• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alih Profesi Buruh Pabrik Menjadi Tukang Becak Sebagai Upaya Meningkatkan Penghasilan (Studi Pada Penarik Becak di Desa Sigara Gara Kecamatan Patumbak)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alih Profesi Buruh Pabrik Menjadi Tukang Becak Sebagai Upaya Meningkatkan Penghasilan (Studi Pada Penarik Becak di Desa Sigara Gara Kecamatan Patumbak)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam masyarakat terdapat kelompok sosial, ada sekelompok orang orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, sedangan sekelompok yang hidup dalam

batas berlebihan dari profesi yang ada di masyarakat. Profesi adalah sebuah

pekerjaan yang dimiliki seseorang untuk mendapatkan upah atau gaji yang sesuai

dengan profesi yang dikerjakan atau yang dijalankannya. Ada yang berprofesi

sebagai dokter, polisi, guru, dosen, TNI, karyawan, pedagang, penarik becak,

buruh, dan lain sebagainya.

Pekerjaan yang dimiliki seseorang berpengaruh dengan yang diperoleh dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Sebagaimana yang telah kita

ketahui pada masyarakat, baikyang berarti mikro dan yang berarti makro.Yang

didalamnya terdapat lapisan –lapisan dan strata–strata sebagai perbedaan

penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat.

Pembagian lapisan yang dimaksud, didasarkan kepada beberapa aspek salah

satunya adalah aspek sosal ekonomi. Dimana kelas atas berprofesi sebagai dokter,

TNI, polisi dan lain sebagainya. Kelas bawah berprofesi sebagai guru, karyawan,

pegawai bank dan lain sebagainya. Sedangakan kelas bawah berprofesi sebagai

(2)

Maka dari itu dari beberapa pekerjaan meningkatkan penghasilan yang lebih

tinggi dari sebelumnya. Secara Sosiologis mobilitas sosial sudah mencakup pada

profesi yang dimiliki oleh setiap masyarakat secara vertikal. Namun dalam

masyarakat tidak selalu berbentuk secara vertikal. Mobilitas sosial itu terjadi pada

lapisan atas. Tetapi dalam masyarakat lapisan menengah ke bawah juga terjadi

mobilitas tersebut. Adanya mobilitas tersebut maka muncullah peralihan profesi

yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi

keluarganya.

Karena kebutuhan ekonomi merupakan hal terpenting dalam kehidupan.

Kebutuhan setiap manusia berbeda beda maka ada banyak peralihan profesi yang dilakukan di Indonesia. Adapun contoh dari peralihan profesi tersebut

misalnya peralihan profesi masyarakat dari sektor pariwisata ke sektor peternakan

ikan. Disamping itu masalah dalam penelitian ini yaitu, peralihan profesi buruh

pabrik menjadi tukang becak yang merupakan peralihan profesi yang ada. Hal itu

dapat dilihat dari banyaknya peralihan profesi yang dilakukan oleh buruh pabrik

menjadi tukang becak.

Peralihan profesi dari buruh pabrik ini dilakukan bukan karena terjadinya

PHK ataupun pabrik yang tidak berproduksi lagi, melainkan buruh pabrik tersebut

melakukan peralihan dikarenakan upah yang tidak tercukupi. Jika diketahui

sebagai gejala pendapatan yang rendah, pendapatan untuk memenuhi kebutuhan

pokok. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam

bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada

pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,

(3)

pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau

akan dilakukan. Untuk memastikan upah yang layak bagi buruh di satu sisi dan

terjaminnya kelangsungan usaha disisi lain, DPR dan pemerintah membuat

serangkaian regulasi yang mengatur sistim dan mekanisme pengupahan di pasar

kerja.

Peraturan pelaksana terkait upah minimum diatur dalam Permenakertrans No.

01 Tahun 1999 tentang Upah minimum Juncto Kepmenakertrans No.

226/MEN/2000 tentang perubahan beberapa pasal dalam Permenaketrans No 01

tahun 1999. Dalam peraturan ini. upah Minimum adalah upah bulanan terendah

yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap, berlaku bagi pekerja yang

mempunyai masa kerja kurang dari 1 tahun. Penetapan upah minimum dilakukan

di tingkat propinsi atau di tingkat kabupaten/kotamadya, dimana Gubernur

menetapkan besaran upah minimum propinsi (UMP) atau upah minimum

Kabupaten/Kotamadyar (UMK), berdasarkan usulan dari Komisi Penelitian

Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang

Dewan Pengupahan Provinsi atau Kabupaten/Kota) dengan mempertimbangkan

kebutuhan hidup pekerja, indeks harga konsumen, pertumbuhan ekonomi dan

kondisi pasar kerja.

Menurut BPS rata-rata upah nominal per bulan buruh industri pada triwulan I

(4)

triwulan I – 2014 naik sebesar 1,19%, yaitu dari Rp 1.697.700 menjadi Rp 1.717.900.

Tabel 1

Upah Nominal dan Upah Riil Buruh Industri Per Triwulan 2013 2014

Tahun/Triwulan Upah Nominal

Persentasi

Perubahan Upah Rill

Persentasi Perubahan 2003 I Rp 1.803.500 11,61 Rp 1.737.600 7,54 2003 II Rp 1.833.700 1,67 Rp 1.751.000 0,77 2003 III Rp 1.847.600 0,76 Rp 1.695.200 -3,19 2003 IV Rp 1.864.300 0,91 Rp 1.697.700 0,15

2004 Rp 1.913.200 2,62 Rp 1.717.90 1,19

Sumber: Katalog BPS. 2014 Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Edisi 50

Dari penjelasan tabel diatas, upah nominal buruh yang sekarang sudah

jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Pendapatan buruh tersebut terus bertambah

dari triwulan ke triwulan selanjutnya. Sehingga jauh lebih baik dari tahun-tahun

sebelumnya yang masih rendah dan tidak tercukupi untuk memenuhi kebutuhan

pokok dalam keluarga. Berikut ini adalah upah minimum pada tahun sebelumnya.

Tabel 2

Upah Minimum Buruh Tahun 1996 – 2003

Tahun Upah Minimum (Rp) Kenaikan Upah Minimum dalam US$

1999 Rp 179.528 16,6% $23,05

2000 Rp 213.700 19% $25,57

(5)

2002 Rp 362.700 26,8% $39,06

2003 Rp 414.500 14,3% $48,31

Sumber: Sumber: Katalog BPS. 2014 Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Edisi 50

Dari keterangan kedua tabel diatas upah monimal buruh bisa dibilang profesi

yang mencukupi kebutuhan pokok sebagai profesi tetap. Karena sudah jauh lebih

baik dari tahun-tahun sebelumnya yang masih sangat rendah. Dilihat dari tahun

1996 2003 upah nominal buruh masi sangat rendah daripada tahun 2014. Tetapi hal tersebut tidak lepas pada masyarakat di Desa Sigara gara. Karena di desa ini

terjadi peralihan profesi dari buruh pabrik menjadi tukang becak sebagai upaya

meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Yang dimana

sudah diketahui penghasilan buruh pabrik sudah tidak serendah dulu.

Desa Sigara gara merupakan sebuah desa yang cukup padat penduduknya.

Desa ini merupakan salah satu desa yang terletak di pinggiran Kota Medan.

Masyarakat Desa Sigara Gara mayoritas beragama Islam dan berasal dari berbagai

daerah dan terdiri dari berbagai suku yang mayoritas suku asli yang berasal dari

Sumatera Utara itu sendiri. Desa Sigara Gara merupakan salah sat

yang berada di kecamata

SumateraUtara,

Penduduk asli Desa Sigara Gara Kecamatan Patumbak ini adal

da

Nusantara yang didominasi oleh s

(6)

ole

berdomisili di Desa Sigara Gara adalah suku Jawa. Menurut hasil survei 2011 dari

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, populasi penduduk Patumbak

telah mencapai 20.795 rumah tangga, dengan jumlah penduduk 88.961 jiwa,

dimana terdiri dari 45.123 jiwa penduduk laki-laki dan 43.838 penduduk wanita.

Berikut adalah tabel jumlah penduduk Deli Serdang yang dirinci menurut wilayah

Patumbak.

Tabel 3

Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Patumbak

Wilayah Laki – Laki Perempuan Jumlah

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Patumbak Satu 2772 50,7% 2697 49,3% 5469

Lantasan Baru 727 49,7% 735 50,3% 1462

Lantasan Lama 1609 60,2% 1065 39,8% 2674

Patumbak Dua 1931 51% 1853 49% 3784

Sigara Gara 4048 50,6% 3947 49,4% 7995

Marindal Satu 10425 49,9% 10454 50,1% 20879

Patumbak KP 6337 50,9% 6101 49,1% 12438

Marindal Dua 5243 51,6% 4923 48,4% 10166

Jumlah 33092 - 31775 - 64867

(7)

Dari sumber data diatas, ada 8 desa yang terdapat di Kecamatan Patumbak

dan salah satunya yaitu Desa Sigara gara. Di desa ini memiliki kepadatan

penduduk sebesar 7.995 dimana sebanyak 4.048 jiwa berkelamin perempuan dan

3.947 jiwa berkelamin laki-laki. Seperti yang sudah dibahas diatas, di desa ini

banyak kepala rumah tangga yang beralih profesi dari yang semula berprofesi

sebagai buruh pabrik menjadi tukang becak. Bahkan ada beberapa perempuan

yang berprofesi sebagai tukang becak, hal ini dipengaruhi oleh faktor penduduk

desa tersebut lebih banyak penduduk yang berkelamin perempuan dibandingkan

laki-laki.

Tukang becak adalah seseorang yang mengendarai suatu moda

pengemudi. Menjadi pengemudi becak merupakan salah satu cara untuk

mendapatkan nafkah yang mudah, sehingga jumlah pengemudi becak di daerah

yang angka penganggurannya tinggi dapat menjadi sangat tinggi, dan akan akan

menimbulkan berbagai kemacetan lalu lintas. Didalam masalah ini tukang becak

yang dimaksud yang terjadi di Desa Sigara Gara yaitu tukang becak yang

mengangkut penumpang biasa dan sekaligus juga tukang becak antar jemput anak

sekolah yang memakai jasa tukang becak tersebut.

Becak yang digunakan merupakan becak bermotor dan becak yang

dimodivikasi oleh pemilik becak tersebut agar bisa mengangkut anak sekolah

yang lebih banyak. Tetapi ada beberapa masyarakat yang memiliki dua becak

sekaligus yaitu becak untuk penumpang biasa dan becak yang telah dimodivikasi

(8)

lalu menjemputnya kembali, dan setelah itu tukang becak mencari sewa di

sela-sela jam sekolah anak sekolah untuk mendapatkan penghasilan yang lebih. Setiap

anak sekolah wajib membayar ongkos atau upah antar jemput sebesar Rp 120.000

per bulannya. Setiap mengantar anak sekolah penarik becak tersebut dalam satu

becak terdapat 8 10 anak sekolah dalam becak tersebut. Selain hasil dari upah mengantar anak sekolah, penarik becak juga mencari sewa untuk penghasilan

tambahan dengan penghasilan kurang lebih Rp 80.000 per harinya. Becak

bermotor dan becak yang sudah di modivikasi tersebut beroperasi setiap hari.

Sebelumnya masyarakat Desa Sigara Gara ini melakukan peralihan profesi

mereka awalnya bermata pencaharian sebagai pekerja buruh di pabrik – pabrik. Pekerjaan buruh pabrik memiliki pendapatan gaji atau upah yang jelas dari pada

berprofesi sebagai tukang becak yang bisa disebut sebagai pekerjaan sektor

informal.

Pabrik yang terdapat di Kecamatan Patumbak yaitu pabrik kayu, palstik,

kertas dan alumek. Tetapi dikarena beberapa faktor, mereka beralih profesi dari

pekerja buruh pabrik menjadi tukang becak, sebagai upaya meningkatkan

penghasilan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Peralihan profesi buruh pabrik

ke tukang becak di Desa Sigara Gara ini sudah cukup lama yang dimulai pada

tahun 2006, kurang lebih dari 9 tahun yang lalu peralihan profesi ini sudah terjadi.

Padahal buruh pabrik memiliki kebijakan dan fasilitas dari pemerintah seperti

Jamsostek, jaminan keselematan kerja, dan upah minimum.

Seperti yang telah diterangkan oleh UU Nomor 13 Tahun 2003 yang

(9)

dua pasal, yaitu pasal 86 dan pasal 87. Pada pasal 86, UU tersebut terdiri atas 3

ayat. UU No 13 Tahun 2003 Pasal 86 Ayat 1 menjelaskan bahwa setiap buruh

mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan, terutama dibidang keselamatan

dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan mendapatkan perlakukan yang

sesuai. Pada ayat kedua disebutkan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan

sangatlah diperlukan untuk melindungi kesehatan buruh dan menigkatkan

produktivitas. Adapun Ayat ketiga dari pasal 86 ini menjelaskan bahwa peraturan

yang terdapat dalam Ayat 1 dan 2 harus dilaksanakan sesuai dengan undang undang yang berlaku. Masih dalam UU yang sama, Pasal 87 juga memuat hal hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja yaitu menjelaskan bahwa setiap

perusahaan wajib membentuk suatu manejemen perusahaan yang pelaksanaannya

kemudian diatur oleh peraturan pemerintah

fasilitas yang diberi pemerintah. Tetapi masyarakat tetap saja melakukan

peralihan profesi tersebut walaupun tidak mendapatkan fasilitas yang di dapat

seperti para pekerja buruh pabrik.

Di Desa Sigara gara ini merupakan desa yang berada di kawasan industri.

Dan ada beberapa pabrik besar yang berdiri di desa ini seperti pabrik, kayu, pabrik

plastik, pabrik kerupuk dan lain sebagainya. Sehingga sebagian besar masyarakat

Desa Sigara gara berprofesi sebagai buruh pabrik. Yang bekerja sebagai buruh

pabrik yaitu kepala rumah tangga, sedangkan istri sebagai ibu rumah tangga,

tetapi ada sebagian istri yang berdagang untuk membantu suami mencari nafkah.

(10)

istri mereka juga yang menjadi ibu rumah tangga dan ada juga yang berdagang

untuk membantu ekonomi keluarga.

Dari beberapa penjelasan diatas hal inilah alasan yang akhirnya menarik

perhatian peneliti untuk meneliti dan mencari tahu mengapa masyarakat tersebut

beralih profesi dari buruh pabrik menjadi tukang becak dan bagaimana kondisi

mereka setelah melakukan peralihan profesi tersebut yang terjadi di Desa Sigara

Gara Kecamatan Patumbak ini sebagai upaya meningkatkan penghasilan.

1.2.Perumusan Masalah

Rumusan masalah sering disebut sebagai pernyataan masalah (statement of

problems). Rumusan masalah adalah pernyataan singkat suatu masalah yang akan

di teliti. (M.Iqbal, 2002). Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka

peneliti membuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Mengapa terjadi peralihan profesi dari buruh pabrik menjadi tukang becak

di Desa Sigara Gara?

2. Bagaimana kondisi sosial ekonomi peralihan profesi dari buruh pabrik

menjadi tukang becak.

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu

setelah penelitian selesai. Dengan demikian pada dasarnya penelitian memberikan

informasi mengenai apa yang akan diperoleh setelah selesai penelitian. (M. Iqbal,

2002). Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

(11)

buruh pabrik menjadi tukang becak di Desa Sigara Gara.

2. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi pasca peralihan profesi dari

buruh pabrik menjadi tukang becak.

1.4.Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat baik untuk diri

sendiri ataupun orang lain, terlebih lagi untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Adapun manfaat yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.4.1.Manfaat Teoritis

Penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis yaitu untuk memperkaya

penelitian-penelitian sejenis yang telah ada yang dapat dijadikan perbandingan

dengan penelitian-penelitian lain selanjutnya dan menambahkan khazana kajian

sosiologi perubahan sosial tentang peralihan profesi yang dilakukan oleh buruh

pabrik menjadi tukang becak di Desa Sigara Gara, Kecamatan Patumbak.

1.4.2.Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini berguna untuk:

1. Para buruh pabrik agar mengetahui apakah peralihan profesi menjadi tukang

(12)

2. Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai masukan dan saran terhadap Pemerintah Kota Medan dalam

mengatasi kebijakan ketenagakerjaan pada masyarakat.

1.5.Defenisi Konsep

Dalam penelitian ilmiah, disamping berfungsi untuk memfokuskan dan

mempermudah suatu penelitian, konsep juga berfungsi sebagai panduan yang

nantinya digunakan peneliti untuk menindak lanjuti sebuah kasus yang diteliti dan

menghindari terjadinya kekacauan akibat kesalahan penafsiran dalam sebuah

penelitian. Adapun konsep yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini,

antara lain adalah:

1. Alih Profesi

Alih professi adalah pengalihan atau pengubahan pekerjaan yang lebih

baik dan lebih banyak penghasilan yang didapat dari pada profesi sebelumnya.

Alih profesi inilah banyak dilakukan di Indonesia termasuk desan kecil yang

berada di Desa Sigara Gara kecamatan Patumbak. Alih profesi ini dilakukan

sebagai upaya meningkatkan penghasilan yang lebih baik dan dapat menutupi

kekuranga-kekurangan kebutuhan sehari-hari.

2. Buruh Pabrik

Pada dasarnya buruh, Pekerja, Tenaga Kerja maupun karyawan

(13)

rendahan, hina, pekerja kasar dan sebagainya. sedangkan pekerja, Tenaga kerja

dan karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan

cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tetapi penggunaan otak dalam

bekerja. Akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata tersebut sama-sama

mempunyai satu pengertian yaitu pekerja. Hal ini merujuk pada undang-undang

ketenagakerjaan, yang berlaku secara umum untuk seluruh pekerja maupun

pengusaha di Indonesia.

3. Tukang Becak

Tukang becak adalah seseorang yang mengendarai suatu moda

pengemudi. Menjadi pengemudi becak merupakan salah satu cara untuk

mendapatkan nafkah yang mudah, sehingga jumlah pengemudi becak di daerah

yang angka penganggurannya tinggi dapat menjadi sangat tinggi, dan akan akan

menimbulkan berbagai kemacetan lalu lintas.

4. Penghasilan

Penghasilan merupakan upah atau gaji dari sebuah pekerjaan yang di

kerjakan disuatu perusahaan atau usaha milik orang lain. Penghasilan buruh di

Indonesia masih dibilang masih minim dan tidak mencukupi kebutuhan

(14)

penghasilan yang lebih baik mereka melakukan peralihan profesi yang lebih

manjajikan penghasilannya.

5. Status Sosial

Status sosial merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki

seseorang dalam masyarakatnya baik dari pendidikan maupun penghargaan yang

didapat oleh seseorang. Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan

ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang

yang status sosialnya rendah.

6. Status Ekonomi

Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan,

pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status sosial yaitu pekerjaan,

pengeluaran dan pengeluaran.

7. Kemiskinan

Kemiskinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan dimana

terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,

(15)

di Indonesia pada Maret 2014 mencapai 28,28 juta orang (11,25 persen),

berkurang 0,32 juta orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September

2013 yang sebanyak 28,60 juta orang (11,46 persen) (Katalog BPS 2014, Laporan

Bulan Data Sosial Ekonomi Edisi 50).

8. Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang

bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti

petani yang sedang menunggu panen/ hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan

sebagainya.Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2014 mencapai

125,3 juta orang, bertambah sebanyak 5,2 juta orang dibanding angkatan kerja

Agustus 2013 sebanyak 120,2 juta orang atau bertambah sebanyak 1,7 juta orang

dibanding Februari 2013. Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada

Februari 2014 mencapai 118,2 juta orang, bertambah sebanyak 5,4 juta orang

dibanding keadaan pada Agustus 2013 sebanyak 112,8 juta orang atau bertambah

1,7 juta orang dibanding keadaan Februari 2013. Pada Februari 2014, jumlah

pengangguran mencapai 7,15 juta orang, mengalami penurunan sebanyak 260 ribu

orang jika dibandingkan Agustus 2013 (Katalog BPS 2014, Laporan Bulan Data

Sosial Ekonomi Edisi 50).

Gambar

Tabel 2
Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

PPK memerlukan aliran data yang cepat dan mudah dibaca dalam pembuatan keputusan untuk memastikan pelaksanaan konstruksi on schedule dan on specification.. Laporan kemajuan

In measures purported to reflect dopaminergic tone (velocity scaling and hand force instability), schizophrenia patients showed diminished right hemispheric function relative to

[r]

Demikian Berita Acara llasil Evaluasi Penawaran Pengadaan Rehabilitasi Gedung Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bibrik Kabupaten Madiun ini dibuat dengan penuh

[r]

Ds.Rejosari Kec.Kebonsari Telp. Madiun yang bersumber dana dari APBN Tahun 2012 dengan Harga Perkiraan Sendiri GPS) sebesar

DAFTAR PEMBIMBING DAN JADWAL BIMBINGAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI STMIK IKMI CIREBON.. TAHUN AKADEMIK 2017

LD.1 HASIL UJI FT-IR BAHAN BAKU ASAM PALMITAT. Gambar D.1 Hasil Uji FT-IR Bahan Baku