 Valid
12. Saya tetap membeli produk yang ditawarkan akun sosial media yang saya ikuti walaupun tidak mendapat hadiah
0,494 0,361 Valid
13. Saya tidak membeli barang-barang di akun sosial media
37 sekalipun
mendapat hadiah Membeli produk yang menarik dapat mempersuasif minat beli calon konsumen.
14. Saya membeli sepatu hampir setiap bulan karena selalu tertarik dengan model yang baru
0,720 0,361 Valid
15. Saya membeli produk yang ditawarkan di akun sosial media tersebut karena kemasannya menarik.
0,664 0,361 Valid
16. Design barang di akun sosial media yang menawarkan produk tersebut tidak memotivasi saya untuk membelinya.
0,314 0,361 Valid
17. Saya tidak membeli produk yang ditawarkan di akun sosial media tersebut walaupun
kemasannya menarik.
0,115 0,361 Tidak Valid
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi: Individu selalu mempunyai
sebagai nilai
‘prestice’
dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya individu seperti ini rela mengeluarkan uang banyak
18. Saya suka menggunakan produk barang yang asli dari pada barang tiruan
-0,201 0,361 Tidak Valid
19. Saya membeli produk bermerk namun tiruan untuk menjaga penampilan
0,401 0,361 Valid
20. Saya akan tetap membeli sebuah tas baru karena sedang trend, meskipun tas lama masih layak pakai
0,776 0,361 Valid
21. Saya suka membeli produk tiruan di akun sosial media karena saya tidak
38 produk atas pertimbanga barang yang mahal dari akun sosial media dengan maksud agar ia menonjol dan dianggap paling mewah (bukan pemakaian atas dasar manfaat atau kegunaannya).
22. Saya suka membeli barang dengan harga yang mahal di akun sosial media instagram
0,813 0,361 Valid
23. Saya membeli barang di sosial media hanya saat ada diskon
0,480 0,361 Valid
24. Saya tidak mementingkan harga dalam memilih produk yang ditawarkan di akun sosial media
0,655 0,361 Valid
25. Saya
menghabiskan sebagian uang untuk membeli apapun yang diinginkan meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan
0,686 0,361 Valid
26. Saya suka membeli barang dengan harga murah di akun sosial media
0,237 0,361 Tidak Valid
27. Ada diskon atau tidak, saya tidak tertarik membeli barang di sosial symbol dan status: Symbol ini mempunyai kemampuan dalam membeli barang yang
28. Sebagai seorang yang memiliki akun sosial media, saya harus memiliki produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti.
0,559 0,361 Valid
29. Saya suka membeli produk bermerk karena
39 dapat
menunjang sifat eksklusif
tidak mau kalah dengan teman 30. Saya akan cepat
membeli tas, ketika teman saya mempunyai tas baru
0,727 0,361 Valid
31. Saya tidak harus memiliki produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti.
0,227 0,361 Tidak Valid
32. Saya tidak tertarik membeli barang saat teman membeli barang yang sedang trend
0,363 0,361 Valid
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang diiklankan: Individu banyak meniru tokoh yang mereka idolakan, dengan arti apapun yang idolanya kenakan ia harus
mendapatkan, mencoba dan memakai produk yang digunakan idolanya tersebut.
33. Saya sering membeli produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti.
0,756 0,361 Valid
34. Saya membeli produk karena endorsmannya adalah idola saya
0,727 0,361 Valid
35. Saya membeli produk yang ditawarkan akun sosial media yang saya ikuti karena menjual produk yang digunakan idola saya
0,686 0,361 Valid
36. Saya tidak tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh akun sosial media yang saya ikuti
0,320 0,361 Valid
37. Saya tidak membeli produk yang ditawarkan walaupun endorsmannya adalah idola saya
0,202 0,361 Tidak Valid
38. Tingkat rasa percaya diri saya tumbuh saat menggunakan produk dari akun
40 dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi: Individu menggunakan produk yang ditawarkan oleh akun sosial media dengan tujuan untuk
menumbuhkan rasa percaya diri.
sosial media yang saya ikuti. 39. Mahalnya harga
produk yang saya beli berpengaruh terhadap rasa percaya diri saya
0,765 0,361 Valid
40. Saya memiliki gadget lain (seperti: I-pad, mp4, I-touch, dll) selain ponsel yang saya punya, karena terlihat sangat keren
0,844 0,361 Valid
41. Mahalnya harga produk yang saya beli dari akun sosial media yang saya ikuti tidak berpengaruh terhadap rasa percaya diri saya.
0,448 0,361 Valid
42. Saya menjadi tidak percaya diri ketika saya menggunakan produk yang harganya murah
0,425 0,361 Valid
3.10.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pun juga merupakan proses untuk mengukur butir atau item suatu instrument. Instrument dikatakan reliable (andal) jika pertanyaan konsisten atau stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan rumus alpha Chronbach (α). Dengan kriteria alat ukur (instrumen) dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > r-tabel dan jika alpha cronbach < r-tabel maka dinyatakan tidak reliable.
α = 2 1 – S1 - S2 Sx2
Α : Koefesien reliabilitas alpha
41
Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut :
a) r-hasil postif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable b) r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak
reliable
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan taraf signifikansi 5% )
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Melalui tabel tersebut, menunjukkan bahwa variabel Pengaruh Sosial Media Terhadap Gaya Hidup Remaja di Salatiga memiliki nilai cronbach Alpha 0,946 diatas r-tabel (0,361) sehingga dapat dikatakan hasil pengujian ini reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items