• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Alat Pendeteksi Kadar Gas Buang CO Pada Sepeda Motor Matic Berbasis Arduino Dengan Sensor MQ-7 Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Alat Pendeteksi Kadar Gas Buang CO Pada Sepeda Motor Matic Berbasis Arduino Dengan Sensor MQ-7 Chapter III V"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1Waktu dan Tempat

Perancangan ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai April 2017 di

Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

3.2Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang Digunakan

1. Satu set komputer berfungsi untuk pengelolaan data dan pemrograman

2. Bor listrik berfungsi untuk melubangi material

3. Solder berfungsi untuk mencairakan timah dan menyambung beberapa

komponen elektronik

4. Obeng berfungsi untuk memasang baut dan mur

5. Mesin potong triplek berfungsi untuk memotong triplek dan akrilik

6. Attractor berfungsi sebagai alat penyedot timah pada PCB

3.2.2 Bahan yang Digunakan

Komponen Mekanik

1. Mur dan baut berfungsi sebagai peguat dalam pemasangan komponen pada

papan triplek

2. Akrilik berfungsi sebagai pelindung komponen pada alat

3. Spacer berfungsi sebagai penyanggah antara akrilik dengan triplek

(2)

Komponen Elektronik

1. Arduino berfungsi sebagai mikrokontroler

2. Sensor MQ-7 berfungsi untuk mendeteksi kadar gas buang CO

3. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan status kerja

alat

4. Trimpot 103 berfungsi untuk mengatur tingkat kecerahan (intensitas cahaya)

LCD

5. Buzzer berfungsi sebagai tanda peringatan (mengeluarkan bunyi) apabila

kadar gas buang melebihi ambang batas udara bersih

6. LED (Light Emitting Diode) berfungsi sebagai (mengeluarkan cahaya)

apabila kadar gas buang melebihi ambang batas udara bersih

7. Resistor (330 Ω) berfungsi untuk menghambat tegangan yang masuk pada

LED

(3)

3.3 Flowchart System Pendeteksi Kadar Gas Buang CO

Gambar 3.1 Flowchart Sistem Pendeteksi Kadar Gas Buang CO

Alat pendeteksi kadar gas buang CO akan aktif apabila diberi supply

tegangan dari powerbank. Kemudian alat akan menginisialisasi port yang ada

pada Arduino (mengidentifikasi atau mengenali port-port Arduino yang terhubung

dengan komponen-komponen yang ada pada rangkaian). Sensor MQ-7 akan

mendeteksi kadar CO ketika diberi inputan berupa gas buang dari sepeda motor

matic. Jika CO yang dideteksi lebih besar dari 300 ppm maka LCD akan

(4)

jika CO yang dideteksi lebih kecil dari 300 ppm maka LCD akan menampilkan

kata “AMAN” dan menonaktifkan Buzzer serta LED

3.4 Spesifikasi Sistem

Dalam perancangan alat pendeteksi kadar gas buang sepeda motor,

mikrokontroler Arduino Uno digunakan sebagai komponen utama yang

mengatur komponen lainnya seperti: Sensor MQ-7, LCD, Buzzer dan LED.

Hardware ini dirancang agar mikrokontroler Arduino dapat menerima masukan

dari sensor MQ-7, sehingga fungsi alat untuk mendeteksi kadar gas buang

yang keluar dari sepeda motor tercapai. Hardware pendeteksi kadar gas buang

sepeda motor dirancang sesuai diagram blok yang terdapat pada gambar berkut.

Gambar 3.2 Diagram Blok System Power Supply

Arduino

LCD

Sensor

MQ-7

Buzzer dan

(5)

Berdasarkan blok di atas, Arduino menerima masukan yaitu Sensor

MQ-7. Berdasarkan masukan dari sensor tersebut, apabila sensor mendeteksi gas

buang sepeda motor melebihi batas ambang batas udara bersih maka arduino akan

memerintahkan LCD untuk menapilkan kata “BAHAYA” serta menghidupkan

buzzer dan LED.

3.5 Rangkaian Keseluruhan Sistem

Rangkaian keseluruhan sistem dari alat pendeteksi kadar asap sepeda

motor dibagi menjadi 3 bagian yaitu: power supply, bagian input, dan bagian

output. Bagian power supply merupakan input tegangan dari baterai. Bagian input

terdiri dari 1 buah input yaitu sensor MQ-7. Bagian output terdiri dari LCD,

Buzzer, dan LED.

3.5.1 Rangkaian Power Supply

Bagian power supply ini menggunakan Powerbank dengan kapasitas 6000

mAh dan tegangan masukan keluaran sebesar 5 Volt dengan arus 1000 mAh, yang

akan dihubungkan dengan Arduino Uno R3.

(6)

Keterangan:

 Adaptor dihubungkan dengan Arduino menggunakan kabel downloader

Pada gambar diatas, powerbank berfungsi sebagai pemberi tegangan pada

alat pendeteksi kadar asap sepeda motor yang terhubung dengan arduino melalui

kabel downloader.

3.5.2 Rangkaian Bagian Input

3.5.2.1Rangkaian Sensor MQ-7

Sensor MQ-7 merupakan sensor gas karbon monoksida (CO) yang

berfungsi untuk mengukur konsentrasi gas karbon monoksida (CO). Sensor ini

dipilih karena Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan waktu respon yang cepat.

Keluaran yang dihasilkan oleh sensor ini adalah berupa sinyal analog. Sensor ini

juga membutuhkan tegangan direct current (DC) sebesar 5V. Sensor ini mampu

mendeteksi kadar nilai karbon monoksida dalam udara dengan cakupan antara

10-10.000 ppm. Sensor MQ-7 akan memberikan peringatan melalui LED dan buzzer

apabila kadar gas buang CO yang dikeluarkan melebihi batas bersih (300 ppm).

(7)

Keterangan:

 Kaki A0 (analog output) pada sensor MQ-7 dihubungkan ke pin A5 pada

Arduino

 Kaki VCC pada MQ-7 dihubungkan ke pin VCC pada Arduino

 Kaki GND pada MQ-7 dihubungkan ke pin GND pada Arduino

3.5.3 Rangkaian Bagian Output

3.5.3.1Rangkaian LCD

Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal

Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena arduino

dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat

driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan

karakter. Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras karakter

yang tampil.

Dari gambar 3.5, rangkaian ini terhubung ke PB.1 - PB.7, yang merupakan

pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer/Counter, komperator

analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial.

(8)

Keterangan:

 Kaki RS pada LCD dihubungkan ke pin 12 pada Arduino

 Kaki RW pada LCD dihubungkan ke pin 11 pada Arduino

 Kaki D4 pada LCD dihubungkan ke pin 9 pada Arduino

 Kaki D5 pada LCD dihubungkan ke pin 8 pada Arduino

 Kaki D6 pada LCD dihubungkan ke pin 7 pada Arduino

 Kaki D7 pada LCD dihubungkan ke pin 6 pada Arduino

 Kaki E (Enable) pada LCD dihubungkan ke pin 10 pada Arduino

 Kaki A (Anoda) pada LCD dihubungkan ke pin VCC pada Arduino

 Kaki K (Katoda) pada LCD dihubungkan ke pin GND pada Arduino

3.5.3.2Rangkaian Buzzer

Pada alat pendeteksi kadar asap sepeda motor, keluaran yang digunakan

salah satunya ialah buzzer. Jenis buzzer yang digunakan yaitu Buzzer Putih M,

dapat beroperasi dari tegangan 3V-24V DC. Buzzer kecil dengan ukuran diameter

29 mm dan tinggi 14mm ini memiliki datasheet, apabila V=3V maka I=0.8mA,

V=5V maka I=1.5mA dan V=12V maka I=4.7mA.

(9)

Keterangan:

 Kaki negatif pada Buzzer dihubungkan ke kaki GND (ground) pada

Arduino

 Kaki positif pada Buzzer dihubungkan ke kaki Vin pada Arduino

Pada rangkaian pendeteksi kadar asap sepeda motor, tegangan masukan

yang diberikan sebesar 5 Volt maka dibutuhkan arus sebesar 1.5 miliAmpere.

Alasan pemilihan buzzer jenis ini karena harganya yang murah dan terjangkau

serta bisa langsung dihubungkan ke arduino tanpa komponen tambahan.

3.5.3.3Rangkaian LED

Pada alat ini LED digunakan untuk memancarkan cahaya. LED akan aktif atau

menyala apabila sensor MQ-7 mendeteksi adanya asap sepeda motor yang

melibihi batas kadar udara bersih. Berikut ini adalah rangkaian yang menujukkan

hubungan anatara kipas dengan arduino.

Gambar 3.7 Hubungan Arduino dengan LED

Keterangan:

 Kaki positif pada LED dihubungkan ke kaki Vin pada Arduino

(10)

3.6 Software pemrograman dan program pendeteksi kadar asap sepeda

motor

3.6.3 Software Arduino.cc 1.6.7

Bahasa C merupakan salah satu bahasa yang cukup popular dan handal

untuk pemrograman mikrokontroler. Dalam melakukan pemrograman

mikrokontroler diperlukan suatu software pemrograman, salah satunya yang

mendukung bahasa c adalah Arduino.cc. Software Arduino.cc hanya digunakan

untuk mikrokontroler keluarga arduino saja.

Gambar 3.8 Software Arduino.cc

3.6.4 Program Pendeteksi Kadar Gas Buang CO

Persiapan pertama sebelum memasukkan program adalah menghubungkan

mikrokontroler arduino dengan PC melalui USB port. Langkah berikutnya adalah

membuka software arduino.cc, langkah selanjutnya adalah penulisan program

pada software, berikut ini adalah program yang di tuliskan pada software.

#include <LiquidCrystal.h>

(11)

int LED=4;

lcd.print("Nurhayati Fitri");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("NIM = 142408054");

delay (3000);

(12)
(13)

Adapun penjelasan lengkap program dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Penjelasan Program Per Baris

PROGRAM KETERANGAN

#include <LiquidCrystal.h> Library untuk menggunakan LCD

LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7, 6); Pin-pin yang terhubung ke Arduino

int LED=4; Variabel untuk LED pada pin 4

int Buzzer=5; Variabel untuk Buzzer pada pin 5

void setup() { Memulai program yang hanya

dijalankan sekali

lcd.begin(16, 2); LCD yang digunakan ukuran 16x2

pinMode(LED,OUTPUT); Menentukan LED sebagai output

pinMode(Buzzer,OUTPUT); Menentukan Buzzer sebagai output

lcd.setCursor(0, 0); Menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 0

lcd.print("Nurhayati Fitri"); Menampilkan tulisan Nurhayati Fitri

lcd.setCursor(0, 1); Menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 1

lcd.print("NIM = 142408054"); Menampilkan tulisan

NIM = 142408054

delay (3000); Waktu tunda dalam menampilkan

program yang berjalan sekali selama 3

detik

(14)

} Mengakhiri/menutup program yang

berjalan sekali

void loop() { Memulai program yang dibaca secara

terus-menerus

lcd.clear(); Menghapus data yang ada di LCD

int CO =analogRead(A5); Pin A5 sebagai input sensor CO

lcd.setCursor(0, 0); Menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 0

lcd.print("KadarCO="); Menampilkan tulisan KadarCO=

lcd.setCursor(9, 0); Menentukan cursor pada posisi kolom 9

baris 0

lcd.print(CO); Menampilkan data input sensor CO

lcd.setCursor(13, 0); Menentukan cursor pada posisi kolom

13 baris 0

lcd.print("Ppm"); Menampilkan tulisan Ppm

if(CO > 300) { Jika kondisi CO lebih besar dari 300

digitalWrite(LED,HIGH); Mengirimkan 5V pada pin LED (aktif)

digitalWrite(Buzzer,HIGH); Mengirimkan 5V pada pin Buzzer

(aktif)

delay(100); Waktu tunda aktifnya LED dan Buzzer

digitalWrite(LED,LOW); Mengirimkan 0V pada pin LED (mati)

digitalWrite(Buzzer,LOW); Mengirimkan 0V pada pin Buzzer

(15)

lcd.setCursor(0,1); Menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 1

lcd.print(" BAHAYA "); } Menampilkan tulisan BAHAYA

else { Akan menjalankan program apabila if

tidak terpenuhi

digitalWrite(LED,LOW); Mengirimkan 0V pada pin LED (mati)

digitalWrite(Buzzer,LOW); Mengirimkan 0V pada pin Buzzer

(mati)

delay(100); Waktu tunda matinya LED dan Buzzer

lcd.setCursor(0,1); Menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 1

lcd.print(" AMAN "); } Menampilkan tulisan AMAN

delay(200); Waktu tunda menampilkan tulisan

AMAN

} Mengakhiri/menutup program yang

berjalan secara terus-menerus

(16)

Setelah pengetikan program selesai langkah selajutnya adalah compile

program untuk memastikan apakah terdapat error atau warning pada program. Jika

tidak terjadi error maka upload program.

Gambar 3.10 Tampilan saat proses compile dan upload

(17)

3.7 Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem Alat

(18)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Rangkaian Sumber Daya

Untuk supply daya pada alat ini digunakan Adaptor. Bagian power supply

ini menggunakan Powerbank dengan kapasitas 6000 mAh dan tegangan masukan

keluaran sebesar 5 Volt dengan arus 1000 mAh. Powerbank berfungsi sebagai

pemberi tegangan pada alat pendeteksi kadar gas buang sepeda motor. Powerbank

dihubungkan dengan alat melalui kabel downloader arduino. Apabila rangkaian

aktif (arus mengalir pada rangkaian alat) maka powerbank berhasil menyupla

tegangan kedalam alat ini. Dan dalam pengujian alat ini, powerbank yang

digunakan dapat mengalirkan arus kedalam alat pendeteksi kadar gas buang CO

pada sepeda motor matic.

4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno

Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming)

mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan

rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program Arduino.cc. Pada

pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh

(19)

Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroler Arduino Uno R3

Apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu

singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler Arduino Uno R3bekerja dengan

baik dengan mode ArduinoISP-nya.

4.3 Pengujian Rangkaian Sensor MQ-7

Pengujian sensor MQ-7 dilakukan dengan cara melewatkan gas buang

sepeda motor yang kemudian akan dideteksi oleh sensor tersebut, dan melihat

hasil pembacaan sensor MQ-7 pada tampilan LCD. Dilakukannya pengujian ini

bertujuan, agar mengetahui kondisi baik atau tidaknya sensor untuk digunakan.

Pada alat ini, sensor MQ-7 diaplikasikan sebagai pendeteksi kadar gas buang CO.

Berikut adalah data sensor ketika mendeteksi gas buang CO sepeda motor matic:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kadar CO terhadap Jarak Uji

Jarak Uji Kadar CO (ppm) Kadar Rata-Rata CO (ppm) Status

0 cm

627

631 Bahaya

632

635

(20)

522

Gambar 4.2 Hasil Pengujian Kadar CO terhadap Jarak Uji 631

(21)

Dalam pengujian sensor MQ-7 digunakan sebuah sepeda motor matic jenis

honda beat tahun pembuatan 2015 mengunakan bahan bakar bensin dan dalam

keadaan stand by on (tidak diberi tekanan gas).

4.4 Pengujian Rangkaian LCD

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang

berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa

keterangan. LCD dihubungkan langsung ke pin 12, 11, 10, 7, 6, 5 dan 4 dari

Arduino yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan

dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur

oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk

memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk

mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low

“0” dan set ( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah

jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus

data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka

program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi

umum pin RW selalu diberi logika low (0).

Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam

untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke

mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai

berikut:

(22)

LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7, 6);

void setup() {

lcd.begin(16, 2);

lcd.print("hello, world!");

}

void loop() {

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(millis() / 1000);

}

Dengan dilakukannya pengujian pada alat ini, LCD yang digunakan

berhasil menampilkan kata hello, world!

4.5 Pengujian Rangkaian Buzzer

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat status Buzzer apakah aktif

(bunyi) atau tidak saat sensor MQ-7 mendeteksi adanya kadar gas buang CO pada

sepeda motor matic yang melebihi ambang batas udara bersih. Dari hasil

pengujian didapatkan hasil yaitu disaat sensor MQ-7 mendeteksi adanya kadar gas

buang sepeda motor matic yang melebihi ambang batas udara bersih maka Buzzer

dalam keadaan aktif (mengeluarkan bunyi).

4.6 Pengujian Rangkaian LED

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat status LED apakah aktif

(23)

CO pada sepeda motor matic yang melibihi batas udara bersih. Dari hasil

pengujian di dapatkan hasil yaitu disaat sensor MQ-7 mendeteksi adanya gas

buang sepeda motor matic yang melibihi batas udara bersih maka LED dalam

keadaan aktif (mengeluarkan cahaya).

4.7 Gambar Pengujian Alat

Gambar 4.3 Pengujian Alat Dalam Keadaan Bahaya

(24)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari perancangan dan pengujian alat pendeteksi kadar gas buang sepeda

motor dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Prinsip kerja dari alat pendeteksi ini adalah sensor bekerja secara otomatis

mendeteksi gas buang sepeda motor berupa CO, apabila sensor telah

mendeteksi kadar gas buang yang melebihi batas bersih udara maka arduino

yang berfungsi sebagai pengendali pada alat ini akan mengaktifkan buzzer dan

LED serta menampilkan kata “BAHAYA” pada LCD.

2. Sensor MQ-7 merupakan sensor gas karbon monoksida (CO) yang berfungsi

untuk mengukur konsentrasi atau kadar gas karbon monoksida (CO).

3. Pengembangan lebih lanjut dari mikrokontroler Arduino Uno dalam bidang

alat ukur dengan memanfaatkan sensor MQ-7 adalah sebagai pendeteksi dan

pengukuran kadar gas buang CO pada sepeda motor matic. Pendeteksi secara

otomatis pada alat ini memberikan keuntungan pada pengguna karena dapat

mengetahui kondisi sepeda motor melalui kadar gas buang yang

dikeluarkannya, sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan perawatan

sepeda motor.

4. Setelah dilakukan pengujian alat pendeteksi kadar gas buang CO pada sepeda

motor matic menggunakan sensor MQ-7 berbasis Arduino Uno bekerja dengan

baik dalam mengukur dan mendeteksi kadar gas buang CO sesuai dengan

(25)

5.2 Saran

Dari hasil Proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan dan

dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya penulis merasa

perlu untuk memberi saran sebagai berikut

1. Penggunaan sensor MQ-7 yang lebih peka akan mempercepat proses

penemuan adanya kandungan CO yang terdapat pada gas buang kendaraan

sepeda motor.

2. Untuk pembuatan alat selanjutnya dikembangkan lagi dengan

menambahkan keluaran tidak hanya melalui LCD, Buzzer dan LED saja

tetapi juga dapat ditambahkan output yang dapat membersihkan udara

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Sistem Pendeteksi Kadar Gas Buang CO
Gambar 3.2 Diagram Blok System
Gambar 3.3 Rangkaian Sumber tegangan
Gambar 3.4 Hubungan Arduino dengan Sensor MQ-7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Survey Investigasi dan Desain (SID) Pengendalian Banjir Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa yang mempunyai tujuan untuk mengetahui besarnya debit air, kapasitas, dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) larutan semprot yang disimpan hingga 1 hari tidak memengaruhi efikasi insektisida abamektin dan spinosad serta fungisida klorotalonil

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakter religius pada Film 99 Cahaya Di Langit Eropa dan untuk mendeskripsikan penggunaan media Film 99 Cahaya Di

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah diajukan, dapat disimpulkan bahwa Investment opportunity set, kepemilikan manajerial, dewan direksi,

Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bioloagi siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Tasikmalaya melalui penggunaan model pembelajaran discovery learning dengan praktik

Konsep dasar dari teori motivasi ini menyatakan bahwa dalam setiap pelaksanaan pekerjaan akan terdapat dua faktor penting yang memengaruhi

Korelasi antar variabel independen faktor Opportunity ((peluang) Error.. Bookmark

Maka dari itu, keberadaan Customer Service Officer. Bandara Kualanamu sebagai pintu gerbang informasi utama bagi para wisatawan untuk mencari.. informasi seputar bandara