PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER
INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI
MODERN
Klaster Industri
pengertian Klaster Industri adalah kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses
Daya Saing Klaster Industri
Daya saing merupakan salah satu kata kunci yang lekat dengan pembangunan ekonomi lokal
Manfaat “Khusus” bagi Pembangunan Daerah
Manfaat utama adalah memungkinkan baik pelaku
bisnis, pemerintah dan stakeholder kunci lainnya untuk bekerjasama dalam memperkuat ekonomi daerah.
Pendekatan klaster industri dapat menjadi “platform bersama” peningkatan daya saing ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi daerah secara umum. Hal ini dapat membawa kepada pemanfaatan sumber daya publik maupun swasta secara lebih efektif dan efisien dan membantu daerah mengembangkan klaster-klaster industri yang dinamis dan kuat. Klaster industri
Manfaat “Khusus” bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Pendekatan klaster industri juga dinilai sangat berguna bagi pelaku ekonomi mayoritas dibanyak negara, yaitu usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini terutama karena pendekatan klaster industri dianggap sangat membantu upaya yang lebih
fokus bagi terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan dan pengembangan jaringan bisnis yang luas Selain itu, beberapa
manfaat berikut sering dinilai sangat penting bagi
perkembangan/perkuatan daya saing UKM, antara lain:
B. Melalui kerjasama horizontal (misalnya bersama UKM lainnya yang menempati posisi yang sama dalam mata-rantai nilai/value chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil
individual dan dapat memperoleh pembelian input dalam skala yang ekonomis, mencapai skala optimal dalam penggunaan
peralatan, dan menggabungkan kapasitas produksi untuk memenuhi order skala besar.
C. Melalui kemitraan horizontal ataupun integrasi vertikal
Ekonomi Modern dalam kontes Ekonomi Daerah
Terdapat lima kecenderungan perubahan yang penting, yaitu: 1. Pertama, perkembangan pesat dalam bidang-bidang iptek tertentu, seperti misalnya telematika, bioteknologi, dan bahan baru, yang diperkirakan akan, dan telah mulai merubah beragam aspek kehidupan, khususnya perekonomian dunia.
2. Kedua, kecenderungan globalisasi yang mengubah atau menuntut perubahan pada tata pergaulan internasional. 3. Fenomena ketiga adalah kecenderungan arah perubahan ekonomi internasional menuju era “ekonomi berbasis
pengetahuan” (knowledge-based economy) yang makin
4. Fenomena keempat berkaitan dengan perubahan pola pembangunan ekonomi, yaitu pola kerja
berjaringan (networking) dalam beragam aktivitas produktif, baik di sektor publik dan bisnis, maupun dalam masyarakat secara umum.
5. Kelima, Perubahan pola pengelolaan pembangunan, yaitu sistem pengelolaan pembangunan yang lebih
terdesentralisasi. Ini misalnya menyangkut
keseimbangan dalam sistem pemerintahan antara
Penutup
Peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi dan semakin adil akan ditentukan oleh
keberhasilan upaya/proses pembangunan ekonomi lokal/daerah dalam menyikapi kecenderungan global, perkembangan kemajuan iptek, pola aktivitas ekonomi yang semakin sarat dengan pengetahuan/inovasi, pola berjaringan, dan bertumpu pada potensi terbaik