• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tradisi Rokok Kretek di Indonesia | Lopulalan | Jurnal DKV Adiwarna 544 973 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tradisi Rokok Kretek di Indonesia | Lopulalan | Jurnal DKV Adiwarna 544 973 1 SM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TRADISI

ROKOK KRETEK DI INDONESIA

M. Alicia Lopulalan

1

Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra, Siwalankerto 121-131 , Surabaya 60236, Email: alicialopulalan@gmail.com

Abstrak

Dewasa ini, perokok dilabeli oleh masyarakat luas dengan berbagai stigma negatif. Maka masyarakat akhirnya hanya mengetahui sisi negatif dari keberadaan rokok. Padahal tidak dapat dipungkiri bahwa rokok memiliki sisi lain terutama bila ditinjau dari eratnya hubungan rokok kretek dengan sejarah dan tradisi lokal Indonesia. Namun ironinya, rokok kretek yang sedang diperjuangkan untuk menjadi salah satu warisan budaya dunia asli Indonesia ini kurang populer dan bahkan tidak mendapat dukungan yang signifikan dari masyarakat Indonesia sendiri.

Kata kunci: Rokok Kretek, Tradisi Indonesia, Warisan Budaya Dunia, Iklan Layanan Masyarakat.

Abstract

Tradition of Kretek Cigarette in Indonesia.

Nowadays, smoker are generally labelled by the community with all negative stigma. Therefore, community only know negative side of cigarette’s existence. Whereas it can’t be denied that cigarette has a whole different perspective particularly kretek cigarette in terms of its close relationship with the history and local tradition of Indonesia. Ironically, kretek cigarette that is being fought for being one of world cultural heritage native to Indonesia is less popular, even doesn’t get that support needed from its own community, Indonesian.

Keywords: Kretek Cigarette, Tradition of Indonesia, World Cultural Heritage, Public Service

Announcements.

Pendahuluan

Dewasa ini, perokok dilabeli oleh masyarakat luas sebagai orang yang merusak kesehatannya sendiri dan juga sebagai perusak kesehatan orang di sekitarnya. Pelabelan ini berujung pada stigma negatif pada citra seorang perokok. Dengan banyaknya stigma negatif yang telah beredar, maka masyarakat pada dewasa ini hanya mengetahui satu sisi dari keberadaan rokok yakni sisi negatifnya. Padahal tidak dapat dipungkiri bahwa rokok memiliki sisi lain terutama bila ditinjau dari eratnya hubungan rokok dengan tradisi lokal Indonesia.

Rokok yang menjadi subyek utama dari perancangan ini ialah rokok kretek. Rokok kretek adalah rokok yang tidak hanya menggunakan bahan baku tembakau, tetapi juga menggunakan beberapa bahan tambahan seperti cengkeh dan saus yang memberi rasa tertentu. Dengan bentuk yang nyaris sama, perbedaan rokok kretek dengan rokok putih memang

terutama dilihat dari sisi bahan baku isinya. Tetapi di sisi lain, rokok kretek memiliki keunikan memberikan bunyi yang terdengar seperti ‘kretek-keretek’ saat disulut, menjadikan hal ini sebagai asal usul namanya.

Dengan ini, rokok kretek merupakan salah satu aset budaya Indonesia yang sangat unik dan patut dilestarikan. Sayangnya, rokok kretek yang sedang diperjuangkan untuk menjadi salah satu warisan budaya dunia asli Indonesia ini kurang populer dan bahkan tidak mendapat dukungan yang signifikan dari masyarakat Indonesia sendiri. Masyarakat sendiri tidak tahu dan kurang berperan dalam upaya pelestarian kretek. Masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh stigma negatif rokok tidak terpikir untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai rokok kretek dan kaitannya pada kebudayaan Indonesia, dan sebaliknya para perokok pun hanya menikmati rokok tanpa tahu mengenai unsur tradisi yang terkandung dalam kebiasaan merokok, khususnya rokok kretek.

(2)

berperan dalam pelestarian kretek tanpa mengetahui latar belakang sejarah dan tradisi kretek bagi Indonesia. Para non-perokok secara luas juga telah melabel rokok sebagai hal yang negatif dan harus dihindari, dan dengan itu tidak mau tahu akan rokok terutama rokok kretek secara lebih lanjut, padahal masih banyak sisi lain dari kretek yang menarik, terutama dari sisi peran kretek dalam sejarah dan tradisi masyarakat Indonesia.

Masalah yang ada saat ini adalah ketidak pedulian masyarakat secara luas terhadap upaya-upaya pelestarian kretek. Walaupun telah ada upaya minim dari pemerintah terhadap upaya pelestarian kretek, banyak dari masyarakat yang belum terjangkau oleh upaya tersebut. Adanya Museum Kretek adalah wujud nyata wacana pemerintah menjadikan kretek sebagai produk aset budaya Indonesia. Dijadikannya tanggal pendirian Museum Kretek pada tanggal 3 Oktober sebagai Hari Kretek Nasional merupakan langkah awal dalam pelestarian kretek sebagai bagian penting dari sejarah dan tradisi Indonesia. Tetapi upaya nyata dari pemerintah dalam masyarakat tertekan oleh besarnya pemberitaan mengenai bahaya merokok.

Maka dari itu, salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat tentang sisi kebudayaan rokok kretek adalah dengan gerakan kampanye melalui Iklan Layanan Masyarakat (ILM). ILM digunakan agar dapat mengedukasi masyarakat secara umum mengenal lebih jauh tradisi rokok kretek di Indonesia dan akhirnya melestarikan pengetahuan mengenai tradisi ini sebagai aset budaya Indonesia.

Sampai saat ini, banyak gerakan-gerakan yang digalakkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berusaha memperkenalkan rokok kretek terhadap masyarakat untuk mengangkat kembali kretek sebagai rokoknya bangsa Indonesia. LSM tersebut seperti misalnya Komunitas Kretek, Kretekpedia, maupun Laskar Kretek. LSM ini biasa berkampanye lewat media social maupun acara-acara gathering yang memungkinkan mereka untuk berbagi sudut pandang mereka terhadap situasi rokok kretek di Indonesia. Berikut adalah contoh interaksi LSM dengan penggemar kretek:

Sumber: ensiklopediakretek.com, twitter.com/KomunitasKretek

Gambar 1. Media Bagi LSM untuk Mengkampanyekan Rokok Kretek

Perbedaannya, LSM-LSM ini lebih terfokus untuk mengajak perokok untuk lebih memilih menikmati kretek daripada rokok lainnya agar industri rokok kretek Indonesia yang telah membentuk kebudayaan di Indonesia tetap lestari. Sedangkan dalam perancangan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) ini, akan lebih difokuskan untuk mengangkat sejarah dan pengaruh kretek terhadap tradisi-tradisi bangsa Indonesia, agar akhirnya dapat terwujudkan wacana pelestarian kretek sebagai aset budaya Indonesia.

Metode Penelitian

Dalam tugas akhir Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tradisi Rokok Kretek di Indonesia ini peneliti menggunakan beberapa metode perancangan diantaranya sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk menyusun Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tradisi Rokok Kretek di Indonesia ini berasal dari sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data dari data kepustakaan dan data-data lapangan melalui metode wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang berasal dari data lapangan melalui metode kuesioner.

Proses pengumpulan data ini menggunakan beberapa metode diantaranya :

a. Wawancara Mendalam (Depth Interview) Wawancara mendalam akan dilakukan terhadap pihak-pihak yang ahli dalam bidang rokok kretek seperti pada ahli tembakau untuk mengetahui spesifikasi pembeda rokok kretek dan rokok lainnya secara lebih spesifik.

Di samping itu, wawancara akan dilakukan pula terhadap LSM partner untuk keperluan penyaluran media perancangan.

b. Wawancara Kuesioner

Metode wawancara kuesioner juga dilakukan kepada para penggemar kretek sebagai salah satu sasaran perancangan potensial karena mengingat banyak gerakan pelestarian kretek dimulai dari para penggemar kretek. Sehingga dalam pengumpulan data akan lebih efektif untuk melihat sisi sejarah dan tradisi kretek yang menarik terhadap penggemar kretek.

(3)

d. Media Massa

Media massa yang digunakan oleh penulis sebagai sumber informasi adalah internet (media online) yang berkenaan dengan rokok kretek dan sasaran perancangan.

Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam perancangan Iklan Layanan Masyarakat rokok kretek ini ialah metode penelitian kualitatif, yaitu pencarian dan pengumpulan data melalui sumber referensi tertulis, wawancara secara langsung terhadap sasaran perancangan dan orang yang berkenaan dengan sasaran perancangan, dan juga dengan melakukan observasi langsung. Untuk perancangan website interaktif ini digunakan analisa 5W1H :

a. What : Obyek yang dibahas yaitu pengedukasian mengenai rokok kretek dari sisi sejarah dan pengaruh rokok kretek terhadap tradisi-tradisi masyarakat Indonesia dimana hal tersebut masih tidak popular di mata masyarakat Indonesia saat ini.

b. Why : Perancangan dilakukan karena masyarakat Indonesia cenderung tidak mengenal rokok kretek selain dari cara menikmati rokok kretek secara langsung. Oleh karena itu, dengan mengenal kretek dan akhirnya menghargai kretek sebagai sebuah tradisi, masyarakat akan secara tidak langsung telah ikut melestarikan kretek dan sedikit demi sedikit mewujudkan wacara kretek sebagai aset budaya Indonesia.

c. Who : sasaran perancangan dari perancangan ini adalah masyarakat secara umum, tidak terbatas usia. rancangan masih dapat dijangkau oleh sasaran. f. How : Penyelesaian masalah dilakukan dengan

perancangan Iklan Layanan Masyarakat tradisi rokok kretek untuk masyarakat sebagai rangkaian media yang mengedukasi masyarakat mengenai rokok kretek. Tujuannya agar masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai kretek dan akhirnya terlibat dalam usaha pelestarian kretek dan terus bangga terhadap keragaman sejarah dan tradisi bangsanya.

Konsep Perancangan

Perancangan Tugas Akhir ini menggunakan media

out-of-home sebagai media utama untuk mengedukasi

masyarakat mengenai rokok kretek dari sisi sejarah dan kaitannya terhadap tradisi masyarakat Indonesia. Konsep dari media ambient dan media-media penunjang lainnya ialah untuk membentuk suatu proses pengedukasian kepada masyarakat secara interaktif. Masyarakat yang melihat dan berinteraksi

dengan ambient media akan mendapatkan real-life

experience akan pengalaman belajar mereka.

Pembahasan

Tujuan Kreatif

Adapun tujuan dari digunakannya media-media dalam Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tradisi Rokok Kretek di Indonesia adalah agar media-media yang digunakan dapat menjangkau berbagai segmen sasaran dari seluruh lapisan masyarakat perkotaan besar khususnya Surabaya. Diharapkan dengan tersosialisasikannya kampanye ILM ini, awareness masyarakat akan pentingnya mengenal kretek sebagai bagian dari aset budaya Indonesia, sekaligus mengedukasi masyarakat agar mereka dapat lebih mengapresiasi kretek dapat terbentuk dengan baik.

Strategi Kreatif

Dalam menyusun suatu perancangan untuk mengasah kemampuan menggambar anak-anak, dibutuhkan strategi kreatif agar pembelajaran yang dijalankan menyenangkan dan menarik agar tidak membosankan bagi anak namun tetap memberikan pengetahuan untuk anak. Sehingga mereka dapat menikmati program pembelajaran tersebut.

Topik dan Tema (Pokok Bahasan)

Tujuan kreatif media Iklan Layanan Masyarakat ini adalah rokok kretek sebagai aset budaya Indonesia. Dalam ILM diberikan beberapa fakta sejarah juga contoh pengaruh kretek terhadap tradisi di Indonesia, juga masyarakat akan diberi kesempatan untuk mengenal rokok kretek secara langsung lewat baunya yang memang menjadi ciri khas rokok kretek ini sendiri dibandingkan rokok lainnya. ILM ini nantinya akan menjadi rangsangan untuk masyarakat agar mencari tahu lebih lanjut tentang rokok kretek dan akhirnya menerima kretek sebagai salah satu asset budaya milik Indonesia.

Karakteristik Sasaran Perancangan

Karena masyarakat secara umum merupakan sasaran dari perancangan ini, dan mereka dapat digolongkan dalam berbagai unsur sebagai berikut:

a. Demografis:

- Masyarakat usia 10 tahun hingga tak terbatas - Laki-laki dan perempuan

- Strata Ekonomi Sosial C hingga A. b. Geografis:

- Wilayah perkotaan - Surabaya, Jawa Timur c. Psikografis

(4)

langsung. Maupun masyarakat non-perokok yang biasanya memiliki pola pikir negatif terhadap kretek, yang memiliki stigma negatif terhadap kebiasaan merokok dan tidak tahu bahwa sesungguhnya terdapat sisi lain dari rokok kretek yang dapat dipelajari dan juga dapat memukau dalam proses pembelajarannya. d. Behaviour

Ditujukan pada mereka yang tertarik pada ILM dan akhirnya ingin diedukasi mengenai rokok kretek.

Selain itu, masyarakat haruslah dapat membaca dan sudah dapat menelaah informasi yang diberikan secara mandiri.

Konsep

Tujuan yang ingin dicapai melalui pendekatan kreatif dari perancangan ILM ini adalah untuk menarik perhatian masyarakat, membuat masyarakat sebagai sasaran melihat dan memahami pesan yang disampaikan lewat ILM, juga untuk mengedukasi masyarakat sehingga menciptakan suatu perubahan pandangan dalam melihat kretek terutama dalam perannya sebagai aset budaya Indonesia.

Jenis Media yang Akan Dirancang

Rancangan ILM ini dibuat berupa kampanye edukasi kepada masyarakat untuk mengetahui lebih banyak mengenai tradisi rokok kretek. Perancangan visual dilakukan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dapat dimengerti dengan jelas oleh sasaran. Macam pendekatan yang digunakan:

a. Ambient Media – diletakkan sebagai alat peraga untuk kegiatan umum LSM dan keperluan kampanye, yang dapat digunakan bebas oleh masyarakat untuk menjadi media interaktif edukasi masyarakat.

b. Brosur – dibagikan kepada masyarakat yang sedang bergerak (on-the-go) agar memilliki waktu untuk membacanya kemudian.

c. Kartu pos – dapat ditempatkan secara bebas sekaligus sebagai alat pos untuk menyampaikan informasi bagi penerimanya.

d. Merchandise – digunakan sebagai keperluan kampanye.

e. Media Sosial – digunakan untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas, dan juga menjadi media interaktif antara pembuat kampanye dan masyarakat.

Format Desain

a. Ambient Media

Berguna sebagai media utama penyampai pesan yang efektif kepada masyarakat karena sifatnya yang interaktif dan sangat menarik perhatian. Masyarakat yang melihat dan berinteraksi dengan ambient media akan mendapatkan real-life experience akan pengalaman belajar mereka.

b. Booklet

Berguna sebagai media penyampai pesan secara personal dan diedarkan kepada masyarakat di fasilitas-fasilitas umum. Media booklet juga cukup fleksibel dalam penempatan elemen visual dan verbal, dan juga sangat memungkinkan untuk menerapkan elemen interaktif di dalamnya.

c. Kartu Pos

Dapat ditempatkan secara bebas sekaligus memiliki kegunaan bagi individu yang bersangkutan sehingga tidak sia-sia setelah dibaca. Sebagai alat pos, kartu pos dapat menyampaikan informasi pada penerimanya dan juga dapat digunakan sebagai media yang mempromosikan Indonesia di mata dunia internasional.

d. Merchandise

Akan dibagikan kepada relawan untuk keperluan kampanye di fasilitas-fasilitas umum seperti kampus, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya yang dikunjungi orang banyak. Merchandise dianggap efektif karena merupakan media penarik minat bagi sasaran dan pengadaannya dapat mendukung pelaksanaan kampanye.

e. Media Sosial

Dengan adanya kampanye edukasi ini, media sosial dapat digunakan sebagai media interaktif untuk berkampanye. Media sosial dapat menjangkau sasaran secara sangat luas, juga tanpa batasan biaya dan waktu. Media sosial juga membuat sasaran terlibat secara langsung untuk ikut mengkampanyekan kretek kepada teman dunia maya mereka.

Penjaringan Ide

Tema pesan yang diangkat adalah pengenalan sejarah rokok kretek dan kaitannya terhadap tradisi Indonesia. Sarana umum merupakan tempat pengaplikasian ILM ini untuk menjangkau lebih banyak sasaran yang belum tahu mengenai rokok kretek dan dapat diedukasi. Pesan dalam setiap rancangan terfokus pada usaha mengedukasi masyarakat mengenai rokok kretek. Dalam rancangan, terdapat sebuah pesan tematis mengenai sejarah rokok kretek dan kaitannya dengan tradisi bangsa Indonesia. Pesan ini bertujuan untuk menghimbau masyarakat agar nantinya dapat mencari tahu lebih lanjut fakta-fakta mengenai rokok kretek dan akhirnya dapat mendorong finalisasi rokok kretek sebagai salah satu aset budaya bangsa.

Bentuk pesan yang disampaikan dalam perancangan kampanye ILM ini meliputi pesan verbal dan visual. Keduanya saling mendukung satu sama lain untuk memberi kejelasan dalam penyampaian pesan. a. Pesan visual:

(5)

penunjang yang dapat memperkuat kesan tradisi yang ingin disampaikan.

b. Pesan verbal:

Pesan verbal terdiri dari headline sebagai kalimat statement yang berisi fakta mengenai rokok kretek, untuk menarik perhatian masyarakat sebagai sasaran agar dapat langsung berinteraksi dengan media yang ada. Dengan cara ini diharapkan agar masyarakat dapat mengerti dengan pesan edukatif yang ingin disampaikan.

ILM yang akan dirancang berjenis ‘iklan berbisik’, yaitu jenis iklan yang memberikan informasi fenomena tertentu dengan intonasi lembut, lebih bersifat perenungan dan penuntunan sasaran pada proses berpikir. ILM ini akan tidak bersifat mengintimidasi, dan menggunakan desain yang lebih simpel (Wikipedia “Iklan Layanan Masyarakat” 1). Penyajian pesan akan menggunakan pendekatan emosional dengan logika positivisme, juga penggunaan majas eufimisme yang dirasa akan lebih formal dalam fungsi ILM ini yang bersifat mengedukasi sasaran.

Aplikasi ILM Pada Media Perancangan

Citra visual yang ingin dicapai dalam perancangan ialah kesan tradisional nostalgia yang timbul bagi para sasaran. Perasaan nostalgia yang berarti perasaan nyaman dan familier yang timbul diharapkan akan memperkuat hubungan emosional antara sasaran dan kretek sebagai obyek perancangan sehingga sasaran dapat teredukasi sekaligus memiliki keinginan untuk melestarikan kretek sebagai aset budaya Indonesia.

Layout menggunakan ilustrasi sederhana yang dapat ikut mendukung kesan tradisional, ditambah dengan beberapa foto pendukung. Ilustrasi yang digunakan adalah elemen dekoratif natural dari bahan baku rokok kretek. Di beberapa media, rancangan ditambah dengan bahan baku rokok itu sendiri untuk memberi kesan interaktif. Tone warna yang digunakan adalah warna-warna natural sesuai dengan warna bahan baku rokok kretek yang menjadi dasar elemen dekoratif perancangan. Berikut adalah desain media-media dalam ILM ini:

Gambar 2. Hasil Final Ambient Media

Gambar 3. Halaman Booklet yang Dibagikan

(6)

Gambar 4. Kartu Pos yang Ditempatkan Pada Pusat Perbelanjaan Maupun Titik-Titik

Pariwisata

Gambar 5. Merchandise yang Dibagikan Pada

Relawan LSM Partner

Gambar 6. Media Sosial yang Digunakan Untuk Berinteraksi Dengan Masyarakat

Kesimpulan

Rokok kretek yang sedang diperjuangkan untuk menjadi salah satu warisan budaya dunia asli Indonesia ini kurang populer dan bahkan tidak mendapat dukungan yang signifikan dari masyarakat Indonesia sendiri karena dilekatkan dengan merokok

yang memiliki stigma negatif. Maka dari itu, perlu dirancang sebuah ILM yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat secara umum mengenal lebih jauh tradisi rokok kretek di Indonesia dan akhirnya melestarikan pengetahuan mengenai tradisi ini sebagai aset budaya Indonesia.

Untuk perancangan selanjutnya, perancangan dapat dibuat dengan mengedepankan isu-isu yang terkait dengan kretek seperti isu tenaga kerja wanita atau petani tembakau sehingga dapat memperluas cakrawala mengenai industri kretek Indonesia yang sedang diperjuangkan LSM seperti Komunitas Kretek. Perancangan ini juga dapat dikembangkan dengan membuat berbagai media lain yang dapat menyoroti secara lebih mendalam tradisi-tradisi Indonesia terkait kretek yang telah dijabarkan dalam perancangan ini.

Daftar Pustaka

“Frequently Asked Questions”. Ad Council. 2012. 18 Januari 2013.

<http://www.adcouncil.org/About-Us/Frequently-Asked-Questions>

Goodrum, Charles, Helen Dalrymple. Advertising in America: the first 200 years. New York: Harry N. Abrams, 1990.

Hanusz, Mark. Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia’s Clove Cigarettes. Singapore: Equinox Publishing (Asia) Pte. Ltd, 2000. Harimurti, Hartono. (2012). “Komunitas Kretek

Dorong Perokok Etis”. Suara Merdeka. 2012. 7 Oktober 2012.

<http://www.suaramerdeka.com/v1/index.ph p/read/news/2012/10/08/132136/Komunitas-Kretek-Dorong-Perokok-Etis>

Hidayat, Yuristiarso. (2011). “Rokok Kretek Diharapkan Jadi Warisan Budaya Dunia”. Bisnis Jatim. 2011. 17 Desember 2012.

<http://www.bisnis- jatim.com/index.php/2011/02/24/produk- rokok-diharapkan-jadi-warisan-budaya-dunia/>

Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Graffiti, 1993.

“Kretek.” Wikipedia. 5 April 2013. <http://id.wikipedia.org/wiki/Kretek> “Kretek: Bukan (Sekadar) Rokok”. Komunitas Kretek

Indonesia. 2012. 15 Oktober 2012.

<http://komunitaskretek.or.id/kretek-bukan-sekadar-rokok/>

“Out-of-home advertising.” Wikipedia. 5 April 2013. <http://en.wikipedia.org/wiki/Out-of-home_advertising>

(7)

Priliawito, Eko. (2012). “Komunitas Kretek Sebar Tanda "Boleh Merokok" ”. Viva News. 2012. 15 Oktober 2012.

<http://metro.news.viva.co.id/news/read/357 944-komunitas-kretek-sebar-tanda--boleh-merokok->

“Rokok.” Wikipedia. 5 April 2013. <http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok> Tanuatmajaya, Yan Agusta. “Perancangan Iklan

Layanan Masyarakat Tentang Resiko Merokok Untuk Lingkungan Rumah Sakit”. Tugas akhir : No. 00091259/DKV/208. Petra Christian U., 2008.

“Tentang Kretek.” PT HM Sampoerna Tbk. 5 April 2013.

Gambar

Gambar 1. Media Bagi LSM untuk Mengkampanyekan Rokok Kretek
Gambar 3. Halaman Booklet yang Dibagikan Kepada Sasaran Perancangan
Gambar 4. Kartu Pos yang Ditempatkan Pada

Referensi

Dokumen terkait

strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun baik secara lisan maupun tulisan bagi peserta didik SD kelas tinggi Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran Sekolah

Bintek tutor paket b Opening Opening Petunjuk Belajar Petunjuk Belajar Menu Utama (Index) Menu Utama (Index) Praktek mandiri /pengembangan Praktek mandiri /pengembangan

[r]

BIL TARIKH BUTIRAN KUANTITI TERIMA TARIKH KUANTITI KELUAR BAKI. Disediakan oleh : Disemak

Plantarisin IIA-1A5 efektif menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif sehingga total mikroba daging paha ayam yang diberi perlakuan plantarisin

Skripsi yang berjudul, “Pengaruh Sistem Pemberian Gaji Terhadap Peningkatan Produktivitas Karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Makassar,” yang disusun oleh Muhlis

Pada tahun 2010, Kecamatan Muara Bulian merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang ter tinggi di wilayah Kabupaten Batang Hari yaitu 128 jiwa per km 2. Kondisi

Reaksi transesterifikasi (alkoholisis) adalah tahap konversi dari trigliserida pada minyak nabati menjadi metil ester (biodiesel) melalui reaksi dengan menggunakan