• Tidak ada hasil yang ditemukan

buku datin kinerja pembangunan 2004 2012 copy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "buku datin kinerja pembangunan 2004 2012 copy"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Data dan Informasi

Kinerja

(3)
(4)

iii

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang

Maha Kuasa, saya menyambut baik terbitnya buku yang

berjudul:

“Data dan Informasi Kinerja Pembangunan

2004-2012“

yang disusun bersama-sama oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan

Badan Pusat Statistik (BPS).

Buku ini saya nilai penting untuk melihat secara

jernih kinerja pembangunan nasional kita melalui data,

angka, graik, serta informasi yang sahih dan dapat

dipertanggungjawabkan. Di balik angka dan graik yang

tersaji tergambarkan perjalanan pembangunan Indonesia selama hampir 10 tahun.

Tekad pemerintah untuk mencapai target-target pembangunan yang dicanangkan

secara nyata tergambarkan.

Jika dicermati data tahun 2004 dan dibandingkan dengan data tahun 2012,

maka secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat kemajuan yang sangat berarti di

berbagai bidang. Indikator-indikator pembangunan menunjukkan perbaikan. Perlu

disadari, kinerja tersebut tidak senantiasa meningkat secara terus menerus setiap

tahun. Ada masa-masa dimana indikator pembangunan menunjukkan penurunan.

Faktor dinamika perekonomian global memegang peran penting dalam menekan

kinerja pembangunan. Namun demikian, kerja keras pemerintah dan seluruh

komponen bangsa telah memastikan bahwa

trend

peningkatan kesejahteraan tetap

terjaga untuk tetap semakin tegak.

Tentu saja apa yang telah kita raih selama ini, tidak boleh membuat kita lengah

dan berpuas diri. Kita harus tetap fokus dan terus bekerja keras agar momentum

pembangunan nasional yang kita jalankan selama ini tetap berada dalam jalur yang

benar. Ke depan, kita ingin pembangunan di negeri ini terus melaju dan menempatkan

bangsa dan negara kita sebagai bangsa dan negara yang unggul dan maju.

Untuk meraih cita-cita kesejahteraan bagi seluruh rakyat, maka seluruh

komponen bangsa harus bersatu padu, bergandengan tangan, dan bersama-sama

membangun negeri ini.

(5)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

iv

setiap individu anak bangsa. Masing-masing mempunyai peran dan kontribusi yang

penting dalam proses pembangunan nasional untuk mewujudkan mayarakat yang

mandiri, adil, dan sejahtera.

Dengan melihat data dan informasi yang tersaji dalam buku ini, kita dapat

lebih tajam dalam merumuskan perencanaan pembangunan nasional ke depan,

serta dapat menjadi pembelajaran dalam tahap pembangunan berikutnya. Akhirnya

kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) beserta

jajarannya, saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dalam menghimpun data dan

informasi yang tersaji dalam buku ini. Saya berharap buku ini dapat menjembatani

antara para pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk lebih mensyukuri

apa yang telah kita raih, sekaligus memahami tentang isu-isu pembangunan serta

indikator-indikator pembangunan yang penting dan strategis.

Terima kasih

Jakarta, 30 April 2013

Presiden Republik Indonesia

(6)

Daftar Isi

n

Daftar Tabel

n

(7)
(8)

vii

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

______________________________________________________

iii

Daftar Isi

____________________________________________________________

vii

Daftar Tabel

_________________________________________________________

viii

Daftar Gambar

_______________________________________________________

ix

Bab I

Kinerja Pembangunan dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

1.1 Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi

_____________________________

3

1.2 Penurunan Pengangguran dan Kemiskinan

_________________________

13

Bab II

Kinerja Pembangunan Menurut Bidang

2.1 Bidang Pembangunan Sosial Budaya

______________________________

17

2.2 Bidang Ekonomi

_______________________________________________

27

2.3 Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

__________________________

37

2.4 Bidang Sarana dan Prasarana

____________________________________

43

2.5 Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan

_________________________

57

2.6 Bidang Hukum dan Aparatur

____________________________________

61

2.7 Bidang Wilayah dan Tata Ruang

__________________________________

67

2.8 Bidang Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup

___________________

73

Bab III

Kinerja Pembangunan Daerah

3.1 Perbandingan Antar Provinsi

____________________________________

85

3.2 Kinerja Provinsi

_______________________________________________

91

1

15

(9)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

viii

Tabel 1

Sumber terhadap Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Pengeluaran

2004-2012 (persen)

_____________________________________________

4

Tabel 2.1

Angka Partispasi Kasar (APK) pada Jenjang Pendidikan SD dan SMP

Sederajat (Persen), 2004-2011

____________________________________

20

Tabel 2.2

Angka Partispasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Umur (Persen),

2004-2011

_____________________________________________________

21

Tabel 2.3

Panjang Jalan Menurut Tingkat Kewenangan Pemerintahan di Indonesia,

2004-2011 (Km)

________________________________________________

45

Tabel 2.4

Tabel Produksi Listrik Menurut Sumber Pembangkit (GWh)

____________

49

Tabel 2.5

Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Telepon Umum

____________

53

Tabel 2.6

Rumah Tangga yang Pernah Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir

menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, 2011

__________________

54

Tabel 2.7

Perkembangan Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Warung Internet

Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, dan 2011

______________

55

Tabel 2.8

Perkembangan Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Wartel Menurut

Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, dan 2011

______________________

56

Tabel 2.9

Partisipasi Parpol dan Pemilih Dalam Pemilu

________________________

59

Tabel 2.10 Indikator Kunci Bidang Sumberdaya Energi

_________________________

75

Tabel 2.11 Indikator kunci Sumber Daya Hutan

_______________________________

80

(10)

ix

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

DAFTAR GAMBAR

1.1 Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi

Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi dan PMTB 2004-2012 (persen)

______________

3

Gambar 1.2 Pertumbuhan PDB, Industri Pengolahan dan Industri Non-Migas

2004-2012 (persen)

___________________________________________

3

Gambar 1.3 Sumber Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Produksi 2004-2012 (persen)

_

4

Gambar 1.4 Pendapatan Per Kapita 2004-2012

_______________________________

5

Gambar 1.5 Inflasi Berdasarkan Komponen 2004-2012 (persen)

_________________

5

Gambar 1.6 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran 2004-2012 (persen)

_______

6

Gambar 1.7 Nilai Tukar 2004-2012 (Rp/USD)

_________________________________

7

Gambar 1.8 Cadangan Devisa dan Investasi Langsung 2004-2012 (USD Miliar)

_____

7

Gambar 1.9 Penyaluran Kredit Perbankan 2004-2012

__________________________

8

Gambar 1.10 Penghimpunan Dana Perbankan 2004-2012

_______________________

8

Gambar 1.11 Penyaluran Kredit Perbankan Menurut Sektor Ekonomi 2004-2012

(Triliun Rupiah)

_______________________________________________

9

Gambar 1.12 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal (BEI) 2004-2012

_

9

Gambar 1.13 Perkembangan Stok Utang 2004-2012 (Triliun Rupiah)

______________

10

Gambar 1.14 Keseimbangan Primer dan Defisit 2004-2012 (persen)

______________

10

Gambar 1.15 Perkembangan Pendapatan Negara 2004-2012

_____________________

11

Gambar 1.16 Perkembangan Belanja Negara 2004-2012

_________________________

11

Gambar 1.17 Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat 2004-2012 (Triliun Rupiah)

__

12

Gambar 1.18 Perkembangan Transfer Ke Daerah 2004-2012 (Triliun Rupiah)

________

12

1.2 Penurunan Pengangguran dan Kemiskinan

Gambar 1.19 Jumlah dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2004-2012

(Juta Orang)

_________________________________________________

13

Gambar 1.20 Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Indonesia

2004-2012

___________________________________________________

13

Gambar 1.21 Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Per Kota/Desa

2004-2012

___________________________________________________

14

2.1 Bidang Pembangunan Sosial Budaya

(11)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

x

Gambar 2.9 Wanita Usia 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Menggunakan

Alat/Cara Kontrasepsi/KB, 2004-2011

____________________________

24

Gambar 2.10 Jumlah Kuota dan Jamaah Haji yang diberangkatkan Kementerian

Agama, 2004-2011

_____________________________________________

25

2.2 Bidang Ekonomi

Gambar 2.11 Neraca Perdagangan Tahun 2004-2012

___________________________

29

Gambar 2.12 Nilai dan Pertumbuhan Ekspor Tahun 2004-2012

___________________

29

Gambar 2.13 Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Sektor Tahun 2004-2012

___________

30

Gambar 2.14 Nilai Impor Menurut Jenis Penggunaan Tahun 2004-2012

___________

30

Gambar 2.15 Nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menurut Sektor Tahun

2007-2012

___________________________________________________

31

Gambar 2.16 Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Sektor Tahun

2007-2012

___________________________________________________

31

Gambar 2.17 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Perkiraan Penerimaan Dari

Wisatawan Mancanegara Tahun 2004-2012

________________________

32

Gambar 2.18 Rata-Rata Lama Kunjungan dan Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan

Mancanegara per Kunjungan Tahun 2004-2012

____________________

32

Gambar 2.19 Indeks Produksi Tahunan Industri Besar dan Sedang Tahun

2004-2012

___________________________________________________

33

Gambar 2.20 Laju Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas dan PDB Tahun

2004-2012

___________________________________________________

33

Gambar 2.21 Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR) Perbankan 2004-2012

_____

34

Gambar 2.22 Tingkat Kredit Bermasalah (NPL) Perbankan 2004-2012

_____________

34

Gambar 2.23 Penyaluran Kredit Perbankan menurut Jenis Penggunaan 2004-2012

__

35

2.4 Bidang Sarana dan Prasarana

Gambar 2.24 Perkembangan Kondisi Jalan Nasional 2004-2012

__________________

45

Gambar 2.25 Persentase Desa Menurut Jenis Permukaan Jalan yang Terluas

_______

46

Gambar 2.26 Persentase Desa Yang Dapat Dilalui Kendaraan Bermotor Roda 4 Atau

Lebih Sepanjang Tahun

________________________________________

46

Gambar 2.27 Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan (unit),

2004-2011

___________________________________________________

47

Gambar 2.28 Jumlah Penumpang Penerbangan Domestik, Kereta Api, dan Kapal,

2006-2011

___________________________________________________

47

Gambar 2.29 Jumlah Muat Barang Melalui Darat dan Laut

_______________________

48

Gambar 2.30 Pangsa Pasar Armada Pelayaran Nasional untuk Angkutan Dalam

Negeri dan Ekspor Impor (Persen)

______________________________

48

Gambar 2.31 Grafik Perkembangan Kapasitas Pembangkit Listrik Nasional Tahun

2009-2012

___________________________________________________

49

Gambar 2.32 Persentase Desa yang Memiliki Keluarga Pengguna Listrik

___________

50

Gambar 2.33 Persentae Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik

(12)

xi

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Pemerintah Pusat (Hektar)

______________________________________

51

Gambar 2.35 Perkembangan pembangunan Rusunawa 2004-2012

________________

52

Gambar 2.36 Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Rumah Tangga Kumuh,

2004-2011

___________________________________________________

52

Gambar 2.37 Jumlah Pelanggan Telepon

_____________________________________

53

Gambar 2.38 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki/Menguasai Komputer

______

54

Gambar 2.39 Perkembangan Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Wartel Menurut

Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, dan 2011

_____________________

55

2.5 Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan

Gambar 2.40 Jumlah Anggota DPR Menurut Jenis Kelamin

______________________

59

Gambar 2.41 Jumlah Tindak Pidana dan Resiko Pidana

_________________________

60

Gambar 2.42 Selang Kejadian Pidana dan Persentase Penyelesaian Pidana

_________

60

2.6 Bidang Hukum dan Aparatur

Gambar 2.43 Indeks Persepsi Korupsi Indonesia (IPK), 2004-2012

_________________

63

Gambar 2.44 Pelaporan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Lanjutnya

_____________

63

Gambar 2.45 Jumlah Pelaporan LHKPN

______________________________________

63

Gambar 2.46 Penanganan Perkara di tingkat Mahkamah Agung Tahun 2004-2012

__

64

Gambar 2.47 Penanganan dan Penyelesaian Perkara Konstitusi Tahun 2003-2012

___

64

Gambar 2.48 Jumlah Penetapan Produk Hukum, 2004-2012

_____________________

65

Gambar 2.49 Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan (KtP)

____________

65

Gambar 2.50 Jumlah PNS Menurut Jenis Kelamin

______________________________

66

Gambar 2.51 Jumlah PNS Menurut Pendidikan

________________________________

66

2.7 Bidang Wilayah dan Tata Ruang

Gambar 2.52 Kumulatif Persentase Penetapan Rencana Tata Ruang, 2008-2012

_____

69

Gambar 2.53 Capaian Legalisasi Aset Tanah (Sertiikasi), 2004-2012

_______________

70

Gambar 2.54 Capaian Pelaksanaan Redistribusi Tanah, 2004-2012

________________

70

Gambar 2.55 PDRB ADHB Menurut Tipologi Kota (miliar Rupiah), 2005-2010

_______

71

Gambar 2.56 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Menurut Tipologi Kota, 2005-2010

__

71

Gambar 2.57 Pemekaran Daerah Pasca Desentralisasi,1999-2013

_________________

72

2.8 Bidang Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup

(13)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

xii

Gambar 2.66 Graik Produksi Kakao, 2004-2012

________________________________

79

Gambar 2.67 Perkembangan Rehabilitasi Lahan (juta hektar), 2004-2010

__________

80

Gambar 2.68 Keikusertaan Perusahaan dalam Program PROPER, 2003-2011

________

81

3.1 Perbandingan Antar Provinsi

Gambar 3.1.1 Laju Pertumbuhan PDRB, 2004-2012

_____________________________

87

Gambar 3.1.2 PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi

(Ribu Rupiah), 2004 dan 2012

___________________________________

87

Gambar 3.1.3 Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi (Ribu), 2004-2012

________

88

Gambar 3.1.4 Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi, 2004-2012

___________

88

Gambar 3.1.5 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Provinsi, 2004 dan

2012

________________________________________________________

89

Gambar 3.1.6 Setengah Penganggur Menurut Provinsi, 2004 dan 2012

____________

89

Gambar 3.1.7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Provinsi, 2004 dan

2011

________________________________________________________

90

Gambar 3.1.8 Indeks Pembangunan Gender (IPG) Menurut Provinsi, 2004 dan 2011

__

90

3.2 Kinerja Provinsi

Gambar 3.2.1.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh terhadap Nasional

_________

93

Gambar 3.2.1.2

Kemiskinan Provinsi Aceh terhadap Nasional

___________________

93

Gambar 3.2.1.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Aceh terhadap

Nasional

_________________________________________________

93

Gambar 3.2.1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh terhadap

Nasional

_________________________________________________

93

Gambar 3.2.2.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara terhadap

Nasional

_________________________________________________

95

Gambar 3.2.2.2

Kemiskinan Provinsi Sumatera Utara terhadap Nasional

________

95

Gambar 3.2.2.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatera Utara

terhadap Nasional

_________________________________________

95

Gambar 3.2.2.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Utara

terhadap Nasional

_________________________________________

95

Gambar 3.2.3.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Barat terhadap

Nasional

_________________________________________________

97

Gambar 3.2.3.2

Kemiskinan Provinsi Sumatera Barat terhadap Nasional

_________

97

Gambar 3.2.3.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatera Barat

terhadap Nasional

_________________________________________

97

Gambar 3.2.3.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Barat

(14)

xiii

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 3.2.4.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau terhadap

Nasional

_________________________________________________

99

Gambar 3.2.4.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau terhadap

Nasional

_________________________________________________

99

Gambar 3.2.5.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi terhadap Nasional

________

101

Gambar 3.2.5.2

Kemiskinan Provinsi Jambi terhadap Nasional

_________________

101

Gambar 3.2.5.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jambi terhadap

Nasional

_________________________________________________

101

Gambar 3.2.5.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi terhadap

Nasional

_________________________________________________

101

Gambar 3.2.6.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan terhadap

Nasional

_________________________________________________

103

Gambar 3.2.6.2

Kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional

_______

103

Gambar 3.2.6.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatera

Selatan terhadap Nasional

__________________________________

103

Gambar 3.2.6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Selatan

terhadap Nasional

_________________________________________

103

Gambar 3.2.7.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu terhadap Nasional

_____

105

Gambar 3.2.7.2

Kemiskinan Provinsi Bengkulu terhadap Nasional

______________

105

Gambar 3.2.7.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bengkulu terhadap

Nasional

_________________________________________________

105

Gambar 3.2.7.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bengkulu terhadap

Nasional

_________________________________________________

105

Gambar 3.2.8.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung terhadap Nasional

_____

107

Gambar 3.2.8.2

Kemiskinan Provinsi Lampung terhadap Nasional

______________

107

Gambar 3.2.8.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Lampung

terhadap Nasional

_________________________________________

107

Gambar 3.2.8.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung

terhadap Nasional

_________________________________________

107

Gambar 3.2.9.1

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bangka Belitung terhadap

Nasional

_________________________________________________

109

Gambar 3.2.9.2

Kemiskinan Provinsi Bangka Belitung terhadap Nasional

_______

109

Gambar 3.2.9.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bangka Belitung

terhadap Nasional

_________________________________________

109

Gambar 3.2.9.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bangka Belitung

terhadap Nasional

_________________________________________

109

Gambar 3.2.10.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional

_____

111

Gambar 3.2.10.2 Kemiskinan Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional

______________

111

Gambar 3.2.10.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kep. Riau

(15)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

xiv

Gambar 3.2.10.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kep. Riau

terhadap Nasional

_________________________________________

111

Gambar 3.2.11.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional

___

113

Gambar 3.2.11.2 Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional

_____________

113

Gambar 3.2.11.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi DKI Jakarta

terhadap Nasional

_________________________________________

113

Gambar 3.2.11.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta

terhadap Nasional

_________________________________________

113

Gambar 3.2.12.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional

____

115

Gambar 3.2.12.2 Kemiskinan Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional

______________

115

Gambar 3.2.12.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Barat

terhadap Nasional

_________________________________________

115

Gambar 3.2.12.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat

terhadap Nasional

_________________________________________

115

Gambar 3.2.13.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional

__

117

Gambar 3.2.13.2 Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional

___________

117

Gambar 3.2.13.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah

terhadap Nasional

_________________________________________

117

Gambar 3.2.13.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah

terhadap Nasional

_________________________________________

117

Gambar 3.2.14.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DI Yogyakarta terhadap

Nasional

_________________________________________________

119

Gambar 3.2.14.2 Kemiskinan Provinsi DI Yogyakarta terhadap Nasional

___________

119

Gambar 3.2.14.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi DI Yogyakarta

terhadap Nasional

_________________________________________

119

Gambar 3.2.14.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DI Yogyakarta

terhadap Nasional

_________________________________________

119

Gambar 3.2.15.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional

___

121

Gambar 3.2.15.2 Kemiskinan Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional

_____________

121

Gambar 3.2.15.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Timur

terhadap Nasional

_________________________________________

121

Gambar 3.2.15.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur

terhadap Nasional

_________________________________________

121

Gambar 3.2.16.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten terhadap Nasional

_______

123

Gambar 3.2.16.2 Kemiskinan Provinsi Banten terhadap Nasional

_________________

123

Gambar 3.2.16.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten terhadap

Nasional

_________________________________________________

123

Gambar 3.2.16.4 Indeks Pembangunan manusia (IPM) Provinsi Banten terhadap

Nasional

_________________________________________________

123

(16)

xv

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 3.2.17.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali terhadap

Nasional

_________________________________________________

125

Gambar 3.2.17.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali terhadap Nasional

______

125

Gambar 3.2.18.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTB terhadap Nasional

__________

127

Gambar 3.2.18.2 Kemiskinan Provinsi NTB terhadap Nasional

__________________

127

Gambar 3.2.18.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi NTB terhadap

Nasional

_________________________________________________

127

Gambar 3.2.18.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB terhadap

Nasional

_________________________________________________

127

Gambar 3.2.19.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT terhadap Nasional

__________

129

Gambar 3.2.19.2 Kemiskinan Provinsi NTT terhadap Nasional

___________________

129

Gambar 3.2.19.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi NTT terhadap

Nasional

_________________________________________________

129

Gambar 3.2.19.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT terhadap

Nasional

_________________________________________________

129

Gambar 3.2.20.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Barat terhadap

Nasional

_________________________________________________

131

Gambar 3.2.20.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat terhadap Nasional

_______

131

Gambar 3.2.20.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Barat

terhadap Nasional

_________________________________________

131

Gambar 3.2.20.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat

terhadap Nasional

_________________________________________

131

Gambar 3.2.21.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah terhadap

Nasional

_________________________________________________

133

Gambar 3.2.21.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah terhadap Nasional

_____

133

Gambar 3.2.21.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan

Tengah terhadap Nasional

__________________________________

133

Gambar 3.2.21.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan

Tengah terhadap Nasional

__________________________________

133

Gambar 3.2.22.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan terhadap

Nasional

_________________________________________________

135

Gambar 3.2.22.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Nasional

_____

135

Gambar 3.2.22.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan

Selatan terhadap Nasional

_________________________________

135

Gambar 3.2.22.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan

Selatan terhadap Nasional

_________________________________

135

Gambar 3.2.23.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur terhadap

Nasional

_________________________________________________

137

Gambar 3.2.23.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Timur terhadap Nasional

_______

137

Gambar 3.2.23.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan

(17)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

xvi

Gambar 3.2.23.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur

terhadap Nasional

_________________________________________

137

Gambar 3.2.24.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara terhadap

Nasional

_________________________________________________

139

Gambar 3.2.24.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara terhadap Nasional

________

139

Gambar 3.2.24.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Utara

terhadap Nasional

_________________________________________

139

Gambar 3.2.24.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Utara

terhadap Nasional

_________________________________________

139

Gambar 3.2.25.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah terhadap

Nasional

_________________________________________________

141

Gambar 3.2.25.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Nasional

_______

141

Gambar 3.2.25.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Tengah

terhadap Nasional

_________________________________________

141

Gambar 3.2.25.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tengah

terhadap Nasional

_________________________________________

141

Gambar 3.2.26.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan terhadap

Nasional

_________________________________________________

143

Gambar 3.2.26.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Nasional

________

143

Gambar 3.2.26.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Selatan

terhadap Nasional

_________________________________________

143

Gambar 3.2.26.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Selatan

terhadap Nasional

_________________________________________

143

Gambar 3.2.27.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap

Nasional

_________________________________________________

145

Gambar 3.2.27.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap Nasional

______

145

Gambar 3.2.27.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi

Tenggara terhadap Nasional

________________________________

145

Gambar 3.2.27.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tenggara

terhadap Nasional

_________________________________________

145

Gambar 3.2.28.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo terhadap Nasional

____

147

Gambar 3.2.28.2 Kemiskinan Provinsi Gorontalo terhadap Nasional

_____________

147

Gambar 3.2.28.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Gorontalo

terhadap Nasional

_________________________________________

147

Gambar 3.2.28.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo

terhadap Nasional

_________________________________________

147

Gambar 3.2.29.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Barat terhadap

Nasional

_________________________________________________

149

Gambar 3.2.29.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat terhadap Nasional

_________

149

Gambar 3.2.29.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Barat

(18)

xvii

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 3.2.29.4 Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Provinsi Sulawesi

Barat terhadap Nasional

____________________________________

149

Gambar 3.2.30.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku terhadap Nasional

_______

151

Gambar 3.2.30.2 Kemiskinan Provinsi Maluku terhadap Nasional

_______________

151

Gambar 3.2.30.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku terhadap

Nasional

_________________________________________________

151

Gambar 3.2.30.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku terhadap

Nasional

_________________________________________________

151

Gambar 3.2.31.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara terhadap

Nasional

_________________________________________________

153

Gambar 3.2.31.2 Kemiskinan Provinsi Maluku Utara terhadap Nasional

__________

153

Gambar 3.2.31.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku Utara

terhadap Nasional

_________________________________________

153

Gambar 3.2.31.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku Utara

terhadap Nasional

_________________________________________

153

Gambar 3.2.32.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Papua Barat terhadap Nasional

___

155

Gambar 3.2.32.2 Kemiskinan Provinsi Papua Barat terhadap Nasional

___________

155

Gambar 3.2.32.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Papua Barat

terhadap Nasional

_________________________________________

155

Gambar 3.2.32.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Barat

terhadap Nasional

_________________________________________

155

Gambar 3.2.33.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Papua terhadap Nasional

________

157

Gambar 3.2.33.2 Kemiskinan Provinsi Papua terhadap Nasional

_________________

157

Gambar 3.2.33.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Papua terhadap

Nasional

_________________________________________________

157

Gambar 3.2.33.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua terhadap

(19)
(20)

Kinerja Pembangunan dan

Peningkatan Kesejahteraan

Rakyat

Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi

n

Penurunan Pengangguran dan Kemiskinan

n

(21)

S

ECARA umum pertumbuhan ekonomi pada periode 2004-2012

tetap terjaga dengan stabil. Pertumbuhan ini ditopang oleh

pertumbuhan industri nonmigas dan industri pengolahan. Industri

nonmigas tumbuh cukup menyakinkan bahkan dalam dua tahun

terakhir pertumbuhannya di atas PDB. Sumber pertumbuhan

ekonomi utama dari sisi pengeluaraan adalah konsumsi rumah

tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Stabilitas moneter tetap terjaga dengan tingka

t inlasi

yang cenderung menurun. Selain itu juga terlihat dari

nilai tukar yang relatif stabil dan dengan cadangan

devisa yang terus meningkat. Peningkatan cadangan

devisa ini seiring dengan peningkatan investasi

langsung.

Peningkatan investasi juga diiringi dengan

meningkatnya penyaluran kredit perbankan yang pada

tahun 2012 mencapai 2.738,1 triliun rupiah. Penyaluran

kredit perbankan terbesar diperuntukkan sektor perdagangan,

hotel dan restoran yang mencapai 554,8 triliun rupiah di tahun

2012.

Pemerintah juga mampu menurunkan rasio hutang terhadap PDB

hingga 24,0 persen pada 2012. Rasio ini masih tergolong aman

karena batas aman menurut Bank Dunia adalah 30 persen dari PDB.

Secara nominal pendapatan pada APBN 2012 meningkat tiga

kali lipat dibandingkan dengan realisasi APBN 2004. Peningkatan

belanja Negara ini diutamakan pada peningkatan transfer ke

daerah seiring dengan komitmen pemerintah untuk melaksanakan

desentralisasi iskal.

Kinerja pembangunan juga dilihat dari turunnya jumlah

pengangguran terbuka dari 10,25 juta orang tahun 2004 menjadi

7,24 juta orang di tahun 2012. Selain itu jumlah penduduk miskin

juga menurun dari 36,2 juta orang di tahun 2004 menjadi 29,31 juta

orang di tahun 2012. Penurunan tingkat kemiskinan di desa lebih

cepat dibandingkan yang terjadi di kota.

n

n

n

n

n

(22)

3

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 1.2

Pertumbuhan

PDB, Industri

Pengolahan dan

Industri

Non-Migas 2004-2012

(persen)

Sumber: BPS, diolah

1.1

Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi

Sumber: BPS, diolah

Pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2004-2012 terjaga stabil. Perlambatan

pertumbuhan ekonomi dan PMTB yang terjadi pada tahun 2009 terutama disebabkan

krisis ekonomi di Amerika Serikat yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi hampir

di semua negara.

Dari tahun 2005 pertumbuhan industri menurun, namun sejak triwulan ke-3 tahun

2009 industri pengolahan meningkat mendekati pertumbuhan PDB dan industri

non-migas tumbuh lebih tinggi dari PDB tahun 2011 dan 2012, dengan penggerak utama

industri makanan, minuman dan tembakau, industri alat angkut, industri logam dasar,

serta industri tekstil dan produk tekstil. Subsektor industri ini, menyerap banyak

tenaga kerja, sehingga menyumbang penumbuhan lapangan kerja formal. Tantangan

ke depan adalah mendorong akselerasi pertumbuhan industri sehingga menjadi

pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ekonomi stabil, industri non-migas tumbuh cukup

meyakinkan bahkan dalam 2 tahun terakhir pertumbuhannya diatas PDB

Gambar 1.1

(23)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

4

Tabel 1

Sumber Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Pengeluaran 2004-2012 (persen)

Pertumbuhan ekonomi cenderung membaik dalam periode 2004–2012, ditopang oleh

konsumsi rumah tangga dan PMTB sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi

yang tetap tumbuh positif di tengah gejolak krisis ekonomi dunia mulai tahun 2008.

Dengan stabilitas ekonomi yang terjaga telah meningkatkan daya beli masyarakat

serta menarik investor asing dan domestik untuk berinvestasi di Indonesia.

Sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran berperan

besar pada pertumbuhan ekonomi periode 2004–2012. Dalam krisis ekonomi yang

melanda dunia, sektor ini masih mampu menjadi sumber pertumbuhan utama.

Sumber: BPS, diolah

Gambar 1.3

Sumber

Pertumbuhan

Ekonomi dari Sisi

Produksi 2004-2012

(persen)

Sumber: BPS, diolah

Sumber pertumbuhan ekonomi utama dari sisi pengeluaran

adalah konsumsi rumah tangga dan PMTB

Sumber

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

Konsumsi Rumah Tangga

3,0

2,4

1,9

2,9

3,1

2,8

2,7

2,7

2,9

Pengeluaran Pemerintah

0,3

0,5

0,7

0,3

0,8

1,3

0,0

0,3

0,1

PMTB

2,9

2,3

0,6

2,0

2,7

0,8

2,0

2,1

2,4

Ekspor Barang dan Jasa

5,1

6,8

4,3

4,0

4,6

-4,8

6,5

6,3

1,0

(24)

5

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 1.4

Pendapatan

Per Kapita

dan Jumlah

Penduduk

2004-2012

Sumber: BPS, diolah

Pendapatan perkapita Indonesia pada periode 2004-2012 meningkat lebih dari tiga

kali lipat. Pada tahun 2012 pendapatan perkapita telah mencapai Rp 33.340.000 per

tahun.

Pada periode 2004-2012 stabilitas moneter terjaga,

dengan laju inlasi menunjukkan

tren menurun, yang tercermin dari inlasi inti

(core inlation)

yang stabil pada satu

digit. Laju inlasi berdasarkan komponen harga diatur pemerintah

(administered price

inlation)

meningkat mencapai 17,1 persen pada tahun 2005 akibat kenaikan harga

BBM bersubsidi.

Gambar 1.5

Inflasi

Berdasarkan

Komponen

2004-2012 (persen)

Sumber: BPS, diolah

Pendapa

tan per K

apita Jumlah P

enduduk

(25)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

6

Sepanjang 2004-2012 sumbangan kelompok pengeluaran bahan makanan serta

makanan jadi, rokok dan tembakau cenderung mendominasi dalam membentuk

inlasi dibanding kelompok pengeluaran lainnya karena adanya tekanan inlasi dari

beberapa komoditas pangan yang harganya mudah bergejolak seperti beras, daging

sapi, minyak goreng, kedelai, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih.

Gambar 1.6

Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran 2004-2012 (persen)

Sumber: BPS, diolah

(26)

7

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 1.7

Nilai Tukar

2004-2012 (Rp/USD)

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Dalam periode tahun 2004 -2012, nilai tukar Rupiah terhadap USD relatif stabil pada

kisaran Rp 9.400-10.950 per USD. Nilai tukar Rupiah terhadap USD terdepresiasi guna

mendorong kinerja ekspor yang melemah sebagai dampak krisis ekonomi dunia.

Cadangan devisa periode 2004-2012 menunjukkan peningkatan, dari USD 36,3 miliar

pada tahun 2004 meningkat hingga mencapai USD 112,8 miliar pada tahun 2012.

Peningkatan cadangan devisa seiring dengan meningkatnya investasi langsung yang

masuk ke dalam negeri.

Gambar 1.8

Cadangan Devisa

dan Investasi

Langsung

2004-2012 (USD Miliar)

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Cadangan devisa

In

vestasi L

angsung

(27)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

8

Gambar 1.9

Penyaluran Kredit

Perbankan

2004-2012

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Peyaluran kredit perbankan terus meningkat dari Rp 544,0 triliun pada tahun 2004

menjadi Rp 2.378,1 triliun pada tahun 2012, meskipun pertumbuhannya sempat

menurun terkait dengan krisis energi dan keuangan tahun 2005/6 dan 2008/9.

Penghimpunan dana perbankan dari masyarakat mengalami peningkatan berarti dari

Rp 921,7 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 3.163 triliun pada tahun 2012. Penurunan

terendah terjadi pada tahun 2006 dan 2009, terkait dengan krisis ekonomi keuangan

internasional.

Gambar 1.10

Penghimpunan

Dana Perbankan

2004-2012

Sumber : Bank Indonesia, diolah

Triliun Rupiah

Persen

Triliun Rupiah

Persen

Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan terlihat lebih cepat dari

pertumbuhan penghimpunan dana perbankan dari masyarakat

1.004,2 1.313,9 1.446,8 1.783,6 2.223,7 2.738,1

(28)

9

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Penyaluran dana kredit perbankan menurut sektor ekonomi mengalami peningkatan

yang berarti pada hampir semua sektor. Dalam tiga tahun terakhir (2010–2012)

penyaluran kredit mengalami lonjakan yang cukup besar.

Penyaluran kredit perbankan yang terbanyak untuk sektor perdagangan, hotel dan

restoran diikuti oleh sektor industri pengolahan.

Perkembangan pasar modal yang tercermin dari perkembangan Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, mengalami fluktuasi seiring

perkembangan ekonomi dan pasar keuangan dunia. Setelah merosot cukup

tajam menjadi 1.333 pada tahun 2009, kemudian mengalami peningkatan terus

menjadi 4.317 pada tahun 2012.

Gambar 1.11

Penyaluran Kredit Perbankan Menurut Sektor Ekonomi 2004-2012 (Triliun Rupiah)

Penyaluran kredit perbankan terbesar diperuntukkan sektor

perdagangan, hotel dan restoran

Gambar 1.12

Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) di

Pasar Modal (BEI)

2004-2012

Sumber: Bank Indonesia, diolah

1.000 1.163 1.806 2.746 1.355 1.333 3.704 3.822 4.317

(29)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

10

Gambar 1.13

Perkembangan Stok

Utang 2004-2012

(Triliun Rupiah)

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Gambar 1.14

Keseimbangan

Primer dan Defisit

2004-2012 (persen)

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Dengan disiplin dan pengelolaan utang yang ketat, pemerintah mampu menurunkan

rasio utang terhadap PDB hingga 24,0 persen di tahun 2012. Rasio tersebut jauh lebih

rendah daripada batas aman dalam UU, yaitu 60 persen PDB atau batas aman menurut

Bank Dunia sebesar 30 persen PDB.

Selama periode 2004-2012, pemerintah mampu menjaga disiplin iskal yang

ditandai dengan rasio deisit anggaran yang tidak pernah melebihi tiga persen dari

PDB. Namun demikian, pemerintah harus waspada karena keseimbangan primer

cenderung menurun dan bahkan dalam dua tahun terakhir negatif yang berpotensi

mengganggu keberlanjutan iskal.

Rasio utang terhadap PDB pada batas aman namun perlu waspada

terhadap rasio deisit anggaran

(30)

11

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 1.15

[image:30.499.76.454.341.521.2]

Perkembangan Pendapatan Negara 2004-2012

Gambar 1.16

Perkembangan Belanja Negara 2004-2012

Secara nominal pendapatan negara pada APBN 2012 meningkat lebih tiga kali lipat bila

dibandingkan dengan realisasi APBN 2004 atau tumbuh rata-rata sebesar 16 persen

per tahun, namun jika dilihat dari persentasenya terhadap PDB cenderung sedikit

menurun. Secara nominal semua komponen (pajak, PNBP dan hibah) cenderung

meningkat.

Seiring dengan komitmen Pemerintah untuk melaksanakan desentralisasi iskal,

peningkatan belanja negara selama periode 2004-2012 diutamakan pada peningkatan

transfer ke daerah yang meningkat lebih dari tiga kali lipat. Namun jika dilihat dari

persentase terhadap PDB, belanja negara cenderung mengalami sedikit penurunan

dari 18,61 persen pada tahun 2004 menjadi 18,12 persen pada tahun 2012.

Triliun Rupiah

% PDB

Peranan pajak dalam penerimaan negara semakin besar, transfer ke daerah

terus meningkat, belanja pemerintah pusat masih cukup dominan

Sumber: Kemenkeu, diolah * angka sementara Sumber: Kemenkeu, diolah * angka sementara

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012* Penerimaan Perpajakan 280,60 347,00 409,20 491,00 658,70 619,90 723,30 873,90 980,10 PNBP 122,50 146,90 227,00 215,10 320,60 227,20 268,90 331,50 351,60 Hibah 0,26 1,30 1,83 1,69 2,30 1,66 3,02 5,25 3,96 %PDB 17,60 17,90 19,10 17,90 19,80 15,10 15,50 16,30 16,20

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

0 200 400 600 800 1000

%

P

DB

Tri

liun

Ru

pi

(31)
[image:31.499.41.432.103.530.2]

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

12

Gambar

1.17

Perkembangan

Belanja

Pemerintah

Pusat 2004-2012

(Triliun Rupiah)

Sumber: Bank Indonesia, diolah * angka sementara

Dari ketiga komponen dana perimbangan, sepanjang 2004-2012 terjadi peningkatan

terbesar pada Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu lebih dari 9 kali lipat sehingga pada

tahun 2012 mencapai Rp 25,9 triliun. Dana otonomi khusus (otsus) dan penyesuaian

juga meningkat sangat besar, yaitu lebih dari 10 kali lipat yang pada tahun 2012

mencapai Rp 69,4 triliun. Sedangkan dana Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi

Hasil (DBH) meningkat sekitar tiga kali lipat sehingga masing-masing mencapai Rp

273,8 triliun dan Rp 111,3 triliun.

Struktur belanja pemerintah pusat semakin baik, belanja modal

semakin meningkat

Gambar 1.18

Perkembangan

Transfer Ke

Daerah 2004-2012

(Triliun Rupiah)

(32)

13

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 [image:32.499.71.455.136.613.2]

1.2

Penurunan Pengangguran dan Kemiskinan

Gambar 1.19

Jumlah dan

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

2004-2012

Banyaknya kesempatan kerja yang telah terciptakan pada lima tahun terakhir

menyebabkan jumlah penganggur menurun sekitar 3 juta penganggur dari tahun

2004 sampai 2012. Mengingat jumlah pekerja yang terus meningkat, akselerasi

penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dinilai cepat dan mencapai sekitar

6,14 persen pada bulan Agustus 2012.

Kinerja penanggulangan kemiskinan ditandai dengan penurunan baik jumlah

penduduk miskin maupun tingkat kemiskinan dalam tujuh tahun terakhir. Pada

September 2012, tingkat kemiskinan tercatat 11,66 persen atau kurang dari 30 juta

penduduk miskin secara nasional.

Gambar 1.20

Tingkat

Kemiskinan

dan Jumlah

Penduduk

Miskin

Indonesia

2004-2012

Pengangguran dan kemiskinan menurun

10,25 11,89 10,93 10,01 9,39 8,96 8,32 7,70 7,24

TPT Jumlah penganggur an ( juta) Sumber: BPS Sumber: BPS * Angka Maret 2012 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah Penduduk Miskin (Juta

Orang) 36,20 35,10 39,30 37,17 34,96 32,53 31,02 30,02 29,13 Persentase Penduduk Miskin 16,66 15,97 17,75 16,58 15,42 14,15 13,33 12,49 11,66

(33)
[image:33.499.44.432.139.354.2]

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

14

Gambar 1.21

Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Per Kota/Desa 2004-2012

Jumlah penduduk miskin di desa menurun lebih signiikan dibandingkan dengan

penurunan jumlah kemiskinan di kota. Hal ini sejalan dengan penurunan tingkat

kemiskinan di desa yang lebih cepat bila dibandingkan tingkat kemiskinan di

kota. Dengan penanggulangan kemiskinan yang banyak difokuskan di pedesaan,

diharapkan penurunan tingkat dan jumlah penduduk miskin di pedesaan akan

memberikan kontribusi lebih banyak kepada penurunan tingkat kemiskinan secara

nasional.

juta or

ang

persen

Jumlah dan persentase kemiskinan di desa turun lebih cepat

dibanding di kota

(34)

Kinerja Pembangunan

Menurut Bidang

Bab 2

(35)

K

UALITAS pendidikan dan kesehatan penduduk meningkat.

Bidang pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah (APS)

meningkat. Bidang kesehatan, Angka Kematian Bayi (AKB),

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kekurangan Gizi menurun dan

Angka Harapan Hidup (AHH) naik.

Neraca perdagangan non-migas mengalami surplus, tahun 2012

sebesar 3,9 juta US$. Indeks produksi dan nilai investasi (PMDN dan

PMA) juga meningkat signiikan. Di bidang pariwisata,

kunjungan wisatawan mancanegara naik dari 5,3

juta (2004) menjadi 8,0 juta (2012), meningkatkan

penerimaan devisa dari 4,8 juta US$ menjadi 9,1 juta

US$.

Indonesia berhasil melakukan rancang bangun

hingga pengoperasian

Tsunami Early Warning System

(TEWS), serta pengembangan beberapa perangkat

lunak. Selain itu, penemuan bibit unggul khususnya

tanaman padi, kedelai dan sorgum terus berlangsung.

Sejak 2004, panjang jalan di Indonesia bertambah 123 ribu km,

dimana 90,82% berkategori mantap, sehingga jumlah sarana

transportasi naik signiikan, terutama sepeda motor dan mobil

penumpang. Ketersediaan listrik semakin bertambah, sehingga

dapat dinikmati oleh 76,6% rumah tangga.

Keterwakilan wanita di bidang politik dan jumlah parpol peserta

pemilu semakin meningkat, namun pada sisi lain, pemerintah

masih perlu meningkatkan perhatian dalam bidang keamanan.

Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia meningkat tiap tahun,

didukung oleh peningkatan peran masyarakat dalam pelaporan

tindak pidana korupsi, kesadaran pejabat pemerintah dalam

melaporkan harta kekayaan, dan peningkatan kualitas pendidikan

PNS. Peran perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan

semakin meningkat, dimana kesenjangan gender semakin kecil.

Hingga 2012, lebih 50% target penetapan RTRW Kabupaten/Kota

serta RTR Pulau/Kepulauan telah terpenuhi. Penataan wilayah ini

mendorong peningkatan kontribusi kota besar dan metropolitan

terhadap perekonomian nasional.

Produksi energi terutama batubara mengalami peningkatan, di

tengah penurunan cadangan minyak dan gas bumi. Di bidang

pangan, produktivitas padi, jagung dan kedelai mengalami

peningkatan, sehingga tingkat penerimaan petani selama tiga

tahun terakhir cenderung membaik.

n

n

n

n

n

(36)

2.1 Bidang Pembangunan

Sosial Budaya

Pendidikan

n

Kesehatan

n

(37)
(38)

19

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

2.1.1 Pendidikan

Proporsi buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami penurunan sangat

signiikan dari 10,21 persen pada 2004 menjadi 4,43 persen pada 2011.

Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami peningkatan dari

7,24 tahun pada 2004 menjadi 7,92 tahun pada 2011.

APM SD/MI/Paket A terus mengalami peningkatan, yaitu dari sebesar 94,12 persen

pada 2004 menjadi 95,55 persen pada 2011. Demikian pula dengan APM SMP/MTs/

Paket B mengalami peningkatan yang signiikan, yaitu dari 60,49 persen pada 2004

menjadi 77,71 persen pada 2011.

APM SD pada tahun 2011 hampir mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2014,

sedangkan APM SMP sudah melampaui target pencapaian tahun 2014 yaitu sebesar

76 persen.

[image:38.499.76.452.177.450.2]

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Gambar 2.2

Angka Partisipasi

Murni SD dan

SMP, 2004-2011

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Angka Buta Aksara turun, Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Partisipasi

Sekolah naik

P

ersen

Tahun

Tahun

Gambar 2.1

(39)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

20

• Pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP), APK mengalami peningkatan yang

cukup signifikan.

• APK SD/MI/Paket A selama periode 2004-2011 lebih tinggi dari pada APK SMP/MTs/

Paket B.

• Perkembangan APK SMA/SMK/MA/Paket C selama tahun 2004 hingga 2012

mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dari 49,01 persen pada 2004

menjadi 76,50 persen pada 2011.

• APK PT/PTA (penduduk umur 19-23 tahun) juga meningkat dari 17,48 persen pada

2004 menjadi 27,09 persen pada 2011.

Gambar 2.3

Angka Partisipasi Kasar SMA dan Angka Partisipasi Kasar PT, 2004-2011

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Angka Partisipasi

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

APK SD/MI/Paket A

112,50

111,20

112,57

115,71

116,56

116,77

115,33

115,43

APK SMP/MTs/Paket B

81,22

85,22

88,68

92,52

96,18

98,11

98,20

99,47

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tabel 2.1

Angka Partispasi Kasar (APK) pada Jenjang Pendidikan SD dan SMP Sederajat (Persen),

2004-2011.

P

(40)

21

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

• Secara umum APS pada semua kelompok umur mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun.

• APS kelompok umur 7-12 tahun meningkat dari 96,77 persen pada 2004 menjadi

97,58 persen pada 2011.

• APS kelompok umur 13-15 tahun juga mengalami peningkatan menjadi 87,78

persen pada 2011 dari sebelumnya 83,49 persen pada 2004.

• Peningkatan APS juga terjadi pada kelompok umur 16-18 tahun dan 19-24 tahun.

Pada kelompok umur 16-18 tahun, APS meningkat dari 53,48 persen pada 2004

menjadi 57,85 persen pada 2011, sedangkan pada kelompok umur 19-24 tahun

mengalami peningkatan dari 12,07 persen (2004) menjadi 14,26 persen (2011).

Kelompok Umur

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

7-12 tahun

96,77

97,14

97,39

97,64

97,88

97,95

98,02

97,58

13-15 tahun

83,49

84,02

84,08

84,65

84,89

85,47

86,24

87,78

16-18 tahun

53,48

53,86

53,92

55,49

55,50

55,16

56,01

57,85

19-24 tahun

12,07

12,23

11,38

13,08

13,29

12,72

13,77

14,26

Sumber: Badan Pusat Statistik, Susenas

Tabel 2.2

(41)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

22

• Selama periode 1991-2012, kinerja kesehatan masyarakat terus membaik yang

antara lain ditandai dengan penurunan AKI dan AKB.

• AKI tahun 2007, menurun dibandingkan AKI tahun 2003, yaitu dari 307 menjadi 228

per 100.000 kelahiran hidup.

• AKB pada tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup sedikit menurun

dibandingkan AKB tahun 2003 yang mencapai 35 per 1.000 kelahiran hidup.

2.1.2 Kesehatan

Gambar 2.5

Angka

Kematian Bayi (AKB),

1991-2012

[image:41.499.50.432.123.488.2]

Sumber: Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

Gambar 2.4

Angka

Kematian Ibu (AKI),

1991-2007

Sumber: Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

Derajat kesehatan masyarakat meningkat, prevalensi

kekurangan gizi pada balita menurun

per 100.000 k

elahir

an hidup

per 1.000 k

elahir

(42)
[image:42.499.70.463.107.515.2]

23

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Gambar 2.7

Prevalensi Kekurangan Gizi pada Balita, 1989-2010

• Angka Harapan Hidup terus mengalami peningkatan, yaitu dari 69,4 tahun pada

2004 menjadi 70,9 tahun pada 2010.

• Angka kekurangan gizi pada balita terus membaik pada periode 1989-2000. Namun

sebaliknya pada periode 2000-2005 sedikit memburuk, meningkat dari 21,6%

menjadi 24,5%. Pada tahun 2010, angka kekurangan gizi pada balita mengalami

perbaikan signifikan yaitu mencapai 17,9 persen.

• Angka Gizi Kurang lebih tinggi dibandingkan Angka Gizi Buruk. Selama kurun

waktu 1989-2010 baik Angka Gizi Kurang maupun Angka Gizi Buruk cenderung

menurun.

Gambar 2.6

Angka Harapan Hidup

(AHH), 2004-2010

Sumber: Badan Pusat Statistik, Proyeksi SP2000 dan SUPAS 2005

Sumber: Kementerian Kesehatan

P

ersen

P

ersen

31,0

15,0

13,0 13,0

(43)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

24

• Persentase akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi mengalami

peningkatan.

• Pada tahun 2007 akses penduduk terhadap air minum sebesar 48,3 persen naik

menjadi 55,0 persen pada tahun 2011.

• Akses penduduk terhadap sanitasi juga mengalami peningkatan dari 44,2 persen

pada 2007 menjadi 55,6 persen pada 2011.

• Persentase wanita usia 15-49 tahun berstatus kawin yang menggunakan alat

kontrasepsi/KB mengalami peningkatan dari tahun 2004-2011.

• Pada tahun 2004, wanita usia 15-49 tahun berstatus kawin yang menggunakan alat

kontrasepsi/KB sebesar 56,71 persen meningkat menjadi 61,34 persen pada tahun

2011.

Gambar 2.9

Wanita Usia 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Menggunakan Alat/Cara

Kontrasepsi/KB, 2004-2011

Gambar 2.8

Akses Penduduk

terhadap Air Minum dan

Sanitasi, 2007-2011

Sumber: Bappenas

Catatan : Tahun 2005 tanpa Nanggroe Aceh Darussalam dan Tahun 2006 tanpa Kabupaten Bantul, Yogyakarta Sumber: Badan Pusat Statistik, Susenas

Akses penduduk terhadap sanitasi dan air minum serta wanita

yang menggunakan alat/cara KB cenderung meningkat

P

(44)

25

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

Jumlah Kuota dan Jamaah Haji yang Berangkat Cenderung Meningkat

Selama periode 2004-2011 jumlah kuota haji mengalami peningkatan.

Sementara itu, jumlah jemaah haji yang diberangkatkan oleh Kementerian Agama

(haji reguler) selama periode 2004-2011 juga mengalami peningkatan.

Pada tahun 2011 jumlah jemaah haji yang diberangkatkan sekitar 202 ribu orang.

Perbedaan antara kuota dengan yang diberangkatkan oleh Kementerian Agama

disebabkan sebagian dari kuota dialokasikan untuk jemaah haji non-reguler

(khusus) yang diberangkatkan oleh badan penyelenggara haji swasta.

Gambar 2.10

Jumlah Kuota dan Jamaah Haji yang diberangkatkan Kementerian Agama, 2004-2011

Sumber: Kementerian Agama dan Statistik Indonesia

Jumlah kuota dan jamaah haji yang berangkat cenderung meningkat

(45)
(46)

2.2 Bidang Ekonomi

Perdagangan

n

Investasi

n

Pariwisata

n

Industri

n

(47)
(48)

29

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

2.2.1 Perdagangan

Selama tahun 2004-2012, neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami

surplus kecuali pada tahun 2012 yang mengalami defisit sebesar -1,7 miliar USD.

Kontribusi terbesar dalam surplus neraca perdagangan Indonesia disumbangkan

oleh surplus pada neraca perdagangan non migas.

Selama tahun 2004-2012 ekspor dalam tren meningkat, dengan pertumbuhan

rata-rata sebesar 14,5 persen. Pertumbuhan ekspor negatif hanya terjadi di tahun

2009 dan 2012 karena dampak dari krisis ekonomi global yang terjadi di tahun

2008 dan 2011.

Gambar 2.12

Nilai dan

Pertumbuhan

Ekspor Tahun

2004-2012

Sumber: Badan Pusat Statistik

trend

trend

[image:48.499.73.462.117.560.2]

Ekspor non-migas dan impor bahan baku meningkat

Gambar 2.11

Neraca Perdagangan

Tahun 2004-2012

Sumber: Badan Pusat Statistik

USD juta

USD M

(49)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

30

Selama periode 2004-2012, ekspor nonmigas dalam tren meningkat. Pada tahun

2012, nilai ekspor Indonesia meningkat hingga hampir 3 kali lipat dari tahun 2004.

Proporsi ekspor sebagian besar merupakan produk industri manufaktur dengan

persentase sebesar 75,8 persen.

Selama tahun 2004-2012, impor Indonesia mengalami peningkatan, terutama

impor barang modal dan bahan baku. Pada tahun 2012, sekitar 73,1 persen impor

Indonesia merupakan impor bahan baku untuk keperluan sektor manufaktur.

Gambar 2.14

Nilai Impor Menurut

Jenis Penggunaan

Tahun 2004-2012

[image:49.499.40.429.102.491.2]

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 2.13

Nilai Ekspor

Nonmigas

Menurut Sektor

Tahun 2004-2012

Sumber: Badan Pusat Statistik

trend

trend

USD M

iliar

USD M

iliar

(50)

31

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

trend

2.2.2 Investasi

trend

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terus meningkat sejak tahun 2008.

Penanaman modal ini terutama ditujukan untuk sektor sekunder. Pada tahun

2012, sektor sekunder mendominasi struktur PMDN dengan persentase sebesar

54,1 persen, sedangkan sektor tersier sebesar 23,8 persen dan sektor primer

sebesar 22,1 persen.

Selama tahun 2007-2012, Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami trend

[image:50.499.73.458.132.511.2]

meningkat dengan proporsi paling besar ditujukan untuk sektor tersier. Namun

sejak tahun 2011, proporsi PMA yang ditujukan untuk sektor sekunder terus

mengalami kenaikan yang signifikan hingga pada tahun 2012 menempati urutan

pertama.

Gambar 2.15

Nilai

Penanaman

Modal Dalam

Negeri (PMDN)

Menurut Sektor

Tahun

2007-2012

Gambar 2.16

Nilai

Penanaman

Modal Asing

(PMA) Menurut

Sektor Tahun

2007-2012

Nilai investasi PMDN dan PMA meningkat, terutama di sektor sekunder

R

p M

iliar

Sumber: BKPM

Sumber: BKPM

USD M

(51)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

32

trend trend

trend trend

2.2.3 Pariwisata

trend trend

trend trend

Gambar 2.17

Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Perkiraan Penerimaan Dari Wisatawan

Mancanegara Tahun 2004-2012

Gambar 2.18

Rata-Rata Lama Kunjungan dan Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara per

Kunjungan Tahun 2004-2012

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sejak tahun 2006

menunjukkan tren peningkatan. Dari jumlah kunjungan tersebut, perkiraan

jumlah devisa yang dihasilkan juga terus mengalami trend peningkatan, dimana

pada tahun 2012 devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9,1

miliar USD

Rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2004-2012

memiliki tren menurun. Meskipun begitu, rata-rata pengeluaran wisatawan

mancanegara terus mengalami trend kenaikan dengan puncaknya pada tahun

2008, yaitu sebesar 1.179 USD per kunjungan.

Kunjungan wisman ke Indonesia dan penerimaan devisa dari

tamu asing terus meningkat

ribu or

ang

USD juta

Sumber: Badan Pusat Statistik

Sumber: Badan Pusat Statistik

USD

har

(52)

33

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

trend

2.2.4 Industri

[image:52.499.71.464.136.496.2]

trend

Gambar 2.19

Indeks Produksi

Tahunan Industri

Besar dan

Sedang Tahun

2004-2012

Gambar 2.20

Laju

Pertumbuhan

Industri

Pengolahan

Nonmigas dan

PDB Tahun

2004-2012

Produksi sektor industri pengolahan terus menunjukkan peningkatan. Hal

ini terlihat dari kenaikan indeks produksi tahunan industri besar dan sedang

Indonesia yang cukup signifikan selama tahun 2004-2012. Pada tahun 2011,

indeks produksi Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar 21,1 persen

dibandingkan tahun 2004.

Pertumbuhan industri pengolahan non migas sempat turun selama tahun

2004-2009. Namun kemudian lajunya menunjukkan tren peningkatan. Sejak tahun

2011 laju pertumbuhan industri pengolahan nonmigas telah melebihi laju

pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

Produksi industri pengolahan besar/sedang terus meningkat

Sumber: Badan Pusat Statistik

Sumber: Badan Pusat Statistik

(53)

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

34

loan to deposit ratio

[image:53.499.46.435.120.512.2]

non performing loan

2.2.5 Perbankan

Gambar 2.21

Rasio Pinjaman

terhadap Simpanan

(LDR) Perbankan

2004-2012

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan deposit ratio, LDR) perbankan, yang

mencerminkan tingkat intermediasi perbankan terus meningkat dari 49,95

persen pada tahun 2004 menjadi 83,58 persen pada tahun 2012. Penurunan

terjadi pada tahun 2008-2009, seiring dengan penurunan pertumbuhan/kegiatan

ekonomi domestik, terkait dengan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia.

Kredit bermasalah perbankan

(non performing loan, NPL)

yang mencerminkan

tingkat kesehatan perbankan (pinjaman) terus menurun/membaik dari 7,56

persen pada tahun 2005 menjadi 1,87 persen pada tahun 2012. Peningkatan

NPL terjadi pada tahun 2004-2005, seiring dengan krisis energi dan keuangan

internasional.

Gambar 2.22

Tingkat Kredit

Bermasalah (NPL)

Perbankan

2004-2012

Sumber: BI, diolah

Tingkat intermediasi perbankan dan kesehatan bank terus meningkat

persen

Gambar

Gambar 1.16Perkembangan Belanja Negara 2004-2012
Gambar 1.17
Gambar 1.19Jumlah dan
Gambar 1.21
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul dari laporan Akhir ini adalah SISTEM PROTEKSI RELE ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR-I 30 MVA TEGANGAN 70/20 KV DI GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH PALEMBANG, yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima, yaitu ada hubungan yang positif antara sense

Tabel 4 menunjukan bahwa tingkat kapabilitas pada proses pengelolaan sumber daya manusia (APO07) di Dinas KOMINFO Kota Batu berada di level 2 yang termasuk ke

Analisis data penelitian dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat hasil pengukuran beberapa parameter perairan dan melihat hasil uji sampel logam berat pada

Pengiriman secara nilai adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim (dalam hal ini adalah

Selain metode tersebut penelitian ini juga mengunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk menentukan Key performance Indikator (KPI) yang

Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998). Waktu keaktifan mencari darah dari masing - masing nyamuk berbeda – beda, nyamuk yang aktif

Hanya saja encoder memiliki kelemahan yakni suatu encoder tidak dapt digunakan untuk motor dengan jumlah pole yang berbeda dan letak suatu kode komutasi pada