• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IPS 1202880 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S IPS 1202880 Chapter3"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 49 Bandung yang beralamatkan di

Jl. Antapani No. 58 Cicaheum. Pertimbangan peneliti melakukan penelitian

disekolah ini adalah adanya keterbukaan pihak sekolah dan memberikan ijin

penelitian dan sekolah ini belum ada dijadikan lokasi penelitian dengan judul

yang sama.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII – 8 Semester Ganjil SMPN 49

Bandung tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang

yang terdiri 20 siswa laki – laki dan 18 siswi perempuan. Pemilihan subyek

penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kelas VIII – 8 perlu

mendapatkan perhatian karena siswa –siswi di kelas ini dianggap memiliki

motivasi belajar yang masih kurang.

C. Guru Mitra

Guru mitra dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti

bernama Ibu Noni Rohaeni, S.Pd, selaku guru IPS di kelas VIII – 8 SMPN 49

Bandung tersebut. Tugas guru mitra dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah sebagai observer bagi peneliti yang bertindak sebagai guru. Selain itu ,

guru mitra memberikan masukan – masukan dalam proses diskusi refleksi

kepada peneliti dalam upaya kelancaran penelitian tindakan ini. Peran dari

guru mitra diharapkan bisa membantu terutama dengan sikap kooperatif dan

kesediaan dalam meluangkan waktu demi terlaksananya

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk

(2)

baik dan benar. Sehubungan dengan hal tersebut maka pengertian PTK

menurut Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2012, hlm. 11) merupakan penelitian

yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif ,

suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau sesuatu usaha

seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam

sebuahproses perbaikan dan perubahan.

Pemilihan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam

penggunaan model Project Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS, didasarkan pada alasan bahwa,

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai fungsi aplikatif bagi guru dalam

menjalankan tugasnya dan dalam usaha meningkatkan kemampuan atau

kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas ini

tidak hanya memberikan saran bagi guru tapi juga solusi. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif

dengan menggunakan metode PTK. Setelah dilakukan penelitian ini

diharapkan adanya perbaikan terhadap pembelajaran yang akan meningkatkan

motivasi belajar siswa.

E. Model Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat lima model, sebagaimana

yang diungkapkan oleh Wiraatmadja (2012, hlm 61) bahwa terdapat lima

model penelitian tindakan kelas, yaitu model Lewin yang ditafsirkan Kemmis

(1980), model Elliot sebagai revisi dari model Lewin (1991), model Kemmis

dan Taggart (1988), model Ebbutt (1993), dan model McKernan (1991).

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan

pengajaran dengan menggunakan model project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Sedangkan

guru kelas bertindak sebagai pengamat atau observer selama penelitian

berlangsung. Guru kelas bertindak dalam memberikan saran untuk mengatasi

kekurangan – kekurangan dalam proses pengajaran, karena penelitian ini

(3)

Adapun model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah Kemmis dan Taggart yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988)

(Wiriaatmadja, 2012, halm. 66)

Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa terdapat empat langkah penting

dalam PTK, yaitu rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Rencana

Pada tahap ini peneliti melakukan rencana awal dengan mencari semua

informasi dari hasil pengamatan sehingga ditemukan masalah. Selanjutnya

setelah masalah ditemukan, kemudian dilakukan identifikasi masalah

sehingga ditentukan rumusan masalah. Selanjutnya, bekerja sama dengan

guru yang bersangkutan, peneliti membuat rencana pelaksanaan tindakan

seperti membuat rencana pelaksanaan pengajaran yang memuat langkah –

Refleksi

Observasi

Siklus 1 Rencana

Rencana Pra

Rencana

Observasi Observasi

Refleksi Refleksi

Siklus 2

Siklus 3

dst tindakan

tindakan

(4)

langkah pembelajaran sehingga menyusun evaluasi pembelajaran dan juga

menyususn instrument penelitian yang diperlukan. Adapun rencana yang

akan dilakukan dalam penelitian yaitu sebagai berikut :

a. Menentukan kelas yang dijadikan sebagai tempat penelitian.

b. Melakukan pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan untuk

penelitian

c. Meminta kesediaan terhadap guru mitra dan teman sejawat dalam

penelitian yang bersangkutan.

d. Mewawancarai guru dan beberapa siswa mengenai motivasi belajar

e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

digunalan saat pembelajaran dikelas.

f. Merencanakan penilaian yang akan digunakan dalam proses KBM

sehingga dapat mengukur tingkat motivasi belajar siswa.

g. Menyusun instrument yang akan digunakan dalam penelitian yaitu

instrument terkait tingkat motivasi belajar siswa.

h. Merencanakan diskusi yang akan dilakukan oleh peneliti, guru mitra

dan observer.

i. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan

untuk penelitian selanjutnya.

j. Mengolah data dari hasil penelitian.

2. Tindakan

Setelah melakukan persiapan, selanjutnya peneliti mulai melakukan

tindakan kelas dengan mengacu pada perencanaan yang telah disusun,

yaitu dengan menggunakan model Project Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Yang

bertindak sebagai pelaksana tindakan yaitu peneliti dengan cara

berkolaborasi dengan guru mitra. Siklus yang digunakan peneliti adalah

sebanyak 3 Siklus. 1 siklus nya terdiri dari 2 Tindakan penelitian. Adapun

(5)

Siklus 1 Tindakan 1 :

Pada siklus 1 tindakan 1 ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai rencana

yang telah disusun bersama antara peneliti, observer dan guru mitra di

sekolah dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan.

Melaksanakan penelitian sesuai RPP yang telah disusun. Siswa

mendengarkan penjelasan guru untuk mengawali materi yang dibahas

melalui metode ceramah dan tanya jawab serta media yang digunakan.

Siswa memperhatikan, menjawab dan mengemukakan pendapat

mengenai materi yang disampaikan. Selanjutnya peneliti membentuk

kelompok siswa menjadi 6 kelompok. Menginformasikan alat atau bahan

yang diperlukan dalam pembuatan proyek. Memberikan tugas pembuatan Proyek “Mind Mapping” mengenai materi yang dibahas yang akan

dikerjakan siswa pada tindakan 2 atau pertemuan selanjutnya. Siswa

dipersilahkan untuk berdiskusi mengenai rencana atau konsep yang akan

mereka buat untuk membuat proyek Mind Mapping.

Siklus 1 tindakan 2 :

Pada tindakan 2, peneliti melakukan tindakan sesuai RPP yang dibuat dan

hampir sama dengan tindakan 1. Pada tindakan 2 ini merupakan proses

pembuatan proyek pertama yaitu membuat “Mind Mapping” secara

berkelompok yang bertemakan sesuai dengan materi yang sedang

dipelajari dan dipresentasikan hasilnya di depan kelas dan karyanya dinilai

langsung oleh peneliti dengan format penilaian yang telah dibuat.

Melakukan penilaian tugas pembuatan proyek untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa secara teliti dan objektif. Melakukan diskusi

balikan dengan guru mitra atas kekurangan dalam menerapkan model

project based learning dalam pembelajaran IPS. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut untuk siklus selanjutnya serta melakukan

(6)

Siklus 2 tindakan 1 :

Pada siklus 2 tindakan 1 ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai

rencana yang telah disusun bersama antara peneliti, observer dan guru

mitra di sekolah dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan.

Melaksanakan penelitian sesuai RPP yang telah disusun. Siswa

mendengarkan penjelasan guru untuk mengawali materi yang dibahas

melalui metode ceramah dan tanya jawab serta media yang digunakan.

Siswa memperhatikan, menjawab dan mengemukakan pendapat

mengenai materi yang disampaikan. Selanjutnya siswa ditugaskan

membuat proyek yang kedua yaitu membuat Poster yang disesuaikan

dengan materi yang akan dikerjakan pada tindakan 2 atau pertemuan

selanjutnya. Menginformasikan alat atau bahan yang diperlukan dalam

pembuatan proyek. Siswa dipersilahkan untuk berdiskusi mengenai

rencana atau konsep yang akan mereka buat untuk membuat proyek

Poster.

Siklus 2 Tindakan 2 :

Pada tindakan 2, peneliti melakukan tindakan sesuai RPP yang dibuat dan

hampir sama dengan tindakan 1. Pada tindakan 2 ini merupakan proses

pembuatan proyek kedua yaitu membuat Poster secara berkelompok yang

bertemakan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dan

dipresentasikan hasilnya di depan kelas dan karyanya dinilai langsung

oleh peneliti dengan format penilaian yang telah dibuat. Melakukan

penilaian tugas pembuatan proyek untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa secara teliti dan objektif. Melakukan diskusi balikan dengan guru

mitra atas kekurangan dalam menerapkan model project based learning

dalam pembelajaran IPS. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut

untuk siklus selanjutnya serta melakukan pengolahan data.

Siklus 3 Tindakan 1 :

Pada siklus 2 tindakan 1 ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai

(7)

mitra di sekolah dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan.

Melaksanakan penelitian sesuai RPP yang telah disusun. Siswa

mendengarkan penjelasan guru untuk mengawali materi yang dibahas

melalui metode ceramah dan tanya jawab serta media yang digunakan.

Siswa memperhatikan, menjawab dan mengemukakan pendapat

mengenai materi yang disampaikan. Selanjutnya siswa ditugaskan

membuat proyek yang ketiga yaitu membuat Daur ulang dari botol plastic

bekas yang bertujuan untuk menerapkan siswa akan mengurangi sampah

dengan cara yang kreatif yang disesuaikan dengan materi yang akan

dikerjakan pada tindakan 2 atau pertemuan selanjutnya.

Menginformasikan alat atau bahan yang diperlukan dalam pembuatan

proyek. Siswa dipersilahkan untuk berdiskusi mengenai rencana atau

konsep yang akan mereka buat untuk membuat proyek Daur ulang botol

plastic bekas.

Siklus 3 Tindakan 2 :

Pada tindakan 2, peneliti melakukan tindakan sesuai RPP yang dibuat dan

hampir sama dengan tindakan 1. Pada tindakan 2 ini merupakan proses

pembuatan proyek ketiga yaitu membuat daur ulang dari botol plastic

bekas secara berkelompok yang bertemakan sesuai dengan materi yang

sedang dipelajari dan dipresentasikan hasilnya di depan kelas dan

karyanya dinilai langsung oleh peneliti dengan format penilaian yang telah

dibuat. Melakukan penilaian tugas pembuatan proyek untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa secara teliti dan objektif. Melakukan diskusi

balikan dengan guru mitra atas kekurangan dalam menerapkan model

project based learning dalam pembelajaran IPS. Mewawancarai Guru mitra dan siswa setelah melakukan tindakan penelitian serta melakukan

pengolahan data.

3. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai pengamatan dan mencatat

(8)

kegiatan observasi yang terencana dengan baik dimana menggunakan

format observasi serta catatan lapangan yang terinci dan lengkap. Semua

keadaan dan tindakan yang terdapat dikelas VIII – 8 akan dilakukan

dengan baik yang ditulis oleh teman sejawat yaitu Ririn . Hal tersebut

sangat dibutuhkan oleh peneliti dalam melakukan refleksi dan untuk

merencanakan tindakan selanjutnya bersama guru mitra yang juga

bertindak sebagai observer yaitu Ibu Noni Rohaeni, S.Pd.

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi

tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan

yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat

mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam

melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika

guru melakukan refleksi untuk melaksanakan siklus berikutnya.

Dalam tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan

bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Pada kegiatan observasi ini

peneliti melakukan :

a. Pengamatan terhadap keadaan kelas VIII – 8 yang sedang diteliti.

b. Pengamatan terhadap proses kegiatan belajar – mengajar dikelas denga

pokok bahasan yang sedang dibahas.

c. Pengamatan kesesuaian materi yang disajikan peneliti pada saat KBM

dengan tujuan yang ingin dicapai.

d. Pengamatan tentang pendapat baik pertanyaan, jawaban, atau

komentar yang diajukan siswa ketika proses KBM mengenai materi.

e. Pengamatan terhadap tugas pembuatan proyek yang diberikan kepada

siswa secara berkelompok.

f. Pengamatan terhadap keaktifan dan keantusiasan siswa dalam

mengerjakan tugas pembuatan proyek.

g. Menilai tindakan dengan menggunakan format penilaian lembar

(9)

4. Refleksi

Dalam tahap refleksi, merupakan tahap yang penting untuk

mengetahui kekurangan dan kemajuan peneliti setelah melakukan

penelitian dalam proses pembelajaran. Proses tindakan yang telah

dilakukan oleh guru dalan proses pembelajaran, perlu direnungkan sebagai

upaya untuk melihat berbagai kekurangan dan kemajuan yang telah

dicapai terkait dengan peningkatan motivasi belajar siswa. Termasuk

penggunaan metode, model pembelajaran, serta factor –faktor yang

mempengaruhi selama proses pembelajaran berlangsung. Hal demikian

dimaksudkan supaya guru dan peneliti mengetahui kekurangan dan

kemajuan pada saat tindakan sehingga berusaha untuk memperbaiki

sampai pada nilai yang diharapkan terus meningkat.

