Rekomendasi Aisyiyah
dalam Sidang Tanwir II
Salah satu hasil keputusan dalam Sidang Tanwir II Periode 2000-2005 yang berlangsung di Yogyakarta 24-27 Desember 2003 lalu adalah mangenai rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak, baik secara eksternal maupun internal. Rekomendasi dibuat dalam rangka memberikan tekanan berbagai pihak untuk bisa melaksanakan tugasnya dalam membangun bangsa secara baik dan benar.
Berbeda dengan rekomendasi-rekomendasi sebelumnya yang terfokus kepada Pemerintah, Muhammadiyah dan intern Aisyiyah sendiri, pada Rekomendasi dalam Sidang Tanwir Aisyiyah ini juga ditujukan kepada Media Massa dan Partai Politik. Rekomendasi pada Media Massa ini berkait dengan maraknya pemberitaan dan penyiaran Pornoaksi dan Pornografi yang dilakukan kalangan media, khususnya Media Elektronik dengan penyajian acara yang bersifat entertainment. Sedangkan rekomendasi pada Partai Politik berkenaan dengan akan datangnya Pesta Demokrasi atau Pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Eksekutif.
Rekomendasi selengkapnya sebagai berikut:
A. Eksternal
I. Kepada Pemerintah
1. Menegakkan good governance untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih dan bertanggung jawab.
2. Menegakkan supremasi hukum secara transparan, serius dan adil terhadap semua pelanggar hukum.
3. Untuk segera mengeluarkan peraturan pemerintah mengenai UU RI No.23/2002 tentang Perlindungan Anak dan UU RI No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Segera melaksanakan Undang-undang Haji dengan menempatkan Departemen Agama sebagai pengatur kebijakan dan untuk pelaksanaan pemberangkatan haji diserahkan kepada pihak yang lebih professional.
berdemokrasi, dan berkeadilan sosial agar dapat menjadi kenyataan.
6. Segera menghentikan pengrusakan lingkungan antara lain pengrusakan dan penebangan hutan secara liar dan mempertahankan khasanah flora dan fauna Indonesia dengan jalan: restrukturisasi HPH secara menyeluruh, reboisasi secara intensif dan ektensif dan mencegah kebakaran hutan.
7. Menjamin pelaksanaan Pemilu 2004 agar aman, tertib, jujur dan adil serta tidak memihak salah satu partai politik dan tidak memanfaatkan fasilitas pemerintah untuk kepentingan partai.
8. Mendesak kepada pemerintah agar rancangan UU Pornografi dan Pornoaksi segera diselesaikan pada masa sidang DPR RI dan serius menangani masalah pornografi dan pornoaksi di media cetak dan elektronik dan memberikan sangsi hokum bagi para pelanggar.
9. Menindak tegas terhadap pelaku perdagangan perempuan, dan anak-anak/bayi serta pelaku pelecehan seksual terhadap perempuan.
II. Kepada Media Massa.
1. Mendesak media massa untuk tidak menyajikan tayangan berita, siaran pornografi dan pornoaksi, tindak kekerasan, pelecehan terhadap perempuan serta lebih memberikan prioritas penayangan dan penyiaran yang mengandung unsure pendidikan moral.
2. Tidak menyajkan berita yang bias dan berita atau iklan yang cenderung memperlihatkan selera rendah (vulgar).
III. Kepada Partai Politik
1. Partai politik agar mentaati UU Pemilu dan menghindari tindak kekerasan khususnya pada masa kampanye.
2. Partai politik dalam memenuhi kuota perempuan 30 persen agar memilih calon legislatif perempuan yang berkualitas.
B. Internal
I. Kepada PP Muhammadiyah.
2. Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar memobilisasi seluruh potensi kader Muhammadiyah untuk kampanye dan menyusun langkah-langkah strategis bagi pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar dalam gerakan memerangi korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Mengadakan upaya preventif agar generasi muda Muhammadiyah tidak menjadi golput dalam Pemilu 2004.
II. Kepada PP Aisyiyah.
1. Menggalang semua potensi organisasi perempuan untuk menangani problem kemerosotan moral dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2. Mensosialisasikan UU Perlindungan Anak di kalangan pendidika di lingkungan Perguruan Muhammadiyah dan Aisyiyah.(eff).
Sumber:
Suara Muhammadiyah
