• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Implementasi Corporate Social Resposibility PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Implementasi Corporate Social Resposibility PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan) Chapter III V"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (implementasi Corporate Social Responsibility) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (kesejahteraan masyarakat).

3.2Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada lokasi Kecamatan Tangkahan, Medan Labuhan, Sumatera Utara. Dan waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, pada bulan Maret sampai Mei 2017.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Kelurahan Tangkahan yang telah penerima CSR PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pada tahun 2016 sebanyak 94 orang.

3.3.2Sampel

(2)

3.4Definisi Operasional

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel Bebas pada penelitian ini adalah Implementasi Corporate Social Responsibility. ImplementasiCorporate Social Responsibility merupakan pelaksanaan tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungannya bagi kepedulian sosial maupun tanggung jawab lingkungan dengan tidak mengabaikan kemampuan dari perusahaan. Indikator pada variabel ini adalah sebagai berikut:

a. Kemitraan. b. Bina Lingkungan.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Kesejahteraan Masyarakat. Kesejahteraan Masyarakat adalah suatu kondisi yang memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari stadar kehidupan masyarakat. Indikator pada variabel ini, yaitu:

a. Pendapatan. b. Kesehatan. c. Pendidikan.

(3)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Implementasi dan memberikan kontribusi kepada pengembangan yang lebih baik yang dapat di lihat dari standar kehidupan masyarakat.

3.5Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penelitian menggunakan data sebagai berikut :

3.5.1Data Primer

(4)

penelitian ini adalah skala Likert yaitu mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena instrument. Dalam penelitian ini lima tipe alternative instrumennya terdiri dari:

Tabel 3.2 Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012)

3.5.2Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Pustaka. Data dan informasi yang diperoleh adalah melalui buku-buku, jurnal, data-data lainnya yang dapat membantu hasil penelitian.

3.6Teknik Analisis Data 3.6.1 Metode Uji Instrumen

Dalam teknik analisis data harus melakukan Uji validitas dan realibilitas. Hal ini dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

(5)

Pengujian ini menggunakan bantuan software SPSS 21.0. Kriteria pengukuran kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Jika rhitung> rtabel b. Jika r

maka pernyataan dinyatakan valid.

hitung< rtabel 2. Uji Reliabilitas

maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan teknik half, yaitu mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown:

�� = 2�

1 +�

Keterangan:

ri = nilai koefisien reliabilitas r = nilai korelasi

Untuk menguji realibilitas penulis juga menggunakan kriteria sebagai berikut: a. Jika nilai koefisien realibilitas (Cronbach Alpha) > 0,6 maka kuesioner

dinyatakan reliabel atau terpercaya.

b. Jika nilai koefisien realibilitas (Cronbach Alpha) < 0,6 maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel atau tidak terpercaya.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

(6)

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 21.0. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data residua l berdistribusi normal atau tidak.

1. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z

Pedoman pengambilan keputusan data distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut :

a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1, 97, data dikatakan normal. 2. Pendekatan Grafis

Cara kedua untuk Uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

3.6.3 Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2010:147) analisis ini didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh implementasi CSR(X) terhadap kesejahteraan masyarakat (Y) dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

Keterangan :

(7)

a : bilangan konstanta

b : koefisien regresi

3.6.4 Uji Hipotesis

3.6.4.1 Uji Hipotesis Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji apakah karakteristik variabel (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Y). Adapun kriteria penerimaan/penolakanhipotesisnya adalah sebagai berikut:

a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < probabilitas yangditetapkan sebesar 0,05 (Sig <α 0,05).

b. Terima Ha jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 (Sig >α 0,05).

4.6.4.2 Uji Koefisien Determinasi (��)

(8)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Umum PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan bidang usaha jasa pengelolaan Kawasan Industri. Kawasan ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan komposisi sahamnya terdiri dari Pemerintah RI (pusat) 60%, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 30%, dan Pemerintah Kota Medan 10%.PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didirikan dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Akte Notaris Soeleman Ardjasasmiota, SH. No 9 Tanggal 7 Oktober 1988 di Jakarta, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Akte Notaris Ny. Asmara Noer SH, No. 8 dan 9 tanggal 10 Maret 198 sebagai akibat dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Januari 1998 dan telah diubah dengan Akte Notaris Erita Wagewali Sitohang, SH Nomor 12 tanggal 7 April 2005 dan terakhir telah diubah dengan Akte Notaris Titiek Irawati S.S.H Nomor 42 tanggal 12 September 2008 sesuai dari hasil Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Kawasan Industri Medan Kep-114S.MBU2008, No. Kep-23D2.MBU2008, No. 5752836K2008 dan No. 570106522008 tanggal 13 Agustus 2008.

(9)

bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional dalam pembangunan kawasan industri. Areal Kawasan Industri Medan ( Tahap I), dengan luas + 200 Ha, terletak disebelah barat jalan tol, dan areal di sebelah timur jalan tol disebut dnegan Kawasan Industri Medan (Tahap II) dengan luas + 325 Ha.Tata ruang tahap II sangat terencana dan asri, dengan jalan utama keluar dan masuk terbuat dari beton seluas 2 x 17,5 meter, dan jalan sekunder selebar 12 meter. Pada kiri dan kanan jalan terdapat pipa air bersih, air limbah, hydran, pipa gas, kabel listrik dan telepon, dengan konstruksi dibawah tanah.

Dengan menjunjung visi “Menjadi Kawasan Industri yang Berwawasan Lingkungan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Bisnis yang Dapat Meningkatkan Nilai Bagi Shareholder dan Stakeholders lainnya”. PT. Kawasan Industri Medan akan terus meningkatkan berbagai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dunia usaha maupun investor. Dalam kawasan yang terbesar di di Sumatera Utara ini telah bergabung sebanyak 600 pengusaha mulai dari industri dengan skala UKM, menengah hingga Industri-industri Multinasional dan Internasional.

Terdapat berbagai hasil industri yang diproduksi dengan mengandalkan potensi dan sumber daya alam yang terdapat di Sumatera Utara antara lain:

(10)

b. Industri Hasil Laut, Goldstorage, pengalengan ikan, makanan dan minuman, industri hasil hutan, furniture, rotan, meubel, industri bangunan (baja) dan lain-lain.

4.1.2 Visi dan Misi 4.1.2.1 Visi

“Menjadi kawasan industri yang berwawasan lingkungan dan penyediaan sarana dan prasarana bisnis yang dapat meningkatkan nilai bagi shareholder dan

Stakeholders lainnya” 4.1.2.2 Misi

a. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang berwawasan lingkungan

b. Menyediakan berbagai fasilitas bisnis yang dibutuhkan dunia usaha dan investor

c. Meningkatkan sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan prima.

4.1.3 Strategi

Secara komersial perusahaan bertujuan untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan (profitable), makmur dan berkelanjutan (sustainable) dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Strategi Umum:

a. Melakukan konsolidasi internal

b. Perubahan dan pengembangan fokus bisnis 2. Strategi Perusahaan:

(11)

b. Strategi bisnis c. Strategi fungsional

4.1.4 Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN nomorPER-09/MBU/07/2015 yang dikeluarkan pada 03 Juli 2015, BUMN harus berkontribusi terhadap komunitas dan masyarakat setempat, maksudnya yaitu setiap BUMN diwajibkan untuk membentuk dan menjalankan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang disingkat dengan PKBL sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya.PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara menerapkan Peraturan Menteri ini didalam salah satu kegiatan perusahaan diluar dari kegiatanpemenuhan keuntungan finansial.PKBL itu sendiri merupakan salah satu bagian atau bentuk dari CSR.

(12)

4.1.5 Struktur Divisi PKBL

berdasarkan surat keputusan Direksi No.90096/IV/SKD/2016 pada tanggal 19 April 2016 mengeluarkan keputusan tentang struktur organisasi PKBL yang dikelola oleh 6 orang dan 1 orang yang kedudukannya setingkat dibawah Direksi sebagai Pembina dan penanggungjawab unit PKBL, sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Menteri nomor PER-09/MBU/07/2015pasal 10 ayat 2, sebagai berikut :

Pembina : Daly Mulyana Ketua : Aris Supriyatno Keuangan : Taruli Silaen

Operasional : Bernike Simanjuntak Operasional : Romauli Sitorus Penagihan : Robinson Simatupang Penagihan : Riza Heri Purnama

Staf PKBL ini juga menduduki jabatan sebagai : Aris Supriyatno : Manager Keuangan

Taruli Silaen : Assisten Manager Penjualan Bernike Simanjuntak : Assisten Manager Laboratorium Romauli Sitorus : Staf Produksi dan Operasional Robinson : Staf Pemasaran

Riza Heri Purnama : Staf Pengendalian

(13)

Gambar 4.1 Struktur Divisi PKBL

Sumber: RKAP PKBL PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

Dalam struktur unit PKBL ini, setiap anggota memiliki tugas masing-masing, yaitu:

a. Pembina bertugas dalam memberi arahan terhadap organisasi yang dipimpinnya

b. Ketua PKBL bertugas untuk mengatur dan merancang kegiatan yang akan dilaksanakan

c. Bagian Laporan Keuangan bertugas mengatur keuangan, pengeluaran, dan pelaporan untuk kegiatan PKBL

d. Operasional bertugas sebagai pelaksana dan pengawas kegiatan PKBL

e. Penagihan bertugas untuk menagih pinjaman kepada mitra binaan dan tim lapangan PKBL.

(14)

4.1.6 Program Kemitraan

Kegiatan tanggung jawab sosial PT. Kawasan Industri Medan (Persero) merupakan kegiatan yang disusun dalamRencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) setiap tahun dan disahkan olehRapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta terdapat dalam laporan tahunan perusahaan (annual report) yang kemudian dipertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Program Kemitraan ini adalah salah satu program yang dijalankan oleh Divisi PKBL PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Program kemitraan merupakan wujud dukungan BUMN terhadap usaha-usaha kecil dan menengah masyarakat di sekitar lokasi BUMN beroperasi.Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu hasil produksi dan perekonomian usaha-usaha kecil masyarakat.

Kegiatan tersebut meliputi pemberian bantuan pinjaman atau kredit dana kepada usaha kecil masyarakat yang membutuhkan. Selain memberi bantuan pinjaman dana dan modal usaha, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) juga membentuk beberapa program binaan berupa pendidikan, pelatihan, dan pembinaan dalam meningkatkan usaha-usaha kecil masyarakat baik dalam segi produktivitas, promosi, pemasaran, dan lain-lain dalam bentuk hibah. Dalam prosedur pelaksanaan kegiatan kemitraan, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) menyeleksi proposal yang masuk dari mitra binaan dan melakukan survei untuk menjamin mitra binaan dapat bertanggungjawab dengan dana yang dipinjamkan perusahaan. Setelah disetujui, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) akan menyalurkan dana yang dibutuhkan dan kemudian menandatangani surat perjanjian sebagai mitra binaan.

(15)

a. Yang menjadi mitra binaan adalah usaha perseorangan

b. Berdiri sendiri, artinya bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, dan berafilisiasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar

c. Memiliki prospek usaha untuk dikembangkan d. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun e. Tidak bermitra dengan Perusahaan lain.

Perkembangan jumlah mitra binaan setiap tahun terus bertambah, per 30 september 2015 yang telah menerima bantuan modal usaha adalah sebanyak 89 mitra binaan. Berdasarkan data dari laporan triwulan III PKBL tahun 2016 PT. Kawasan Industri Medan (Persero), jumlah mitra binaan bertambah 5 mitra dengan dana bantuan penyaluran Program Kemitraan sebesar Rp.260.000.000,- dengan demikianjumlah mitra binaan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sampai 30 september 2016 adalah 94 mitra binaan. Dalam triwulan IV tahun 2016 PT. Kawasan Industri Medan (Persero) membantu 7 mitra binaan dengan total bantuan sebesar Rp.240.000.000,-. Kategori dari unit usahamasyarakat yang menjadi mitra binaan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) antara lain meliputi sektor industri, jasa, sektor dagang, pertanian, perikanan, peternakan, dan lain-lain.

(16)

mampu mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha.Dengan perkembangan usaha kecil yang dibina BUMN ini diharapkan dapat memberikan efek berupa meningkatnya taraf hidup masyarakat serta mendorong tumbuhnya kemitraan antara BUMN dengan usaha kecil yang mandiri.Dalam kegiatan ini, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) melakukan fungsi Adaptasi yaitu dengan memperkenalkan dan mensosialisasikan program yang mereka jalankan untuk penyesuaian mereka terhadap pemenuhan kebutuhannya mematuhi peraturan yang berlaku.

