• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra bappeda prov jateng 2013 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Renstra bappeda prov jateng 2013 2018"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan pada hakekatnya bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan pembangunan terutama oleh aparat pemerintah sebagai pengemban amanat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya guna menjamin agar kegiatan pembangunan dapat berjalan dengan efektif, efisien, tepat sasaran dan berkesinambungan diperlukan perencanaan pembangunan berkualitas agar mampu mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi perencanaan jangka panjang (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), menengah (Rencana Pem-bangunan Jangka Menengah) dan tahunan (Rencana Kerja Pemerintah).

Selanjutnya dengan telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai bentuk penjabaran operasional visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih. Penyusunan Renstra Bappeda disamping berpedoman pada RPJMD juga harus memperhatikan Renstra Kemen-terian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Renstra Bappeda Kabupaten/Kota.

(2)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 2 program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda sebagai penyusun dan pelaksana kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan statistik, serta bersifat indikatif. Selain itu juga memberikan gambaran perwujudan pelayanan Bappeda selama 5 (lima) tahun ke depan, serta merupakan bagian kontrak kerja Kepala Bappeda dengan Kepala Daerah.

Proses penyusunan Renstra BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan Rancangan Renstra, Rancangan Akhir Renstra, hingga penetapan Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Keterkaitan serta tahapan penyusunan Renstra Bappeda Tahun 2013 - 2018 mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, sebagaimana Gambar 1.1.

Gambar 1.1

(3)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 3 1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis Bappeda adalah:

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pemba-ngunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

(4)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 4 Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

(5)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 5 Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 1);

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Peme-rintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10);

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tatakerja Badan Perencanaan Pemba-ngunan Daerah, Inspektorat Dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7 Seri D Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 13);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 65);

(6)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 6 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 53 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Statistik, Pengendalian dan Evaluasi sebagai Unit Pelaksana Teknis pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 53);

23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 81).

1.3. Maksud dan Tujuan

1. Maksud :

Renstra disusun sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program Gubernur yang digambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan perencanaan pembangunan dan statistik yang harus dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu Tahun 2013 – 2018.

2. Tujuan

Renstra disusun dengan tujuan :

a. Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yang akan diselenggarakan Bappeda Provinsi Jawa Tengah sebagai penja-baran visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih;

(7)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 7 c. Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan selama periode RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018.

1.4. Sistematika Penyusunan

Sistematika Renstra Bappeda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang, landasan hukum penyusu-nan, maksud dan tujuan, serta sistematika penyusunan.

BAB II Gambaran Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Tengah

Bab ini memaparkan gambaran pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Tengah terkait dengan tugas, fungsi dan struktur organi-sasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, kinerja pelayanan yang telah dihasilkan sesuai Renstra periode sebelumnya, serta tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan pada lima tahun mendatang.

BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi

Bab ini menggambarkan tentang identifikasi permasalahan; telaah visi, misi, dan program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih; faktor-faktor penghambat ataupun pendorong pela-yanan ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L, telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan isu-isu strategis yang mempengaruhi permasalahan pelayanan terkait dengan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Jawa Tengah.

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

(8)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 8 BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan

Pendanaan Indikatif

Bab ini menguraikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan indikatif, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Bappeda Provinsi Jawa Tengah lima tahun mendatang.

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD

Bab ini mengemukakan ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bappeda Provinsi Jawa Tengah ditunjukkan dengan indikator kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang mengacu tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII Penutup

(9)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 9 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda

Bappeda Provinsi Jawa Tengah dibentuk sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perang-kat Daerah. Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pemba-ngunan Daerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah, tugas pokok Bappeda adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan statistik, serta mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan dan statistik;

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan dan sta-tistik;

c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas perencanaan di bidang kesejahteraan rakyat, perekonomian, pemerintahan dan kependu-dukan, infrastruktur dan pembangunan wilayah serta pelaksanaan statistik lingkup provinsi dan kabupaten/kota;

d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan pemba-ngunan dan statistik;

e. Pelaksanaan kesekretariatan Bappeda;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(10)
(11)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 11

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Jawa Tengah

SUBBIDANG PEMERINTAHAN DAN

PEMBERDAYAAN PERDESAAN KEPALA

BIDANG

PEREKONOMIAN INFRASTRUKTUR DAN BIDANG

PENGEMBANGAN WILAYAH BIDANG

PEMERINTAHAN DAN KEPENDUDUKAN BIDANG

KESEJAHTERAAN RAKYAT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBBIDANG PENDIDIKAN DAN MENTAL SPIRITUAL

SUBBIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

SUBBIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN

PERTANIAN

SUBBIDANG EKONOMI, KEUANGAN, INDUSTRI DAN

PERDAGANGAN

SUBBIDANG KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

SUBBIDANG INFRASTRUKTUR

SUBBIDANG PENGEMBANGAN

WILAYAH

KEPALA UNIT STATISTIK, PENGENDALIAN DAN

EVALUASI

SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT

SUB BAG KEUANGAN

SUB BAG PROGRAM

SUBBAGIAN TATA USAHA

KASI STATISTIK, DATA &

INFORMASI KASI

PENGENDALIAN & EVALUASI

(12)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 12 Sebagaimana Gambar 2.1 di atas, masing-masing unsur dari organisasi Bappeda memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Sekretariat

a. Tugas:

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelaya-nan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian.

b.Fungsi:

1)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelaya-nan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program;

2)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelaya-nan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan;

3)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelaya-nan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepega-waian;

4)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sekretariat membawahkan 3 (tiga) subbagian yaitu Program, Keuangan, dan Umum dan Kepegawaian, dengan tugas :

1)Subbagian Program : melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program meliputi koordinasi perencanaan, peman-tauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem infor-masi;

(13)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 13 di bidang keuangan, meliputi pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi;

3)Subbag Umum dan Kepegawaian : melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordanisan penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi pengelolan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tata laksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perleng-kapan.

2. Bidang Kesejahteraan Rakyat

a. Tugas:

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pengkoor-dinasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang pendidikan dan mental spiritual serta kesejahteraan sosial.

b. Fungsi:

1)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang pendidikan dan mental spiritual;

2)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial;

3)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Bidang Kesejahteraan Rakyat membawahkan 2 (dua) subbidang yaitu Subbidang Pendidikan dan Mental Spiritual, dan Kesejah-teraan Sosial, dengan tugas :

(14)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 14 nan perencanaan pembangunan di bidang pendidikan dan mental spiritual, meliputi urusan bidang pendidikan, kepemu-daan dan olahraga, kebudayaan, perpustakan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan agama;

2)Subbidang Kesejahteraan Sosial : melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordinasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pem-bangunan di bidang kesejahteraan sosial, meliputi urusan bidang kesehatan dan sosial.

3. Bidang Perekonomian

a. Tugas:

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pengkoordi-nasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan pertanian, ekonomi, keuangan industri dan perdagangan.

b. Fungsi:

1)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan pertanian;

2)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, keuangan industri dan perdagangan;

3)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Bidang Perekonomian membawahkan 2 (dua) subbidang yaitu Subbidang Sumber Daya Alam dan Pertanian, dan Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Perdagangan, dengan tugas :

(15)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 15 perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan pertanian, meliputi urusan bidang ketahanan pangan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, pertambangan, serta kelautan dan perikanan;

2)Subbidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Perdagangan : melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordinasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, keuangan, industri dan perdagangan, meliputi urusan bidang koperasi dan UMKM, industri dan perdagangan, pariwisata, penanaman modal, BUMD, serta keuangan daerah.

4. Bidang Pemerintahan dan Kependudukan

a. Tugas:

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pengkoordi-nasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan pember-dayaan perdesaan, kependudukan dan keluarga berencana.

b. Fungsi:

1)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan pem-berdayaan perdesaan;

2)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang kependudukan dan keluarga berencana;

3)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(16)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 16 1)Subbidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Perdesaan :

mela-kukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoor-dinasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusu-nan perencanaan pembangupenyusu-nan di bidang pemerintahan dan pemberdayaan perdesaan, meliputi urusan bidang komunikasi dan informatika, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepe-gawaian, persandian, statistik, perpustakaan dan kearsipan, serta pemberdayaan masyarakat dan desa;

2)Subbidang Kependudukan dan Keluarga Berencana : melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang kependudukan dan keluarga berencana, meliputi urusan bidang kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, pemberda-yaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera

5. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

a. Tugas:

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pengkoordi-nasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang infrastruktur dan pengem-bangan wilayah.

b.Fungsi:

1)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang infrastruktur;

2)Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordina-sian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang pengembangan wilayah; 3)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda

(17)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 17 c. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah membawahkan 2 (dua) subbidang yaitu Subbidang Infrastruktur, dan Pengembangan Wilayah, dengan tugas :

1)Subbidang Infrastruktur : melakukan penyiapan bahan peru-musan kebijakan teknis, pengkoordinasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang infrastruktur, meliputi urusan bidang bina marga dan pengairan, perhubungan dan telekomunikasi, serta energi dan sumberdaya mineral;

2)Subbidang Pengembangan Wilayah : melakukan penyiapan ba-han perumusan kebijakan teknis, pengkoordinasian, pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan di bidang pengembangan wilayah, meliputi urusan bidang cipta karya dan penataan ruang, perumahan rakyat, pertanahan, dan lingkungan hidup.

6. Unit Statistik, Pengendalian dan Evaluasi (SPE)

a. Tugas:

Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Badan di Bidang Statistik, serta Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah.

b.Fungsi:

1)Penyusunan rencana teknis operasional di bidang statistik, data dan informasi serta pengendalian dan evaluasi;

2)Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang statistik, data dan informasi serta pengendalian dan evaluasi;

3)Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang statistik, pengen-dalian dan evaluasi;

4)Pengelolaan ketatausahaan;

5)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(18)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 18 1)Subbagian Tata Usaha : melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan per-lengkapan;

2)Seksi Pengendalian dan Evaluasi : melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengendalian dan evaluasi perenca-naan pembangunan;

3)Seksi Statistik, Data dan Informasi : melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pemberian dukungan statistik dasar, pemberian dukungan penyelenggaraan survei, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan statistik skala kabupaten/kota, pengawasan, monitoring dan evaluasi penyelenggaran statistik skala kabupaten/kota, pengelolaan statistik sektoral skala provinsi, serta penyusunan data dan informasi perencanaan pembangunan

7. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

1). Jabatan Fungsional Perencana

a. Tugas:

Menyiapkan, melakukan dan menyelesaikan kegiatan peren-canaan.

b.Fungsi:

i) Perencanaan secara menyeluruh meliputi identifikasi per-masalahan, perumusan alternatif kebijakan perencanaan, pengkajian alternatif, penentuan alternatif dan rencana pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan dan penilaian hasil pelaksanaan.

(19)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 19 iii)Melakukan aktivitas penunjang perencanaan dalam bentuk

mengajar, melatih, melakukan bimbingan di bidang peren-canaan, mengikuti seminar/lokakarya di bidang perencana-an dperencana-an menjadi Anggota Tim Penilai Jabatperencana-an Perencperencana-ana. iv)Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bappeda.

2). Jabatan Fungsional Arsiparis

a. Tugas:

Melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan.

b.Fungsi:

i) Melaksanakan pengelolaan arsip meliputi ketatalaksanaan kearsipan pengolahan arsip, perawatan dan pemeliharaan arsip, pelayanan kearsipan, publikasi kearsipan.

ii) Pengembangan profesi arsiparis meliputi pembuatan karya tulis/ilmiah di bidang kearsipan, menyusun standar/ pedoman kearsipan, penerjemahan/penyaduran buku di bidang kearsipan, menemukan teknologi tepat guna bidang kearsipan, berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan buku di bidang kearsipan, berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan draft/pedoman modul di bidang kearsipan, studi banding di bidang kearsipan dan pengembangan di bidang kearsipan.

iii)Melakukan aktivitas penunjang kearsipan dalam bentuk mengajar, melatih, melakukan bimbingan di bidang kear-sipan, mengikuti seminar/lokakarya di bidang kearsipan dan menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan kearsipan.

iv)Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bappeda.

2.2 Sumber Daya Bappeda

2.2.1.Kondisi Kepegawaian

(20)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 20 berdasarkan pedidikan, posisi jabatan dan golongan adalah sebagai berikut:

a. Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

Gambaran mengenai pegawai Bappeda Provinsi Jawa Tengah berdasarkan tingkat pendidikan sebagaimana Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Jumlah dan Tingkat Pendidikan Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Tengah

NO BIDANG PENDIDIKAN (Orang) TOTAL

(Orang) SD SLTP SLTA SAR MUD S-1 S-2 S-3

1 Sekretariat 1 5 22 8 24 8 - 68

2 Kesra - - 1 1 7 4 - 13

3 Perekonomian - - 2 - 5 9 - 16

4 Pemduk - - 2 - 9 5 - 16

5 IPW - - 2 - 3 10 - 15

6 Fungsional

Tertentu - - - - 3 3 - 6

7 UPTB - SPE - - 5 2 6 8 - 21

8 PHL 1 - 1 - - - - 2

Jumlah (Orang) 2 5 35 11 57 47 0 157

Persentase (%) 1,27 3,18 22,29 7,01 36,31 29,94 0 100

Berdasarkan Tabel 2.1, diperoleh gambaran bahwa tingkat pendidikan terendah adalah SD dan tertinggi adalah Pasca Sarjana (S2), sebagian besar berpendidikan S1 dan S2 (66,25%).

b. Pegawai berdasarkan jenis kelamin

Komposisi pegawai di Bappeda Provinsi Jawa Tengah berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat pada Tabel 2.2. :

Tabel 2.2

Komposisi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Jenis Kelamin

(Desember Tahun 2013)

NO BIDANG

JENIS KELAMIN (Orang)

TOTAL (Orang)

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Sekretariat 40 28 68

(21)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 21

NO BIDANG

JENIS KELAMIN (Orang)

TOTAL (Orang)

LAKI-LAKI PEREMPUAN

3 Perekonomian 6 10 16

4 Pemduk 9 7 16

5 IPW 11 4 15

6 Fungsional

Tertentu 4 2 6

7 UPTB – SPE 11 10 21

8 PHL 2 - 2

Total (Orang) 88 69 157

Persentase (%) 56,05 43,95 100

Berdasarkan Tabel 2.2, diperoleh gambaran bahwa jumlah pegawai laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Apabila dilihat dari seba-rannya hampir di semua bidang jumlah pegawai laki-laki lebih banyak dibanding perempuan kecuali di Bidang Kesra dan Perekonomian.

c. Pegawai berdasarkan golongan

Berdasarkan golongan, komposisi pegawai di Bappeda Provinsi Jawa Tengah terbanyak adalah pegawai Golongan III (71,52%). Secara lengkap komposisi pegawai Bappeda berdasarkan golongan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3

Komposisi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Golongan

NO BIDANG GOLONGAN (Orang) Total

(Orang)

I II III IV

1 Sekretariat 4 17 44 3 68

2 Kesra - - 13 - 13

3 Perekonomian - - 11 5 16

4 Pemduk - - 14 2 16

5 IPW - 1 11 3 15

6 Fungsional

Tertentu - - 3 3 6

7 UPTB - SPE - 3 11 7 21

Jumlah (Orang) 4 21 107 23 157

(22)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 22 2.2.2.Kondisi Prasarana dan Sarana

Jenis prasarana dan sarana yang berpengaruh langsung terhadap operasional organisasi meliputi ruang dan peralatan kerja, sarana telekomunikasi dan transportasi. Kondisi prasarana dan sarana yang tersedia cukup memadai namun masih perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan kinerja. Secara lengkap, jenis dan jumlah prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4

Prasarana dan Sarana Bappeda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013

NO SARPRAS JUMLAH SATUAN

1 Komputer 112 Unit

2 Monitor 9 Unit

3 Printer 129 Unit

4 Notebook / Laptop 44 Unit

5 LCD Proyektor 19 Unit

6 Mesin Tulis / Mesin Ketik 13 Unit

7 AC Sentral 48 Unit

8 AC Split 52 Unit

9 AC Casette 4 Unit

10 Televisi 5 Unit

11 Telepon External 19 Unit

12 Sound System 2 Unit

13 Filling Cabinet 140 Unit

14 LAN (Local Net Working) 2 Jaringan

15 Kendaraan Roda 4 13 Unit

16 Kendaraan Roda 2 11 Unit

17 Ruang Sidang

- Lantai II 30 Orang

- Lantai IV 50 Orang

- Lantai V 100 Orang

- Lantai VI A 250 Orang

(23)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 23 2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda

(24)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 24 Tabel 2.5

Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Tengah

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1. Meningkatnya kualitas dan kinerja aparatur di lingkungan Bappeda

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2. Meningkatnya sumber daya manusia Bappeda yang memiliki kompe-tensi di bidang perenca-naan pembangunan daerah

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3. Tersedianya prasarana dan sarana yang repre-sentatif dan memadai

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4. Tersedianya jaringan (networking) perenca-naan dan pemanatauan yang transparan dan partisipatif

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5. Terselenggaranya proses /mekanisme perencana-an pembperencana-angunperencana-an daerah

(25)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 25

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

6. Tersusunnya dokumen perencanaan pembangu-nan di daerah seperti: RPJPD, RPJMD, RKPD dan RAPBD

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi pro-gram pembangunan lin-tas daerah dan sektoral, di lingkup daerah, regional dan nasional

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

8. Tersusunnya laporan pemanatauan dan evaluasi pelaksanaan Rapetada, RAPBD

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9. Tersusunnya rumusan hasil monitoring dan evaluasi, sebagai bahan masukan bagi proses perencanaan tahap berikutnya

- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10. Semakin tingginya kualitas produk-produk perencanaan daerah

(26)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 26 Tabel 2.6

Anggaran dan Realisasi

No

Indikator Kinerja

sesuai Tugas &

Fungsi SKPD

Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Tahun Ratio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun

Rata-rata

Pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

1 Belanja

Tidak

Langsung

8.785.648.000 8.971.626.000 10.031.281.000 10.391.148.000 11.463.893.000 7.701.251.777 8.647.236.307 9.777.083.388 10.214.148.559 11.190.956.797 87,66% 96,38% 97,47% 98,30% 97,62% 669.561.250 872.426.255

Belanja

Pegawai

8.785.648.000 8.971.626.000 10.031.281.000 10.391.148.000 11.463.893.000 7.701.251.777 8.647.236.307 9.777.083.388 10.214.148.559 11.190.956.797 87,66% 96,38% 97,47% 98,30% 97,62% 669.561.250 872.426.255

2 Belanja

Langsung

19.761.710.000 21.235.199.000 22.814.148.000 22.505.283.000 23.005.174.000 19.145.331.425 20.887.565.608 22.388.844.648 22.111.696.346 22.227.850.130 96,88% 98,36% 98,14% 98,25% 96,62% 810.866.000 770.629.676

- Belanja

Pegawai

3.738.250.000 3.488.892.000 4.189.810.000 4.181.875.000 5.420.320.000 3.611.868.400 3.453.343.000 4.137.926.750 4.148.434.600 5.289.857.000 96,62% 98,98% 98,76% 99,20% 97,59% 420.517.500 1.677.988.600

- Belanja

Barang

dan Jasa

15.558.585.000 16.642.205.000 16.693.816.000 17.465.094.000 16.208.304.000 15.075.767.775 16.410.495.206 16.478.774.548 17.187.021.546 15.616.515.830 96,90% 98,61% 98,71% 98,41% 96,35% 162.429.750 135.187.014

- Belanja

Modal

464.875.000 1.104.102.000 1.930.522.000 858.314.000 1.376.550.000 457.695.250 1.023.727.402 1.772.143.350 776.240.200 1.321.477.300 98,46% 92,72% 91,80% 90,44% 96,00% 227.918.750 215.945.513

TOTAL BTL+BTL

28.547.358.000 30.206.825.000 32.845.429.000 32.896.431.000 34.469.067.000 26.846.583.202 29.534.801.915 32.165.928.036 32.325.844.905 33.418.806.927 94,04% 97,78% 97,93% 98,27% 96,95% 1.480.427.250 1.643.055.931

(27)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 27 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda

Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan Bappeda kurun waktu lima tahun ke depan, perlu mengetahui dinamika tantangan dan peluang yang ada, guna mempertajam kebijakan pelayanan Bappeda untuk mendukung pencapaian target dan sasaran RPJMD.

1. Tantangan

Keberhasilan perencanaan pembangunan sangat didukung oleh kom-petensi dan kapabilitas SDM perencana yang handal dan visioner. Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan Jawa Tengah yang baik dan tepat sasaran, guna mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, dibutuhkan SDM perencana sektoral yang kompeten untuk mendukung kinerja perencanaan pembangunan. Namun hingga saat ini, SDM peren-cana sektoral di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabu-paten/Kota masih belum memiliki kualitas dan kompetensi yang memadai.

Tantangan lainnya dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas adalah belum optimalnya partisipasi masyarakat serta relevansi pemanfaatan hasil perencanaan. Ke depan, perlu upaya yang lebih maksimal untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap perencanaan pembangunan daerah Jawa Tengah, sehingga tercipta rasa memiliki terhadap pembangunan daerah Jawa Tengah.

Selain itu, tantangan pengembangan pelayanan Bappeda ke depan adalah perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dan tak terbatas. harus mampu dimanfaatkan dengan tepat, guna mendukung proses perencanaan secara terbuka dan transparan, serta membuka akses informasi kepada masyarakat secara tepat dan cepat, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terlibat aktif pada setiap proses pembangunan di Jawa Tengah.

2. Peluang

(28)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 28 globalisasi dapat menjadi peluang yang baik untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas daerah dalam menghadapi tantangan internasional.

(29)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 29 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Bappeda

Sumber daya Bappeda yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran, sarana dan prasarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis. Sumber daya tersebut harus dapat dimanfaatkan secara optimal agar pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Bappeda selama kurun waktu lima tahun ke belakang, tantangan dan peluang yang ada, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi Bappeda yaitu:

1. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Belum optimalnya koordinasi internal antar bidang;

3. Masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub bidang;

4. Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mendukung tercapainya reformasi birokrasi;

5. Belum optimalnya ketersediaan, validitas, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data (spasial, sektoral dan statistik) berbasis Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat; 6. Sistem aplikasi perencanaan yang belum terintegrasi dengan sistem

penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring dan evaluasi;

(30)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 30 8. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan yang mengakibatkan

kurang efektifnya proses perencanaan;

9. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan.

3.2. Telaahan Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala

Daerah

Penelaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan, sesuai dengan periode kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018. Proses telaah tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor peng-hambat dan pendorong pelayanan BAPPEDA yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018.

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018, visi pembangunan daerah jangka menengah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018, adalah :

“Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari”

Mboten Korupsi Mboten Ngapusi

Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

Sejahtera

(31)

hubu-Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 31 ngan antar rakyat Jawa Tengah yang dinamis, saling menghargai, bantu membantu, saling pengertian dan tepo seliro; serta tersedia prasarana dan sarana publik terkait dengan supra dan infrastruktur pelayanan publik, transportasi dan teknologi yang mencukupi, nyaman dan terpe-lihara dengan baik.

Pemenuhan kebutuhan dasar rakyat bersifat dinamis, dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan sesuai dengan aspirasi dan tuntutan yang berkembang di masyarakat. Untuk itu prasarana dan sarana, supra dan infrastruktur dalam usaha untuk memenuhi kebu-tuhan dasar rakyat baik secara fisik maupun non-fisik serta sosial dan politik harus secara terus menerus mengikuti dinamika perubahan, serta dibuka ruang yang seluas-luasnya untuk mencapai kemajuan dan perkembangan bagi kehidupan yang lebih baik secara berkesinambu-ngan.

Berdikari

Berdikari merupakan tindakan yang didasarkan pada kekuatan sendiri atau berposisi berdiri di atas kaki sendiri. Artinya membangun Jawa Tengah berdasarkan kekuatan yang ada di Jawa Tengah dan mengekplorasi seluruh potensi yang dapat digunakan, baik di Jawa Tengah, Nasional, maupun Internasional. Untuk laku kerjanya, berdaulat dalam kemitraan dengan para pihak, menjadi sendi gerak kerja bersama yang saling menghormati.

Untuk mewujudkan Jawa Tengah Berdikari, tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu:

1. Membangun berdasarkan kekuatan dan sumber daya yang ada di Jawa Tengah, agar terhindar dari jebakan ketergantungan dengan pihak eksternal;

(32)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 32 3. Melakukan kerjasama dengan para pihak, dalam dan luar negeri secara berdaulat, saling menghormati dan menguntungkan. Kerja-sama yang mengikat keterpaksaan, ketergantungan, dan merugikan Jawa Tengah baik secara langsung mapun tidak langsung, serta jangka pendek maupun jangka panjang harus ditolak dengan tegas.

Pada era globalisasi, bidang-bidang terkait komunikasi dan informatika, perdagangan, jasa produksi, teknologi, hiburan, transpor-tasi, pariwisata dan tenaga kerja tidak lagi terhalang-halangi oleh jarak dan batas-batas wilayah administrasi, serta dapat dengan mudah melin-tasi batas. Berdikari harus tetap dalam koridor Negara Kesatuan Repu-blik Indonesia namun tidak mengingkari realitas globalisasi atau mengisolasi diri dan menutup peluang kerjasama dengan berbagai pihak di Indonesia dan dunia.

Potensi Jawa Tengah lainnya adalah rakyat Jawa Tengah yang tersebar di berbagai pelosok tanah air dan penjuru dunia sebagai promotor dalam mencari mitra kerjasama strategis di bidang perdaga-ngan, jasa, produksi, pariwisata, tenaga kerja, ilmu pengetahuan dan teknologi maupun bidang terkait lainnya.

(33)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 33 Selain itu berdikari dapat diartikan sebagai suatu kondisi terben-tuknya daerah yang mampu mengelola segenap potensi ekonomi, politik, sosial, budaya melalui kerjasama dan sinergis. Prinsip ini ditunjukkan dengan tercapainya daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat; terbangun-nya jaringan sarana dan prasarana pembangunan, pemerintahan dan pelayanan yang merata yang berdampak pada berkurangnya kesenjangan antar wilayah, pembangunan perdesaan dan daerah perkotaan yang bersinergi; optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset daerah dan sumber-sumber keuangan lainnya bagi kepentingan pembangunan; dan meningkatnya investasi dalam pembangunan yang didukung kondu-sivitas politik daerah.

Berdikari hanya akan dicapai dengan sistem dan tata kelola pemerintahan yang mampu memproteksi daerahnya dari intervensi pihak luar yang merugikan rakyat Jawa Tengah, membuka ruang seluas-luasnya bagi rakyat terutama rakyat kecil untuk dapat mengakses aset Jawa Tengah, memberikan jaminan kepada rakyat terutama rakyat kecil untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan pembangunan Jawa Tengah. Sistem tata kelola demikian membutuhkan aparatur pemerintah yang mempunyai sikap, tindakan, dan perilaku sebagai pelayan masyarakat yang “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”.

(34)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 34 Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 7 (tujuh) misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, sebagai berikut :

a. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan;

b. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menang-gulangi Kemiskinan dan Pengangguran;

c. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”;

d. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan;

e. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak;

f. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutu-han Dasar Masyarakat;

g. Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.

Sedangkan penjabaran operasional untuk mencapai Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 tersebut ditetap-kan 11 (sebelas) Program Unggulan, yaitu :

1. Pendidikan Politik Masyarakat;

2. Reformasi Birokrasi Berbasis Kompetensi; 3. Menguatkan Sistem Pelayanan Publik; 4. Mewujudkan Desa Mandiri;

5. Peningkatan Kesejahteraan Pekerja; 6. Rakyat Sehat;

(35)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 35 8. Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak;

9. Pembangunan Infrastruktur;

10. Pembangunan Lingkungan Jawa Tengah Ijo Royo-Royo; 11. Meningkatkan Peran dan Fungsi Seni Budaya Jawa.

Berkaitan dengan visi dan misi pembangunan daerah Jawa Tengah tersebut, maka Bappeda sebagai salah satu SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk menyusun kebijakan perencanaan pembangunan daerah dan statistik, memiliki peran penting mendukung pencapaian visi dan seluruh misi pembangunan Jawa Tengah selama lima tahun ke depan.

Faktor-faktor pendorong yang dapat meningkatkan kinerja pelayanan Bappeda dalam upaya mendukung kinerja program pemba-ngunan untuk pencapaian visi dan misi pembapemba-ngunan Jawa Tengah antara lain :

a.Lembaga strategis perencanaan yang memiliki kewenangan koordinatif; b.Banyaknya pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana dan Pasca

Sarjana;

c. Komitmen dan etos kerja pegawai yang tinggi; d.Sarana dan prasarana kerja yang memadai;

Sedangkan faktor-faktor yang dapat menghambat kinerja pelaya-nan Bappeda dalam mendukung kinerja program pembangupelaya-nan untuk pencapaian visi dan misi pembangunan Jawa Tengah antara lain :

a.Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

b.Belum optimalnya koordinasi internal antar bidang;

c. Masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub bidang;

d.Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mendukung tercapainya reformasi birokrasi;

(36)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 36 Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat; f. Sistem aplikasi perencanaan yang belum terintegrasi dengan sistem

penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring dan evaluasi;

g. Belum optimalnya pengelolaan sistem database dan belum akurat-nya hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai dasar penyusunan perencanaan yang akan datang;

h.Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan;

i. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan.

A. Telaahan Renstra Kementerian PPN/Bappenas

Kementerian PPN/Bappenas merupakan kementerian /lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan penyusunan perencanaan pembangunan. Kementerian PPN/Bappenas dalam pelaksanaan tugas jangka waktu tahun 2010-2014 memiliki panduan yaitu Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014 yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014. Renstra Kementerian PPN/ Bappenas ditetapkan dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 1 Tahun 2010 tentang Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014.

Kementerian PPN/Bappenas dalam pelaksanaan tugas untuk kurun waktu 2010-2014 memiliki visi yaitu, “Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas yang andal, kredibel, dan proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara”. Guna mewujudkan visi tersebut, ditempuh melalui 3 (tiga) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian PPN/Bappenas. Misi tersebut adalah sebagai berikut:

(37)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 37 a.Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dengan daerah;

b.Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;

c. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;

d.Menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkua-litas terhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan di berbagai bidang.

3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementerian PPN/Bappenas.

Guna mewujudkan visi dan melaksanakan misi sebagaimana disebutkan di atas, Kementerian PPN/Bappenas memiliki 2 (dua) tujuan yang seusai dengan peta strategis yang telah disusun Bappenas yaitu sebagai berikut:

1. Terwujudnya rencana pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) yang berkualitas;

2. Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/pemerintah dalam kaitan kebijakan pembangunan nasional.

Masing-masing tujuan tersebut memiliki sasaran strategis yaitu sebagai berikut:

a. Sasaran strategis dari tujuan pertama adalah “Terwujudnya rencana pembangunan jangka menengah, sasaran nasional dan tahunan (RPJMN dan RKP) yang berkualitas”, adalah:

(38)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 38 a). RPJMN 2010-2014 dan RKP 2010 sampai dengan 2014

memiliki tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur; b). Persentase kesesuaian antara muatan rancangan RPJMN dan

RPJPN;

c). Persentase kesesuaian antara muatan RPJMN dengan visi, misi, dan program Presiden terpilih;

d). Persentase kesesuaian antara muatan rancangan RKP dengan RPJMN.

2. Tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RPJMN 2010-2014, yang diukur dari:

a). Pendapat stakeholders tentang penyusunan RPJMN;

b). Pendapat stakeholders tentang dokumen RPJMN yang telah ditetapkan.

3. Tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RKP, diukur dari:

a). Pendapat stakeholders tentang proses penyusunan RKP;

b). Pendapat stakeholders tentang dokumen RKP yang telah ditetapkan.

b. Sasaran strategis dari tujuan kedua adalah “Terlaksananya penu -gasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan dengan kebija-kan pembangunan nasional”, adalah persentase tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas (penugasan khusus) dari Pemerintah/Presiden.

Berdasarkan analisa terhadap Renstra Kementerian PPN/ Bappenas Tahun 2010-2014 dan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 maka dapat ditelaah sebagai berikut:

a).Kontribusi capaian sasaran pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi

Jawa Tengah terhadap pencapaian Renstra Kementerian PPN/

Bappenas Tahun 2010-2014.

(39)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 39 perencanaan pembangunan daerah. Dengan sasaran tersebut, secara langsung maupun tidak langsung peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah yang disusun oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah akan berdampak pada penyusunan perenca-naan pembangunan nasional.

b).Posisi tingkat capaian kinerja Renstra Bappeda Provinsi Jawa

Tengah terhadap sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas

Tahun 2010-2014.

Secara posisi capaian kinerja Renstra Bappeda Provinsi Jawa Tengah terhadap sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014 adalah sama. Hal ini disebabkan karena capaian kinerja yang telah dicapai dalam pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Tengah saling mendukung keseluruhan tercapainya sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014. Sebagaimana dike-tahui bahwa sasaran yang terdapat dalam Renstra Bappeda Provinsi Jawa Tengah memiliki kesamaan yang mendekati dengan sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014.

B. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian

Lingkung-an Hidup Strategis (KLHS)

Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan produk perencanaan ruang yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan ruang, sehingga segala bentuk perencanaan pemba-ngunan harus mengacu pada rencana tata ruang yang berlaku. Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029.

(40)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 40 RTRW merupakan acuan pemanfaatan ruang yang masih bersifat umum, sehingga diperlukan dokumen rencana tata ruang yang lebih operasional, terutama untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi dan rencana tata ruang (RTR) kawasan strategis provinsi sebanyak 61 kawasan. Dalam perumusan kebijakan teknis perencanaan tata ruang, Bappeda sebagai Sekretariat dan Ketua Pokja Perencanaan BKPRD Provinsi Jawa Tengah, melakukan kegiatan koordinasi dengan SKPD terkait (anggota BKPRD) dalam penyusunan program dan penyusunan dokumen rencana tata ruang. Selain itu Bappeda juga berkewajiban memfasilitasi dan mengkoordinasi, serta mendukung program-program perwujudan rencana sebagaimana diatur dalam Lampiran II tentang Indikasi Program, baik perwujudan rencana struktur (jaringan tran-sportasi, sumber daya air, energi, dan lain-lain), perwujudan rencana pola ruang (kawasan lindung dan budidaya), dan pengembangan kawa-san strategis provinsi. Program-program yang memerlukan dukungan Bappeda secara langsung antara lain: Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan serta Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya; Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi serta Pengendalian dan Pengelolaan Kawasan Kawasan Rawan Bencana; Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan serta Pengemba-ngan dan Pengelolaan Kawasan Hutan Rakyat; PengembaPengemba-ngan Agropoli-tan; Pengembangan AgromarinepoliAgropoli-tan; Pengembangan Kawasan Pariwi-sata; Pengendalian dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan; Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi.

KLHS RPJMD Tahun 2013-2018 dilakukan bersamaan dengan Renstra SKPD, sehingga hasil penapisan dari KLHS RPJMD Tahun 2013-2018 digunakan sebagai dasar untuk menentukan program dan kegiatan dalam Renstra SKPD serta merumuskan mitigasi atau alternatif program berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

(41)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 41 dengan isu strategis, maka terpilih 25 program prioritas yang memiliki pengaruh terhadap isu-isu strategis, sedangkan pada Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan dinilai tidak mempunyai pengaruh/ dampak terhadap isu strategis sehingga tidak perlu untuk merumuskan mitigasi atau alternatif program berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pemba-ngunan karena dampaknya yang signifikan di masa depan. Suatu kondisi atau kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk mening-katkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Isu strategis diperoleh dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan tantangan pada lima tahun mendatang. Berdasarkan identifikasi permasalahan serta memperhatikan analisis terkait dengan tantangan dan peluang, faktor pendorong dan penghambat, serta hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan Jawa Tengah jangka menengah, maka dapat ditetapkan isu strategis Bappeda Provinsi Jawa Tengah yaitu :

1. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Belum optimalnya koordinasi, sinkronisasi, komunikasi vertikal dan horisontal dalam rangka penyusunan perencanaan;

(42)
(43)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 43 BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1Visi dan Misi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam menghadapi tantangan perubahan paradigma pencapaian tata pemerintahan yang baik (good governance) perlu berpacu untuk menangkap adanya peluang yang timbul dari adanya tantangan tersebut. Dengan semakin meningkatnya tuntutan dan harapan masyarakat atas penyeleng-garaan pemerintahan yang bersih, dan tuntutan mampu bersaing dibidang perencanaan daerah dan statistik, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah harus terus menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan kinerja yang berkelanjutan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan inklusif sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada tercapai-nya keseimbangan antara output dengan outcome dan dalam hal ini perencanaan program pembangunan daerah telah tertuang didalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 -2018.

Sebagai salah satu komponen dari perencanaan pembangunan, Visi yang dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan, adapun Visi Bappeda adalah :

Sebagai institusi pemerintah yang bertugas di bidang perencanaan pembangunan daerah dan statistik, Bappeda secara proaktif berperan dalam menentukan arah pencapaian tujuan pembangunan daerah melalui pelaksanaan analisis kebijakan/ kajian pembangunan daerah, pelaksanaan koordinasi dan integrasi perencanaan pembangunan serta menjalankan konsultasi, pendampingan dalam perencanaan dan pelaksanaan

"Profesional, Partisipatif dan Inovatif guna Mewujudkan

Perencanaan Pembangunan yang Efektif dan

(44)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 44 pembangunan. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

Profesional; pelaksanaan kinerja Bappeda sebagai lembaga peren-cana yang profesional bermakna kondisi kerja yang didukung oleh SDM dengan kapasitas dan kompetensi yang berkualitas dalam mendukung capaian pembangunan daerah serta berkontribusi dalam pembangunan nasional, sehingga kinerja yang dilakukan dapat terukur dan dipertang-gungjawabkan.

Partisipatif; mendasarkan pada paradigma dan ketentuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Bappeda melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan menerapkan asas dan pendekatan partisipatif, yaitu pelibatan peran aktif seluruh pemangku kepentingan pembangunan.

Inovatif; dalam rangka menghasilkan produk-produk perencanaan pembangunan yang baru dilakukan melalui upaya pendayagunaan pemi-kiran dan kemampuan imajinasi yang orisinil serta di luar bingkai konser-vatif (out of the box).

Guna mewujudkan visi BAPPEDA Tahun 2013-2018 di atas, maka dirumuskan 5 (lima) misi yang merupakan penjabaran operasional dari visi tersebut, yaitu :

1.Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM.

Sebagai institusi perencana pembangunan, maka kualitas dan profesi-onalisme SDM perencana pembangunan sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan pembangunan. Kualitas peren-canaan sangat bergantung pada kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat inter-sektoral, multidisiplin dan komprehensif. Peningkatan kualitas sumber-daya manusia merupakan peningkatan kapasitas individu dalam mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi.

2.Mewujudkan sistem dan tata kerja yang efektif dan efisien.

(45)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 45 yang efektif dan efisien, dengan tenaga perencana yang profesional dan berkualitas, sehingga kebijakan perencanaan pembangunan daerah semakin berkualitas.

3.Mewujudkan pengelolaan sistem database perencanaan dan statistik

daerah yang akurat berbasis teknologi informasi.

Proses perencanaan pembangunan akan menghasilkan keluaran yang baik, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat, apabila dida-sarkan pada data dan informasi yang valid dan terkini serta berbasis sistem teknologi informasi.

4.Meningkatkan kualitas perencanaan serta koordinasi internal,

horisontal, dan vertikal dengan melibatkan secara aktif pemangku

kepentingan.

Proses pengintegrasian tujuan, sasaran, program dan kegiatan penye-lenggaraan pemerintahan dari pusat sampai daerah melalui upaya koordinasi yang efektif dan efisien merupakan salah satu aspek penting dalam proses pelaksanaan pembangunan, dan merupakan rangkaian untuk menyelaraskan gerak dan langkah dalam mencapai target pem-bangunan daerah yang telah ditetapkan.

Selain itu, salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah juga tidak lepas dari koordinasi dan peran serta aktif seluruh pemangku kepentingan bersama pemerintah secara inklusif, sehingga dari awal proses perencanaan, pengawasan dan evaluasi diharapkan lebih akuntabel dan memunculkan rasa kepemilikan masyarakat yang lebih tinggi.

5.Meningkatkan kualitas pengendalian, monitoring dan evaluasi serta

pelaporan pelaksanaan pembangunan yang terpadu dan inovatif.

(46)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 46 4.2Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Bappeda dalam rangka pencapaian visi dan misi Bappeda selama Tahun 2013 – 2018, dijabarkan sebagai berikut :

A.Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM

Tujuan : Menciptakan SDM yang semakin berkualitas Sasaran :

Meningkatnya proporsi SDM yang memiliki kompetensi. B.Mewujudkan sistem dan tata kerja yang efektif dan efisien

Tujuan : Meningkatkan mekanisme kerja yang terstruktur, terstan-darisasi dan terdokumentasi dengan baik

Sasaran :

1. Meningkatnya ketepatan dan kecepatan dalam pelaksanaan peker-jaan;

2. Optimalisasi pengelolaan prasarana sarana perkantoran.

C.Mewujudkan pengelolaan sistem database perencanaan dan statistik

daerah yang akurat berbasis teknologi informasi

Tujuan : Meningkatkan kualitas dan kapasitas sistem informasi peren-canaan dan pengendalian pembangunan daerah

Sasaran :

1. Optimalisasi kinerja sistem informasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah;

2. Optimalisasi penyediaan data dan informasi hasil pembangunan yang lebih cepat (realtime) dan akurat untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian pembangunan.

D.Meningkatkan kualitas perencanaan serta koordinasi internal,

horisontal, dan vertikal dengan melibatkan secara aktif pemangku

kepentingan

Tujuan : Meningkatkan kualitas koordinasi dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah

Sasaran :

Gambar

Gambar 1.1 Keterkaitan dan Tahapan Penyusunan Renstra SKPD berdasarkan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Jawa Tengah
Tabel 2.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Tengah
Tabel 2.3 Komposisi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Tengah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Struktur Organisasi : Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH.

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH.

UNTUK TAHUN YANG TERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. Prognosis

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau