• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 1003115 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 1003115 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammad Nurul Huda, 2015

SKEMA D ASAR VISIBILITAS HILAL UNTUK WILAYAH TROPIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa telah dibangun

skema dasar visibilitas hilal menggunakan v-test dengan keberlakuan untuk

wilayah tropis. Adapun kesimpulan dari penjelasan di atas dijabarkan sebagai

berikut:

1. Skema dasar visibilitas hilal yang dihasilkan pada wilayah tropis dengan

menggunakan data ARCV dan w memenuhi hubungan:

( )

Dengan kriteria yang dihasilkan sebagai berikut:

Kriteria Interval Kode

Visibilitas Keterangan

A v > 0,030 V

dapat diamati dengan mata telanjang

(could be seen by naked eye)

C -0,261 < v ≤ -0,120 V (B/T) Hilal hanya dapat diamati dengan alat bantu optik (need optical aid)

D v ≤ -0,261 I Hilal tidak dapat diamati meskipun dengan alat bantu optik (impossible)

2. Skema dasar visibilitas hilal yang dihasilkan pada wilayah tropis dengan

menggunakan data ARCV dan DAZ memenuhi hubungan:

(2)

45

Muhammad Nurul Huda, 2015

SKEMA D ASAR VISIBILITAS HILAL UNTUK WILAYAH TROPIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Kriteria yang dihasilkan sebagai berikut:

Kriteria Interval Kode

Visibilitas Keterangan

A v > 1,924 V

Hilal mudah diamati dengan mata

telanjang (easily visible by naked

eye)

B 1,327 < v ≤ 1,924 V (F)

Perlu alat bantu optik sebelum hilal

dapat diamati dengan mata telanjang

(could be seen by naked eye)

C 0,904 < v ≤ 1,327 V (B/T) Hilal hanya dapat diamati dengan alat bantu optik (need optical aid)

D v ≤ 0,904 I Hilal tidak dapat diamati meskipun dengan alat bantu optik (impossible)

Selain itu, dapat disimpulkan bahwa hasil uji dengan menggunakan

parameter fisis ARCV – w lebih baik jika dibandingkan dengan hasil uji dengan

menggunakan ARCV – DAZ.

B. Saran

Perkembangan penelitian Astronomi khususnya dalam penentuan

kenampakan hilal bersifat dinamis, artinya masih dapat berubah seiring dengan

perkembangan waktu. Untuk itu sebaiknya menggalakan jejaring pengamatan

hilal untuk dapat membangun basis data yang lebih lengkap, serta dapat

Referensi

Dokumen terkait

grafik ARCL-ARCV data pengamatan hilal wilayah subtropis berdasarkan ketinggian pengamat &gt;2500 meter di atas permukaan laut dengan menggunakan mata telanjang

Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan justifikasi ilmiah atas nilai-nilai kriteria visibilitas hilal yang selama ini digunakan oleh imkanur rukyat MABIMS dan

Faktor-faktor kecerahan langit senja dan pengaruhnya terhadap nilai minimum parameter- parameter fisis visibilitas hilal.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan data perekaman MEQ dilapangan panas bumi “ALPHA” dan pengolahan menggunakan perangkat lunak LOTOS release 12 didapatkan tomogram model kecepatan

Setelah ditentukan nilai ARCV dan DAZ, kemudian dilakukan rajah terhadap data tersebut yang selanjutnya akan menghasilkan persamaan polinomial orde dua

Pola grafik Sq (H) dan Sd (H) hasil pengolahan data diperoleh level kehalusan grafik menggunakan kedua metode yaitu metode Variabilitas Komponen H Medan Geomagnet dan

Odeh dan Sultan untuk kasus hilal yang diamati dengan bantuan alat optik pada. penetapan awal Syawal

Walaupun secara hisab hilal sudah di atas ufuk, namun karena memiliki ARCV yang relatif rendah dan terkalahkan oleh cahaya syafak, maka hilal sulit untuk