Sebelumnya PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pernah menjalankan program kemitraan pada tahun 1991 kepada industri kecil yang diberi nama PUKK (Program Usaha Kecil dan Koperasi). Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kanwil Depprindag Sumatera Utara. Dimana pada saat itu banyak membina usaha kecil dan koperasi di daerah Tapanuli Utara.Salah satu jenis usaha yang mendapat program binaan tersebut adalah Kacang Garing Sihobuk, sehingga kacang garing sihobuk dikenal sebagai salah satu oleholeh khas Tarutung.

4.1.7 Program Bina Lingkungan

(17)

Kebijakan yang dilakukan untuk keberlangsungan program ini adalah dengan menganggarkan dana untuk program Bina Lingkungan setiap tahunnya, membuat program untuk pencapaian target dan melaksanakan pembinaan lingkungan dan tanggap akan lingkungan sekitar.

Kegiatan ini dilaksanakan sendiri oleh PT KIM yang dikelola oleh Tim PKBL. Kegiatan tersebut meliputi :

1. Bantuan Perbaikan Rumah Ibadah

Memberikan bantuan perbaikan atau renovasi rumah ibadah juga menjadi kegiatan rutin. PT. Kawasan Industri Medan (Persero)memberikan bantuan kepada masjid-masjid dan gereja yang membutuhkan dana atau bahan-bahan untuk keperluan merenovasi. Salah satu yang mendapat bantuan adalah masjid Al Falah yang terdapat di jalan P. Nias yang terletak di kawasan KIM tahap II, dan juga masjid Al Amin yang terdapat di lingkungan V kelurahan Tangkahan.Bantuan yang diberikan berupa uang sumbangan yang sepenuhnya diberikan untuk keperluan masjid-masjid yang mendapat bantuan, baik itu untuk merenovasi ataupun membeli keperluan-keperluan yang dibutuhkan.

2. Bantuan Perbaikan Sarana Umum

PT. Kawasan Industri Medan (Persero) menjalankan kegiatan dalam rangka memberi bantuan perbaikan sarana umum yang ada di masyarakat.Misalnya pengecatan trotoar jalan, peninggian parit di lingkungan masyarakat Tangkahan untuk menghindari banjir ketika hujan datang.Untuk tahun 2016, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) membantu memperbaiki beberapa titik parit warga yang rusak dan dapat merusak lahan sawah di sebelahnya.

(18)

Petani dan buruh tani merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Tangkahan. Di kelurahan Tangkahan terdapat sekitar 325 ha lahan sawah. Melihat potensi tersebut PT. Kawasan Industri Medan (Persero) berencana membuat program bantuan pemberian bibit tanaman kepada petani yang meliputi bibit sayur-sayuran, bantuan alat untuk mengelola lahan sawah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan produktivitas lahan sawah yang ada di masyarakat.Kegiatan ini akan segera direalisasikan pada tahun 2017.

Namun diakhir tahun 2016 ini PT. Kawasan Industri Medan (Persero) melibatkan petani yang memiliki lahan sawah dalam program kemitraannya. PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan pinjaman dana kepada petani yang memiliki lahan sawah. Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan luas sawah yang dimiliki oleh petani. Pada kegiatan ini PT. Kawasan Industri Medan (Persero) melakukan survei terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh tim PKBL dan kemudian mengundang petani ke wisma PT. Kawasan Industri Medan (Persero) untuk memberikan bantuan pinjaman dana dalam rangka mengembangkan potensi lahan sawah mereka. Bantuan yang diberikan akan dibelikan bibit tanaman oleh petani dan juga membeli mesin traktor untuk membajak sawah. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar petani mampu mengembangkan lahan sawahnya dengan optimal.

4. Pembangunan Saluran Air PDAM

(19)

berdiri di KIM. Salah satu yang menjadi tuntutan masyarakat adalah tercemarnya sumur-sumur masyarakat oleh limbah dari pabrik yang beroperasi dekat dengan lingkungan masyarakat. Untuk itu PT. Kawasan Industri Medan (Persero) membangun saluran air bersih PDAM yang dilakukan dibeberapa titik salah satunya di lingkungan IV kelurahan Tangkahan.Bantuan saluran air PDAM ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dan juga bentuk reaksi dan respon dari tuntutan masyarakat terhadap sumur-sumur mereka yang tercemar limbah. Masyarakat Tangkahan menjadikan sumur sebagai sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari, baik itu sumur galian maupun sumur pompa.

5. Bantuan Sembako

(20)

Tidak hanya memberikan bantuan sembako, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) juga memberikan subsidi pembelian sembako murah ketika terjadi kelonjakan harga sembako di pasaran. PT. Kawasan Industri Medan (Persero) rutin memberikan bantuan seperti ini setiap tahunnya. Bantuan yang diberikan biasanya dalam bentuk paketan yang meliputi beras, gula, minyak goreng, sirup, biscuit, dan lain-lain. Jumlah paket yang disediakan sekitar 1700 sampai 3000 paketan.

Kriteria kepala keluarga (KK) yang mendapat bantuan tersebut meliputi: a. Lansia

b. Janda/ Duda c. Anak Yatim d. Tukang Becak e. Karyawan Pabrik

(21)

6. Pemberian Santunan Kepada Anak Yatim dan Panti Asuhan

Kegiatan charity(kemurahan hati) dan philanthropy(kedermawanan) dalam bentuk memberikan hibah dan santunan merupakan salah satu kegiatan yang juga banyak dilakukan oleh perusahaan. Salah satu perusahaan yang rutin menjalankannya adalah PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Kegiatan amal seperti ini menjadi agenda rutin perusahaan dalam rangka menyambut hari-hari besar keagamaan selain pemberian sembako. Tujuan dari kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan terhadap kepedulian dan kepekaannya terhadap masyarakat sekitar. Dalam tahun 2016, menjelang Lebaran Idul Fitri, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) melaksanakan kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim piatu di sekitar perusahaan dengan memberikan uang tunai senilai RP.100.000-, kepada 500 anak dan pemberian santunan ke panti asuhan yang berlokasi di Tangkahan.

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Identitas Responden

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat kelurahan Tangkahan yang mendapatkan CSR dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero) yang berjumlah 94 orang. Karakteristik responden ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pendapatan per bulan.

(22)

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 20 21.3%

2 Perempuan 74 78.7%

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.1 di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 74 orang atau 78%. Hal ini berarti dalam pemberian CSR, lebih banyak perempuan yang menerima bantuan dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dibandingkan dengan jumlah penerima laki-laki.

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Umur

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi dengan mayoritas umur 26-35 tahun dengan jumlah 38 orang atau 40.4%, kemudian diikuti umur 36-45 tahun dengan jumlah 37 orang atau 39.4%. Dan yang terkecil adalah umur diatas 55 tahun dengan jumlah 1 orang atau 1.1%. Hal ini menunjukkan bahwa pada range

umur 26-35 tahun masyarakat kelurahan tangkahan lebih banyak membutuhkan bantuan dibandingkan range umur lainnya.

No. Umur Frekuensi Persentase

1 26-35 Tahun 38 40.4%

2 36-45 Tahun 37 39.4%

3 46-55 Tahun 18 19.1%

4 >55 Tahun 1 1.1%

(23)

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1 SD 8 8.5%

2 SMP 20 21.3%

3 SMA 60 63.8%

4 S1-S3 6 6.4%

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi oleh masyarakat bertamatan SMA dengan jumlah 60 orang atau 63.8%. Jadi dapat dilihat bahwa rata-rata penerima CSR di Kelurahan Tangkahan adalah masyarakat yang pendidikan terakhirnya adalah SMA.

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Per-Bulan No. Pendapatan Per-bulan Frekuensi Persentase

1 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 16 17% 2 Rp 1.100.000 – Rp. 1.900.000 72 76.6%

3 > Rp 2.000.000 6 6.4%

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(24)

Medan (Persero) adalah penduduk yang berpendapatan antara Rp 1.100.000 – Rp. 1.900.000.

4.2.2 Variabel Implementasi CSR (X)

Dalam mengukur variabel X, peneliti menggunakan 2 (dua) indikator yaitu Kemitraan dan Bina Lingkungan. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 13 (tiga belas) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini: 1. Kemitraan

Pada indikator ini terdapat 7 (tujuh) pernyataan, dari pernyataan tersebut maka akan diketahui jawaban responden terhadap pernyataan tersebut apakah sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Bantuan Dana Kepada Usaha Kecil dan Menegah

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 5.3%

2 Setuju 52 55.3%

3 Netral 17 18.1%

4 Tidak Setuju 20 21.3%

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(25)

bantuan dana kepada usaha kecil dan menengah yang sedang membutuhkan dana tambahan.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Dana Sesuai Yang Dibutuhkan Oleh Penerima Bantuan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 2.1%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.6 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 56 atau 59.6% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan dana sesuai yang dibutuhkan oleh penerima bantuan.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Dalam Memasarkan Produk

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 1.1%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(26)

para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan dalam memasarkan produk UMKM yang bermitra.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Fasilitas No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 6 6.4%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.8 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 44 atau 46.8% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan fasilitas lainnya yang efektif untuk kelangsungan usaha.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Tentang Survei Sebelum Memberi Dana Bantuan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 1.1%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(27)

para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) selalu mensurvei terlebih dahulu sebelum memberikan dana bantuan.

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengkontrol Kembali Dana Yang Diberikan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.10 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 58 atau 61.7% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) mengontrol kembali dana yang telah mereka berikan kepada UMKM yang bermitra.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Tentang Meminta Feedback Kepada Penerima Bantuan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

(28)

Tabel 4.11 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) meminta feedback kepada penerima bantuan.

2. Bina Lingkungan

Pada indikator ini terdapat 6 (enam) pernyataan, dari pernyataan tersebut maka akan diketahui jawaban responden terhadap pernyataan tersebut apakah sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kegiatan Pelestarian Lingkungan Secara Berkelanjutan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 2.1%

2 Setuju - -

3 Netral - -

4 Tidak Setuju 36 38.3%

5 Sangat Tidak Setuju 56 59.6%

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(29)

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memperbaiki Parit Yang Rusak No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.13 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 55 atau 58.5% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) selalu memperbaiki parit sekitar ketika ada yang rusak.

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Sumbangan Bibit No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(30)

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Kepada Masyarakat Kurang Mampu

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 7 2.1%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.15 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban setuju dengan frekuensi sebanyak 85 atau 90.4% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Sembako Sesuai Kebutuhan Masyarakat

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 36 38.3%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(31)

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Sembako Secara Berkelanjutan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 13 13.8%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.17 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban setuju dengan frekuensi sebanyak 80 atau 85.1% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan sembako secara berkelanjutan.

4.2.3 Variabel Kesejahteraan Masyarakat (Y)

Dalam mengukur variabel Y, peneliti menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 10 (sepuluh) item pernyataan, seperti dibawah ini:

Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Responden Tentang Membuat Kegiatan Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

(32)

Tabel 4.18 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 57 atau 60.6% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa tidak setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) membuat kegiatan yang dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Yang Meningkat Setelah Mendapatkan CSR

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju 8 8.5%%

3 Netral 11 11.7%

4 Tidak Setuju 57 60.6%

5 Sangat Tidak Setuju 18 19.1%

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(33)

Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membayar Biaya Rumah Sakit

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.20 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden dapat membayar biaya rumah sakit saat ada anggota keluarga yang masuk rumah sakit.

Tabel 4.21

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai Kebutuhan Dasar Keluarga

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 3.2%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

(34)

para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat membiayai kebutuhan-kebutuhan dasar untuk kesehatan keluarga responden.

Tabel 4.22

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai Kebutuhan Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Keluarga

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 1.1%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.22 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 68 atau 72.3% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden dapat membiayai kebutuhan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga responden.

Tabel 4.23

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Mendaftar Asuransi Kesehatan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

(35)

Tabel 4.23 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 71 atau 75.5% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden dapat mendaftar asuransi kesehatan di salah satu perusahaan asuransi yang ada.

Tabel 4.24

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Menyekolahkan Anak Saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 10 10.6%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.24 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban setuju dengan frekuensi sebanyak 83 atau 88.3% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat menyekolahkan anak responden.

Tabel 4.25

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapat Saya Dapat Membeli Perlengkapan Sekolah Anak

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

(36)

Tabel 4.25 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban setuju dengan frekuensi sebanyak 79 atau 84% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat membeli perlengkapan atau peralatan sekolah anak responden.

Tabel 4.26

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai Kegiatan Ekstrakulikuler Yang Ada Di Sekolah Anak

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju 34 36.2%

3 Netral 59 62.8%

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju 1 1.1%

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.26 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 59 atau 62.8% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden dapat membiayai kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah anak reesponden seperti

(37)

Tabel 4.27

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Mendaftar Asuransi Pendidikan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju - -

3 Netral 50 53.2%

4 Tidak Setuju 40 42.6%

5 Sangat Tidak Setuju 4 4.3%

Total 94 100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017

Tabel 4.27 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden dapat mendaftar asuransi pendidikan di salah satu perusahaan asuransi yang ada. 4.3 Teknik Analisis Data

4.3.1 Uji Instrumen 4.3.1.1 Uji Validitas

(38)

1. Uji Validitas Implementasi CSR (X) Tabel 4.28

Hasil Uji Validitas Karakteristik Implementasi CSR (X) Pernyataan Koefisien

Korelasi

r-tabel Keterangan

Pernyataan 1 0,896

0,2028

Valid

Pernyataan 2 0,831 Valid

Pernyataan 3 0,589 Valid

Pernyataan 4 0,870 Valid

Pernyataan 5 0,861 Valid

Pernyataan 6 0,393 Valid

Pernyataan 7 0,871 Valid

Pernyataan 8 0,343 Valid

Pernyataan 9 0,422 Valid

Pernyataan 10 0,261 Valid

Pernyataan 11 0,255 Valid

Pernyataan 12 0,307 Valid

Pernyataan 13 0,301 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

(39)

2. Uji Validitas Kesejahteraan Masyarakat (Y) Tabel 4.29

Hasil Uji Validitas Karakteristik Kesejahteraan Masyarakat (Y) Pernyataan Koefisien Korelasi r-tabel Keterangan Pernyataan 1 0,647

0,2028

Valid

Pernyataan 2 0,530 Valid

Pernyataan 3 0,712 Valid

Pernyataan 4 0,654 Valid

Pernyataan 5 0,679 Valid

Pernyataan 6 0,518 Valid

Pernyataan 7 0,636 Valid

Pernyataan 8 0,630 Valid

Pernyataan 9 0,649 Valid

Pernyataan 10 0,644 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.29 menunjukkan bahwa nilai �ℎ����� lebih besar dari ������, maka seluruh item pernyataan pada variabel kesejahteraan masyarakat dinyatakan valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

(40)

Tabel 4.30

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X Reliability Statistics X

Cronbach's Alpha N of Items

,843 13

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.30 diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha

sebesar0,843. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besardari r-tabel (0, 843>0,60) maka seluruh pernyataan implementasi corporate social responsibility (X) dalam penelitian inidinyatakan reliabel.

Tabel 4.31

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics Y Cronbach's Alpha N of Items

,811 10

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.31 diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar 0,811. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besardari

rtabel (0,811> 0,60) maka seluruh pernyataan kesejahteraan masyarakat (Y)dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas

(41)

3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z

Pedoman pengambilan keputusandata distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut :

1. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1, 97, data dikatakan normal.

Tabel 4.32

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Pada tabel 4.32, hasil pengolahan data diatas dapat dilihat besarnyaperolehan nilai Asymp.sig (2 tailed) adalah 0,280. Artinya, perolehan ini lebihbesar dari 0,05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,991 dimana angkaini lebih kecil dibandingkan dengan nilai ketetapan 1,97. Dengan demikian, ujistatistik telah memenuhi kedua kriteria yang dipersyaratkan dan data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kolmogorov-Smirnov Z ,991

Asymp. Sig. (2-tailed) ,280

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(42)

4. Pendekatan Grafis

Cara kedua untuk Uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut :

a. Grafik Histogram

Gambar 4.2

Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

(43)

b. Grafik Normal P-Plot

Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Padagambar 4.9 terlihat bahwa gambar menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, data dikatakan berdistribusi normal.

4.3.3 Uji Regresi Linear Sederhana

(44)

Tabel 4.33

Koefisien Regresi Linear Sederhana Coefficientsa a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan regresi sederhana yang ditunjukkan dalam tabel 4.33 maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut :

� = 17,486 + 0,358X

Persamaan regresi linier sederhana tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta = 17,486

Nilai konstanta positif menunjukan pengaruh yang signifikan variabel independen (Implementasi Corporate Social Responsibility). Bila variabel dependen naik atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel Kesejahteraan Masyarakat akan naik atau terpenuhi.

2. Implementasi CSR (X) = 0,358

(45)

4.3.4 Uji Hipotesis 4.3.4.1 Uji-t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah karakteristik Implementasi

Corporate Social Responsibility (X) PT. Kawasan Industri Medan (Persero) mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Y) yang berada di Kelurahan Tangkahan.

Tabel 4.34

Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t) Coefficientsa a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.34 maka dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung karakteristik Implementasi Corporate Social Responsibility adalah 5,383 dan nilai t-tabel (df = 94-2) adalah 1,986 sehingga t-hitung > t-tabel (5,383>1,986), maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik implementasi

corporate social responsibility berpengaruh positif dan signifikan< 5% (0 < 0,05 ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Implementasi

(46)

4.3.4.2 Uji ��

Uji koefisien determinasi �2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Semakin kecil nilai �2

maka semakin terbatas kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Tabel 4.35

Hasil Uji Koefisien Determinasi (��) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,489 ,240 ,231 3,009

a. Predictors: (Constant), Implementasi Corporate Social Responsibility

b. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.35 di atas, dapatdisimpulkansebagai berikut:

1. Nilai R sebesar 0.489 berarti hubungan antara Implementasi CSR (X) terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Y) sebesar 48,9%. Artinya, hubungan antar variabel tergolong tidak cukup erat.

(47)

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kecamatan Tangkahan, Medan Labuhan

Seperti yang telah dikemukakan oleh Wibisono (2007:7) Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersaman dengan peningkatan taraf hidup pekerja beserta keluarganya. PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pun melaksanakan tugasnya dalam berkontribusi untuk mengembangkan ekonomi dari komunitas setempat maupun masyarakat luas yang ada. Dilihat dari peraturan yang ada dalam UU Perseroan Terbatas (UUPT) No.40 tahun 2007 pasal 74, maka PT. Kawasan Industri Medan (Persero) diwajibkan untuk melaksanakan tanggungjawab sosial, tidak hanya itu dilihat dari peraturan pemerintah dalam

Good Corporate Governance yang dalam landasan hukum yang dianut oleh PT. Kawasan Industri memang mewajibkan setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

(48)

koefisien yang diperoleh adalah positif yaitu 0,358. Berdasarkan hasil analisis regresi linier tersebut diperoleh persamaan � = 17,486 + 0,358X yang memiliki makna apabila implementasi corporate social responsibility ditingkatkan 100% maka kesejahteraan masyarakat yang tercipta akan meningkat 0.358. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat keberhasilan dalam implementasi

corporate social responsibility maka akan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini meskipun Implementasi

(49)

BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi pada Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan), maka dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan Uji-t (Uji Signifikan Parsial), karakteristik implementasi corporate social responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pada Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan. Hal ini berarti, pada karakteristik implementasi corporate social responsibility, Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi R Square menunjukkan bahwa Kesejahteraan Masyarakat (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel Impelementasi Corporate Social Responsibility (X) sebesar 24% (dua puluh empat persen), sedangkan 76% (tujuh puluh enam persen) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(50)

5.2Saran

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Gambar 4.1 Struktur Divisi PKBL
Tabel 4.1
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

menunjukkan perbedaan rerata panjang trikoma ( abaksial ) daun jati ( Tectona grandis L.) pada umur 12 MST yang ditanam pada tanah pascatambang emas Bombana dengan

Masalah hidrodinamika yang terdapat di Perairan Tugu adalah sebaran sedimentasi yang tidak merata yang mengakibatkan pembelokan di badan sungai dan perubahan alur pelayaran

jaringan wifi pada gedung G terutama lantai 1 memiliki. hasil paling kurang bila dibandingkan dengan

Tujuan: Untuk menentukan korelasi antara kalsium, fosfor dan produk kalsium fosfor dengan skor pruritus pada pasien hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik

[r]

Mereka menegaskan bahwa itu tidak cukup bagi kita untuk &#34;mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang.&#34; William Mc Donough &amp; Michael

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan