• Tidak ada hasil yang ditemukan

Overview Standar Audit 13122015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Overview Standar Audit 13122015"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agenda

STANDAR AUDIT - ISA

1.

SPAP

2.

SPKN

3.

St

an

da

r A

(3)

1. Indonesia, sebagai bagian dari G20 dan

IFAC, berkomitmen untuk sepenuhnya

mengadopsi ISA pada 1 January 2013

2. Konsekuensi dari adopsi ISA adalah

perubahan mendasar terhadap cara

pandang, cara berpikir dan cara bekerja

auditor di Indonesia

3. Benarkah dengan mengadopsi ISA

kualitas informasi keuangan di Indonesia

akan lebih baik?

(4)

TIGA TITIK KRITIS AUDIT

1. Penerimaan Klien

2. Pemahaman Bisnis

3. Penentuan Materialitas

(5)

SEJARAH ISA

1978

International

Auditing Practice Committee (IAPC)

1979 Internatio nal Auditing Guideline, Objectives , Scope of The Financial Statement s 1991 IAPC’s guidelines re-codified as Internation al Standards on Auditing

(ISAs) 1998IFAC survey found

more than 70 countries

worldwide had adopted IAPC standards or use them as a basis for national

standards

2002

The IAPC was reconstituted as the International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB); 2007 IAASB issued third version of Objectives and Scope of the Audit of

Financial Statements

(6)

1. Penekanan pada Audit Berbasis risiko

2. Perubahan dari Rules based ke Principle

Based

3. Berpaling dari model matematis

4. Menekankan pada Kearifan Profesional

(professional judgement)

5. Melibatkan peran Those Charged With

Governance (TCWG)

(7)

1. Penekanan pada Audit Berbasis risiko

2. Perubahan dari Rules based ke Principle

Based

3. Berpaling dari model matematis

4. Menekankan pada Kearifan Profesional

(professional judgement)

5. Melibatkan peran Those Charged With

Governance (TCWG)

(8)

1. Audit of Historical Financial Information

2. Audits and Reviews of Historical Financial

Information (audit dan review atas informasi

keuangan historis)

3. Assurance Engagements other than Audits or

Reviews of Historical Financial Information

(penugasan selain audit atau review)

4. Related Services (jasa-jasa terkait)

5. International Standards on Quality Control

(Standar Internasional mengenai pengendalian

mutu)

(9)

Audits of Historical Financial Information

200 – 299 General Principles and Responsibilities

300 – 499 Risk Assessment and Response To Assessed Risk 500 – 599 Audit Evidence

600 – 699 Using the Work of Others

700 – 799 Audit Conclusion and Reporting 800 – 899 Specialized Areas

Audits and Reviews of Historical Financial

Information

1000 – 1100 International Auditing Practices Statements (IAPSs)

2000 – 2699 International Standards on Review Engagements (ISREs)

Assurance Engagements Other Than Audits or

Reviews of Historical Financial Information

3000 – 3699 International Standards on Assurance Engagement (ISAEs)

Related Services

4000 – 4699 International Standards On Related Services (ISRSs) International Standards on Quality Control (ISQCs)

(10)

Seksi-Seksi Penjelasan

Introduction

(Pengantar) Informasi tentang tujuan, lingkup dan pokok bahasan dari ISA tersebut, hal-hal yang diharapkan dari auditor Objective

(Tujuan) Pernyataan yang jelas mengenai tujuan auditor secara menyeluruh (overall objectives) Untuk mencapai tujuan tersebut harus memperhatikan ISA yang lain.

Definitions

(Definisi) Mencantumkan istilah-istilah yang berkenaan dengan hal-hal yang dibahas Requirements

(Persyaratan/Ketent uan)

Setiap tujuan didukung oleh penjelasan mengenai

persyaratan yang diwajibkan. Kewajiban dinyatakan dengan frasa “the auditor shall” atau “auditor wajib”

Application and Other Explanatory Material

Petunjuk untuk melaksakanan persyaratan / kewajiban 1. Menjelaskan lebih tepat

2. Mencantumkan pertimbangan-pertimbangan 3. Contoh prosedur

Appendices

(Lampiran) Merupakan bagian tidak terpisahkan. Tujuan dan maksud digunakannya suatu lampiran dijelaskan dalam batang tubuh ISA

(11)

Kaitan antar ISA

200.3 Tujuan Audit ialah mengangkat tingkat kepercayaan dari pemakai laporan keuangan

yang dituju, terhadap laporen keuangan itu. Tujuan itu dicapai dengan pemberian opini oleh

auditor mengenai apakah laporean keuangan disusun, dalam segal hal yang material, sesuai

dengankerangka pelaporan keuanga yang berlaku.

315.3 Tujuan auditor adalah

mengidentifikasi dan menilai salah saji yang material karena kecurangan atau

kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman terhadap entitas dan lingkungannya termasuk pengendalian intern entitas, yang memberikan dasar

untuk merancang dan

mengimplementasi tanggapan terhadap risiko (salah saji material ) yang dinilai

330.3 Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang

cukup dan tepat tentang risiko (salah saji material)

(12)

Tahap/Langkah Penjelasan

Risk Assesment (menilai risiko)

Melaksanakan prosedur penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan

Risk Response (Merespon Risiko)

Merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya yangmenanggapi risiko (salah saji yang material) yang telah diidentifikasi dan dinilai, pada tingkat laporan keuangan dan asersi

Reporting (Pelaporan) Tahap melaporkan meliputi:

a) Merumuskan pendapat berdasarkan bukti audit yang diperoleh dan

b) Membuat dan menerbitkan laporanyang tepat. Sesuai kesimpulan yang ditarik

(13)

Kegiatan Pra

Penugasan

Rencanakan

Audit

Laksanakan

Prosedur

Penilaian risiko

PUTUSKAN TERIMA ATAU TOLAK PENUGASAN

BUAT STRATEGI AUDIT MENYELURUH DAN

RENCANA AUDIT

IDENTIFIKASI / NILAI RSSM DENGAN MEMAHAMI ENTITAS Rinci Faktor risiko/Independensi/ Surat Tugas Materialitasi, Diskusi Tim Audit, Strategi

Audit

risiko Bisnis & Fraud, Risiko Signifikan

Rancang/ Implementasi PI

Nilai RSSM di tingkat Laporan Keuangan

Asersi

RSSM = risiko Salah Saji Material PI = Pengendalian Internal

(14)

RancanganTanggap an Menyeluruh dan

prosedur Audit Selanjutnya Implementasikan Tanggapan terhadap RSSM yang dinilai Buat tanggapan tepat terhadap RSSM yang dinilai

Turunkan risiko audit ke tingkat

rendah yang dapat diterima Melahirkan Strategi menyeluruh tanggapan menyeluruh Rencana audit yang

mengaitkanRSSM yang dinilai ke

Prosedur

Pekerjaan yang dilaksanakan, temuan audit, supervisi staff, review kertas kerja

RSSM = risiko Salah Saji Material PI = Pengendalian Internal

(15)

Evaluasi Bukti Audit

Buat Laporan Audit

Tentukan Pekerjaan audit tambahan yang diperlukan Rumuskan Opini

Faktor risiko baru dan prosedur audit,

Perubahan materialitas, komunikasi temuan

audit, kesimpulan atas prosedur audit

yang dilaksanakan

Keputusan penting , tandatangan Opini

RSSM = risiko Salah Saji Material PI = Pengendalian Internal

Perlu pekerjaan

Tambahan Tidak Ya

(16)

Prinsip-Prinsip Risk Assessment

1. Sejak awal libatkan auditor senior

2. Tekankan skeptisisme profesional

3. Rencanakan auditnya

4. Laksanakan diskusi tim audit dan komunikasi

berkelanjutan

5. Fokus pada identifikasi risiko

6. Evaluasi secara cerdas tanggapan manajemen

mengenai risiko

(17)
(18)

Menanggapi risiko

ISA 330.3

Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang risiko (salah saji material) yang dinilai, dengan merancang dan

mengimplementasi tanggapan yagn tepat terhadap risiko tersebut

AUDITOR PERLU

1. Menilai risiko bawaan dan risiko pengendalian pada tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi (untu setiap jenis transaksi, saldo akun dan pengungkapan) 2. Mengembangkan prosedur audit responsif, yakni prosedur audit yg

menanggapi risiko yang dinilai

RENCANA AUDIT

3. Berisi tanggapan menyeluruh atas risiko yang diidentifikasi pada tingkat laporena keuangan

4. Menangani area laporan keuangan yang material

(19)

KOMBINASI AUDIT YANG TEPAT

1. Uji pengendalian (test of controls)

2. Prosedur analitikal subtantif

(substantif analytical procedures)

3. Pendadakan (Unpredicatability)

(20)

PELAPORAN

ISA 700.6 Tujuan auditor merumuskan opini mengenai laporena keuangan

berdasarkan evaluasi atas kesimpulan yang ditarik atas bukti audit yang diperoleh dan memberikan opini yang jelas, melalui laporan tertulis, yang juga menjelaskan dasar (untuk memberikan ) pendapat tersebut.

AUDITOR PERLU MENENTUKAN

1.Setiap perubahan dalam tingkat risiko yang dinilai

2.Apakah kesimpulan yang ditarik dari pekerjaan audit, sudah tepat 3.Apakah ada situasi mencurigakan yang dialami

4.risiko tambahan (yang sebelumnya tidak teridentifikasi) sudah dinilai dengan tepat dan prosedur audit selanjutnya ausdah dilaksanakan sebagai mana diwajibkan.

TEAM DEBRIEFING

5.Temuan audit dilaporkan kepada manajemen dan TCWG (Those Cahged with governance)

(21)

IMPLIKASI

1. Bagaimana dengan sistem

pendidikan kita?

2. Apakah semua ada kaitan tipe

kepribadian dengan kemampuan

untuk berpikir kritis?

3. Paska UU Akuntan Publik dan

penerapan ISA bagaimana dengan

minat lulusan akuntansi untuk

menjadi profesi auditor?

(22)

PEMERIKSAAN

(23)

23

Reformasi Hukum

UUD

1945

UU No. 17 Tahun 2003

UU No. 1 Tahun 2004 Prinsip dasar pengelolaan keuangan negara Prinsip dasar pengelolaan keuangan negara Prinsip-prinsip umum

pengelolaan keuangan negara (Hukum Tata Negara)

Prinsip-prinsip umum

pengelolaan keuangan negara (Hukum Tata Negara)

Kaidah administratif pengelolaan keu. negara

(Hukum Administrasi Keu. Negara) Kaidah administratif

pengelolaan keu. negara

(Hukum Administrasi Keu. Negara)

(24)

24

POKOK PERUBAHAN

PENETAPAN RUANG LINGKUP AUDIT BPK

Semua elemen KN, kecuali

audit oleh Akuntan Publik menurut UU (Pasar Modal, BUMN, Yayasan)

JENIS PEMERIKSAAN (Keuangan, Pengelolaan, Tujuan Tertentu)

STANDAR PEMERIKSAAN (Disusun BPK & dikonsultasikan dgn Pemerintah

dan IAI)

INDEPENDENSI PEMERIKSAAN BPK (Perencanaan, Pelaksanaan &

Pelaporan)

HASIL PEMERIKSAAN (Opini, Rekomendasi, Kesimpulan; + Tanggapan Yang

Diperiksa)

PENYAMPAIAN LHP (DPR/DPD/DPRD, Terbuka utk Umum); KASUS

(Penyidik)

KEWAJIBAN TINDAK LANJUT

KETENTUAN PIDANA (Auditan & Auditor)

(25)

25

POKOK-POKOK UNDANG-UNDANG PEMERIKSAAN

1. Pengertian Pemeriksa dan Pemeriksaan;

2. Lingkup Pemeriksaan;

3. Standar Pemeriksaan;

4. Kebebasan dan Kemandirian dalam Pelaksanaan

Pemeriksaan;

5. Akses Pemeriksa terhadap Informasi;

6. Kewenangan untuk Mengevaluasi Sistem

Pengendalian Intern;

(26)

26

Pemeriksaan dan

Pemeriksa

Pemeriksaan

Suatu proses indentifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang

dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional

berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menelai kebenaran,

kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pemeriksa

Orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan

(27)

27

KEUANGAN NEGARA

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Keseluruhaan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara

sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang

meliputi:

perencanaan;

pelaksanaan;

pengawasan; dan

pertanggungjawaban.

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Keseluruhaan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara

sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang

meliputi:

perencanaan;

pelaksanaan;

pengawasan; dan

pertanggungjawaban.

TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

Kewajiban

pemerintah

untuk

melaksanakan

pengelolaan Keuangan Negara secara:

tertib;

taat pada peraturan perundang-undangan;

efesiensi, ekonomis, dan efektif; dan

transparan;

(28)

28

PEMERIKSAAN

KEUANGAN

PEMERIKSAAN

KINERJA

PEMERIKSAAN DGN

TUJUAN TERTENTU

Pemeriksaan yg tidak termasuk

atas Pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja

Pemeriksaan atas aspek ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas

Pemeriksaan atas laporan keuangan

(29)

29

PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN

TERTENTU

Pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan

khusus

Di luar pemeriksaan keuangan dan

pemeriksaan kinerja

Termasuk pemeriksaan atas hal-hal yg

(30)

30

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara dilaksanakan

dengan menggunakan

STANDAR

PEMERIKSAAN

(31)

31 

Patokan untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara yang meliputi

Standar Umum,

Standar Pelaksanaan Pemeriksaan,

dan

Standar Pelaporan

yang wajib dipedomani oleh BPK dan/atau Pemeriksa.

(32)

32

PEMERIKSA

B P K

AKUNTAN PUBLIK/APIP

(penugasan)

laporan pemeriksaan akuntan publik wajib

disampaikan ke BPK dan dipublikasikan

(33)

33 

Penentuan objek pemeriksaan, perencanaan;

pelaksanaan pemeriksaan;

Penentuan waktu;

Metode pemeriksaan

penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan

dilakukan secara bebas dan mandiri oleh BPK

Pasal 6 UU PPJKN

(34)

34

KEWENANGAN BPK

Dalam pemeriksaan dapat memanfaatkan

hasil pemeriksaan aparat pengawasan intern

pemerintah

LHP intern pemerintah wajib disampaikan ke

BPK

Dalam pemeriksaan BPK dapat menggunakan

(35)

35

HAK BPK

a.

Meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat

atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan

pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara;

b.

Mengakses semua data yang disimpan di berbagai media,

aset, lokasi, dan segala jenis barang atau dokumen dalam

penguasaan atau kendali dari entitas lain yang menjadi

objek pemeriksaan atau entitas lain yang dipandang perlu

dalam pelaksanaan tugas pemeriksaannya;

c.

Melakukan penyegelan tempat penyimpan uang, barang,

dan dokumen pengelolaan keuangan negara;

d.

Meminta keterangan kepada seseorang;

e.

Memotret, merekam dan/atau mengambil sampel sebagai

alat sebagai alat bantu pemeriksaan.

(36)

36

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Penyusunan LHP setelah pemeriksaan selesai dilakukan

Pemeriksa dapat menyusun laporan interim pemeriksaan,

bilamana diperlukan

Kesimpulan

Pemeriksaan

TujuanTertentu

Temuan Kesimpulan

Rekomendasi

Pemeriksaan

Kinerja

Opini

Pemeriksaan

(37)

Jenis-jenis Opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

– LK telah disajikan &

diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material dan

informasi keuangan dalam LK dapat diandalkan

Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

– LK telah disajikan &

diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material,

kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang

dikecualikan, sehingga informasi keuangan dalam LK yang tidak

dikecualikan dalam opini pemeriksaan dapat diandalkan

Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer)

– LK tidak dapat

diperiksa sesuai dengan standar pemeriksaan (pemeriksa tidak

dapat meyakini LK apakah bebas dari i saji material)

Tidak wajar

– LK tidak disajikan & diungkapkan secara wajar

dalam segala hal yang material, sehingga informasi keuangan

dalam LK tidak dapat diandalkan

(38)

38

OPINI AUDIT

Opini audit adalah pernyataan profesional pemeriksa

mengenai kewajaran informasi keuangan.

kriteria:

Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah

Kecukupan pengungkapan

(39)

39

Temuan positif

Hasil yang dicapai melebihi taget kinerja

Dapat dijadikan contoh bagi unit kerja

lain

Temuan negatif:

Ketidaktaatan pada peraturan

Inefisiensi

Ketidakefektivan

kesalahan

(40)

40

REKOMENDASI

Saran dari pemeriksa berdasarkan

hasil pemeriksaannya

Ditujukan kepada orang dan/atau

badan yang berwenang

Untuk melakukan tindakan dan/atau

(41)

41

Tindak Lanjut

Temuan dapat ditindaklanjuti:

Seluruhnya

Sebagian: penjelasan

Temuan tidak dapat ditindaklanjuti:

(42)

42

TANGGAPAN ATAS HASIL PEMERIKSAAN

Tanggapan pejabat pemerintah yang

bertanggung jawab atas temuan,

kesimpulan, dan rekomendasi

(43)

43

PENYAMPAIAN LHP LAPORAN KEUANGAN Oleh

BPK

DPR & DPD

Sesuai dgn Kewenangannya

DPRD

Sesuai dgn Kewenagannya PRESIDEN

Sesuai dgn Kewenangannya

Gubernur/Bupati/walikota Sesuai dgn Kewenangannya

LHP Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

LHP Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

2 bulan

(44)

44

PENYAMPAIAN LHP LAPORAN KINERJA & TUJUAN

TERTENTU Oleh BPK

DPR/DPD/DPRD

Sesuai dgn Kewenangannya Presiden/Gubernur/Bupati atau

Walikota

Sesuai dgn Kewenangannya

Presiden/Gubernur/Bupati atau Walikota

Sesuai dgn Kewenangannya

DPR/DPD/DPRD

Sesuai dgn Kewenangannya

LHP LAPORAN KINERJA

(45)

45

PENYAMPAIAN IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN

Lembaga Perwakilan

Presiden/Gubernur/

Bupati/Walikota

LHP Laporan Keuangan Pemerintah Pusat/Daerah

(46)

46

KETERBUKAAN INFORMASI

1. LHP yang disampaikan kepada

Lembaga Perwakilan dinyatakan

terbuka untuk umum

2. LHP sebagaimana dimaksud ayat

(1)

tidak termasuk laporan yang

memuat rahasia negara

yang diatur

dalam peraturan

(47)

47

TINDAK LANJUT

Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam

LHP

Pejabat perlu memberikan jawaban atau

penjelasan kepada BPK tentang tindak lanjut atas

rekomendasi dalam LHP selambat-lambatnya 60

hari setelah LHP diterima

BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut LHP

Pejabat yang tidak melaksanakan tindak lanjut

dikenai sanksi administratif sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan di bidang

kepegawaian

BPK memberitahukan hasil pemanatauan tindak

lanjut kepada lembaga perwakilan dalam hasil

(48)

48

KETENTUAN PERALIHAN

Ketentuan mengenai pemeriksaan atas laporan

keuangan sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang ini dilaksanakan mulai tahun anggaran

2006

Penyelesain ganti kerugian negara/daerah yang

sedang dilakukan BPK dan/atau Pemerintah pada

saat UU ini mulai berlaku, dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang ada sebelum UU ini

Tata cara penyelesaian ganti kerugian negara

sebagaimana dalam UU ini selambat-lambatnya

satu tahun setelah UU ini

(49)

49

1.

Standar Pemeriksaan;

2.

Tata cara Pemanggilan;

3.

Tata cara Penyampaian LHP kpd Legislatif;

4.

Tata cara Tindak Lanjut;

5.

Tata cara Penyelesaian Kerugian Negara.

(50)

50

Hasil Pemeriksaan

Banyak kementerian negara/lembaga (KL) dan

Pemda memperbaiki transparansi dan

akuntabilitas LK,

Rekomendasi BPK senantiasa menjadi acuan

memperbaiki Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

(SAPP),

Hasil pemeriksaan BPK menjadi bahan tindak

lanjut oleh aparat yang berwenang terkait

korupsi,

Hasil pemeriksaan BPK menjadi alat kontrol

(51)

AKUNTABILITAS BPK RI

Pemeriksaan pengelolaan & tanggung jawab

keuangan tahunan BPK dilakukan oleh akuntan

publik yang ditunjuk DPR atas usul BPK & Menkeu

Hasil pemeriksaan diserahkan kepada

DPR/DPD/DPRD dengan salinan kepada Pemerintah

untuk penyusunan LKPP/LKPD

Untuk menjamin mutu pemeriksaan oleh BPK sesuai

dengan standar, sistem pengendalian mutu BPK

ditelaah oleh BPK negara lain yang menjadi anggota

organisasi BPK sedunia

BPK negara lain tersebut ditunjuk oleh BPK setelah

(52)

SEKTOR PRIVAT SEKTOR PUBLIK

STANDAR AKUNTANSI

SAK

SAP

STANDAR PEMERIKSAAN

SPAP

SPKN

(53)

+

PENGECUALIAN

STANDAR TAMBAHAN

SPAP

SPKN

-=

(54)

PENDAHULUAN

UMUM

PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN KEUANGAN

PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN KINERJA

PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU

PELAPORAN

PEMERIKSAAN KEUANGAN

PELAPORAN

PEMERIKSAAN KINERJA

PELAPORAN

PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU

1

2

4

6

3

5

7

TUJUH PERNYATAAN STANDAR

(55)

PSP 01 PSP 02 PSP 03 KOMPETENSI INDEPENDENSI KEMAHIRAN PROFESIONAL PENGENDALIA N MUTU PERENCANAAN DAN SUPERVISI PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN BUKTI AUDIT KOMUNIKASI PEMERIKSA PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN SEBELUMNYA DETEKSI KETIDAKPATUHAN PENGEMBANGAN TEMUAN PEMERIKSAAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN PERNYATAAN PENYAJIAN SESUAI PABU PENGUNGKAPAN INKONSISTENSI PENERAPAN PABU PENGUNGKAPAN KECUKUPAN INFORMASI OPINI PERNYATAAN SESUAI DENGAN STANDAR PEMERIKSAAN LAPORAN KEPATUHAN LAPORAN PENGENDALIAN INTERN TANGGAPAN TERPERIKSA INFORMASI RAHASIA DISTRIBUSI LAPORAN PSP 05 PSP 04 PERENCANAAN SUPERVISI BUKTI PEMERIKSAAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN BENTUK LAPORAN ISI LAPORAN UNSUR KUALITAS LAPORAN DISTRIBUSI LAPORAN PSP 07 PSP 06 PERENCANAAN PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN BUKTI KOMUNIKASI PEMERIKSA PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN SEBELUMNYA DETEKSI KETIDAKPATUHAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN PERNYATAAN ASERSI SIMPULAN ATAS ASERSI PENGUNGKAPAN KEBERATAN PENGUJIAN BERDASARKAN KRITERIA PERNYATAAN SESUAI DENGAN STANDAR PEMERIKSAAN LAPORAN PENGENDALIAN

INTERN DAN KEPATUHAN TANGGAPAN TERPERIKSA INFORMASI RAHASIA DISTRIBUSI LAPORAN

(56)

BPK RI

SEMUA PEMERIKSA KEUANGAN NEGARA

PEMERIKSA YANG BEKERJA

UNTUK DAN ATAS NAMA BPK RI

1

2

(57)

LINGKUP SPKN

MENGATUR SEMUA JENIS

PEMERIKSAAN

1.

PEMERIKSAAN KEUANGAN

2.

PEMERIKSAAN KINERJA

3.

PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN

(58)

TANGGUNG JAWAB

ENTITAS YANG DIPERIKSA

1.

Mengelola keuangan negara secara tertib,

ekonomis, efisien, efektif, dan bertanggung

jawab.

2.

Menyususun dan menyelenggarakan

pengendalian intern yang efektif.

3.

Menyusun dan menyampaikan laporan

pengelolaan KN tepat waktu

(59)

PSA 01 STANDAR UMUM

KUALIFIKASI UTAMA PEMERIKSA

KOMPETEN

INDEPENDEN

PROFESIONAL

(60)

PEMERIKSAAN

KEUANGAN

PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN KEUANGAN

PELAPORAN

PEMERIKSAAN KEUANGAN

(61)

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEUANGAN

PSP 02

PERENCANAAN DAN

SUPERVISI

PEMAHAMAN

PENGENDALIAN INTERN

BUKTI AUDIT

KOMUNIKASI PEMERIKSA

PERTIMBANGAN

PEMERIKSAAN SEBELUMNYA

DETEKSI KETIDAKPATUHAN

PENGEMBANGAN TEMUAN

PEMERIKSAAN

(62)

DETEKSI KETIDAKPATUHAN

PSP 02.T3

• Merancang pemeriksaan untuk menditeksi terjadinya

penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang2an,

kecurangan

(fraud)

, serta ketidakpatutan

(abuse).

• Waspada terhadap kemungkinan indikasi kecurangan dan/atau

ketidakpatutan.

• Jika timbul indikasi, pemeriksa harus menerapkan prosedur

tambahan untuk menentukan dampaknya terhadap LK

• Ketidakpatutan bersifat subjektif, pemeriksa tidak memberikan

keyakinan memadai dalam mendeteksinya.

(63)

PENGEMBANGAN TEMUAN PEMERIKSAAN

PSP 02.T4

Unsur Temuan:

• Kondisi

(memberikan bukti mengenai hal-hal yang ditemukan

pemeriksa di lapangan)

• Kriteria

(memberikan informasi yang dapat digunakan oleh

pengguna laporan hasil pemeriksaan untuk menentukan keadaan

seperti apa yang diharapkan.

• Sebab

(memberi bukti yang meyakinkan mengenai faktor yang

menjadi sumber perbedaan antara kondisi dan kriteria.

• Akibat

(memberikan hubungan yang jelas dan logis untuk

(64)

PELAPORAN PEMERIKSAAN KEUANGAN

PSP 03

PERNYATAAN PENYAJIAN SESUAI

PABU

PENGUNGKAPAN INKONSISTENSI PENERAPAN PABU

PENGUNGKAPAN

KECUKUPAN

INFORMASI

OPINI

PERNYATAAN SESUAI DENGAN STANDAR PEMERIKSAAN

LAPORAN KEPATUHAN

LAPORAN PENGENDALIAN

INTERN

TANGGAPAN TERPERIKSA

INFORMASI RAHASIA

(65)

LAPORAN KEPATUHAN

PSP 03.T2

• Laporan harus menengkap bahwa pemeriksa telah melakukan

pengujian kepatuhan yang berpengaruh langsung dan meterial

terhadap LK

• Ketidakpatuhan yang ditemukan, dimuat dalam laporan atas

kepatuhan. Bila tidak ada ketidakpatuhan, laporan ini tidak

diterbitkan

• Ketidakpatuhan meliputi 1) penyimpangan administrasi,

pelanggaran perikatan, atau penyimpangan mengandung unsur

pidana dan 2) ketidakpatutan signifikan.

(66)

PELAPORAN

PENGENDALIAN INTERN

PSP 03.T3

• Laporan harus mengungkap kelemahan pengendalian

intern yang dianggap sebagai “kondisi yang dapat

dilaporkan” seperti yang dirumuskan dalam SPAP.

• Sejauh mungkin pengungkapan memenuhi unsur temuan

(kondisi, kriteria, akibat dan sebab).

(67)

TANGGAPAN TERPERIKSA

PSP 03.T4

• LHP harus dilengkapi tanggapan pimpinan

entitas/pejabat yang bertanggung jawab atas temuan

dan rekomendasi.

• Dimaksudkan untuk menjamin bahwa laporan telah

wajar, lengkap dan objektif.

• Tanggapan dilakukan terhadap temuan, simpulan dan

rekomendasi

• Tanggapan berupa janji untuk memperbaiki, bukan

alasan menghilangkan temuan

• Jika pemeriksa tidak setuju thp tanggapan, pemeriksa

harus menyampaikan ketidaksetujuannya dalam

(68)

INFORMASI RAHASIA

PSP 03.T5

• Informasi rahasia yang dilarang sesuai UU, tidak diugkap

dalam laporan, namun sifat informasi dan UU yang

mengaturnya harus diungkap di laporan.

(69)

PEMERIKSAAN

KINERJA

PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN KINERJA

PELAPORAN

PEMERIKSAAN KINERJA

(70)

PSP 01 PSP 02 PSP 03 KOMPETENSI INDEPENDENSI KEMAHIRAN PROFESIONAL PENGENDALIA N MUTU PERENCANAAN DAN SUPERVISI PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN BUKTI AUDIT KOMUNIKASI PEMERIKSA PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN SEBELUMNYA DETEKSI KETIDAKPATUHAN PENGEMBANGAN TEMUAN PEMERIKSAAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN PERNYATAAN PENYAJIAN SESUAI PABU PENGUNGKAPAN INKONSISTENSI PENERAPAN PABU PENGUNGKAPAN KECUKUPAN INFORMASI OPINI PERNYATAAN SESUAI DENGAN STANDAR PEMERIKSAAN LAPORAN KEPATUHAN LAPORAN PENGENDALIAN INTERN TANGGAPAN TERPERIKSA INFORMASI RAHASIA DISTRIBUSI LAPORAN PSP 05 PSP 04 PERENCANAAN SUPERVISI BUKTI PEMERIKSAAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN BENTUK LAPORAN ISI LAPORAN UNSUR KUALITAS LAPORAN DISTRIBUSI LAPORAN PSP 07 PSP 06

PERENCANAAN & SUPERVISI PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN BUKTI KOMUNIKASI PEMERIKSA PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN SEBELUMNYA DETEKSI KETIDAKPATUHAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN PERNYATAAN ASERSI SIMPULAN ATAS ASERSI PENGUNGKAPAN KEBERATAN PENGUJIAN BERDASARKAN KRITERIA PERNYATAAN SESUAI DENGAN STANDAR PEMERIKSAAN LAPORAN PENGENDALIAN

INTERN DAN KEPATUHAN TANGGAPAN TERPERIKSA INFORMASI RAHASIA DISTRIBUSI LAPORAN

(71)

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA

PSP 04

PERENCANAAN

SUPERVISI

BUKTI PEMERIKSAAN

(72)

PERENCANAAN

PSP 04.01

Pekerjaan harus direncanakan secara memadai.

Dalam merencanakan pemeriksaan, harus:

 Mempertimbangkan signifikansi masalah & kebutuhan pengguna

Memperoleh pemahaman mengenai program (peraturan, tujuan,

input, proses, output, outcome)

Mempertimbangkan SPI;

Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi ketidakpatuhan,

kecurangan, dan ketidakpatutan;

(73)

PELAPORAN PEMERIKSAAN KINERJA

PSP 05

BENTUK LAPORAN

ISI LAPORAN

UNSUR KUALITAS LAPORAN

(74)

HASIL PEMERIKSAAN KINERJA

TEMUAN-TEMUAN

SIMPULAN

REKOMENDASI

PROSES

MENYIMPULKAN

(75)

ISI LAPORAN

PSP 05.02

Pernyataan pemeriksaan dilakukan sesuai SPKNUmum (tujuan, lingkup, metodologi)

Temuan (harus mengungkap kelemahan SPI signifikan,

penyimpangan dari peraturan, dan kecurangan, jika ada)

Simpulan (Jawaban atas pemcapaian tujuan pemeriksaan)Rekomendasi (harus memberi rekomendasi perbaikan kinerja)Tanggapan dari pejabat yg bertanggung jawab

(76)

PEMERIKSAAN

DENGAN

TUJUAN TERTENTU

PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU

PELAPORAN

PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU

(77)

PSP 01 PSP 02 PSP 03 KOMPETENSI INDEPENDENSI KEMAHIRAN PROFESIONAL PENGENDALIA N MUTU PERENCANAAN DAN SUPERVISI PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN BUKTI AUDIT KOMUNIKASI PEMERIKSA PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN SEBELUMNYA DETEKSI KETIDAKPATUHAN PENGEMBANGAN TEMUAN PEMERIKSAAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN PERNYATAAN PENYAJIAN SESUAI PABU PENGUNGKAPAN INKONSISTENSI PENERAPAN PABU PENGUNGKAPAN KECUKUPAN INFORMASI OPINI PERNYATAAN SESUAI DENGAN STANDAR PEMERIKSAAN LAPORAN KEPATUHAN LAPORAN PENGENDALIAN INTERN TANGGAPAN TERPERIKSA INFORMASI RAHASIA DISTRIBUSI LAPORAN PSP 05 PSP 04 PERENCANAAN SUPERVISI BUKTI PEMERIKSAAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN BENTUK LAPORAN ISI LAPORAN UNSUR KUALITAS LAPORAN DISTRIBUSI LAPORAN PSP 07 PSP 06

PERENCANAAN & SUPERVISI PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN BUKTI KOMUNIKASI PEMERIKSA PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN SEBELUMNYA DETEKSI KETIDAKPATUHAN DOKUMENTASI PEMERIKSAAN PERNYATAAN ASERSI SIMPULAN ATAS ASERSI PENGUNGKAPAN KEBERATAN PENGUJIAN BERDASARKAN KRITERIA PERNYATAAN SESUAI DENGAN STANDAR PEMERIKSAAN LAPORAN PENGENDALIAN

INTERN DAN KEPATUHAN TANGGAPAN TERPERIKSA INFORMASI RAHASIA DISTRIBUSI LAPORAN

PENDAHULUAN PERNYATAAN STANDAR PEMERIKSAAN

(78)

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TUJUAN TERTENTU

PSP 06

PERENCANAAN &

SUPERVISI

PEMAHAMAN PENGENDALIAN

INTERN

BUKTI

KOMUNIKASI PEMERIKSA

PERTIMBANGAN

PEMERIKSAAN SEBELUMNYA

DETEKSI KETIDAKPATUHAN

(79)

PELAPORAN PEMERIKSAAN TUJUAN TERTENTU

PSP 07

PERNYATAAN

ASERSI

SIMPULAN ATAS

ASERSI

PENGUNGKAPAN

KEBERATAN

PENGUJIAN

BERDASARKAN

KRITERIA

PERNYATAAN SESUAI DENGAN

STANDAR PEMERIKSAAN

LAPORAN PENGENDALIAN

INTERN DAN KEPATUHAN

TANGGAPAN TERPERIKSA

INFORMASI RAHASIA

(80)

Sifat Pemeriksaan dengan Tujuan

Tertentu

80

TINGKAT KEYAKINAN

EKSAMINASI

REVIU

(81)

HASIL PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN

TERTENTU

SIMPULAN

(82)

TERIMA

KASIH

Profesi untuk

Mengabdi pada

Negeri

Dwi Martani 081318227080

[email protected] atau d [email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ Dwi Martani

081318227080

[email protected] atau d

[email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Referensi

Dokumen terkait

Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP) adalah Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai perusahaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dasar  dasar fisis (fundamental physics) kristalografis kinetika pertumbuhan butir pada paduan Zry-4 Sn rendah,

Proses produksi kedua mitra memang sudah menggunakan mesin, namun hanya untuk menggiling tebu untuk diambil sarinya, sedangkan proses lainnya masih manual menggunakan alat

Kalsel(Menyelenggarakan pelatihan, konsultasi dan supervisi); Rapat koordinasi PPID di Bali dlm rangka peningkatan wawasan dan sharing pengalaman mengenai informasi

- Topik adalah kalimat yang paling terpenting dalam sebuah paragraph karena merupakan ide utama dalam paragraphd. - Topik juga mengontrol dan membatasi ide yang didiskusikan

Bagi penulis, memberikan informasi bagimana menerapkan mekanisme Three Pass Protocol dengan algoritma kriptografi XOR menggunakan pembangkit kunci LCG, kompresi data LZW,

Dari hasil penelitian diperoleh nilai Indeks keanekaragaman fitoplankton yang berbeda di setiap titik sampling yaitu tertinggi pada Stasiun I dengan indeks keanekaragaman

Yang dimaksud ke dalam Pos ini meliputi Pendapatan Bunga baik dari pinjaman (kredit) yang diberikan kepada anggota, maupun dari simpanan di Bank atau Koperasi lain dalam bentuk