DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan…….. ... i
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel dan Gambar ... viii
Daftar Lampiran ... xii
Ringkasan Eksekutif ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... 3
1.1. UMUM ... 3
1.2. VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA LAYANAN LPDP ... 5
1.2.1. Visi ... 5
1.2.2. Misi ... 5
1.2.3. Tugas dan Fungsi ... 5
1.2.4. Layanan ... 6
1.2.4.1. Layanan Pengembangan Dana ... 7
1.2.4.2. Layanan Penyaluran Dana ... 7
1.3. NILAI DAN BUDAYA ...10
1.3.1. Nilai-nilai ...10
1.3.2. Budaya Organisasi ...10
1.4. ORGANISASI DAN PEJABAT PENGELOLA ...11
1.4.1. Organisasi ...11
1.4.1.1. Direktorat Keuangan dan Umum ...13
1.4.1.2. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana ...13
1.4.1.3. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan ...14
1.4.1.4. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan ...15
1.4.1.5. Satuan Pemeriksaan Intern ...16
1.4.1.6. Kelompok Jabatan Fungsional ...16
1.4.1.7. Dewan Pengawas ...16
1.4.1.8. Dewan Penyantun ...17
1.4.2. Pejabat Pengelola ...17
1.4.2.1. Dewan Pengawas ...17
BAB II KINERJA BLU 2015 ...19
2.1. KONDISI INTERNAL ...19
2.1.1.1. Layanan Pengelolaan DPPN ...19
2.1.1.2. Layanan Beasiswa Pendidikan ...22
2.1.1.3. Layanan Pendanaan Riset ...31
2.1.1.4. Layanan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang Rusak Akibat Bencana Alam ...33
2.1.1.5. Lain-lain...35
2.1.2. Keuangan ...36
2.1.2.1 Laporan Keuangan TA 2014 ...36
2.1.2.2. Realisasi Pendapatan ...46
2.1.2.3. Realisasi Belanja...47
2.1.3. Organisasi dan Sumber Daya Manusia ...51
2.1.3.1. Komposisi SDM ...51
2.1.3.2. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai ...52
2.1.3.3. Kelembagaan ...53
2.1.4. Sarana dan Prasarana ...56
2.1.4.1. Peralatan dan Fasilitas ...56
2.1.4.2. Data dan Sistem Informasi ...58
2.2. Kondisi Eksternal ...62
2.2.1. Kondisi Pendidikan di Indonesia ...62
2.2.2. Perkembangan Riset di Indonesia ...66
2.2.3. Kerusakan Fasilitas Pendidikan di Indonesia ...68
2.2.4. Kondisi Ekonomi Makro ...69
2.2.4.1. Pertumbuhan Ekonomi ...69
2.2.4.2. Inflasi ...70
2.2.4.3. Nilai Tukar ...70
2.2.4.4. Kinerja Perbankan ...70
2.2.4.5. Kinerja Pasar Keuangan ...70
BAB III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN 2016 ...71
3.1. Asumsi ...71
3.1.1. Asumsi Makro ...71
3.1.2. Asumsi Mikro ...72
3.1.2.1. Asumsi Volume Layanan ...72
3.1.2.3. Sumber Daya Manusia ...79
3.1.2.4. Kelembagaan ...86
3.1.2.5. Peralatan dan Fasilitas ...87
3.1.2.6. Data dan Sistem Informasi ...88
3.2. Target Kinerja Tahun 2016 ...89
3.2.1. Tujuan, Sasaran Strategis, dan Peta Strategis ...89
3.2.1.1. Tujuan ...89
3.2.1.2. Sasaran Strategis...89
3.2.1.3. Peta Strategis ...91
3.2.1.4. Kerangka Pelaksanaan Kegiatan ...92
3.2.2. Target dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015 ...96
3.2.3. Pengelolaan Dana Khusus ...104
3.2.4. Target Penyaluran Dana ...105
3.2.5. Pendapatan dan Belanja ...105
3.2.5.1 Ikhtisar Target Pendapatan Tahun 2016 ...105
3.2.5.2. Ikhtisar Target Belanja Tahun 2016 ...107
3.2.5.2.1. Target Belanja Tahun 2016 ...107
3.2.5.2.2. Belanja Per Unit Kerja Tahun 2016 ...108
3.2.6. Prakiraan Maju...110
3.2.6.1. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja ...110
3.2.6.2. Prakiraan Maju DPPN ...112
3.3. Ambang Batas ...113
BAB IV PENUTUP ...114
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel I. 1 Susunan Pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tabel II.1 Daftar Alokasi APBN untuk DPPN
Tabel II.2 Perkembangan Dana Kelolaan LPDP Tabel II. 3 Realisasi Pendapatan/PNBP
Tabel II.4 Realisasi Pendapatan Konvensional dan Syariah
Tabel II.5 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Bidang Keilmuan dan Pilihan Program
Tabel II. 6 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal Tabel II. 7 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan Tabel II. 8 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel II. 9 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Universitas Tabel II. 10 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Pilihan Universitas
Tabel II. 11 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA) Tabel II. 12 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Daerah
Tabel II. 13 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel II. 14 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak Tabel II. 15 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak Tabel II. 16 Pendaftar Riset Batch I
Tabel II. 17 Seleksi Desk Evaluation Riset Batch I Tabel II. 18 Paparan Riset Batch I
Tabel II. 19 Nilai Kontrak Pendanaan Riset Triwulan III 2015 Tabel II. 20 Kontrak Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan
Tabel II. 21 Kegiatan Kerjasama LPDP Triwulan III Tahun 2015 Tabel II. 22 Posisi Kas dan Investasi LPDP
Tabel II. 23 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP pada Obligasi Negara Tabel II. 24 Dana Kelolaan BLU LPDP
Tabel II. 25 Surplus/Defisit LPDP LPDP
Tabel II. 26 Komposisi Belanja Kas 2012 s.d 2014 Tabel II. 27 Perkembangan PNBP Quartal 3 Tahun 2015
Tabel II. 28 Realisasi Belanja per Output dan Akun Per 30 September 2015 Tabel II. 29 Realisasi Penyaluran Dana Per 30 September 2015
Tabel II. 30 Realisasi Penyaluran Dana Per 30 September 2015
Tabel II. 31 Realisasi Belanja Operasional Penyaluran Dana Layanan Per 30 September 2015
Tabel II. 32 Realisasi Operasional Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Tabel II. 33 Realisasi Operasional Manajemen dan Perkantoran
Tabel II. 35 Jumlah Pegawai LPDP Tahun 2015 Tabel II. 36 Pelatihan Pegawai LPDP
Tabel II. 37 Peraturan/Perjanjian/SOP Yang Telah Diterbitkan LPDP Tabel II. 38 Daftar BMN Peralatan dan Mesin Selain Kendaraan LPDP Tabel II. 39 Daftar BMN Kendaraan LPDP
Tabel II. 40 Inisiatif Taktis
Tabel II. 41 Inisiatif Taktis Common System Layer Tahun 2015 Tabel II. 42 Inisiatif Taktis Core System Layer Tahun 2015
Tabel II. 43 Inisiatif Taktis Data & Decision Support System Layer Tahun 2015 Tabel II. 44 Inisiatif Taktis Service Management Layer Tahun 2015
Tabel II. 45 Inisiatif Taktis Network & Platform Layer Tahun 2015
Tabel II. 46 Performa Anggota ASEAN dalam GCI 2013-2014 dari 148 negara Tabel II. 47 Data Kerusakan Fasilitas Pendidikan Akibat Bencana Alam di Indonesia
Berdasarkan Provinsi Januari 2009 hingga Maret 2015 Tabel III. 1 Asumsi Tingkat Pengembalian Tahun 2016
Tabel III. 2 DPPN dan Pendapatan
Tabel III. 3 Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2016 Tabel III. 4 Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2016 Tabel III. 5 Kontrak Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan
Tabel III. 6 Daftar Kegiatan Pelatihan LPDP
Tabel III. 7 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP Tabel III. 8 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP Tabel III. 9 Daftar Program Studi Beasiswa
Tabel III. 10 Daftar Peralatan Mesin dan BMN
Tabel III. 11 Daftar Rencana Kebutuhan Pengadaan BMN Tabel III. 12 Kebutuhan Pengembangan IT
Tabel III. 13 Sasaran Strategis Kegiatan Layanan LPDP
Tabel III. 14 Sasaran Strategis Kegiatan Operasional Pendukung Layanan LPDP
Tabel III. 15 Sasaran Strategis Kegiatan Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Tabel III. 16 Sasaran Strategis Kegiatan Operasional Perkantoran
Tabel III. 17 Sasaran Strategis Belanja Modal Tabel III. 18 Target dan Capaian IKU
Tabel III. 19 Target dan Capaian IKU
Tabel III. 20 Target dan Capaian IKU Target Layanan
Tabel III. 21 Perkembangan Belanja, Pendapatan, dan PNBP Tabel III. 22 Target Pendapatan 2016
Tabel III. 23 Saldo PNBP 2015-2016
Tabel III. 24 Pendapatan Per Unit Kerja LPDP
Tabel III. 25 Perbandingan Target Pendapatan 2015 dan 2016 Tabel III. 26 Rincian Biaya Operasional dan Penyaluran
Tabel III. 28 Rincian Belanja Per Direktorat LPDP Tabel III. 29 Rincian Belanja Per Output
Tabel III. 30 Prakiraan Maju Pendapatan LPDP Tabel III. 31 Tingkat Inflasi
Tabel III. 32 Prognosa Belanja Layanan Tabel III. 33 Prakiraan Maju Belanja Tabel III. 34 Prakiraan Maju DPPN Table IV. 1 Prakiraan Maju DPPN Tabel IV. 2 Prakiraan Maju PNBP Tabel IV. 3. Prognosa Belanja Layanan Tabel IV. 4 Prakiraan Maju Belanja Gambar I. 1 Proses Bisnis Layanan LPDP Gambar I. 2 Struktur Organisasi LPDP Gambar II. 1 Perkembangan PNBP dan DPPN
Gambar II. 2 Grafik Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal Gambar II. 3 Peta Persebaran Daerah Asal Pendaftar Beasiswa LPDP Gambar II. 4 Grafik Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Pekerjaan Gambar II. 5 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Kelami
Gambar II. 7 Grafik Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Berdasarkan Asal Universitas
Gambar II. 8 Grafik Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Berdasarkan Tujuan Universitas
Gambar II. 9 Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Berdasarkan Asal Daerah
Gambar II. 10 Sebaran Sosialisasi Berdasarkan Propinsi Triwulan III Tahun 2015 Gambar II. 11 Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2014
Gambar II. 12 Penempatan DPPN berupa Deposito pada Bank Nasional
Gambar II. 13 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank dan Obligasi Negara
Gambar II. 14 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank Gambar II. 15 Laporan Aktivitas Untuk Periode Tahun 2014
Gambar II. 16 Laporan Arus Kas Untuk Periode Tahun 2014 Gambar II. 17 Rincian Pendapatan LPDP 2014
Gambar II. 18 Rincian Pendapatan LPDP 2014
Gambar II. 19 Prosentase Belanja Kas Terhadap Pendapatan
Gambar II. 20 Komposisi Pegawai LPDP berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar II. 21 Inisiatif Strategis 2015
Gambar II. 22 Potensi Masa Depan Indonesia
Gambar II. 23 Posisi PDB, PDB per Kapita dan Populasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I-RBA/LPDP/2016 Rincian Belanja Per Output TA 2016...118
Lampiran II-RBA/LPDP/2016 Ikhtisar Belanja/Pembiayaan Per Jenis Belanja TA 2016...120
Lampiran III-RBA/LPDP/2016 Pendapatan dan Belanja Agregrat TA 2016...125
Lampiran IV-RBA/LPDP/2016 Biaya Layanan Per Unit Kerja TA 2016...126
Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BLU-LPDP) mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan penyaluran hasil pengembangan dana kelolaan tersebut dalam bentuk pendanaan beasiswa, riset, dan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam.
Pengelolaan dana dilakukan dalam instrumen investasi yang rendah resiko dan mempunyai likuiditas yang tinggi. Sampai dengan Triwulan III 2015, DPPN yang telah diterima dan dikelola oleh BLU-LPDP adalah sebesar Rp15,617 triliun. Untuk periode tahun 2015, Total pendapatan dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN sampai dengan tanggal 30 September 2015 adalah sebesar Rp1,255 triliun dari estimasi pendapatan yang ditetapkan Rp1,671 Triliun. Asumsi pendapatan ini memang sedikit lebih rendah dari asumsi pendapatan tahun sebelumnya dengan adanya kebijakan Dewan penyantun mengenai proporsi penempatan DPPN pada instrumen selain deposito berupa obligasi BUMN dan obligasi pemerintah yang berisiko rendah. Kebijakan lain adalah sumber DPPN yang awalnya berasal dari satu sumber, yaitu pembiayaan APBN. Dana yang dikelola sebagai dana abadi (endowment fund) ini, mulai tahun 2016 dapat juga diperoleh dari sektor swasta terutama mereka yang juga memiliki program penyaluran beasiswa pendidikan.
Dalam merancang program penyaluran dana hasil kelolaan di bidang pendidikan, LPDP berusaha mewujudkan visinya dengan memperluas partisipasi yang lebih merata di jenjang pendidikan tinggi melalui beasiswa pendidikan. Selama Triwulan III di tahun 2015, jumlah pendaftar beasiswa adalah sebanyak 9.372 pendaftar. Apabila diakumulasikan dengan tahun sebelumnya, jumlah pendaftar beasiswa LPDP sebanyak 89.291 orang. Selama triwulan ini, jumlah pendaftar beasiswa yang diterima sebanyak 3040 orang sehingga jumlah penerima beasiswa dari tahun 2013 s.d Triwulan III 2015 ini sebanyak 7.620 orang. Jenis beasiswa pendidikan yang sudah ada ini ternyata masih perlu dikembangkan untuk menjaring partisipasi masyarakat Indonesia dalam beragam kondisi. Untuk itu, di tahun 2016 ini beasiswa afirmasi akan memiliki sub-sub program dengan sasaran yang lebih spesifik. Dalam mempersiapkan pemimpin masa depan, pendidikan tidak lantas berhenti
dari sisi formal, pengelolaan para calon pemimpin setelah pendidikan formal selesai turut pula dipertimbangkan dalam bentuk manejemen talenta bagi para alumni beasiswa LPDP.
Sesuai misinya dalam rangka mendorong inovasi bangsa melalui pendanaan riset, selama Triwulan III di tahun 2015 sudah dilakukan 2 penandatanganan kontrak pendanaan riset dengan nilai Rp6.101.886.000 sehingga jumlah riset yang telah didanai selama ini sebanyak 49 periset dengan total nilai kontrak Rp132.020.481.230. Untuk tahun 2016, LPDP didorong untuk lebih mendanai riset yang memiliki tujuan pengembangan produk yang bersifat komersil. LPDP juga didorong untuk lebih aktif mencari riset-riset berpotensi tinggi untuk didanai.
Dibidang lain, undang-undang mengamanatkan LPDP mengelola Dana Cadangan Pendidikan. Dana ini digunakan sebagai last resort untuk ikut mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Sampai dengan Triwulan III 2015, telah menyalurkan dana rehabilitasi fasilitas pendidikan untuk 8 sekolah (54 ruang kelas) di dengan nilai pencairan sebesar Rp6.425.109.200. Selama Triwulan III di Tahun 2015, LPDP telah melakukan 3 kontrak senilai Rp14.136.960.000. Jumlah rehabilitasi fasilitas pendidikan yang dibiayai LPDP (kontrak) berjumlah 30 institusi sekolah/madrasah/peguruan tinggi dengan nilai Rp20.562.078.200. Setiap tahunnya, LPDP akan mengalokasikan anggaran minimal Rp10 miliar sebagai Dana Cadangan Pendidikan.
LPDP akan mengembangkan layanan baru, beasiswa Non-Degree dan Visiting Professorship. Target penerima Beasiswa Non-Degree adalah putra-putri terbaik dari daerah 3T, para talent terbaik LPDP yang sudah bekerja, dan para profesional di bidang-bidang khusus yang diidentifikasi sebagai bidang-bidang yang dibutuhkan oleh Indonesia. Progam Visiting Professorship program ini adalah sebuah alternatif kerjasama dengan menghadirkan profesor yang berkualitas dari luar negeri ke Indonesia. Pada tahun 2016, pelaksanaan layanan baru LPDP tersebut masih tahap persiapan diantaranya kajian, pengembangan kerjasama, dan penyiapan prosedur dan standar biaya.
1 . 1 U M U M
Menurut survei Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang baru-baru ini diterbitkan, Indonesia telah mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil dalam 15 tahun terakhir. Dalam beberapa dasawarsa kedepan, diperkirakan Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Hal ini sejalan dengan gambaran yang diberikan oleh The Economist beberapa waktu yang lalu yang menyebutkan bahwa di tahun 2025 perekonomian Indonesia akan berada pada peringkat 12 dan pada
tahun 2030 akan meningkat lagi menjadi peringkat 7 dunia. McKinsey Global Institute juga memberikan pandangan yang hampir sama.
Agar perkiraan-perkiraan ini terwujud, perlu adanya percepatan reformasi dibidang peningkatan sumber daya manusia sehingga peningkatkan produktivitas terjadi secara signifikan. Mckinsey juga menyarankan hal yang sama, dimana prioritas diharapkan ditempatkan pada area, diantaranya, pembangunan perekonomian dengan penggunaan sumber daya yang cerdas dan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan.
Salah satu kunci yang sudah kita pegang adalah bonus demografi. Pada saat ini, 43% dari total populasi penduduk (250 juta orang Indonesia) berada di bawah umur 25 tahun yang merupakan umur produktif. Lembaga Demografi Universitas Indonesia memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dan tergolong negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh World Economic Forum (WEF) terkait peringkat daya saing global tahun 2014-2015 (the Global Competitiveness Report 2014-2015), daya saing Indonesia naik 4 peringkat dari 38 pada 2013 – 2014 menjadi 34 pada 2014 – 2015 dari 144 negara. Indonesia kini semakin memiliki daya tarik yang besar bagi investasi asing. Kondisi ini harus dipertahankan mengingat ASEAN Economic Community pada tahun 2015 mulai berlaku.
BAB I
Oleh karena itu, dengan potensi sumber daya manusia yang lebih dari cukup, Pemerintah ditantang agar percepatan reformasi pengelolaan SDM ini dapat membantu Indonesia setara dengan negara-negara berpenghasilan tinggi. Langkah-langkah yang dinilai dapat membantu diantaranya pengembangan profesionalitas, peningkatan akuntabilitas, dan yang terutama adalah peningkatan kualitas pendidikan dengan memperluas cakupan partisipasi masyarakat dalam sistem pendidikan demi menjamin meratanya akses partisipasi mereka untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
OECD meyakini, hal tersebut akan mengentaskan jutaan penduduk dari kemiskinan
ta pa e perparah keti pa ga pe ghasila . “elai itu, hal tersebut juga aka
mempersiapkan Indonesia untuk memasuki tahap pertumbuhan berikutnya, yang didorong oleh inovasi, yang akan membuat Indonesia termasuk dalam jajaran negara berpendapatan ti ggi, u gkap OECD dala ikhtisar hasil survei ya.
Untuk mendukung perkembangan Indonesia, dari tahun 2010 – 2013, Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan langkah strategis dengan mengalokasi dalam APBN Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang secara kumulatif berjumlah Rp15,716 triliun. Pada tahun 2016, LPDP diproyeksikan akan memperoleh tambahan DPPN sebesar Rp5 triliun.
Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) adalah alokasi anggaran dalam APBN yang diperuntukkan bagi pembentukan Endowment Fund untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi, dan Dana Cadangan Pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Amanat undang-undang menyatakan bahwa pengelolaan DPPN dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pengelola Dana di bidang pendidikan.
2012 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan pada Kementerian Keuangan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Dengan penetapan tersebut, LPDP diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2005 sebagaimana yang telah diubah menjadi PP No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Sesuai dengan PMK tersebut di atas, LPDP mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional baik Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fund) maupun Dana Cadangan Pendidikan. Pengelolaan tersebut meliputi pengembangan dana dan penyaluran dana baik untuk kegiatan pendidikan, berupa beasiswa, riset, maupun untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam.
1.2. VISI, MI SI, TUG AS DAN FUNG SI, SE RTA LAYANAN LPDP
1.2.1. Visi
Menjadi lembaga pengelola dana yang terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.
1.2.2. Misi
a. Mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia melalui pembiayaan pendidikan;
b. Menjamin keberlangsungan pendanaan pendidikan bagi generasi berikutnya melalui pengelolaan Dana Abadi Pendidikan yang optimal;
c. Mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset;
d. Sebagai last resort, mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan Dana Cadangan Pendidikan.
1.2.3. Tugas dan Fungsi
pendidikan (endowment fund) maupun dana cadangan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
LPDP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana strategis bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja;
b. Pengelolaan dan pengembangan dana endowment fund dan cadangan pendidikan; c. Penyaluran DPPN serta monitoring dan evaluasi atas penyaluran;
d. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi (setelmen), serta pelaporan:
e. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian terhadap pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan; dan
f. Pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum dan kerumahtanggaan LPDP.
1.2.4. Layanan
Gambar 1.1 Proses Bisnis Layanan LPDP
1.2.4.1. Layanan Pengembangan Dana
Pengembangan dana LPDP dilaksanakan melalui:
1. Pengelolaan DPPN melalui pengembangan dana dengan melaksanakan investasi pada berbagai instrumen untuk mendapatkan nilai tambah yang diharapkan (expected return).
2. Pengelolaan sumber pendanaan lain di luar APBN seperti hibah, hasil kerjasama dengan masyarakat, perusahaan, optimalisasi hasil komersialisasi hasil riset dan hasil usaha lainnya.
Sesuai dengan arahan Dewan Penyantun, ke depannya LPDP diharapkan tidak hanya melaksanakan investasi pada deposito dan surat utang negara, tetapi juga pada instrumen yang lebih beragam dan menggali sumber dana non-APBN, sehingga dapat mengurangi ketergantungan dana dari APBN.
1.2.4.2. Layanan Penyaluran Dana
Hasil pengembangan dana digunakan untuk layanan beasiswa, pendanaan riset, dan pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam.
a. Beasiswa
a. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yaitu beasiswa magister atau program doktor di perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Termasuk dalam kategori BPI adalah beasiswa untuk penyelesaian tesis dan desertasi.
b. Beasiswa Afirmasi, yaitu beasiswa magister atau program doktor di perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri, yang khusus diperuntukan bagi warga negara berasal dari daerah terdepan, terluar, tertinggal (daerah 3 T), mahasiswa miskin berprestasi, kelompok masyarakat yang telah berjasa dalam bidang olimpiade sains dan teknologi, olah raga dan seni/budaya di tingkat nasional/internasional; kementerian/lembaga pemerintahan yang terkait dengan sektor-sektor strategis yang dibutuhkan oleh negara berdasarkan prioritas pembangunan nasional; serta mahasiswa Indonesia di luar negeri yang berprestasi akademik, yang terancam tidak dapat melanjutkan/menyelesaikan studi, karena tidak adanya biaya.
c. Beasiswa Spesialis Kedokteran, yaitu beasiswa spesialis kedokteran di perguruan tinggi di dalam negeri.
d. Beasiswa Presiden Republik Indonesia, yaitu beasiswa magister atau doktor yang dikelola oleh LPDP bekerjasama dengan Kepresidenan RI untuk menempuh studi pada perguruan tinggi terbaik di dunia.
b. Pendanaan Riset
Pendanaan riset LPDP bernama Riset Pembangunan Indonesia (RPI), yaitu pendanaan riset unggulan yang diarahkan pada komersialisasi/implementasi hasil riset. Tujuan program ini adalah mendorong riset yang dapat meningkatkan daya saing bangsa dengan arah untuk mengembangkan/menghasilkan produk, kebijakan publik, ilmu pengetahuan dan teknologi dan melestarikan nilai dan budaya bangsa.
Program pendanaan RPI mempunyai tiga skema pendanaan, yaitu:
a. Riset Inovatif Produktif (RISPRO)
lembaga riset swasta lainnya. RISPRO dibagi menjadi dua program yaitu:
RISPRO Komersial berupa pendanaan riset yang dilaksanakan secara tahun
jamak selama-lamanya 3 tahun dengan pilihan fokus riset bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kesehatan dan keperawatan dengan besaran dana riset maksimal Rp2.000.000.000,- per judul proprosal riset. Program ini diarahkan pada komersialisasi luaran riset dalam skala industri.
RISPRO Implementatif berupa pendanaan secara tahun jamak selama-lamanya 2
tahun dengan pilihan fokus riset bidang pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan (eco-growth), tata kelola, sosial keagamaan dan budaya dengan besaran dana riset maksimal Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) per judul proprosal riset per tahun. Program ini diarahkan pada penerapan luaran riset secara implementatif baik melalui penetapan kebijakan publik oleh regulator maupun penerapan luaran riset dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
b. Riset Afirmasi Nasional
Riset Afirmasi Nasional adalah pendanaan riset unggulan strategis nasional yang dilaksanakan atas dasar penugasan Dewan Penyantun LPDP.
c. Pembentukan Dana Cadangan Pendidikan untuk Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang
Rusak Akibat Bencana Alam
1.3. NILAI DAN BUDAYA
1.3.1. Nilai-nilai
Nilai-nilai merupakan dasar dan pedoman bagi setiap pegawai untuk melaksanakan tugas dan fungsinya agar selalu searah dalam pencapaian misi dan visi organisasi. Sebagai satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan, maka LPDP berpegang pada nilai-nilai Kementerian Keuangan yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dan motivasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Integritas
Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
b.Profesionalisme
Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi.
c. Sinergi
Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku.
d. Pelayanan
Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman.
e. Kesempurnaan
Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik.
1.3.2. Budaya Organisasi
Budaya organisasi yang dikembangkan LPDP adalah sebagai berikut:
b. Two minute before schedule time. Pegawai LPDP harus sudah siap paling tidak dua menit sebelum kegiatan berlangsung.
c. Three greeting a day. Setiap hari, pegawai LPDP paling tidak memberikan tiga salam, yaitu salam, sapa dan senyum.
d. Four step management in process : plan, do, ceck, action. Dalam pelaksanaan tugas setiap pegawai LPDP harus melaksanakan empat tahapan, pertama, merencanakan dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kedua, melaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketiga, memeriksa dan meneliti kembali kesesuaian antara pelaksanaan tugas dengan perencanaan atau dengan yang seharusnya. Keempat, melakukan tindakan perbaikan sebagai tindak lanjut dari evaluasi pelaksanaan tugas.
e. Five R , yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Dalam melaksanakan tugas pegawai
LPDP harus menjaga kesederhanaan, kerapian/keteraturan, kebersihan dan kerapian sesuai dengan standardisasi pelayanan.
1.4. ORGANISA SI DA N PEJA BAT PENGE LO LA
1.4.1. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana strategis bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja;
2. Pengelolaan dan pengembangan dana Endowment Fund dan Dana Cadangan Pendidikan;
3. Penyaluran Dana Pengembangan Pendidikan Nasional serta monitoring dan evaluasi atas penyaluran;
4. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi (setelmen), serta pelaporan;
5. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian terhadap pelaksanaan tugas LPDP; dan
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan terdiri atas:
1. Direktorat Keuangan dan Umum;
2. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana;
3. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan;
4. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan;
5. Satuan Pemeriksaan Intern; dan
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar I. 2 Struktur Organisasi LPDP
1.4.1.1. Direktorat Keuangan dan Umum
Direktorat Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan dan anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran, akuntansi dan pelaporan, penyelesaian transaksi (settlement), pengelolaan sumber daya manusia, serta urusan umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
Direktorat Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. Pengelolaan anggaran dan keuangan;
b. Penyusunan sistem dan manual akuntansi, laporan keuangan dan kinerja, serta akuntansi atas setiap transaksi;
c. Pelaksanaan settlement;
d. Perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia; dan e. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan.
Direktorat Keuangan dan Umum terdiri dari dua divisi, yaitu:
a. Divisi Anggaran dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan koordinasi anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran operasional dan pelaksanaan setelmen, penyusunan sistem dan manual akuntansi, serta penyusunan laporan keuangan dan kinerja organisasi.
b. Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas melakukan perencanaan kebutuhan pengadaan, penempatan dan pengembangan sumber daya manusia, serta pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan.
1.4.1.2. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana
Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis, penyusunan rencana bisnis tahunan, renstra, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan, rencana kerja pengembangan dana kelolaan dan pendapatan, pengelolaan kerjasama pendanaan, penyusunan rencana penyaluran dana, riset serta manajemen data.
Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana menyelenggarakan fungsi:
b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis dan rencana bisnis tahunan;
c. Penyiapan pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan; d. Pengelolaan kerja sama pendanaan;
e. Penyiapan penyusunan rencana penyaluran dana; dan f. Riset dan manajemen data.
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Dana terdiri atas:
a. Divisi Perencanaan Usaha dan Manajemen Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis dan rencana bisnis tahunan, koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana, riset, pengelolaan data dan informasi, serta pelaporan usaha.
b. Divisi Pengembangan Dana Kelolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan, dan pengelolaan kerja sama pendanaan.
1.4.1.3. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan
Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan, verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan, penyaluran dana untuk kegiatan pendidikan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan penyaluran dana kegiatan pendidikan.
Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan;
b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan penyaluran dana untuk kegiatan pendidikan; dan
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana kegiatan pendidikan.
Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan terdiri atas:
verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan menyalurkan dana untuk kegiatan pendidikan.
b. Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melakukan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana beasiswa.
1.4.1.4. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan
Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam, verifikasi dan penilaian atas proposal, penyaluran dana, monitoring dan evaluasi atas pelaksananaan penyaluran rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam.
Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam;
b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal, serta penyaluran dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam; dan
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan.
Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan terdiri atas:
a. Divisi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan, verifikasi dan penilaian atas proposal rehabilitasi fasilitas pendidikan, menyalurkan dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan.
b. Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam.
LPDP selanjutnya mengejawantahkan kebijakan pendanaan riset ke dalam sebuah bentuk program yang disebut dengan Program Bantuan Dana RISPRO (Perdirut LPDP No. PER-5/LPDP/2014 tentang Pedoman Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO).
1.4.1.5. Satuan Pemeriksaan Intern
Satuan Pemeriksaan Intern mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Fungsi Satuan Pemeriksaan Intern adalah:
a. Penyusunan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan audit charter dan audit program; b. pelaksanaan audit berbasis risiko khususnya pada aktivitas usaha Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan; dan
c. Melakukan reviu terhadap laporan keuangan untuk meyakinkan bahwa isi, penyajian, dan pengungkapannya sesuai dengan standar akuntansi pemerintah dan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
1.4.1.6. Kelompok Jabatan Fungsional
Pejabat Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
1.4.1.7. Dewan Pengawas
Dalam PP. No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, pasal 34 diatur bahwa untuk melaksanakan pengawasan BLU dapat membentuk Dewan Pengawas. Dalam Tata Kelola LPDP diatur, Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap:
a. Pengelolaan endowment fund dan dana cadangan pendidikan yang dilakukan oleh Direksi;
b. Pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis (Renstra) yang dilakukan oleh Direksi; c. Pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) oleh Direksi; dan
1.4.1.8. Dewan Penyantun
Berdasarkan surat persetujuan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor B-3101/M.PAN-RB/12/2011 disebutkan bahwa dengan pertimbangan tugas yang dilaksanakan bersifat lintas sektoral, maka dalam rangka pelaksanaan tugasnya, LPDP berada di bawah supervisi Dewan Penyantun yang terdiri atas Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama.
Dalam PMK nomor 252/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDP pasal 32 disebutkan bahwa Dewan Penyantun mengatur ketentuan pelaksanaan lebih lanjut PMK tersebut. Dewan Penyantun memiliki fungsi:
a. Mengarahkan strategi kebijakan umum pengelolaan DPPN oleh LPDP; b. Menetapkan perencanaan jangka panjang serta tujuan LPDP;
c. Menetapkan kebijakan umum pengembangan dan penyaluran DPPN; dan
d. Menetapkan proporsi alokasi DPPN untuk endowment fund dan dana cadangan pendidikan.
1.4.2. Pejabat Pengelola
1.4.2.1. Dewan Pengawas
Pada tahun 2014, telah ditetapkan ketua dan anggota Dewan Pengawas LPDP, yaitu:
1. Prof. Dr. Ai u Na’i “ekretaris Je deral Ke e teria Pe didika da Kebudayaa selaku Ketua Merangkap anggota;
2. Dr. Hadiyanto, SH., LL.M (Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota; 3. Dr. Dini Kusumawati, S.E., M.E. (Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Strategik -
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota;
4. Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D. (Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ) selaku anggota; dan
1.4.2.2. Direksi dan Manajemen
Keuangan. Sedangkan Direktur Dana Kegiatan Pendidikan (Direktur DKP) dan Direktur Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan (Direktur DRFP), beserta Kepala Divisi di bawahnya, berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Susunan direksi dan manajemen LPDP adalah sebagai berikut:
Tabel I. 1 Susunan Pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
No. Nama Posisi Nomor SK
1 Eko Prasetyo Direktur Utama 325/KMK.01/2012
2 Mokhamad Mahdum Direktur Perencanaan Usaha Dan
Pengembangan Dana 326/KMK.01/2012
3 Syahrul Elly Mahyudin Direktur Keuangan dan Umum 327/KMK.01/2012
4 Abdul Kahar Direktur Dana Kegiatan Pendidikan 328/KMK.01/2012
5 M. Sofwan Effendi Direktur Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 329/KMK.01/2012
6 Febriana Kusuma R. Kepala Satuan Pengawas Internal 583//UP.11/2014
7 Gribig Darojat Kepala Divis Sdm dan Umum 392/KMK.01/2012
8 M. Lukmanul Hakim Kepala Divisi Anggaran dan Akuntansi 391/KMK.01/2012
9 Agung Sudaryono Kepala Divisi Pengembangan Dana Kelolaan 394/KMK.01/2012
10 Shanti Sukmawati Kepala Divisi Perencanaan Usaha dan
Manajemen Data 393/KMK.01/2012
11 Rumtini Kepala Divisi Penyaluran Dana Kegiatan
Pendidikan 354/KMK.01/2014
12 Ratna Prabandari Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana
Kegiatan Pendidikan 481/KMK.01/2013
13 Diki Candra Setiawan Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana
Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 479/KMK.01/2013
14 Dyah Kartiningdyah Kepala Divisi Penyaluran Dana Rehabilitasi
2.1. KONDISI INTE RNAL sss
2.1.1. Layanan
2.1.1.1. Layanan Pengelolaan DPPN
Dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor 2 Tahun 2010, Pemerintah bersama-sama dengan DPR menyepakati alokasi pendidikan melalui Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) sebesar Rp1.000.000.000.000,00 yang merupakan bagian dari alokasi anggaran pendidikan Tahun 2010. Tahun berikutnya, dalam APBN Tahun 2011 ditetapkan kembali penambahan DPPN sebesar Rp2.617.000.000.- dan tahun 2012 dialokasikan sebesar Rp7.000.000.000,00. Untuk tahun 2013 dialokasikan kembali dana DPPN sebesar Rp5.000.000.000,00. Pada Tahun 2014 dan 2015 tidak dialokasikan penambahan DPPN sehingga Sampai dengan Triwulan III 2015, DPPN yang dialokasikan dalam APBN dan yang telah dikelola LPDP berjumlah Rp15.617.700.000.000,00
Tabel II.1 : Daftar ALokasi APBN untuk DPPN
Tahun Alokasi Pagu APBN / APBN-P
2010 1.000.000.000.000
2011 2.617.700.000.000
2012 7.000.000.000.000
2013 5.000.000.000.000
2014 -
2015 -
Total 15.617.700.000.000
Dana DPPN merupakan dana abadi pendidikan yang ditempatkan pada instrumen yang beresiko rendah. Dana DPPN ditempatkan pada instrumen deposito pada bank konvensional dan syariah serta pembelian obligasi korporasi. Selain mengelola DPPN tersebut, hasil pengelolaan DPPN berupa PNBP dikelola untuk membiayai belanja layanan dan operasional LPDP dengan saldo diinvestasikan dalam bentuk deposito dan obligasi. Adapun rincian dana kelolaan LPDP dapat dilihat pada table berikut:
KINERJA BLU TAHUN 2015
Tabel II.2 : Perkembangan Dana Kelolaan LPDP
Uraian 2012 2013 2014 Triwulan III 2015
1. DPPN 10.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000
2. Dana PNBP:
Saldo Awal - 423.093.920.570 1.271.366.185.362 2.209.249.992.215
Pendapatan 428.349.818.048 990.971.187.740 1.672.169.109.057 1.254.577.434.222
Belanja 5.255.897.478 142.698.922.948 734.285.162.206 821.240.115.303
Saldo Akhir 423.093.920.570 1.271.366.185.362 2.209.249.992.215 2.642.587.311.134
3. Total Dana
Kelolaan 11.040.093.920.570 16.888.366.185.362 17.826.249.992.215 18.259.587.311.134
Sampai dengan Triwulan III tahun 2015, dana PNBP yang dikelola LPDP sebesar Rp2.642.587.311.134 dengan rincian sebesar Rp2.422.500.000.000 ditempatkan pada investasi deposito, Rp201.392.945.000 pada obligasi Negara, dan Rp18.694.366.134 dalam bentuk kas.
Per 30 September 2015, rincian Realisasi Pendapatan Triwulan III dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 3 Realisasi Pendapatan/PNBP
No. Uraian
Triwulan ini s.d. Triwulan III
1 Pendapatan Deposito 859.045.374.410 380.506.790.150 1.239.552.164.560 98,8%
2 Pendapatan Obligasi 6.456.250.000 4.187.500.000 10.643.750.000 0,8%
3 Pendapatan Giro 180.109.875 100.256.667 280.366.542 0,0%
4 Pendapatan Hibah - - 0,0%
5 Pendapatan Lain-lain 3.876.322.487 224.830.632 4.101.153.119 0,3%
Total - 436.656.194.874 1.254.577.434.221 100,00 Target 2015 1.301.674.600.000 96,4%
Tabel II.4 Realisasi Pendapatan Konvensional dan Syariah
No. Uraian
Jumlah Pendapatan/PNBP
% Realisasi Triwulan
Sebelumnya
Realisasi
Triwulan ini s.d. Triwulan III
1 Konvensional 768.601.014.284 347.648.101.971 1.116.249.116.255 88,97%
2 Syariah 100.957.042.488 37.371.275.478 138.328.317.966 11,03%
Total 869.558.056.772 385.019.377.449 1.254.577.434.221 100%
Target 2015 1.301.674.600.000,00 96,38%
Sebagaimana tersaji pada Tabel II.3, realisasi pendapatan dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN yang berasal dari bank konvensional merupakan porsi terbesar selama Triwulan III tahun 2015, yaitu sebesar 88,97%.
Gambar II.1 Perkembangan PNBP dan DPPN
Target pendapatan sebesar Rp1.301,67 Milyar telah direalisasikan sebesar Rp1.254,58milyar pada Triwulan III tahun 2014. Target capaian realisasi pendapatan tahun 2015 diproyeksikan sebesar 100%.
menutup target imbal hasil sebesar inflasi ditambah 1%. Inflasi ini diperkirakan akan turun pada kuartal ketiga tahun 2015
2.1.1.2. Layanan Beasiswa Pendidikan
A. Perkembangan Penerimaan Beasiswa
Selama Triwulan III tahun 2015, telah ditetapkan calon penerima beasiswa LPDP sebanyak 1.285 orang, dengan rincian sebagai berikut:
1. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Magister & Doktor) sebanyak 664 orang, 2. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Tesis dan Disertasi) sebanyak 202 orang,
3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi (Magister dan Doktor) sebanyak 385 orang, dan 4. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis sebanyak 34 orang.
B. Pendaftar Beasiswa
1) Pendaftar BPI Reguler Menurut Bidang Keilmuan dan Pilihan Program
Selama Triwulan III tahun 2015, jumlah pendaftar beasiswa melalui laman http://www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id adalah sebanyak 9.372 pendaftar. Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, terbanyak berdasarkan program beasiswa adalah pada program magister dalam negeri sebesar 26,1,0%, sedangkan berdasarkan bidang keilmuan, pendaftar terbanyak adalah pada bidang keilmuan teknik sebesar 16,4%.
Sebaran seluruh pendaftar beasiswa berdasarkan bidang keilmuan dan program beasiswa adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II.5 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Bidang Keilmuan dan Pilihan Program
2) Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal
Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, terbanyak berasal dari provinsi Jawa Barat, yaitu sebanyak 1.768 pendaftar atau 18,9% dari keseluruhan pendaftar.
Sebaran seluruh pendaftar beasiswa berdasarkan daerah asal adalah sebagaimana tersaji pada gambar dan tabel berikut:
Tabel II. 6 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal
Propinsi Jumlah %
3) Pendaftar Beasiswa Menurut Tujuan Universitas
Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, memilih universitas tujuan paling banyak pada Universitas Gajah Mada, yaitu sebanyak 1.033 pendaftar atau 11,0% dari keseluruhan pendaftar.
Tabel II. 7 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan
No Universitas Tujuan Jumlah %
1 Universitas Gajah Mada 1033 11,00%
2 Universitas Indonesia 939 10,00%
3 Institut Teknologi Bandung 450 4,80%
4 Universitan Pendidikan Indonesia, Bandung 432 4,60%
5 Institut Pertanian Bogor 30 3,30%
6 Universitas Padjadjaran 209 2,20%
7 Universitas Airlangga 175 1,90%
8 Universitas Brawijaya 175 1,90%
9 Universitas Negeri Yogyakarta 169 1,80%
10 University of Melbourne 146 1,60%
11 Monash University 131 1,40%
12 Universitas Hasanuddin 127 140,00%
13 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 120 1,30%
14 Universitas Diponegoro 115 120,00%
15 University of Birmingham 111 1,20%
16 Universitas Negeri Jakarta 110 1,20%
17 Universitas Sebelas Maret 102 1,10%
18 University of Manchester 99 1,10%
19 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 88 0,90%
20 Wageningen University 83 0,90%
Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, yaitu sebanyak 8.130 pendaftar atau 55,2% dari keseluruhan pendaftar.
Sebaran seluruh pendaftar beasiswa berdasarkan jenis kelamin adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 8 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin
Uraian Jumlah
Pendaftar Prosentase
Laki-Laki 7.975 52,9%
Perempuan 4.415 47,1%
TOTAL 9.372 100,0%
C. Calon Penerima Beasiswa (BPI Reguler, Afirmasi dan Dokter Spesialis)
1. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Magister & Doktor) sebanyak 664 orang; 2. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Tesis dan Disertasi) sebanyak 202 orang; 3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi (Magister & Doktor) sebanyak 385 orang; dan 4. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis sebanyak sebanyak 34 orang.
Tabel Perkembangan Calon Penerima Beasiswa Tahun 2015 Per 30 September 2015
Magister & Doktor Reguler 1.496 664 2.160 71,05%
Magister & Doktor Afirmasi 179 385 564 18,55%
Dokter Spesialis 47 34 81 2,66%
Tesis & Disertasi 33 202 235 7,73%
TOTAL 1.755 1.285 3.040 100,00%
Tabel Perkembangan Calon Penerima Beasiswa Tahun 2013 - 2015 Per 30 September 2015
DN LN TOTAL DN LN TOTAL DN LN TOTAL DN LN TOTAL
Magister - Reguler 325 442 767 383 1.163 1.546 464 1.337 1.801 1.172 2.942 4.114
1) Calon Penerima beasiswa Berdasarkan Pilihan Program dan Bidang Keilmuan
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak adalah pada Program Beasiswa Magister Luar Negeri, yaitu sebesar 42,3%, sedangkan berdasarkan bidang keilmuan yang terbanyak adalah pada bidang keilmuan Teknik, yaitu sebesar 18,3%.
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan Pilihan Program dan Bidang Keilmuan adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
2) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan Jenis Pekerjaan adalah sebagaimana tersaji pada gambar dan tabel berikut:
Gambar II. 4 Grafik Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Pekerjaan
3) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Asal Universitas
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak berasal dari Institut Teknologi Bandung, yaitu sebanyak 11,5%.
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan 20 (dua puluh) teratas Asal Universitas adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 9 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Universitas
No Universitas Asal Jumlah %
1 Institut Teknologi Bandung 148 11,5%
2 Universitas Gadjah Mada 123 9,6%
3 Universitas Indonesia 118 9,2%
4 Universitas Hasanuddin 58 4,5%
5 Universitas Padjadjaran 45 3,5%
6 Universitas Brawijaya 41 3,2%
7 Institut Pertanian Bogor 33 2,6%
8 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 33 2,6%
9 Universitas Airlangga 25 1,9%
10 Universitas Negeri Malang 25 1,9%
11 Universitas Diponegoro 22 1,7%
12 Universitas Negeri Padang 22 1,7%
13 Universitas Pendidikan Indonesia 22 1,7%
No Universitas Asal Jumlah %
15 Universitas Negeri Semarang 20 1,6%
16 Universitas Tanjungpura 19 1,5%
17 Universitas Andalas 18 1,4%
18 Universitas Negeri Yogyakarta 18 1,4%
19 Universitas Mataram 16 1,2%
20 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar 15 1,2%
4) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak memilih melanjutkan pendidikan pada Universitas Gajah Mada, yaitu sebanyak 9,2%.
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan 20 (dua puluh) teratas Universitas Tujuan adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 10 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Pilihan Universitas
No Universitas Tujuan Jumlah %
1 Universitas Gadjah Mada 118 9,2%
2 Universitas Indonesia 73 5,7%
3 Institut Teknologi Bandung 54 4,2%
4 Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 41 3,2%
5 Monash University 34 2,6%
6 Wageningen University 32 2,5%
7 Institut Pertanian Bogor 26 2,0%
8 University of Melbourne 26 2,0%
9 University of Manchester 22 1,7%
10 University of Queensland Australia 20 1,6%
11 University of Birmingham 18 1,4%
12 Curtin University 17 1,3%
13 Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung 16 1,2%
14 University of Aberdeen 16 1,2%
15 Delft University of Technology 15 1,2%
16 University College London 15 1,2%
17 University of New South Wales 15 1,2%
18 Australian National University 14 1,1%
19 Leiden University 13 1,0%
5) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA)
Dari 1.285 penerima beasiswa pada Triwulan III Tahun 2015, sebanyak 327 (25,4%) memiliki Letter of Acceptance (LoA), . Rincian calon penerima beasiswa yang memilki LoA berdasarkan 20 (dua puluh) universitas tujuannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 11 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA)
No Universitas Jumlah %
1 Institut Teknologi Bandung 54 16,5%
2 UNIVERSITAS INDONESIA 48 14,7%
3 Universitas Gadjah Mada 23 7,0%
4 Universitas Hasanuddin 16 4,9%
5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 13 4,0%
6 Universitas Brawijaya 13 4,0%
7 Universitas Padjadjaran 12 3,7%
8 Institut Pertanian Bogor 6 1,8%
9 Universitas Sebelas Maret 6 1,8%
10 Universitas Airlangga 4 1,2%
11 Universitas Negeri Semarang 4 1,2%
12 Universitas Sumatera Utara 4 1,2%
13 Universitas Tanjungpura 4 1,2%
14 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah, Jakarta
3 0,9%
15 Universitas Negeri Jakarta 3 0,9%
16 Universitas Negeri Malang 3 0,9%
17 Universitas Negeri Padang 3 0,9%
18 Universitas Pendidikan Indonesia 3 0,9%
19 Michigan State University 2 0,6%
20 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Lspr 2 0,6%
6) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Asal Daerah
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima Beasiswa terbanyak berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu sebanyak 19,4%.
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan asal daerah adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 12 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Daerah
No Propinsi Jumlah %
1 JAWA BARAT 249 19,4%
2 JAWA TIMUR 182 14,2%
No Propinsi Jumlah %
7) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak adalah perempuan, yaitu sebanyak 52,5%. Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan jenis kelamin adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 13 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki 611 47,5%
Perempuan 674 52,5%
D. Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak
Sampai dengan Triwulan III Tahun 2015, jumlah penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak adalah sebanyak 4.505 orang. Rinciannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini:
Tabel II. 14 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak
Status Jumlah %
On Going Dalam Negeri 1.260 27,97%
On Going Luar Negeri 2.132 47,33%
Belum Berangkat 918 20,38%
Gagal 5 0,11%
Mengundurkan Diri 11 0,24%
Alumni 179 3,97%
Total Awardee Kontrak 4.505 100,00%
Penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak tersebar pada 38 negara di seluruh dunia. Negara yang terdapat penerima beasiswa LPDP program Magister dan Doktoral terbanyak adalah Indonesia, yaitu sebanyak 1.458 dari 4.505 orang atau 32,4% diikuti oleh Inggris sebanyak 1.293 dari 4.505 atau 28,7%.
Sebaran Penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak berdasarkan Negara Tujuannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 15 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak
No Negara Magister Doktor Dokter
Selama Triwulan III Tahun 2015, pendaftar RISPRO yang melakukan submit proposal adalah sebanyak 277 proposal. Dari 277 proposal yang masuk, terbanyak adalah pada fokus Tata Kelola, sebanyak 84 proposal atau 30%. Rincian pendaftar riset berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel II.16 Pendaftar Riset Batch I
Fokus Total %
Ketahanan Pangan 38 14%
Energi 22 8%
Kesehatan dan Obat 22 8%
Fokus Total %
Tata Kelola 84 30%
Kebudayaan 26 9%
Sosial Keagamaan 20 7%
Informasi dan Komunikasi 7 3%
Material Maju 6 2%
Transportasi 4 1%
Pertahanan dan Keamanan 1 0%
Total 277 100%
Dari 277 pendaftar tersebut, sebanyak 243 proposal lolos sampai ke tahap Seleksi Desk Evaluation. Dari 109 proposal pada tahap Seleksi Desk Evaluation, terbanyak adalah pada fokus Tata Kelola, sebanyak 67 proposal atau 24%. Rincian peserta seleksi Desk Evaluation riset berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel II. 17 Seleksi DeskEvaluation Riset Batch I
Fokus Total %
Ketahanan Pangan 35 13%
Energi 21 8%
Kesehatan dan Obat 18 6%
Eco Growth 44 16%
Tata Kelola 67 24%
Kebudayaan 24 9%
Sosial Keagamaan 17 6%
Informasi dan Komunikasi 6 2%
Material Maju 6 2%
Transportasi 4 1%
Pertahanan dan Keamanan 1 0%
Total 243 88%
Tabel II. 18 Paparan Riset Batch I
Fokus Total %
Ketahanan Pangan 8 2.9%
Energi 6 2.2%
Kesehatan dan Obat 3 1.1%
Eco Growth 5 1.8%
Tata Kelola 9 3.2%
Kebudayaan 4 1.4%
Sosial Keagamaan 5 1.8%
Informasi dan Komunikasi 2 0.7%
Material Maju 2 0.7%
Transportasi 1 0.4%
Pertahanan dan Keamanan 1 0.4%
Total 46 16.6%
Pada Triwulan III Tahun 2015, telah dilakukan 2 (dua) penandatanganan kontrak pendanaan riset. Kontrak tersebut adalah dengan Fokus riset pada Pangan dan Tata Kelola. Rincian nilai kontrak berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel II. 19 Nilai Kontrak Pendanaan Riset Triwulan III 2015
Fokus Jumlah Kontrak Nominal Kontrak
Ketahanan Pangan 1 Rp 1,076,975,000
Kesehatan dan Obat 1 Rp 836,000,000
Eco Growth 3 Rp 1,172,736,000
Tata Kelola 7 Rp 2,568,301,000
Kebudayaan 1 Rp 447,874,000
Total 13 Rp 6,101,886,000
2.1.1.4. Layanan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang Rusak Akibat Bencana
Alam
2.1.1.5. Lain-lain
A. Kegiatan Kerjasama
Selama Triwulan III Tahun 2015, kegiatan kerjasama yang telah dilakukan oleh LPDP mencakup 33 dokumen kerjasama dengan mitra dalam negeri dan mitra luar negeri. Dokumen kerjasama dimaksud meliputi Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dan Perjanjian Kerja Sama (Agreement of Cooperation) dengan ikhtisar:
Dokumen Kerjasama Mitra Dalam Negeri Mitra Luar Negeri Total
Nota Kesepahaman 4 10 14
Perjanjian Kerjasama 18 1 19
Total 22 11 33
Rincian kegiatan kerjasama LPDP selama Triwulan III Tahun 2015 adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 21 Kegiatan Kerjasama LPDP Triwulan III Tahun 2015
No Dokumen Nomor Identifikasi Mitra LPDP
1 Nota Kesepahaman NK-1/LPDP/2015 University of Durham
2 Nota Kesepahaman NK-2/LPDP/2015 Universitas Pendidikan Indonesia 3 Nota Kesepahaman NK-3/LPDP/2015 Illinois Urbana Campain
4 Nota Kesepahaman NK-4/LPDP/2015 University of Queensland 5 Nota Kesepahaman NK-5/LPDP/2015 University of Western Australia 6 Nota Kesepahaman NK-6/LPDP/2015 Universitas Negeri Sebelas Maret 7 Nota Kesepahaman NK-7/LPDP/2015 Universitas Negeri Jakarta 8 Nota Kesepahaman NK-8/LPDP/2015 Institut Kesenian Jakarta 9 Nota Kesepahaman NK-13/LPDP/2015 Erasmus University Rotterdam 10 Nota Kesepahaman NK-14/LPDP/2015 Radbout University Nijmengen 11 Nota Kesepahaman NK-15/LPDP/2015 Chalmers University
12 Nota Kesepahaman NK-16/LPDP/2015 Uppsala university 13 Nota Kesepahaman NK-17/LPDP/2015 Karolinska Institut 14 Nota Kesepahaman NK-18/LPDP/2015 KTH Royal Institute
15 Perjanjian Kerjasama PRJ-748/LPDP/2015 University of Western Australia 16 Perjanjian Kerjasama PRJ-397/LPDP/2015 Universitas Pendidikan Indonesia 17 Perjanjian Kerjasama PRJ-620/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung 18 Perjanjian Kerjasama PRJ-622/LPDP/2015 Universitas Airlangga
19 Perjanjian Kerjasama PRJ-740/LPDP/2015 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 20 Perjanjian Kerjasama PRJ-741/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran
No Dokumen Nomor Identifikasi Mitra LPDP
23 Perjanjian Kerjasama PRJ-744/LPDP/2015 Universitas Udayana 24 Perjanjian Kerjasama PRJ-745/LPDP/2015 Universitas Brawijaya 25 Perjanjian Kerjasama PRJ-746/LPDP/2015 Universitas Diponegoro 26 Perjanjian Kerjasama PRJ-747/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran 27 Perjanjian Kerjasama PRJ-749/LPDP/2015 Universitas Sebelas Maret 28 Perjanjian Kerjasama PRJ-972/LPDP/2015 Universitas Gadjah Mada 29 Perjanjian Kerjasama PRJ-973/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung 30 Perjanjian Kerjasama PRJ-974/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran 31 Perjanjian Kerjasama PRJ-975/LPDP/2015 Universitas Gadjah Mada 32 Perjanjian Kerjasama PRJ-1056/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung 33 Perjanjian Kerjasama PRJ-1392/LPDP/2015 Universitas Negeri Yogyakarta B. Kegiatan Sosialisasi
Sampai dengan Triwulan III 2015, telah dilaksanakan sebanyak 69 kegiatan sosialisasi di beberapa tempat di Indonesia berupa sosialisasi, ataupun seminar. Sebaran kegiatan sosialisasi LPDP selama Triwulan III Tahun 2015 adalah sebagaimana tersaji pada gambar berikut:
Gambar II. 10 Sebaran Sosialisasi Berdasarkan Propinsi Triwulan III Tahun 2015
2.1.2. Keuangan
2.1.2.1. Laporan Keuangan TA 2014 (Audited)
Keuangan LPDP disusun melalui sistem akuntansi LPDP yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 562/KMK.01/2014 tentang Sistem Akuntansi BLU LPDP.
A. Laporan Posisi Keuangan/Neraca LPDP Per 31 Desember 2014
Gambar II. 11 Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2014
Jumlah Aset yang dikelola LPDP pada Tahun 2014 sebesar Rp18,066,924,230,198. Terdapat kenaikan sebesar Rp1.112.084.804.276 atau 6,56% dari nilai aset periode
dikarenakan penempatan atas pendapatan PNBP LPDP yang dari pengelolaan dana DPPN dan dana reinvestasi hasil pengelolaan DPPN yang terus meningkat.
Ekuitas LPDP terdiri dari Ekuitas Terikat dan Ekuitas Tidak Terikat. Ekuitas Terikat yang dikelola LPDP adalah Ekuitas dalam bentuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang terdiri dari Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fund) dan Dana Cadangan Pendidikan. DPPN disajikan sebagai Aset Lainnya Terbatas yang merupakan penempatan dana pada instrumen investasi deposito di berbagai bank baik konvensional maupun syariah. Sampai dengan 31 Desember 2014, DPPN yang dikelola LPDP sebesar Rp15.617.700.000.000 dengan penempatan dana pada Bank Nasional Konvensional Rp15.042.700.000.000,00 dan pada Bank Nasional Syariah Rp575.000.000.000 berupa deposito.
Tabel II.22
Posisi Kas dan Investasi LPDP
Uraian 2012 2013 2014
DPPN 10.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000 KAS 2.493.920.570 2.521.115.363 383.742.215 REINVESTASI 420.600.000.000 1.268.845.069.999 2.208.866.250.000
Gambar II.12 Penempatan DPPN berupa Deposito pada Bank Nasional
Hasil penempatan deposito DPPN yang merupakan PNBP LPDP, digunakan untuk belanja operasional dan layanan LPDP serta dikelola melalui re-investasi berupa penempatan dana investasi jangka pendek dalam bentuk instrumen investasi deposito di berbagai bank serta obligasi pemerintah. Sampai dengan 31 Desember 2014 nilai investasi dana PNBP LPDP tersebut berjumlah Rp 2.208.866.250.000 dengan nilai wajar Rp2.213.713.000. Penempatan dana PNBP tersebut dapat dilihat gambar berikut:
Gambar II.13 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank dan Obligasi Negara
Sampai 31 Desember 2014, penempatan Deposito dana PNBP senilai Rp2.058.250.000.000 pada bank konvesnisonal dan syariah dengan komposisi sebagi berikut:
Gambar II.14 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP
LPDP juga mengelola dana PNBP dalam bentuk pembelian obligasi negara sebesar Rp 150.616.250.000,00. Deposito dana PNBP senilai Rp2.058.250.000.000 pada bank konvensional dan syariah dengan komposisi sebagai berikut:
Tabel II.23 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP pada Obligasi Negara
Seri Nominal Harga Perolehan Nilai Wajar
FR68 Rp50.000.000.000 52.195.000.000 50.330.000.000 FR58 Rp55.000.000.000 48.550.000.000 54.373.000.000 FR 56 Rp50.000.000.000 49.871.250.000 50.760.000.000
Total 155.000.000.000 150.616.250.000 155.463.000.000
LPDP sebagai satuan kerja pemerintah yang menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum menggunakan hasil penempatan dana DPPN dan mengelolanya untuk keperluan operasional dan layanan LPDP. Dana tidak terikat LPDP tersebut terus bertambah dikarenakan surplus pengelolaan dana LPDP dengan rincian sebagai berikut:
Tabel II.24 Dana Kelolaan BLU LPDP
Uraian 2012 2013 2014
Saldo Awal Dana Tidak
Terikat BLU 75.156.818.048 423.093.920.570 1.271.366.185.362
Pendapatan Kas 53.193.000.000 990.971.187.740 1.672.169.109.057
Belanja Kas .255.897.478 142.698.922.948 734.285.232.205
Koreksi - - (69.999)
Saldo Akhir Dana Tidak
Terikat BLU 23.093.920.570 1.271.366.185.362 2.209.249.992.215
DPPN 10.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000
B. Laporan Aktivitas dan Arus Kas LPDP
Gambar II. 16 Laporan Arus Kas Untuk Periode Tahun 2014
Dengan beban sebesar Rp597,528,867,206 dan pengalihan aset tetap renovasi sebesar Rp2,181,657,835 maka surplus/kenaikan dana tidak terikat LPDP pada tahun 2014 sebesar Rp 1.121.873.446.758.
Gambar II.17 Rincian Pendapatan LPDP 2014
Tabel II.25
Surplus/Defisit LPDP LPDP
Uraian 2012 2013 2014
Pendapatan 178.913.911.032 1.060.590.375.940 1.721.583.971.799 Beban 3.182.092.024 94.654.482.454 597.528.867.206
Ung/Rigi Lain-Lain 0 0 2.181.657.835
Surplus/Defisit 175.731.819.008 965.935.893.486 1.121.873.446.758
Gambar II.18 Rincian Pendapatan LPDP 2014
Realisasi Belanja LPDP terdiri dari belanja operasional manajemen dan belanja layanan. Belanja Layanan LPDP terdiri dari penyaluran beasiswa, riset, dan rehabilitasi fasilitas pendidikan serta operasional masing-masing layanan. Belanja Operasional Manajemen terdiri dari belanja dukungan manajemen, perkantoran, dan belanja modal. Masing-maing belanja tersebut dapat dilita pada tabel berikut
Tabel II.26
Komposisi Belanja Kas 2012 s.d 2014
URAIAN 2012 2013 2014
Layanan :
Beasiswa - 99.785.485.118 582.024.350.923
Operasional Beasiswa - 205.440.000 35.472.358.441
Pendanaan Riset - 1.153.852.534 80.893.954.044
Operasional Pendanaan Riset - 21.250.000 3.881.573.016 Pendanaan Rehabilitasi FP - 9.448.790 6.425.319.200
Operasional Rehabilitasi FP - 1.418.894.338
Total Layanan - 101.175.476.442 710.116.449.961 Operasional Manajemen :
Dukungan Manajemen 2.103.500.494 30.947.682.328 10.546.358.825 Perkantoran 895.017.134 4.392.686.133 13.193.384.766 Belanja Modal 2.257.379.850 6.183.078.045 429.038.653