• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Kolonoskopi Pasien dengan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hasil Kolonoskopi Pasien dengan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2012"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar belakang

Kolonoskopi adalah prosedur yang dilakukan oleh seorang pemeriksa (biasanya seorang gastroenterologis) untuk mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar). Ujung kolonoskop dimasukkan ke dalam anus dan melalui usus besar dan berakhir di sekum (Marks, 2010).

Dewasa ini, banyak pasien datang ke klinik atau rumah sakit dengan keluhan yang berkenaan dengan regio abdomen. Nyeri, perdarahan,dan sulit buang air besar merupakan keluhan yang terbanyak yang dikeluhkan pasien. Setiap tahunnya sekitar 20-27 kasus per 100.000 populasi di negara Barat yang memerlukan perawatan di rumah sakit dan merupakan faktor morbiditas dan mortalitas di rumah sakit ( Cagir, 2011).

Perdarahan saluran cerna bagian bawah mencakup gejala yang luas mulai dari hematokezia ringan sampai perdarahan masif. Perdarahan saluran cerna bagian bawah akut didefinisikan sebagai perdarahan yang baru saja terjadi yang berasal dari ligamentum treitz bagian bawah yang menghasilkan ketidakstabilan tanda vital dengan tanda-tanda anemia dengan atau tanpa perlu untuk transfusi darah. Akan tetapi, perdarahan saluran cerna bagian bawah bukanlah suatu penyakit melainkan suatu gejala dari suatu penyakit. Dan penyakit yang dapat menyebabkan perdarahan tersebut seperti infeksi, keganasan, abnormalitas pada saluran cerna bagian bawah. Oleh karena itu, dibutuhkan alat diagnostik yang memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi untuk mengevaluasi gejala tersebut ( Cagir, 2011).

Menurut data unit endoskopi, divisi Gastroenterelogi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Jakarta tahun 2005 bahwa distribusi lokasi kanker berdasarkan lokasinya dengan menggunakan alat kolonoskopi didapati karsinoma kolorektal sebagai berikut: sekum 1,9%, kolon asending 8,7% , kolon transversum 6,8%, kolon desending 11,7%, sigmoid 9,7%, rektosigmoid 9,7%, rektum 51,5%. Kanker

(2)

15

kolorektal adalah penyebab kematian kedua terbanyak dari seluruh kematian yang disebabkan oleh kanker. Lebih dari 150.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahunnya di AS dengan angka kematian per tahun mendekati angka 60.000 (Abdullah, 2009).

1.2.Rumusan Masalah:

Bagaimana gambaran kolonoskopi pada setiap perdarahan saluran cerna bagian bawah di RSUP H. Adam Malik Medan ?

1.3. Tujuan Penelitian : 1.3.1.Tujuan umum:

Mengetahui gambaran kolonoskopi pada perdarahan saluran cerna bagian bawah di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui etiologi perdarahan saluran cerna bagian bawah dengan pemeriksaan kolonoskopi di RSUP Adam Malik tahun 2012.

1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Peneliti :

1. Menambah wawasan keilmuan yang sedang dipelajari yang khususnya membahas tentang kolonoskopi dalam praktisi klinis.

1.4.2. Bagi pembaca:

1. Menambah wawasan tentang penggunaan kolonoskopi dan apa saja indikasinya.

2. Mengetahui diagnosis yang mungkin didapatkan oleh kolonoskopi jika terdapat hematokezia.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait pada seksi Pembenihan, sarana prasarana dan perlindungan tanaman perkebunan;e. menyiapkan

Gula sederhana dapat langsung digunakan oleh khamir, sedangkan pati dapat dengan mudah dikonversi dahulu menjadi glukosa oleh enzim atau asam, kemudian difermentasi oleh

Dari interpretasi pada citra Landsat tahun 2003, SPOT 4 pada tahun 2006 dan tahun 2009 dapat diketahui bahwa Pola aliran sungai Bengawan Solo hilir kabupaten

As stipulated in Indonesia’s 2012 Universal Periodic Review (UPR), CERD sent a letter to Indonesian government in the same year asking ‘…regarding the measures

TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN Tujuan Program Keahlian Teknologi Pemintalan Serat Buatan secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 mengenai

Air Conditioning Air laut dingin (5°C) yang digunakan dalam OTEC memberi peluang dalam penyediaan jumlah yang besar untuk digunakan sebagai pendingin ruangan sebuah