• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpajakan - keuangan LSM 32. Perpajakan LSM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perpajakan - keuangan LSM 32. Perpajakan LSM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERPAJAKAN

PERPAJAKAN

ORGANISASI NIRLABA

ORGANISASI NIRLABA

Tri Tri PurwantoPurwanto

UU No 28 Th 2007 ttg KUP

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

Pengantar Pajak

Pengantar Pajak –

– Organisasi Nirlaba

Organisasi Nirlaba

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu: 1) Self Assessment System

Menghitungsendiri pajak yang terutang.

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

2

Memperhitungkansendiri pajak yang terutang. • Membayarsendiri jumlah pajak yang terutang. • Melaporkansendiri pajak yang terutang. 2) Official Assessment System

(2)

DALAM

Tambahan kemampuan ekonomis, untuk konsumsiatau untuk menambah kekayaan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:

OBJ EK PPH

OBJ EK PPH

(U U PPh pa sa l 4 (1 ))

Objek

Objek –

– Buka

Bukan

n Objek PPh

Objek PPh

BU K AN OBJ EK PPH

BU K AN OBJ EK PPH

Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini;

laba usaha;

sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;

4

BU K AN OBJ EK PPH

BU K AN OBJ EK PPH

(U U PPh pa sa l 4 (3 ))

Bantuan, sumbangan, zakat yang diterima oleh BAZIS (Badan Amil Zakat, Infak dan Sodaqoh).

(3)

1. PPh Pasal 21/26

Jenis

Jenis-

-Jeni

Jenis

s PPh di Organisasi Nirlaba

PPh di Organisasi Nirlaba

2. PPh Pasal 23/26

3. PPh Pasal 4 ayat (2)

4. PPh Pasal Badan (Pasal 25 dan Pasal 29)

5

PPh

PPh Pasal

Pasal 21/26

21/26

PAJAK PENGHASI LAN

PAJAK PENGHASI LAN

sehubungan

 

dengan:

sehubungan

 

dengan:

PekerjaanPekerjaan atauatau jabatanjabatan

• •JasaJasa

KegiatanKegiatan

PENGHASI LAN: PENGHASI LAN:

--GajiGaji --UpahUpah

Subjek Pajak 

Subjek Pajak 

DN DN

PPh 

PPh 

Pasal 21

Pasal 21

Subjek Subjek PajakPajak Orang Orang PribadiPribadi

jj pp

--HonorariumHonorarium --Tunjangan,Tunjangan,  dandan

--PembayaranPembayaran  lainlain  dengandengan  

nama/bentuk apapun

nama/bentuk apapun SubjekSubjek PajakLNLNPajak PasalPasal 26PPhPPh26

Per

(4)

Tarif PPh Pasal 21

Tarif PPh Pasal 21

[Pasal 17 UU PPh] [Pasal 17 UU PPh]

SAMPAI DENGAN

LAPI SAN PENGHASI LAN

LAPI SAN PENGHASI LAN KENA PAJAK KENA PAJAK

SAMPAI

 

DENGAN

SAMPAI

 

DENGAN

Rp

 

50

 

JUTA

SAMPAI

 

DENGAN

 

SAMPAI

 

DENGAN

 

Rp

 

250

 

JUTA

Rp

 

250

 

JUTA

p

p

SAMPAI

 

DENGAN

 

SAMPAI

 

DENGAN

 

Rp

 

500

 

JUTA

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Pasal 11 ayat (1) Pasal 11 ayat (1)

Rp 15.840.000

Rp 15.840.000 UNTUKUNTUK  DIRIDIRI  WAJIBWAJIB  PAJAKPAJAK  ORANGORANG  PRIBADIPRIBADI

Rp    1.320.000

Rp    1.320.000 TAMBAHANTAMBAHAN  UNTUKUNTUK  WAJIBWAJIB  PAJAKPAJAK  KAWINKAWIN

Rp   1.320.000

Rp   1.320.000 TAMBAHANTAMBAHAN  UNTUKUNTUK  TANGGUNGANTANGGUNGAN  WAJIBWAJIB   PAJAK

PAJAK,,  MAXMAX  33  TANGGUNGANTANGGUNGAN

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN

PADA AWAL TAHUN  KALENDER

(5)

PPh

PPh Pasal

Pasal 21:

21:

Pegawai

Pegawai Tetap

Tetap

Penghasilan Bruto Penghasilan Bruto

Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Dibayar Pemberi Kerja Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Dibayar Pemberi Kerja

Dikurangi Dikurangi DenganDengan Dikurangi Dikurangi DenganDengan 1.

1. BiayaBiaya JabatanJabatan,, 55%% daridari PPenghenghasilanasilan BrutoBruto.. M

Maksaks.. RpRp66..000000..000000 perper tahuntahun atauatau RpRp500500..000000 perper bulanbulan 2

2.. IuranIuran pensiunpensiun,, THT/JHTTHT/JHT yangyang dibayardibayar sendirisendiri

PENGHASILAN

 

NETO

PENGHASILAN

 

NETO

k

k

Dikurangi:

 

PTKP

Dikurangi:

 

PTKP

Dikenakan

Dikenakan Tarif

Tarif Pasal

Pasal 17

17

Penghasilan

 

Kena

 

Pajak

Penghasilan

 

Kena

 

Pajak

PPh

 

Ps.

 

21

 

Bukan

 

Pegawai

 

Bukan

 

Pegawai

 

– Berkesinambungan

Berkesinambungan

Memiliki

Memiliki NPWP?

NPWP?

Hanya

Hanya memperolehmemperoleh penghasilanpenghasilan daridari hubunganhubungan kerjakerja dengan

dengan PemotongPemotong ((tidaktidak memperolehmemperoleh penghasilanpenghasilan lainnya

Dasar PengenaanPengenaan PajakPajak (DPP):(DPP): 50% X 

50% X PenghasilanPenghasilan BrutoBruto

YA

YA

PKP: PKP:

(50% x Ph Bruto) 

(50% x Ph Bruto) –– PTKPPTKP PPh Pasal 21:PPh Pasal 21:

(6)

PPh

PPh Pasal

Pasal 21 :

21 :

Bukan

Bukan Pegawai

Pegawai –

– Tidak

Tidak Berkesinambungan

Berkesinambungan

Dasar

Dasar Pengenaan

Pengenaan Pajak

Pajak (DPP):

(DPP):

50% X

50% X Penghasilan

Penghasilan Bruto

Bruto

50%

 

X

 

50%

 

X

 

Penghasilan

Penghasilan Bruto

Bruto

PPh

 

Pasal

 

21:

PPh

 

Pasal

 

21:

Tarif

 

Ps

 

17

 

UU

 

PPh

 

atas

 

Tarif

 

Ps

 

17

 

UU

 

PPh

 

atas

 

Penghasilan

 

Bruto

 

untuk

 

setiap

 

Penghasilan

 

Bruto

 

untuk

 

setiap

 

kali

 

pembayaran

kali

 

pembayaran

20% Final

20% Final

PPh

PPh Pasal

Pasal 26

26

Subjek Pajak

Subjek Pajak Luar

Luar Negeri

Negeri –

– Badan atau OP

Badan atau OP

20%

 

Final

20%

 

Final

PENGHASILAN

 

BRUTO

PENGHASILAN

X

X

 

BRUTO

MEMPERHATIKAN

 

KETENTUAN

 

P3B

(7)

PPh

PPh Pasal

Pasal 2

23

3/26

/26

PAJAK PENGHASI LAN

PAJAK PENGHASI LAN

Atas

 

Penghasilan

 

yang

 

Atas

 

Penghasilan

 

yang

 

diterima

diterima

 

 

oleh

oleh::

Subjek pajak yang berasal dari

MODAL, PENYERAHAN JASA atau

PENYELENGGARAAN KEGIATAN selain

yang telah dipotong PPh pasal 21/26

PENGHASI LAN:

Subjek PajakPajak badan badan

j p g

j p g

‐‐SewaSewa  selainselain  tanahtanah  dan/ataudan/atau  bangunanbangunan

--PembayaranPembayaran lainlain  dengandengan nama

nama//bentukbentuk apapunapapun SubjekSubjek PajakLNLNPajak PasalPasal 26PPhPPh26

Perhitungan

Perhitungan PPh

PPh Pasal

Pasal 2

23

3/26

/26

Tarif

Tarif 2 % (

2 % (Tidak

Tidak Punya

Punya NPWP + 100%)

NPWP + 100%) atas

atas::

SEWA

SEWAdan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaandan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan

SEWA

SEWAdan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa tanah dan/atau bangunan

harta, kecuali sewa tanah dan/atau bangunan

IMBALAN

IMBALANsehubungan dengan sehubungan dengan JASAJASA::

jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain; selain jasa yang telah dipotong P

(8)

Yayasan Penabulu, menyewa 1 unit mobil ke PT. A dengan harga sewa Rp 10juta. Hitung berapa PPh pasal 23 terutang atas transaksi tersebut dan berapa pembayaran ke PT A.

Contoh Perhitungan

Contoh Perhitungan PPh

PPh Pasal

Pasal 2

23

3/26

/26

PPh pasal 23 = 2% x 10 juta = 200.000

Pembayaran = 10.000.000 – 200.000 = 9.800.000

Yayasan Kemuning, membayar jasa konsultan penyusunan SOP kepada Yayasan Penabulu sebesar Rp 50 jt. Hitung berapa PPh pasal 23 terutang dan berapa pembayaran ke Yay. Penabulu.

1 5

PPh pasal 23 = 2% x 50 juta = 1.000.000

Pembayaran = 50.000.000 – 1.000.000 = 49.000.000

PPh

PPh Pasal

Pasal 4

4 ayat 2

ayat 2

PAJAK PENGHASI LAN

PAJAK PENGHASI LAN

dari transaksi

dari transaksi

::

pengalihan harta berupa tanah pengalihan harta berupa tanah

p g p

p g p

dan/atau bangunan, usaha jasa dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan konstruksi, usaha real estate, dan

PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

BANGUNAN

PENGHASI LAN: PENGHASI LAN:

Subjek Subjek PajakPajak

badan atau 

badan atau 

orang pribadi

orang pribadi

G S G S ‐‐SewaSewa  kantorkantor

(9)

Penghitungan & Contoh

Penghitungan & Contoh PPh

PPh Pasal

Pasal 4

4 ayat 2

ayat 2

Penghasilan dariPENGALI HAN HARTAberupa

SEWAtanah dan atau bangunan:

PPh ps 4 ( 2) = 10% x Penghasilan Bruto

Penghasilan dariPENGALI HAN HARTAberupa tanah dan atau bangunan:

PPh ps 4 ( 2) = 5% x Penghasilan Bruto

Yayasan

Yayasan PenabuluPenabulu, , menyewamenyewa ruang rapat di Rumah Kemuningruang rapat di Rumah Kemuning keke Yayasan Property

Yayasan Property dengandengan hargaharga sewasewa RpRp 2200jutajuta. . HitungHitung berapaberapa PPhPPh pasal

pasal 4(2)4(2) terutangterutang atasatas transaksitransaksi tersebuttersebut dan pembayaran kepada dan pembayaran kepada Yayasan Property

Yayasan Property..

PPh

PPh pasalpasal 4(2)4(2) = = 1010% x % x 2020 jutajuta = = 2.002.000.0000.000 => DIPOTONG=> DIPOTONG

Pembayaran = 20.000.000

Pembayaran = 20.000.000 –– 2.000.000 = 18.000.0002.000.000 = 18.000.000

MENGHITUNG:

MEMOTONGpajak terutang saat PEMBAYARAN OBJEK PAJAK

MEMPERHITUNGKAN

Setiap akhir bulan berjalan atau awal bulan berikutnya

Tahapan Kewajiban atas PPh Pemotongan

Tahapan Kewajiban atas PPh Pemotongan

p j y

Meng-AKUMULASI-kan seluruh OBJEK PAJAK & PEMOTONGAN pajak terutang selama periode SATU MASA (BULAN)

Total PAJAK TERUTANG dimasukkan Surat Setoran Pajak(SSP) OBJEK PAJAKdan PEMOTONGAN PAJAK TERUTANG dimasukkan

Surat Pemberitahuan Masa (SPT)

MEMBAYAR

M b SSPk B k / K t P

1 8

Membawa SSPke Bank / Kantor Pos

Paling lambat tanggal 10 Bulan berikutnya

MELAPOR

(10)

Laba/ Rugi ( komersiil)

Laba/ Rugi ( FI SKAL)

Kor. Fiskal Kor. Fiskal

PPh BADAN

PPh BADAN

Ta

rif

P

a

s

a

l 1

7

Ta

rif

P

a

s

a

l 1

7

Objek Pajak, Bukan Objek pajak, Biaya, Bukan Biaya,

PPh final

1 9

PPh Badan Terutang PPh Badan

KB/ LB/ Nihil Kredit PajakKredit Pajak

Tahun Pajak 2009 28%

Tahun Pajak 2010 dst 25%

PPh BADAN

PPh BADAN

Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto s.d Rp 50 miliar mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50%dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a)

yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 Milyar

2 0

SPT dilaporkan ke KPP:

paling lambat 30 April Tahun berikutnya

(11)

PPh Badan Terutang Tahun

Sebelumnya

Kredit Pajak yg dipotong Pihak ke- 3

( PPh Ps 22, 23, 24) dikurangi

dikurangi

Angsuran PPh BADAN (PPh Pasal 25)

Angsuran PPh BADAN (PPh Pasal 25)

PPh Badan yang dibayar Sendiri PPh Pasal 25 Dibagi Dibagi

12

12

2 1

Dibayarkan dgn SSPke Bank,

paling lambat tgl 15 bulan berikutnya

Dilaporkan dgn SPTke KPP,

paling lambat tgl 20 bulan berikutnya Kurang Bayar

( KB)

Referensi

Dokumen terkait

wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat.. memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang , dengan tidak mendapatkan imbalan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

"Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan 'imbalan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung