• Tidak ada hasil yang ditemukan

fatwa 26 shalat gerak gerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "fatwa 26 shalat gerak gerak"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Saudara Syahid, Mataram, Lombok, NTB

Pertanyaan :

Saudara saya, adalah orang yang sangat rajin shalat, tetapi dia mempunyai kebiasaan yang tidak baik, yaitu ketika mengerjakan shalat, tangannya selalu bergerak; membetulkan baju, memasukkan jari dalam hidung, menggaruk-garuk kepala dan sebagainya. Dan pernah diperingatkan oleh temannya, tetapi tidak pernah diperhatikan. Yang saya tanyakan apakah gerakan seperti itu berdosa?

Jawaban :

Orang yang sedang mengerjakan shalat sebenarnya sedang menghadap Allah SWT, maka tidaklah pantas membuat gerakan yang tidak ada kaitannya dengan gerakan shalat, seperti; membetulkan baju, menggerakkan tangan, melihat ke langit, meletakkan jari di hidung dan sebagainya. Orang yang sedang shalat wajib menjaga ketenangan, khusyu’ dan menundukkan diri.

Ketenangan dan khusyu’ (menundukkan diri), sangat diperlukan dalam menghadap Allah agar dapat mencapai apa yang menjadi tujuan shalat, yaitu rahmat, maghfirah, dan hidayah dari Allah SWT. Maka Allah SWT sangat menganjurkannya dalam firman-Nya:

د

د قق

ح

ق لقفدأق

ن

ق ِيذذ للا َ.ن

ق ُونننمذؤدمنلدا

م

د نهن

ِينفذ

م

د هذتذل

ق نص

ق

َ.ن

ق ُوعننش

ذ َاخق

ن

ق ِيذذللاوق

م

د هن

ن

ذ ع

ق

ُوذغدلللا

ن

ق ُوض

ن رذعدمن

:نُونمؤملا)

1

-3

(

Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. al-Mu’minun, 23:1-3)

Maka apabila mengerjakan shalat, hendaklah dilakukan dengan konsentrasi seakan-akan Allah SWT berada di hadapannya, sebagaimana diungkapkan dalam hadits Nabi Muhammad saw.:

ن

د ع

ق

ِيبذأق

ةقرقِيدرقهن

ن

ق َاننك

ق :لقَاقق

ِي

ي ننبذنللا

ِيللننص

ق

هنننللا

هذننيدلقعق

م

ق للننس

ق وق

اززرذَابق

َامزُودِيق

س

ذ

َانننلللذ

هنَاننتقأقفق

ل

ل ننجنرق

َاننمق :لقَاننققفق

ُ؟ن

ن َاننمقِيدل

ذ اد

ق َاننقق

ن

ن َامقِيدل

ذ اد

ن

د أق

ن

ق مذؤدتن

هذللَاننبذ

هذننتذك

ق ئذل

ق مقوق

هذئذَاننققلذبذوق

هذلذننس

ن رنوق

ن

ق مذؤدننتنوق

َامق :لقَاقق َ.ث

ذ عدبقلَادبذ

ُ؟منل

ق س

د ل

ذ اد

منل

ق س

د ل

ذ اد :ل

ق َاقق

ن

د أق

د

ق ننبنعدتق

هقننللا

ل

ق وق

ك

ق رذشدتن

هذبذ

م

ق يدقذتنوق

ةقل

ق ص

ل لا

ي

ق ددؤقتنوق

ةقَاكقزللا

ةقنض

ق ودرنفدمقلاد

مقُودنص

ن تقوق

َامق :لقَاقق َ.ن

ق َاض

ق مقرق

ُ؟ن

ن َاس

ق حدل

ذ اد

ن

د أق :ل

ق َاقق

د

ق بنعدتق

هقللا

ك

ق نلأقكق

هنارقننتق

ن

د إذفق

م

د لل

ن

د ك

ن تق

هنارقتق

هننلإذفق

ك

ق ارقِيق

هجرخأ)

،يرَاخبلا

:نج

1

بَاننتك:

:نَامِيلا

11

(

(2)

akan bertemu dengan-Nya, utusan-utusan-Nya, dan beriman kepada hari kebangkitan. Ia berkata: Apakah Islam itu? Nabi bersabda: Islam ialah menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat fardhu dan puasa pada bulan Ramadhan. Ia berkata: Apakah ihsan itu? Nabi bersabda: Menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, sekalipun kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu …” (HR. al-Bukhari, I, Kitab al-Iman, hlm. 11)

Referensi

Dokumen terkait

Disini penulis mencoba untuk membuka tabir yang menutupi rahasia, dengan alasan apa, Allah membagi waktu shalat berdasarkan kepada melihat matahari, dari sudut struktur molekuler

Hadits riwayat Umar bin Abu Salamah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam shalat di rumah Ummu Salamah dengan memakai sehelai kain

Para ulama terkemuka telah Ijma’ bahwa orang yang meninggalkan shalat secara sengaja, maka ia wajib meng-qadha ’nya. Abu Muhammad Ali bin Hazm bertentangan dengan Ijma’ ulama,

Ciri orang yang beriman adalah menyuruh berbuat yang makruf, mencegah perbuatan yang mungkar, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan mereka taat kepada Allah dan

Hadhrat Masih Mau’ud as kemudian bersabda: “Ini adalah tindakan laghau (sia-sia). Dan siapapun yang secara sengaja meninggalkan shalat selama setahun penuh karena berpikiran ia akan

Tanda-tanda (samawi) akan diperlihatkan kepada kita hanya jika kita memenuhi hak sabar dan Shalat dan jika kita benar-benar dan sepenuhnya mengabdikan diri di jalan Tuhan, jika

Karena ibadah yang pertama diwajibkan oleh Allah SWT dan disampaikan oleh-Nya langsung kepada Rasulullah SAW pada malam mi’raj.5 Melihat pentingnya kedudukan shalat dalam agama islam,

“Hendaklah engkau beribadah kepada Allah, seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau tidak sanggup melihat-Nya, yakinlah, sesungguhnya Allah melihatmu.” H.r.. Ihsan kepda allah swt