• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Bobot Pada Multiple Attribute Decision Making (Madm) Dengan Menggunakan Perceptron

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Bobot Pada Multiple Attribute Decision Making (Madm) Dengan Menggunakan Perceptron"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu teknik yang digunakan pada Multiple Attribute Decision Making (MADM). Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan metode yang cukup terkenal untuk menentukan prioritas alternatif dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini dibuktikan dari beberapa penelitian terdahulu tentang pegambilan keputusan untuk masalah multi kriteria khususnya di bidang pemilihan supplier yang menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). (Chen & Huang 2007) melakukan penelitian pada Perusahaan komputer dengan tipe Build-To-Order (BTO). Belum ada penerapan pembobotan supplier sehingga tidak diketahui supplier mana yang menguntungkan untuk dipilih. Peneliti memadukan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan bi-negotiation agents' mechanism untuk membantu memperoleh supplier terbaik pada perusahaan komputer. Penelitian ini

mampu mengakomodir kriteria kuantitatif dan kualitatif.

(2)

2

membantu memperoleh supplier yang lebih menguntungkan. (Chan, et al. 2007) juga melakukan penelitian pada Airline Industry (Hong Kong based-Airline Company). Peneliti menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software Expert Choice.

Dari keterangan diatas membuktikan bahwa metode Analytic Hierarchy Process (AHP) cukup baik diterapkan untuk mencari bobot dari kriteria sebagai acuan pengambilan keputusan. Namun demikian metode Analytic Hierarchy Process (AHP) juga memiliki kelemahan yaitu untuk kasus dengan jumlah kriteria dan alternatif yang banyak, dengan metode AHP untuk proses pengambilan keputusan masalah akan didekomposisi menjadi beberapa subsistem, sehingga sejumlah besar perbandingan berpasangan perlu dibuat untuk menyeselesaikan kasus tersebut. Pendekatan ini memiliki kelemahan bahwa jumlah perbandingan berpasangan yang akan dibuat, dapat menjadi sangat besar dengan ukuran (n(n-1)/2) sehingga akan memakan waktu yang cukup lama (Macharis et al. 2004). Hal senada juga dikemukakan oleh Mohammed (2013) bahwa metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sering tidak dapat memberikan nilai perbandingan yang konsisten, khususnya untuk masalah

dengan jumlah kriteria dan alternatif yang banyak. Dengan demikian penulis menawarkan metode perceptron khususnya menggunakan jaringan multilayer feedforeward untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga masalah penggunaan matriks perbandingan berpasangan (Pair wise Comparison Matrix) untuk kasus yang

banyak dapat teratasi.

1.2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bobot atribut merupakan parameter yang sangat menetukan dalam metode Multiple Attribute Decision Making (MADM) dalam pengambilan keputusan. Dalam teknik Analythic Hierarchy Process (AHP) proses penghitungan bobot dilakukan setelah membentuk matriks perbandingan berpasangan. Namun permasalahan yang sering terjadi saat membentuk matriks perbandingan berpasangan, sering tidak dapat memberikan nilai perbandingan yang konsisten khususnya untuk jumlah kriteria dan alternatif yang banyak. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan

(3)

3

pembuatan matriks perbandingan berpasangan dalam penyelesaian kasus dengan jumlah kriteria dan alternatif yang banyak dengan menggunakanperceptron.

1.3. Batasan Masalah

Karena begitu luasnya cakupan masalah yang berkaitan dengan metode Multiple Attribute Decision Making (MADM) yang digunakan dalam pencarian bobot atribut, maka pembatasan pada penelitian ini dilakukan pada Analytic Hierarchy Process (AHP) saja.

1.4. Tujuan penelitian

Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah melakukan menentukan bobot (kepentingan relatif atribut terhadap fungsi tujuan) pada Multiple Attribute Decision Making (MADM) yang merupakan suatu studi identifikasi pemilihan alternatif berdasarkan nilai-nilai dan preferensi pengambil keputusan, khususnya pada teknik Analytic Hierarchy Process (AHP) yang merupakan metode pengambilan keputusan berdasarkan prioritas dengan menggunakanperceptron.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui bagaimana penerapan perceptron dalam membantu pencarian bobot atribut pada Multiple Attribute Decision Making (MADM) khususnya pada teknikAnalytic Hierarchy Process(AHP).

(4)

4

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini pada umumnya terdiri atas lima bab. Adapun uraian dari setiap bab yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta manfaat yang diambil dari penelitian ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari state of art yang berisi penelitian sebelumnya yang akan

dijadikan perbandingan untuk penelitian ini serta teori-teori penunjang yang menjadi landasan dan mendukung pelaksanaan penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi alur analisis penelitian yang dilakukan, serta langkah-langkah penyelesaian masalah yang di gunakan dalam penelitian ini.

BAB 4 ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas analisis dan hasil dari penelitian, pengukuran kinerja yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memproses nilai-nilai yag tidak pasti tersebut maka sistem melakukan pengambilan kebutusan dari hasil pendekatan dengan Fuzzy Multiple Attribute Decision

Sistem pendukung keputusan yang akan dibuat menggunakan Fuzzy MADM ( Multiple Attribute Decision Making ) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan siapa

Model yang digunakan untuk membuat sistem pendukung keputusan ini adalah Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (Fuzzy MADM).Metode yang digunakan dalam Fuzzy

keputusan, pengertian Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dan mengenai teori yang berhubungan dan diperlukan dalam. pembuatan

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan adalah dengan menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM).. Adapun aplikasi yang

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan adalah dengan menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM).. Adapun aplikasi yang

Tahapan berikutnya, data hasil uji menggunakan software OWASP diimplementasikan ke dalam Multiple Attribute Decision Making (MADM) dengan menggunakan metode

Penelitian yang dilakukan oleh Priatni [2], dengan judul “Sistem Untuk Menentukan Pilihan Pada Program Studi Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making