• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTRI DELLA ROSA 21020111130102 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PUTRI DELLA ROSA 21020111130102 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara administratif, Pulau Samosir adalah adalah pulau vulkanik di tengah Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara, yang termasuk dalam Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Sejak tahun 2005, Kabupaten Samosir ditetapkan sebagai Kabupaten Pariwisata.

Kabupaten Samosir terletak di antara 20 ’ – 20 ’ Li ta g Utara da 0 ’ – 990 ’ Bujur Ti ur. Luas wilayah ya +2.069,05 km2 dengan rincian luas daratan +1.444,25 km2 dan luas danau +624,80 km2. Pulau Samosir terbentuk setelah terjadinya erupsi vulkanis +75.000 tahun yang lalu. Pulau ini memiliki alam yang masih hijau, alami, asri, wisata alam dan budaya yang menarik, serta memiliki penduduk yang ramah. Keindahannya itu menjadikan Pulau Samosir mendapat julukan Pulau Debata yang artinya Pulau Tuhan. Tidak bisa dipungkiri, Pulau Samosir memiliki potensi yang sangat tinggi untuk bidang pariwisata dan dapat menarik minat bagi para wisatawan.

Sektor bisnis dan perdagangan berkembang pesat seiring dengan sektor pariwisata. Provinsi Sumatera Utara memiliki infrastruktur relatif lengkap untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Keadaan ekonomi yang baik dapat dilihat dari bertambahnya berbagai macam fasilitas perdagangan dan perekonomian di berbagai kota Sumatera Utara, seperti pusat perdagangan, kawasan industri, perumahan dan jalur transportasi. Salah satu bisnis yang menjanjikan dan tengah berkembang di daerah pariwisata adalah bisnis di bidang penginapan. Selain untuk mengakomodasi pertumbuhan wisatawan, dibutuhkan pula penginapan yang mampu menonjolkan keindahan serta potensi yang dimiliki daerah secara maksimal. Selain itu penginapan sebaiknya menyediakan fasilitas untuk menunjang kegiatan wisata itu sendiri.

Resort dapat didefinisikan sebagai penginapan yang terletak di kawasan wisata dan menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olahraga. Umumnya diperuntukkan bagi tamu yang ingin beristirahat pada hari-hari libur untuk long-stay atau yang sedang datang untuk berekreasi dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari dan terletak cukup jauh dari pusat kota. Sehingga penginapan diharapkan mampu menyediakan fasilitas berlibur, memberi rasa nyaman dan keluar dari rutinitas, memanfaatkan potensi alam yang ada juga mampu menunjukkan budaya atau ciri khas daerah itu sendiri. Terkhusus untuk di Pulau Samoisir area pesisir Danau Toba, pembangunan diharuskan mengacu pada budaya setempat.

(2)

2 pernikahan di semua kebudayaan cenderung menunjukkan suatu peristiwa saat sepasang calon suami-istri dipertemukan secara formal dihadapan ketua agama, para saksi dan sejumlah hadirin untuk disahkan secara resmi dengan upacara dan ritual-ritual tertentu. Pernikahan dianggap sah apabila dilakukan menurut perundang-undangan yang berlaku dan hukum pernikahan masing-masing agama. Pengesahan secara hukum suatu pernikahan terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditandatangani. Upacara pernikahan biasanya dilangsungkan sesuai upacara adat yang disepakati dan dirayakan bersama keluarga, teman dan kerabat. Setelah upacara pernikahan selesai, kemudian mereka dinamakan suami istri.

Pernikahan modern biasanya diselenggarakan seperti kegiatan pesta resepsi pada umumnya, sedangkan upacara pernikahan tradisional diselenggarakan sesuai ritual adat yang bersangkutan. Namun tidak berarti setiap pengantin hanya menggunakan satu jenis perayaan saja, ada kalanya pengantin menyelenggarakan dalam bentuk pesta dan upacara adat namun dalam waktu yang tidak bersamaan. Terlebih pada masa kini, banyak pasangan menginginkan pernikahan yang tidak biasa, praktis dan privasi dalam upacara pernikahan mereka. Pernikahan di ruangan terbuka mulai banyak diminati masyarakat karena sifatnya yang kekeluargaan, santai dan akrab dibandingkan di ruangan tertutup, tamu undangan yang diundang pun hanya dari kalangan keluarga dan kerabat dekat karena lebih memperhatikan mutu acara dan dekorasi ruang. Pernikahan di ruangan tertutup umumnya cocok untuk upacara pernikahan tradisional, tetapi juga dapat dibuat santai, praktis dan privasi, terlebih di masa sekarang ini telah banyak berkembang tempat-tempat yang bisa dijadikan lokasi pernikahan ruang tertutup dengan konsep nonformal.

Dengan alasan praktis dan privasi, biasanya di dalam satu lokasi dibutuhkan fasilitas yang menunjang upacara pernikahan seperti tempat melakukan foto prawedding, penyewaan baju, ruang rias, upacara pengantin, resepsi, bulan madu dan penginapan keluarga. Pasangan di Indonesia kerapkali memilih Bali sebagai lokasi pernikahan karena di sana sudah tersedia tempat yang menyediakan fasilitas untuk upacara pernikahan di ruang terbuka atau ruang tertutup. Dengan potensi yang sama dengan Bali, Pulau Samosir dapat dijadikan pilihan tempat untuk melangsungkan upacara pernikahan baik resepsi maupun tradisional.

Berdasarkan uraian serta diskripsi singkat mengenai perkembangan di bidang pernikahan saat ini, dibutuhkan suatu tempat khusus yang mampu mewadahi berbagai jenis kegiatan untuk upacara pernikahan di Pulau Samosir. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perencanaan dan perancangan Resort & Wedding Venues di Pulau Samosir .

1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan

(3)

3 1.2.2 Sasaran

Terwujudnya suatu langkah dalam pembuatan sebuah bangunan Resort dan Wedding Venues di Pulau Samosir berdasarkan aspek aspek panduan perancangan. 1.3 Manfaat

1.3.1 Subjektif

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai pedoman untuk melanjutkan ke dalam proses penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembuatan Tugas Akhir.

1.3.2 Objektif

Sebagai acuan dalam peracangan Resort dan Wedding Venues di Pulau Samosir. Selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan

1.4 Ruang Lingkup

Lingkup pembahasan mentitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Resort dan Wedding Venues di Pulau Samosir ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama.

1.5 Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan data sehingga diperoleh suatu pendekatan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan laporan. Adapun penjabaran mengenai metode pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a. Survei atau Observasi Lapangan

Survei atau observasi lapangan ke Pulau Samosir dan instansi-instansi lain yang relevan dan berpotensi mendukung judul untuk mendapatkan data-data primer. Dalam observasi dilakukan pengumpulan data dan pengambilan gambar.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang dianggap penting dan perlu guna mendukung proses penyusunan sinopsis Resort & Wedding Venues di Pulau Samosir dengan Penekanan Konsep Desain Arsitektur Neo-Vernakular.

c.Studi banding

Studi banding dilakukan untuk mempelajari kasus lain yang sejenis, sehingga dapat menjadi masukan dalam proses Perencanaan dan Perancangan Resort & Wedding Venues di Pulau Samosir dengan Penekanan Konsep Desain Arsitektur Neo-Vernakular. 2. Pengumpulan Data Sekunder

(4)

4 1.6 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penyusunan sinopsis ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan pustaka dan kajian mengenai Resort & Wedding Venues, yang meliputi pengertian, kriteria, standar, dan penekanan desain serta studi banding yang terkait dengan perencanaan Resort & Wedding Venues di Pulau Samosir dengan penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular.

BAB III TINJAUAN LOKASI

Berisi tinjauan umum lokasi yang berupa keadaan geografis, topografi, dan klimatologis sebagai dasar dari perencanaan dan perancangan Resort & Wedding Venues di Pulau Samosir.

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN

Berupa penarikan kesimpulan, batasan, dan anggapan dari penjelasan pembahasan.

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisi uraian yang berkaitan dengan dasar pendekatan dan analisis untuk menentukan program perencanaan dan perancangan berdasarkan aspek kontekstual, fungsional kerja, arsitektural, teknis dan kinerja.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

(5)

5

- Pulau Samosir memiliki keuntungan geografis bagi sektor pariwisata karena terletak di tengah Danau Toba sebagai objek wisata yang terkenal

- Sektor pariwisata, bisnis dan perdagangan di Sumatera Utara sedang berkembang - Pengunjung wisata Pulau Samosir semakin meningkat setiap tahun

- Jasa penginapan dan pernikahan merupakan peluang bisnis

- Tempat pernikahan yang tidak biasa, privasi dan praktis, dengan alam dan lingkungan yang turut menjadi bagian dari pernikahan tersebut sedang berkembang

- Hanya Resort & Wedding Venues di Bali yang terekspos secara besar-besaran

- Mendukung pembangunan visi dan misi Kabupaten Samosir sebagai Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif

URGENSI

- Dibutuhkan resort dan wedding venues dengan menawarkan fasilitas pernikahan dimulai dari prewedding, bridal, salon, spa, upacara pernikahan, resepsi dan bulan madu serta penginapan keluarga di Sumatera Utara dengan memanfaatkan alam sekitar untuk mendukung dan mempermudah segala kegiatan dan aktivitas yang berkaitan dengan pernikahan tersebut.

- Memanfaatkan potensi Pulau Samosir sebagai tempat kegiatan pernikahan

ORIGINALITAS

- Perencanaan dan perancangan Resort & Wedding Venues ini mampu mengakomodasi pengantin dan wisatawan dengan fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar sehingga Resort & Wedding Venues ini dapat menjadi salah satu batu loncatan untuk meningktkan sektor ekonomi daerah.

TUJUAN

Mendapatkan landasan kontekstual perencanaan dan perancangan Resort & Wedding Venues sebagai fasilitas akomodasi yang memberikan pelayanan yang baik dan memiliki desain sesuai dengan penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular, dan diperuntukan untuk wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang hendak menikah atau berwisata di Pulau Samosir.

SASARAN

Menghasilkan Konsep dasar dan Program Perencanaan Resort & Wedding Venues berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (Design Guidleines Aspect)

RUANG LINGKUP

Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan bagunan Resort & Wedding Venues, ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama.

STUDI BANDING:

- Susan Spa & Resort Bandungan - Pondok Wisata Pantai Cemara Sumba - Ayana Resort & Spa Bali

- Viceroy Maldives

STUDI LAPANGAN:

- Tinjauan Kabupaten Samosir - Tinjauan Lokasi dan Tapak

Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak studi dan masukan dari calon pengunjung.

KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Resort & Wedding Venues di Pulau Samosir

Gambar

Gambar. 1.1 Diagram Alur Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Dan bahwa keikutsertaan saya dengan penuh kesadaran dan tidak dalam paksaan dalam bentuk apapun serta memahami bahwa subjek dalam penelitian ini sewaktu- waktu dapat mengundurkan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG.. Universitas Pendidikan Indonesia

FSAB,APB Statement No.4, Basic Concept and Accounting Principle Underlying Financial Statement of Business Eunterprises, High Ridge Park, Standford.. Teori Akuntansi, Edisi

mengadakan bakti sosial kepada 40 kepala keluarga/ yang diadakan di Desa Sanggrahan

Index Terms — Optical character recognition, neural network, feature extraction, Gujarati handwritten digits, skeletonization, classification.. Though it has inherited rich

Kegiatan penilaian dilakukan melalui observasi lapangan, observasi kelas, dan wawancara dengan warga madrasah dalam rangka klarifikasi, verifikasi, serta validasi

Tabel 4.4 Pengujian riwayat stok kacafilm Nama Pengujian Bentuk Pengujian Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Pengujian tampilan awal me- nu riwayat stok Mengklik

Tabel 4.5 Distribusi Berdasarkan Pengolahan Bahan Minuman Pada Bubble Drink Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Di beberapa Pusat Jajanan Kota Medan Tahun 2016 .... Tabel 4.6