• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendidikan Agama Kristen tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendidikan Agama Kristen tentang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Pendidikan Agama Kristen tentang “Isu-isu Politik dan Hubungannya dilihat dari Pandangan Agama, Masyarakat, Hukum dan Kelompok”

Disusun Oleh :

Grace Oktavia Margaretha Uslin Toam

Andre Nathaniel Eva Claudina

Nelda Sisca Angga Bagas Bella Kharisma Monica Christy Timothy Ergunanta

Toni

(2)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Politik

Dilihat dari sisi etimologisnya, kata ‘politik’ berasal dari kata Yunani, yaitu Po’lis yang diartikan sebagai kota (city). Dalam perkembangan berikutnya, kota-kota memperluas diriatau menyatukan diri dan kemudian disebut negara. Sebagai ilmu, politik merupakan analisa tentang pemerintahan, proses-proses di dalamnya, bentuk-bentuk organisasi, lembaga-lembaga dan tujuannya. Dalam arti sempit, politik berarti ‘He politie tekhne’ yang berarti tekhnik menjlankan Negara. Namun dalam arti pierotatif, politik ialah akal licik yang digunakan seseorang untuk mecapai tujuan dan kepentingan sendiri.

Orang Kristen memiliki dua kewarganegaraan, yaitu warga kerajaan Allah dan warga Indonesia. Orang Kristen masih dipengaruhi oleh tradisi piteisme, dimana paham tersebut berdampak pada munculnya sikap apatis terhadap bidang Politik, ditambah lagi dengan adanya pemahaman bahwa umat Kristen di Indonesia adlah kaum minoritas. Hal ini justru membuat umat Kristen di Indonesia kehilangan gairah untuk ikut andil dalam per politikan. Padahal secara inheren setiap orang yang merupakan warga Negara memiliki kewajiban dan mempunyai hak untuk turut menentukan keadaan dan kehidupan dalam bersosial dan berpolitik. Ini menunjukkan bahwa orang Kristen juga memiliki hak dan tanggung jawab mewujudkan cita-cita Negara berdasarkan acuan iman Kristen.

(3)

kata hati dan hak perorangan, gereja protestan juga lebih terorganisir, dengan memntingkan pada demokrasi jemaat, bukan hirarki gereja. Diharapkan pula dalam berpolitik, sikap orang Kristen adalah Positif, Kristis, Kreatif, dan realistis. Umat Kristen dan seluruh warga Negara harus berjuang untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, adil dan makmur berdasarkan Pancasila, dan menghormati HAM, melestarikan lingkungan hidup.Politik dari pandangan Alkitab:

1. Yeremia 29:7

“Usahakanlah kesejahteraan kota(City;Po’lis) ke mana kamu Aku buang; dan berdoalah untuk kota(City;Po’lis) itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” Politikus-politikus yang ada seharusnya mampu untuk mengusakan kesejahteraan masyarakat, bukannya kesejahteraan sendiri atau kelompok politik sendiri.

2. Roma 13:1

“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” Politikus-politikus yang duduk di pemerintahan sekarang bukan sekedar pilihan rakyat melainkan pilihan Allah juga.

3. Markus 10:42-44

“ Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: “42Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 43Tidaklah demikian di antara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,44dan barang siapa yang ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” Politikus-politikus diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan cara yang benar.

(4)

“Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu.” Politikus-politikus harus mampu menjadi terang dan garam. Bekerja bukan untuk dirinya sendiri namun benar-benar untuk rakyat dan untuk Tuhan.

Indonesia telah mendapatkan pemerintahaan yang baru, Bapak Ir. Joko Widodo telah menjadi presiden dan Bapak Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Badan legislatif juga telah dipilih sesuai dengan suara rakyat dan terbagi menjadi koalisi marah putih (KMP) dan koalisi Indonesia hebat (KIH).

Berita terakhir dari dua koalisi ini adalah bahwa KMP dan KIH sudah sepakat menyatukan pikiran mereka mengenai kesimpangsiuran yang terjadi di masyarakat belakangan ini. Latar belakang dari kesepakatan itu adalah masalah dimana belakangan ini KIH dan KMP memperdebatkan mengenai penghapusan ketentuan usulan interpelasi dan angket di tingkat komisi yang diatur dalam Pasal 98 ayat 6, 7, dan 8 Undang-undang Nomor 17 tahun 2014 MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) dimana pemerintah wajib menaati keputusan komisi DPR. DPR dapat menggunakan hak interpelasi dan angket jika kewajiban tidak dipenuhi. DPR juga dapat meminta sanksi administratif atas pejabat yang tidak patuh. Adapun pada Pasal 74 UU MD3, DPR diperbolehkan menggunakan hak interpasi apabila pejabat negara mengabaikan rekomendasi dewan. Perdebatan tersebut menghalangi dewan legislatif untuk mulai bekerja.

Dijelaskan secara eksplisit dalam Pasal 20A ayat (1) UUD NRI 1945 “Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan” yang selanjutnya ke tiga fungsi tersebut dijabarkan dalam UU 27/2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Disebutkan secara tegas dalam Pasal 69 UU tersebut bahwa DPR mempunyai fungsi Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan, yang selanjutnya dalam pasal 70 dijabarkan sebagai berikut :

(5)

(2) Fungsi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf b dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.

(3) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf c dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN. UUD NRI 1945 Pasl 20A ayat (2) bahwa dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal pasal lain Undang Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Kemudian dijabarkan mengenai penjelasan setiap hak DPR tersebut oleh Pasal 77 UU No. 27/2009:

1. Hak Interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Hak Angket adalah adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

3. Hak Menyatakan Pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas : a) Kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah

air atau di dunia internasional;

b) Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket sebagaimana

(6)

Dalam 1 Samuel 8:10-22 tua-tua Israel meminta adanya amandemen UUD. Mereka meminta seorang raja di luar dari anak Samuel karena anak-anak Samuel tidak hidup seperti ayahnya (ayat 1-3). Samuel lalu berdoa kepada Tuhan. 7Tuhan berfirman kepada Samuel: “Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.” Tuhan membiarkan tua-tua Israel untuk mengamandemen UUD yang sudah berlaku sebelumnya. Tuhan membiarkan Israel memiliki raja di luar anak-anak Samuel dan Samuel akhirnya mengurapi Saul menjadi Raja seperti yang diperintahkan Tuhan untuk mengangkat seorang raja bagi Israel

Ada dua politik dalam Alkitab

 Politik kotor Raja Saul. Saul diangkat menjadi raja melalui undian dan ia juga sudah dipilih sebagai raja oleh Tuhan. Saul berhasil memimpin Israel hingga pada suatu hari ia membenci Daud yang lebih dielu-elukan pada waktu itu. Saul berusaha untuk mencelakai Daud dengan cara membunuhnya dengan tombak (1 Samuel 18:11), memberi anaknya dengan syarat harus membawa seratus kulit khatan orang Filistin (18:25), mengirim pembunuh, (19:11).

 Politik bersih Daud. Daud adalah Raja yang dipilih langsung oleh Tuhan melalui Samuel. Daud mendapatkan gelar rajanya tanpa mengadakan undian terlebih dahulu. Daud dalam situasi dibenci oleh Saul tidak membenci Saul pula, bahkan ia tidak mau membunuh Saul walaupun sebenarnya ia dapat melakukannya (1 Samuel 24 dan 26). Daud bahkan meratapi kematian Saul orang yang berusaha mencelakakannya (2 Samuel 1:17-27). Daud melaksanakan tugasnya tanpa politik kotor seperti Saul.

2.2 Pelantikan Basuki Tjahaja Purnama(Ahok)

(7)

mengeluarkan pendapat setelah hampir 1.000 angota FPI berseragam putih turun ke jalan menuju Balaikota DKI Jakarta , yang menimbulkan kerusuhan.

Front Pembela Islam (FPI) unjuk rasa pada tanggal 24 september dan 3 oktober untuk menolak posisi Ahok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Mereka menentang Ahok, soerang Kristen Tionghoa, yang akan mengantikan Predisen terpilih Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta, meskipun ia terpilih sebagai wakil gubernur pada September 2012. Berbagai protes FPI telah berusaha untuk mendiskreditkan Ahok sejak Jokowi secara resmi melepaskan jabatan. Kelompok garis keras ini membawa spanduk yang bertuliskan antara lain “Ahok Jahat”,”Bibit Iblis”,”Ahok Sombong”,”Mari Kita Usir Ahok”,”Muslim di Jakarta tidak butuh Ahok”. Protes ini pun berubah menjadi anarkis yang mengakibatkan beberapa polisi cedera.

Ahok mengatakan dia tidak terkejut dengan protes FPI, tetapi bertekad bahwa ia akan menjalankan tugas-tugasnya dan tidak terintimidasi oleh intoleransi. “Saya telah mengalami serangan-serangan etnis dan agama ini sejak menjadi Bupati Belitung,” kata Ahok. “Bayangkan, penduduk konstituen saya adalah 98% Muslim. Tetapi saya bekerja keras. Setelah beberapa saat, rakyat menyadari komitmen saya dan meskipun saya keturunan Tionghoa dan seorang Kristen, saya adalah orang Indonesia.” Ahok mengatakan bahwa penduduk tidak perlu takut terhadap siapa saja yang berusaha dengan baik dan memiliki sikap yang baik bagi Indonesia.

Kebanyakan orang di Jakarta adalah Muslim, dan kepemimpinannya tidak sah menurut hukum islam, kata pendukung FPI. Tetapi salah satu warga jakarta mengatakan bahwa sebagai warga negara Indonesia, warga jakarta harus menerima Ahok. Sebagai muslim kita tidak senang melihat protes FPI yang sedang berlangsung. FPI juga menggunakan Isam sebagai alasan untuk protes dan ini salah. Agama kami tidak mengajarkan kita untuk melakukan tindakan kekerasan.

(8)

Dwi Anggono mengatakan tidak ada yang bisa menghalangi Ahok menjadi Gubernur Jakarta. “UU No 12 tahun 2008, pasal 26 jelas mengatakan bahwa wakil gubernur akan menjadi gubenur ketika gubernur tidak mampu untuk tetap menjabat karena kematian, pengunduran diri yang di terima oleh ketua DPR, atau pemecatan”. Kata Bayu, jadi tidak ada alasan mengapa Ahok tidak bisa menjadi gubernur sampai pemilu berikutnya. Mereka harus menghormati keputusan akhir yang di buat oleh pejabat yang lebih tinggi seperti Kementerian Dalam Negeri, karena di negeri ini, ada hukum yang harus di hormati, dan FPI harus melakukan hal yang sama.

2.2.1 Pro dan Kontra Pelantikan Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disebut sebagai Ahok, dilantik menjadi Gubernur DKI setelah terpilih dan dilantiknya mantan Gubernur DKI, Jokowi Widodo sebagai Presiden RI. Kinerja yang dilakukan oleh Ahok dinilai cukup bagus walaupun sering menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Seperti kasus penutupan pasar Tanah Abang, dan lokalisasi pelacuran.

Secara mekanisme demokrasi dari hasil pemilu lanjut Ahok, masyarakat juga ada yang suka sehingga ia terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI mendampingi Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Ahok pernah mengatakan bahwa bila terjadi penolakan oleh sebagian kelompok tidak takut, asal saja pada koridor hukum. Jakarta merupakan kota yang pluralistic, tumbuh berbagai aneka budaya, etnis, suku dan ras, sudah tidak ada lagi bicara minoritas.Namun masih ada kalangan yang tidak suka akan hal ini. Sebagian orang mengatas-namakan persoalan agama, sebagian lagi mengenai etnis. Bahkan sampai menuai kisruh dan demonstrasi karenanya. Padahal dinilai dari segi hukum, Ahok layak menjadi Gubernur, menggantikan rekan sebelumnya, Jokowi. Meski demikian, ada juga masyarakat yang setuju dan menyukai Ahok menjadi Gubernur DKI. Berikut ini adalah hasil dari wawancara kami kepada 3 narasumber.

(9)

Tidak setuju. Karena Ahok sangat keras kepada PNS. Seperti memberikan sanksi tegas apabila ada PNS yang tidak ada di tempat saat sidak (Inspeksi Mendadak), dan tidak memiliki surat izin keluar, walaupun itu adalah keperluan penting. Selain itu Ahok juga kurang bisa berdiplomatis. Cara bicaranya sangat tajam dan kasar,padahal dalam berpolitik, pandai berdiplomatis juga merupakan suatu kebutuhan.

Narasumber 2: Kristanti (PNS/45 tahun)

Setuju. Ahok merupak seorang pemimpin yang tegas, tidak berkompromi dengan yang tidak benar, selalu bertindak sesuai aturan dan hukum yang berlaku. Pintar dan berani (menghadapi preman di Jakarta yang sudah meresahkan masyarakat sejak bertahun-tahun lalu), walaupun dia adalah pendatang dan kaum minoritas. Mampu mendengarkan keluh kesah masyarakat dan menanganinya secara nyata, tidak hanya janji dan rancangan program semata.

Narasumber 3: Eka Brilliana F. (Mahasiswa STAN/18 tahun)

Tidak yakin. Setuju karena Ahok cukup baik dalam mengemban tugas sebagai pemimpin. Namun Eka kurang setuju dikarenakan isu sara yang beredar di kalangan masyarakat tentang kebijakan ahok yang serigkali menuai kontroversi, akan menimbulkan demonstrasi atau kericuhan yang meresahkan masyarakat. Lalu, ajaran agamanya yang menyatakan bahwa kaum Islam(muslim) tidak boleh dipimpin oleh orang kafir (dalam Islam, Kafir adalah orang yang menganut agama diluar Islam). Dan Ahok merupakan etnis minoritas (Cina), bukan orang Jakarta asli, dikhawatirkan Ahok tidak mampu mengerti tentang Jakarta dan tidak mampu mengayomi masyarakat.

Demikian Alasan-alasan yang diberikan oleh masyarakat Jakarta sendiri mengenai pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

2.2.2 Pandangan Hukum

(10)

Ahok, ada tiga undang-undang yang dijadikan acuan. Ketiga aturan itu adalah Perppu No 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota (Pilkada), Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dan UU No 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 173 ayat (1) Perppu Pilkada menyebut gubernur, bupati, wali kota yang berhalangan tetap, tidak serta-merta (otomatis) digantikan oleh wakil gubernur, wakil bupati, dan wakil wali kota. Sementara itu, Pasal 174 ayat (4) Perppu Pilkada menyebutkan, jika sisa masa jabatan gubernur yang berhenti lebih dari 18 bulan, pemilihan gubernur dilakukan melalui DPRD. UU Pemprov DKI Jakarta sendiri tidak mengatur mekanisme penggantian gubernur atau wali kota. Demikian pula dengan UU Pemda Pasal 87 yang menyebutkan bahwa apabila gubernur berhenti, pengisian jabatan gubernur disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan mengenai pemilihan kepala daerah.Pada saat DPRD DKI Jakarta masih berseteru, Ahok merasa yakin dirinya sudah menjadi gubernur berdasarkan surat keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal pengunduran diri Joko Widodo dari kursi gubernur. Ahok berpegangan pada SK Presiden itu yang juga mencantumkan pengangkatan Ahok sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Koalisi Prabowo di DPRD Jakarta menggugat pengangkatan Ahok sebagai gubernur berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah. Pasal yang diperdebatkan adalah pasal 173 dan 174. Pasal itu menyebutkan, apabila gubernur berhalangan tetap maka dilakukan pemilihan oleh DPRD. "Dalam kasus Ahok berbeda, intinya jika Gubernur berhalangan tetap maka digantikan oleh wakilnya," ujar Refly. Penggunaan Perpu sebagai dasar gugatan ini, juga dianggap Refly, keliru. "Jokowi dan Ahok itu dipilih sepaket sesuai dengan UU Nomor 32 tahun 2004," ujar Refly. Perpu baru dapat digunakan sebagai pijakan jika Jokowi dan Ahok diangkat berdasarkan Perpu. "Harus dilihat dulu bagaimana historinya."

(11)

Pemimpin sejati adalah pelayan. Ada dalam Alkitab,”Yesus berkata kepada mereka, "Raja-raja bangsa yang tidak mengenal Allah menindas rakyatnya, dan penguasa-penguasanya disebut 'Pelindung Rakyat'. Orang yang terbesar di antaramu harus menjadi seperti yang terkecil, dan pemimpin haruslah menjadi seperti pelayan” (Lukas 22:25). Ini adalah hal yang sering dikatakan Pak Ahok bahwa pemimpin ada untuk melayani masyarakat, bukan untuk dilayani. Ini pula yang sering disalah pahami oleh masyarakat karena yang nampak pejabat itu semuanya hanya ingin dilayani dengan fasilitas mewah tapi tak menunjukkan perubahan di Negara.

Hal tentang pemimpin yang melayani ini tak hanya ada di Lukas namun di (Markus 10:42-45) yang berbunyi “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Sudah jelas maksud dari alkitab ini, Artinya yang layak menjadi pemimpin adalah orang yang memiliki jiwa pelayan. Pemimpin yang menempatkan dirinya sebagai pelayan berarti dia memiliki sifat seorang pemimpin. Dalam bahasa teologia, tiap orang mendapatkan kesempatan untuk “berkarya” menghasilkan buah. Dengan bekerja, segala pemberian Tuhan, talenta, kepintaran itu harus dioptimalkan dan dipergunakan dengan baik pada hal-hal yang baik. Jika tujuan “melayani” disadari sebagai perintah Tuhan. Maka, kehidupan kita akan benar-benar berbuah.

(12)

 (Mazmur 33:5) Tuhan saja senang dengan keadilan dan hukum. Maka sebagai umatnya kita juga harus senang kepada keadilan dimana semua orang tidak peduli darimana ia berasal dia memiliki hak juga untuk turut andil dalam pemerintahan. Dan Ahok juga seseorang yang senang akan hukum dan takut akan Tuhan (Lukas 5:52 ). Pemimpin yang baik yang memiliki kredibilitas/moralitas tinggi.

Dalam (Yoh 13: 15-16) dikatakan oleh Tuhan Yesus sebagai pemimpin Kristen harus menyadari bahwa semakin memiliki kedudukan yang tinggi haruslah semakin melayani (Matius 23:11).

Ahok mampu menegur atau mengoreksi (Amsal 28:23) , bertindak tegas (Amsal 24:11-12), mendengarkan kritik (Amsal 15:8), bersikap adil (Amsal 11;1).

2.2.4 Pandangan Kelompok

Pemimpin yang baik bukan dilihat darimana ia berasal, melainkan dari kemampuannya dalam menjalankan tugasnya.Namun ada sekelompok orang menyatakan keberatan karena Ahok tidak dipilih ulang dalam PilKaDa. Namun sebenarnya pilkada memang tidak diperlukan lagi. Karena secara hukum, Ahok berhak naik ketika Jokowi menjadi presiden dan melepas jabatannya sebagai Gubernur DKI. Dan pada pilkada waktu lalu, Jokowi-Ahok terpilih secara sah oleh warga DKI, secara ‘sepaket’.

(13)

saya tulislah, "Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan". Ahok tidak takut mati karena menurutnya semua orang pasti akan mengalaminya. "Orang benar dan penipu sama-sama akan mati. Masalahnya orang mau memilih mati sebagai pembohong atau sebagai orang benar. Tapi saya tidak mau mati konyol sebagai pembohong. Karena itu saya akan berusaha untuk hidup dan berbuat dalam kebenaran." Bukankah pemimpin seperti ini yang dicari-cari masyarakat sebelumnya? Lalu masihkah perbedaan menjadi pembatas? Sekarang pun, Ahok masih dipercaya mampu memimpi DKI Jakarta sebagai Gubernurnya. Bukankah kita sebagai masyarakat Indonesia mengenal dengan baik Pancasila dan UUD 1945? Lantas mengapa masih saja ada yang membicarakan dan mempermasalahkan etnis maupun golongan? Menurut kami, tidak ada kaum minoritas di bangsa ini dan tidak ada alasan seseorang menolak seseorang menjadi pemimpin karena agamanya di negara Pancasila, Indonesia tercinta. Bangsa ini seharusnya tak memiliki warga kelas dua, kelas tiga, dan seterusnya. Tak ada mayoritas ataupun minoritas. Siapapun berhak ikut membangun bangsa ini. Darimana pun asal pemimpin itu, beragama apa, etnisnya apa, asalkan ia mampu mengayomi rakyat dengan baik, mampu mengemban tugas dan kewajibannya sebagai pemimpin dengan baik, kredibilitas tinggi, itu semua bukanlah sebuah masalah yang berarti

2.3 Kenaikan Harga BBM

(14)

Pemerintah berulangkali menyampaikan bahwa beban anggaran semakin berat untuk ditanggung lalu mengambil suatu kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Setiap tahun pemerintah mengeluarkan dana untuk “subsidi bahan bakar minyak (BBM)”. Jumlah subsidi BBM yang dianggarkan dalam APBN, selain cenderung meningkat, juga cukup besar dibandingkan komponen pengeluaran APBN yang lain. Pemerintah bertekad untuk mengurangi subsidi BBM, dan menyatakan hal itu antara lain dalam UU No. 20 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional yang menegaskan penghapusan subsidi BBM. Namun pemerintah kembali menunda penerapan kebijakan penghematan konsumsi BBM, setelah beberapa waktu lalu melakukan hal yang serupa. Semula, pemerintah hendak menerapkan kebijakan ini pada Januari 2011. Dengan alasan pemerintah (Pertamina) perlu waktu memersiapkan infrastruktur pendukung, misalnya stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), kebijakan diundur April 2011. Saat ini, dengan pertimbangan masih menunggu hasil tim kajian yang telah terbentuk, pemerintah kembali membuat target baru implementasi kebijakan tersebut diberlakukan mulai Juli 2011. Rencananya, kebijakan ini tidak hanya berubah dalam konteks waktu, tapi juga cakupan wilayah. Sebelumnya, kebijakan ini akan diuji coba di wilayah Jabodetabek, nanti implementasinya menjangkau seluruh Pulau Jawa. Inilah drama pilihan dan rencana penerapan kebijakan penghematan BBM di Indonesia yang telah dimulai tahun lalu.

(15)

harga BBM naik, maka komoditas lain juga mengalami hal yang serupa, bahkan dengan persentase kenaikan yang lebih tinggi.

Hari semakin hari pelaksanaan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi ini bukannya semakin jelas, tetapi semakin justru membingungkan, perumusan kebijakan dari persoalan inipun tidak pernah dirumuskan secara matang. Kebijakan subsidi yang dilakukan pemerintah ini juga menimbulkan pendapat pro dan kontra. Ketidaksiapan itu terlihat dari komentar yang saling bertentangan yang tak pernah berujung. Berikut adalah beberapa pertimbangan kenaikan BBM:

Asumsi harga minyak yang ditetapkan dalam RAPBN 2011 adalah US$ 80/barel. Dengan berpatokan konsumsi BBM tidak melewati 38,5 juta kiloliter, maka subsidi BBM yang dianggarkan pada 2011 mencapai Rp 92,79 triliun. Problem yang muncul saat ini adalah kecenderungan harga minyak internasional yang cenderung meningkat, di mana saat ini sudah berada di atas US$ 100/barel. Diperkirakan potensi kenaikan ini masih akan terjadi pada bulan-bulan mendatang karena permintaan yang meningkat, ditambah dengan instabilitas politik dibeberapa negara Timur Tengah. Pada situasi ini tentu pemerintah harus berhitung dengan cermat untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak internasional tersebut karena posisi Indonesia sebagai importir. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan pemerintah dalam melakukan kebijakan untuk subsidi BBM.

(16)

2. Jika memang kebijakan penghematan BBM dilakukan (istilah penghematan konsumsi BBM sebetulnya membingungkan, lebih tepat dipakai istilah kenaikan harga BBM saja), kira-kira bagaimana dampaknya terhadap perekonomian, khususnya inflasi. Kalkulasi yang beredar menyebutkan kenaikan harga BBM sekitar Rp 500 berpotensi menaikkan inflasi sekitar 0,8%. Potensi infl asi itu akan semakin tinggi jika level kenaikan harga BBM tersebut juga meningkat. Pengalaman pada 2005 dan 2008 menunjukkan kalkulasi matematis tersebut tidak selamanya akurat karena di lapangan faktor ekspektasi dan spekulasi sulit untuk dihindari. Pada 2005 inflasi melonjak menjadi 17,11% dan 2008 pada level 11,06% akibat kenaikan harga minyak. Sebabnya sederhana, kenaikan harga BBM memiliki efek rambat dan tular yang luar biasa kepada komoditas lain.

3. Menyangkut pertimbangan etis siapa yang layak diprioritaskan dalam situasi perekonomian saat ini? Seperti diketahui, sekarang terdapat dua problem perekonomian yang dihadapi Indonesia, yakni harga minyak dan pangan. Keduanya memiliki “daya ledak” yang tinggi bukan hanya pada sisi ekonomi, tetapi juga aspek politik. Dalam RAPBN 2011, subsidi pangan dianggarkan sebesar Rp 15,267 triliun (sekitar 17,5% dari total subsidi BBM). Dalam situasi ruang gerak APBN yang terbatas, pilihan mana yang akan diambil? Tentu saja opsi penambahan subsidi pangan jauh lebih adil ketimbang pemberian subsidi BBM (meskipun subsidi BBM sendiri harus diakui sebagian juga dikonsumsi oleh penduduk golongan bawah, misalnya buruh pabrik). Jadi, dalam perspektif yang terakhir ini, pilihan menaikkan atau tidak harga minyak terkait dengan alokasi untuk anggaran yang lain, termasuk subsidi pangan yang juga relevan.

2.3.1 Pro dan Kontra Kenaikan Harga BBM di Masyarakat

(17)

baru ini berlaku serentak di seluruh Indonesia mulai Selasa, 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.

Kenaikan BBM ini mundur dari rencana yang sebelumnya bakal dilakukan pada awal November 2014. Turunnya harga minyak di pasar Internasional membuat pemerintah harus menghitung kembali besaran kenaikan BBM bersubsidi. Pengkajian ulang tersebut dilakukan untuk menyesuaikan kembali dengan harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan kuota subsidi.Menurut Wakil Presiden, Jusuf Kalla, penghitungan tersebut mengacu pada harga minyak dunia saat ini yang anjlok ke level US$ 80 per barel. Sebagian besar masyarakat setuju akan kebijakan ini. Berikut ini adalah hasil surveynya.

1. Nama : Listina Dewi

Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda terhadap kenaikan BBM bersubsidi saat ini?

Jawaban : Setuju apabila hal tersebut memang merupakan kebijakan yang terbaik.

2. Nama : Henry Wibowo

Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda terhadap kenaikan BBM bersubsidi saat ini?

Jawaban : Setuju. Karena dana subsidi BBM dapat dialokasikan untuk hal yang lain, seperti pendidikan dan perbaikan infrastruktur.

(18)

Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda terhadap kenaikan BBM bersubsidi saat ini?

Jawaban : Setuju. Karena subsidi BBM tersebut salah sasaran. Kebanyakan yang menikmati adalah orang-orang kaya. Lebih baik, subsidi BBM ini dialihkan untuk hal lain, seperti pendidikan ; perbaikan infrastruktur, terutama di daerah-daerah tertinggal ; dan transportasi massal yang lebih banyak dibutuhkan oleh warga menengah ke bawah.

2.3.2 Pandangan Hukum

Pemerintah baru saja menaikkan harga BBM sebesar Rp2.000/liter dimana angka ini tidak sebesar isu sebelumnya yakni sebesar Rp3.000/liter. Tentu saja rencana ini menuai banyak pro dan kontra.Pemerintah menjadikan Perpres no 15 tahun 2012 pasal 6 ayat 1 sebagai landasan hukum kenaikan harga BBM. Isi perpres tersebut adalah Pasal 16 (1) Harga jual eceran Jenis BBM Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dengan mempertimbangkan kebijakan enegri nasional dan kondisi keuangan Negara, selanjutnya dapat disesuaikan berupa kenaikan atau penurunan harga.

(19)

memotong subsidi bahan bakar minyak dengan alasan menghemat pengeluaran negara.

Terlebih daripada itu, bila kita timbang kenaikan harga BBM tersebut terhadap efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran negara, maka keputusan Pemerintahan Jokowi-JK untuk menaikkan harga BBM bersubsidi tentu dinilai tepat. Mengingat Indonesia butuh dana untuk pembangunan jangka panjang untuk menunjang sector perekonomian. Pengalihan subsidi tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan waduk, pelabuhan, bandara, dan pembangunan infrastruktur penunjang lainnya. Kebijakan ini tentu memang tidak popular namun perlu kita apresiasi langkah Jokowi yang berani menaikkan harga BBM tersebut. Jokowi yang belum genap memimpin Indonesia 1 bulan tersebut juga memilih untuk mengumumkan kenaikan BBM tersebut sendiri. Hal ini tentu berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, dimana kebijakan-kebijakan non popularumumnyadisampaikan oleh menteri atau pejabat setingkat menteri. Dapatkitaasumsikan pula Jokowi-JK berani menanggung risiko tidak popular karna kebijakan kenaikan harga BBM tersebut.

Kita tinjau dari segi lain, kenaikan BBM sangat berimbas pada kehidupan rakyat. Memang, rakyat kecil tidak memiliki kendaraan bermotor yang mengkonsumsi BBM, namun kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek domino yang akan berimbas pada kenaikan harga berbagai komoditas terutama sembako. Apalagi dengan isu bahwa kenaikan harga BBM akan diikuti dengan kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik). Sementara, pendapatan mereka tidak mengalami kenaikan. Bisa kita bayangkan rakyat akan semakin menjerit akibat melonjaknya harga komoditas. BPS menghitung jumlah rakyat miskin di Indonesia mencapai 30 juta orang, dan itu belum termasuk rakyat Indonesia yang berada sedikit diatas ‘garis kemiskinan’. Tentunya jumlah tersebut akan bertambah banyak akibat kenaikan harga BBM.

(20)

Alkitab memang bukan buku teks politik-ekonomi. Dengan mengatakan demikian artinya kita menyadari bahwa Alkitab tidak berisikan uraian deskriptif, analitis, dan sistematis seperti yang akan kita temukan dalam buku-buku pelajaran. Namun tidak berarti bahwa kita tidak dapat melakukan abstraksi untuk menemukan pola-pola wawasan dan petunjuk-petunjuk prinsipil tentang berbagai segi kehidupan di dunia ini dari dalam isi Alkitab. Alkitab juga merupakan penggambaran pergumulan-pergumulan nyata kehidupan tokoh-tokoh dalam berbagai aspek.

Dalam hal ini, menurut Alkitab;

 Kenaikan BBM merupakan sesuatu yang baik, karena subsidi BBM sudah merugikan Negara, sedangkan dalam jual-menjual tidak boleh merugikan pihak lain (Imamat 25:14, 17),

 Namun subsidi bagi rakyat miskin yang kurang mampu juga harus tetap diadakan karena Tuhan pun berkehendak bahwa kita harus membuka tangn lebar-lebar bagi orang yang kesusahan (Ulangan 15 :11). Hanya saja pengalokasiannya yang diperbaiki.

 Lalu tentang orang yang sebenarnya mampu membeli pertamax namun masih menggunakan bbm bersubsidi, Tuhan berfirman bahwa itu adalah tindakan curang (Ulangan 25: 16) jadi kita yang mampu harus membeli bbm non-subsidi, murah hati dan tidak mengejar kekayaan (1Tim. 6:17-19), (Yak. 2:1-7; 4:13-5:6)

 (Mazmur 33:9) Kenaikan bbm yang terjadi di Indonesia merupakan kebijakan pemerintah yang dihasilkan dari berbagai pertimbangan di segala aspek.

 (Roma 11:36) Apapun yang terjadi di Negara ini termasuk kenaikan BBM merupakan salah satu cara untuk memuliakan Allah.

2.3.4 Pandangan Kelompok

(21)

sector pendidikan. Hal ini karena berdasarkan fakta, yang menggunakan BBM bersubsidi sebagian besar merupakan masyarakat menengah ke atas. Sedangkan tujuan dari BBM bersubsidi ini ditujukan untuk masyarakat menengah kebawah. Hal ini tentu sangat merugikan Negara dan tidak sesuai dengan tujuan diciptakannya BBM bersubsidi. Namun untuk para nelayan yang merupakan masyarakat dengan penghasilan menengah kebawah, hal ini tentu menjadi beban yang memberatkan. Karena hasil penjualan mereka belum tentu sama besar dengan total cost yang mereka gunakan.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

http://renungan-harioan-kita.blogspot.com/2011/10/kepemimpinan-menurut-standar-alkitab.html

 http://reformed.sabda.org/perspektif_kristen_tentang_ekonomi_1

(23)

http://bukuygkubaca.blogspot.com/2014/05/the-ahok-way-by-piter-randan-bua.html

Referensi

Dokumen terkait

Kewenangan DPD untuk membahas RUU telah diatur dengan tegas dalam Pasal 22D ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan, “Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan

Pasal 7B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) mengatur tentang mekanisme pemakzulan presiden dan/atau wakil presiden yang diusulkan oleh

Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat yang diatur dalam Pasal 20 ayat (1) UUD 1945 mempunyai arti sangat penting karena akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat dapat mengusulkan kepada MPR

Pasal 20 ayat (1) UUD 1945: “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang undang, ayat (2) nya Setiap rancangan undang undang dibahas oleh Dewan

Hak tersebut telah termaktub di Pasal 28B ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945) bahwa “Setiap orang berhak membentuk

UUD 1945 Pasal 23 Ayat 2: Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat

Hak konstitutional adalah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh UUD NRI Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945), sedangkan hak-hak hukum timbul berdasarkan jaminan undang- undang

Walaupun dalam Pasal 22D ayat (1) dan (2) UUD 1945 dikatakan Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan rancangan undang- undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat mengenai