Dalam tahap ini peneliti melakukan ;

a. Kegiatan diskusi balikan dengan guru mitra dan siswa setelah tindakan

dilakukan.

b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.

c. Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing.

F. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Project Based Learning

Thomas, dkk dalam strategi pembelajaran inovatif kontemporer

(Wena. 2009, hlm. 114) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek

(project based learning) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

dikelas dengan melibatkan kerja proyek. Buck Institute for Education

(dalam Sutirman, 2013, hlm. 43) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah “ suatu metode pengajaran sistematis yang melibatkan para siswa dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan

melalui proses yang terstuktur, pengalaman nyata dan teliti yang

(10)

Sedangkan Guarasa at.all.(2006) menyatakan bahwa pembelajaran

berbasis proyek adalah strategi yang berpusat pada siswa yang mendorong

inisiatif dan memfokuskan siswa pada dunia nyata, dan dapat

meningkatkan motivasi mereka.

2. Motivasi Belajar

Menuru Sardiman (2011, hlm. 75) bahwa motivasi belajar merupakan

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh subyek pelajar itu dapat tercapai. Siswa yang memiliki motivasi kuat,

akan mempunyai banyak energy dalam kegiatan belajar.

Menurut Sardiman (2009, hlm. 83), motivasi yang ada pada diri setiap

orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas

dengan prestasi yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang

dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,

keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak

criminal, amoral, dan sebagainya).

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau yakin akan sesuatu).

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

(11)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan agar data – data yang diperoleh relavan

dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu teknik

pengumpulan data. Adapun dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah observasi, catatan lapangan, wawancara dan

dokumentasi.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat pengumpul yang berisikan tentang

aktivitas guru dan motivasi belajar siswa selama pelaksanaan tindakan

dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model Project Based Learning. Data yang diperoleh berupa data komunikasi interaktif antara guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa yang diamati oleh guru

mitra. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti adalah lembar

Aktivitas guru dan lembar observasi motivasi belajar siswa serta lembar

penilaian karya proyek siswa.

2. Lembar Catatan Lapangan

Lembar catatan lapangan merupakan rekaman kejadian yang dilakukan

oleh teman sejawat maupun peneliti sendiri. Untuk menuliskan hal – hal

yang belum terekam dalam lembar observasi. Lembar catatan lapangan

digunakan untuk refleksi terhadap keterlaksanaan pembelajaran

penggunaan Model Project Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini digunakan agar terlihat

adanya peningkatan terhadap penelitian tersebut. Catatan lapangan ini diisi

oleh teman sejawat yaitu Eki YS dan diisi oleh peneliti sendiri untuk

mencatat hal – hali yang bermakana selama penelitian.

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui lebih lanjut

terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Wawancara dilakukan untuk

(12)

mengenai pembelajaran yang selama ini dilakukan sebelum

dilaksanakannya penelitian dengan sesudah dilakukannya penelitian

tindakan oleh peneliti. Wawancara akan dilakukan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah wawancara terstuktur. Wawancara ini dilakukan

terhadap siswa dengan guru mitra. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan focus yang

direncanakan. Wawancara ini juga ditunjukkan kepada beberapa orang

siswa kelas VIII-8.

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil

observasi, dan wawancara. Dokumentasi merupakan suatu media untuk

memperoleh gambaran visualisasi mengenai aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Dokumentasi berupa hasil kerja siswa selam

kegiatan berlangsung serta foto – foto kegiatan yang dilakukan selama

pembelajaran dengan menggunakan media kamera. Dokumentasi

dilakukan untuk melihat catatan – catatan yang dilakukan dalam

penelitian.

H. Instrumen Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian merupakan rangkaian yang tidak

dapat dipisahkan, oleh karena itu data dalam suatu penelitian merupakan hal

yang mutlak adanya dalam suatu penelitian. Dalam hal ini data yang

diperlukan adalah bagaimana guru merencanakan, melaksanakan tindakan

hingga refleksi yang juga mencangkup pada motivasi belajar siswa setelah

menggunakan model Project Based Learning dalam pembelajaran IPS. Ada berbagai macam bentuk instrument yang digunakan meliputi wawancara,

observasi hingga studi dokumentasi melalui penilaian oleh guru mitra dan

teman sejawat. Format penilaian yang digunakan meliputi Baik, Cukup, dan

Kurang. Adapun pada penelitian ini instrument yang digunakan sebagai

(13)

Tabel 3.1

LEMBAR OBSERVASI PENAMPILAN GURU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Tahap

Pembelajaran

Aspek yang diamati Kriteria

B C K

1. Kegiatan Awal

Kemampuan membuka pelajaran

a. Berdoa sebelum dimulai

pembelajaran.

b. Mengecek kebersihan siswa kelas

c. Menjelaskan Kompetensi Dasar

dan Tujuan pembelajaran

d. Memberikan pertanyaan motivasi

kepada siswa sesuai dengan

kompetensi yang akan

disampaikan

2. Kegiatan Inti

Proses pembelajaran

a. Menelaah dengan berbagai sumber

tentang materi yang sedang

dibahas

b. Menggunakan media

pembelajaran dan sumber belajar

lain dalam pembelajaran IPS

dikelas.

c. Melibatkan siswa secara aktif

dalam setiap kegiatan

pembelajaran

d. Menyampaikan materi

(14)

e. Mengarahkan siswa untuk duduk

berkelompok sesuai dengan yang

telah ditentukan dan disepakati

bersama.

Implementasi Langkah – Langkah Project Based Learnng.

a. Memulai dengan Pertanyaan

Esensial

b. Membuat desain rencana

proyek

c. Membuat Jadwal

d. Memantau siswa dan

kemajuan proyek (monitoring)

e. Menilai hasil

f. Refleksi

guru memberikan reward kelompok untuk

hasil prodruknya yang terbaik

3. Kegiatan penutup

Kemampuan guru menutup pembelajaran

a. Bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah dibahas

b. Menginformasikan materi

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

c. Melakukan penilaian dan

refleksi

d. Menutup pembelajaran dengan

(15)

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa

Indikator Butir Aspek yang diamati Nomor Soal

B Siswa bertanya kepada guru

atau teman ketika menemui

kesulitan ketika

pembelajaran

2

Memiliki minat

terhadap pelajaran

C Siswa memperhatikan

penjelasan guru saat

menyampaikan materi

pelajaran

3

Siswa tidak mengobrol di

luar materi pelajaran

4

Lebih senang bekerja

mandiri

D Siswa tidak menggantungkan

hasil diskusi dan tugas

mandiri pada teman

5

Cepat bosan pada tugas – tugas rutin

E Siswa mengikuti

pembelajaran dengan metode

pembelajaran yang baru

6

Dapat mempertahankan

pendapatnya

F Siswa dapat menjelaskan

alasan atau memberikan

argument atas hasil

(16)

pekerjaannya

Tidak mudah

melepaskan hal yang

diyakini

G Siswa mantap mengutarakan

pendapatnya ketika sesi

diskusi maupun presentasi

8

Senang mencari dan

memecahkan masalah

H Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan dengan

segera

9

Tabel 3.3

LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR SISWA

(17)

materi pelajaran 5 Siswa tidak

menggantungkan hasil diskusi dan

tugas mandiri pada teman 6 Siswa mengikuti

pembelajaran

dengan metode

pembelajaran

yang baru

7 Siswa dapat

menjelaskan

alasan atau

memberikan

argument atas

hasil

pekerjaannya

8 Siswa mantap

mengutarakan

pendapatnya

ketika sesi

diskusi maupun

presentasi

9 Siswa

mengerjakan

tugas yang

diberikan dengan

segera

(18)

Tabel 3.4

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KARYA PROJECT

No Aspek

FORMAT INDIKATOR PENILAIAN KARYA PROJECT

No Indikator Skor

B (Baik) C (Cukup) K (Kurang) 1 kesesuaian karya

(19)

2 ketuntasan, dan

3 kreativitas memberi kreasi sendiri dengan

4 ketepatan waktu pengumpulan

KISI – KISI PEDOMAN WAWANCARA

Sumber Deskripsi wawancara No.

item

Sebelum Sesudah

Guru Metode yang digunakan guru

dalam proses pembelajaran

Penggunaan pembelajaran

dengan model Project Based Learning

1

Masalah yang sering ditemui

guru dalam proses

pembelajaran

Ketercapaian penggunaan model

Project Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa

2

Solusi yang digunakan guru

untuk mengatasi

permasalahan tersebut

Manfaat penggunaan model

Project Based Learning

3

(20)

model Project Based Learning

model Project Based Learning

Solusi yang digunakan untuk

mengatasi permasalahan tersebut 5

Siswa Metode yang digunakan guru

dalam proses pembelajaran

penggunaan pembelajaran dengan

model Project Based Learning

1

Masalah yang sering ditemui

dalam proses pembelajaran

Perasaan siswa setelah

penggunaan model Project Based Learning

2

Solusi yang digunakan guru

untuk mengatasi

permasalahan tersebut

Manfaat penerapan model

Project Based Learning

3

Pendapat mengenai model

pembelajaran Project Based Learning

Kesulitan dalam penggunaan

model Project Based Learning

4

Saran siswa untuk pembelajaran

model Project Based Learning

5

DAFTAR PERTANYAAN SEBELUM TINDAKAN

A. Pertanyaan Wawancara Guru

1. Metode pembelajaran apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran IPS ?

2. Kendala apa yang sering ditemui dalam proses pembelajaran ? 3. Apa yang ibu lakukan untuk mengatasi kendala tersebut ?

4. Apakah Model pembelajaran Project based learning pernag digunakan sebelumnya dalam pembelajaran IPS ?

B. Pertanyaan Wawancara Siswa

1. Metode apa yang guru anda gunakan untuk kegiatan belajar mengajar dikelas ?

2. Adakah hambatan atau permasalahan yang sering muncul saan proses pembelajaran berlangsung ?

(21)

4. Bagaimana tanggapan anda mengenai model pembelajaran project based learning ? apakah sudah pernah diterapkan di kelas ?

DAFTAR PERTANYAAN SETELAH TIDAKAN A. Pertanyaan Wawancara Guru

1. Bagaimana pendapat ibu tentang pelaksanaan pembelajaran IPS denganmodel project based learning ?

2. Bagaimana ketercapaian implementasi model project based learning menurut ibu ? apakah ada peningkatan motivasi belajar ?

3. Apa manfaat yang ibu peroleh setelah digunakan model project based learning ?

4. Menurut pendapat ibu apa saja kendala – kendala yang dihadapi selama pembelajaran dengan model project based learning ?

5. Apa saran ibu untuk perbaikan pembelajaran IPS dengan model project based learning ?

B. Pertanyaan Wawancara Siswa

1. Bagaimna pendapat anda tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan model project based learning ?

2. Bagaimana ketercapaian implementasi modle project based learning menurut anda ? apakah ada peningkatan motivasi belajar ?

3. Apa manfaat yang anda peroleh setelah diterapkannya model project based learning ?

4. Menurut pendapat anda apa saja kendala – kendala yang dihadapi selama pembelajaran dengan model project based learning ?

5. Apa saran anda untuk perbaikan pembelajaran IPS dengna model project based learning ?

Table 3.7

CATATAN LAPANGAN SIKLUS …

Nama Guru Model :

Materi :

Nama Observer :

(22)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016)

I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kualitatif

a. Kategorisasi dan Interpretasi data

Adapun data dalam penelitian ini yaitu setelah data terkumpul

maka dikategorikan berdasarkan focus penelitian dan selanjutnya

diinterpretasikan. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti yaitu :

1) Mendeskripsikan perencanaan tindakan pembelajaran setiap

siklus.

2) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan.

3) Mendeskripsikan hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas

guru setiap siklus.

(23)

b. Reduksi Data

Pada tahap ini peneliti menyeleksi beberapa data yang didapatkan

dari lapangan kemudian ditulis dalam bentuk deskriptif yang lebih

rinci. Data yang sudah direduksi memberikan gambaran yang

akurat mengenai hasil pengamatan di lapangan.

c. Display data

Untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan dengan mudah

maka harus dibuat dalam berbagai bentuk data menjadi sebuah

table, bagan, diagram, dan charts. Hal ini diperlukan agar

mempermudah dan cepat dipahami. Kemudian dideskripsikan

sesuai dengan gambaran tersebut.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengukur sejauh mana

peningkatan motivasi belajar siswa setelah digunakan nya model Project Based Learning. Adapun skala penilaian yang diapakai sebagai berikut : a. Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran Penilaian Proyek

siswa

Presentase Proyek = Skor yang didapat x 100 %

Skor maksimum

Untuk keperluan mengklasifikasikan perkembangan produk

proyek yang telah dibuat siswa dikelompokkan menjadi

kategori Baik, Cukup baik, dan Kurang baik. Dengan skala

presentase :

Nilai Skor Presentase

Kurang 0 % - 33, 3%

Cukup 33,4 % - 66, 7 %

(24)

b. Rumus dalam mengolah data hasil penskoran observasi peningkatan

motivasi belajar siswa :

Presentase motivasi belajar siswa = skor yang didapat x 100 %

Skor maksimum

Untuk keperluan mengklasifikasikan perkembangan peningkatan

motivasi belajar siswa dilihar dari aktivitas siswa saat melaksanakan

proyek, data kemudian dikelompokan menjadi kategori Baik, Cukup

baik, Kurang baik. Dengan skala penskoran :

J. Validitas Data

Adapun validasi data dalam penelitian tindakan kelas menurut versi

Hopkins (1993) (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 168) adalah melalui :

a. Tringulasi, merupakan proses dalam melakukan sesuatu dari berbagai

sudut pandang, dapat dilakukan melalui pengambilan data dari

berbagai sumber, yaitu diskusi antara pendidik sebagai peneliti dan

observer dengan menggunakan metode pengumpulan data yang telah

dirancang dan disepakati bersama.

b. Member check, yakni memeriksa kembali keterangan – keterangan dan informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari

narasumber, siapapun juga (guru mitra, teman sejawat, siswa) apakah

keterangan atau informasi , atau penjelasan itu sudah sifatnya atau

tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu

terperiksa kebenarannya. Dalam hal ini, peneliti memeriksa kembali

keterangan – keteranagan atau informasi yang didapat dari observer

(guru mitra) dan teman sejawat yaitu teman peneliti yaitu Ririn dan

Eki.

Nilai Skor Presentase

Kurang 0 % - 33, 3%

Cukup 33,4 % - 66, 7 %

(25)

c. Expert opinion, yakni pengecekan terakhir terhadap temuan – temuan penelitian oleh pakar yang professional di bidang ini, yakni dosen

pembimbing. Pada tahap akhir ini dapat dilakukan perubahan

modifikasi atau penghalusan berdasarkan arahan atau opini pakar

(pembimbing), selanjutnya analisis yang dilakukan akan

meningkatkan derajat kepercayaan penelitian yang dilakukan. Proses

ini dilakukan oleh peneliti bersama pembimbing peneliti yaitu Bapak

Dr. H. Dadang Sundawa, M. Pd dan Ibu Dra. Murdiyah Winarti,

M.Hum yang selalu memberikan saran dan masukan dalam

Gambar

Gambar 3.1 Bagan
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kementerian Agama Tahun 2017, bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu guru untuk mengikuti

Dari suatu barisan aritmatika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku kelima dan ketujuh adalah 144.. Jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut

Ruas yang pertama yaitu koksa yang merupakan merupakan ruas dasar; trokhanter, satu ruas kecil (biasanya dua ruas) sesudah koksa; femur, biasanya ruas pertama yang panjang

Tentukan koordinat titik Q yang membagi ruas garis AB dengan perbandingan 5:

subject: aktan yang berfungsi sebagai subjek pada sekuen kedua adalah Mendi, Lilo, Stacey, Icang, Bram, dan Tiara.. Dua tokoh lainnya yakni Dinar dan nahkoda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur komunitas makroinvertebrata bentos pada stasiun dua hingga lima didominasi oleh jenis yang intoleran terhadap pencemaran

If this is a revision of a previous submission and you have a Change Request Number, then check here:. Enter the CR

adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku