PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM:
ATAP OTOMATIS SENSOR SUHU, AIR DAN TENAGA SURYA (ALAS TSUSU)
BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
Koko Hendriawan 4611414039 (Angkatan 2014) Heri Susanto 1201413012 (Angkatan 2013)
Elham Yudhistira4611413026 (Angkatan 2013) Ariyanto 5202414074 (Angkatan 2014) Sofian Wijayanto5201414055 (Angkatan 2014)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA
1. Judul Kegiatan : Atap Otomatis Sensor Suhu, Air, dan Tenaga Surya (Alas Tsusu)
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Koko Hendriawan
b. NIM : 4611414039
c. Jurusan : Ilmu Komputer
d. Universitas : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah : Desa kelet rt 20 rw 3 kec. Keeling kab. jepara
f. Alamat email : hendriawankoko@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 5 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom b. NIDN : 0029047203
c. Alamat Rumah : Jln. Karanglo No. 64, Pendurungan, Semarang/08164243462
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... ... i
HALAMAN PENGESAHAN... ... ii
DAFTAR ISI... ... iii
RINGKASAN... ... iv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... ... 1.3 Tujuan ... ... 1.4 Luaran yang Diharapkan ... ... 1.5 Manfaat ... ... 1 2 2 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... ... 3
BAB III. METODE PELAKSANAAN ... ... 7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya ... ... 4.2 Jadwal Kegiatan ... ... 9 9 DAFTAR PUSTAKA ... ... 10 LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ... ... Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... ... Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ... ... Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ... ... Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan ... ...
RINGKASAN
Dewasa ini banyak aspek kehidupan manusia yang telah mengikuti perkembangan zaman. Banyak hal yang lebih modern dan canggih yang telah diciptakan oleh banyak orang untuk memudahkan segala urusan dalam kehidupan. Namun, mayoritas alat yang tercipta belum memanfaatkan energi dari alam, khususnya perkembangan teknologi dibidang atap bangunan. Atap adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah bangunan. ALAS TSUSU adalah sebuah atap yang memiliki desain modern dan di khususkan untuk di sekitar rumah maupun stadion yang ada di Indonesia. Masalah yang terjadi di rumah adalah saat kita menjemur pakaian terkadang kita lupa akan pakaian yang kita jemur sehingga ketika hujan turun baju yang kita jemur basah kembali, dan permasalahan juga terjadi di beberapa stadion sepak bola yang ada di indonesia ketika kita menonton pertandingan bola kita tidak dapat memprediksi hujan yang akan turun, sehingga ketika hujan turun kita juga ikut terkena hujan dan tidak dapat menikmati sepenuhnya dengan pertandingan yang terjadi. Atap elastrik sensor suhu,sensor air dan surya (ALAS TSUSU) sebagai inovasi desain atap yang dapat membuka dan menutup secara otomatis. Adapun sistem yang digunakan pada ALAS TSUSU ini adalah dengan menggunakan panel surya, sensor suhu, komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu dan sensor air yang dengan otomatis akan menutup atap ketika hujan turun. Atap akan digerakkan oleh arus yang mengalir dari baterai yang terhubung dengan panel surya yang pergerakkannya mengikuti sebagai penangkap energi.
Jadi ALAS TSUSU ini sangat dibutuhkan dan menjadi solusi yang tepat untuk dapat mengatasi persoalan perlindungan dari hujan dengan pemanfaatan energy alam yang dilengkapi dengan sensor suhu dan sensor air, dengan Target pembuatan Alas Tsusu yaitu menjadi produk yang mampu diaplikasikan dan bermanfaat dalam upaya pemanfaatan energy alam, serta membantu pemerintah dalam upaya memodernisasi desain atap di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini Atap yang mayoritas di gunakan Indonesia belum memanfaatkan energi alam. Energi baru dan terbarukan mulai mendapatkan perhatian sejak terjadinya krisis energi dunia yaitu pada tahun 70an dan salah satu energi itu adalah energi surya. Energi listrik yang berasal dari energi surya pertama kali digunakan untuk penerangan rumah tangga dengan sistem desentralisasi yang dikenal dengan Solar Home Sistem (SHS), kemudian untuk TV umum, komunikasi dan pompa air (Kadir, 1982).
Atap adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah bangunan. Dengan adanya dua musim yang di miliki Negara Indonesia Antara musim hujan dan kemarau atap tidak hanya sebagai fungsi utama dalam melidungi kita dari matahari dan hujan akan tetapi juga memiliki nilai estetika yang sangat tinggi misalnya intensitas cahaya yang diterima bumi kurang terang dengan rain probability (kemungkinan turun hujan) tinggi. Sedangkan pada musim kemarau, sinar matahari lebih terang dengan kemungkinan turun hujan sangat rendah, bahkan hampir tidak pernah turun hujan. Sehingga rancangan dari sebuah atap di haruskan mendapatkan perhatian yang serius. Beberapa dari kita mungkin pernah melihat atap buka tutup National Stadion dari Singapura dengan total biaya $1,87 miliar yang memiliki system atap buka tutup (Wikipedia) dan dari bekasi bernama Atap Sun Shading dengan total biaya 16 juta yang memiliki fungsi atap buka tutup juga. Akan tetapi dari 2 sumber tersebut tidak ekonomis, sehingga tidak semua orang dapat merasakan menggunakan atap buka tutup, dan hanya menjadi hayalan untuk dapat menggukan atap buka tutup di rumah, di bidang industry, Usahawan, tempat rekreasi, rumah, perhotelan,vila, maupun tempat wisata. ALAS TSUSU adalah sebuah atap yang memiliki desain modern dan di khususkan untuk di sekitar rumah maupun stadion yang ada di Indonesia. Masalah yang terjadi di rumah adalah saat kita menjemur pakaian terkadang kita lupa akan pakaian yang kita jemur sehingga ketika hujan turun baju yang kita jemur basah kembali, dan permasalahan juga terjadi di beberapa stadion sepak bola yang ada di indonesia ketika kita menonton pertandingan bola kita tidak dapat memprediksi hujan yang akan turun, sehingga ketika hujan turun kita juga ikut terkena hujan dan tidak dapat menikmati sepenuhnya dengan pertandingan yang terjadi.
yang di harapkan dari Alas Tsusu yaitu menjadi produk yang mampu diaplikasikan dan bermanfaat dalam upaya pemanfaatan energy alam, serta membantu pemerintah dalam upaya memodernisasi desain atap di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana mendesain atap elastis buka tutup secara otomatis ? 2. Bagaimana penerapan atap elastis buka tutup secara otomatis ? 1.3 Tujuan
Proposal ini bertujuan untuk menghasilkan suatu keluaran/prototype berbentuk atap otomatis yang berfungsi sebagai pelindung dari hujan dengan pemanfaatan energy alam yang dilengkapi dengan sensor suhu dan sensor air. 1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari proposal ini sebagai berikut :
1. Terciptanya suatu atap elastrik buka tutup secara otomatis sebagai sarana yang efektif dan ekonomis untuk masyarakat yang menggunakannya. 2. Dapat menerbitkan artikel tentang atap leastrik buka tutup otomatis. 1.5 Manfaat
Proposal yang dibuat diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut : 1. Pemerintah
Alas Tsusu ini di harapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan suatu alat yang membantu kita dalam menciptakan suatu atap yang berteknologi tinggi dan efesien kelak. Selain itu dengan adanya Alas Tsusu, dapat menjadi peluang kerja yang menguntungkan bagi para remaja atau pengangguran, sehingga akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
2. Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Atap
Atap adalah sebuah kontruksi yang merupakan komponen utama dari sebuah bangunan. Di generasi selanjutnya atap sudah terbuat dari bahan yang lebih ringan, yaitu bahan campuran dari plastik yang nama jualnya adalah fiber. Untuk memperjelas berikut akan di tampilkan Gambar 1 tentang atap yang berbahan dasar fiber.
Gambar 1.contoh Atap fiber
(sumber : https://atapfiberglobal.wordpress.com/).
Bahan ringan ini lebih indah dipandang dan tentunya tidak berbahaya saat jatuh dan mengenai orang di bawahnya. Dengan semakin berkembangnya pemikiran manusia, atap dapat dimanfaatkan dalam berbagai fungsi. Contohnya dalam bidang Tempat sport seperti tempat stadion baik yang nasional maupun international, dalam usaha pemberdayaan tanaman (green house),di sekitar rumah. Atap yang digunakan dalam bidang industri biasanya harus dapat menjaga barang yang dijemur dari air hujan dan dapat menerima paparan sinar matahari dengan baik dalam proses penjemuran. Dengan adanya atap otomatis, maka akan sangat membantu kegiatan manusia dalam berbagai sektor. Sistem atap otomatis yang akan dibuat menggunakan sensor sebagai pengendali buka-tutup atap.
2.2 Motor DC (Power Window)
Motor DC adalah motor yang mengubah energi listrik searah menjadi energi penggerak. Motor DC yang digunakan pada penelitian ini adalah motor DC dari power window. Berikut ini contoh dari Motor DC (power window) yang biasa digunakan untuk menggerakkan kaca mobil yang akan di tampilkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Motor DC (Power Window)
Motor ini biasanya digunakan untuk menggerakkan naik-turun kaca jendela pada mobil. Pada penelitian ini motor digunakan sebagai penggerak atap. Motor DC power window dipilih karena memiliki torsi yang tinggi dan tegangan input yang rendah. Selain itu, bentuk fisiknya ramping dan sudah dilengkapi internal gear box sehingga memudahkan pemasangannya.
2.3 Sensor Suhu atau Temperature Sensors
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun Digital. Sensor Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser. Agar lebih jelas berikut akan di tampilkan Gambar 3 yang menggambarkan sensor suhu.
Gambar 3. Sensor suhu
(sumber:http://misimini.blogspot.co.id/2013/09/simulasi-sensor-suhu-pada-proteus.html).
2.4 Mikrokontroler
dewasa ini menjadi booming di bidang pendidikan terutama perguruan tinggi. Mikrokontroler keluaran ATMEL memiliki beberapa keperluan dengan tipenya meliputi ATtiny, AT90, dan ATmega. Masing-masing tipe memiliki fitur yang berbeda-beda. Mirokontroler sebagai sebuah “one chip solution” pada dasarnya adalah rangkaian terintregrasi (Integrated Circuit-IC) secara lengkap berbagai komponen pembentuk sebuah komputer. Berbeda dengan penggunaan mikroprosessor yang masih memerlukan komponen luar tambahan seperti RAM, ROM, Timer, dan sebagainya.
Sel surya yang digunakan di masyarakat adalah berupa panel surya. Panel surya digunakan di masyarakat adalah panel surya diam (static).
Salah satu kelemahan dari panel surya statis ini adalah kurang optimal mendapatkan intensitas cahaya matahari karena permukaan panel surya tidak tegak lurus dengan arah datang sinar matahari. Berikut contoh dari panel surya yang sering di gunakan akan di tampilkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Panel Surya
(sumber : https://pixabay.com/en/solar-cells-energy-current-100445/). Menurut Watson, 1988, iluminans dalam radiometri digunakan untuk mendefinisikan iradians. Iluminans menunjukkan banyaknya fluks yang mengenai luas permukaan dengan θ sebagai sudut datang sinar terhadap arah normalnya. Idealnya, sebuah panel surya agar dapat menghasilkan arus listrik yang maksimal harus selalu berada dalam keadaan setimbang yakni cahaya yang datang sejajar dengan A n ˆ garis normal bidang (θ = 0o = 180o) atau tegak lurus dengan permukaan bidang (α = 90o). Fotodioda ialah salah satu fotodetektor, detektor fotodioda memenuhi persyaratan pembawa muatan (photogenerated) untuk operasi mereka.
2.6 Dioda Standar
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6V sedangkan dioda germanium 0.3V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.
Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut: 1). Penyearah sinyal AC, 2)Pemotong level, 3)Sensor suhu, 4)Penurun tegangan, 4)Pengaman polaritas terbalik pada dc input.
Gambar 6. Contoh Dioda.
(sumber : http://www.searchesinteractive.com/?pid=9PO96133D&dn=free-blog-content.com&rpid=9POO358K6 ).
2.7 Sensor Air
Sensor air adalah sensor yang akan bereaksi jika ada kelembaban atau terkena air. Berikut adalah tampilan dari salah satu sensor air yang dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Sensor Air
(sumber : http://www.pawbio.com/tech-sensor.html).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan adalah selama 4 bulan (Februari – Mei 2016) dengan bertempat di Laboratorium Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Negeri Semarang dan di Gang Pete, Gunung pati, Semarang. 3.2 Tahapan yang dilakukan :
Berikut adalah gambaran dari tahapan yang akan di lakukan dan dapat di lihat pada gambar 8 untuk lebih jelas.
Gambar 8. Tahapan yang dilakukan. 1. Survey
Melakukan survey untuk mengumpulkan informasi mengenai atap buka tutup yang ada di Indonesia.
2. Analisis
Menganalisa gambaran dari atap buka tutup agar alat dapat diterapkan dengan baik. Dalam analisis ini juga menganalisa bahan bahan apa saja yang di butuhkan untuk membuat alat tersebut.
3. Design
Melakukan design yang bahan bahan dan datanya sudah diambil dari proses analisis sebelumnya. Dalam tahap ini dibuat design mengenai perancangan alat yang nantinya akan diterapkan Alas tsusu.
PERSIAPAN
SURVEY
ANALISIS DAN
DESIGN PEMBUATAN ALAT
PEMAKAIAN DAN PERAWATAN INTEGRASI DAN UJI
COBA
4. Pembuatan alat
Melakukan tahap pembuatan alat berupa pemprogaman terhadap
mikrokontroller lalu melakukan perancangan ke alat alat atau merangkai alat yang akan dibuat. Hasil yang didapatkan akan di pasang atau diterapkan ke Alas Tsusu.
5. Integrasi dan Uji coba
Pada tahap ini dilakukan integrasi dan uji coba alat antara alat yang ada di atap. Uji coba juga untuk mengetahui apakah design alat dan program yang dilakukan sudah dapat berfungsi dengan baik atau belum. Jika belum atau masih ada kekurangan maka dapat dilakukan perbaikan kembali.
6. Penerapan Alat
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap alat yang telah dibuat sebelumnya ke Alas Tsusu.
7. Pemakaian dan Perawatan
Pada tahap ini alat sudah dapat digunakan dan tetap harus dilakukan perawatan secara berkala.
3.3 Gambar Desain Set Alas Tsusu beserta Penjelasannya.
Desain dari Alas Tsusu yang akan di buat dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Desain Set Alas Tsu Penjelasan dari gambar 9 sebgai berikut :
1. Panel Surya ,Penjelasan : sebagai alat penyerap panas. 2. Bearing, Penjelasan : sebagai alat penggerak atap. 3. Sensor suhu, Penjelasan : sebagai alat pendeteksi suhu.
4. Baterai, Penjelasan : sebagai alat penyimpanan energy yang di hasilkan oleh sel surya.
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Rekapitulasi anggaran biaya : N
o Jenis Pengeluaran Jumlah
1. Peralatan Penunjang 2.484.000
2. Bahan Habis Pakai 5.700.000
3. Perjalanan 1.500.000
4. Lain-lain 2.500.000
TOTAL 12.184.000
Tabel 1. Ringkasan Anggaran
4.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan dalam membuat Alas Tsusu dilaksanakan selama 4 bulan. Berikut susunannya :
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1. Persiapan alat dan bahan 2. Pembuatan Desain 3. Pembuatan Alas Tsusu 4. Finishing Alas Tsusu
DAFTAR PUSTAKA
Hibbeler, R., C., 2002, Struktur Analysis (Fifth Edition), Printice Hall, Arsitektur Unversitas Katolik Soegijapranata.
http://www.lintang-aluminium.com/kanopi-atap-buka-tutup-lovera-di-bekasi/ (diakses pada tanggal 2 september 2015)
http://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-suhu-jenis-jenis-sensor-suhu/ (diakses pada tanggal 2 september 2015)
http://misimini.blogspot.co.id/2013/09/simulasi-sensor-suhu-pada-proteus.html(diakses pada tanggal 5 september 2015)
http://elektroforindependent.blogspot.co.id/2011_11_01_archive.html(diakses pada tanggal 5 september 2015)
http://www.searchesinteractive.com/?pid=9PO96133D&dn=free-blog-content.com&rpid=9POO358K6(diakses pada tanggal 5 september 2015) http://www.pawbio.com/tech-sensor.html(di akses pada tanggal 5 september 2015) Harjunowibowo, Dewanto.2010. Model Panel Surya Cerdas dengan SensorPelacakCahaya Matahari Otomatis BerbasisMikrokontroler. JurnalBerkala Fisika, 13 (2): B7-B14
Ibrahim, KF. 1996. Teknik Digital. Yogyakarta: ANDI Offset
Muslim, Much Aziz; Prasetiyo Budi. 2015. ARSITEKTUR KOMPUTER. –Edisi Pertama – Semarang; FMIPA UNNES.
Pasaribu, Alex. 2009. Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 Untuk sistem Pengatur Buka/Tutup Atap dan Pemanas Ruangan. Universitas Sumatra Utara (skripsi tidak diterbitkan)
Ramayana, Harry. 2004. Kajian Bahan Penutup Atap Bangunan di Daerah Pegunungan. Semarang: Seminar Arsitektur Fakultas Teknik Jurusan New Jersey.
Sutrisno. 1987. Elektronika: Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB.
Timoshenko, S., P dan Gere, J., 2000, Mekanika Bahan Jilid 1 (Edisi IV), Erlangga, Jakarta.
Timoshenko, S., P dan Gere, J., 2000, Mekanika Bahan Jilid 2 (Edisi IV), Erlangga, Jakarta.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Besi pejal Pembuatan rangka 1.500.000 1.500.000
Kabel Fasilitas
penghubung antar komponen
1 rol 200.000 200.000
Penyewaan kamera Untuk dokumentasi kegiatan
2 100.000 200.000
Lampu indikator Sebagai lampu indicator sensor
4 25.000 100.000
Buku Tentang sensor Fasilitas Fasilitas Alas tsusu
3 40.000 120.000
Gunting Fasilitas Alas tsusu 3 10.000 30.000
Pensil Untuk Membuat Desain
1 pack 35.000 35.000
Bolpoin ATK 2 3.000 6.000
Solder dan Tinol Fasilitas Alas tsusu 1 50.000 50.000
Penggaris ATK 3 5.000 15.000
Pensil ATK 5 3.000 15.000
Block Note ATK 2 5.000 10.000
Penghapus Pensil ATK 5 3.000 15.000
Kertas gambar Fasilitas Alas tsusu 5 3.000 15.000
Pensil case Fasilitas Alas tsusu 3 6.000 18.000
Tikar Fasilitas Alas tsusu 1 50.000 50.000
Stop kontak Fasilitas Alas tsusu 1 25.000 25.000
CD-ROM Fasilitas Alas tsusu 3 5.000 15.000
Flash Disk Fasilitas Alas tsusu 1 65.000 65.000
SUB TOTAL (Rp) 2.484.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp) Motor penggerak Menggerakkan atap 2 1.000.000 2.000.000 Panel surya Menyerap tenaga
surya
1 1.500.000 1.500.000
Sensor suhu Mendeteksi suhu 1 500.000 500.000
Viber Membuat atap 2 lembar 100.000 200.000
Batteray Menampung energy listrik
Jumper Penghubung
microcontroller ke sensor suhu
20 10.000 200.000
Bearing Melancarkan pergeseran atap
8 25.000 200.000
Skrup Memasang viber 25 2.000 50.000
Mur dan baut Memasang rangka pada tembok
50 5.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 5.700.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga satuan
(Rp) Keterangan Pra kegiatan Persiapan bahan,
pendesainan, dll
4x5orang 25.000 500.000 Pelaksanaan kegiatan Pembuatan atap 3 x5orang 50.000 750.000 Pasca Kegiatan mengakhiri
program, dll
1x5orang 50.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi Pemakaian Kuantita s
Harga satuan
(Rp) Keterangan Dokumentasi
Penelitian
Cetak Foto, dll. 500.000 500.000
Jasa pengelasan kerangka
Pembuatan rangkaatap 1.700.000 1.700.000 Penyusunan akhir dan penggandaan di akhir kegiatan untuk keperluan monev akhir
150.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 2.500.000
Total (Keseluruhan) 12.184.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
Mengkoordinasi tim dan merencana pelaksanaan program, merencana program sensor suhuAlas Tsusu, dan membuat proposal. merakit Alas Tsusu dan membuat laporan kegiatan. 3. Elham
Penanggung jawab membuat desain alas tsusu ,membuat laporan keuangan, membuat Dokumentasi.
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan. Berikut adalah gambar 10 gambaran teknologi yang hendak di terapkembangkan.