• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya Mengajar | Karya Tulis Ilmiah Gaya Mengajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gaya Mengajar | Karya Tulis Ilmiah Gaya Mengajar"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 20:59:42 2017 / +0000 GMT

Gaya Mengajar

LINK DOWNLOAD [26.86 KB]

Pengertian Gaya Mengajar Guru

Menurut Usman,(2010:84). Gaya atau variasi merupakan suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar-mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga, dalam situasi belajar-mengajar, murid senantiasa menunjukan ketekunan, antusiasme, serta penuh parisipasi.

Proses belajar-mengajar merupakan inti dari dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama, mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat.

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan

memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar, apabila belajar dikatakan milik siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru. Menurut Murseel dalam Slameto (2010: 33), mengajar digambarkan sebagai mengorganisasikan belajar, sehingga dengan

mengorganisasikan itu, belajar menjadi berati atau bermakna bagi siswa

Disamping itu ada beberapa definisi lain yang dirumuskan secara rinci dan tampak bertingkat. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik, menurut pengertian ini berati tujuan belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan (Sardiman, 2005:47), pendapat lain mengatakan bahwa mengajar merupakan proses konservasi kebudayaan, atau penyampaian pengetahuan dan kecakapan atau pengorganisasian lingkungan belajar atau keaktifan siswa (Oemar Hamalik, 2009:67).

Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi, menurut Usman (2009:85) antara lain:

Variasi dalam cara mengajar guru

- Penggunaan variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu

- Pemusatan perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang di anggap penting dapat dilakukan oleh guru - Kesenyapan atau kebisuan guru, adanya kesenyapan atau kebisuan atau selingan diam yang tiba-tiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa

- Gerakan badan mimik, variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan isan yang dimaksudkan.

Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran

- Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat : Grafik, bagan, poster, diorama, spesimen, gambar, film, dan slide.

- Variasi alat atau bahan yang dapat didengar : rekaman suara, suara radio, musik, deklami puisi, sosiodrama, telepon daat dipakai sebagai penggunaan indera dengar yang divariasikan dengan indera lainnya.

- Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan : Pergaan yang dilakukan oleh guru dan siswa, model, spesimen, patung, topeng, dan boneka, dapat digunakan oleh anak untuk diraba, diperagakan atau dimanipulasikan. - Variasi atau alat yang dapat didengar, dilihat,dan diraba : Film, televisi, radio, slide projector yang diiringi penjelasan guru.

Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

- Pola guru-murid yaitu komunukasi sebagai aksi (satu arah)

- Pola guru-murid-guru yaitu ada balikan bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi)

(2)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 20:59:42 2017 / +0000 GMT

- Pola guru-murid-murid yaitu balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain.

- Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid yaitu interaksi potimal antara guru dangan murid dan antara murid dengan murid ( komunikasi sebbagai interaksi transaksi, multiarah)

- Pola melingkar yaitu setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atan jawaba, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.

Sedangkan menurut Djamarah (2005: 126) komponen-kompenen yang termasuk dalam variasi gaya mengajar adalah sebagai berikut :

Adapun keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain:

- Keterampilan bertanya

- Keterampilan memberi penguatan - Keterampilan mengadakan variasi - Keterampilan menjelaskan

- Keterampilan membuka dan menutup pelajaran - Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil - Keterampilan mengelolah kelas

- Keterampilan mengajar perseorangan

Tujuan Variasi Gaya Mengajar

Adapun tujuan pengguunaan variasi gaya mengajar dalam kelas adalah sebagi berikut :

- Meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik tehadap relevansi proses belajar mengajar

- Memberi kesempatan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu melalui eksplorasi dan penyelidikan terhadap situasi yang baru

- Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah melalui penyajian gaya mengajar yang bersemangat dan antusiaa, sehingga meningkatkan iklim belajar siswa

- Memberi pilihan dan fasilitas dalam belajar individual

- Mendorong anak didik untuk dengan melibatkannya dalam berbagai pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat kognitif.

Manfaat Variasi Gaya Mengajar Bagi Siswa antara lain (Soetomo, 1993:101) :

- Dapat menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan padanya

- Dapat memberi kesempatan berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelediki dari siswa tentang hal-hal yng baru - Dapat memberi motivasi kepada siswa untuk memusatkan perhatiannya pada proses belajar-mengajar

- Dapat meningkatkan kadar cara belajar siswa aktif (CBSA) - Dapat menghindarkan kebosanan siswa dalam belajar

- Dapat mendorong anak untuk mengadakan diskusi dengan temannya

(3)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 20:59:42 2017 / +0000 GMT

Daftar Pustaka

Usman. 1988. Metode Mengajar untuk guru. Jakarta: Rineka Cipta Slamento, 1987. Guru Profesional. Yogyakarta. Buku Seru.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2001. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Megajar. Jakarta:Bumi Aksara Sardiman, A.M. 2005. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Pertama , jenis-jenis kalimat ditinjau dari bentuk sintaksis yang diujarkan oleh anak usia 3;0-4;0 yang bernama Muhamad Ahsan Hafiz terdiri atas kalimat

”Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubung paralel-kan dengan sebuah tahanan ekivalennya pada dua terminal

Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat untuk Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni.. 1

Merujuk pada uraian di atas, maka penulis berusaha mengkaji mendalam bagaimana representasi berita lingkungan hidup kasus kabut asap serta kognisi sosial dalam

Mata kuliah ini bertujuan untuk membentuk peserta mampu menerapkan pengetahuan tentang menyusun Perencanaan Bisnis yang merupakan studi dari suatu organisasi sebagai pedoman dalam

KETIGA : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 23/Kpts/RC.110/02/2008 tentang Satuan Biaya Maksimum Pembangunan Kebun

Secara keseluruhan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam memberikan perlindungan

Dalam penentuan grade kopi blending menggunakan jaringan syaraf tiruan ini, data yang digunakan adalah data 4 buah sensor aroma Electronic nose. Ada dua buah