• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan Kepal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan Kepal"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI 6

KENDARI

JURNAL

OLEH

FATMAWATI

G2G1012069

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALUOLEO

(2)

Fatmawati (G2G1 12 069)Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMA Negeri 6 Kendari dibimbing oleh Dr. H. Nehru Husain, M.Pd, dan Dr. H. Samiruddin, M.Si.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Kendari bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis; (1) Implementasi kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari. (2) Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari dalam melaksanakan tugasnya.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif untuk menjelaskan implememtasi kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari.

Hasil penelitian ditemukan bahwa : 1) Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari yang diimplementasikan melalui tanggung jawab kepala sekolah terhadap tugas pokok dan fungsi, bekerja sama dengan bawahan dan memberi pehatian kepada bawahan serta mengambil keputusan dengan tegas dan disiplin di sekolah dan menunjukkan perannya sebagai pendidik yang mengarahkan dan memotivasi guru-guru dan siswa di sekolah, menjadi administrator dalam pelaksanan pelayanan administrasi pendidik, sebagai penyelia bagi kemajuan sekolah dan menjadi pemimpin dalam mengarahkan dan mengawasi perkembangan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. 2) Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah untuk memimpin SMA Negeri 6 Kendari adalahgaya kepemimpinan kharismatik untuk member dayatarik kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada pengawasan dan memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk meningkatkan kompetensi dalam membangun sekolah yang unggul.

Kata kunci ; Implementasi, kepemimpinan.

(3)

Fatmawati (G2G1 12 069)TheImplementationLeadership Headmaster in SMA Country 6 Kendari. guidanced by: Dr. H. Nehru Husain, M.Pd, dan Dr. H. Samiruddin, M.Si.

This research is done at SMA Country 6 Kendari aims to know and analysis; (1) headmaster leadership Implementations at SMA Country 6 kendari. (2) leadership Style that utilized by headmaster at SMA Country 6 Kendari in perform its task.

Analysis's method that is utilized is analysis qualitative to word implememtation headmaster leadership at SMA Country 6 Kendari

.

The final research gotten that.1 ) headmaster leadership SMA'SCountry 6 kendari that implementation via carries the ball headmaster to subject task and logistic, work equal to subordinate and give attention to subordinate and taking a decision explicitly and discipline at schooled and points out its role as educator that leads and motivate teachers and students at schooled, as administrator in educator administrative services executor, as supervisor for upturned schooled and as boss in leads and keep company school developing in achieving education aim. 2 ) leadership Style that utilized by headmaster to captain SMA Country 6 kendari is styled charismatik's leaderships to give affinities to subordinates to perform works without available observations and gives trusts to subordinates to increase interests in build preeminent school

Key work ; The Implementations, Leadership.

(4)

1. Latar Belakang Masalah

Kepala sekolah memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam memimpin sekolah dan mengatahui dengan jelas tentang arah dan tujuan yang akan dicapai oleh sekolah selain itu bukan sekedar memimpin, kepala sekolah juga harus melakukan pengawasan dan penilaian terhadap guru dan siswa di sekolah secara langsung, bukan berdasarkan laporan karena sebagian kepala sekolah melakukan kepemimpinan dengan menggunakan laporan yang diterima tanpa tindakan nyata di sekolah. Hal ini menunjukkan kepala sekolah yang tidak aktif terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah (Agung, 2013: 94).

Kepemimpinan kepala sekolah memang didasarkan pada empat pilar utama yaitu bertanggung jawab, bekerja sama, perhatian kepada bawahan dan pengambil keputusan. Keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan adalah buah hasil dari kepemimpinan kepala sekolah dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang membuat setiap bawahan percaya dan mengikuti perintah serta arahannya. Hal ini menempatkan kepala sekolah sebagai individu untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam mencapai tujuan pendidikan.

Kepala sekolah di SMA Negeri 6 adalah seorang guru yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk memimpin dan menyelenggarakan pelayanan administrasi pendidikan dan pembelajaran di SMA Negeri 6 Kendari. Sekolah yang didirikan pada tahun 1996 telah dipimpin oleh 5 orang kepala sekolah dengan periode kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi masing-masing kepala sekolah. SMA Negeri 6 Kendari merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada di Kota Kendari dengan jumlah guru mencapai 52 orang dengan siswa sebanyak 777 orang yang tersebar di kelas X, XI dan XII. Dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 6 Kendari, kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan transaksional untuk mendelegasikan tugas kepada guru di sekolah dimana kepala sekolah memberikan perintah kerja kepada masing-masing guru untuk membantunya dalam menyelenggarakan pendidikan.

Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam memimpin lebih banyak kepada pelaksanaan pekerjaan rutin di sekolah tanpa memperhatikan hubungan sosial (social relationship) dengan rekan guru yang dipimpin. Hubungan dengan bawahan hanya terbentuk untuk menyelenggarakan pendidikan dan mendelegasikan tugas mengajar kepada guru-guru melalui wakil kepala sekolah sesuai dengan bidang konsentrasi untuk mengajar berdasarkan kurikulum pembelajaran yang diberlakukan di SMA Negeri 6 Kendari. Kepala sekolah yang memimpin SMA Negeri 6 Kendari mengawasi dan mengevaluasi bawahan melalui laporan kerja yang disampaikan oleh masih-masing wakil kepala sekolah dan hasil pengawasan dari pengawas sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah diimplementasikan melalui tanggung jawab terhadap pekerjaan sendiri sementara kerja sama dengan bawahannya hanya pada waktu tertentu seperti di dalam rapat kerja atau kegiatan lainnya. Kepala sekolah ini juga jarang memberi perhatian kepada bawahannya tetapi untuk pengambilkan keputusan, terkadang kepala sekolah menentukan sikap sendiri dalam pengambilan keputusan yang harus dilaksanakan oleh setiap bawahan.

(5)

penyebab terjadinya batasan hubungan kemitraan antara kepala sekolah dengan guru yang ada di sekolah tersebut.

Kepala sekolah adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab yang besar di sekolah, tetapi dengan kondisi kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari yang menerapkan gaya kepemimpinan yang transaksional nampak bahwasannya pekerjaan itu dikendalikan sendiri oleh kepala sekolah, sedangkan guru hanya diarahkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Sementara itu salah satu peran besar kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari adalah meningkatkan prestasi belajar mengajar di sekolah, untuk mencapai peran tersebut kepala sekolah memerlukan kemampuan untuk mengimplementasikan kepemimpinan yang baik serta membutuhkan keterlibatan guru-guru secara partisipatif, sehingga pekerjaan dapat terlaksanakan dengan baik. Selain itu seorang guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah, seharusnya bisa menjadi pendidik, manajer, administrator, penyelia dan pemimpin yang baik guna dapat terlaksananya tujuan pendidikan. 2. Rumusan Masalah

Penelitian ini diarahkan untuk mengungkapkan hubungan kompetensi profesional dan motivasi kerja dengankinerja guru. Secara spesifik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

a. Bagaimanakah implementasi kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari?.

b. Gaya kepemimpinan apakah yang digunakan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya di SMA Negeri 6 Kendari.

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis, tentang :

a. Implementasi kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari.

b. Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari dalam melaksanakan tugasnya.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep dan Teori Implementasi

Secara umum istilah implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan (Poerwadarminta, 1990:327). Istilah implementasi biasanya dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok atau individul untuk mencapai tujuan tertentu.

Wahab (1997:67)menjelaskan implementasi berangkat dari istilahto implement (mengimplementasikan) berarti to provide the means for carryingout (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu), to give practical effect to (menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu).

Implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kurikulum yang telan dirancang atau didisain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Maka, implementasi kurikulum juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang telah direncanakan dalam kurikulumnya, permasalahan besar yang akan terjadi apabila yang dilaksanakan bertolak belakang atau menyimpang dari yang telah dirancang maka terjadilah kesia-siaan antara rancangan dengan implementasi.

(6)

mekanisme suatu sistem, implemantasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara (Yulk, 2005:9). Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin (Poewadarminta, 1990:429).

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pekerja dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995:274), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members.

Pemimpin memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi. Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Sebagaimana dikatakan Handoko (2001:165) bahwa pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

Terry (2003:64) mengemukakan bahwa tipe kepemimpinan yang dikembangkan antara lain :

1. Tipe Otokratik

Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yangsangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yangmenonjol ”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:

a) Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alatlain ddalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurangmenghargai harkat dan martabat mereka.

b) Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpamengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan parabawahannya.

c) Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:

1) Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.

2) Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya. 3) Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.

4) Menggunakan pendekatan dalam hal terjadinya penyimpanganoleh bawahan. 2. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yangbersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utamamasyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh paraanggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpinseperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokohadat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikapkebersamaan.

(7)

Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yangjumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yangkharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun parapengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orangtersebut dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancardengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yangsudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaranapa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing. anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5. Tipe Demokratis

a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selakukoordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.

b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupasehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidakbisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.

c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.

d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkatdan martabat manusia.

3. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan diimplementasikan dengan gaya-gaya yang dipilih oleh pemimpin sesuai dengan kemampuam intelektualnya (Yukl, 2005:6). Gaya adalah aksi atau cara-cara yang digunakan seseorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Ada banyak teori gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan kepala sekolah. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada banyak teori kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan.

Solihin (2009:40) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi

tidak hanya sekedar pengawas bagi bawahannya dalam melaksanakan tugas. Seorang pemimpin akan mempengaruhi lingkungan kerja yang bertujuan untuk mencapai target dalam organisasi dan juga membangun hubungan tim yang solid untuk mengatasi berbagai keadaan yang dihadapi oleh organisasi.

Pengertian kepemimpinan sendiri menurut ahli bernama Young (dalam Kartono, 2003:84) “Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.”

Maka dari itu gaya kepemimpinan seseorang, secara umum dipengaruhi oleh faktor seperti keterampilan, pendidikan, kultur yang dimiliki oleh jiwa pemimpin tersebut. Pada umumnya terbagi ke dalam 4 gaya kepemimpinan :

1) Gaya kepemimpinan administrator – Tipe kepemimpinan ini seperti berorientasi pada

(8)

2) Gaya kepemimpinan analitis – Kepemimpinan ini mengambil sebuah keputusan berdasarkan proses analisis secara logika pada setiap informasi yang ada. Memberikan tekanan terhadap hasil dan rencana-rencana secara dan jangka panjang. Pendekatan yang masuk akal dan kuantitatif menjadi kunci utama tipe kepemimpinan ini.

3) Gaya kepemimpinan entepreneur – Tipe kepemimpinan ini menaruh perhatian pada kekuasaan dan hasil akhir. Gaya kepemimpinan model ini tercermin pada karakteristik kewirausahaan yang berani mengambil resiko dengan mencari pesaing dan standar yang tinggi.

4) Gaya kepemimpinan asertif – Mmemiliki sifat yang lebih agresif dan memberikan perhatian yang besar untuk pengendalian personal sebagai kriteria pemimpin yang baik, karena lebih terbuka dalam konflik dan kritik. Keputusan di ambil dari berbagai sudut pandang dengan melewati proses argumentasi sehingga keputusan yang di ambil akan memuaskan seluruh pihak.

4. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang akan menentukanlangkah-langkah pendidikan yang efektif di lingkungan sekolah Stronghe dalam Mahyuni (2013:4).Kepala Sekolah merupakan suatu faktor yang terpenting dalam proses pencapaian, visi sekolah. Dalam meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, maka tujuan yang akan dicapai antara lain : (1) Membangun dan menjaga visi sekolah, (2) Berbagi kepemimpinan, (3) Memimpin komunitas pembelajaran, (4) Memanfaatkan data untuk membuat keputusan-keputusan pengajaran, (5) Memonitor kurikulum dan pengajaran.

Perspektif kebijakan pendidikan nasional oleh Depdiknas terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai pendidik, manajer, administrator, penyelia, pemimpin, pencipta iklim kerja dan wirausahawan. Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan oleh Depdiknas di atas, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas hubungan antara peran kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru.

a. Kepala sekolah sebagai pendidik.

Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.

b. Kepala sekolah sebagai manajer.

(9)

c. Kepala sekolah sebagai administrator.

Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.

d. Kepala sekolah sebagai penyelia.

Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (Mulyasa, 2003:35).

e. Kepala sekolah sebagai pemimpin

Sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Memahami misi dan tugas pokoknya. 2) Mengetahui jumlah pembantunya; 3) Mengetahui nama-nama pembantunya; 4) Memahami tugas setiap pembantunya; 5) Memperhatikan kehadiran pembantunya;

6) Memperhatikan peralatan yang dipakai pembantunya; 7) Menilai pembantunya;

8) Memperhatikan karier pembantunya; 9) Memperhatikan kesejahteraan;

10) Menciptakan suasana kekeluargaan; 11) Memberikan laporan kapada atasannya.

C. Kerangka Pikir

Implementasi kepemimpinan kepala sekolah adalah tindakan-tingkatan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di SMA Negeri 6 Kendari tetapi tindakan-tindakan tersebut dilaksanakan dengan cara pengawasan di tempat melalui laporan hasil kerja. Namun demikian implementasi seharusnya mewujudkan 11 kriteria dalam mengukur proses implementasi yang baik, namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan kriteria yang relevan dengan penelitian yang dilakukan yaitu kriteria 5 dan 7 yang substansinya adalah perencanaan, kriteria 9 adalah pelaksanaan dan kriteria 11 adalah evaluasi yang dikemukakan Islamy (2001:26) untuk melaksanakan kepemimpinan yang baik.

(10)

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pekerjaan di sekolah memberi pekerjaan kepada guru-guru tertentu dan menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada keterlibatan bawahan. Kepala sekolah bekerja sama guru-guru di sekolah hanya pada pekerjaan tertentu seperti pengelolaan pembelajaran dan penyusunan kalender pembelajaran dalam kurikulum pendidikan di sekolah, selain itu kepala sekolah memberikan perhatian tertentu kepada bawahan hanya saat-saat tertentu dan semua keputusan yang ada di sekolah diatur oleh kepala sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin dan kepercayaan kepada bawahan. Pengawasan dilakukan hanya melalui laporan hasil kerja bawahan yang didasarkan pada kepercayaan kepala sekolah kepada kemampuan kerja guru dan kepercayaan inilah yang menjadi ukuran kerja sama dan perhatian kepada bawahan sehingga dengan gaya kepemimpinan kharismatiknya, kepala sekolah memimpin sekolah dengan kharismanya yang penuh kepercayaan, disiplin, dan kemandirian kerja. Implementasi kepemimpinan yang bertanggung jawab, bekerja sama, perhatian kepada bawahan dan pengambil keputusan, kepala sekolah dapat mencapai hasil kerja dengan baik terutama dalam mencapai tujuan pendidikan. . Hal ini dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

D. METODE PENELITIAN

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri 6 Kendari dengan waktu penelitiandimulai dari bulan April sampai Mei 2014.

2. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada SMA Negeri 6 Kendari adalah penelitian i kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis implementasi kepemimpinan kepala sekolah dan Gaya kepemimpinan kharismatik yang digunakan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari dalam melaksanakan tugasnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kendari

Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Penanggung Jawab

2. Bekerja Sama

3. Perhatian Kepada Bawahan 4. Pengambil Keputusan

Gaya Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah

1. Kepercayaan 2. Kediplinan

3. Kemandirian Kerja

(11)

3. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalahimplementasi kepemimpinan kepala sekolah dan gaya kepemimpinan yang digunakan untuk memimpin bawahannya yang ada di SMA Negeri 6 Kendari.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru SMA Negeri 6 Kendari sebanyak 56 orang. Informan kunci dalam penelitian ini adalah 4 orang wakil kepala sekolah, 1 orang pengawas sekolah, 1 orang komite sekolah dan 4 orang guru.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan : a. Wawancara

b. Observasi c. Dokumentasi

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang sesuai dengan penelitian kualitatif adalah analisis deskriptif kualitatif. Secara operasional teknik analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan sebagaimana model teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1994:218) adalah:

a. Pengumpulan data sebagai proses untuk menghimpun data-data berupa keterangan atau informasi yang berhubungan dengan tujuan penelitian seperti aktivitas kepala sekolah, aktivitas sekolah dan kegiatan wawancara dengan subjek informan di sekolah.

b. Reduksi data sebagai proses pemilihan, penyederhanaan klasifikasi data kasar dari hasil penggunaan teknik dan alat pengumpulan data di lapangan. Reduksi dilaksanakan secara bertahap dengan cara membuat ringkasan data dan menelusuri tema yang tersebar untuk menggali informasi dalam wawancara dan observasi.

c. Penyajian data merupakan suatu upaya penyusunan sekumpulan informasi menjadi pernyataan. Data kualitatif disajikan dalam bentuk teks yang pada mulanya terpencar dan terpisah diklasifikasikan menurut pokok-pokok permasalahan.

d. Menarik kesimpulan berdasarkan reduksi, interpelasi dan penyajian data dilakukan pada setiap tahap sebelumnya selaras dengan mekanisme logika pemikiran induktif dengan hal-hal yang khusus (spesifik) sampai kepada rumusan kesimpulan yang sifatnya umum (general).

Gambar 2 Teknik Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (1997:187) Pengumpulan Data

Kesimpulan-Kesimpulan: Penarikan/Varifikasi

(12)

E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam penelitian ini implementasi kepemimpinan kepala sekolah yang dikaji adalah kepemimpinan kepala sekolah menurut kompetensi Kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari yang telah berganti sebanyak 5 kali telah mengalami perubahan-perubahan yang signifikan (nyata) dalam pembelajaran (kurikuler) maupun di luar pembelajaran (ekstra kurikuler). Dalam penelitian ini implementasi kepemimpinan kepala sekolah yang dikaji adalah kepala sekolah sebagai pendidik, manajer, administrator, penyelia dan pemimpin.

a. Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Pendidik

Implemenetasi kepemimpinan kepala sekolah sebagai pendidik sudah menjadi tugas utama dan fungsi pokok kepada sekolah adalah sebagai pendidik dan memiliki komitmen yang tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru-guru SMA Negeri 6 Kendari, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien di sekolah.

Seorang pendidik memahami kelebihan dan kelemahan anak didiknya, hal ini diperlihatkan oleh kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari yang terus menerus mendidik guru-guru dan pegawainya untuk meningkatkan profesi dan kompetensinya. Kepala sekolah selalu menyediakan waktu untuk mendidik guru-guru dan pegawai diruang kerjanya. Didikannya meliputi nasehat-nasehat dan pembelajaran terhadap upaya mencapaitujuan pendidikan, karena setiap guru memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pekerjaan di sekolah dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Implementasi kepemimpinan kepala sekolah sebagai pendidik menjadikan kepala sekolah sebagai sosok penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki rasa tanggung jawab, kerja sama dan perhatian kepada bawahan.

Kepala sekolah bertanggung jawab kepada guru dan pegawai serta keberadaan peserta didik di sekolah. Sikap tanggung jawab kepala sekolah terhadap sekolah dan warga sekolah menunjukkan kompetensi kepribadian kepala sekolah yang mengimplementasikan gaya kepemimpinan kharismatik. Gaya kepemimpinan ini memperlihatkan pengaruh seorang pemimpin untuk melindungi bawahannya dengan didikan dan pehatian yang besar.

Tugas sebagai pendidik membuat kepala sekolah sibuk dengan pengarahan dan pengawasan terhadap aktivitas guru dan siswa di sekolah dan berkoordinasi dengan kepala sekolah. Sebagai pendidik, kepala sekolah memprioritaskan tindakan untuk menanamkan disiplin yang didukung dengan peraturan sekolah untuk dipatuhi oleh warga sekolah SMA Negeri 6 Kendari. Tugas kepala sekolah adalah melaksanakan proses pendidikan di sekolah yang disertai dengan pelayanan administrasi dan pembelajaran. Selain itu kepala sekolah memfasilitasi dan memotivasi guru-guru untuk meningkatkan kompetensi belajar mengalajar. Hal ini terlihat bahwa kepala sekolah terus memberi pengaruh kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka di sekolah.

b. Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Manajer

(13)

mengembangkan organisasi dalam rangka pemberdayaan sumberdaya sekolah, memimpin sekolah, mengelola perubahan dan pengembangan skeolah menuju organisasi pembelajaran yang efektif, menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik, mengelola guru dan staf pegawai dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia secara optimal, mengelola sarana dan prasarana sekolah, mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencaria ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah, mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan penempatan dan pengembangan peserta didik, mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan, mengelola keuangan sekolah, mengelola ketatausahaan sekolah, mengelolan sistem informasi sekolah, memanfaatkan kemajuan teknologi informatik, melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah.

Hasil penelitian diperoleh bahwa kepala sekolah memiliki kompetensi manajerial yang membuat kepala sekolah mampu mengimplementasikan kepemimpinannya sebagai seorang manajer di sekolah yang selalu mendelegasikan pekerjaan kepada kami dengan komtimen untuk dilaksanakan hingga selesai bukan menunda pekerjaan. Pekerjaan yang tidak selesai dikerjakan oleh bawahannya, biasanya kepala sekolah mengambil alih sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Hal ini menunjukkan tanggung jawab kepela sekolah terhadap pekerjaan yang dikerjakan dan pekerjaan yang didelegasikan kepada bawahan.

Secara manajerial pekerjaan-pekerjaan di sekolah adalah tanggung jawab kepala sekolah dan bantu oleh wakil kepala sekolah, guru-guru dan pegawai di sekolah. Kepala sekolah menyusun rencana pekerjaan yang meliputi strategi pembelajaran yang efektif dan kompetitif. Kepala sekolah juga menyediakan fasilitas dan memotivasi siswa untuk berprestasi, dan menciptakan iklim belajar. Dalam melakukan peran dan fungsi sebagai manajer, kepala sekolah memiliki strategi untuk mendayagunakan guru-guru dan pegawai di sekolah untuk meningkatkan profesinya dan melibatkan mereka dalam program kerja yang telah disusun dalam visi dan misi sekolah.

Setiap guru dan pegawai diberi tanggung jawab untuk pekerjaan administrasi dan pelayanan pendidikan pada setiap tahun ajaran atau sesuai kalender akademik sekolah. Kompetensi guru dan pegawai sekolah akan terukur pada pekerjaan yang mereka kerjakan. Ada sebagian guru dan pegawai yang mampu bekerja dan ada juga yang tidak mampu selesaikan pekerjaannya sendiri. Hal ini membuat kepala sekolah terkadang memberi teguran dan mengambil alih pekerjaan. Satu hal yang menyebabkan pekerjaan tidak selesai dengan baik adalah kurangnya pengarahan dan pengawasan. Kepala sekolah hanya memberikan pekerjaan saja dan menyampaikan informasi tujuan pekerjaan tersebut dan beliau berharap pada kompetensi guru dan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada pengarahan lanjutan dan pengawasan.

c. Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Administrator

(14)

Pelayanan administrasi di sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah akan tetapi tugas ini kepala sekolah delegasikan kepada wakil kepala sekolah untuk mengarahkan dan mengawasi jalannya pelaksanaan administrasi tersebut. Kegiatan administrasi sekolah berlangsung setiap hari untuk menunjang aktvitas sekolah. Pelayanan penerimaan siswa baru pada setiap tahun ajaran dilakukan secara bersama dan hasilnya disampaikan kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan. Kegiatan administrasi surat menyurat harus ditandatangi oleh kepala sekolah, termasuk penerimaan dan pemindahan guru dan siswa diketahui dan disetujui oleh kepala sekolah serta adminisitrasi pengelolaan kenikan kelas dan kelulusan siswa.

Sebagai administrator, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap perkembangan SMA Negeri 6 Kendari untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi. Hal ini dipertegas dengan hasil wawancara pada Tanggal 24 Juni 2014 bersama, Nurdin Jalil (Wakasek Kesiswaan)yang mengatakan bahwa :

“Bapak Kepala Sekolah adalah penanggung jawab administrasi sekolah SMA Negeri 6 Kendari, beliau melimpahkan tugas ini kepada saya sebagai wakilnya tetapi segala sesuatu harus melalui beliau termasuk kegiatan surat menyurat. Beliau yang mengambil keputusan terhadap penyelenggaraan administrasi sekolah ini, saya hanya pemangku jabatan wakil kepala sekolah dengan tugas struktural untuk memimpin bidang ini dan sekaligus juga membantu kepala sekolah untuk memperlancarkan pekerjaan administrasi sekolah selain itu tugas administrator bukan saja menandatangani surat atau pengambilan keputusan tetapi juga menyusun rencana kerja bidang administrasi, terutama dalam penerimaan siswa baru, guru baru, mutasi guru/pegawai sekolah dan siswa dan juga pengelolaan administrasi kenaikan kelas dan kelulusan siswa yang harus dilaksanakan secara efektif dan efisien. Karena di sekolah ini ada guru tetap, guru honor, dan siswa-siswa yang harus dilengkap dengan berkas dan dokumen-dokumen yang merupakan pekerjaan administrasi dan semua itu harus diketahui dan disetujui oleh kepala sekolah”.

d. Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Penyelia

Kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari adalah orang analistik, artinya semua tindakan dilakukan dengan pendekatan analisis untuk kemudian membuat keputusan yang tepat untuk mengatasi pemasalahan yang dihadapi dan untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Kekurangan dari kepala sekolah sebagai penyelia adalah beliau kurang mengawasi langsung ke sasaran kerja seperti aktivitas guru dan pegawai di sekolah. Tugas penyelia ini adalah tugas untuk membina guru, pegawai sekolah dan siswa untuk menjadi warga belajar yang berkualitas.

(15)

dengan gaya kepemimpinan kharismatik dan dikagumi oleh bawahannya karena tegas dan disiplin. Ada karakteristiknya yang khas yaitudaya tariknya yang sangat memikat bawahannya. Tegasnya kepala sekolah yangkharismatik dikagumi oleh guru-guru dan pegawai untuk menjaga eksistensi SMA Negeri 6 Kendari meskipun parapengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orangtersebut dikagumi.

Kepala sekolah mampu memberi pengaruh yang tepat kepada guru-guru dan pegawai di sekolah sehingga tidak ada bawahan yang membantah perintahnya, bahkan mereka menjadi segan jika tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh kepala sekolah. Kebersamaan kepala sekolah dengan guru-guru dan pengawai membuat sebagian guru mengatakan bahwa kepala sekolah adalah pemimpin yang demokratis, namun kepemimpinan kepala seringkali berubah karena kondisi pekerjaan yang membuat kepala sekolah berada dalam kondisi yang emosional dan tempramen atau tidak dapat menerima pendapat dari bawahan. Kondisi yang demikian terkadang tidak menguntungkan posisi kepala sekolah sebagai penyelia di SMA Negeri 6 Kendari karena sikap dan karakter pemimpin yang dibutuhkan adalah sabar dan bijaksana dengan kharimatik yang dikagumi dalam memimpin sekolah dalam rangka mewujudkan sekolah yang unggul dan berpretasi. Dalam rangka mewujudkan sekolah yang unggul dan berprestasi, dibutuhkan keterlibatan guru dan pegawai secara langsung. Keterlibatan guru dan pegawai dalam penyelenggaraan pekerjaan di sekolah menunjukkan sikap kepala sekolah sebagai pemimpin yang menjadikan mitra kerja sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara tepat sasaran yang dengan demikian visi dan misi sekolah dapat diwujudkan.

e. Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Kepala sekolah sebagai pemimpin mengimplementasikan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi sekolah yang telah dikemukakan sebelumnya.Sebagai pemimpin, tugas pokok adalah memimpin penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan tugas-tugas administrasi lainnya yang melekat pada tanggung jawab kepala sekolah dengan menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan yang bersifat memaksa atau bertindak keras terhadap para guru, staf, dan para siswa. Kepala sekolah harus mampu melakukan perbuatan yang melahirkan kemauan untuk bekerja dengan penuh semangat dan percaya diri terhadap para guru, staf, dan para siswa.

Implementasi kepemimpinan kepala sebagai pemimpin diukur dengan hasil yang dinikmati oleh bawahan karena itu kepala sekolah dengan orang lain dan melalui orang lain yaitu wakil kepala sekolah, guru-guru dan pegawai tata usaha dan juga warga belajar lainnya. Dari sini kepemimpinan kepala sekolah akan terukur baik dan buruk atau berhasil dan gagal dalam melaksanakan tugas dan fungsi di sekolah. Dalam mengimplementasikan kepemimpinannya sebagai pemimpinyang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dimana kepala sekolah berperan sebagai saluran komunikasi lingkungan sekolah danbertanggung jawab serta mempertanggung jawabkan segala tindakan bawahan yang dilakukan oleh bawahan.

(16)

2. Gaya Kepemimpinan Yang Digunakan Oleh Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang akan menentukanlangkah-langkah pendidikan yang efektif di lingkungan sekolah. Langkah-langkah pendidikan berhubungan dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah untuk membuat strategi kerja yang efektif. Hasil penelitian diperoleh bahwa gaya kepemimpinan yang dipergunakan kepala sekolah adalah gaya kepemimpinan kharismatik. Sekalipun kepala sekolah menegosiasi pekerjaan kepada bawahannya tetapi tidak ada transaksi karena guru tetap pada posisi dengan status dengan pengajar dan pegawai sekolah adalah pengelola administrasi. Karena pelaksanaan transaksi pekerjaan selalu diikuti dengan penghargaan (reward) dan hal ini menjadi beban bagi kepala sekolah untuk selalu memikirkan penghargaan kepada guru yang berhasil mengerjakan pekerjaanya sehingga gaya kepemimpinan kepala sekolah yang digunakan untuk memimpin sekolah adalah gaya kharismatik dan memberi pengaruh mendalam kepada para bawahan sehingga saat mereka menerima pekerjaan dari kepala sekolah mereka menganggap hal tersebut sebagai sebuah perhatian dari atasan kepada bawahannya untuk melaksanakan tugas kerja.

Kepala sekolah menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang kharismatik memberi pengaruh kepada bahwa dengan memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru-guru dan pegawai sekolah, serta berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.

Hasil penelitian diperoleh bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari adalah gaya kharismatik. Kekuatan diri untuk membuat orang patuh dan taat terhadap perintah yang diberikan kemudian mengarahkan guru-guruuntuk bekerja dengan baik. Kepala sekolah juga memiliki sikap otokrasi, pembinaan, demokrasi, dan kendali bebas. Implementasi sikap ini dilakukan dengan sabar dan penuh kharismatik. Ada daya tarik yang sangat memikat para guru untuk bekerja dan bekreasi di sekolah. Kondisi-kondisi yang membuat bawahan memiliki daya pikat adalah bertanggung jawab untuk berbagai masalah di sekolah, bekerja sama dengan guru-guru dan mencari solusi pemecahan masalah serta selalu memberi perhatian kepada guru-guru walaupun tidak pernah melakukan pengawasan langsung kepada mereka. Ini adalah suatu gaya kharismatik yang diperan kepala sekolah untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

Kharismatik kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari tercermin dari fungsinya sebagai pejabat formal yang memiliki kewenangan dalam pengangkatan Pejabat formal memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas serta hak-hak dan sanksi yang perlu dilaksanakan dan dipatuhi oleh karena kharismatiknya dalam memimpin.Kepala sekolah secara hierarkis memiliki atasan langsung, atasan yang lebih tinggi dan memiliki bawahan serta mempunyai hak, kepangkatan, gaji, dan karir.

(17)

Gaya kepeimpinan kharismatik kepala sekolah yang mempengaruhi bawahan sangat tepat dilaksanakan di sekolah ini karena semua bawahan tunduk dan patuh kepada perintah kepala sekolah. Secara perorangan kepala sekolah memiliki fungsi sebagai lambang kepala sekolah mempunyai kedudukan yang selalu melekat dengan sekolah. Kepala sekolah dianggap sebagai lambang sekolah dan berperan sebagai pemimpin dalam mencerminkan tanggung jawab kepala sekolah untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada disekolah dan juga pengontrol segala aktifitas guru, staf, dan siswa, selain itu kepala sekolah dengan gaya kharismatiknya menjadi penghubung antara kepentingan sekolah dengan lingkungan diluar sekolah. Fungsi Leasionkepala sekolah menjadi alat perantara antara wakil-wakil para guru, staf, siswa dalam menyelesaikan kepentingan mereka.

Implementasi gaya kepemimpinan kepala sekolah biasanya berkaitan erat dengan perubahan, oleh karena itu tidaklah mengherankan masalah kepemimpinan sangat penting dan perlu dicermati secara teliti dalam implementasi gaya kepemimpinan kharismatik sesuai bagi kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari. Gaya kepemimpinanlah yang akan berpengaruh terhadap cara-cara berkomunikasi serta proses pengambilan keputusan di dalam sekolah di mana semua itu nantinya akan bermuara pada terbentuknya iklim kerja di sekolah.

Gaya kepemimpinan kharismatik kepala sekolah mencakup empat kelompok besaryang membuat kepala sekolah memiliki daya tarik, dan pengaruh yang memikat perhatian bahwa untuk melaksanakan pekerjaan, yaitu:

a. Gaya kepemimpinan kharismatik yang berkesan administrator. Gaya kepemimpinan menempatkan kepala sekolah dalam perannya untuk membangun pelayanan administrasi yang mudah dan lancar di sekolah. Selama ini pengurusan administrasi dapat dikatakan sulit karena prosedur yang panjang dan akhirnya pengurusan kenaikan pangkat akademik menjadi terhambat. Namun dengan kemampuan memikat hati bawahan, kepala sekolah mampu menyeleggarakan kegiatan administrasi sekolah bersama bawawhannya dan menunjang pelayanan kenaikan pangkat akademik, administrasi pembelajaran dan pelayanan pelayanan pendidikan di SMA Negeri 6 Kendari.

Kepala sekolah sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalahmenerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan mengawasitindakan orang-orang yang menjadi bawahannya. Dan membuat keputusan-keputusanyang kemudian memerintahkannya untuk dilaksanakan oleh guru-guru dan pegawai sekolah.

b. Gaya kepemimpinan kharismatik yang analitis (Analytical). Dalam gaya kepemimpinan ini, kepala sekolah membuatberbagai instrumen untuk menilai keberhasilan pekerjaan guru. Ada standar ketuntasan minimum yang digunakan sebagai standar ketuntasan belajar mengajar guru. Hal ini dapat dijadikan sebagai alat analisis dan metode untuk mengetahui keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas di kela. Gaya kepemimpinan kharismatik untuk membuat daya tarik guru melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Kepala sekolah selalu melakukan analisis terhadap hasil pekerjaan guru dan kemudian memberikan keputusan untuk pengembangan pembelajaaran secara tuntas. Ada juga guru yang tidak tuntas dalam pembelajaran karena kelalaiannya tetapi diberi arahan dan bimbingan sehingga kemudian dalam menuntaskan pekerjaannya dengan baik.

(18)

perintah untuk bekerja, mereka tida agrasif untuk melaksanakan pekerjaan yang akhirnya pekerjaan menjadi tidak efektif.Gaya kepemimpinan kharismatik dengan sifat agresif dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Kepala sekolah menerapkan sikap asertif untuk mendekatkan diri kepada bawahan dan memudahkan pengambilan keputusan dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan. Gaya kepemimpinan ini memikat hati bawahan untuk saling menghargai dan saling menghormati dalam melaksanakan pekerjaan di sekolah.

d. Gaya kepemimpinan kharismatik yangentepreneur membuat kepala sekolah menjadi orang yang selalu memberi perhatian kepada bawahan. Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian kepada hasil akhir. Gaya kepemimpinan model ini biasannya selalu mencari pesaing dan menargetkan standar yang tinggi. Kepala sekolah menggunakan sikap entepreneur untuk meningkatkan daya saing SMA Negeri 6 Kendari dan berhasil menempatkan sekolah ini dalam berbagai perlombaan Gaya kharismatik kepala sekolah membangun daya tarik kepada para guru untuk semangat dalam bekerja dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dikerjakan.

Hasil kerja adalah ukuran bagi keberhasilan yang dievaluasi dan dianalisis oleh kepala sekolah. Banyak guru menjadi senan dan tegang ketika mereka diperiksa dan dievaluasi oleh kepala sekolah. Bahkan ada yang stres jika akan dievaluasi. Hal ini memang demikian adanya. Kepala sekolah ini lebih percaya laporan hasil kerja dibanding dengan pengawasan di lapangan. Sebagai seorang enterpreneur kepala sekolah menjadi pemimpin yang elegan dalam menentukan nilai akhir (baik atau tidak baik) (diterima atau ditolah) (berhasil atau gagal) semua ini adalah pada sikap enterpreneur kepala sekolah

Implemementasi gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan sikap sebagai seorang enterpreneur mengakibatkan guru dan siswa harus menunjukkan kualitasnya hal ini dibuktikan oleh guru dalam siswa yang berhasil mencapai prestasi belajar mengajar. Kepemimpinan kepala sekolah yang kharismatik dengan enterpreneur membuat sekolah ini meraih beberapa penghargaan seperti juara Pra Olimpiade Kimia, LCCM Matematika, Pra Olimpiade Matematika, LKTI, Olimpiade Bahasa Indonesia, LCT Kimia, Cerdas Cermat PKn, LCC Matematika. Prestasi ini tidak lepas dari peran kepala sekolah dalam memotivasi dan menfasiilitasi guru-guru mata pelajaran dan siswa-siswa yang cerdas dengan sarana dan prasarana pembelajaran di laboratorim kimia, buku paker dan media pembelajaran lainnya.

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(19)

b. Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah untuk memimpin SMA Negeri 6 Kendari adalah gaya kepemimpinan kharismatikuntuk memberi daya tarik kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada pengawasan dan memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk meningkatkan kompetensi dalam membangun sekolah yang unggul.

G. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan sebagai berikut :

a. Untuk mengimplementasikan kepemimpinan kepala sekolah, maka kepala sekolah harus dapat menerapkan kepemimpian yang sesuai untuk kondisi sekolah agar kegiatan sekolah dapat berlangsung dengan baik pada masa mendatang.

b. Untuk membentuk gaya kepemimpinan yang tepat, maka kepala sekolah harus menetapkan gaya kepemimpian yang lebih sesuai untuk dapat melaksanakan kepemimpinannya di sekolah dengan baik.

c. Untuk meningkatkan kegiatan sekolah, maka diharapkan adanya kepemimpinan kepala sekolah yang profesional untuk bertanggung jawab, bekerja sama, memberi perhatian kepada bawahan dan mengambik keputusan yang baik di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA Buku

Agung. S, 2013, Sinergi Antara Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Jakarta: Bestari buana Murni.

Amsrtong, 2007. Manajemen Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Salembah Empat.

Basu Swashta. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi Publik. Yogyakarta : BPFE-UGM.

Djamarah, 2006. Manajemen Organisasi dan Pendidikan. Jakarta. Bina Aksara.

Donnellyand, 1994. Managing Effective Organizations: And Introduction. Boston, Massachusetts: Kent Publishing Company A Division Of Wadsworth Inc.

Feldom, 1986. Leadership. Prentice Hall, New Jersey.

Griffin J.R, 2000. Business Essentials. Prentice Hall, New Jersey.

Handoko T. Hani, 2001.Dasar – Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ke-1.Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Harsono, 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Jakarta. Murai Kencana.

Islamy M. Irfan, 2001. Prinsip-PrinsipPerumusanKebijakan Negara danPrakteknya di Indonesia.Jakarta : BumiAksara.

Indrafachrudi Soekarno, 2005. Administrasi Pendidikan. Malang : IKIP Malang Kartono, K. 2006. Metode Pengembangan Pendidikan. Bandung : Mandarmaju. Mahyuni Siti, 2013. Kualitas Kepala Sekolah Yang Efektif. Jakarta : Indeks

Marno dan Triyo Supriyanto, 2008, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Bandung : Refika Aditama.

Miles dan Huberman, 1994. Penelitian Kualitatif. Jakarta. Bina Aksara

Mulyasa, E. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(20)

Nasution. A, 2003. Kebijakan Publik, Rumusan dan Implementasi. Jakarta : Elex Media Komputerindo.

Nawawi Hadari, 1989. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung. Newell, 1978. The Management

Nugroho D. Riant, 2004. Kebijakan Publk. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.

Owens R.G,, 1991. Organization Behavior In Education. Boston : Allyn and Bacon. Poerwadarminta, 1990, KamusBahasa Indonesia, Jakarta :Tiga Serangkai.

Pressman dan Wildawsky.1995. ImplementasiKebijakan. Yogyakarta : Andi Offset.

Rivai Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Personalia. Jakarta : Murai Kencana.

Rohiat, 2008. Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Rafika Aditama.

Setiawan, 2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta : Pramadya Persada. Solihin Ismail, 2009. Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Jakarta Kencana

Pranada Media Group.

Stoner, James A., Freeman, R.Edward, and Gilbert, Daniel R. 1995, ManagementVolume 6th, Prantice Hall.

Sugiyono, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Suhandar Dadang, 2012. Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suharno, 2008. Manajemen Pendidikan Surakarta : UNS Press

Sunggono Bambang. 1994. Implementasi Pelayanan Publik di Daerah. Jakarta : Ghalia Ilmu. Terry R. George, 2003. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Bina Aksara.

Thoha Miftha, 2004. Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Press.

Usman Husaini, 2002. Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Wibawa, 1997. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Wahab, Abdul S. 1997. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi. Kebijaksanaan Negara. Jakarta : Bumi Aksara.

Wahyudi, 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Alfabeta.

Wahyosumidjo 2004. Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Yulk, 2005. Kemempimpinan Dalam Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

Hasil Penelitian.

Mirwan (2007) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah pada SMA Negeri 2 Tulungagung. Yogyakarta : UNY.

Nuchiyah Nunu (2009) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Semarang : Undip.

Sukmawatu Meity (2007) Gaya KepemimpinanKepalaSekolah SMA Muhammadiyah 3 Tangerang.Medan : USU.

Wibawa (2006) Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 1 Pontianak. Pontianak : Universitas Negeri Pontianak.

(21)

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
Gambar 2 Teknik Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (1997:187)

Referensi

Dokumen terkait

Saham biasa perusahaan yang tidak melakukan transaksi yang haram Dalam teori percampuran, Islam mengenal akad syirkah atau musyarakah yaitu suatu kerjasama antara dua

Puji dan Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadapan Allah Swt. atas karunia dan lindungan-Nya sehingga Jurnal Teknik Vol. 2 Bulan September 2015 dapat

Butil Akrilat merupakan salah satu bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan polimer, dan butil akrilat telah banyak digunakan secara luas pada industri sebagai

Akan tetapi, juga membawa dampak negatif ber- upa bencana alam dan kerusakan lingku- ngan yang kini tampak nyata di wilayah pertambangan Kecamatan Palangga dan

Hasil dari pengolahan citra penginderaan jauh tidak terlepas dari adanya kesalahan. Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat beberapa hal. Hal-hal yang dapat mempengaruhi

Strategi yang digunakan oleh guru pendidikan Islam adalah berlandaskan kepada pendekatan yang digun akan sebagai asas dalam pengajaran dan pem belajaran Tilawah

Pokja ULP Pemerintah Kota Tegal pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tegal Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan

Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kecernaan pakan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) yang berbasis tepung ikan rucah.. Penelitian ini menggunakan